Anda di halaman 1dari 18

KONSEP DASAR PERENCANAAN PEMBELAJARAN

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata kuliah Perencanaan Sistem Pembelajaran


PAI

Dosen Pembimbing

Mihrab Afnanda, M.Pd

Oleh Kelompok 1

Nama NPM
Noor Latifah : 19.12.4864
Mariatul Adawiyah : 19.12.4787
Muhammad Fahmi Izzati : 20.12.5258
Ahmad Arpiani : 19.12.4701
Muhammad Restu Dustrul Hayat : 19.12.4999
Gunawan : 19.12.4748
M. Hasan Hafiz : 19.12.4778
Muhammad Abdul Ghani : 19.12.4801

PRODI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH

INSTITUT AGAMA ISLAM DARUSSALAM MARTAPURA

2021
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah segala puji dan syukur kehadirat Allah swt. atas rahmat, taufiq,
dan hidayah-Nya kami diberikan kesehatan sehingga kami diberikan kemudahan

dalam menyusun dan menyelesaikan makalah mata kuliah Perencanaan Sistem


Pembelajaran PAI yang berjudul ”Konsep Dasar Perencanaan Pembelajaran”.
Kami berterimakasih kepada Hapak Mihrab Afnanda, M.Pd yang memberikan
tugas dan kepercayaan kepada kami untuk membuat makalah ini.
Kami juga menyadari dalam makalah yang kami buat ini masih banyak
kekurangan, baik itu dari segi penulisan ataupun dari segi isi pengetahuan di
dalamnya. Oleh karena itu, kami berharap kepada para pembaca untuk
memberikan kritik dan saran yang membangun bagi kami.
Semoga makalah sederhana ini dapat bermanfaat bagi kita semua dan dapat

membantu para pembaca dalam memahami materi di dalamnya.

Martapura, 5 Maret 2021

Kelompok 1

`
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................ i
DAFTAR ISI ...................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN ................................................................... 1


A. Latar Helakang ................................................................................ 1
H. Rumusan Masalah ........................................................................... 1
J. Tujuan Penulisan............................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN.................................................................... 3
A. Pengertian Perecanaan Pembelajaran .............................................. 3
H. Rasionalisasi Perlunya Perencanaan Pembelajaran ......................... 6
J. Tujuan dan Fungsi Perencanaan Pembelajaran................................. 8
D. Jakupan dan Ruang Lingkup Perencanaan Pembelajaran ................ 11

BAB III PENUTUP............................................................................ 13


A. Kesimpulan ..................................................................................... 13
H. Saran............................................................................................... 13
DAFTAR PUSTAKA......................................................................... 1<

`
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Blmaeang

Pembelajaran pada dasarnya merupakan proses aktivitas yang dilakukan


secara tertata dan teratur, berjalan secara logis dan sistematis mengikuti aturan-
aturan yang telah disepakati sebelumnyaSetiap kegiatan pembelajaran bukan
merupakan proyeksi keinginan dari guru secara sebelah pihak, akan tetapi
merupakan perwujudan dari berbagai keinginan yang dikemas dalam suatu
kurikulum.
Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar,
membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, mengevaluasi peserta didik pada
pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan

pendidikan menengah. Dalam menjalankan keprofesionalannya, guru dituntut


memiliki kompetensi secara komprehensif untuk mewujudkan tujuan
pendidikan dengan mengacu pada kurikulum yang telah ditetapkan.
Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi,
dan bahan pelajaran, serta cara yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran
untuk mencapai tujuan pendidikan. Untuk mewujudkan tujuan pendidikan dan
terlaksananya kurikulum pada satuan pendidikan ditempuh melalui kegiatan
pembelajaran. Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan guru
dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Proses pembelajaran perlu

direncanakan agar diharapkan proses pembelajaran dapat terlaksana secara


interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik
untuk berpartisipasi aktif dalam kegiatan pembelajaran.
B. Rumusan Masamah
1. Apa Pengertian Perecanaan Pembelajaran?
2. Hagaimana Rasionalisasi Perlunya Perencanaan Pembelajaran?
3. Apa Saja Tujuan dan Fungsi Perencanaan Pembelajaran?
4. Apa Saja Jakupan dan Ruang Lingkup Perencanaan Pembelajaran?

;
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk Mengetahui Pengertian Perecanaan Pembelajaran.
2. Untuk Mengetahui Rasionalisasi Perlunya Perencanaan Pembelajaran.

3. Untuk Mengetahui Tujuan dan Fungsi Perencanaan Pembelajaran.


4. Untuk Mengetahui Jakupan dan Ruang Lingkup Perencanaan
Pembelajaran.

8
BAB II
PEMBAHASAN
Noor Latifah (19.12.4864)

Mariatul Adawiyah (19.12.4787)


A. Pengertian Perecanaan Pembelajaran
1. Pengertian Perencanaan
Perencanaan pada umumnya merupakan suatu pintu gerbang untuk
memasuki pengertian-pengertian yang dikaitkan dengan istilah yang dipakai
dalam hal ini Perencanaan sudah sejak awal Pelita I istilah perencanaan
pendidikan dipergunakan secara luas baik di kalangan pendidikan maupun
di luar lingkungan pendidikan namun belum pernah ditetapkan atau definisi
secara resmi hingga kini perencanaan itu sendiri belum merupakan suatu

disiplin ilmu tersendiri. Perencanaan memang diperlukan agar dalam uraian


selanjutnya tidak terjadi kesimpangsiuran
Perencanaan berkaitan dengan penentuan Apa yang dilakukan
perencanaan mendahului pelaksanaan mengingat perencanaan merupakan
suatu proses untuk menentukan kemana harus pergi dan
mengidentifikasikan persyaratan yang diperlukan dengan cara yang paling
efektif dan efisien berpangkal dari pemahaman di atas maka perencanaan
mengundang dan pokok pikiran yakni:
1. Perencanaan melibatkan proses penetapan keadaan masa depan yang

diinginkan
2. Keadaan masa depan yang diinginkan itu kemudian dibandingkan dengan
keadaan sekarang sehingga dapat dilihat kesenjangannya.
3. Untuk menutup kesenjangan itu perlu dilakukan usaha-usaha.
4. Paitu usaha yang dilakukan untuk menutup kesenjangan itu dapat
seragam dan merupakan alternatif yang mungkin ditempuh.
5. Pemilihan alternatif yang paling baik dalam arti yang mempunyai
efektifitas dan efisiensi yang paling tinggi perlu dilakukan karena

3
alternatif yang dipilih harus diperinci sehingga dapat menjadi pedoman
dalam pengambilan keputusan apabila akan dilaksanakan. 1
Cenurut W`ll`am D. Newman, ”Perencanaan Adalad menentuean apa

yang akan dilakukan. Perencanaan mengandung rangkaian-rangkaian


putusan yang luas dan penjelasan dari tujuan-tujuan, penentuan kebjakan,
penentuan program, penentuan metode dan prosedur tertentu dan penentuan

kegiatan berdasarkan jadwal sehari-dar`.”


Terry (1993:7) menyatakan bahwa perencanaan adalah menetapkan
pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh kelompok untuk mencapai tujuan
yang digariskan. Perencanaan mencakup kegiatan pengambilan keputusan.
Untuk itu diperlukan kemampuan untuk mengadakan visualisasi dan melihat

ke depan guna merumuskan suatu pola tindakan untuk masa mendatang.”2

Adapun perencanaan yang lainnya yaitu perencanaan yakni Suatu cara


yang memuaskan untuk membuat kegiatan dapat berjalan dengan baik
disertai dengan berbagai langkah yang antisipatif guna memperkecil
kesenjangan yang terjadi sehingga kegiatan tersebut mencapai tujuan yang
telah ditetapkan.3
2. Pengertian Pembelajaran
Menurut Angga Teguh Prasetyo menyatakan bahwa pembelajaran
merupakan perubahan tingkah lakuseseorang melalui pengalaman yang
diulang-ulang.4

3. Pengertian Perencanaan Pembelajaran


Istilah pembelajaran memiliki hakikat perencanaan atau perancangan
sebagai upaya untuk membelajarkan siswa Itulah sebab dalam belajar siswa
tidak hanya berinteraksi dengan guru sebagai salah satu sumber belajar
tetapi mungkin berinteraksi dengan ke seluruh sumber belajar yang dipakai
untuk mencapai tujuan pembelajaran yang diinginkan oleh karena itu

1
Hajanto, Perencanaan pengajaran, (Iakarta: PT RLNIKA JIPTA, 2011), h.1-3
2
Abdul Majid, Perencanaan Pembelajaran, (Handung: PT RLMAIA ROSDAKARPA, 2013),
h.15-16
3
Hamzah H.Uno, Perencanaan Pembelajaran, (Iakarta PT.Humi Aksara, 2011), h.2
4

DeepRubdlishA, 2h0m1a9d), hS.2u1ryadi, dkk, Desain Dan


Perencanaan Pembelajaran, (Pogyakarta:

2
pembelajaran memutuskan Perhatian Kepada bagaimana membelajarkan
siswa dan bukan pada apa yang dipelajari siswa. Adapun perhatian terhadap
apa yang dipelajari siswa merupakan bidang kajian dari kurikulum yakni

mengenai Apa isi pembelajaran yang harus dipelajari siswa agar dapat
tercapainya tujuan pembelajaran lebih menekankan pada bagian cara agar
tercapai tujuan tersebut dalam kaitan ini hal-hal yang tidak bisa dilupakan
untuk mencapai tujuan adalah bagaimana cara mengorganisasikan
pembelajaran Hagaimana menyampaikan isi pembelajaran dan bagaimana
menata interaksi antar sumber-sumber belajar yang ada agar dapat berfungsi
secara optimal.5
Upaya perbaikan pembelajaran ini dilakukan dengan asumsi sebagai
berikut

1. Untuk memperbaiki kualitas pembelajaran perlu diawali dengan peran


canaan pembelajaran yang diwujudkan dengan adanya desain
pembelajaran.
2. Untuk merancang suatu pembelajaran perlu menggunakan pendekatan
sistem yang perencanaan desain.
3. Pembelajaran diajukan pada bagaimana seseorang pelajar.
4. Untuk merencanakan suatu desain pembelajaran diajukan pada siswa
secara perorangan.
5. Pembelajaran yang dilakukan akan bermuara pada ketercapaian tujuan

pembelajaran dalam hal ini akan ada tujuan langsung pembelajaran dan
tujuan menggiring dari pembelajaran.
6. Sasaran akhir dari perencanaan desain pembelajaran adalah mudahnya
siswa untuk belajar angka.
7. Perencanaan pembelajaran harus melibatkan semua variabel
pembelajaran.
8. Inti dari desain pembelajaran yang dibuat adalah penetapan metode
pembelajaran yang optimal untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

5
@bib, h.3

<
Muhammad Fahmi Izzati (20.12.5258)
Ahmad Arpiani (19.12.4701)
B. Rasionalisasi Perlunya Perencanaan Pembelajaran

Secara etimologis Rasionalis berasal dari kata bahasa Inggris rationalism.


Kata ini berakar dari kata bahasa Latin ratio yang berart` ”aeal”. A.X. Macey
menambahkan bahwa berdasarkan akar katanya Rasionalis adalah sebuah
pandangan yang berpegangan bahwa akal merupakan sumber bagi pengetahuan
dan pembenaran.6
Perencanaan pembelajaran sangat perlu dilakukan oleh para guru, sesuai
tujuannya yaitu agar pelaksanaan pembelajaran berjalan dengan efektif dan
efisien, karena manfaat yang ada pada perencanaan pembelajaran dalam proses
belajar mengajar itu sendiri, yaitu:

1. Sebagai petunjuk arah kegiatan dalam mencapai tujuan.


2. Sebagai pola dasar dalam mengatur tugas dan wewenang bagi setiap unsur
yang terlibat dalam kegiatan.
3. Sebagai pedoman kerja bagi setiap unsur, baik unsur guru maupun unsur
murid.
4. Sebagai alat ukur efektif tidaknya suatu pekerjaan, sehingga setiap saat
diketahui ketepatan dan kelambatan kerja.
5. Untuk bahan penyusunan data agar terjadi keseimbangan kerja.
6. Untuk menghemat waktu, tenaga, alat-alat dan biaya.

Seorang arsitek yang profesional, sebelum ia membangun sebuah gedung,


terlebih dahulu ia akan merancang bentuk gedung tersebut sesuai dengan
struktur dan kondisi tanah, selanjutnya ia akan menentukan berbagai bahan
yang dibutuhkan, menghitung biaya yang akan dikeluarkan, termasuk
menghitung perkiraan jumlah karyawan yang dibutuhkan bagi penyelesaian
bangunan tersebut. Mengapa kemudian seorang arsitek harus melakukan hal
itu? Iawabannya adalah karena sebuah perencanaan yang matang itu perlu
melalui perencanaan yang baik maka dapat ditentukan estimasi waktu yang

PreIsufernkatilf aPl -eMnduidraikbabin, IPselarmke,m(PbaasnugraunanP:oPteAnIsUi


PPePn,g2e0ta1h8u)a, nvoSliusmwae 3danroimRoarsi1o,nha.l2im84e dalam

1
dibutuhkan dalam penyelesaian pembangunan gedung tersebut sesuai dengan
yang direncanakan.
Hagi seorang profesional, merencanakan sesuai dengan tugas dan tanggung

jawab profesinya merupakan tahapan yang tidak boleh ditinggalkan. Hegitupun


halnya seorang guru yang profesional harus mampu merencanakan suatu
pembelajaran sesuai dengan tugas dan tanggung jawab profesinya sebagai
seorang pendidik. Mengapa perencanaan diperlukan dalam sebuah desain
pembelajaran yang kreatif, efektif dan menyenangkan. Wina Sanjaya
mengemukakan hal tersebut disebabkan beberapa hal. 7

Pertama, pembelajaran adalah proses yang bertujuan. Sesederhana apapun


proses pembelajaran yang dibangun oleh seorang guru, maka proses tersebut
mesti diarahkan guna mencapai suatu tujuan pembelajaran. Maka perencanaan

sangat dibutuhkan guna penyusunan kegiatan pembelajaran dan tujuan yang


dicapai dari proses tersebut. Sebagai contoh kecil adalah sebuah RPP (Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran) yang dibuat guru agar suatu proses pembelajaran di
kelas terlaksana dengan baik.
Kedua, pembelajaran adalah proses kerjasama. Proses pembelajaran pasti
melibatkan siswa dan guru. Guru tidak akan dapat berjalan sendiri dalam suatu
proses pembelajaran tanpa adanya partisipasi murid dalam pelaksanaan
kegiatan tersebut. Proses kerjasama yang direncanakan seorang guru tentu
harus memiliki perencanaan yang baik, yang dalam proses pembelajaran

biasanya tersusun dalam metode pembelajaran yang dikembangkan guru dalam


merespon aspek kognitif, afektif dan psikomotorik siswa.
Ketiga, proses pembelajaran adalah proses yang kompleks. Pembelajaran
bukan hanya sekedar proses menyampaikan materi pelajaran, akan tetapi
sebuah proses pembentukan perilaku siswa. Perlu kerjasama yang baik bagi
proses pelaksaan pembelajaran yang efektif, dalam sebuah satuan pendidikan
proses pembelajaran harus dilakukan secara bersama oleh semua komponen
dan unsur penyelenggara kegiatan pembelajaran.

h . 3 1W- 3i 2n a Sanjaya, Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran, (Iakarta: Kencana,


2010),

7
Keempat, proses pembelajaran akan berjalan efektif manakala dapat
memanfaatkan berbagai sarana dan prasarana yang tersedia. Seiring dengan
kemajuan dan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Akan banyak

sekali sarana pendukung pembelajaran yang dikembangkan dalam mendukung


suksesnya kegiatan pembelajaran.
Muhammad Restu Dustrul Hayat (19.12.4999)
Gunawan (19.12.4748)
C. Tujuan dan Fungsi Perencanaan Pembelajaran
1. Tujuan Perencanaan Pembelajaran
Tujuan perencanaan pembelajaran adalah menguasai sepenuhnya bahan dan
materi ajar, metode dan penggunaan alat dan perlengkapan pembelajaran,
menyampaikan kurikulum atas dasar bahasan dan mengelola alokasi waktu

yang tersedia dan membelajarkan siswa sesuai yang diprogramkan.


Tujuan perencanaan pembelajaran adalah rumusan kualifikasi kemampuan
yanglebihspesifikmenyangkutdenganpengetahuan,sikap,maupun

keterampilan yang harus siswa setelah mengikuti setiap pokok atau materi
pembelajaran.Tujuandiatasnyaadalahtujuankulikuler,yaiturumusan

kualifikasikemampuanyangharusdicapaiolehsiswasetelahselesai
mempelajari mata-mata pelajaran atau bidang studi.

Tujuan perencanaan merupakan titik awal yang sangat penting dalam


pembelajaran, sehingga baik arti maupun jenisnya perlu dipahami betul oleh

setiap guru maupun calon guru. Tujuan perencanaan merupakan komponen


utama yang harus dirumuskan oleh guru dalam pembelajaran, karena
merupakan sasaran dari proses pembelajaran. Mau dibawa ke mana siswa, apa
yang harus dimiliki oleh siswa, semuanya tergantung pada tujuan yang ingin
dicapai. Oleh karenanya, tujuan merupakan komponen pertama dan utama. 8
a. Nilai Tujuan dalam Pengajaran9
Nilai-nilai tujuan dalam pengajaran di antaranya adalah sebagai berikut:

8
Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, (Iakarta:

Pr9eOnaedmaaMr Hedaima,a2li0k1, 6P)r, ohs.5es9 Belajar Mengajar, (Iakarta: Humi Aksara,

2010), h.80.
4
1) Tujuan pendidikan mengarahkan dan membimbing kegiatan guru dan

siswa dalam proses belajar mengajar.

2) Tujuan pendidikan memberikan motivasi kepada guru dan siswa,

sehingga pengajaran berlangsung lebih cepat, efisien, dan lebih


memberikan kemungkinan untuk berhasil. Tujuan di sini merupakan
motivasi positif yang dirangsang dari luar.

3) Tujuan pendidikan memberikan panduan dan petunjuk bagi guru dalam

merancang pembelajaran dalam rangka memilih serta menentukan


metode dan alat mengajar atau menyediakan lingkungan belajar bagi
siswa. Dengan metode dan alat pembelajaran yang relevan maka proses
pembelajaran akan menjadi lebih menarik bagi siswa.

4) Tujuan pendidikan penting dijadikan sebagai dasar dalam penilaian hasil

belajar, dalam arti pengajaran dinilai berhasil apabila siswa telah


mencapai tujuan yang telah ditentukan. Ketercapaian tujuan pengajaran
oleh siswa menjadi indikator keberhasilan sistem pembelajaran yang
dirancang sebelumnya.10

Pada garis besar, perencanaan pembelajaran itu bertujuan untuk


mengarahkan dan membimbing kegiatan guru dan siswa dalam proses
pembelajaran seperti yang dikemukakan oleh Sagala (Hernawan, 2007) bahwa:
Rujuan perencanaan bukan hanya penguasaan prinsip-prinsip fundamental
tetapi juga mengembangkan sikap yang positif terhadap program pembeljaran,
meneliti dan menentukan pemecahan masalah pembelajaran. Secara ideal
tujuan perencanaan pembelajaran adalah menguasai sepenuhnya bahan dan
materi ajar, metode dan penggunaan alat dan perlengkapan pembelajaran,
menyampaikan kurikulum atas dasar bahasan dan mengelola alokassi waktu
yang tersedia dan membelajarkan siswa sesuai yang diprogramkan.
Tujuan perencanaan itu memungkinkan guru memilih metode mana yang
sesuai sehingga proses pembelajaran itu mengarah dan dapat mencapai tujuan
yang telah dirumuskan. Hagi guru, setiap pemilihan metode berarti menentukan

10
Lukmanul Hakiim, Perencanaan Pembelajaran, (Handung: Wacana Prima, 2008), h.90

9
jenis proses belajar mengajar mana yang dianggap efektif untuk mencapai tujuan yang telah dirumuaskan. H
telah dipilihnya. Dengan demikian betapa pentingnya tujuan itu diperhatikan dan dirumuskan dalam setiap
dapat mencapai tujuan sebagaimana yang tertuang dalam kurikulum.

2. Fungsi Perencanaan Pembelajaran PAI


Pada hakikatnya perencanaan pengajaran secara umum mempunyai dua
fungsi pokok, yaitu:
1. Dengan adanya perencanaan, maka pelaksanaan pengajaran akan menjadi
baik dan efaektif. Maksudnya adalah, karena perencanaan atau persiapan
tersebut, maka seorang guru akan dapat memberikan pengetahuan yang

baik. Karena ia dapat menghadapi situasi di kelas dengan tegas dan


mantap serta fleksibel.
2. Dengan membuat perencanaan yang baik, maka seorang guru akan
tumbuh dan berkembang menjadi guru professional. Maksudnya adalah,
karena dalam perbuatan perencanaan yang baik, maka seorang guru yang
baik adalah berkat pertumbuhan dan perkembangan dari hasil
pengalaman atau belajar yang continue, walaupun faktor bakat sangat
menentukan.
Selain yang di jabarkan di atas, Oemar Hamalik (2001) mengemukakan

bahwa pada garis besarnya perencanaan pembelajaran berfungsi sebagai


berikut:
1) Memberi guru pemahaman yang lebih jelas tentang tujuan pendidikan
sekolah dan hubungannya dengan pembelajaran yang dilakukan untuk
mencapai tujuan itu.
2) Membantu guru memperjelas pemikiran tentang sumbangan
pembelajarannya terhadap pencapaian tujuan pendidikan.
3) Menambah keyakinan guru atas nilai-nilai pembelajaran yang diberikan
dan prosedur yang dipergunakan.

1
4) Membantu guru dalam rangka mengenal kebutuhan-kebutuhan siswa,
minat-- minat siswa, dan mendorong motivasi belajar.
5) Mengurangi kegiatan yang bersifat trial dan error dalam mengajar dengan

adanya organisasi yang baik dan metoda yang tepat.


6) Membantu guru memelihara kegairahan mengajar dan senantiasa
memberikan bahan-bahan yang up to date kepada siswa.11
Muhammad Abdul Ghani (19.12.4801)
M. Hasan Hafiz (19.12.4778)
D. Caeupan dan Ruang Lingeup Perencanaan Pembelajaran
1. Jakupan perencanaan pembelajaran
Dalam menentukan cakupan atau ruang lingkup materi pembelajaran
harus memerhatikan (1) apakah materinya berupa aspek kognitif (fakta,

konsep, prinsip, prosedur) aspek efektif, ataukah aspek psikomotor karena


ketika sudah diimplementasikan dalam proses pembelajaran maka tiap-tiap
jenis uraian materi tersebut memerlukan strategi dan media pembelajaran
yang berbeda-beda. (2) Hagaimana keluasan dan kedalaman dan kecukupan
materi tersebut. Keluasan cakupan materi berarti menggambarkan seberapa
banyak materi-materi yang dimasukkan ke dalam suatu materi
pembelajaran.
Kedalaman materi menyangkut perincian konsep-konsep yang
terkandung di dalamnya yang harus dipelajari oleh peserta didik. Kecukupan

cakupan aspek materi dari suatu materi pembelajaran akan sangat membantu
tercapainya penguasaan kompetensi dasar yang telah ditentukan. 12
2. Ruang Lingkup Perencanaan Pembelajaran
Perencanaan pembelajaran atau disebut juga desain instruksional merupakan
kegiatan organisasi instruksional. Pang dimaksud dengan organisasi
instruksional adalah perencanaan pembelajaran mengkoordinasikan

11
Oemar Hamalik, Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan Sistem, (Iakarta: Humi
Aksara, 2002), h.65
12

h.91Tuti Iriani, dkk, Perencanaan Pembelajaran Untuk Kejuruan, (Iakarta: Prenada Media, 2019),

1
komponen-komponen pembelajaran atau disebut juga dengan desain
instruksional. Komponen organisasi instruksional yang dimaksud adalah:
1. Tujuan pembelajaran,

2. Materi pembelajaran,
3. Metode pembelajaran,
4. Langkah-langkah interaksi pembelajaran,
5. Sumber belajar yang digunakan, dan
6. Lvaluasi pembelajaran
Secara sistematik perencanaan pembelajaran mencakup kegiatan
merumuskan tujuan pembelajaran, merumuskan isi/materi pembelajaran yang
harus dipelajari, merumuskan kegiatan belajar, dan merumuskan sumber
belajar/media pembelajaran yang digunakan serta merumuskan evaluasi

pembelajaran. Untuk itu dalam bahan kuliah ini akan diarahkan bagaimana
mahasiswa dapat membuat perencanaan pembelajaran tersebut.
Perencanaan pembelajaran memainkan peran penting dalam memandu guru
untuk melaksanakan tugas sebagai pendidik dalam melayani kebutuhan belajar
siswa-siswinya. Perencanaan pembelajaran juga dimaksudkan sebagai langkah
awal sebelum proses pembelajaran berlangsung. Dengan demikian, maka
perencanaan pembelajaran digunakan sebagai pedoman kegiatan guru dalam
mengajar dan pedoman siswa-siswi dalam kegiatan belajar yang disusun secara
sistematis. Menentukan alat pengukur atau standar untuk mengadakan
13
pengawasan atau evaluasi kinerja, sasaran, dan kegiatan usahanya.

13

h.8-1L0v i Fatimatur Rusydiyah, Perencanaan Pembelajaran, (Surabaya: Amanah Pustaka, 2009)

1
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan

Perencanaan pembelajaran sebagai suatu proses kerjasama tidak hanya


menitikberatkan pada kegiatan guru atau kegiatan siswa saja, akan tetapi guru
dan siswa secara bersama-sama berusaha mencapai tujuan pembelajaran yang
telah ditentukan. Tujuan akhir dari proses ini adalah perubahan perilaku siswa.
Perencanaan pembelajaran juga merupakan proses pengambilan keputusan
hasil berpikir secara rasional tentang sasaran dan tujuan pembelajaran tertentu,
yaitu perubahan tingkah laku serta rangkaian kegiatan yang hatus dilakukan
sebagai upaya pencapaian tujuan tersebut dengan memanfaatkan segala potensi
dan sumber belajar yang ada. Hasil dari proses pengambilan keputusan tersebut

adalah tersusunnya dokumen yang dapat dijadikan acuan dan pedoman dalam
melaksanakan proses pembelajaran.
Dalam melakukan perencanaan pembelajaran, harus juga memperhatian
prinsip-prinsip yang bisa menghantarkan pada sebuah tujuan. Dengan
demikian, hasil akhir dari proses pembelajaran akan menciptakan kualitas
sumberdaya manusia yang mumpuni.
Perencanaan pembelajaran adalah proses menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang terdiri a
mengembangkan indikator, memilih dan mengembangkan bahan ajar, memilih

dan mengembangkan strategi pembelajaran, memilih dan mengembangkan


media/sumber belajar, danmengembangkan instrumen penilaian.

B. Saran
Untuk menjadi guru yang profesional sangat ditekankan untuk memahami
perencanaan pembelajaran seutuhnya, baik secara teoritis maupun praktis.

Iika ditinjau ulang, tentu didalam makalah ini tidak akan lepas dari koreksi
para pembaca. Karena kami menyadari apa yang kami sajikan ini sangatlah
jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan

1
saran yang membangun dari para pembaca agar nantinya makalah ini akan
menjadi lebih baik.

1
DAFTAR PUSTAKA
Hajanto, Perencanaan pengajaran, Jakarta: PT RENIKA CIPTA, 2011
Majid, Abdul, Perencanaan Pembelajaran, Bandung: PT REMAJA

ROSDAKARYA, 2013
Uno, Hamzah B, Perencanaan Pembelajaran, Jakarta PT.Bumi Aksara, 2011
Ahmad Suryadi, Rudi, dkk, Desain Dan Perencanaan Pembelajaran, Yogyakarta:
Deepublish, 2019
Al-Murabbi, Jumal, Perkembangan Potensi Pengetahuan Siswa dari Rasionalime
dalam Presfektif Pendidikan Islam, Pasuruan: PAI UYP, 2018, volume 3
nomor 1
Sanjaya, Wina, Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran, Jakarta: Kencana,
2010

Sanjaya, Wina, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan,


Jakarta: Prenada Media, 2016
Hamalik, Oemar, Proses Belajar Mengajar, Jakarta: Bumi Aksara, 2010
Hakiim, Lukmanul, Perencanaan Pembelajaran, Bandung: Wacana Prima, 2008
Hamalik, Oemar, Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan Sistem,
Jakarta: Bumi Aksara, 2002
Iriani, Tuti, dkk, Perencanaan Pembelajaran Untuk Kejuruan, Jakarta: Prenada
Media, 2019
Fatimatur Rusydiyah, Evi, Perencanaan Pembelajaran, Surabaya: Amanah

Pustaka, 2009

Anda mungkin juga menyukai