Anda di halaman 1dari 18

SUMBER DAYA PENDUKUNG KEBERHASILAN IMPLEMENTASI

KURIKULUM

Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pengembangan Kurikulum

Dosen Pengampu: Musbihah Radliyatun, S. Pd., M. Pd.I.

Disusun oleh:

1. Ahmad Wijayanto 23010190345


2. Kharisma Aska Devi 23010190381
3. Aldi Setiawan 23010190421

KELAS C

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA

2021
KATA PENGANTAR

Bismillahirrohmanirrohim.

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Dengan menyebut nama Allah SWT Yang Maha Pengasih dan Maha
Penyayang Segala puji bagi Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah
serta karunia-Nya kepada penulis, sehingga kami dapat menyelesaikan penyusuna n
makalah mata kuliah Pengembangan Kurikulum dengan judul “Sumber Daya
Pendukung Keberhasilan Implementasi Kurikulum” dengan tepat pada waktunya
dan dengan lancar tanpa halangan yang berarti. Sholawat serta salam penulis
haturkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW, serta sahabat-sahabatnya,
pengikut-pengikutnya yang setia menyampaikan risalahnya sampai akhir zaman.

Sehubungan dengan keterbasan kemampuan dan ilmu yang dimiliki, maka


bila penulisan dalam makalah ini terdapat kesalahan atau kekeliruan, mohon
kiranya dapat memberikan kritik serta saran yang dapat membawa kepada
kebaikan. Pada kesempatan ini pula penulis ucapkan terima kasih yang telah
membimbing penulis hingga terselesaikan makalah yang sederhana ini. Mudah-
mudahan atas bantuan serta bimbingan semua pihak, khususnya kepada Ibu
Musbihah Radliyatun, S. Pd., M. Pd.I. Selaku dosen pengampu mata kuliah
Pengembangan Kuriulum. Semoga Allah SWT akan membalasnya dengan pahala
yang setimpal, Aamiin Yaa Rabbal `Alamiin. Harapannya melalui makalah ini
mampu memberikan ilmu pengetahuan mengenai Sumber Daya Pendukung
Keberhasilan Implementasi Kurikulum dan semoga apa yang tersajikan dalam
makalah ini berguna bagi pembaca pada umumnya.

Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Salatiga, 29 November 2021

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................ ii


DAFTAR ISI .......................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................4


A. Latar Belakang ....................................................................................................4
B. Rumusan Masalah................................................................................................4
C. Tujuan Pembahasan .............................................................................................5

BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................6


A. Pengaruh Manajemen Sekolah Terhadap Keberhasilan Pelaksanaan
Kurikulum ............................................................................................................6
B. Pemanfaatan Sumber Belajar dalam Pembelajaran .............................................8
C. Manajemen Penggunaan Media Pembelajaran ....................................................9
D. Penggunaan Strategi dan Model-model Pembelajaran………………...............10
E. Kualitas Kinerja Guru dalam Pelaksanaan K urikulum......................................12
F. Manajemen Pemantauan Pelaksanaan Kurikulum .............................................14

BAB III PENUTUP ..............................................................................................17


A. Kesimpulan........................................................................................................17
B. Saran ..................................................................................................................17

DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................................18

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Salah satu aspek yang berpengaruh terhadap keberhasilan pendidikan nasional
adalah aspek kurikulum. Kurikulum merupakan salah satu komponen yang memiliki peran
strategis dalam sistem pendidikan. Kurikulum merupakan suatu sistem program
pembelajaran untuk mencapai tujuan institusional pada lembaga pendidikan, sehingga
kurikulum memegang peranan penting dalam mewujudkan sekolah yang bermutu.
Adanya beberapa program pembaruan dalam bidang pendidikan nasional
merupakan salah satu upaya untuk menyiapkan masyarakat dan bangsa indonesia yang
mampu mengembangkan kehidupan demokratis yang mantab dalam menghadapi era
globalisasi ini. Untuk dapat terlaksananya kurikulum yang baik tentunya ada beberapa hal
yang harus dipertimbangkan yakni mengenai sumber daya pendukung keberhasila n
implementasi kurikulum.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana pengaruh manajemen sekolah terhadap keberhasilan pelaksanaan
kurikulum?
2. Bagaimana pemanfaatan sumber belajar dalam pembelajaran?
3. Bagaimana memanajemen penggunaan media pembelajaran?
4. Bagaimana penggunaan strategi dan model-model pembelajaran?
5. Bagaimana seharusnya kualitas kinerja guru dalam pelaksanaan kurikulum?
6. Bagaimana manajemen pemantauan pelaksanaan kurikulum?

4
C. Tujuan Pembahasan
1. Untuk mengetahui pengaruh manajemen sekolah terhadap keberhasilan pelaksanaan
kurikulum.
2. Untuk mengetahui bagaimana pemanfaatan sumber belajar dalam pembelajaran.
3. Untuk mengetahui bagaimana memanajemen penggunaan media pembelajaran.
4. Untuk mengetahui bagaimana penggunaan strategi dan model-model pembelajaran.
5. Untuk mengetahui bagaimana seharusnya kualitas kinerja guru dalam pelaksanaan
kurikulum.
6. Untuk mengetahui bagaimana manajemen pemantauan pelaksanaan kurikulum.

5
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengaruh Manajemen Sekolah Terhadap Keberhasilan Pelaksanaan Kurikulum


Terdapat beberapa komponen yang sangat penting untuk mendukung peningkata n
keberhasilan penyelenggaraan pendidikan dan salah satunya yang pokok adalah
penyelenggaraan manajemen Pendidikan dalam ruang lingkup mikro yaitu manajemen
sekolah.
Manajemen berbasis sekolah (MBS) adalah suatu pendekatan yang bertujuan untuk
merancang kembali pengelolaan sekolah dengan memberikan kekuasaan kepada kepala
sekolah dan meningkatkan partisipasi masyarakat dalam upaya perbaikan kinerja sekolah
mencakup guru, siswa, kepala sekolah, orangtua siswa dan masyarakat. Manajemen
berbasis sekolah memberikan banyak kewenangan kepada sekolah untuk membuat
keputusan dalam kerangka kebijakan pendidikan nasional.1
Perencanaan kurikulum, metode pengajaran, sumber daya manusia, summber daya
keuangan, sumber daya materi, dan alokasi waktu. Sekolah bertanggung jawab terhadap
apa yang dicapai oleh siswa, baik bagi masyarakat setempat maupun sistem pendidikan
pada umumnya.
Berikut hal-hal yang sangat penting dalam manajemen sekolah yaitu:
1. Kepemimpinan sekolah
Kepemimpinan sekolah yang efektif dapat berjalan dengan adanya gaya
kepemimpinan yang benar, pada waktu dan bidang yang tepat, seperti halnya gaya
kepemimpian seorang kepala sekolah. Kepemimpinan dalam serangkaian bidang
selain menggunakan berbagai gaya, kepala sekolah juga perlu mencurahka n
waktunya untuk bekerja di berbagai bidang yang luas cakupannya. Kepemimpina n
yang kuat dibidang teknis, humanis, dan pendidikan dapat membuat sekolah
menjadi efektif.

1 Dinn Wahyudin, Manajemen Kurikulum,(Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2014), hlm. 176-177.

6
Adapun dalam segi dimensi kompetensinya, kepala sekolah harus memenuhi
standar peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 13 Tahun 2007 yaitu sebagai
berikut:
a. Kepribadian
b. Manajerial
c. Kewirausahaan
d. Supervisi
e. Sosial.2
2. Komite Sekolah
Komite sekolah ialah partisipasi yang mewakili masyarakat. Komite ini
berpartisispasi dalam tata layanan dan pengelolaan sekolah. Pertemuan dengan
masyarakat perlu diadakan secara berkala sebagai tempat berkonsultasi, mencari
masukan, dan melaporkan semua pencapaian sekolah. Komite sekolah merupakan
badan independen yang dibentuk oleh dan dipilih dari masayarakat dan sekolah.
Perannya adalah meberikaan saran, dukungan, pemantauan, dan mediasi
sebagaimana yang diperlukan untuk kemajuan sekolah tersebut.
Dalam rekrutmen dan pemilihan komite sekolah, keapala sekolah bertanggung
jawab untuk mengatur proses pemilihan komite sekolah. Ini harus dilakukan
tentunya dengan cara yang terbuka dan adil. Kepengerusan komite sekolah terdiri
atas perwakilan orang tua, masyarakat, lembaga keagamaan, kalangan bisnis, guru,
perwakilan kepala desa, alumni, lembaga kesehatan, dan anggota masyarakat
lainnya.
Berikut taanggung jawab dari komite sekolah adalah:
a. Mengadakan rapat sesuai dengan program yang ditentukan.
b. Membantu menyusun RPS dan RAPBS.
c. Bersama guru-guru serta kepala sekolah menghimpun masukan dari
masyarakat sekolah, khususnya yang berkenaan dengan budaya dan bahasa
setempat guna meningkatkan prestasi semua siswa.
d. Menggali, menghimpun, mengolah sumber daya (uang dan materi) dari
masyarakat demi kemajuan sekolah.

2 Teguh Triwiyanto, Manajemen Kurikulum dan Pembelajaran, (Jakarta: Bumi Aksara, 2015), hlm. 67.

7
e. Membantu menyusun strategi kesehatan bersama orang tua siswa.
f. Memantau dan mengevaluasi kedisiplinan, menghindari kekerasan.
g. Memberikan laporan-laporan yang dapat dipertanggung jawabkan dan
transparan kepada masyarakat tentang pencapaian sekolah dan
penggunanaan dana serta sumber daya lainnya.3

B. Pemanfaatan Sumber Belajar dalam Pembelajaran


1. Pengertian Sumber Belajar
Sumber belajar adalah segala sesuatu yang ada di sekitar lingkungan kegiatan
belajar yang secara fungsional dapat digunakan untuk membantu optimalisasi hasil
belajar. Optimalisasi hasil belajar ini dapat dilihat tidak hanya dari hasil belajar (output)
namun juga dilihat dari proses berupa interaksi siswa dengan berbagai macam sumber
yang dapat merangsang untuk belajar dan mempercepat pemahaman dan penguasaan
bidang ilmu yang dipelajarinya.
AECT (Association for Education and Communication Technology) menyatakan
bahwa sumber belajar (learning resources) adalah semua sumber baik berupa data,
orang, atau benda) yang dapat digunakan untuk memberi fasilitas (kemudahan) belajar
bagi siswa. Sumber belajar adalah bahan-bahan yang dimanfaatkan dan diperlukan
dalam proses pembelajaran, yang dapat berupa buku teks, media cetak, media
elektronik, narasumber, lingkungan sekitar, dan sebagainya yang dapat meningkatka n
kadar keaktifan dalam proses pembelajaran.4
Sumber belajar dapat dikategorikan ke dalam enam jenis, yaitu pesan; orang;
bahan; alat dan peralatan; teknik, dan lingkungan. Selain itu dari sisi perancangannya,
sumber belajar itu dapat dipilah menjadi dua jenis, yaitu sumber belajar yang dirancang
dan sumber belajar yang dimanfaatkan. 5
Implementasi pemanfaatan sumber belajar di dalam proses pembelajaran sudah
tercantum dalam kurikulum bahwa proses pembelajaran yang efektif adalah proses
pembelajaran yang menggunakan berbagai ragam sumber belajar.

3 Dinn Wahyudin, Manajemen Kurikulum,(Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2014), hlm. 179.


4 Kasful Anwar dan Hendra Harmi, Perencanaan Sistem Pembelajaran Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan, (Bandung: ALFABETA, 2011), hlm. 174.
5 Rusman, Manajemen Kurikulum, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2014), hlm. 130.

8
2. Fungsi Dan Manfaat Sumber Belajar
Sumber belajar memiliki beberapa fungsi, yaitu:
a) meningkatkan produktivitas pendidikan
b) memberikan kemungkinan pendidikan yang sifatnya lebih individual
c) memberikan dasar yang lebih ilmiah terhadap pembelajaran
d) lebih memantapkan kegiatan pembelajaran
e) memungkinkan belajar secara seketika dan
f) memungkinkan penyajian pendidikan yang lebih luas.

Adapun manfaat sumber belajar, yaitu untuk memberikan pengalaman belajar yang
konkret tidak langsung kepada siswa; menyajikan sesuatu yang tidak mungk in
diadakan, dikunjungi atau dilihat secara langsung dan konkret, menambah dan
memperluas cakrawala sajian yang ada di dalam kelas.

3. Pemanfaatan Sumber Belajar Dalam Implementasi Kurikulum di Sekolah


Dalam hal ini diperlukan kreatifitas seorang guru dalam mengajar yakni bisa
dengan mengoptimalkan pemanfaatan sumber belajar. Selain itu diperlukan dukungan
terhadap optimalisasi sumber belajar tersebut.6

C. Manajemen Penggunaan Media Pembelajaran


1. Pengertian Media Pembelajaran
Media merupakan sarana prasanan dalam pengajaran. Media merupakan alat bantu
untuk memudahkan dalam menerapkan materi dan muatan kurikulum, sehingga lebih
mudah dimengerti atau dipahami peserta didik. Pemakaian media dalam proses belajar
mengajar perlu dilaksanakan oleh pendidik agar apa yang disampaikannya dapat
memiliki makna dan arti penting bagi peserta didik.
2. Fungsi Media Pembelajaran
Fungsi media pembelajaran yang dikemukakan oleh Livie dan Lentz adalah media
pembelajaran khusunya pada media visual, yaitu fungsi atensi, fungsi atektif, fungs i
kognitif, dan fungsi kompensatoris.

6 Ibid, hlm. 139.

9
Fungsi atensi berarti media visual merupakam inti, menarik, dan pelajaran yang
berkaitan dengan makna visual yang ditampilkan atau menyertai teks materi
pelajarannya, dan fungsi atektif maksudnya adalah media visual yang dapat terlihat dari
tingkat kenikmatan pembelajar ketika belajar membaca teks bergambar, kemudian
fungsi kognitif bermakna media visual mengungkapkan bahwa lambing visual
memperlancar pencapaian tujuan untuk memahami dan mendengar informasi atau
pesan yang terkandung dalam gambar, selanjutnya fungsi kompensatoris artimya media
visual memberikan konteks untuk memahami teks membantu pembelajar yang lemah
dalam membaca untuk mengorganisasikan informasi dalam teks dan mengingatka nnya
kembali.
Dari beberapa fungsi media visual tersebut dapat dikatakan belajar dari pesan visual
memerlukan keterampilan tersendiri, karena melihat pesan visual, tidak dengan
sendirinya akan mudah memahami atau mampu belajar. Pembelajar harus dibimb ing
dalam meneriam dan menyimak pesan visual secara tepat.7
3. Kedudukan Media Dalam Pembelajaran
Kedudukan media dalam komponen pembelajaran sangat penting bahkan sejajar
dengan metode pembelajaran, karena metode yang digunakan dalam proses
pembelajaran biasanya akan menuntut media apa yang dapat diintegrasikan dan
diadaptasikan dengan kondisi yang dihadapi.
Kontribusi media terhadap pembelajaran menurut Kemp dan Dayton adalah
1) menyampaikan pesan pembelajaran dapat lebih terstandar
2) pembelajaran lebih menarik
3) pembelajaran lebih interaktif dengan menerapkan teori belajar
4) waktu pelaksanaan pembelajaran dapat diperpendek
5) kualitas pembelajaran dapat ditingkatkan.8

D. Penggunaan Strategi dan Model-model Pembelajaran


Dalam menerapkan kurikulum, diperlukan strategi pembelajaran yang jitu agar
tujuan kurikulum tercapai. Strategi sebagai salah satu alat untuk mencapai tujuan

7 Hujair AH sanaky, Media Pembelajaran, (Yogyakarta: Kaukaba, 2011), hlm. 6.


8 Rusman, Manajemen Kurikulum, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2014), hlm. 154.

10
kurikulum tersebut. Strategi pembelajaran adalah pola umum untuk mewujudkan proses
belajar mengajar. Secara operasional srategi pembelajaran adalah prosedur dan metode
yang ditempuh oleh dosen (pengajar) untuk memberikan kemudahan bagi siswa (peserta
didik) melakukan kegiatan belajar secara aktif dalam rangka mencapai tujuan
pembelajaran. Suatu strategi pembelajaran merupakan suatu sistem menyeluruh yang
terdiri dari lima variabel, yakni tujuan pembelajaran, materi pelajaran, metode dan tehnik
mengajar, siswa/mahasiswa, guru/tenaga kependidikan lainnya, dan logistik/uns ur
penunjang.
Ada beberapa jenis strategi pembelajaran yang dapat ditawarakan sebagai piliha n
dalam merancang strategi pembelajaran yang selanjutnya dituangkan dalam kurikulum
yang terdiri dari:
a. Latihan dan praktik yang bertujuan membantu mahasiswa peserta didik untuk
menguasai keterampilan secara tepat serta prilaku yang cepat dan otomatik.
b. Sinektik yang bertujuan untuk menciptakan kelas menjadi masyarakat intelektua l
yang memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan prilaku
kreatif.
c. Yurisprudential yang bertujuan membantu peserta didik memiliki pendirian yang
mantap mengenai masalah- masalah sosial politik.
d. Diskoveri- inkuiri yakni suatu prosedur yang meitikberatkan pada belajar
individual, manipulasi objek-objek eksperimen, dan pengambilan kesimpulan.
e. Modifikasi tingkah laku yang bertujuan untuk mengubah tingkah laku dengan cara
menempatkannya dalam kondisi yang terkontrol dan kemudian dimanipulasi.
f. Paket kegiatan belajar yang berasaskan akuntabilitas, kesadaran siswa, belajar indi,
vidual, dan menyediakan variasi-variasi, visual, cara-cara belajar dan waktu
belajar.
g. Pembelajaran kelompok kecil melalui teknik klinis, menitikberatkan kepada
tanggungjawab belajar pada diri peserta didik sedangkan pengajar bertindak
sebagai nara sumber.
h. Pembelajaran berprogram yakni suatu pembelajaran dimana peserta didik belajar
sendiri untuk mencapai tujuan tingkah laku berdasarkan materi pelajaran yang telah
disiapkan sebelumnya.

11
i. Pengajaran dengan contoh yang dilaksanakan dalam bentuk demonstrasi, ilustras i,
dan modelling.
j. Simulasi yang berorientasi pada tujuan-tujuan tingkah laku dan dilaksanakan dalam
bentuk latihan simulasi untuk mengembangkan keterampilan produktif dan
keterampilan reproduktif. Strategi ini dilaksanakan dalam bentuk permainan
simulasi, studi kasus, bermain peran.9

Metode-metode mengajar secara garis besar dapat dibedakan dalam dua kelompok,
yaitu pembelajaran terori dan pembelajaran praktik. Pembelajaran teori dibedakan pula
antara pembelajaran ekspositori, seperti ceramah, tanya jawab, dan demontrasi.
Pembelajaran kelompok seperti: diskusi, diskusi panel, kerja kelompok, simulasi, bermain
peran, dan seminar, dan pembelajaran berbuat, seperti: esperimen, pengamatan, penelitia n
sederhana, dan pemecahan masalah

E. Kualitas Kinerja Guru dalam Pelaksanaan Kurikulum


Menjadi guru kreatif, menggairahkan dan disenangi peserta didik merupakan
kebanggaan bagi pendidik sejati. Tetapi bagaimana caranya masih banyak yang
menghadapi kesulitan. Dua hal kegiatan guru di kelas, yakni mengajar dan mengelo la
kelas. Sering dijumpai bahwa guru lemah dalam mengelola kelasnya, sehingga
pembelajaran tidak berhasil maksimal.seorang guru dituntut untuk lebih kreatif dan
mengembangkan materuinya.
Pengembangan profesionalisme guru secara aktif dan terintegrasi akan melahirka n
sosok guru yang kreatif dan inovatif, guru demikian akan menjadi motivator yang handal
bagi pengembangan karakter sisiwa , menjadi sosok yang dapat digugu dan ditiru (teladan).
Kinerja merupakan suatu wujud perilaku seseorang atau organisasi dengan
orientasi prestasi. Ukuran kinerja menurut T.R. Mitchell dapat dilihat dari quality of work,
promthness, initiative and communication. Keempat komponen tersebut merupakan
ukuran standar kinerja yang dapat dijadikan dasar untuk mengetahui baik buruknya kinerja
seorang guru.

9 Oemar Hamalik, Manajemen Pengembangan Kurikulum, (Bandung: PT Remaja Rosdakakarya, 2012),


hlm. 163.

12
Ada sepuluh kompetensi dasar yang harus dikuasai oleh seorang guru, antara lain:
a. menguasai bahan/materi pelajaran
b. mengelola program pembelajaran
c. mengelola kelas
d. menggunakan media dan sumber belajar
e. menguasai landasan pendidikan
f. mengelola interaksi pembelajaran;
g. menilai prestasi belajar siswa
h. mengenal fungsi dan layanan bimbingan dan penyuluhan
i. mengenal dan menyelenggarakan administrasi sekolah
j. memahami dan menafsirkan hasil penelitian guna keperluan pembelajaran.10

Sementara menurut Peraturan Menteri Pendidikan Nasional RI NO 16 tahun 2007


tentang standar kualifikasi akademik dan kompetensi guru, standar kompetensi guru
dikembangkan secara utuh ke dalam empat kompetensi, yaitu:

a. Kompetensi pedagogic
b. Kompetensi kepribadian
c. Kompetensi sosial
d. Kompetensi profesional[24]

Beberapa kegiatan guru dalam upayanya mengembangkan kurikulum yang berlaku


di sekolah yakni meliputi merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi kurikulum.
Adapun melaksanakan kurikulum yang dimaksud adalah guru mampu
mengimplementasikannya dalam proses belajar mengajar.

Dalam melaksanakan kegiatan proses belajar mengajar, seyogianya seorang guru


memahami langkah-langkah yang harus ditempuh. Langkah-langkah tersebut melip uti:
tahap permulaan, tahap pembelajaran dan tahap penilaian serta tindak lanjut.

a. Menjadi Guru Yang Berkualitas


a) Guru harus memiliki profesionalisme di bidangnya.
b) Guru harus mempersiapkan bahan ajar

10 Rusman, Manajemen Kurikulum, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2014), hlm. 319.

13
c) Guru harus dapat menyampaikan materi dengan jelas.
d) Guru harus dapat mengelola kelas
e) Guru harus melakukan evaluasi
f) Guru harus dapat berhubungan baik dengan orang tua siswa.
b. Kriteria Guru Berkualitas:
a) Selalu punya energi untuk siswanya. Punya tujuan jelas untuk Pelajaran
b) Punya keterampilan mendisiplinkan yang efektif.
c) Punya keterampilan manajemen kelas yang baik
d) Bisa berkomunikasi yang Baik dengan Orang Tua
e) Punya harapan yang tinggi pada siswanya
f) Pengetahuan tentang Kurikulum.11

F. Manajemen Pemantauan Pelaksanaan Kurikulum


Kegiatan memantau pelaksanaan pembelajaran harus terus dilakukan agar
pembelajaran yang dilakukan guru berjalan dengan baik. Kegiatan memantau pelaksanaan
pembelajaran merupakan suatu kegiatan atau urutan kegiatan yang terjadi dalam interaksi
langsung melalui kegiatan monitoring antara seorang pemantau dengan seorang guru
dalam melakukan kegiatan pembelajaran sehingga pembelajaran dapat dilakukan sebaik
mungkin. Dengan kegiatan pemantauan ini diharapkan kegiatan belajar mengajar dapat
berjalan dengan baik sehingga proses pembelajaran menjadi kegiatan yang menyenangka n
siswa. Hal ini disebabkan karena layanan yang diberikan mampu memenuhi keinginan atau
kebutuhan siswa.
1. Konsep Dasar Memantau Pelaksanaan Pembelajaran
Memantau pelaksanaan pembelajaran adalah kegiatan monitoring yang
menyertakan proses pengumpulan, penganalisisan, pencatatan, pelaporan, dan
penggunaan informasi manajemen tentang pelaksanaan kegiatan pembelajaran. Fokus
kegiatan memantau pelaksanaan pembelajaran ada pada kegiatan dan tingkat capaian
dari perencanaan pembelajaran yang telah dibuat berdasarkan tujuan yang telah
ditetapkan.

11 Ibid, hlm 320.

14
Kegiatan memantau pelaksanaan pembelajaran berkaitan dengan penilaia n
terhadap pelaksanaan kegiatan pembelajaran dan pengidentifikasian tindakan untuk
memperbaiki kekurangan dalam kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan.
2. Tujuan Utama Kegiatan Pemantauan Pelaksanaan Pembelajaran
a. Menyediakan informasi yang relevan dan tepat waktu pada pelaksanaan kegiatan
pembelajaran yang akan membantu pembuatan keputusan manajemen yang efektif
oleh pengawas satuan pendidikan.
b. Mendorong diskusi mengenai kemajuan pelaksanaan pembelajaran bersama para
guru dan merencanakan berbagai tindakan yang diperlukan
c. Menyediakan sumber informasi kemajuan/prestasi utama bagi para pengambil
keputusan.

Sebaik apapun hasil perancangan/desain/rencana pembelajaran dan pengembanga n


kurikulum yang berbasis pada kompetensi siswa, keberhasilan pelaksanaan dalam
mencapai tujuan kurikuler sangat bergantung pada beberapa faktor, diantaranya adalah
faktor guru, ketersediaan sarana dan prasarana, sistem penilaian yang digunakan, buku
sebagai sumber belajar, perangkat pembelajaran berupa silabus, dan pemberdayaan peran
serta masyarakat dalam seluruh kegiatan pendidikan.

a. Guru
Kegiatan utama yang harus dipantau adalah aktivitas guru dalam melakukan
kegiatan pembelajaran. Sehebat apapun kurikulum, silabus dan rencana
pelaksanaan pembelajaran yang telah dibuat dan dirancang, keberhasilannya sangat
tergantung pada implementasi rancangan tersebut oleh guru.
Dengan demikian, pada tataran pengembangan kurikulum,implementas i
kurikulum, dan perencanaan pembelajaran, guru memiliki peran yang sangat
penting dan strategis. Diantara peran tersebut adalah:
a) Memonitor kegiatan belajar siswa
b) Memberikan motivasi
c) Menata dan memantau perilaku siswa
d) Menyediakan dan menciptakan model-model pembelajaran yang akurat

15
e) Membimbing dan menjadi “teman” diskusi
f) Menganalisis kebutuhan dan interest siswa.12

12 Ibid, hlm. 362-366.

16
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Kurikulum dapat dikatakan berhasil baik jika para pengelola pendidikan mampu
melibatkan stake holders terutama peningkatan kinerja dan kualitas tenaga kependidikan,
peningkatan mutu sekolah dengan cara memaksimalkan pelaksanaan manajemen sekolah
dengan dinamis dan seimbang serta melakukan monitoring terhadap kurikulum.
Kepimpinan kepala sekolah yang efektif dan kemampuannya mendayagunakan seluruh
potensi sekolah dalam membangun kerjasama yang baik terhadap unsure sekolah sangat
penting baik secara external maupun internal.
Beberapa sumber daya pendukung keberhasilan implementasi kurikulum tersebut
perlu dipertimbangkan oleh setiap unsur pendidikan untuk mencapai tujuan pendidikan
tertentu, karena dampak konkret dari terlaksananya kurikulum tersebut akan dirasakan
langsung oleh siswa atau peserta didik dalam pertumbuhan dan perkembangannya.
Seorang guru perlu kreatif untuk memanfaatkan berbagai sumber dan media belajar,
menggunakan strategi, metode, model pembelajaran yang baik dalam proses
pembelajaran sebagai pendukung keberhasilan implementasi kurikulum.

B. Saran
Penulis menyadari bahwa makalah di atas masih banyak sekali kesalahan dan jauh
dari kesempurnaan. Maka dari itu kami mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca
mengenai pembahasan makalah ini demi kebaikan kami dalam menyusun makalah
selanjutnya.

17
DAFTAR PUSTAKA

Anwar, Kafsul dan Hendra Harmi. 2011. Perencanaan Sistem Pembelajaran Kurikulum
Tingkat Satuan Pendidikan. Bandung: ALFABETA.
Hamalik, Oemar. 2012. Manajemen Pengembangan Kurikulum. Bandung: PT Remaja
Rosdakakarya.
Rusman. 2014. Manajemen Kurikulum. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Sanaky, Hujair AH. 2011. Media Pembelajaran. Yogyakarta: Kaukaba.
Triwiyanto, Teguh. 2015. Manajemen Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi
Aksara.
Wahyudin, Dinn. 2014. Manajemen Kurikulum. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

18

Anda mungkin juga menyukai