Anda di halaman 1dari 4

Lompat ke isi

Buka/tutup bilah samping


Cari Lanjut

 Buat akun baru


Perkakas pribadi


Anda juga bisa ikut ambil peran dalam penyebaran pengetahuan bebas. Mari bergabung dengan sukarelawan
Wikipedia bahasa Indonesia!
6 bahasa

Manajemen sekolah
 Halaman
 Pembicaraan
 Baca
 Sunting
 Sunting sumber
 Lihat riwayat
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Manajemen Sekolah merupakan suatu kegiatan yang dilakukan secara efektif dan


efisien untuk meningkatkan kinerja sekolah dalam pencapaian tujuan pendidikan baik
tujuan nasional dan tujuan kelembagaan yang hasilnya bisa dilihat dari beberapa faktor
sebagai indikator kinerja yang berhasil dicapai oleh sekolah. Kepala sekolah dituntut
untuk mampu melaksanakan tugas dan fungsinya dalam mengelola berbagai
komponen sekolah untuk mencapai tujuan sekolah yang dirumuskan. Kepala sekolah
menunjukkan fungsinya sebagai dua peran besar yaitu peran sebagai manajer dan
peran sebagai pemimpin.[1]
Manajemen sekolah merupakan tindakan pengelolaan dan pengadministrasian sekolah.
Manajemen sekolah berarti memberdayakan sumber daya manusia dan sumber daya
lainnya untuk mencapai tujuan sekolah. Manajemen sekolah memiliki dua aspek, yaitu
aspek manajemen eksternal dan manajemen internal. Manajemen internal sekolah
meliputi perpustakaan, laboratorium, bangunan dan saran fisik lainnya, sumber dana,
pelaksanaan evaluasi pendidikan, dan hubungan antar guru, murid. sedangkan
manajemen eksternal meliputi hubungan dengan pihak luar sekolah seperti masyarakat,
dewan pendidikan, dinas pendidikan maupun pihak lain yang terkait dengan fungsi
sekolah.[1]

Pemimpin Manajer

1. berfokus pada perkembangan 1. berfokus pada pemeliharaan


2. sebagai direktur 2. sebagai manajer
3. mencerminkan kewenangan moral 3. mencerminkan kewenangaan dan
4. menantang personal birokrasi resmi
5. mempunyai visi 4. menjaga kebahagiaan personal
6. melatih kekuatan untuk berbagi 5. mempertahankan daftar, jadwal,
tujuan dan anggaran
7. mendefinisikan fakta sebagai 6. memberi sanksi dan penghargaan
sebuah kemungkinan 7. mendefinisikan fakta apa adanya
8. memotivasi 8. mengontrol
9. menginspirasi 9. memastikan
10. mencerahkan 10. mengkoordinasi

Manajemen Berbasis Sekolah[sunting | sunting sumber]


Manajemen berbasis sekolah adalah model pengelolaan yang memberikan otonomi
yang lebih besar kepada kepala sekolah, memberikan fleksibilitas kepada sekolah,
mendorong partisipasi secara langsung dari warga sekolah. [2]
Manajemen berbasis sekolah adalah model pengelolaan sekolah dengan memberikan
kewenangan yang lebih besar pada tingkat sekolah untuk mengelola sekolahnya sendiri
secara langsung sehingga sekolah memiliki tanggung jawab dalam menentukan
program-program sekolah. MBS merupakan bentuk reformasi desentralisasi yang
mendorong adanya partisipasi demokratis.[3]

Tujuan MBS[sunting | sunting sumber]


Tujuan Utama MBS adalah meningkatkan efisiensi, mutu, dan pemerataan pendidikan.
Peningkatan efisiensi diperoleh melalui keleluasaan mengelola sumber daya yang ada,
partisipasi masyarakat, dan penyederhanaan birokrasi. Implementasi MBS menuntut
dukungan tenaga kerja yang terampil dan berkualitas agar dapat membangkitkan
motivasi kerja yang lebih produktif dan memberdayakan otoritas daerah setempat, serta
mengefisiensikan sistem dan menghilangkan birokrasi yang tumpang tindih.MBS
memberi peluang pada kepala sekolah dan guru serta peserta didik untuk melakukan
inovasi dan improvisasi di sekolah, berkaitan dengan masalah kurikulum, pembelajaran,
manajerial, dan lain sebagainya yang tumbuh dari aktivitas, kreativitas dan
profesionalisme yang dimiliki.[4]
Kewenangan yang bertumpu pada sekolah merupakan inti dari MBS yang dipandang
memiliki tingkat efektivitas tinggi serta memberikan beberapa keuntungan berikut:

1. kebijakan dan kewenangan sekolah membawa pengaruh langsung


kepada peserta didik, orang tua, dan guru
2. bertujuan bagaimana memanfaatkan sumber daya lokal
3. efektif dalam melakukan pembinaan peserta didik seperti,kehadiran, hasil
belajar, tingkat pengulangan, tingkat putus sekolah, moral guru, dan iklim
sekolah.
Efektivitas penerapan MBS berpijak pada 6 hal berikut ini: [5]

1. Otonomi, fleksibilitas dan responsiviats


2. Direncanakan oleh kepala sekolah dan komunitas sekolah
3. Penerapan atau adaptasi aturan baru oleh kepala sekolah
4. Partisipasi dari lingkungan sekolah
5. Kolaborasi antar staff
6. Hubungan baik antara kepala sekolah dan guru
Karakteristik MBS[2]

1. Sekolah memiliki output yang diharapkan


2. Proses manajemen memiliki ciri ciri sebagai berikut:
1. Memiliki efektivitas KBM yang tinggi
2. Kepemimpinan sekolah yang kuat
3. Lingkungan sekolah yang aman dan tertib
4. Pengelolaan tenaga kependidikan yang efektif
5. Sekolah memiliki budaya mutu
6. Sekolah memiliki teamwork yang kompak, cerdas, dan
dinamis
7. Sekolah memiliki kewenangan (kemandirian)
8. Partisipasi yang tinggi dari warga sekolah dan masyarakat
9. Sekolah memiliki keterbukaan (transparansi manajemen)
10. Sekolah memiliki kemauan untuk berubah (psikologis dan
fisik)
11. Sekolah melakukan evaluasi dan perbaikan secara
berkelanjutan
12. Sekolah responsif dan antisipatif terhadap kebutuhan
13. Sekolah memiliki akuntabilitas dan komunikasi yang baik
14. Sekolah memiliki manajemen lingkungan hidup yang baik
15. Sekolah memiliki kemampuan menjaga sustainabilitas
3. Input pendidikan:
- Memiliki kebijakan, tujuan, dan sasaran mutu yang jelas
- Sumberdaya tersedia dan siap
- Staf yang kompeten dan berdedikasi tinggi
- Memiliki harapan prestasi yang tinggi
- fokus pada manajemen dan pelanggan (khususnya siswa)

Catatan kaki[sunting | sunting sumber]


1. ^ Lompat ke:a b Muralidhar., Dash, (2008). School management. New Delhi: Atlantic
Publishers & Distributors. ISBN 9788126909063. OCLC  294942178.
2. ^ Lompat ke:a b Rohiat., Saridewi, (2008). Manajemen sekolah  : teori dasar dan praktik.
Bandung: Refika Aditama.  ISBN  9791073392. OCLC  958848027.
3. ^ 1967-, Nurkolis, (2003).  Manajemen berbasis sekolah  : teori, model, dan aplikasi. Jakarta:
Gramedia Widiasarana Indonesia. ISBN 9797322084.  OCLC 54847175.
4. ^ 1962-, Mulyasa, E. (Enco), (2002). Manajemen berbasis sekolah  : konsep, strategi, dan
implementasi (edisi ke-Cet. 1). Bandung: Remaja
Rosdakarya. ISBN 9796921960.  OCLC 50042650.
5. ^ J., Dimmock, Clive A. School-based management and school effectiveness. London.
hlm. 3. ISBN 9781317835721. OCLC  864899567.

Pranala Luar
(2022) Dikutip dari websute IDpengertian Asas Manajemen
Kategori: 
 Manajemen
 Sekolah
 Halaman ini terakhir diubah pada 26 Juli 2022, pukul 12.27.
 Teks tersedia di bawah Lisensi Creative Commons Atribusi-BerbagiSerupa; ketentuan tambahan mungkin
berlaku. Lihat Ketentuan Penggunaan untuk lebih jelasnya.
 Kebijakan privasi

 Tentang Wikipedia

 Penyangkalan

 Tampilan seluler

 Pengembang

 Statistik

 Pernyataan kuki

Anda mungkin juga menyukai