Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH PEMBELAJARAN TERPADU MODEL SEQUENCED

KELOMPOK 4

Angelina Nita (2020270651)

Rosina Viviana Soo (2020270127)

Firminus Sarjon (2020270699)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIFERSITAS FLORES

ENDE 2022
KATA PENGANTAR

Rasa syukur yang dalam kami sampaikan kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, karena berkat rahmat dan karunia-Nya, tugas penulisan
makalah tentang “Model pembelajaran Urutan (Sequenced) ini dapat kami selesaikan sesuai yang
diharapkan dan tepat pada waktu yang telah ditentukan.
Pelaksanaan penulisan makalah ini dilakukan dalam rangka memperdalam pemahaman dan
wawasan tentang model-model pembelajaran terpadu, salah satunya adalah model urutan (sequenced)
yang  mana hal ini sangat penting bagi para calon guru untuk mempersiapkan berbagai model-model
pembelajaran yang sesuai dengan kebutuahn dan keadaan.
 Dalam proses penulisan makalah ini, tentunya kami mendapatkan bimbingan, arahan, koreksi
dan saran, untuk itu rasa terima kasih yang dalam-dalamnya kami sampaikan kepada Ibu Marselina
Wali, S.Pd., M. Pd, selaku dosen mata kuliah “ Pembelajaran Terpadu”.
Demikian makalah ini kami buat semoga bermanfaat, dan mohon maaf yang sebesar-besarnya
jika terdapat kata-kata yang kurang berkenan.

Ende, 16 oktober 2022

Kelompok 4

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR………………………………………………………………………………….
DAFTAR ISI 1
BAB I PENDAHULUAN 2
A. Latar Belakang3
B. Rumusan Masalah 4
C. Tujuan Penulisan 5
BAB II PEMBAHASAN 6
A. Pengertian Model Urutan(Sequenced)
…………………………………………………………………………………
B. Penerapan Model Urutan Ini Dalam Pembelajaran
……………………………………………………………..
C. Kekurangan Dan Kelebihan Model Pembelajaran
Sequenced……………………………………………….
D. Manfaat Model Pembelajaran Ini Bagi Guru Dan
Siswa………………………………………………………..
BAB III
PENUTUP………………………………………………………………………………………………
……………………………….
A. Kesimpulan……………………………………………………………………………………
………………………………………
B. Saran……………………………………………………………………………………………
………………………………………..
DAFTAR
PUSTAKA………………………………………………………………………………………………
……………………………….

BAB 1

PEDAHULUAN
A. Latar Belakang

Dalam usaha meningkatkan prestasi belajar siswa dalam proses belajar mengajar, guru
seharusnya menggunakan berbagai model pembelajaran dalam kelas sehingga dapat tercipta
pembelajaran yang bermakna. Belajar bermakna adalah proses belajar dengan informasi baru yang
akan dipelajari peserta didik disusun serta dihubungkan dengan struktur pengetahuan yang sudah
dimiliki.
Pada zaman yang semakin maju dan berkembang ini, pembelajaran lebih menitikberatkan 
pada penyampaian materi yang dilakukan secara terintegrasi, menyeluruh dan bermanfaat, dimana
diasumsikan bahwa setiap anak mempunyai kemampuan untuk mengintegrasikan  berbagai ilmu yang
diterimanya, adapun salah satu model yang dapat digunakan  adalah  model pembelajaran terpadu
(sequenced).
Model pembelajaran terpadu sebagai suatu konsep yang dapat dimengerti secara umum
sebagai pendekatan mengajar yang melibatkan konsep-konsep dari beberapa bidang studi untuk
memberikan pengalaman yang bermakna kepada siswa. Siswa  mampu memahami konsep-konsep
yang mereka pelajari maupun konsep-konsep yang didapat melalui pengalaman langsung dan
menghubungkannya dengan konsep-konsep yang mereka telah ketahui.
Pembelajaran terpadu dibedakan menjadi tiga jenis berdasarkan cakupan materi yang akan
dipadukan, yaitu interdisiplin, antardisiplin ilmu, dan integrasi inter dan antar disiplin ilmu.
Pembelajaran terpadu interdisiplin ilmu mengintegrasikan topik-topik, konsep-konsep, yang terdapat
dalam satu rumpun sedangkan pembelajaran terpadu antar disiplin ilmu mengintegrasikan topik atau
konsep dalam berbagai disiplin ilmu.
Pembelajaran terpadu pada hakekatnya kegiatan belajar mengajar dengan memadukan materi
dengan beberapa mata pelajaran atau beberapa topik pelajaran dalam satu tema. Pada pembelajaran
terpadu   tidak boleh bertentangan dengan kurikulum yang berlaku tetapi dengan pembelajaran
terpadu yang digunakan harus mendukung pencapaian tujuan utuh kegiatan pembelajaran dalam
kurikulum.

B. RUMUSAN MASALAH

1. Apa pengertian model urutan (sequence)?


2. Apa ciri-ciri dari model sequenced
3. Bagaimana penerapan model urutan ini dalam pembelajaran?
4. Apa kekurangan dan kelebihan model pembelajaran ini?
5. Apa manfaat model pembelajaran ini bagi guru dan siswa?
C. TUJUAN PENULISAN

1. Dapat mengerti dan memahami pengertian model urutan


2. Dapat mengetahui ciri-ciri dari model sequenced
3. Dapat mengerti dan memahami penerapan model urutan dalam pembelajaran
4.  Dapat mengerti dan memahami kekurangan dan kelebihan model pembelajaran ini
5.  Dapat mengerti dan memahami manfaat model pembelajaran ini bagi guru dan siswa

BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Model Pembelajaran Terpadu Model Urutan(Sequenced)

Pembelajaran terpadu model urutan (Sequenced)  adalah beberapa topik dari suatu mata
pelajaran diorganisasikan kembali dan diurutkan agar dapat bertepatan atau serupa. Demikian pula
dalam pengajaran, guru mata pelajaran  mengajar pada pelajaran yang berbeda secara berurutan.
Pembelajaran terpadu model urutan (sequenced) ini materi pelajarannya dipadukan dengan
antardisiplin ilmu yang berbeda.
Secara bahasa, “sequenced” adalah rangkaian, urutan, atau tingkatan.Sequenced  adalah
susunan bahan ajar yang terdiri atas topik/subtopik, dan di dalam tiap topik/subtopik terkandung
ide pokok yang relevan dengan tujuan. Dengan artikulasi yang terbatas lintas disiplin, guru dapat
mengatur kembali urutan topik sehingga unit-unit yang mirip bersinggungan dengan yang
lainnya. Dua disiplin terkait dapat diurutkan sehingga isi bidang studi dari keduanya dapat
diajarkan secara pararel. Dengan melakukan pengurutan di mana topik-topik diajarkan, aktivitas
yang satu meningkatkan yang lain.
Model Sequenced adalah model pembelajaran yang topik atau unit yang disusun kembali dan
diurutkan sehingga bertepatan pembahasannya satu dengan yang lainnya. Misalnya dua mata
pelajaran yang berhubungan diurutkan sehingga materi pelajaran dari keduanya dapat diajarkan
secara paralel. Dengan mengurutkan urutan topik-topik yang diajarkan, tiap kegiatan akan dapat
saling mengutamakan karena tiap subjek saling mendukung. Keunggulan model ini adalah dalam
penyusunan urutan topik, guru memiliki keleluasaan untuk menentukan sendiri berdasarkan
prioritas dan tidak dibatasi oleh apa yang sudah tercantum dalam kurikulum. Sedangkan dari sudut
pandang siswa, pengurutan topic yang berhubungan dari disiplin yang berbeda akan membantu
mereka untuk memahami isi dari mata pelajaran tersebut. Kelemahan model ini adalah perlu
adanya kerjasama antara guru-guru bidang studi agar dapat mengurutkan materi, sehingga ada
kesesuaian antara konsep yang ssatu dengan konsep yang lainnya.

Dengan pembelajaran terpadu model urutan (sequenced) guru bidang studi dapat menyusun
kembali urutan dari topik mereka sehingga kedua mata pelajaran itu dapat dipikirkan secara
paralel, dimana urutan topik harus harus disusun terlebih dahulu. Topik pembelajaran yang ada
dapat dipilih dan diurutkan mana yang harus didahulukan dari topik yang lainnya.  Intinya salah
satu topik membawa yang lain dan sebaliknya.
Dengan dibuat suatu urutan yang saling bersinggungan antara satu pelajaran dengan pelajaran yang
lain, akan membantu siswa lebih mudah memahami terhadap apa yang disampaikan oleh guru.
B. Ciri-ciri model pembelajaran sequenced
Adapun ciri-ciri model sequenced adalah sebagai berikut:
1. Berpusat pada anak. Siswa lebih mudah memahami konsep karena adanya mata
pelajaran yang saling berkaitan.
2. Konsep dari berbagai bidang studi disajikan dalam suatu proses pembelajaran.
3. Guru bidang studi melakukan kerjasama dengan partner untuk mengurutkan konsep-konsep
yang sama, yang akan diajarkan pada siswa.

C. Penerapan Model Pembelajaran Sequenced

Model sequenced  ini berguna pada tahap awal proses integrasi ( pembauran ), yang
menggunakan dua bidang disiplin yang secara mudah dikaitkan dengan yang lainnya. Guru, bekerja
dengan seorang partner, mulai membuat daftar isi kurikuler secara terpisah. Kemudian, tim ini
mencoba untuk menyulap potongan-potongan isi yang terpisah sampai keduanya dapat “match up”.
Mereka mencoba untuk menyamakan isi kurikulum yang berbeda guna membuat pemahaman yang
lebih baik bagi siswa yang belajar dari keduanya. Pada model ini, kedua disiplin tetap
murni.Penekanan khusus tetap pada domain bidang studi, tetapi siswa mendapat keuntungan dari isi
yang terkait.
Untuk menyusun bahan ajar yang sesuai dengan model sequenced, ada beberapa cara yang
dapat dilakukan, antara lain :
1. Kronologis
2. Kausal
3.  Struktural
4. Logis dan Psikologis (deduktif, induktif)
5. Spiral
6. Rangkaian ke belakang
7. Hirarkhi belajar
Misalnya dalam pembelajaran IPS dan sains di sekolah dasar berhubungan dengan fenomena
yang ada di sekitar kita dan saling berkaitan dengan bidang studi yang lain sehingga dalam proses
pengajarannya tidak cukup dengan hanya satu bidang studi dengan demikian pengajaran dengan
model terpadu  yang ada diharapkan dapat membantu pencapaian hasil belajar yang optimal.
Selain alasan tersebut, pembelajaran IPS dan Sains banyak memerlukan hafalan dalam
lingkup materi. Oleh karena itu pembelajaran sering diorganisasikan sekitar tema yang dipilih siswa
dan atau menyediakan pilihan-pilihan, memperluas minat dan motivasi siswa. Maka Pembelajaran
model terpadu di sekolah dasar dapat  mengarahkan siswa menggunakan keterampilan secara
bermakna dan langsung dan pembelajaran IPS dan sains secara terpadu diharapkan  meningkatkan
transfer belajar.
D. Kelebihan dan Kekurangan Model Pembelajaran Urutan (Sequenced)

1.  Kelebihan Model Pmebelajaran Urutan (Sequenced)


John Adams pernah berkata “The textbook is not moral contract that teachers are obliged to
teach – teachers are obliged to teach childrens”. Kurang lebih artinya ialah ”buku teks tersebut
bukan kontrak moral yang guru berkewajiban untuk mengajar melainkan guru wajib untuk
mengajar anak-anak. Maksudnya ialah dalam menyampaikan pelajaran, seorang guru tidak harus
terurut seperti yang ada dibuku, tetapi guru dapat menyusun ulang sehingga murid akan lebih
memahami karena bersinggungan dengan pelajaran yang lain diwaktu yang bersamaan. Namun
sayangnya, guru lebih senang untuk mengikuti pola dan  atau tata letak teks yang telah ada di
buku, mulai dari halaman pertama hingga halaman terakhir tanpa mau menyusun ulang. Meskipun
pada suatu kasus atau pelajaran tertentu, mengikuti alur pada buku akan lebih baik, namun pada
kasus yang lain bisa jadi itu kurang baik, sehingga guru harus kreatif untuk menyusun ulang.
Dengan membuat urutan yang baru, mungkin akan menghasilkan susunan konsep yang lebih
logis dibandingka dengan susunan yang ada dibuku. Ketika susunan itu dipadukan dengan
pelajaran yang lain, akan terparalelkan dan saling bersinggungan. Sehingga akan mempermudah
siswa dalam belajar, dan akan bermanfaat bagi guru.
Beberapa topik diatur ulang serta diurutkan agar dapat serupa satu sama lain. Artinya,
beberapa konsep yang hampir sama diajarkan secara bersamaan, sementara salah satu konsep
tersebut tetap diajarkan dalam mata pelajaran terpisah. Misalnya, seorang guru Bahasa Indonesia
membahas tentang novel berlatar belakang sejarah perjuangan yang menggambarkan suatu masa di
jaman lampau, sementara guru Sejarah mengajarkan juga masa perjuangan yang sama di jaman
lampau yang dibahas guru Bahasa Indonesia.
Dengan mengatur urutan topik, bab, dan unit, guru dapat membuat prioritas kurikuler,
tidak sekedar mengikuti urutan yang sudah dibuat oleh buku teks. Dengan cara ini, guru-guru
dapat membuat keputusan kritis mengenai isi. Dari sisi siswa, pengurutan yang sengaja dari topik-
topik yang terkait dari disiplin-disiplin membantu mereka membuat pemahaman. Pengintegrasian
ini membantu transfer belajar.
Suatu model  yang dibuat oleh manusia tentu memiliki kelebihan dan kekurangan, begitu pula
dengan model pembelajaran sequenced. Adapun kelebihan model sequenced seperti yang telah
diuraikan diatas, dapat kita simpulkan sebagai berikut :
a. Beberapa konsep yang hampir sama diajarkan secara bersamaan terparallel sehingga akan
terjadi persinggungan isi materi.
b.    Guru dapat membuat prioritas kurikuler, tidak sekedar mengikuti urutan dibuku.
c. Membantu siswa mempermudah pemahaman terhadap materi yang disampaikan oleh guru.
d.    Menambah kreatif guru untuk menganalisis urutan suatu pokok bahasan.
e. Mempererat hubungan antarguru mata pelajaran yang berbeda.
f.     Aktivitas pada satu pelajaran akan  meningkatkan pelajaran yang lainnya.

2.      Kekurangan Model Pembelajaran Urutan (Sequenced)


Selain mempunyai keuntungan atau kelebihan, model sequenced, juga mempunyai
kekurangan.  Beberapa kekurangan model sequenced antara lain sebagai berikut :
a.       Dibutuhkannya kompromi dari beberapa guru mata pelajaran yang berbeda untuk
membentuk model Tidak mudah tentunya, mengkolaborasikan urutan pokok bahasan
dari masing – masing guru. Terlebih lagi waktu yang diberikan pada setiap mata
pelajaran tidaklah sama. Dengan demikian, setiap pokok bahasan pada pelajara yang
berbeda, tidak akan selesai pada waktu yang relatif bersamaan.
b.      Guru-guru harus memiliki otonomi dalam membuat urutan kurikulum. Otonomi adalah
kewenangan atau kemandirian, yaitu kemandirian dalam mengatur dan mengurus
dirinya sendiri dan tidak tergantung pada orang lain. Selama ini, kurikulum telah dibuat
pada tingkat sekolah, dan tidak pada tingkat pengajar. Meskipun setiap guru diberi hak
otonomi untuk menyusun urutan kurikulum, belum tentu mereka dapat membuatnya
dengan professional dan kreatif.
c.       Untuk membuat urutan sesuai dengan apa yang terjadi terakhir membutuhkan
kolaborasi dan fleksibilitas dari semua orang yang terlibat. Tentu ini tidaklah mudah.

D.    Manfaat Model Pembelajaran Urutan (Sequenced) Bagi Guru dan Murid


Dari sudut pandang siswa dengan pertimbangan  urutan topik dari disiplin ilmu yang terkait
dapat membantu mereka untuk memahami mata pelajaran yang telah diajarkan. Contohnya guru
bahasa inggris mengajarkan periode sejarah novel tertentu, sementara guru sejarah juga mengajarkan
periode sejarah yang sama. Dalam dua disiplin ilmu tersebut, memudahkan siswa menerima materi
yang dijelaskan oleh guru, memberikan penguatan terhadap materi yang disamapaikan dan
pembelajaran lebih bermakna.
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Pembelajaran terpadu sangat tepat bila digunakan oleh guru SD dengan alasan karena guru
SD khususnya kelas 1 s/d kelas 3 adalah guru kelas yang memerlukan pertimbangan sebelumnya
diantaranya minat siswa, sifatnya harus merangsang keingintahuan siswa, ruang lingkup sub topik
yang ada serta sumber belajar yang tersedia sehingga pembelajaran bermaknapun dapat diciptakan
guru dalam satu kelas.
Pada dasarnya semua model pembelajaran  yang  pelaksanaan dirancang dalam proses
pembelajaran apabila dilaksanakan dengan penuh rasa tanggungjawab maka hasil yang dicapai dapat
bermakna bagi siswa dan guru serta semua komponen yang ada termasuk pemerintah lebih
masyarakat.

B. SARAN

Setelah membahasa tentang model pembelajaran urutan (sequenced) diharapkan untuk lebih bijak
dalam memilih model pembelajaran agar tercipta suasana belajar yang menyenangkan bagi siswa.

Anda mungkin juga menyukai