BAB III
ADMINISTRASI PENDIDIKAN FORMAL
Istlah administrasi dan manajemen dapat digunakan saling menggantikan satu sama lain.
Oleh karena itu, untuk menerapkan istilah tersebut dalam bidang pendidikan juga tidak dapat
dipisahkan dari urusan manajemen. Demikian juga dengan manajemen tidak dapat dipisahkan
dengan urusan administrasi.
Administrasi pendidikan memiliki karakteristik khusus, berbeda dengan administrasi dalam
urusan bisnis perusahaan profit dan perkantoran lembaga pemerintah selain bidang pendidikan.
karakteristik tersebut ialah orientasi yang dimiliki oleh admnistrasi pendidikan. Segala yang
dilakukan dalam administrasi pendidikan berlandaskan pada tujuan untuk melayani dan memenuhi
kebutuhan pendidikan peserta didik sesuai dengan perkembangannya.
Menurut Made Pidarta dalam Hartati Sukirman1 Administrasi pendidikan di sekolah memiliki
karakteristik khusus sebagai berikut:
1. Bermuara pada kesuksesan perkembangan peserta didik
2. Sangat bervariasi sejalan dengan keunikan masing-masing peserta didik, kondisi, kebutuhan
dan kebudayaan daerah tempat tinggal mereka yang berbeda-beda
3. Membutuhkan banyak upaya dan strategi
Karakteristik tersebut menunjukkan bahwa administrasi sekolah tidak bisa dilakukan dengan
model yang sama selamanya, karena semuanya tergantung pada situasi dan kondisi peserta didik
dan perkembangan lingkungan yang ada. Untuk itu, seorang manajer sekaligus administrator harus
memiliki pandangan yang luas sehingga mampu menyusun langkah-langkah strategis yang dapat
digunakan dalam meningkatkan pelayanannya dalam bidang pendidikan.
Dalam lingkup pendidikan formal, administrasi pendidikan dapat dipetakan menjadi
beberapa bidang yaitu;2
1. Administrasi Peserta Didik
2. Administrasi Personalia
3. Administrasi Kurikulum
4. Administrasi Sarana dan Prasarana Pendidikan
5. Administrasi Pembiayaan/Keuangan Pendidikan
6. Administrasi Ketatalaksanaan Pendidikan
7. Administrasi Organisasi Sekolah
8. Administrasi Hubungan Sekolah dengan Masyarakat
1
Hartati Sukirman, 1999, Administrasi dan Supervisi Pendidikan. Fakultas lmu Pendidikan, Uiversitas
Negeri Yogyakarta. Hlm. 15
2
Ibid. Hlm. 17-38
2. Administrasi Personalia
Yang dimaksud personalia ini ialah tenaga pendidik dan tenaga kependidikan yang ada di
sekolah. Secara operasional administrasi personalia meliputi segenap proses penataan yang
bersangkut paut dengan masalah memperoleh dan menggunakan tenaga kerja untuk dan di sekolah
secara efisien demi tercapainya tujuan sekolah yang telah ditentukan. Tujuan administrasi personalia
ialah agar personel (semua tenaga pendidik dan tenaga kependidikan) berdaya guna, berhasilguna
dan tepat guna serta mampu menciptakan suasana kerja yang menyenangkan.
Proses penataan ini meliputi semua proses atau cara memperoleh pegawai
(rekrutmen/pengadaan personel), penempatan dan penugasan, pemeliharaan, pembinaan, evaluasi
dan pemutusan hubungan kerja. Berikut ini uraian masing-masing proses tersebut:
a. rekrutmen/pengadaan personel),
b. penempatan dan penugasan,
c. pemeliharaan,
d. pembinaan,
e. evaluasi kinerja
f. pemutusan hubungan kerja
3. Administrasi Kurikulum
Berikut ini gambaran kegiatan administrasi kurikulum sesuai dengan tiga fungsi manajemen:
a. Perencanaan kurikulum
b. Pelaksanaan kurikulum
c. Evaluasi/pengawasan/penilaian kurikulum
3
http://www.mediabpr.com/kamus-bisnis-bank/warkat.aspx
4
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 60 Tahun 2012 Tentang
Pengelolaan Arsip dan Dokumentasi Serta Informasi Publik Di Lingkungan Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan
5
Lampiran Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 19 Tahun 2007 Tanggal 23 Mei 2007
Standar Pengelolaan Pendidikan Oleh Satuan Pendidikan Dasar Dan Menengah, Hlm 4.
8. Administrasi Hubungan Sekolah dengan Masyarakat
Masyarakat membutuhkan sekolah untuk mendapatkan sumber daya yang berkualitas.
Sebaliknya, sekolah juga membutuhkan masyarakat untuk memberikat masukan baik peserta didik,
tenaga pendidik dan kependidikan, dukungan baik berupa materi maupun non materi. Sekolah tidak
dapat berdiri tegak tanpa adanya dukungan dari masyarakat. segala penataan yang terkait dengan
kegiatan hubungan masyarakat ini tetap berorientasi pula pada tujuan untuk memberikan pelayanan
pendidikan yang baik termasuk untuk menunjang proses pembelajaran. Pengelolaan kegiatan
(admministrasi) berserta dokumentasi arsip penting untuk dikelola dengan baik.
Tenaga humas dapat berasal dari dalam organisasi sekolah ataupun dibantu oleh pihak luar yang
memiliki visi dan misi yang sama dengan sekolah. Dukungan berupa publisitas dari media masa juga
perlu dirawat sehingga nilai positif bagi sekolah dapat terus didapatkan.