KURIKULUM
Disusun oleh:
KELAS C
2021
KATA PENGANTAR
Bismillahirrohmanirrohim.
Dengan menyebut nama Allah SWT Yang Maha Pengasih dan Maha
Penyayang Segala puji bagi Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah
serta karunia-Nya kepada penulis, sehingga kami dapat menyelesaikan penyusuna n
makalah mata kuliah Pengembangan Kurikulum dengan judul “Sumber Daya
Pendukung Keberhasilan Implementasi Kurikulum” dengan tepat pada waktunya
dan dengan lancar tanpa halangan yang berarti. Sholawat serta salam penulis
haturkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW, serta sahabat-sahabatnya,
pengikut-pengikutnya yang setia menyampaikan risalahnya sampai akhir zaman.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Salah satu aspek yang berpengaruh terhadap keberhasilan pendidikan nasional
adalah aspek kurikulum. Kurikulum merupakan salah satu komponen yang memiliki peran
strategis dalam sistem pendidikan. Kurikulum merupakan suatu sistem program
pembelajaran untuk mencapai tujuan institusional pada lembaga pendidikan, sehingga
kurikulum memegang peranan penting dalam mewujudkan sekolah yang bermutu.
Adanya beberapa program pembaruan dalam bidang pendidikan nasional
merupakan salah satu upaya untuk menyiapkan masyarakat dan bangsa indonesia yang
mampu mengembangkan kehidupan demokratis yang mantab dalam menghadapi era
globalisasi ini. Untuk dapat terlaksananya kurikulum yang baik tentunya ada beberapa hal
yang harus dipertimbangkan yakni mengenai sumber daya pendukung keberhasila n
implementasi kurikulum.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana pengaruh manajemen sekolah terhadap keberhasilan pelaksanaan
kurikulum?
2. Bagaimana pemanfaatan sumber belajar dalam pembelajaran?
3. Bagaimana memanajemen penggunaan media pembelajaran?
4. Bagaimana penggunaan strategi dan model-model pembelajaran?
5. Bagaimana seharusnya kualitas kinerja guru dalam pelaksanaan kurikulum?
6. Bagaimana manajemen pemantauan pelaksanaan kurikulum?
4
C. Tujuan Pembahasan
1. Untuk mengetahui pengaruh manajemen sekolah terhadap keberhasilan pelaksanaan
kurikulum.
2. Untuk mengetahui bagaimana pemanfaatan sumber belajar dalam pembelajaran.
3. Untuk mengetahui bagaimana memanajemen penggunaan media pembelajaran.
4. Untuk mengetahui bagaimana penggunaan strategi dan model-model pembelajaran.
5. Untuk mengetahui bagaimana seharusnya kualitas kinerja guru dalam pelaksanaan
kurikulum.
6. Untuk mengetahui bagaimana manajemen pemantauan pelaksanaan kurikulum.
5
BAB II
PEMBAHASAN
6
Adapun dalam segi dimensi kompetensinya, kepala sekolah harus memenuhi
standar peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 13 Tahun 2007 yaitu sebagai
berikut:
a. Kepribadian
b. Manajerial
c. Kewirausahaan
d. Supervisi
e. Sosial.2
2. Komite Sekolah
Komite sekolah ialah partisipasi yang mewakili masyarakat. Komite ini
berpartisispasi dalam tata layanan dan pengelolaan sekolah. Pertemuan dengan
masyarakat perlu diadakan secara berkala sebagai tempat berkonsultasi, mencari
masukan, dan melaporkan semua pencapaian sekolah. Komite sekolah merupakan
badan independen yang dibentuk oleh dan dipilih dari masayarakat dan sekolah.
Perannya adalah meberikaan saran, dukungan, pemantauan, dan mediasi
sebagaimana yang diperlukan untuk kemajuan sekolah tersebut.
Dalam rekrutmen dan pemilihan komite sekolah, keapala sekolah bertanggung
jawab untuk mengatur proses pemilihan komite sekolah. Ini harus dilakukan
tentunya dengan cara yang terbuka dan adil. Kepengerusan komite sekolah terdiri
atas perwakilan orang tua, masyarakat, lembaga keagamaan, kalangan bisnis, guru,
perwakilan kepala desa, alumni, lembaga kesehatan, dan anggota masyarakat
lainnya.
Berikut taanggung jawab dari komite sekolah adalah:
a. Mengadakan rapat sesuai dengan program yang ditentukan.
b. Membantu menyusun RPS dan RAPBS.
c. Bersama guru-guru serta kepala sekolah menghimpun masukan dari
masyarakat sekolah, khususnya yang berkenaan dengan budaya dan bahasa
setempat guna meningkatkan prestasi semua siswa.
d. Menggali, menghimpun, mengolah sumber daya (uang dan materi) dari
masyarakat demi kemajuan sekolah.
2 Teguh Triwiyanto, Manajemen Kurikulum dan Pembelajaran, (Jakarta: Bumi Aksara, 2015), hlm. 67.
7
e. Membantu menyusun strategi kesehatan bersama orang tua siswa.
f. Memantau dan mengevaluasi kedisiplinan, menghindari kekerasan.
g. Memberikan laporan-laporan yang dapat dipertanggung jawabkan dan
transparan kepada masyarakat tentang pencapaian sekolah dan
penggunanaan dana serta sumber daya lainnya.3
8
2. Fungsi Dan Manfaat Sumber Belajar
Sumber belajar memiliki beberapa fungsi, yaitu:
a) meningkatkan produktivitas pendidikan
b) memberikan kemungkinan pendidikan yang sifatnya lebih individual
c) memberikan dasar yang lebih ilmiah terhadap pembelajaran
d) lebih memantapkan kegiatan pembelajaran
e) memungkinkan belajar secara seketika dan
f) memungkinkan penyajian pendidikan yang lebih luas.
Adapun manfaat sumber belajar, yaitu untuk memberikan pengalaman belajar yang
konkret tidak langsung kepada siswa; menyajikan sesuatu yang tidak mungk in
diadakan, dikunjungi atau dilihat secara langsung dan konkret, menambah dan
memperluas cakrawala sajian yang ada di dalam kelas.
9
Fungsi atensi berarti media visual merupakam inti, menarik, dan pelajaran yang
berkaitan dengan makna visual yang ditampilkan atau menyertai teks materi
pelajarannya, dan fungsi atektif maksudnya adalah media visual yang dapat terlihat dari
tingkat kenikmatan pembelajar ketika belajar membaca teks bergambar, kemudian
fungsi kognitif bermakna media visual mengungkapkan bahwa lambing visual
memperlancar pencapaian tujuan untuk memahami dan mendengar informasi atau
pesan yang terkandung dalam gambar, selanjutnya fungsi kompensatoris artimya media
visual memberikan konteks untuk memahami teks membantu pembelajar yang lemah
dalam membaca untuk mengorganisasikan informasi dalam teks dan mengingatka nnya
kembali.
Dari beberapa fungsi media visual tersebut dapat dikatakan belajar dari pesan visual
memerlukan keterampilan tersendiri, karena melihat pesan visual, tidak dengan
sendirinya akan mudah memahami atau mampu belajar. Pembelajar harus dibimb ing
dalam meneriam dan menyimak pesan visual secara tepat.7
3. Kedudukan Media Dalam Pembelajaran
Kedudukan media dalam komponen pembelajaran sangat penting bahkan sejajar
dengan metode pembelajaran, karena metode yang digunakan dalam proses
pembelajaran biasanya akan menuntut media apa yang dapat diintegrasikan dan
diadaptasikan dengan kondisi yang dihadapi.
Kontribusi media terhadap pembelajaran menurut Kemp dan Dayton adalah
1) menyampaikan pesan pembelajaran dapat lebih terstandar
2) pembelajaran lebih menarik
3) pembelajaran lebih interaktif dengan menerapkan teori belajar
4) waktu pelaksanaan pembelajaran dapat diperpendek
5) kualitas pembelajaran dapat ditingkatkan.8
10
kurikulum tersebut. Strategi pembelajaran adalah pola umum untuk mewujudkan proses
belajar mengajar. Secara operasional srategi pembelajaran adalah prosedur dan metode
yang ditempuh oleh dosen (pengajar) untuk memberikan kemudahan bagi siswa (peserta
didik) melakukan kegiatan belajar secara aktif dalam rangka mencapai tujuan
pembelajaran. Suatu strategi pembelajaran merupakan suatu sistem menyeluruh yang
terdiri dari lima variabel, yakni tujuan pembelajaran, materi pelajaran, metode dan tehnik
mengajar, siswa/mahasiswa, guru/tenaga kependidikan lainnya, dan logistik/uns ur
penunjang.
Ada beberapa jenis strategi pembelajaran yang dapat ditawarakan sebagai piliha n
dalam merancang strategi pembelajaran yang selanjutnya dituangkan dalam kurikulum
yang terdiri dari:
a. Latihan dan praktik yang bertujuan membantu mahasiswa peserta didik untuk
menguasai keterampilan secara tepat serta prilaku yang cepat dan otomatik.
b. Sinektik yang bertujuan untuk menciptakan kelas menjadi masyarakat intelektua l
yang memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan prilaku
kreatif.
c. Yurisprudential yang bertujuan membantu peserta didik memiliki pendirian yang
mantap mengenai masalah- masalah sosial politik.
d. Diskoveri- inkuiri yakni suatu prosedur yang meitikberatkan pada belajar
individual, manipulasi objek-objek eksperimen, dan pengambilan kesimpulan.
e. Modifikasi tingkah laku yang bertujuan untuk mengubah tingkah laku dengan cara
menempatkannya dalam kondisi yang terkontrol dan kemudian dimanipulasi.
f. Paket kegiatan belajar yang berasaskan akuntabilitas, kesadaran siswa, belajar indi,
vidual, dan menyediakan variasi-variasi, visual, cara-cara belajar dan waktu
belajar.
g. Pembelajaran kelompok kecil melalui teknik klinis, menitikberatkan kepada
tanggungjawab belajar pada diri peserta didik sedangkan pengajar bertindak
sebagai nara sumber.
h. Pembelajaran berprogram yakni suatu pembelajaran dimana peserta didik belajar
sendiri untuk mencapai tujuan tingkah laku berdasarkan materi pelajaran yang telah
disiapkan sebelumnya.
11
i. Pengajaran dengan contoh yang dilaksanakan dalam bentuk demonstrasi, ilustras i,
dan modelling.
j. Simulasi yang berorientasi pada tujuan-tujuan tingkah laku dan dilaksanakan dalam
bentuk latihan simulasi untuk mengembangkan keterampilan produktif dan
keterampilan reproduktif. Strategi ini dilaksanakan dalam bentuk permainan
simulasi, studi kasus, bermain peran.9
Metode-metode mengajar secara garis besar dapat dibedakan dalam dua kelompok,
yaitu pembelajaran terori dan pembelajaran praktik. Pembelajaran teori dibedakan pula
antara pembelajaran ekspositori, seperti ceramah, tanya jawab, dan demontrasi.
Pembelajaran kelompok seperti: diskusi, diskusi panel, kerja kelompok, simulasi, bermain
peran, dan seminar, dan pembelajaran berbuat, seperti: esperimen, pengamatan, penelitia n
sederhana, dan pemecahan masalah
12
Ada sepuluh kompetensi dasar yang harus dikuasai oleh seorang guru, antara lain:
a. menguasai bahan/materi pelajaran
b. mengelola program pembelajaran
c. mengelola kelas
d. menggunakan media dan sumber belajar
e. menguasai landasan pendidikan
f. mengelola interaksi pembelajaran;
g. menilai prestasi belajar siswa
h. mengenal fungsi dan layanan bimbingan dan penyuluhan
i. mengenal dan menyelenggarakan administrasi sekolah
j. memahami dan menafsirkan hasil penelitian guna keperluan pembelajaran.10
a. Kompetensi pedagogic
b. Kompetensi kepribadian
c. Kompetensi sosial
d. Kompetensi profesional[24]
10 Rusman, Manajemen Kurikulum, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2014), hlm. 319.
13
c) Guru harus dapat menyampaikan materi dengan jelas.
d) Guru harus dapat mengelola kelas
e) Guru harus melakukan evaluasi
f) Guru harus dapat berhubungan baik dengan orang tua siswa.
b. Kriteria Guru Berkualitas:
a) Selalu punya energi untuk siswanya. Punya tujuan jelas untuk Pelajaran
b) Punya keterampilan mendisiplinkan yang efektif.
c) Punya keterampilan manajemen kelas yang baik
d) Bisa berkomunikasi yang Baik dengan Orang Tua
e) Punya harapan yang tinggi pada siswanya
f) Pengetahuan tentang Kurikulum.11
14
Kegiatan memantau pelaksanaan pembelajaran berkaitan dengan penilaia n
terhadap pelaksanaan kegiatan pembelajaran dan pengidentifikasian tindakan untuk
memperbaiki kekurangan dalam kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan.
2. Tujuan Utama Kegiatan Pemantauan Pelaksanaan Pembelajaran
a. Menyediakan informasi yang relevan dan tepat waktu pada pelaksanaan kegiatan
pembelajaran yang akan membantu pembuatan keputusan manajemen yang efektif
oleh pengawas satuan pendidikan.
b. Mendorong diskusi mengenai kemajuan pelaksanaan pembelajaran bersama para
guru dan merencanakan berbagai tindakan yang diperlukan
c. Menyediakan sumber informasi kemajuan/prestasi utama bagi para pengambil
keputusan.
a. Guru
Kegiatan utama yang harus dipantau adalah aktivitas guru dalam melakukan
kegiatan pembelajaran. Sehebat apapun kurikulum, silabus dan rencana
pelaksanaan pembelajaran yang telah dibuat dan dirancang, keberhasilannya sangat
tergantung pada implementasi rancangan tersebut oleh guru.
Dengan demikian, pada tataran pengembangan kurikulum,implementas i
kurikulum, dan perencanaan pembelajaran, guru memiliki peran yang sangat
penting dan strategis. Diantara peran tersebut adalah:
a) Memonitor kegiatan belajar siswa
b) Memberikan motivasi
c) Menata dan memantau perilaku siswa
d) Menyediakan dan menciptakan model-model pembelajaran yang akurat
15
e) Membimbing dan menjadi “teman” diskusi
f) Menganalisis kebutuhan dan interest siswa.12
16
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kurikulum dapat dikatakan berhasil baik jika para pengelola pendidikan mampu
melibatkan stake holders terutama peningkatan kinerja dan kualitas tenaga kependidikan,
peningkatan mutu sekolah dengan cara memaksimalkan pelaksanaan manajemen sekolah
dengan dinamis dan seimbang serta melakukan monitoring terhadap kurikulum.
Kepimpinan kepala sekolah yang efektif dan kemampuannya mendayagunakan seluruh
potensi sekolah dalam membangun kerjasama yang baik terhadap unsure sekolah sangat
penting baik secara external maupun internal.
Beberapa sumber daya pendukung keberhasilan implementasi kurikulum tersebut
perlu dipertimbangkan oleh setiap unsur pendidikan untuk mencapai tujuan pendidikan
tertentu, karena dampak konkret dari terlaksananya kurikulum tersebut akan dirasakan
langsung oleh siswa atau peserta didik dalam pertumbuhan dan perkembangannya.
Seorang guru perlu kreatif untuk memanfaatkan berbagai sumber dan media belajar,
menggunakan strategi, metode, model pembelajaran yang baik dalam proses
pembelajaran sebagai pendukung keberhasilan implementasi kurikulum.
B. Saran
Penulis menyadari bahwa makalah di atas masih banyak sekali kesalahan dan jauh
dari kesempurnaan. Maka dari itu kami mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca
mengenai pembahasan makalah ini demi kebaikan kami dalam menyusun makalah
selanjutnya.
17
DAFTAR PUSTAKA
Anwar, Kafsul dan Hendra Harmi. 2011. Perencanaan Sistem Pembelajaran Kurikulum
Tingkat Satuan Pendidikan. Bandung: ALFABETA.
Hamalik, Oemar. 2012. Manajemen Pengembangan Kurikulum. Bandung: PT Remaja
Rosdakakarya.
Rusman. 2014. Manajemen Kurikulum. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Sanaky, Hujair AH. 2011. Media Pembelajaran. Yogyakarta: Kaukaba.
Triwiyanto, Teguh. 2015. Manajemen Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi
Aksara.
Wahyudin, Dinn. 2014. Manajemen Kurikulum. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
18