Anda di halaman 1dari 2

VISI MISI YAYASAN PKMI IMMANUEL

BANDAR LAMPUNG

Visi : “ MENJADI LEMBAGA PENDIDIKAN KRISTEN YANG TERBAIK DI LAMPUNG ”


Misi :
1. Mewujudkan Pendidikan Kristen yang mencerdaskan Peserta Didik secara Sprituali,intelektual,emosional, sosial
2. Mewujudkan Pendidikan Kristen yang bermutu, berdaya saing serta berwawasan kebangsaan

Motto : “ Teguh dalam Iman, Santun dalam Berperilaku, Unggul dalam Kualitas ”

Sesuai Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 28 Tahun 2010 tentang Penugasan Guru sebagai Kepala Sekolah,
Bab I
Ketentuan Umum,
Pasal 1, menyatakan bahwa kepala sekolah adalah GURU yang diberi tugas tambahan untuk memimpin Sekolah .

Sejalan dengan semakin meningkatnya tuntutan masyarakat terhadap akuntabilitas sekolah, maka meningkat pula
tuntutan terhadap kinerja kepala sekolah .
kepala Sekolah sebagai pimpinan tertingi di dalam suatu sekolah mempunyai tugas yang kompleks dan sangat
menentukan maju mundurnya suatu sekolah.
Tugas Kepala Sekolah yang kompleks tersebut, tidak dapat dirumuskan seluruhnya ke dalam suatu prosedur tugas
Kepala Sekolah.
Meskipun demikian, standar minimal prosedur tugas Kepala Sekolah dapat digolongkan menjadi tujuh pokok sebagai
berikut:
a. Sebagai pendidik/Edukator, kepala sekolah melaksanakan kegiatan
1. perencanaan,(menuntut kapabilitas dalam menyusun perangkat-perangkat pembelajaran)
2. Pengelolaan (kemampuan memilih dan menerapkan strategi pembelajaran yang efektif dan efisien)
3. evaluasi pembelajaran. (mencerminkan kapabilitas dalam memilih metode evaluasi yang tepat dan dalam
memberikan tindak lanjut yang diperlukan terutama bagi perbaikan pembelajaran )
4. kepala sekolah juga berfungsi membimbing siswa, guru dan tenaga kependidikan lainnya.
b. Sebagai pemimpin/leader , kepala sekolah berfungsi : menggerakkan semua potensi sekolah, khususnya tenaga Pendidik
dan tenaga kependidikan bagi pencapaian tujuan sekolah.
Dalam upaya menggerakkan potensi tersebut, kepala sekolah dituntut menerapkan prinsip-prinsip dan metode-metode
kepemimpinan yang sesuai dengan mengedepankan keteladanan, pemotivasian, dan pemberdayaan staf
c. Sebagai pengelola/manajer , kepala sekolah secara operasional melaksanakan pengelolaan kurikulum, peserta didik,
ketenagaan, keuangan, sarana dan prasarana, hubungan sekolah-masyarakat, dan ketatausahaan sekolah. Semua
kegiatan-kegiatan operasional tersebut dilakukan melalui prosedur kerja berikut: perencanaan, pengorganisasian,
penggerakan, dan pengawasan. Berdasarkan tantangan yang dihadapi sekolah, maka sebagai pemimpin/kepala sekolah
melaksanakan pendekatan-pendekatan baru dalam rangka meningkatkan kapasitas sekolah.
d. Administrator Dalam pengertian yang luas, kepala sekolah merupakan pengambil kebijakan tertinggi di sekolahnya.
Sebagai pengambil kebijakan, kepala sekolah melakukan analisis lingkungan (politik, ekonomi, dan sosial-budaya) secara
cermat dan menyusun strategi dalam melakukan perubahan dan perbaikan sekolahnya. Dalam pengertian yang sempit,
kepala sekolah merupakan penanggung-jawab kegiatan administrasi ketatausahaan sekolah dalam mendukung
pelaksanaan kegiatan pembelajaran.
e. Sebagai wirausahawan, kepala sekolah berfungsi sebagai inspirator bagi munculnya ide-ide kreatif dan inovatif dalam
mengelola sekolah. Ide-ide kreatif diperlukan terutama karena sekolah memiliki keterbatasan sumber daya keuangan dan
pada saat yang sama memiliki kelebihan dari sisi potensi baik internal maupun lingkungan, terutama yang bersumber dari
masyarakat maupun dari pemerintah setempat.
f. Sebagai pencipta iklim kerja, kepala sekolah berfungsi sebagai katalisator bagi meningkatnya semangat kerja guru.
Kepala sekolah perlu mendorong guru dan tenaga kependidikan lainnya dalam bekerja di bawah atmosfir kerja yang
sehat. Atmosfir kerja yang sehat memberikan dorongan bagi semua staf untuk bekerjasama dalam mencapai tujuan
sekolah.
g. Supervisor Berkaitan dengan fungsi kepala sekolah sebagai pemimpin pengajaran, kepala sekolah berfungsi melakukan
pembinaan professional kepada guru dan tenaga kependidikan. Untuk itu kepala sekolah melakukan kegiatan-kegiatan
pemantauan atau observasi kelas, melakukan pertemuan-pertemuan guna memberikan pengarahan teknis kepada guru
dan staf memberikan solusi bagi permasalahan pembelajaran yang dialami guru.

KEKUATAN
1. Kekuatan Memiliki Pendidik 26 orang ,berkwalifikasi Diploma 3 ,2 guru atau 7.69 %, berkwalifikasi S-1 22 orang atau
84,62 % dan 2 orang berkwalifikasi S-2 atau 7,69 %.
2. Memiliki tenaga kependidikan 8 orang. Berkwalifikasi Diploma 1 orang atau 12,50 % dan berkwalifikasi SLTA 5 orang
atau 62,50 % serta berkwalifikasi SLTP 2 orang atau 25,00%
3. Bertempat di tengah kota yang mudah di akses dari semua jalur sehingga memudahkan peserta didik mencapai lokasi
sekolah
4. Memiliki jurusan-jurusan/program studi yang sudah banyak menorehkan prestasi-prestasi ditingkat kota maupun propinsi
5. Memiliki program unggulan program studi yang terakreditasi “A”
KELEMAHAN
1. Kelemahan Sarana dan prasarana yang masih jauh dari standar Suasana pembelajaran yang belum terwujud secara
maksimal
2. Sedikitnya jumlah guru yang menguasai multimedia interaktif pendukung pembelajaran Etos kerja pendidik dan tenaga
kependidikan yang belum maksimal
3. Masih banyak guru yang belum diangkat menjadi guru tetap dari jumlah 26
Belum semua guru tersertifikasi baru 13 orang

TANTANGAN
1. Tantangan Persaingan yang semakin ketat dalam penguasaan keahlian lulusan di lapangan kerja
2. Semakin tingginya tuntutan profesionalisme pendidik dan tenaga kependidikan
3. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEKS) yang pesat dan berimplikasi pada pengembangan kurikulum

STRATEGI PENGEMBANGAN

Pencapaian 8 Standar Nasional Pendidikan

a) Penguatan Kedalam Pengembangkan Kurikulum 2013 yang lebih tinggi dari standar isi dengan berdasar pada
pengguna Peningkatan kompetensi lulusan mengacu Optimalisasi budaya dan iklim pembelajaran yang kondusif dan
inovatif guna meningkatkan kompetensi lulusan Peningkatan kompetensi SDM baik tenaga pendidik maupun
kependidikan
b) Penguatan Ke dalam Optimalisasi sarana prasarana sekolah guna tercipta pembelajaran yang nyaman Penguatan
organisasi sekolah dalam rangka pendayagunaan sumber daya manusia secara optimal Optimalisasi program
evaluasi dalam pelaksanaan pembelajaran untuk memaksimalkan hasil UNBK Pengelolaan pembiayaan dilakukan
secara transparan dan akuntabel
c) Penguatan Keluar Peningkatan kerjasama dengan stakeholder dalam pengembangan kompetensi lulusan
Optimalisasi penggalian sumber dana yang berasal dari stakeholder
d) Penguatan Kelembagaan SMA Immanuel
1. Penguatan Ke dalam Peningkatan layanan prima yang ramah berlandaskan prinsip ketersediaan,
keterjangkauan, kualitas sekaligus relevansi dan kesetaraan
2. Penguatan Keluar Pencitraan publik melalui slogan satu-satunya SMA swasta di Kota Bandarlampung
yang konsisten terhadap pengembangan kedisiplinan

PROGRAM UNGGULAN

1. Peningkatan kompetensi tenaga pendidik melalui kegiatan IHT, pelatihan, workshop dan penataran maupun kegiatan di
MGMP
2. Penguatan organisasi sekolah melalui kerja tim untuk mendukung kerja para Waka dan PTK.
3. Penerapan layanan pembelajaran berbasis teknologi informasi dan komunikasi melalui gerakan melek IT bagi Tenaga
Pendidik dan Kependidikan.
4. Peningkatan sistem pembelajaran berbasis teknologi informasi dan komunikasi guna peningkatan penguasaan keahlian
bagi lulusan
5. Peningkatan akreditasi dari BAN.
6. Mendorong percepatan kenaikan pangkat tenaga pendidik dan kependidikan.
7. Peningkatan kerjasama dengan stakeholder dalam rangka dukungan ide, sumber belajar dan pembiayaan sekolah.

KESIMPULAN

Berdasarkan pemaparan tersebut di atas maka seorang kepala sekolah bisa disebut profesional jika :
1. memiliki kejujuran dan integritas pribadi;
2. mendedikasikan sebagian besar waktunya untuk bekerja di bidangnya;
3. berusaha mencapai tujuan dengan target-target yang ditetapkan secara rasional;
4. memiliki standar yang tinggi dalam bekerja;
5. memiliki motivasi yang kuat untuk mencapai keberhasilan dengan standar kualitas yang tinggi;
6. mencintai dan memiliki sikap positif terhadap profesinya yang antara lain tercermin dalam perilaku
profesionalnya dan respons orang-orang yang berkaitan dengan profesi/ pekerjaannya;
7. memiliki pandangan jauh ke depan (visionary);
8. menjadi agen perubahan;

• Efektivitas kepemimpinan kepala sekolah tergantung kepada kemampuan bekerjasama dengan seluruh warga sekolah,
serta kemampuannya mengendalikan pengelolaan sekolah untuk menciptakan proses belajar mengajar.
• Di samping itu, Iklim, suasana, dan dinamika sekolah memiliki peranan yang sangat penting dalam peningkatan motivasi
belajar, kerjasama sehingga masing-masing peserta didik memiliki kesempatan yang optimal untuk mengembangkan
potensi dirinya.
• Sistem Penjaminan mutu pendidikan merupakan standar mutu pendidikan yang harus diwujudkan oleh semua warga
sekolah agar proses belajar mengajar dapat menghasilkan lulusan yang berkualitas.

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai