Disusun oleh:
Kelompok 1
Kelas : 3B
2021/2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan atas kehadiran allah swt ,karena dengan rahmat dan
karunia-nya sehingga kami masih diberi kesempatan untuk menyelesaikan makalah ini yang
membahas tentang prinsip dasar model pembelajaran dan sintak pembelajaran. salam dan
shalawat semoga tercurah kepada junjungan nabi Muhammad SAW ,tidak lupa kami
ucapkanterima kasih kepada dosen pengampu dan teman –teman yang telah memberikan
dukungan serta partisipasi nya dalam menyelesaikan makalah ini.
Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah kami ini masih banyak
kekurangan,oleh sebab itu kami sangat mengharapakan kritik serta saran yang
membangun.dan semoga dengan selesai nya maakalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
Kelompok 1
1
DAFTAR ISI
C. Tujuan .................................................................................................................................. 3
Digunakan ........................................................................................................................... 9
A. Kesimpulan ......................................................................................................................... 14
B. Saran .................................................................................................................................... 14
2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Jadi, sebenarnya model pembelajaran memiliki arti yang sama dengan pendekatan,
strategi atau metode pembelajaran. Saat ini telah banyak dikembangkan berbagai macam
model pembelajaran, dari yang sederhana sampai model yang agak kompleks dan rumit
karena memerlukan banyak alat bantu dalam penerapannya.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian model –model pembelajaran ?
2. Apa saja dasar pertimbangan pemilihan model pembelajajaran ?
3. Apa itu sintak pembelajaran ?
4. Apa saja langkah-langkah dalam sintak pembelajaran
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui apa yng di maksud dengan model-model pembelajaran
2. Untuk mengetahui apa saja dasar pertimbangan model pembelajaran
3. Untuk mengetahui apa itu sintak pembelajaran
4. Untuk mengetahui langkah-langkah apa saja dalam sintak pembelaran
3
BAB II
PEMBAHASAN
Jadi, sebenarnya model pembelajaran memiliki arti yang sama dengan pendekatan,
strategi atau metode pembelajaran. Saat ini telah banyak dikembangkan berbagai macam
model pembelajaran, dari yang sederhana sampai model yang agak kompleks dan rumit
karena memerlukan banyak alat bantu dalam penerapannya.
2. Mills : “model adalah bentuk representasi akurat sebagai proses actual yang
memungkinkan seseorang atau sekelompok orang mencoba bertindak berdasarkan model
itu”
4
Dalam pembelajaran, berbagai masalah sering dialami oleh guru. Untuk mengatasi berbagai
masalah dalam pembelajaran, maka perlu adanya model- model pembelajaran yang dipandang
dapat membantu guru dalam proses belajar mengajar. Model dirancang untuk mewakili realitas
sesungguhnya, walaupun model itu sendiri bukanlah realitas dari dunia sebenarnya. Model
pembelajaran adalah pola yang digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan
pembelajaran di kelompok maupun tutorial (Agus Suprijono, 2011: 46).
Sejalan dengan pendapat di atas, model pembelajaran adalah suatu perencanaan atau
suatu pola yang digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajaran di kelas atau
pembelajaran dalam tutorial. Fungsi model pembelajaran adalah sebagai pedoman bagi peran
cang pengajar dan para guru dalam melaksanakan pembelajaran (Trianto, 2010: 51). Berbeda
dengan pendapat di atas, dikemukakan bahwa model mengajar merupakan suatu kerangka
konseptual yang berisi prosedur sistematik dan mengorganisasikan pengalaman belajar siswa
untuk mencapai tujuan belajar tertentu yang befungsi sebagai pedoman bagi guru dalam proes
belajar mengajar (Syaiful Sagala, 2010: 176)
Model pembelajaran adalah kerangka konseptual yang melukisakan prosedur yang sistematis
dalam mengorganisasikan pengalaman belajar peserta didik untuk mencapai tujuan belajar
tertentu, dan berfungsi sebagai pedoman bagi perancang pembelajaran dan guru dalam
merencanakan dan melaksanakan aktivitas mengajar ( Syaiful Sagala, 2005)Sedangkan
menurut Joyce dan Well (2000:13) menjelaskan secara luas bahwa model pembelajaran
merupakan deskripsi dari lingkungan belajar yang menggambarkan perencanaan kurikulum,
kursus-kursus, rancangan unit pembelajaran, perlengkapan belajar, buku-buku pelajaran,
program multimedia dan bantuan belajar melalaui program komputer. Masih menurut Joyce
dan Weil hakekat mengajar adalah membantu pelajar (peserta didik) memperoleh informasi,
ide, ketrampilan, nilai-nilai, cara berfikir, dan belajar bagaimana belajar.Merujuk pada
pendapat di atas, memaknai model pembelajaran adalah sebagai suatu rencana yang
memperlihatkan pola pembelajaran tertentu, dalam pola tersebut dapat terlihat kegiatan guru
dan peserta didik di dalam mewujudkan kondisi belajar atau sistem lingkungan yang
menyebabkan terjadinya belajar pada peserta didik. Di dalam pola pembelajaran yang
5
dimaksud terdapat karakteristik berupa rentetan atau tahapan perbuatan/kegiatan guru peserta
didik yang dikenal dengan istilah sintaks. Secara implisist di balik tahapan pembelajaran
tersebut terdapat karakteristik lainnya dari sebuah model dan rasional yang membedakan antara
model pembelajaran yang satu dengan model pembelajaran yang lainnya.
1. Model pembelajaran menurut Kardi dan Nur ada lima model pembelajaran yang dapat
digunakan dalam mengelola pembelajaran, yaitu: pembelajaran langsung; pembelajaran
kooperatif; pembelajaran berdasarkan masalah; diskusi; dan learning strategi.
2. Menurut Dedi Supriawan dan A. Benyamin Surasega (1990) mengetengahkan 4 (empat)
kelompok model pembelajaran, yaitu: (1) model interaksi sosial; (2) model pengolahan
informasi; (3) model personal-humanistik; dan (4) model modifikasi tingkah laku. Kendati
demikian, seringkali penggunaan istilah model pembelajaran tersebut di identikkan dengan
strategi pembelajaran.
3. Menurut E. Mulyasa (2003) mengetengahkan lima model pembelajaran yang dianggap
sesuai dengan tuntutan Kurikukum Berbasis Kompetensi; yaitu : (1) Pembelajaran
Kontekstual (Contextual Teaching Learning); (2) Bermain Peran (Role Playing); (3)
Pembelajaran Partisipatif (Participative Teaching and Learning); (4) Belajar Tuntas
(Mastery Learning); dan (5) Pembelajaran dengan Modul (Modular Instruction).
4. Menurut Joyce dan Weil (1986: 14-15) mengemukakan bahwa setiap model belajar
mengajar atau model pembelajaran harus memiliki empat unsur berikut.
1. Sintak (syntax) yang merupakan fase-fase (phasing) dari model yang menjelaskan
model tersebut dalam pelaksanaannya secara nyata (Joyce dan Weil, 1986:14).
2. Sistem sosial (the social system) yang menunjukkan peran dan hubungan guru dan
siswa selama proses pembelajaran. Kepemimpinan guru sangatlah bervariasi pada
satu model dengan model lainnya. Pada satu model, guru berperan sebagai
fasilitator namun pada model yang lain guru berperan sebagai sumber ilmu
pengetahuan.
3. Prinsip reaksi (principles of reaction) yang menunjukkan bagaimana guru
memperlakukan siswa dan bagaimana pula ia merespon terhadap apa yang
dilakukan siswanya. Pada satu model, guru memberi ganjaran atas sesuatu yang
sudah dilakukan siswa dengan baik, namun pada model yang lain guru bersikap
6
tidak memberikan penilaian terhadap siswanya, terutama untuk hal-hal yang berkait
dengan kreativitas.
4. Sistem pendukung (support system) yang menunjukkan segala sarana, bahan, dan
alat yang dapat digunakan untuk mendukung model tersebut.
5. Menurut Toeti Soekamto dan Winataputra (1995:78) mendefinisikan „model
pembelajaran‟ sebagai kerangka konseptual yang menggambarkan prosedur yang
sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar bagi para siswa
untukmencapai tujuan pembelajaran dan berfungsi sebagai pedoman bagi para
perancangpembelajaran dan para pengajar dalam merencanakan dan melaksanakan
aktivitas belajar mengajar.
7
4.Model Pembelajaran Terpadu
Model pembelajaran terpadu merupakan pembelajaran yang memungkinkan siswa baik
secara individual maupun kelompok aktif mencari, menggali, dan menemukan konsep
serta prinsip secara holistik. Pembelajaran ini merupakan model yang mencoba
memadukan beberapa pokok bahasan.
5.Model Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based Learning – PBL) Model
pembelajaran berbasis masalah merupakan sebuah model pembelajaran yang
menyajikan masalah kontekstual sehingga merangsang peserta didik untuk belajar.
Fokusnya tidak banyak pada apa yang sedang dikerjakan siswa tetapi pada apa yang
siswa pikirkan selama mereka mengerjakannya. Guru memfungsikan diri sebagai
pembimbing dan fasilitator sehingga siswa dapat belajar untuk berfikir dan
menyelesaikan masalahnya sendiri.
Sintak merupakan fase (tahap kegiatan) dalam suatu pembelajaran. Akibatnya sintak
pembelajaran akan mengindikasikan dengan jelas aktivitas yang dilakukan oleh guru dan
siswa. Dengan demikian sintak model dirancang dengan memperhatikan pandangan
kognitif-kontruktivistik-beharioristik. Karena itu sintak model mengarah ke ide-ide
kognitif-kontruktivistik-beharioristik.
Awalnya saya berpikir bahwa kurikulum 2013 berbeda dengan kurikulum 2006.
Ternyata pada prinsipnya masih sama, yaitu masih berbasis satuan pendidikan (kurikulum
tingkat satuan pendidikan/KTSP) atau dengan kata lain sekolah masih memiliki kewenangan
sepenuhnya dalam mengembangkan kurikulum di sekolahnya. Perbedaan mendasar antara
K13 dan K2006 hanya menyangkut pada tataran teknis melaksanakan penilaian dan proses
pembelajaran yang diatur melalui permendikbud. Terdapat beberapa permendikbud yang
mengatur tentang pelaksanaan kurikulum 2013 yaitu mulai dari permendikbud nomor 20,
21, 22, 23, dan 24 tahun 2016.
8
Dalam permendikbud tersebut diatur standar isi, standar proses dan juga standar
penilaian pada kurikulum 2013 yang bisa dikatakan sebagai edisi revisi. Pada standar proses,
didalamnya mencakup prinsip pembelajaran dan juga beberapa model pembelajaran yang
dapat dipilih oleh guru dalam melaksanakan pembelajaran dengan pendekatan wajib berupa
pendekatan ilmiah (scientific). Langkah pembelajaran pada pendekatann scientific/saintifik
adalah sebagai berikut :
1. Mengamati. Siswa menggunakan panca inderanya untuk mengamati fenomena yang
relevan dengan apa yang dipelajari. Fenomena yang diamati pada mata pelajaran satu
dan lainnya berbeda. Misal untuk pelajaran IPS dengan mengamati banjir atau
hamparan sawah dipedesaan. Pengamatan bisa secara langsung atau melalui media
audio visual. Hasil yang diharapkan pada langkah ini adalah siswa menemukan
masalah, yaitu gap of knowledge - apapun yang belum diketahui atau belum dapat
dilakukan. Pada langkah ini guru menginventarisir segala sesuatu yang belum
diketahui.
2. Menanya. Siswa merumuskan pertanyaan tentang apa saja yang tidak diketahui atau
belum dapat dilakukan terkait fenomena yang diamati. Pertanyaan - pertanyaan yang
diajukan diharapkan relevan dengan indikator - indikator KD.
3. Mengumpulkan Informasi / Mencoba. Siswa mengumpulkan data melalui berbagai
teknik, misalnya melakukan eksperimen, mengamati objek/kejadian/aktivitas,
wawancara dengan nara sumber, membaca buku pelajaran, dan sumber lain yang
relevan. Guru menyediakan sumber belajar, lembar kerja, media, alat peraga dan
sebagainya. Hasil kegiatan ini adalah serangkaian data atu informasi yang relevan
dengan pertanyaan yang diajukan siswa.
4. Menalar/Mengasosiasi. Siswa menggunakan data atau informasi yang sdah
dikumpulkan untuk menjawab pertanyaan - pertanyaan yang sudah mereka rumuskan.
Pada tahap ini guru mengarahkan agar siswa menghubungkan data atau informasi yang
diperoleh untuk menarik kesimpulan. Hasil akhir dari tahap ini adalah simpulan -
simpulan jawaban atas pertanyaan yang sudah diajukan sebelumnya.
5. Mengkomunikasikan. Siswa menyampaikan jawaban terhadap pertanyaan -
pertanyaan mereka ke kelas secara lisan dan/atau tertulis atau melalui media lain. Guru
memberikan umpan balik, meluruskan, memberi penguatan, serta memberikan
penjelasan/infromasi yang lebih luas.
9
4. Langkah – Langkah Membuat Sintak Pembelajaran Sesuai Dan Model Pembelajaran
Yang Digunakan
Selanjutnya untuk memperkuat pendekatan saintifik, terdapat beberapa model pembelajaran
yang dapat diterapkan antara lain :
a)Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem-based Learning)
Pembelajaran berbasis masalah adalah pembelajaran yang menggunakan masalah nyata
dalam kehidupan sehari - hari (otentik) yang bersifat terbuka (open - ended) untuk
diselesaikan oleh peserta didik untuk mengembangkan keterampilan berpikir ,
keterampilan menyelesaikan masalah, keterampilan sosial, keterampilan untuk belajar
mandiri, dan membangun atau memperoleh pengetahuan baru. Sintaks atau langkah -
langkah pembelajaran berbasis masalah adalah sebagai berikut :
Tahap Deskripsi
10
Tahap 5 Guru memfasilitasi peserta didik untuk melakukan refleksi atau
evaluasi terhadap proses penyelesaian masalah yang dilakukan
Analisis dan evaluasi
proses penyelesaian
masalah
11
Langkah 6 Guru dan peserta didik pada akir proses pembelajaran
melakukan refleksi terhadap aktivitas dan hasil tugas
Evaluasi proses dan
hasil
Sintaks atau langkah pembelajaran dalam Inquiry / Discovery Learning adalah sebagai
berikut :
Langkah – langkah Deskripsi
12
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Jadi, sebenarnya model pembelajaran memiliki arti yang sama dengan pendekatan,
strategi atau metode pembelajaran. Saat ini telah banyak dikembangkan berbagai macam
model pembelajaran, dari yang sederhana sampai model yang agak kompleks dan rumit
karena memerlukan banyak alat bantu dalam penerapannya.
Sintak merupakan fase (tahap kegiatan) dalam suatu pembelajaran. Akibatnya sintak
pembelajaran akan mengindikasikan dengan jelas aktivitas yang dilakukan oleh guru dan
siswa. Dengan demikian sintak model dirancang dengan memperhatikan pandangan
kognitif-kontruktivistik-beharioristik. Karena itu sintak model mengarah ke ide-ide
kognitif-kontruktivistik-beharioristik.
B. Saran
Mungkin ini lah yang di wacanakan oleh kelompok ini meskipun dalam penulisan masih
banyak kekurangan semoga ke depan nya akan jauh lebih baik , semoga makalah ini dapat
bemnfaat bagi pembaca maupun penulis.
13
DAFTAR PUSTAKA
Dimyati dan Mudjiono. 2009. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta. Rieka Cipta
Hamalik, Oemar. 2011. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta. Bumi Aksara
14