Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH MANAJEMEN KURIKULUM

KONSEP DAN KARAKTERISTIK MANAJEMEN KURIKULUM

Disusun Oleh :
Kemlompok 2
Natasyah Salwasalsyah Bila 2120203029

Selvi 2120203042

Novi Miftahul Janah 2120203050

Dosen Pengampu :

Ibrahim, M.Pd.I

PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN FATAH PALEMBANG

2022
KATA PENGANTAR

Pertama-tama marilah kita panjatkan puja dan puji syukur kita kehadirat
Allah SWT. karena berkat limpahan rahmat dan hidayah-Nya lah kami dapat
menyelesaikan makalah yang bertemakan tentang,”Konsep dan Karakteristik
Manajemen Kurikulum,” ini dengan baik dan lancar tanpa kekurangan satu apapun.

Makalah ini dibuat dalam rangka untuk menyelesaikan mata kuliah bidang
Manajemen Kurikulum. Selain itu juga, tujuan dalam pembuatan makalah ini
adalah untuk menambah wawasan kita mengenai tentang Manajemen Kurikulum.
Dalam pembuatan makalah ini, Alhamdulillah kami tidak menemui kesulitan
berarti. Hanya saja kami harus lebih giat lagi dalam mengumpulkan bahan-bahan
makalah dari referensi lain seperti internet.

Kami berharap untuk kedepannya, makalah ini dapat menjadi sumber


referensi dan juga agar makalah ini bisa menambah wawasan serta pengetahuan
kita. Kami juga menyadari bahwasannya makalah ini masih jauh dari kata
sempurna, maka dari itu kami selalu terbuka untuk menerima kritik dan saran dari
para pembaca semuanya demi penyempurnaan dan perbaikan makalah ini ke
depannya.

Palembang, 15 September 2022

Kelompok 2

ii
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ......................................................................................................... iii

BAB I ...................................................................................................................... 1

PENDAHULUAN .................................................................................................. 1

A. Latar Belakang ............................................................................................. 1

B. Rumusan Masalah . ...................................................................................... 2

C. Tujuan Masalah ........................................................................................... 2

BAB II .................................................................................................................... 3

PEMBAHASAN .................................................................................................... 3

A. Konsep Manajemen Kurikulum ................................................................... 3

B. Karakteristik Manajemen Kurikulum .......................................................... 9

BAB III ................................................................................................................. 15

PENUTUP ............................................................................................................ 15

A. Kesimpulan ............................................................................................. 15

DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kurikulum menjadi aspek yang berpengaruh terhadap keberhasilan


pendidikan nasional dan menjadi komponen yang memiliki peran strategis
dalam sistem pendidikan. Bahkan studi tentang manajemen kurikulum saat ini
semakin mendapat banyak perhatian dari kalangan ilmuwan dan para ahli yang
menekuni bidang kurikulum, administrasi pendidikan, dan teknologi
pendidikan. Beralasan bahwa kurikulum menempati bagian terpenting pada
suatu lembaga pendidikan. Menjadi wajar karena dunia mengalami era
globalisasi dan banyak perubahan dalam berbagai lini kehidupan serta
mempengaruhi dunia pendidikan.
Perkembangan yang terkait dengan IPTEK, masyarakat, berbangsa dan
bernegara, maupun isu-isu di dalam dan di luar negeri merupakan tantangan
yang harus dipertimbangkan dalam kurikulum. Oleh karena itu, pemerintah
pusat maupun pemerintah daerah dalam hal ini KEMENDIKBUD/Departemen
Pendidikan Nasional harus mampu dengan cepatmenjawab tantangan-
tantangan tersebut untuk direalisasikan dalam program pendidikan di wilayah
kerjanya.
Banyak aspek pembaharuan dalam bidang pendidikan yang
berpengarauh terhadap kurikulum, seperti program percepatan pembelajaran,
kurikulum muatan lokal, desentralisasi, pelaksanaan remidial dan pengayaan,
manajemen berbasis sekolah (MBS), kurikulum tingkat satuan pendidikan
(KTSP), dan baru-baru ini yaitu kurikulum berkarakter.
Dalam kurikulum pun harus ada penataan atau pengaturan yang
berkaitan fungsinya dengan manajemen . Kata manajemen sendiri bisa berarti
kegiatan untuk mengatur, mengelola, menata dan menyusun agar dapat
mencapai tujuan yang diharapkan seefektif dan efisien mungkin dengan
sumber daya yang ada dapat berjalan dengan optimal.
Dengan memadukan antara manajemen dan kurikulum akan terbentuk
suatu rencangan pendidikan yang matang dan tepat dalam menyusun

1
kurikulum tersebut. Sehingga, dengan adanya fungsi-fungsi dari manajemen
sendiri dapat digunakan dan dijalankan dalam kurikulum .
Berdasarkan hal tersebut di atas pemakalah bermaksud melakukan
pembahasan tentang konsep manajemen kurikulum dan karakteristik
manajemen kurikulum dimaksudkan agar dapat membantu, memahami, dan
mengontrol implementasi kurikulum, sehingga lembaga pendidikan baik lagi
dan mandiri mengidentifikasi kebutuhan kurikulum sesuai denga napa yang
dibutuhkan dan mengikuti perkembangan dari kurikulum yang ada.

B. Rumusan Masalah :

1. Apa pengertian dari manajemen kurikulum ?


2. Apa sajakah ruang lingkup dari manajemen kurikulum ?
3. Apa sajakah prinsip-prinsip dari manajemen kurikulum ?
4. Apa sajakah fungsi dari manajemen kurikulum ?
5. Apa sajakah konsep dari manajemen kurikulum ?
6. Apa sajakah karakteristik dari manajemen kurikulum ?

C. Tujuan Masalah :

1. Mampu mengetahui pengertian dari manajemen kurikulum.


2. Mampu mengetahui ruang lingkup darri manajemen kurikulum.
3. Mampu mengetahui prinsip-prinsip dari manajemen kurikulum.
4. Mampu mengetahui fungsi-fungsi dari manajemen kurikulum.
5. Mampu mengetahui konsep dari manejemen kurikulum.
6. Mampu mengetahui karakteristik dari manajemen kurikulum.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Konsep Manajemen Kurikulum

1. Pengertian Manajemen Kurikulum


a. Pengertian manajemen kurikulum
Manajemen kurikulum ialah sebagai suatu sistem pengelolaan
kurikulum yang kooperatif, komprehenshif, sistemik, dalam rangka
mewujudkan ketercapaian tujuan kurikulum. Otonomi yang diberikan
pada lembaga pendidikan atau sekolah dalam mengelola kurikulum
secara mandiri dengan memprioritaskan kebutuhan dan ketercapaian
sasaran dalam visi dan misi lembaga pendidikan atau sekolah tidak
mengabaikan kebijakan nasional yang telah ditetapkan. (Wahyudin,
2014)
Manajemen Kurikulum adalah segenap proses usaha bersama untuk
memperlancar pencapaian tujuan pembelajaran dengan dititik beratkan
pada usaha, meningkatkan kualitas interaksi belajar mengajar.
Manajemen Kurikulum adalah proses kerjasama dalam pengolahan
kurikulum agar berguna bagi lembaga untuk mencapai tujuan secara
efektif dan efisien.
Manajemen Kurikulum merupakan suatu sistem kurikulum yang
berorientasi pada produktivitas dimana kurikulum tersebut beriorientasi
pada peserta didik, kurikulum dibuat sebagaimana dapat membuat
peserta didik dapat mencapai tujuan hasil belajar. Manajemen Kurikulum
adalah pemberdayaan dan pendayagunaan manusia, materi, uang,
informasi, dan rekayasa untuk dapat mengantarkan anak didik menjadi
kompeten dalam berbagai kehidupan yang dipelajarinya.
Manajemen Kurikulum adalah upaya untuk mengurus, mengatur,
dan mengelola perangkat mata pelajaran yang akan diajarkan pada
lembaga pendidikan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan

3
pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. (Mulyasa,
2014).
Keterlibatan masyarakat dalam menajemen kurikulum di
maksudkan agar dapat memahami, membantu, dan mengontrol
implementasi kurikulum, sehingga lembaga pendidikan atau sekolah
selain dituntut kooperatif juga mampu mandiri dalam
mengdentifikasikan kebutuhan kurikulum, mendesain kurikulum,
menentukan prioritas kurikulum, melaksanakan pembelajaran, menilai
kurikulum, mengendalikan serta melaporkan sumber dan hasil
kurikulum, baik kepada masyarakat maupun pada pemerintah.

2. Ruang lingkup manajemen kurikulum


Manajemen kurikulum merupakan bagian integral dari Kurikulum
Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dan Manajemen Berbasis Sekolah
(MBS). Lingkup Manajemen Kurikulum meliputi perencanaan,
pengorganisasian, pelaksanaan, dan evaluasi kurikulum. Pada tingkat
satuan pendidikan kegiatan kurikulum lebih mengutamakan untuk
merealisasikan dan merelevansikan antara kurikulum nasional (standar
kompetensi/ kompetensi dasar) dengan kebutuhan daerah dan kondisi
sekolah yang bersangkutan, sehingga kurikulum tersebut merupakan
kurikulum yang integritas dengan peserta didik maupun dengan
lingkungan di mana sekolah itu berada.
Studi manajemen kurikulum adalah bagian integral dari studi
kurikulum. Pokok kegiatan utama studi manajemen kurikulum adalah
meliputi bidang perencanaan dan pengembangan, pelaksanaan, dan
perbaikan kurikulum. Studi manajemen pengembangan kurikulum pada
dasarnya eratkaitan dengan studi administrasi pendidikan, dimana fungsi
supervise telah tercangkup di dalamnya.
Beberapa ruang lingkup studi yang dikembangkan, yaitu:
a. Manajemen perencanaan dan pengembangan kurikulum, di dalam
manajemen ini akan dipelajari masalah perencanaan kurikulum dan
pengembangan selanjutnya penting mandapat perhatian, karena

4
terkait erat dengan faktor-faktor mandasar, peran berbagai pihak dan
metedologi pengembangan itu sendiri, sehingga merupakan suatu
proses keseluruhan kegiatan dan pengembangan kurikulum.
b. Manajemen pelaksanaan kurikulum. Bidang ini mempelajari sebab
erat kaitannya dengan keterlaksanaan kurikulum disekolah atau
lembaga pendidikan dan latihan. Peran administrator (kepala sekolah)
dan guru mendapat sorotan lebih tajam, dalam artian asministratif.
c. Supervise pelaksanaan kurikulum. Bidang ini membahas lebih
mendasar dan meluas, sebagai erat kaitannya dengan upaya
pembinaan dan pengembangan kemampuan personal sekolah, yang
mendapat tanggung jawab dalam proses pelaksanaan kurikulum, dan
dengan cara bagaimanamereka seharusnya dipersiapkan agar mampu
bertindak sebagai supervisor.
d. Pemantauan dan penilaian kurikulum. Peranan dan fungsinya sangat
penting dalam rangka pengembangan, pelaksanaan, supervisi dan
perbaikan kurikulum.
e. Perbaikan kurikulum. Bidang ini harusnya mendapatkan perhatian
yang lebih oleh sebab erat kaitannya dengan upaya membina relevansi
pendidikan dan peningkatan mutu pendidikan sejalan dengan
perkembangan masyarakat secara menyeluruh, yang ada akhirnya
dengan dikembangkan suatu kurikulum yang lebih baik. (Triwiyanto,
2015).
f. Desentralisasi dan sentralisasi pengembangan kurikulum, perlu dikaji
secara lebih lanjut berkaitan dengan desentralisasi pengelolaan
pendidikan oleh pemerintah daerah.
g. Masalah ketenagaan dalam pengembangan kurikulum serta model
kepemimpinan yang serasi pada konteks masyarakat yang
berkembang dinamis dewasa ini.

3. Prinsip manajemen kurikulum


Terdapat lima prinsip yang harus diperhatikan dalam melaksanakan
manajemen kurikulum, yaitu sebagai berikut:

5
a. Produktivitas, hasil yang akan diperoleh dalam kegiatan kurikulum
merupakan aspek yang harus dipertimbangkan dalam manajemen
kurikulum. Pertimbangan bagaimana agar peserta didik dapat
mencapai hasil belajar sesuai dengan tujuan kurikulum harus menjadi
sasaran dalam manajemen kurikulum. (Hairun, 2014).
b. Demokratisasi, pelaksanaan manajemen kurikulum harus berasaskan
demokrasi yang menempatkan pengelola, pelaksana dan subjek didik
pada posisi yang seharusnya dalam melaksanakan tugas dengan penuh
tanggung jawab untuk mencapai tujuan kurikulum.
c. Kooperatif, untuk memperoleh hasil yang di harapkan dalam kegiatan
manajemen kurikulum perlu adanya kerja sama yang positif dari
berbagai pihak yang terlibat.
d. Efektivitas dan efesiensi, rangkaian kegiatan manajemen kurikulum
harus mempertimbangkan efektivitas dan efesiensi untuk mencapai
tujuan kurikulum sehingga kegiatan manajemen kurikulum tersebut
memberikan hasil yang berguna dengan biaya, tenaga, dan waktu yang
relatif singkat.
e. Mengarahkan visi, misi dan tujuan yang ditetapkan dalam
kurikulum, proses manajemen kurikulum harus dapat memperkuat
dan mengarahkan visi, misi, dan tujuan kurikulum.

4. Fungsi manajemen kurikulum


Dalam proses pendidikan perlu dilaksanakan manajemen kurikulum
agar perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi kurikulum berjalan lebih
efektif, efesien, dan optimal dalam memberdayakan berbagai sumber
belajar, pengalaman belajar, maupun komponen kurikulum. Ada beberapa
fungsi manajemen kurikulum di antaranya sebagai berikut:
a. Meningkatkan efesiensi pemanfaatan sumber daya kurikulum,
pemberdayaan sumber maupun komponen kurikulum dapat
ditingkatkan melalui pengelolaan yang terencana dan efektif. (Dakir,
2010).

6
b. Meningkatkan keadilan (equity) dan kesempatan pada siswa untuk
mencapa hasil yang maksimal, kemampuan yang maksimal dapat
dicapai peserta didik tidak hanya melalui kegiatan intrakurikuler,
tetapi juga perlu melalui kegiatan ekstra dan kokurikuler yang
dikelola secara integritas dalam mencapai tujuan kurikulum.
c. Meningkatkan relevansi dan efektivitas pembelajaran sesuai dengan
kebutuhan peserta didik maupun lingkungan sekitar peserta didik,
kurikulum yang dikelola secara efektif dapat memberikan kesempatan
dan hasil yang relevan dengan kebutuhan peserta didik maupun
lingkungan sekitar.
d. Meningkatkan efektivitas kinerja guru maupun aktivitas siswa dalam
mencapai tujuan pembelajaran. Pengelolaan kurikulum yang
professional, efektif, dan terpadu dapat memberikan motivasi pada
kinerja guru maupun aktivitas siswa dalam belajar.
e. Meningkatkan efesiensi dan efektivitas proses belajar
mengajar, proses pembelajaran selalu dipantau dalam rangka melihat
konsistensi antara desain yang telah direncanakan dengan pelaksanaan
pembelajaran. Dengan demikian, ketidaksesuaian antara desain
dengan implementasi dapat dihindarkan. Di samping itu, guru
maupun siswa selalu termotivasi untuk melaksanakan pembelajaran
yang efektif dan efesien karena adanya dukungan kondisi positif yang
diciptakan dalam kegiatan pengelolaan kurikulum.
f. Meningkatkan partisipasi masyarakat untuk membantu
mengembangkan kurikulum, kurikuum yang dikelola secara
profesional akan melibatkan masyarakat, khususnya dalam mengisi
bahan ajar atau sumber belajar perlu disesuaikan dengan cirik khas
dan kebutuhan pembangunan daerah setempat.

5. Konsep manajemen kurikulum


Kurikulum di sekolah merupakan penentu utama kegiatan
sekolah. Segala aktivitas siswa mengacu pada kurikulum yang ada.
Berdasarkan hal tersebut kurikulum harus tepat dirumuskan secara

7
perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan evaluasi kurikulum
tersebut.
Program pendidikan/ kurikuler tersebut, sekolah/ lembaga pendidikan
berusaha mendorong siswa agar berkembang dan tumbuh secara tepat sesuai
dengan tujuan pendidikan yang telah ditetapkan.
Keterlibatan masyarakatpun ikut andil mengambil bagian penting
dalam manajemen kurikulum dimaksudkan agar dapat memahami,
membantu, dan mengontrol implementasi kurikulum, mendesain
kurikulum, menentukan prioritas kurikulum, melaksanakan pembelajaran,
menilai kurikulum, mengendalikan serta melaporkan sumber dan hasil
kurikulum, baik kepada masyarakat maupun pemerintah.
Kurikulum yang dirumuskan harus sesuai dengan filsafat dan cita-
cita bangsa, perkembangan siswa, tuntutan dan kemajuan masyarakat.
Pemahaman tentang konsep dasar manajemen kurikulum merupakan hal
yang penting bagi para kepala sekolah yang kemudian merupakan modal
untuk membuat keputusan dalam implementasi kurikulum yang akan
dilakukan oleh guru. Manajemen Kurikulum membicarakan
pengorganisasian sumber-sumber yang ada di sekolah sehingga kegiatan
manajemen kurikulum ini dapat dilakukan dengan efektif dan efisien.
Perkembangan kurikulum di Republik Indonesia sampai saat ini
telah melahirkan Undang-Undang nomor 20 tentang Sistem Pendidikan
Nasional, Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2005 tentang Badan
Standar Pendidikan Nasional, disusul dengan Permendiknas 22 tahun 2006
tentang Standar Isi, kemudian disusul dengan Permendiknas 23 tentang
Standar Kompetensi Kelulusan dan Undang-Undang nomor 24 tentang
Pelaksanaan Permendiknas Nomor 22 dan 23. (Nasbi, 2017)
Pembakuan Undang-Undang dan Permendiknas itu menjadi
kekuatan hukum bagi penyelenggara pendidikan untuk menata kurikulum
dalam penyelenggaraan pendidikan di Indonesia sehingga dengan
demikian undang-undang dan peraturan menteri pendidikan nasional itu
perlu dibaca dan dipahami.

8
B. Karakteristik Manajemen Kurikulum

Manajemen kurikulum dalam konteks karakteristiknya dapat dilihat


berdasarkan lingkup yang terbatas pada pelaksanaan kurikulum di suatu
sekolah dimulai dari perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan
evaluasi kurikulum. Aktivitas manajerial sebagaimana dimaksudkan
mencakup pekerjaan yang sangat luas terutama proses menyiapkan naskah
konseptual kurikulum. Adapun karakteristik perencanaan kurikulum, sebagai
berikut:
1. Karakteristik perencanaan kurikulum
Karakteristik dalam hal perencanaan kurikulum terdiri dari:
a) Pengertian perencanaan kurikulum.
b) Fungsi perencanaan kurikulum.
c) Model perencanaan kurikulum.
d) Desain kurikulum.

Secara lebih terperinci, karakteristik perencanaan kurikulum adalah


sabagai berikut:

a) Perencanaan kurikulum harus berdasarkan konsep yang jelas,


b) Perencanaan kurikulum harus dibuat dalam kerangka kerja yang
komperhensif.
c) Perencanaan kurikulum harus bersifat reaktif dan antisipasi.
d) Tujuan-tujuan pendidikan harus meliputi rentang yang luas akan
kebutuhan dan minat yang berkenaan dengan individu dan masyarakat.
e) Rumusan berbagai tujuan pendekatan harus diperjelas dengan ilustrasi
konkret.
f) Masyarakat luas mempunyai hak dan tanggung jawab untuk mengetahui
berbagai hal.
g) Dengan keahlian profesional mereka, pendidikan berhak dan bertanggung
jawab mengidentifikasikan program sekolah yang akan membimbing
siswa.
h) Perencanaan dan pengembangan kurikulum paling efektif jika dikerjakan
secara bersama-sama.

9
i) Perencanaan kurikulum harus memuat artikulasi program sekolah
dan siswa pada jenjang dan tingkatan sekolah.
j) Program sekolah harus dirancang untuk mengkordinasikan semua
unsur dalam kurikulum kerangka kerja pendidikan.
k) Partisipasi kooperatif harus dilaksanakan dalam kegiatan perencanaan
krikulum.
l) Dalam perencanaan kurikulum harus diadakan evaluasi secara
kontiniu.
m) Berbagai jenjang sekolah, dari TK sampai Perguruan Tinggi hendaknya
merespons dan mengakomodasi perubahan, pertumbuhan dan perkem-
bangan siswa.

Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa karakteristik


perencanaan kurikulum perlu diperhatikan perencana kurikulum, baik dalam
kerangka penyusunan kurikulum yang benar-benar baru perumusan awal,
maupun dalam rangka pengembangan kurikulum agar sasaran perencanaan
kurikulum memenuhi harapan stakeholders pendidikan dan pertumbuhan
dan perkembangan anak didik. (Musfah, 2017)
2. Karakteristik pengorganisasian kurikulum
Ada beberapa bentuk pengorganisasi kurikulum yang masing-masing
memiliki ciri-ciri tersendiri, yaitu:
a. Kurikulum mata pelajaran, memiliki ciri:1) terdiri atas sejumlah
mata pelajaran yang terpisah; 2) tidak berdasarkan kebutuhan, minat,
dan masalah yang dihadapi siswa; 3) bentuk kurikulum yang tidak
dipertimbangkan kebutuhan, masalah, dan tuntutan masyarakat yang
senantiasa berubah dan berkembang.
b. Kurikulum dengan mata pelajaran berkolerasi, memiliki ciri: 1) ber-
bagai mata pelajaran dikorelasikan satu dengan yang lainnya; 2)
sudah dimulai adanya usaha yang merelevansikan pelajaran dengan
permasalahan kehidupan sehari-hari; 3) metode penyampaian meng-
gunakan metode korelasi.
c. Kurikulum bidang studi, memiliki ciri-ciri: 1) kurikulum terdiri atas
suatu bidang pengajaran, 2) sistem penyampaian bersifat terpadu, 3)

10
minat, masalah, serta kebutuhan siswa dan masyarakat dipertimbangkan
sebagai dasar penyusunan kurikulum.
d. Kurikulum integrasi, memiliki ciri-ciri antara lain: 1) berdasarkan
psikologi belajar, 2) berdasarkan kebutuhan, minat dan tingkat per-
kembangan siswa, 3) sistem penyampaian menggunakan sistem
pengajaran unit, 4) peran guru sama aktifnya dengan peran siswa.
e. Kurikulum inti, memiliki dua ciri-ciri yakni ciri-ciri pokok dan ciri-
ciri umum. Ciri-ciri pokok antara lain core pelajaran meliputi pengalaman-
pengalaman yang penting untuk pertumbuhan dan perkembangan
semua siswa. Adapun ciri-ciri umum antara lain: a) perencanaan oleh
guru-guru secara kooperatif; b) pengalaman belajar disusun dalam unit-
unit yang luas komprehensif berdasarkan tantangan, minat,
kebutuhan, dan masalah dari kalangan siswa dan masyarakat sekitarnya;
c) guru dan siswa saling mengenal satu sama lain dengan lebih baik;
d) pengalaman-pengalaman belajar bersifat fungsional serta melibatkan
banyak kegiatan dan tanggung jawab terhadap para siswa. (Sukman,
2015)

Kegiatan manajemen kurikulum berkaitan dengan dua hal, yaitu:


(1) berkaitan dengan tugas guru, dan (2) berkaitan dengan proses pem-
belajaran.

1) Kegiatan yang berkaitan dengan tugas guru.


Kegiatan yang berkaitan dengan tugas guru ini meliputi:
a. Pembagian tugas membelajarkan, pembagian tugas biasanya dilakukan
dalam rapat guru pada awal tahun pembelajaran atau menjelang awal
semester baru.
b. Pembagian tugas membina kegiatan ekstrakurikuler. Kegiatan ekstra-
kurikuler atau kegiatan tambahan diluar kurikulum yang berlaku ini
seperti kegiatan pramuka, koperasi, unit kesehatan sekolah,
olahraga, kesenian, dan lain-lain.
c. Kegiatan yang berkaitan dengan proses pelaksanaan pembelajaran.
Kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan proses pembelajaran meliputi:

11
d. Penyusunan jadwal pmbelajaran. Jadwal pembelajaran merupakan
penjabaran dari seluruh program pembelajaran di sekolah jadwal
pembelajaran merupakan pedoman bagi guru bahwa dia akan
membelajarakan dikelas mana dan hari apa saja, serta jam berapa saja.
(Zainal, Konsep dan Model Pengembangan Kurikulum, 2014)
e. Penyusunan program pembelajaran, kegiatan penyusunan program
pembelajaran ini meliputi: (a) menghitung jumlah pokok bahasan dan
sub pokok bahasan yang harus disampaikan dalam jangka waktu
tertentu (semester atau caturwulan), (b) menghitung jumlah jam
pelajaran yang tersedia menurut kurikulum yang berlaku, (c)
menghitung jumlah jam yang efektif pada semester atau caturwulan
berdasarkan kalender akademik yang sedang berlaku, (d) membuat
rencana pelaksanaan pembelajaran untuk satu jangka waktu tertentu
(satu semester atau catuwulan).
f. Pengisian daftar kemajuan kelas, menggambarkan tentang kemajuan
kelas tentang penguasaan materi pelajaran.
g. Kegiatan mengelolah kelas, Merupakan upaya yang dilakukan oleh
guru dalam melaksanakan proses pembelajaran agar tujuan
pembelajaran bisa tercapai secara efektif dan efesien. Hal ini menyangkut
strategi pembelajaran, pemanfaatan media, tempat duduk, dan lain-
lain.
h. Penyelenggaraan evaluasi hasil belajar. Evaluasi hasil belajar berguna
untuk mendapatkan umpan balik bagi guru tentang tercapainya
tujuan pembelajaran.
i. Laporan hasil pembelajaran. Hasil belajar yang diperoleh oleh siswa
harus dilaporkan kepada orang tua atau wali murid. Laporan kepada
orang tua atau wali murid ini bisa disebut rapor.
j. Kegiatan bimbingan dan penyuluhan. Kegiatan bimbingan dan
penyuluhan ditujukan bagi seluruh peserta didik disekolah tanpa
terkecuali. Bimbingan dan penyuluhan tidak hanya untuk siswa yang
bermasalah saja tetapi semua siswa, termasuk siswa yang
berprestasi.

12
Sebagaimana dikemukakan Pusat Kuriulum, menegaskan bahwa
kurikulum (desain kurikulum) dapat bervariasi mulai dari yang
sepenuhnya standar (seluruh komponen dirumuskan secara tuntas oleh
pusat), sebagian besar komponen (komponen dasar dan komponen
utama), sebagian komponen dirumuskan oleh tim pusat, sedangkan
komponen lainnya (penjabarannya) dikembangkan oleh daerah atau
satuan satuan pendidikan, sampai dengan yang seluruh komponennya
dikembangkan oleh satuan pendidikan. (Majid, 2006)

Kurikulum yang seluruh komponennya dikembangkan oleh pusat


pengelolaannya sepenuhnya sentralistik, sedangkan kurikulum yang seluruh
komponennya dikembangkan oleh satuan pendidikan pengelolaannya
sepenuhnya desentralistik, dan kurikulum yang sebagian komponen
dirumuskan oleh pusat dan sebagian oleh satuan pendidikan terletak
diantaranya atau sentral-desentral. Manajemen sentral-desentral tersebut masih
bervariasi, lebih berat kearah sentralisasi atau desentralisasi atau seimbang
antara keduanya.

Berdasarkan pendapat di atas, manajemen pengembangan kurikulum


dapat dilakukan melalui dua jenis, yaitu manajemen pengembangan
kurikulum sentralistik dan manajemen pengembangan kurikulum desentralistik.
1. Karakteristik Pelaksanaan Kurikulum
Pelaksanaan Kurikulum Pelaksanaan kurikulum adalah suatu
proses penerapan ide, konsep, kebijakan, atau inovasi dalam suatu
tindakan praktis sehingga memberikan dampak baik berupa perubahan
pengetahuan, keterampilan, nilai, dan sikap. Menurut Wahyudin,
mengatakan pelaksanaan kurikulum merupakan suatu proses penerapan
ide, konsep dan kebijakan kurikulum kurikulum potensial dalam kegiatan
pembelajaran sehingga siswa dapat menguasi kompetensi tertentu sebagai
hasil interaksi dengan lingkungan. (Wahyudin, Manajemen Kurikulum,
2014)
Pelaksanaan kurikulum memiliki tiga kegiatan pokok, yaitu:
pengembangan program, pelaksanaan pembelajaran, dan evaluasi.

13
Disamping itu, terdapat faktor-faktor yang mempengaruhi pelaksanaan
kurikulum, yaitu:
a. Karakteristik kurikulum, yang mencakup ruang lingkup bahan ajar,
tujuan, fungsi, sifat, dan lain-lain.
b. Strategi implementasi, yaitu strategi yang digunakan dalam
implementasi kurikulum.
c. Karakteristik penggunaan kurikulum, yang meliputi pengetahuan,
keterampilan, serta nilai dan sikap guru terhadap kurikulum dalam
pembelajaran.

2. Evaluasi Kurikulum
Evaluasi kurikulum adalah proses untuk menilai kinerja pelaksanaan
suatu kurikulum yang didalamnya memiliki tiga makna, yaitu:
a. Evaluasi tidak akan terjadi kecuali sudah mengetahui tujuan yang
akan dicapai.
b. Untuk mencapai tujuan tersebut harus diperiksa hal-hal yang telah
dan sedang dilaksanakan.
c. Evaluasi harus mengambil kesimpulan berdasarkan pada kriteria
tertentu.

14
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Kurikulum adalah susunan satu rangkaian kegiatan yang
didalamnya mengandung rencana belajar siswa, sebagai pengalaman belajar
siswa yang diperoleh dari sekolah saat didalam kelas maupun diluar sekolah.
Manajemen Kurikulum adalah segenap proses usaha bersama untuk
mewujudkan pencapaian tujuan pengajaran juga meningkatkan kualitas
interaksi belajar mengajar.
Manajemen kurikulum di sekolah ataupun didunia pendidikan
sangat diperlukan guna untuk mencapai tujuan pendidikan yang telah
ditetapkan dan kurikulum dapat dijadikan pedoman dalam penyelenggaraan
kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Ruang
lingkup manajemn kurikulum/ Pokok kegiatan utama studi manajemen
kurikulum adalah meliputi bidang perencanaan, dan pengembangan,
pelaksanaan, dan perbaikan kurikulum.
Manajemen kurikulum terdapat lima prinsip untuk
mengimplementasikan yaitu Produktivitas, demokratisasi, Kooperatif,
efektivitas dan efesiensi, dan mengarahkan visi, misi, dan tujuan. Fungsi
manajemen berfungsi agar perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi
kurikulum berjalan lebih efektif, efesien, dan optimal dalam
memberdayakan berbagai sumber belajar, pengalaman belajar, maupun
komponen kurikulum. Kurikulum di sekolah merupakan penentu utama
kegiatan sekolah. Segala aktivitas siswa mengacu pada kurikulum yang ada.
Manajemen kurikulum dalam konteks karakteristiknya dapat dilihat
berdasarkan lingkup yang terbatas pada pelaksanaan kurikulum di suatu
sekolah dimulai dari perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan
evaluasi kurikulum.

15
DAFTAR PUSTAKA

Ace, S. (2014). Pendidikan Indonesia Menuju 2025. Bandung: Rosdakarya.

Dakir. (2010). Perencanaan dan Pengembangan Kurikulum. Jakarta: Bumi Aksara.

Fatah, N. (2009). Landasan Manajemen Pendidikan. Bandung: Remaja


Rosdakarya.

Hairun, N. (2014). Pengembangan Kurikulum. Jakarta: Rineka Cipta.

Hamalik, O. (2007). Manajemen Pengembangan Kurikulum. Bandung: Remaja


Rosdakarya.

Majid, A. (2006). Perencanaan Pembelajaran dan Mengembangkan Kompetensi


Guru. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Mulyasa, E. (2014). Pengembangan dan Implementasi Kurikulum. Bandung:


Remaja Rosdakarya.

Musfah, J. (2017). Manajemen Pendidikan. Jakarta: Kencana.

Nasbi, I. (2017). Manajemen Kurikulum. Jurnal Idaarah, I, 2.

Rusman. (2009). Manajemen Kurikulum. Jakarta: Rajawali Pers.

Sukman. (2015). Pengembangan Kurikulum Perguruan Tinggi. Bandung: Remaja


Rosdakarya.

Triwiyanto, T. (2015). Manajemen Kurikulum dan Pembelajaran . Jakarta: Bumi


Aksara.

Wahyudin, D. (2014). Manajemen Kurikulum. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Wahyudin, D. (2014). Manajemen Kurikulum. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Zainal, A. (2014). Konsep dan Model Pengembangan Kurikulum. Bandung:


Rosadakarya.

Zainal, A. (2015). Konsep dan model pengembangan kurikulum. Bandung: Remaja


Rosadakarya.
2

Anda mungkin juga menyukai