sebagai berikut
Fase Motivasa
Siswa sadar akan tujuan yang harus dicapai dan bersedia melibatkan
diri.Peran guru dalam hal ini adalah menimbulkan motivasi belajar siswa dan
perseptual terntu. Siswa secara khusus memperhatikan hal yang akan dipelajari,
Fase Pengolahan
Pembinaan pola fikir/kognitif, yakni pembinaan kecerdasan dan ilmu pengetahuan yang luas dan
mendalam sebagai penjabaran dari sifat fathonah Rasulullah. Seorang Fathonah itu tidak saja cerdas,
tetapi juga memiliki kebijaksanaan atau kearifan dalam berfikir dan bertindak.
Berkenaan dengan pengembangan pola fikir, kanneth dalam Rosyada, (200:140) mengurut
indikator-indikator kecakapan pada aspek kognitif dengan level kecakapan: 1) mengetahui dan
mengingat (knowledge); 2) pemahaman (konfrehension). 3) penerapan (application).; 4 kemampuan
menguraikan (analysis); 5) unifikasi (syntesis); 6) menilai (evaluation).
Lebih lanjut hafidz mengemukakan pola pembinaan akal dalam membentuk pola pikir anak
hingga dewasa di awali dengan :
1) Menanamkan kecintaan anak pada ilmu. 2) Membimbing anak menghafal sebagian ayat Al-
qur’an. 3) Mengajarkan anak bahasa arab dan bahasa asing lainnya. 4) Mengarahkan anak pada
kecenderungan bakatnya.
Berikut ini beberapa masukan bagi guru dalam mengembangkan kecakapan belajar berasarkan fase
belajar yang telah dikemukakan oleh Gagne (1988).
Guru membuat perhatian siswa terpusat pada tugas belajar yang di hadapi (ourosal, alertnee)
Guru mengarahkan perhatian siswa, supaya khusus memperhatikan unsur-unsur pokok dalam materi
peajaran (selection perception)
Guru memberikan petunjuk tentang bagaimana caranya mengambil inti atau membuat skema atau
merumuskan konsep dan kaidah.
Guru harus dengan segara memberikan umpan balik atas prestasi yang ditunjukkan/didemontstrasikan
siswa.
2. Pengembangan Sikap
Bersikap adalah merupakan wujud kebranian untuk memilih secara sadar. Mereka yang
mempunyai kecerdasan ruhaniyah dihormati dan dipercaya bukan karena kemampuan fisiknya, tetapi
kekuatan yang senantiasa diterimanya dengan penuh rasa amanah.