Anda di halaman 1dari 3

1.

Dalam upaya mewujudkan cita-cita sekolah menjadi sekolah unggul kepala sekolah
melakukan inovasi di berbagai bidang di antaranya (1) inovasi di bidang kurikulum. (2)
inovasi di bidang sarana dan prasarana. (3) inovasi di bidang kesiswaan. (4) inovasi di
bidang tenaga guru. (5) inovasi di bidang lingkungan dan budaya sekolah. (6) inovasi di
bidang hubungan masyarakat.

2. Upaya yang dilakukan kepala sekolah dalam mengembangkan program inovatif dalam
kurikulum dan pembelajaran yaitu dengan meningkatkan kompetensi profesional guru
dengan berbagai kegiatan seperti berikut: 1. Menyediakan perpustakaan, karena
perpustkaan guru mempunyai peranan yang sangat penting dalam menumbuhkan semangat
membaca, tukar pikiran, dan memperluas cakrawala. 2. Mengadakan Workshop, dengan
demikian akan meningkatkan kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran, mulai dari
perencanaan pembelajaran hingga evaluasi pembelajaran. 3. Mensupervisi, bertujuan
untuk mengetahui secara langsung bagaimana kegiatan belajar mengajar. 4. Memberikan
penghargaan (Reward), dengan penghargaan guru akan semakin terpacu untuk mengukir
prestasi yang positif dan produktif. 5. Komunikasi pribadi antara kepala sekolah dengan
guru, dengan tujuan agar guru mampu menilai prestasi belajar siswa dengan kepentingan
pengajarannya. 6. Mengikutsertakan diklat, diharapkan guru mampu menambah
pengetahuannya dan wawasan. 7. Kegiatan KKG guru diharapkan bisa saling memberikan
masukan yang bisa memecahhkan masalah dan menambah gagasan.

3. Upaya kepala sekolah mengembangkan gagasan untuk menghasilkan produk, pelayanan,


usaha, mode atau model baru tidak terlepas dari pengelolaan pendidikan yang lebih
menekankan kepada kemandirian dan kreativitas sekolah. Mengenai hal tersebut untuk
mewujudkan sekolah yang mandiri dan kreatif diperlukan kepala sekolah yang mempunyai
kompetensi kewirausahaan tinggi, sehingga akan mudah menggapai tujuan dan dapat
menunjukkan eksistensinya dalam bersaing di era global dengan sekolah lainnya. Sikap
dan jiwa kewirausahaan dapat ditunjukkan dengan selalu membiasakan berpikir kreatif,
bertindak inovatif dan pantang menyerah yang menjadi dasar, strategi, dan kekuatan untuk
memanfaatkan dan mengambil setiap peluang guna mencapai tujuan sekolah yang telah
ditetapkan.

4. Peran kepala sekolah sebagai pemimpin, innovator, motivator, administrator, manajer,


supervisor dan penghubung masyarakat.

5. Iya, Kepala Sekolah berusaha untuk mengembangkan program-program pembelajaran


sampai berhasil mencapai tujuan

6. Dalam menerapkan program-program pembelajaran yang dilakukan adalah 1. Pemahaman


bahwa perubahan adalah sebuah proses, bukan sekedar kegiatan; oleh karena itu perubahan
membutuhkan waktu, energi dan sumber daya untuk mendukungnya. 2. Perubahan dicapai
oleh individu dahulu, baru kemudian lembaga. Ini bukan berarti mengabaikan bahwa
proses perubahan merupakan interaksi antara individu dengan organisasi, bahwa individu
yang berubah tidak akan berhasil jika tidak didukung oleh sistem atau struktur organisasi
yang mendukung. Hanya saja, perubahan sekolah akan terjadi hanya ketika orang-orang di
dalamnya berubah. 3. Perubahan merupakan pengalaman individual. Artinya, individu
berubah pada tingkatan yang berbeda dan dengan cara yang juga berbeda. 4. Perubahan
melibatkan kepekaan atas perubahan dan juga keterampilan melaksanakan program-
program baru. 5. Intervensi dapat didesain untuk mendukung implementasi inovasi
individu. 6. Fasilitator perubahan perlu memahami kebutuhan individu yang berbeda-beda
dan kebutuhankebutuhan perubahan yang dibutuhkan dalam proses perubahan. 7.
Fasilitator perubahan perlu memahami organisasi sebagai suatu sistem ketika melakukan
intervensi, karena aktivitas-aktivitas yang ditargetkan untuk bidang tertentu mungkin
menghasilkan akibat yang tidak dapat terantisipasikan di bidang lainnya.

7. Iya, Kepala Sekolah memiliki kemauan dan semangat untuk mencapai kesuksesan dalam
melaksanakan tugas sebagai pemimpin sekolah.

8. Kepala sekolah yang memiliki kepemimpinan dan motivasi yang tinggi berpengaruh besar
pada keunggulan sekolah, seperti apapun kondisi sosio-ekonomi. Kepala sekolah adalah
elemen sentral peningkatan mutu program pengajaran di sekolah.

9. Memiliki kepercayaan diri (self confidence) yang tinggi, terhadap kerja keras dan cerdas,
mandiri, dan memahami bahwa risiko yang diambil adalah bagian dari keberhasilan.
Dengan modal tersebut mereka bekerja dengan tenang, optimis, dan tidak dihantui oleh
perasaan takut gagal. 2) Memiliki kreativitas diri (self creativity) yang tinggi dan kemauan
serta kemampuan mencari alternatif untuk merealisasikan berbagai kegiatannya melalui
kewirausahaan. 27 3) Memiliki pikiran positif (positive thinking), dalam menghadapi suatu
masalah atau kejadian senantiasa melihat aspek positifnya. Dengan demikian mereka selalu
melihat peluang dan memanfaatkannya untuk mendukung kegiatan yang dilakukan. 4)
Memiliki orientasi pada hasil (output oriented), sehingga hambatan tidak membuat mereka
menyerah, tetapi justru tertantang untuk mengatasi, sehingga mencapai hasil yang
diharapkan.

10. a)Menciptakan inovasi yang berguna bagi pengembangan sekolah.


b) Bekerja keras untuk mencapai keberhasilan sekolah/madrasah sebagai organisasi
pembelajar yang efektif.
c) Memiliki motivasi yang kuat untuk sukses dalam melaksanakan tugas pokok dan
fungsinya sebagai pemimpin sekolah.
d) Pantang menyerah dan selalu mencari solusi terbaik dalam menghadapi kendala yang
dihadapi sekolah.
e) Memiliki naluri kewirausahaan dalam mengelola kegiatan sekolah/madrasah sebagai
sumber belajar peserta didik.
11. Usaha yang dilakukan oleh kepala sekolah dalam menghadapi hambatan adalah sebagai
berikut: a. Melanjutkan program-program pendidikan akademik maupun non akademik
periode kepemimpinan kepala sekolah sebelumnya. b. Sebagai langkah awal kepala
sekolah mengamati, mengawasi, dan mengevaluasi pelaksanaan program pendidikan di
sekolah, kemudian menindaklanjuti perlu diperbaiki atau ditingkatkan.c. Menjalin
komunikasi dengan semua warga sekolah. d. Mengadakan pengawasan dan evaluasi secara
berkala kepada seluruh aspek yang ada di dalam sekolah.

12. Upaya yang dilakukan untuk meningkatkan usaha koprasi sekolah


 Tingkatkan Kemampuan dan Kinerja Anggota
 Lakukan Promosi
 Perbaiki Kebijakan
 Terapkan Sistem Good Corporate Governance (GCG)
 Rekrut Anggota yang Kompeten Di Bidangnya
 Menggelar Seminar atau Pelatihan
 Mengajukan Pengesahan

13. Cara menggerakkkan siswa dan melibatkan dalam pengelolaan unit-unit usaha yang ada di
sekolah, yaitu dengan cara :
 Mengenal dan bangga terhadap sekolahnya.
 Membangun kesadaran untuk bergotong-royong dan sertia kawan
 Keterampilan dan pengetahuan siswa akan semakin bertambah.
 Belajar bertanggung jawab dalam melakukan kewajibannya sebagai anggota.
 Memiliki rasa pengertian terhadap anggota koperasi lainnya.
 Melatih siswa untuk mengeluarkan pendapat dan sederajat dengan anggota lainnya.
 Memenuhi kebutuhan sekolah dan menjadi tempat siswa belajar berorganisasi.

14. Unit usaha adalah suatu kegiatan yang berfungsi untuk memproduksi barang atau jasa
dengan memanfaatkan semua sumber daya yang ada disekolah. Unit usaha
mengikutsertakan siswa untuk menghasilkan barang atau jasa yang dapat dipasarkan untuk
memperoleh keuntungan finansial. Maksut penyelenggaraan unit usaha sekolah adalah
untuk meningkatkan kualitas lulusan, dengan jalan memanfaatkan sumber daya yang
dimiliki oleh sekolah. Unit usaha ialah suatu proses kegiatan usaha yang dilakukan sekolah
secara berkesinambungan, bersifat akademis dan bisnis dengan memberdayakan warga
sekolah dan lingkungan dalam bentuk unit usaha produksi/jasa yang dikelola secara
profesional (Dikmenjur: 2007). Dapat disimpulkan bahwa unit produksi merupakan suatu
upaya mengoptimalkan sumber daya yang di miliki sekolah, agar dapat meningkatkan nilai
tambah yang dapat dimanfaatkan untuk menunjang penyelenggaraan pendidikan dan
kesejahteraan warga sekolah.

15. Iya, Kepala Sekolah berani mengabul resiko terhadap apa yang telah dilakukan.

Anda mungkin juga menyukai