Anda di halaman 1dari 14

KONSEP KEPEMIMPINAN DALAM PENINGKATAN MUTU SEKOLAH

( Dosen Pengampu : Yulianingsih Tanjung M.Pd )

Disusun Oleh Kelompok 5

Kasbiah Sagala 12010327166

Muhammad Febrian 12010316461

Mayang Zalfa Aulia 12010327087

Marlina 12010327000

MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM RIAU

T.A: 2021

KATA PENGANTAR

1
Bismillahirrahmanirrahim.

Puji syukur marilah kita panjatkan kehadirat Allah SWT. Yang mana telah
memberikan kenikmatan kepada kita semua, sehingga peyusun dapat menyelesaikan
Makalah, pada mata kuliah Kepemimpinan Pendidikan.

Sholawat serta Salam senantiasa tercurahkan kepada baginda kita Nabi Besar
Muhamad SAW. Yang telah membawa umatnya dari zaman jahiliah menuju zaman
Islamiah.

Bergema seiring nada mengalunkan kata hati yang senantiasa mengungkapkan getaran
jiwa, Penyusun dengan penuh kesadaran diri bahwa dalam penyusunan makalah ini
masih banyak kekurangan dan kesalahan, hal ini dengan keterbatasan kemampuan dan
kedangkalan ilmu yang kami miliki. Dalam kesempatan ini penyusun mengucapkan
terimakasih kepada teman-teman dan  pihak yang turut membantu terselesainya
makalah ini.

Akhirnya kepada aIllah kita berharap dan berdo’a, semoga makalah ini bermanfaat
khususnya bagi penyusun dan umumnya bagi pembaca. Amin….!

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...................................................................................................2
DAFTAR ISI................................................................................................................. 3
BAB I............................................................................................................................. 4
PENDAHULUAN......................................................................................................... 4
A. Latar Belakang Masalah...................................................................................4
B. Rumusan Masalah.............................................................................................4
C. Tujuan............................................................................................................... 5
BAB II.

PEMBAHASAN

A. Upaya dan peran kepala sekolah dalam meningkatkan mutu sekolah


B. Karakteristik sekolah yang mampu meningkatkan mutu sekolah
C. Kepala sekolah yang mampu meningkatkan mutu sekolah

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
B. Saran

DAFTAR PUSTAKA..

3
BAB I

PENDAHULUAN

A.  Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan  faktor  utama  dalam  pembentukkan pribadi manusia.


Pendidikan  sangat  berperan dalam membentuk baik  atau buruknya pribadi manusia
menurut  ukuran normatif. Sekolah sebagai organisasi, di dalamnya terhimpun unsur-
unsur yang masing-masing baik secara perseorangan maupun kelompok melakukan
hubungan keja sama untuk mencapai tujuan. Unsur-unsur yang dimaksud, tidak lain
adalah sumber daya manusia  yang  terdiri dari kepala sekolah, guru-guru, staf,
peserta  didik  atau  siswa, dan orang  tua  siswa. Dalam hal ini kepala sekolah sebagai
seseorang yang diberi tugas untuk  sekolah, kepala sekolah bertanggung  jawab atas 
tercapainya  tujuan sekolah. Kepala sekolah diharapkan menjadi pemimpin dan 
inovator  di  sekolah. Oleh  sebab  itu, kualitas kepemimpinan kepala sekolah adalah
signifikan bagi keberhasilan sekolah.

Kepala  sekolah  adalah pengelola pendidikan di sekolah secara keseluruhan, dan


kepala sekolah adalah pemimpin  formal pendidikan di sekolahnya. Dalam suatu
lingkungan pendidikan di  sekolah, kepala  sekolah bertanggung jawab penuh untuk
mengelola dan memberdayakan guru-guru agar terus meningkatkan kemampuan
kerjanya. Keberhasilan  suatu  sekolah pada hakikatnya terletak pada efisiensi dan
efektivitas penampilan seorang kepala sekolah

B. Rumusan Masalah

a. Upaya dan peran kepala sekolah dalam meningkatkan mutu sekolah

b. Karakteristik sekolah yang mampu meningkatkan mutu sekolah

4
c. Penelitian tentang kepala sekolah yang mampu meningkatkan mutu sekolah.

C. Tujuan

a. Untuk mengetahui upaya dan peran kepala sekolah dalam meningkatkan mutu
sekolah

b. Untuk mengetahui karakteristik sekolah yang mampu meningkatkan mutu sekolah

c. Untuk mengetahui kepala sekolah yang mampu meningkatkan mutu sekolah

BAB II
PEMBAHASAN

A. Upaya dan peran kepala sekolah dalam meningkatkan mutu sekolah


1. Peran kepala sekolah
Menurut (Juliantoro, 2017)
a. Kepala sekolah sebagai educator.
Kepala sekolah pada hakekatnya Seorang pendidik. Dan
sebagai Educator kepala sekolah harus Berupaya untuk
meningkatkan Kualitas pembelajaran yang dilakukan oleh
guru.Guru akan mengimplemetasikan Kurikulum dan
mengembangkannnya Dalam kegaiatan belajar mengajar di
Sekolah. Kepala sekolah Menunjukkan komitmen dan Fokusnya
terhadap pengembangan Kurikulum dan kegiatan belajar
Mengajar pastinya akan Memperhatikan kompetensi yang
Dimilki oleh guru tentunya, dan juga Berusaha dalam
menigkatkan Kompetensi mendiring serta Memfasilitasi guru.
Dengan demikian kegiatan belajar mengajar Akan lebih efektif.
Kepala sekolah sebagai pendidik Harus mampu menguasai
berbagai Bentuk pendekatan, teknik, metode, Dan strategi
pembelajaran. Kepala Sekolah juga harusnya mempelopori Para
guru untuk mencipatakan Kegiatan pembelajaran lebih kreatif,
Aktif, efektif dan tentunya lebih Menyenangkan. Intinya yaitu

5
keberhasilan kegiatan Belajar mengajar disekolah Didasarkan
pada cara kepemimpinan Dan kebijakan yang diambil oleh
Kepala sekolah. Yang menjadi cita-cita dan harapan Sekolah
yaitu hasil belajar peserta Didiknya tinggi yang mana semua itu
Diwujudkan oleh guru sebagai faktor Dominan yang
melaksanakan Kegiatan pembelajaran. Kepala sekolah memiliki
komitmen Yang tinggi dalam merealisasikan Guru sebegai
penembang kurikulum Dan disesuaikan dengan kebutuhan
Sekolah. Kepala sekolah sebagai pendidik Memiliki 7 aspek
penting yaitu: Mengajar dikelas, membimbing Guru,
membimbing mengembangkan staf, mengikuti Perkembangan
IPTEK, dan Memberikan contoh bimbingan Konseling. Karier
yang baik.

b. Kepala sekolah sebagai Administrator.


Pada hakikatnya administrasi Pendidikan merupakan
Pendayagunaan berbagai sumber Daya yang ada dengan
optimal, Efektif, efisien dan relevan demi Tercapainya tujuan
pendidikan. Didunia yang modern pada saat ini, Seorang kepala
sekolah dalam Melaksanakan pengembangan dan
Pendayagunaan organisasinya Seharusnya menggunakan prinsip
Yang modern pula, dan harus Dilakukan secara kooperatif dan
Aktivitasnya harus melibatkan semua Personel yang ada
( sekolah dan Masyarakat ). Manajemen Pendidikan lingkupnya
yaitu Kurikulum dan pengajaran, Manajemen kelas, peserta
didik, SDM, sarana dan prasarana, Keuangan, dan keterlibatan
Masyarakat dalam pendidikan Memiliki keterkaitan dengan
Pelaksanaan tugas dan juga fungsi Manajer pendidikan. Sebagai
seorang administrator Pendidikan, kepala sekolah menjadi
Penanggung jawab terhadap Kelancaran pengajaran dan
Pendidikan disekolah. Adminsitasi merupakan serangkaian
Kegiatan dan juga kerja sama yang Dilakukan oleh sekelompok

6
orang Yang saling bekrja sama demi Tercapainya tujuan yang
telah Ditetapkan.
c. Kepala sekolah sebagai manajer.
Keberhasilan kepala sekolah dalam
Menjalankan fungsi-fungsi Manajemen demi tercapainya sebuah
Tujuan merupakan peran dari kepala Sekolah sebagai seorang
manajer. Fungsi-fungsi manajemen terdiri Dari beberapa
kegiatan yaitu; Perencanaan ( palnning ), Pengorganisasian
( organizing ), Penggerakan ( actuating ), dan Pengawasan
( controling ). Hal Tersebut juga diutarakan oleh Ronirs,
Wegner, dan Hollenbeck.
1. Perencanaan ( planning )
Pada fungsi ini, kepala sekolah Melakukan 3 tahap
kegiatan Yaitu; kepala sekolah melakukan Rapat dengan tim
struktural Sekolah untuk merumuskan dan Menetapkan
program. Kepala Sekolah mengadakan rapat Dengan tim
struktural untuk Meminta persetujuan dari Perangkat-
perangkat yang Tergabung atau menjalin kerja Sama dengan
sekolah.
2. Pengorganisasian (organizing )
Pada tahap ini kepala sekolah Membagi tugas dan
menunjuk Siapa penanggung jawabnya dan Juga membentuk
tim struktural Juga.
3. Penggerakan ( actuating )
Kepala sekolah melaksanakan Perencanaan yang telah
dibuat Sebelumnya dan berpedoman Pada RKAS
(Rancangan Kegiatan Dan Anggaran Sekolah) Serta tidak
terlepas dari visi dan Misi yang telah ditetapkan Sebelumnya.
4. Pengawasan ( controling )
Pada tahap ini kepala sekolah Memberikan bimbingan
kepada Masing-masing staf yang sudah Diberikan tugas
supaya dapat Menjalankan tugasnya dengan Baik dan bila
terjadi kekurangan Kepala sekolah dapat Memberikan arahan
untuk Menutupi kekurangan-Kekurangan itu.
Kepala sekolah dalam menjalankan Tugas dan fungsinya
sebagai seorang Manajer memiliki strategi tersendiri Untuk

7
dapat memberdayakan tenaga Kependidikan melalui kerjasama,
Memberi kesempatan bagi tenaga Kependidikan untuk
meningkatkan Profesinya dan juga Mengikutsertakan tenaga
Kependidikan dalam berbagai Kegiatan yang dapat menunjang
Program sekolah.
d. Kepala sekolah sebagai supervisor.
Sebagai seorang supervisor kepala Sekolah memiliki peran
dan Tanggung jawab untuk memantau, Membina, dan
memperbaiki proses Pembelajaran disekolah maupun Dikelas.
Maka dari itu kepala Sekolah harus menguasai perangkat
Kemampuan guru serta kekmpuan Yang didapat memlui
pendidikan dan Pelatihan supaya mereka siap Mengemban peran
dan tanggung Jawabnya dengan baik. Mulyasa Menjelaskan
bahwa supervisi Merupakan suatu proses yang Dirancang
khusus untuk membantu Para guru agar dapat menggunakan
Penegtahuan dan kemampuannya Untuk membrikan layanan
yang Terbaik kepada orang tua/ wali Peserta didik dan tentunya
berupaya Untuk menjadikan sekolah sebagai Tempat masyarakat
untuk belajar Lebih efektif.

2. Mutu sekolah / pendidikan


Program mutu merupakan program Utama yang nantinya akan
berpengarus Terhadap kelanggengan dan kelancaran Suatu usaha dan
juga ditentukan oleh Tuntutan dari permintaan dan pengguna. Mutu
produk dan jasa layanan perlu Dikembangkan. Hal ini sejalan dengan
Permintaan dari pengguna yang terus Berkembang. Tinggi rendahnya
kualitas pendidikan Setidaknya harus memiliki 3 indikator Ini, hal ini
disampaikan oleh Mansur dan Mahfud Junaidi yaitu;
a. Dana yang cukup merupakan hal Pertama yang memungkinkan
Pendidikan berkualitas.
b. Angka kelulusan yang tinggi Menggambarkan kulitas
Pendidikan yang baik.
c. Kebiasaan peserta didik Menghafal menunjukkan Rendahnya
kualitas kemampuan Membaca dinegara berkembang
Dibandingkan dengan negara Maju.

8
Menurut Nurdin, pendidikan yang Bermutu harus memiliki
indikator Berikut:
a. Output yang dihasilkan oleh Pendidikan dapat memnuhi
Tuntutan masyarakat dan dapat Melanjutkan keperguruan tinggi
Merupakan tujuan akhir dadri Pedidikan dan menjadi hasil
Akhirnya.
b. Hasil yang dapat dilihat secara Langsung dalam pendidikan
yaitu;
Pengetahuan, sikap dan Keterampilan. Hal tersebut juga
Menjadi ukuran dalam Keberhasilan pendidikan
c. Prose pendidikan, yang Dimaksudakan disini yaitu Sumber daya
yang tersedia itu Digunakan sesuai dengan Tempatnya.
d. D Instrumental input, dalam proses Pendidikan harus dapat
Berinteraksi baik dengan raw Input ( siswa ). Yang mana
Instrumen pendidikan itu terdiri Dari; tujuan pendidikan,
Kurikulum, fasilitas dan media Pendidikan, guru, dan sistem
Penyampaian, evaluasi, serta Bimbingan dan penyuluhan.
e. Yang mempengaruhi kualitas Mutu pendidikan lainnya yaitu
Raw input dan lingkungan.

B. Karakteristik sekolah yang mampu meningkatkan mutu sekolah

Istilah mutu sekolah merupakan mutu pendidikan di tingkat satuan pendidikan. 


Holsinger & Cowell (2000) mengemukakan beberapa indikator mutu pendidikan,
yaitu (1) pendidik, (2) peserta didik, (3) proses pembelajaran, (4) sarana dan fasilitas
belajar, dan (5) manajemen sekolah.  Hal ini sesuai dengan pendapat Nurhadi,
Zamroni dan Suharsimi (1991) yang nyatakan bahwa pendekatan penelitian dalam
bidang pendidikan dapat meliputi pendekatan proses (process approach), pendekatan
hasil (output approach), dan pendekatan dampak (outcome approach).

Sudarwan Danim (2006), dengan merujuk pada pemikiran Sallis, mengidentifikasi


beberapa karakteristik dari sekolah bermutu, yaitu:

1. Sekolah berfokus pada pelanggan, baik pelanggan internal maupun eksternal.


2. Sekolah berfokus pada upaya untuk mencegah masalah yang muncul, dengan
komitmen untuk bekerja secara benar dari awal.
3. Sekolah memiliki investasi pada sumber daya manusianya, sehingga
terhindar dari berbagai “kerusakan psikologis” yang sangat sulit
memperbaikinya.
9
4. Sekolah memiliki strategi untuk mencapai kualitas, baik di tingkat pimpinan,
tenaga akademik, maupun tenaga administratif.
5. Sekolah mengelola atau memperlakukan keluhan sebagai umpan balik untuk
mencapai kualitas dan memposisikan kesalahan sebagai instrumen untuk
berbuat benar pada masa berikutnya.
6. Sekolah memiliki kebijakan dalam perencanaan untuk mencapai kualitas,
baik untuk jangka pendek, jangka menengah maupun jangka panjang.
7. Sekolah mengupayakan proses perbaikan dengan melibatkan semua orang
sesuai dengan tugas pokok, fungsi dan tanggung jawabnya.
8. Sekolah mendorong orang dipandang memiliki kreativitas, mampu
menciptakan kualitas dan merangsang yang lainnya agar dapat bekerja secara
berkualitas.
9. Sekolah memperjelas peran dan tanggung jawab setiap orang, termasuk
kejelasan arah kerja secara vertikal dan horizontal.
10.Sekolah memiliki strategi dan kriteria evaluasi yang jelas.
11.Sekolah memandang atau menempatkan kualitas yang telah dicapai sebagai
jalan untuk memperbaiki kualitas layanan lebih lanjut.
12.Sekolah memandang kualitas sebagai bagian integral dari budaya kerja.
13.Sekolah menempatkan peningkatan kualitas secara terus menerus sebagai
suatu keharusan

Selain itu, Mortimore & Mortimore (1991) mengemukakan bahwa sekolah bermutu
adalah sekolah yang memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

1. Sekolah memiliki visi dan misi yang jelas dan dijalankan dengan konsisten
2. Lingkungan sekolah yang baik dan adanya disiplin serta keteraturan di
kalangan pelajar dan staf
3. Kepemimpinan kepala sekolah yang kuat
4. Penghargaan bagi guru dan staf serta siswa yang berprestasi
5. Pendelegasian wewenang yang jelas
6. Dukungan masyarakat sekitar
7. Sekolah memiliki rancangan program yang jelas
8. Sekolah memiliki fokus sistemnya tersendiri
9. Pelajar diberi tanggung jawab
10.Guru menerapkan strategi pembelajaran inovatif
11.Evaluasi yang berkelanjutan
12.Kurikulum sekolah yang terancang dan terintegrasi satu sama lain
13.Melibatkan orang tua dan masyarakat dalam membantu pendidikan anak-
anaknya

10
Selain itu, Shannon dan Bylsma (2005) mengidentifikasi beberapa karakteristik
sekolah yang memiliki kinerja tinggi, yaitu:

1. Fokus bersama dan jelas

2. Standar dan harapan yang tinggi bagi semua siswa

3. Kepemimpinan sekolah yang efektif

4. Tingkat kerja sama dan komunikasi inovatif

5. Kurikulum, pembelajaran, dan evaluasi yang melampaui standar

6. Tingginya frekuensi pemantauan terhadap belajar dan mengajar

7. Pengembangan staf pendidik dan tenaga kependidikan yang terfokus

8. Lingkungan yang mendukung belajar

Berkaitan dengan itu, Smith dan Purkey (Hoy & Miskel, 2008: 303) mengemukakan
bahwa sekolah yang efektif terdiri atas:

1. Instructional leadership
2. Planned and purposeful curriculum
3. Clear goals and high expectations
4. Time on task
5. Recognition of academic success
6. Orderly climate
7. Sense of community
8. Parental support and involvement
9. School site management
10.Staff development
11.Staff ability
12.Collegial and collaborative planning
13.Direct support

Pendapat tersebut menunjukkan bahwa sekolah efektif dan bermutu merupakan


sekolah yang memiliki beberapa karakteristik yang terdiri atas: kepemimpinan
instruksional, kurikulum yang dirancang secara cermat, tujuan yang jelas dan harapan
yang tinggi, efektivitas dalam pelaksanaan tugas, pengakuan keberhasilan akademik,
iklim sekolah yang kondusif, kekeluargaan, dukungan dan keterlibatan orang tua
siswa, manajemen sekolah, pengembangan staf, kemampuan staf, perancangan secara
kolektif dan kolaboratif, serta dukungan langsung.

11
C. Kepala sekolah yang mampu meningkatkan mutu sekolah
Dalam menjalankan kepemimpinannya kepala sekolah harus memahami
akan fungsi dan perannya sebagai pemimpin. Fungsi dan peran kepala sekolah
harus dijalankan dengan baik agar visi dan misi serta tujuan sekolah tercapai.
Salah satu cara yang dapat dilakukan kepala sekolah agar proses
pendidikan dapat berjalan efektif dan efisien, guru dituntut mempunyai
kompetensi yang memadai, baik dari segi jenis maupun segi isinya. Kepala
sekolah sebagai pengelola memiliki tugas mengembangkan kinerja personel,
terutama meningkatkan kompetensi guru professional. Perlu digaris bawahi
bahwa yang dimaksud kompetensi professional disini tidak hanya berkaitan
dengan penguasaan materi saja, tetapi mencakup seluruh jenis dan isi
kandungan kompetensi.
Dalam meningkatkan mutu sekolah yang harus dilakukan adalah
perencanaan. Perencanaan program sekolah yang berdasarkan standar
pendidikan serta mengacu pada visi, misi dan tujuan sekolah. Setiap awal tahun
ajaran baru kepala sekolah bersama dengan guru, staff, komite, serta orang tua
peserta didik berkumpul untuk membahas program apa saja yang dilaksanakan
oleh sekolah, apabila program-program telah tersusun dengan baik langkah
berikutnya yaitu menentukan jumlah anggaran yang akan dipakai dalam
pelaksanaan program-program sekolah, membentuk tim kerja dan koordinator
pengembang mutu sekolah, membuat program kerja perbidang, koordinator tim
pengembang mutu dan melakukan koordinasi dengan wakil kepala sekolah
bidang kurikulum guna menentukan muatan program yang akan dilakukan
sesuai dengan program kerja sekolah yang berhubungan dengan kurikulum,
perencanaan alokasi waktu pelaksanaan dan anggaran yang dibutuhkan untuk
melakukan perbaikan dan pembaharuan fasilitas sekolah, mengomunikasikan
program kerja sekolah kepada seluruh warga sekolah maupun orangtua peserta
didik untuk ikut berpartisipasi dalam pelaksanannya.
Langkah berikutnya dalam meningkatkan mutu sekolah yaitu dengan
cara meningkatkan produktifitas sekolah. Produktifitas sekolah berkaitan
dengan bagaimana meghasilkan lulusan baik secara kuantitatif maupun
kualitatif sehingga pada akhirnya diperoleh lulusan yang berkualitas.
Produktivitas dalam dunia pendidikan berkaitan dengan keseluruhan proses

12
perencanaan. Adapun beberapa hal yang harus dilakukan kepala sekolah dalam
meningkatkan mutu sekolah yaitu meliputi :
1. Peningkatan kualitas belajar
2. Penerapan system belajar
3. Peningkatan kemampuan mengajar guru
4. Pelaksanaan supervise
5. Menjalin kerjasama dengan orang tua siswa
6. Menjalin kerjasama dengan masyarakat

BAB IV
PENUTUP
A. .Kesimpulan

Pemimpin pada hakikatnya adalah seorang yang mempunyai kemampuan untuk


memepengaruhi perilaku orang lain di dalam kerjanya dengan menggunakan
kekuasaan. Dalam kegiatannya bahwa pemimpin memiliki kekuasaan untuk
mengerahkan dan mempengaruhi bawahannya sehubungan dengan tugas-tugas yang
harus dilaksanakan.

Berdasarkan hasil penelitian yang telah Dikemukakan pada bab sebelumnya,


mengenai Peren Kepala Sekolah Dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan dapat ditarik
kesimpulan Sebagai berikut:

1. Peran kepala sekolah sebagai educator


Dalam meningkatkan mutu pendidikan Yaitu dengan cara memberikan
Bimbingan kepada siswa dan juga guru Serta para karyawan agar dapat
langsung Menerima pelatihan, pembinaan. Dan Juga dilakukan pemberian
reward dan Juga punisment.
2. Peran kepala sekolah sebagai

13
Administrator dalam meningkatkan mutu Pendidikan yaitu: memeriksa
semua Kelengkapan peralatan KBM, Perlengkapan administrasi, dan lain-
lain

.
B. Saran

Berdasarkan pada uraian tersebut di atas, maka penulis mengemukakan saran-


saran sebagai berikut :

1.  Hendaknya para pemimpin, khususnya pemimpin dalam bidang pendidikan dalam


melaksanakan aktivitasnya kepemimpinannya dalam mempengaruhi para bawahannya
berdasarkan pada kriteria-kriteria kepemimpinan yang baik.

2.  Dalam membuat suatu rencana atau manajemen pendidikan hendaknya para


pemimpin memahami keadaan atau kemampuan yang dimiliki oleh para bawahannya,
dan dalam pembagian pemberian tugas sesuai dengan kemampuannya masing-masing.

3.  Pemimpin hendaknya memahami betul akan tugasnya sebagai seorang pemimpin.

4.  Dalam melaksanakan akvititasnya baik pemimpin ataupun yang dipimpin menjalin


suatu hubungan kerjsama yang saling mendukung untuk tercapainya tujuan organisasi
atau instnasi.

Daftar Pustaka :
Behbahani, A. (2011). Educational leaders and Role of education on the efficiency of
Schools principals. Procedia – Social and Behavioral Sciences, 15, 9–11. Retrieved
From https://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S1877042811002199/pdf?
Md5=9331574c4ca81bd6de994136872f02c0&pid=1-s2.0-S1877042811002199-
Main.pdf

14

Anda mungkin juga menyukai