Anda di halaman 1dari 2

Resume Materi

Kepemimpinan pembelajaran, Supervisi Guru dan tenaga kependidikan,


Manajerial, kewirausahaan
Kepemimpinan Pembelajaran
Sebagai pemimpin pembelajaran, kepala sekolah yang harus memastikan semua
guru mendapat dan menerapkan hasil pelatihan. Termasuk menyediakan kebutuhan
pembelajaran aktif dan budaya baca, serta menciptakan keterbukaan, dan pelibatan
masyarakat dalam peningkatan kualitas sekolah.
Kepemimpinan pembelajaran adalah kepemimpinan yang menekankan pada
komponen-komponen yang terkait erat dengan pembelajaran, meliputi kurikulum, proses
belajar mengajar, penilaian, pengembangan guru, layanan prima dalam pembelajaran, dan
pembangunan komunitas belajar di sekolah.
Kepemimpinan pembelajaran akan berjalan baik jika didukung figur kepala sekolah
yang mampu berpikir, bersikap, dan bertindak sebagai pemimpin pembelajaran,Kultur
pembelajaran yang dikembangkan melalui pembangunan komunitas belajar di sekolah, dan
Sistem/struktur yang utuh dan benar. Perilaku kepala sekolah (pemimpin pembelajaran),
guru, dan karyawan berkontribusi sangat signifikan terhadap peningkatan keefektifan.
Tujuan Kepemimpinan Pembelajaran:
1. Memberikan layanan prima kepada semua siswa agar mereka mampu
mengembangkan potensi, bakat, minat dan kebutuhannya.
2. Memfasilitasi pembelajaran agar siswa  prestasi belajar meningkat, kepuasan belajar
semakin tinggi, motivasi belajar semakin tinggi, keingintahuan terwujudkan, kreativitas
terpenuhi,inovasi terealisir, jiwa kewirausahaan terbentuk, dan kesadaran untuk belajar.
Komponen pemimpin pembelajaran:
1. Merumuskan dan mengartikulasikan tujuan pembelajaran
2. Mengarahkan dan membimbing pengembangan kurikulum
3. Membimbing pengembangan dan perbaikan proses belajar mengajar (PBM)
4. Mengevaluasi kinerja guru dan mengembangannya
5. Membangun komunitas pembelajaran
6. Menerapkan kepemimpinan visioner dan situasional
7. Melayani siswa dengan prima
8. Melakukan perbaikan secara terus menerus
9. Menerapkan karakteristik kepala sekolah efektif
10. Membangun Warga Sekolah agar Pro-perubahan
11. Membangun teamwork yang kompak
12. Memberi contoh dan menginspirasi warga sekolah

7 Langkah kepemimpinan pembelajaran


1. Menetapkan tujuan pembelajaran dengan jelas
2. Menjadi Nara sumber bagi staf
3. Menciptakan Budaya dan iklim sekolah yang kondusif bagi pembelajaran
4. Mengkomunikasikan visi dan misi sekolah ke staf
5. Mengkondisikan staf untuk mencapai cita-cita profesional tinggi.
6. Mengembangkan kemampuan profesional guru
7. Bersikap positif terhadap siswa, staf, dan orang tua.
Supervisi guru dan tenaga kependidikan
Supervisi guru dan tenaga kependidikan merupakan serangkaian kegiatan
membantu guru mengembangkan kemampuannya dalam mengelola proses pembelajaran
sehingga dapat meningkatkan kompetensi paedagogik dan profesional, yang muaranya
Kepada peningkatan mutululusan pesertadidik (Glickman:2007).
Tujuan supervisi guru dan tenaga kependidkan :
1. Mengembangkan profesionalisme guru
2. Monitoring proses pembelajaran
3. Membina komitmen guru terhadap tugas dan tanggungjawabnya.
Metode supervisi :
1. Monitoring
2. Evaluasi
3. FGD/DKT
4. Delphi
5. Workshop
Langkah-langkah supervisi akademik :
1. Pra-Observasi
- Menjalin keakraban dengan guru
- Menyepakati fokus supervisi
- Menyepalati instrumen yang akan digunakan
2. Observasi
- Mengadakan pengamatan sesuai kesepakatan
- Menggunakan instrumen sesuai kesepakatan
- Mencatat perilaku guru dan murid
- Tidak mengganggu PMB
3. Pasca Observasi
- Menanyakan pendapat guru tentang PBM yang sudah dilakukan
- Menunjukkan data hasil pengamatan
- Mendiskusikan secara terbuka hasil observasi
- Memberikan penguatan positif untuk perbaikan
- Menentukan pengawasan berikutnya

Kewirausahaan
Karakteristik Wirausahawan yang paling utama adalah sifat personal berupa Percaya diri,
optimis dan mandiri. Sedangkan Karakter sosial wirausahawan adalah visioner, peka dan kreatif.
Implementasi nilai-nilai kewirausahaan di lembaga pendidikan bukan berati dagang. Banyak
orang yang salah mengartikan kata “mewirausahakan lembaga pendidikan” dengan menaikkan tarif
dan menerapkan pungutan pada setiap layanan. Tugas sekolah adalah melayani proses
pembelajaran bukan sebagai makelar yang pelayanan harus dinilai dengan uang. Mewirausahakan
lingkungan sekolah berarti perubahan mental para aktivis pendidikan, agar mereka memiliki karakter
seorang wirausahawan yang  kreatif, inovatif, disiplin, ulet, proaktif terhadap perubahan,
berwawasan ke depan dan sebagainya. Kompetensi Kewirausahaan yaitu Menciptakan inovasi yang
berguna bagi pengembangan sekolah/madrasah, Bekerja keras untuk mencapai keberhasilan
sekolah/madrasah sebagai organisasi pembelajar yang efektif, Memiliki motivasi yang kuat untuk
sukses dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya sebagai pemimpin sekolah/madrasah,
Pantang menyerah dan selalu mencari solusi terbaik dalam menghadapi kendala yang dihadapi
sekolah/madrasah serta Memiliki naluri kewirausahaan dalam mengelola kegiatan produksi/jasa
sekolah/madrasah sebagai sumber belajar peserta didik.

Anda mungkin juga menyukai