Disusun Oleh :
Kemlompok 2
Natasyah Salwasalsyah Bila 2120203029
Selvi 2120203042
Dosen Pengampu :
Ibrahim, M.Pd.I
2022
KATA PENGANTAR
Pertama-tama marilah kita panjatkan puja dan puji syukur kita kehadirat
Allah SWT. karena berkat limpahan rahmat dan hidayah-Nya lah kami dapat
menyelesaikan makalah yang bertemakan tentang,”Konsep dan Karakteristik
Manajemen Kurikulum,” ini dengan baik dan lancar tanpa kekurangan satu apapun.
Makalah ini dibuat dalam rangka untuk menyelesaikan mata kuliah bidang
Manajemen Kurikulum. Selain itu juga, tujuan dalam pembuatan makalah ini
adalah untuk menambah wawasan kita mengenai tentang Manajemen Kurikulum.
Dalam pembuatan makalah ini, Alhamdulillah kami tidak menemui kesulitan
berarti. Hanya saja kami harus lebih giat lagi dalam mengumpulkan bahan-bahan
makalah dari referensi lain seperti internet.
Kelompok 2
ii
DAFTAR ISI
BAB I ...................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN .................................................................................................. 1
BAB II .................................................................................................................... 3
PEMBAHASAN .................................................................................................... 3
PENUTUP ............................................................................................................ 15
A. Kesimpulan ............................................................................................. 15
DAFTAR PUSTAKA
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
kurikulum tersebut. Sehingga, dengan adanya fungsi-fungsi dari manajemen
sendiri dapat digunakan dan dijalankan dalam kurikulum .
Berdasarkan hal tersebut di atas pemakalah bermaksud melakukan
pembahasan tentang konsep manajemen kurikulum dan karakteristik
manajemen kurikulum dimaksudkan agar dapat membantu, memahami, dan
mengontrol implementasi kurikulum, sehingga lembaga pendidikan baik lagi
dan mandiri mengidentifikasi kebutuhan kurikulum sesuai denga napa yang
dibutuhkan dan mengikuti perkembangan dari kurikulum yang ada.
B. Rumusan Masalah :
C. Tujuan Masalah :
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. (Mulyasa,
2014).
Keterlibatan masyarakat dalam menajemen kurikulum di
maksudkan agar dapat memahami, membantu, dan mengontrol
implementasi kurikulum, sehingga lembaga pendidikan atau sekolah
selain dituntut kooperatif juga mampu mandiri dalam
mengdentifikasikan kebutuhan kurikulum, mendesain kurikulum,
menentukan prioritas kurikulum, melaksanakan pembelajaran, menilai
kurikulum, mengendalikan serta melaporkan sumber dan hasil
kurikulum, baik kepada masyarakat maupun pada pemerintah.
4
terkait erat dengan faktor-faktor mandasar, peran berbagai pihak dan
metedologi pengembangan itu sendiri, sehingga merupakan suatu
proses keseluruhan kegiatan dan pengembangan kurikulum.
b. Manajemen pelaksanaan kurikulum. Bidang ini mempelajari sebab
erat kaitannya dengan keterlaksanaan kurikulum disekolah atau
lembaga pendidikan dan latihan. Peran administrator (kepala sekolah)
dan guru mendapat sorotan lebih tajam, dalam artian asministratif.
c. Supervise pelaksanaan kurikulum. Bidang ini membahas lebih
mendasar dan meluas, sebagai erat kaitannya dengan upaya
pembinaan dan pengembangan kemampuan personal sekolah, yang
mendapat tanggung jawab dalam proses pelaksanaan kurikulum, dan
dengan cara bagaimanamereka seharusnya dipersiapkan agar mampu
bertindak sebagai supervisor.
d. Pemantauan dan penilaian kurikulum. Peranan dan fungsinya sangat
penting dalam rangka pengembangan, pelaksanaan, supervisi dan
perbaikan kurikulum.
e. Perbaikan kurikulum. Bidang ini harusnya mendapatkan perhatian
yang lebih oleh sebab erat kaitannya dengan upaya membina relevansi
pendidikan dan peningkatan mutu pendidikan sejalan dengan
perkembangan masyarakat secara menyeluruh, yang ada akhirnya
dengan dikembangkan suatu kurikulum yang lebih baik. (Triwiyanto,
2015).
f. Desentralisasi dan sentralisasi pengembangan kurikulum, perlu dikaji
secara lebih lanjut berkaitan dengan desentralisasi pengelolaan
pendidikan oleh pemerintah daerah.
g. Masalah ketenagaan dalam pengembangan kurikulum serta model
kepemimpinan yang serasi pada konteks masyarakat yang
berkembang dinamis dewasa ini.
5
a. Produktivitas, hasil yang akan diperoleh dalam kegiatan kurikulum
merupakan aspek yang harus dipertimbangkan dalam manajemen
kurikulum. Pertimbangan bagaimana agar peserta didik dapat
mencapai hasil belajar sesuai dengan tujuan kurikulum harus menjadi
sasaran dalam manajemen kurikulum. (Hairun, 2014).
b. Demokratisasi, pelaksanaan manajemen kurikulum harus berasaskan
demokrasi yang menempatkan pengelola, pelaksana dan subjek didik
pada posisi yang seharusnya dalam melaksanakan tugas dengan penuh
tanggung jawab untuk mencapai tujuan kurikulum.
c. Kooperatif, untuk memperoleh hasil yang di harapkan dalam kegiatan
manajemen kurikulum perlu adanya kerja sama yang positif dari
berbagai pihak yang terlibat.
d. Efektivitas dan efesiensi, rangkaian kegiatan manajemen kurikulum
harus mempertimbangkan efektivitas dan efesiensi untuk mencapai
tujuan kurikulum sehingga kegiatan manajemen kurikulum tersebut
memberikan hasil yang berguna dengan biaya, tenaga, dan waktu yang
relatif singkat.
e. Mengarahkan visi, misi dan tujuan yang ditetapkan dalam
kurikulum, proses manajemen kurikulum harus dapat memperkuat
dan mengarahkan visi, misi, dan tujuan kurikulum.
6
b. Meningkatkan keadilan (equity) dan kesempatan pada siswa untuk
mencapa hasil yang maksimal, kemampuan yang maksimal dapat
dicapai peserta didik tidak hanya melalui kegiatan intrakurikuler,
tetapi juga perlu melalui kegiatan ekstra dan kokurikuler yang
dikelola secara integritas dalam mencapai tujuan kurikulum.
c. Meningkatkan relevansi dan efektivitas pembelajaran sesuai dengan
kebutuhan peserta didik maupun lingkungan sekitar peserta didik,
kurikulum yang dikelola secara efektif dapat memberikan kesempatan
dan hasil yang relevan dengan kebutuhan peserta didik maupun
lingkungan sekitar.
d. Meningkatkan efektivitas kinerja guru maupun aktivitas siswa dalam
mencapai tujuan pembelajaran. Pengelolaan kurikulum yang
professional, efektif, dan terpadu dapat memberikan motivasi pada
kinerja guru maupun aktivitas siswa dalam belajar.
e. Meningkatkan efesiensi dan efektivitas proses belajar
mengajar, proses pembelajaran selalu dipantau dalam rangka melihat
konsistensi antara desain yang telah direncanakan dengan pelaksanaan
pembelajaran. Dengan demikian, ketidaksesuaian antara desain
dengan implementasi dapat dihindarkan. Di samping itu, guru
maupun siswa selalu termotivasi untuk melaksanakan pembelajaran
yang efektif dan efesien karena adanya dukungan kondisi positif yang
diciptakan dalam kegiatan pengelolaan kurikulum.
f. Meningkatkan partisipasi masyarakat untuk membantu
mengembangkan kurikulum, kurikuum yang dikelola secara
profesional akan melibatkan masyarakat, khususnya dalam mengisi
bahan ajar atau sumber belajar perlu disesuaikan dengan cirik khas
dan kebutuhan pembangunan daerah setempat.
7
perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan evaluasi kurikulum
tersebut.
Program pendidikan/ kurikuler tersebut, sekolah/ lembaga pendidikan
berusaha mendorong siswa agar berkembang dan tumbuh secara tepat sesuai
dengan tujuan pendidikan yang telah ditetapkan.
Keterlibatan masyarakatpun ikut andil mengambil bagian penting
dalam manajemen kurikulum dimaksudkan agar dapat memahami,
membantu, dan mengontrol implementasi kurikulum, mendesain
kurikulum, menentukan prioritas kurikulum, melaksanakan pembelajaran,
menilai kurikulum, mengendalikan serta melaporkan sumber dan hasil
kurikulum, baik kepada masyarakat maupun pemerintah.
Kurikulum yang dirumuskan harus sesuai dengan filsafat dan cita-
cita bangsa, perkembangan siswa, tuntutan dan kemajuan masyarakat.
Pemahaman tentang konsep dasar manajemen kurikulum merupakan hal
yang penting bagi para kepala sekolah yang kemudian merupakan modal
untuk membuat keputusan dalam implementasi kurikulum yang akan
dilakukan oleh guru. Manajemen Kurikulum membicarakan
pengorganisasian sumber-sumber yang ada di sekolah sehingga kegiatan
manajemen kurikulum ini dapat dilakukan dengan efektif dan efisien.
Perkembangan kurikulum di Republik Indonesia sampai saat ini
telah melahirkan Undang-Undang nomor 20 tentang Sistem Pendidikan
Nasional, Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2005 tentang Badan
Standar Pendidikan Nasional, disusul dengan Permendiknas 22 tahun 2006
tentang Standar Isi, kemudian disusul dengan Permendiknas 23 tentang
Standar Kompetensi Kelulusan dan Undang-Undang nomor 24 tentang
Pelaksanaan Permendiknas Nomor 22 dan 23. (Nasbi, 2017)
Pembakuan Undang-Undang dan Permendiknas itu menjadi
kekuatan hukum bagi penyelenggara pendidikan untuk menata kurikulum
dalam penyelenggaraan pendidikan di Indonesia sehingga dengan
demikian undang-undang dan peraturan menteri pendidikan nasional itu
perlu dibaca dan dipahami.
8
B. Karakteristik Manajemen Kurikulum
9
i) Perencanaan kurikulum harus memuat artikulasi program sekolah
dan siswa pada jenjang dan tingkatan sekolah.
j) Program sekolah harus dirancang untuk mengkordinasikan semua
unsur dalam kurikulum kerangka kerja pendidikan.
k) Partisipasi kooperatif harus dilaksanakan dalam kegiatan perencanaan
krikulum.
l) Dalam perencanaan kurikulum harus diadakan evaluasi secara
kontiniu.
m) Berbagai jenjang sekolah, dari TK sampai Perguruan Tinggi hendaknya
merespons dan mengakomodasi perubahan, pertumbuhan dan perkem-
bangan siswa.
10
minat, masalah, serta kebutuhan siswa dan masyarakat dipertimbangkan
sebagai dasar penyusunan kurikulum.
d. Kurikulum integrasi, memiliki ciri-ciri antara lain: 1) berdasarkan
psikologi belajar, 2) berdasarkan kebutuhan, minat dan tingkat per-
kembangan siswa, 3) sistem penyampaian menggunakan sistem
pengajaran unit, 4) peran guru sama aktifnya dengan peran siswa.
e. Kurikulum inti, memiliki dua ciri-ciri yakni ciri-ciri pokok dan ciri-
ciri umum. Ciri-ciri pokok antara lain core pelajaran meliputi pengalaman-
pengalaman yang penting untuk pertumbuhan dan perkembangan
semua siswa. Adapun ciri-ciri umum antara lain: a) perencanaan oleh
guru-guru secara kooperatif; b) pengalaman belajar disusun dalam unit-
unit yang luas komprehensif berdasarkan tantangan, minat,
kebutuhan, dan masalah dari kalangan siswa dan masyarakat sekitarnya;
c) guru dan siswa saling mengenal satu sama lain dengan lebih baik;
d) pengalaman-pengalaman belajar bersifat fungsional serta melibatkan
banyak kegiatan dan tanggung jawab terhadap para siswa. (Sukman,
2015)
11
d. Penyusunan jadwal pmbelajaran. Jadwal pembelajaran merupakan
penjabaran dari seluruh program pembelajaran di sekolah jadwal
pembelajaran merupakan pedoman bagi guru bahwa dia akan
membelajarakan dikelas mana dan hari apa saja, serta jam berapa saja.
(Zainal, Konsep dan Model Pengembangan Kurikulum, 2014)
e. Penyusunan program pembelajaran, kegiatan penyusunan program
pembelajaran ini meliputi: (a) menghitung jumlah pokok bahasan dan
sub pokok bahasan yang harus disampaikan dalam jangka waktu
tertentu (semester atau caturwulan), (b) menghitung jumlah jam
pelajaran yang tersedia menurut kurikulum yang berlaku, (c)
menghitung jumlah jam yang efektif pada semester atau caturwulan
berdasarkan kalender akademik yang sedang berlaku, (d) membuat
rencana pelaksanaan pembelajaran untuk satu jangka waktu tertentu
(satu semester atau catuwulan).
f. Pengisian daftar kemajuan kelas, menggambarkan tentang kemajuan
kelas tentang penguasaan materi pelajaran.
g. Kegiatan mengelolah kelas, Merupakan upaya yang dilakukan oleh
guru dalam melaksanakan proses pembelajaran agar tujuan
pembelajaran bisa tercapai secara efektif dan efesien. Hal ini menyangkut
strategi pembelajaran, pemanfaatan media, tempat duduk, dan lain-
lain.
h. Penyelenggaraan evaluasi hasil belajar. Evaluasi hasil belajar berguna
untuk mendapatkan umpan balik bagi guru tentang tercapainya
tujuan pembelajaran.
i. Laporan hasil pembelajaran. Hasil belajar yang diperoleh oleh siswa
harus dilaporkan kepada orang tua atau wali murid. Laporan kepada
orang tua atau wali murid ini bisa disebut rapor.
j. Kegiatan bimbingan dan penyuluhan. Kegiatan bimbingan dan
penyuluhan ditujukan bagi seluruh peserta didik disekolah tanpa
terkecuali. Bimbingan dan penyuluhan tidak hanya untuk siswa yang
bermasalah saja tetapi semua siswa, termasuk siswa yang
berprestasi.
12
Sebagaimana dikemukakan Pusat Kuriulum, menegaskan bahwa
kurikulum (desain kurikulum) dapat bervariasi mulai dari yang
sepenuhnya standar (seluruh komponen dirumuskan secara tuntas oleh
pusat), sebagian besar komponen (komponen dasar dan komponen
utama), sebagian komponen dirumuskan oleh tim pusat, sedangkan
komponen lainnya (penjabarannya) dikembangkan oleh daerah atau
satuan satuan pendidikan, sampai dengan yang seluruh komponennya
dikembangkan oleh satuan pendidikan. (Majid, 2006)
13
Disamping itu, terdapat faktor-faktor yang mempengaruhi pelaksanaan
kurikulum, yaitu:
a. Karakteristik kurikulum, yang mencakup ruang lingkup bahan ajar,
tujuan, fungsi, sifat, dan lain-lain.
b. Strategi implementasi, yaitu strategi yang digunakan dalam
implementasi kurikulum.
c. Karakteristik penggunaan kurikulum, yang meliputi pengetahuan,
keterampilan, serta nilai dan sikap guru terhadap kurikulum dalam
pembelajaran.
2. Evaluasi Kurikulum
Evaluasi kurikulum adalah proses untuk menilai kinerja pelaksanaan
suatu kurikulum yang didalamnya memiliki tiga makna, yaitu:
a. Evaluasi tidak akan terjadi kecuali sudah mengetahui tujuan yang
akan dicapai.
b. Untuk mencapai tujuan tersebut harus diperiksa hal-hal yang telah
dan sedang dilaksanakan.
c. Evaluasi harus mengambil kesimpulan berdasarkan pada kriteria
tertentu.
14
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kurikulum adalah susunan satu rangkaian kegiatan yang
didalamnya mengandung rencana belajar siswa, sebagai pengalaman belajar
siswa yang diperoleh dari sekolah saat didalam kelas maupun diluar sekolah.
Manajemen Kurikulum adalah segenap proses usaha bersama untuk
mewujudkan pencapaian tujuan pengajaran juga meningkatkan kualitas
interaksi belajar mengajar.
Manajemen kurikulum di sekolah ataupun didunia pendidikan
sangat diperlukan guna untuk mencapai tujuan pendidikan yang telah
ditetapkan dan kurikulum dapat dijadikan pedoman dalam penyelenggaraan
kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Ruang
lingkup manajemn kurikulum/ Pokok kegiatan utama studi manajemen
kurikulum adalah meliputi bidang perencanaan, dan pengembangan,
pelaksanaan, dan perbaikan kurikulum.
Manajemen kurikulum terdapat lima prinsip untuk
mengimplementasikan yaitu Produktivitas, demokratisasi, Kooperatif,
efektivitas dan efesiensi, dan mengarahkan visi, misi, dan tujuan. Fungsi
manajemen berfungsi agar perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi
kurikulum berjalan lebih efektif, efesien, dan optimal dalam
memberdayakan berbagai sumber belajar, pengalaman belajar, maupun
komponen kurikulum. Kurikulum di sekolah merupakan penentu utama
kegiatan sekolah. Segala aktivitas siswa mengacu pada kurikulum yang ada.
Manajemen kurikulum dalam konteks karakteristiknya dapat dilihat
berdasarkan lingkup yang terbatas pada pelaksanaan kurikulum di suatu
sekolah dimulai dari perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan
evaluasi kurikulum.
15
DAFTAR PUSTAKA