Anda di halaman 1dari 13

Memahami organisasi dan mekanisme kerja Bimbingan dan Konseling di

sekolah

Makalah Ini Diajukan

Sebagai Salah Satu Tugas Mata kuliah Bimbingan Konseling

Dosen Pengampu:

Luthfi Gozali, S.S., M.Pd.

Disusun Oleh:
Sherli Ananda Calista (22001020043)
Fitrahtul Rabbi’ah (22001020033)

PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM (STAI) AL-AMANAH AL-GONTORY

1443 H / 2022 M
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb.

Alhamdulillah, segala puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT
yang melimpahkan rahmat serta inayah-Nya sehingga saya mampu menyelesaikan
penulisan makalah “Memahami organisasi dan mekanisme kerja Bimbingan
dan Konseling di sekolah”. Sarana penunjang makalah ini saya susun berdasarkan
referensi yang bermacam-macam. Hal ini dengan tujuan untuk membantu para maha
siswa/i untuk mengetahui, memahami, bahkan menerapkannya.

Namun demikian, dalam penulisan makalah ini masih terdapat kelemahan dan ke
kurangan. Akhirul kalam, semoga yang tersaji ini dapat memberikan bantuan kepada
para mahasiswa dalam menyelenggarakan proses belajar mengajar di kampus. Aamiin.

Wassalamualaikum Wr. Wb.

Tangerang Selatan, 01 Maret 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......................................................................................................i

DAFTAR ISI....................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang........................................................................................................1

B. Rumusan Masalah...................................................................................................1

C. Tujuan.....................................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN

A. Organisasi Bimbingan dan Konseling di sekolah...................................................3

B. Tugas-tugas Guru dalam Sistem Layanan Bimbingan dan Konseling di Sekolah


...............................................................................................................................4

C. Mekanisme Kerja Bimbingan dan Konseling di sekolah........................................5

BAB III PENUTUP

A. Simpulan................................................................................................................7

B. Saran......................................................................................................................7

DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kedisiplinan harus dimiliki oleh setiap manusia, tidak hanya da


lam pendidikan. Setiap manusia yang hidup di masyarakat tentu harus m
emiliki sikap disiplin terhadap norma-norma yang berlaku di dalam mas
yarakat tersebut, antara lain norma agama, norma kesusilaan, norma ke
sopanan, dan norma hukum. Norma-norma tersebut wajib dipatuhi oleh se
tiap orang yang hidup di dalam masyarakat tersebut. Ada sanksi atau h
ukuman tertentu jika seseorang melanggar norma-norma tersebut. Sikap
disiplin hendaknya diterapkan sejak pada pendidikan dasar, karena pen
didikan dasar merupakan pondasi awal yang akan menunjang karakter ana
k bangsa kelak. Bangsa kita dewasa ini terlihat kurang membanggakan.
Banyak dijumpai anak-anak usia sekolah, bahkan usia sekolah dasar yan
g tidak disiplin, tidak mempunyai sopan santun dengan orang yang lebi
h tua (terutama orangtua dan guru), bermalas-malasan, bahkan tidak me
nganal keberagaman budaya negaranya sendiri, bahkan melakukan tawuran
seperti contoh kasus yang dijelaskan di atas. Hal tersebut akan menja
di permasalahan yang besar jika tidak ditangani dengan baik sejak din
i, karena anak merupakan penerus bangsa kelak.

Peran kepala sekolah, guru kelas, karyawan, dan seluruh warga s


ekolah sangat dibutuhkan dalam membangun sikap disiplin siswa terhada
p di sekolah dari hal terkecil agar menjadi suatu kebiasaan baik. Gur
u merupakan pemeran utama dalam membangun sikap disiplin siswa di sek
olah melalui proses pembelajaran. Setiap pembelajaran yang disampaika
n oleh guru mengandung pembelajaran nilai karakter, termasuk sikap di
siplin. Tugas seorang guru di samping sebagai pengajar adalah sebagai
pendidik.

B. Rumusan Masalah

1. Apa itu Organisasi Bimbingan dan Konseling di sekolah ?

2. Apa saja Tugas-tugas Guru dalam Sistem Layanan Bimbingan dan Konseling
.........................................................................................................................di Sekolah ?

1
3.Bagaimana Mekanisme Kerja Bimbingan dan Konseling di sekolah ?

2
C. Tujuan

1. Memahami Organisasi Bimbingan dan Konseling di sekolah

2. Mengerti Tugas-tugas Guru dalam Sistem Layanan Bimbingan dan Konseling


............................................................................................................................di Sekolah

3. Mengerti Mekanisme Kerja Bimbingan dan Konseling di sekolah

3
BAB II

PEMBAHASAN

A. Organisasi Bimbingan dan Konseling di sekolah

Bimbingan konseling adalah suatu kegiatan yang bertujuan untuk


memecahkan masalah baik dalam soal pribadi, sosial, akademik, maupun
karir yang dilakukan oleh seorang konselor sebagai seseorang yang mem
bantu memecahkan masalah dan konseling sendiri sebagai seorang yang m
embutuhkan pertolongan dalam pemecahan masalahnya. Dalam sebuah instan
si pendidikan, pastinya masalah-masalah baik masalah akademik, sosial,
pribadi, maupun kelompok di alami oleh peserta didik, dan dari situ
maka alangkah baiknya jika sebuah sekolah mempunyai suatu organisasi
khusus untuk memecahkan berbagai masalah tersebut. Organisasi sendiri
berarti wadah yang digunakan oleh dua orang atau lebih untuk bekerjas
ama dalam mencapai tujuan yang sama. Dalam organisasi bimbingan konse
ling berarti bentuk kerjasamanya dalam rangka memecahkan suatu masala
h yang dihadapi oleh seseorang yang dalam lingkup pendidikan adalah m
asalah yang dialami oleh peserta didik.

Organisasi bimbingan konseling harus dilakukan oleh seseorang y


ang professional dan harus memahami tata cara dan kode etik sebagai s
eorang konselor. Organisasi bimbingan harus berdiri sendiri sebagai o
rganisasi yang khusus untuk memberikan bantuan bagi yang membutuhkan
pertolongan memecahkan masalahnya, dan bukan berkoalisi atau bergabun
g dengan organisasi yang lain agar tujuan, visi misi dan sasarannya f
okus dan dapat tercapai dengan baik.1

Sikap organisasi pada dasarnya adalah implementasi dan penerapa


n pengetahuan tentang bagaimana setiap individu berperilaku di dalam
organisasi tersebut. Manusia sebagai anggota organisasi merupakan bag
ian dari kelompok yang mempunyai perbedaan-perbedaan. Secara keseluru
han, setiap manusia memiliki motivasi untuk melakukan perilaku dan me
njadi makhluk yang bermartabat. Organisasi kemudian menjadi sebuah si
stem sosial dengan kepentingan yang ada didalamnya. Dengan demikian t
1
Marliah, PENGARUH AKTIVITAS ORGANISASI BIMBINGAN DAN KONSELING TERHADAP PE
NINGKATAN PENGETAHUAN SISWA DI SMP NEGERI 1 BARRU KABUPATEN BARRU, Jurnal Bimbingan
dan Konseling, Volume 7 Nomor 1, April 2020, hal. 38.

4
ampaklah aktivitas siswa baik perorangan maupun secara berkelompok da
lam organisasi dan memberikan arahan ketika siswa memberikan bimbinga
n konseling. Di dalam suatu organisasi, unsur yang diterapkan oleh se
tiap anggota berupaya untuk mengendalikan semua anggota yang biasanya
terletak pada posisi tertentu. Pimpinan dengan sifat kepemimpinannya,
merupakan proses tentang memengaruhi, memotivasi, dan memungkinkan or
ang lain memberikan kontribusi ke arah efektivitas dan keberhasilan o
rganisasi dimana mereka menjadi anggotanya. Oleh karena itu, pemimpin
perlu memahami gejala-gejala perilaku yang ditunjukkan oleh seluruh a
nggota organisasi.2

B. Tugas-tugas guru dalam sistem layanan Bimbingan dan Konseling di s


ekolah

Rincian peran, tugas dan tanggung jawab guru-guru mata pelajaran dala
m bimbingan dan konseling adalah:

1. Membantu memasyarakatkan pelayanan bimbingan dan konseling kepa


da siswa.
2. Membantu guru pembimbing/konselor mengidentifikasi siswa-siswa
yang memerlukan layanan bimbingan dan konseling, serta pengumpu
lan data tentang siswa-siswa tersebut.
3. Mengalih tangankan siswa yang memerlukan pelayanan bimbingan da
n konseling kepada guru pembimbing/konselor.
4. Menerima siswa alih tangan dari guru pembimbing/konselor, yaitu
siswa yang menuntut guru pembimbing/konselor memerlukan pelayan
an pengajar /latihan khusus (seperti pengajaran/ latihan perbai
kan, program pengayaan).
5. Membantu mengembangkan suasana kelas, hubungan guru-guru dan hu
bungan siswa-siswa yang menunjang pelaksanaan pelayanan pembimb
ingan dan konseling.
6. Memberikan kesempatan dan kemudahan kepada siswa yang memerluka
n layanan/kegiatan bimbingan dan konseling untuk mengikuti /men
jalani layanan/kegiatan yang dimaksudkan itu.3
2
Ibid., hal. 37.
3
https://masoemuniversity.ac.id/berita/peran-guru-bimbingan-dan-konseling-b
k-di-sekolah.php, di akses pada tanggal 20 April 2020, pukul 01:03.

5
Peran guru sebagai pelaksana layanan Bimbingan Konseling dalam mem
bangun sikap disiplin siswa dapat dilakukan dengan cara membimbing si
swa, menasehati siswa, memberi teguran kepada siswa yang tidak disipl
in, memberi pujian kepada siswa yang telah disiplin, memberi hukuman
kepada siswa, memberi contoh sikap disiplin kepada siswa, sebagai fas
ilitator bagi siswa, bekerja sama atau berkolaborasi dengan orang tua
siswa, sesama guru, dan kepala sekolah, serta memberi motivasi kepada
siswa yang telah disiplin. Dalam hal ini dapat dipaparkan bahwa guru
telah melaksanakan tugasnya dalam membangun sikap disiplin siswa, khu
susnya dalam membangun sikap disiplin siswa adalah sebagai pembimbing,
fasilitator, dan kolaborator saja. Sedangkan peran guru sebagai medi
ator dan informatory belum dikemukakan atau belum muncul. Peran guru
sebagai mediator hendaknya juga dapat dilaksanakan oleh seorang guru
untuk menunjang peran lain yang telah dipaparkan dalam wawancara. Mis
alnya guru dapat berperan untuk menjadi mediator antara orang tua dan
siswa apabila terjadi permasalahan-permasalahan tertentu, khususnya d
alam hal kedisiplinan siswa. Seorang guru juga dapat berperan sebagai
informatori dengan cara memberikan informasi-informasi kepada siswa d
alam kaitannya dengan sikap disiplin siswa di sekolah.4

C. Mekanisme kerja Bimbingan dan Konseling di sekolah

Berikut adalah komponen kerja bimbingan dan Konseling di sekolah:

1. Pengumpulan Data (Appraisal), Komponen ini mencakup semua usaha


untuk memperoleh data tentang peserta didik, menganalisis, dan
menafsirkan data serta menyimpan data itu. Tujuannya ialah mend
apatkan pengertian yang lebih luas, lebih lengkap dan lebih men
dalam tentang masing-masing peserta didik,serta membantu siswa
mendapatkan pemahaman akan diri sendiri.
2. Pemberian Informasi (Information), Komponen ini mencakup usaha-
usaha untuk membekali siswa dengan pengetahuan serta pemahaman
tentang lingkungan hidupnya dan tentang proses perkembangan ana
k muda.
4
Umi Larasati, PERAN GURU SEBAGAI PELAKSANA LAYANAN BIMBINGAN KONSELING DAL
AM MEMBANGUN SIKAP DISIPLIN SISWA DI SD NEGERI KEPUTRAN 2 YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2
015/2016, Trihayu: Jurnal Pendidikan Ke-SD-an, Vol. 3, Nomor 1, September 2016, hal.
45-46.

6
3. Penempatan (Placement), Komponen ini mencakup segala usaha memb
antu siswa merencanakan masa depannya selama masih di sekolah d
an sesudah tamat, memilih program studi lanjutan sebagai persia
pan untuk kelak memangku jabatan tertentu. Tujuannya ialah supa
ya siswa menempatkan diri dalam program studi akademik dan ling
kup kegiatan non-akademik, yang menunjang perkembangannya serta
semakin merealisasikan rencana masa depan.
4. Konseling (Counseling), Komponen ini mencakup usaha membantu si
swa merefleksi diri melalui wawancara konseling secara individu
al atau secara kelompok, lebih-lebih bila siswa menghadapi masa
lah yang belum dapat terselesaikan secara tuntas.
5. Konsultasi (Consultation), Komponen ini mencakup semua usaha me
mberikan asistensi kepada staf pendidik di sekolah bersangkutan
dan kepada orang tua siswa, demi perkembangan siswa yang lebih
baik.
6. Evaluasi Program (Evaluation), Komponen ini mencakup usaha meni
lai efisiensi dan efektivitas dari pelayanan bimbingan itu send
iri demi peningkatan mutu program bimbingan.5

5
FebriSanti,https://media.neliti.com/media/publications/324453-memanajemenka
n-pelayanan-bimbingan-dan-k-a0a0900e.pdf di akses pada tanggal 27 februari 2022, pu
kul 01:52.

7
BAB III

PENUTUP

A. Simpulan

Bimbingan dan konseling di sekolah perlu dilakukan oleh guru BK be


serta denga pihak yang terkait. Semua pihak memiliki kewajiban untuk
mendukung setiap program yang ada dalam upaya pengembangan diri dari
peserta didik. Selain itu setiap orang yang menempati posisi sebagai
guru BK harus memiliki kompetensi yang sesuai dengan tuntutan era glo
balisasi seperti sekarang ini sehingga tidak kewalahan dalam melaksan
akan berbagai proses pengembangan diri secara optimal.

Adapun tugas pokok guru BK disekolah adalah memberi kesempatan kepada


siswa membicarakan masalah yang dihadapinya, menyelenggarakan konseli
ng terhadap siswa berpotensi putus sekolah, terhadap siswa yang gagal
secara akademik, terhadap siswa untuk membahas kekuatan dan keterbata
sannya serta tarhadap siswa yang mengalami kesulitan belajar.

B. Saran

Dalam sebuah instansi pendidikan, pastinya masalah-masalah baik m


asalah akademik, sosial, pribadi, maupun kelompok di alami oleh peser
ta didik, dan dari situ maka alangkah baiknya jika sebuah sekolah mem
punyai suatu organisasi khusus untuk memecahkan berbagai masalah ters
ebut. Organisasi sendiri berarti wadah yang digunakan oleh dua orang
atau lebih untuk bekerjasama dalam mencapai tujuan yang sama. Dalam o
rganisasi bimbingan konseling berarti bentuk kerjasamanya dalam rangk
a memecahkan suatu masalah yang dihadapi oleh seseorang yang dalam li
ngkup pendidikan adalah masalah yang dialami oleh peserta didik.

8
Apabila dalam pembuatan makalah ini masih banyak terdapat kesalah
an dan kekurangan maka dari itu penulis mengharapkan krtik dan saran
demi perbaikan makalah ini di masa yang akan datang.

9
Daftar Pustaka

FebriSanti,https://media.neliti.com/media/publications/324453-memanaj
emenkan-pel ayanan -bimbingan-dan-k-a0a0900e.pdf di akses pada tang
gal 27 februari 2022, pukul 01:52.
Larasati Umi, PERAN GURU SEBAGAI PELAKSANA LAYANAN BIMBINGAN KONSEL
ING DALAM MEMBANGUN SIKAP DISIPLIN SISWA DI SD NEGERI KEPUTRAN 2 YO
GYAKARTA TAHUN AJARAN 2015/2016, Trihayu: Jurnal Pendidikan Ke-SD-a
n, Vol. 3, Nomor 1, September 2016. Marliah, PENGARUH AKTIVITAS ORGANI
SASI BIMBINGAN DAN KONSELING TERHADAP PENINGKATAN PENGETAHUAN SISWA
DI SMP NEGERI 1 BARRU KABUPATEN BARRU, Jurnal Bimbingan dan Konsel
ing, Volume 7 Nomor 1, April 2020.
https://masoemuniversity.ac.id/berita/peran-guru-bimbingan-dan-konsel
ing-bk-di-sek olah.php, di akses pada tanggal 20 April 2020, pukul 01
03.

Anda mungkin juga menyukai