Anda di halaman 1dari 4

Nama : Tatang Andriawan Soni

NIM : A1N118015

1. Pengertian Manajemen sekolah

Manajemen Sekolah merupakan suatu kegiatan yang dilakukan secara efektif dan efisien untuk
meningkatkan kinerja sekolah dalam pencapaian tujuan pendidikan baik tujuan nasional dan tujuan
kelembagaan yang hasilnya bisa dilihat dari beberapa faktor sebagai indikator kinerja yang berhasil
dicapai oleh sekolah. Kepala sekolah dituntut untuk mampu melaksanakan tugas dan fungsinya dalam
mengelola berbagai komponen sekolah untuk mencapai tujuan sekolah yang dirumuskan. Kepala sekolah
menunjukkan fungsinya sebagai dua peran besar yaitu peran sebagai manajer dan peran sebagai
pemimpin.

Manajemen sekolah merupakan tindakan pengelolaan dan pengadministrasian sekolah.


Manajemen sekolah berarti memberdayakan sumber daya manusia dan sumber daya lainnya untuk
mencapai tujuan sekolah. Manajemen sekolah memiliki dua aspek, yaitu aspek manajemen eksternal dan
manajemen internal. Manajemen internal sekolah meliputi perpustakaan, laboratorium, bangunan dan
saran fisik lainnya, sumber dana, pelaksanaan evaluasi pendidikan, dan hubungan antar guru, murid.
sedangkan manajemen eksternal meliputi hubungan dengan pihak luar sekolah seperti masyarakat, dewan
pendidikan, dinas pendidikan maupun pihak lain yang terkait dengan fungsi sekolah.

Pada hakikatnya istilah manajemen pendidikan dan manajemen sekolah mempunyai pengertian
dan maksud yang sama. Keduanya memang sukar dibedakan, lebih-lebih sering dipakai secara bergantian
dalam pengertian yang sama. Apa yang menjadi skop manajemen pendidikan adalah juga merupkan skop
atau bidang garapan manajemen sekolah. Demikian pula proses kerjanya ditempuh melalui fungsi-fungsi
yang sama, yang di ilhami dari teori administrasi dan manajemen pada umumnya.

Menurut James Jr. manajemen sekolah adalah proses pendayagunaan sumber-sumber manusiawi
bagi penyelenggara sekolah secara efektif.Manajemen pendidikan merupakan suatu usaha bersama
sekelompok manusia untuk mencapai tujuan organisasi yang efisien dan daya guna yang ada untuk
mencapai tujuan pendidikan disekolah.Ali Imron berpendapat bahwa manajemen pendidikan adalah
proses penataan kelembagaan pendidikan, dengan melibatkan sumber potensial baik yang bersifat
manusia maupun yang bersifat non manusia guna mencapai tujuan pendidikan secara efektif dan efisien.

Tujuan manajemen pendidikan adalah tujuan yang dikehendaki harus jelas, makin operasional
tujuan makin mudah terlihat dan makin tepat program-program-program yang disusun untuk mencapai
tujuan yang ditentukan, program itu harus menyeluruh dan ada koordinasi terhadap komponen yang
melaksanakan program sekolah. Proses manajemen pendidikan dimulai dari perencanaan, diteruskan
dengan pengorganisasian, penggeraan dan kemudian pengawsan. Proses tersebut berjalan secara siklik,
karena begitu proses akhir (pengawasan) telah dilalui, kembali lagi keproses pertama (perencanaan).

Manajemen yang baik ialah manajemen yang tidak jauh menyimpang dari konsep dan yang
sesuai dengan obyek yang ditangani serta tempat organisasi itu berada. Sebagai bagian dari suatu ilmu,
seharusnya manajemen itu tidak boleh menyimpang dari konsep manajemen yang sudah ada. Namun
variasi bisa terjadi akibat kreasi dan inovasi para manajer. Variasi ini berkaitan dengan obyek yang
ditangani dan tempat organisasi itu. Manajemen yang dapat menyesuaikan diri dengan berbagai situasi
dan kondisi disebut manajemen yang fleksibel. Manajemen ini tidak kaku, ia dapat berlangsung dalam
kondisi dan situasi yang berbeda-beda. Kebijakan-kebijkan pemerintah yang baru, tuntutan-tuntutan
masyarakat yang brubah dari semula, perubahan-perubahan nilai masyarakat, dan sebagainya tidak akan
menghentikan aktivitas manajemen ini. Manajemen akan berjalan terus dengan revisi di sana-sini. Hal ini
menjamin kelangsungan hidup organisasi. Oleh sebab itu para manajer perlu mengusahakan manajemen
agar bersifat fleksibel.

Pemimpin Manajer
1. berfokus pada pemeliharaan
1. berfokus pada perkembangan
2. sebagai manajer
2. sebagai direktur
3. mencerminkan kewenangaan dan birokrasi
3. mencerminkan kewenangan moral
resmi
4. menantang personal
4. menjaga kebahagiaan personal
5. mempunyai visi
5. mempertahankan daftar, jadwal, dan
6. melatih kekuatan untuk berbagi tujuan
anggaran
7. mendefinisikan fakta sebagai sebuah
6. memberi sanksi dan penghargaan
kemungkinan
7. mendefinisikan fakta apa adanya
8. memotivasi
8. mengontrol
9. menginspirasi
9. memastikan
10. mencerahkan
10. mengkoordinasi

 Manajemen Berbasis Sekolah

Manajemen berbasis sekolah adalah model pengelolaan yang memberikan otonomi yang lebih
besar kepada kepala sekolah, memberikan fleksibilitas kepada sekolah, mendorong partisipasi secara
langsung dari warga sekolah. Manajemen berbasis sekolah adalah model pengelolaan sekolah dengan
memberikan kewenangan yang lebih besar pada tingkat sekolah untuk mengelola sekolahnya sendiri
secara langsung sehingga sekolah memiliki tanggung jawab dalam menentukan program-program
sekolah. MBS merupakan bentuk reformasi desentralisasi yang mendorong adanya partisipasi demokratis.

 Tujuan MBS

Tujuan Utama MBS adalah meningkatkan efisiensi, mutu, dan pemerataan pendidikan.
Peningkatan efisiensi diperoleh melalui keleluasaan mengelola sumber daya yang ada, partisipasi
masyarakat, dan penyederhanaan birokrasi. Implementasi MBS menuntut dukungan tenaga kerja yang
terampil dan berkualitas agar dapat membangkitkan motivasi kerja yang lebih produktif dan
memberdayakan otoritas daerah setempat, serta mengefisiensikan sistem dan menghilangkan birokrasi
yang tumpang tindih.MBS memberi peluang pada kepala sekolah dan guru serta peserta didik untuk
melakukan inovasi dan improvisasi di sekolah, berkaitan dengan masalah kurikulum, pembelajaran,
manajerial, dan lain sebagainya yang tumbuh dari aktivitas, kreativitas dan profesionalisme yang dimiliki.

 Kewenangan yang bertumpu pada sekolah merupakan inti dari MBS yang dipandang memiliki
tingkat efektivitas tinggi serta memberikan beberapa keuntungan berikut:

1. kebijakan dan kewenangan sekolah membawa pengaruh langsung kepada peserta didik, orang
tua, dan guru
2. bertujuan bagaimana memanfaatkan sumber daya lokal
3. efektif dalam melakukan pembinaan peserta didik seperti,kehadiran, hasil belajar, tingkat
pengulangan, tingkat putus sekolah, moral guru, dan iklim sekolah.

 Efektivitas penerapan MBS berpijak pada 6 hal berikut ini:


1. Otonomi, fleksibilitas dan responsiviats
2. Direncanakan oleh kepala sekolah dan komunitas sekolah
3. Penerapan atau adaptasi aturan baru oleh kepala sekolah
4. Partisipasi dari lingkungan sekolah
5. Kolaborasi antar staff
6. Hubungan baik antara kepala sekolah dan guru

 Karakteristik MBS

 Sekolah memiliki output yang diharapkan


 Proses manajemen memiliki ciri ciri sebagai berikut:
 Memiliki efektivitas KBM yang tinggi
 Kepemimpinan sekolah yang kuat
 Lingkungan sekolah yang aman dan tertib
 Pengelolaan tenaga kependidikan yang efektif
 Sekolah memiliki budaya mutu
 Sekolah memiliki teamwork yang kompak, cerdas, dan dinamis
 Sekolah memiliki kewenangan (kemandirian)
 Partisipasi yang tinggi dari warga sekolah dan masyarakat
 Sekolah memiliki keterbukaan (transparansi manajemen)
 Sekolah memiliki kemauan untuk berubah (psikologis dan fisik)
 Sekolah melakukan evaluasi dan perbaikan secara berkelanjutan
 Sekolah responsif dan antisipatif terhadap kebutuhan
 Sekolah memiliki akuntabilitas dan komunikasi yang baik
 Sekolah memiliki manajemen lingkungan hidup yang baik
 Sekolah memiliki kemampuan menjaga sustainabilitas

 Input pendidikan:

- Memiliki kebijakan, tujuan, dan sasaran mutu yang jelas

- Sumberdaya tersedia dan siap

- Staf yang kompeten dan berdedikasi tinggi

- Memiliki harapan prestasi yang tinggi

- fokus pada manajemen dan pelanggan (khususnya siswa)

2. Unsur – Unsur Manajemen Sekolah

Setiap perusahaan memiliki unsur-unsur untuk membentuk sistem manajerial yang baik. Unsur-
unsur inilah yang disebut unsur manajemen. Jika salah satu diantaranya tidak sempurna atau tidak ada,
maka akan berimbas dengan berkurangnya upaya untuk mencapai tujuan organisasi atau perusahaan.
Unsur-unsur tersebut diantaranya sebagai berikut :
a. Human (Manusia)
Dalam manajemen, faktor manusia adalah yang paling menentukan. Manusia yang membuat
tujuan dan manusia pula yang melakukan proses untuk mencapai tujuan. Tanpa adanya manusia maka
tidak ada proses kerja, sebab pada dasarnya manusia adalah makhluk kerja.

b. Money (Uang)
Uang merupakan salah satu unsur yang tidak dapat diabaikan. Uang merupakan alat tukar dan alat
pengukur nilai. Besar-kecilnya hasil kegiatan dapat diukur dari jumlah uang yang beredar dalam
perusahaan. Oleh karena itu uang merupakan alat (tools) yang penting untuk mencapai tujuan karena
segala sesuatu harus diperhitungkan secara rasional. Hal ini akan berhubungan dengan berapa uang yang
harus disediakan untuk membiayai gaji tenaga kerja, alat-alat yang dibutuhkan dan harus dibeli serta
berapa hasil yang akan dicapai dari suatu organisasi.

c. Materials (Bahan)
Material terdiri dari bahan setengah jadi (raw material) dan bahan jadi. Dalam dunia usaha untuk
mencapai hasil yang lebih baik, selain manusia yang ahli dalam bidangnya juga harus dapat menggunakan
bahan/materi-materi sebagai salah satu sarana. Sebab materi dan manusia tidak dapat dipisahkan, tanpa
materi tidak akan tercapai hasil yang dikehendaki.

d. Machines (Mesin)
Dalam kegiatan perusahaan, mesin sangat diperlukan. Penggunaan mesin akan membawa
kemudahan atau menghasilkan keuntungan yang lebih besar serta menciptakan efisiensi kerja.

e. Methods (Metode)
Dalam pelaksanaan kerja diperlukan metode-metode kerja. Suatu tata cara kerja yang baik akan
memperlancar jalannya pekerjaan. Sebuah metode dapat dinyatakan sebagai penetapan cara pelaksanaan
kerja dengan memberikan berbagai pertimbangan-pertimbangan dari sasaran, fasilitas-fasilitas yang
tersedia dan penggunaan waktu, serta uang dan kegiatan usaha. Perlu diingat meskipun metode baik,
sedangkan orang yang melaksanakannya tidak mengerti atau tidak mempunyai pengalaman maka
hasilnya tidak akan memuaskan. Dengan demikian, peranan utama dalam manajemen tetap manusia itu
sendiri.

f. Market (Pasar)
Memasarkan produk tentu sangat penting sebab bila barang yang diproduksi tidak laku, maka
proses produksi barang akan berhenti. Artinya, proses kerja tidak akan berlangsung. Oleh sebab itu,
penguasaan pasar dalam arti menyebarkan hasil produksi merupakan faktor yang menentukan dalam
perusahaan. Agar pasar dapat dikuasai maka kualitas dan harga barang harus sesuai dengan selera
konsumen dan daya beli (kemampuan) konsumen.

Unsur- unsur manajemen menjadi hal mutlak dalam manajemen karena sebagai penentu arah
perusahaan dalam melakukan kegiatan perusahaan. Selain itu, laporan keuangan juga menjadi penunjang
dalam melaksanakan proses manajemen.

Anda mungkin juga menyukai