Anda di halaman 1dari 17

PENGERTIAN HADITS PALSU (HADITS MAUDHU)

A. PENGERTIAN HADITS PALSU (HADITS MAUDHU)


Hadits maudhu secara etimologis merupakan bentuk isim maful dari Kata . kata Memiliki beberapa
makna, diantaranya menggugurkan, meninggalkan, dan mengada-ada/ membuat-buat. Sedangkan pengertian
maudhu menurut terminology ulama hadits adalah

sesuatu yang dinisbatkan kepada rosulullah saw. Secara mengada-ada dan dusta, yang tidak beliau sabdakan, belia
kerjakan atau belia taqrirkan.

hadits yang diciptakan serta dibuat seseorang (pendusta), yang ciptaan itu dibangsakan rosulullah saw, secara
palsu dan dusta.

B. OBJEK BAHASAN HADITS PALSU


Ada banyak objek yang menjadi bahasan hadits palsu,. Disini kami akan mengambil beberapa saja dari objek-objek
tersebut, diantara objek-objek tersebut adalah
Hadits yang membahas tentang usia dunia, dimana di dalamnya mengatakan bahwa usia dunia itu hanya berusi
sekian tahun dan akan qiama pada tahun yang telah mereka perhitungkan.
Di dalam hadits maudhu membahas tentang pujian terhadap orang-orang yang bagus mukanya, atau yang ada
perintah melihat mereka.
Hadits yang di dalamnya membahas tentang keutamaan Ali, fatimah, dan juga memmuji golongannya.
Hadits yang membahas tentang pujian terhadap beras, terong, delima, kismis, bawang, semangka, keju, bubur
daging dan lainnya.

C. KEGUNAAN / FUNGSI HADITS PALSU

Para pembuat hadits palsu dalam menjalankan tugasnya, terkadang mengambil dari pikiran sendiri, dan terkadang
menukil dari perkataan orang yang dianggap alim.
Hadits yang mereka buat itu mereka gunakan sebagai :
1. mempertahankan idiologi golongannya sendiri dan menyerang golongan lainnya.
2. untuk merusak dan mengeruhkan agama islam, sebagaimana yang telah dilakukan oleh orang orang zindiq.
Mereka itu adalah orang orang yang mendongkol hatinya melihat kepesatan tersiarnya agama islam dan kejayaan
pemerintahannya.mereka sakit hati melihat orang berbondong bondonh masuk agama islam, karena islam
menjamin kemerdekaak berpikir, memberikan kemuliaan pribadi dan kebeneran aqidahnya.untuk maksud
mengeruhkan dan merusak agama, mereka membuat beribu ribu hadits maudhu, salah satu contahnya adalah :
, ,
aku telah melihat tuhanku dengan tanpa hijab antaraku dan Dia. Karena itu kulihat segala sesuatu, hingga kulihat
sebuah mahkota yang terhias dari mutiara
3. digunakan untuk membela madzhab atau pendirian masing masing.
4. untuik mencari muka di hadapan para penguasa untuk mencari kedudukan atau mencari hadiah.
5. digunakan untuk membuat kisah kisah dan nasehat nasehat untuk menarik para pendengarnya.
Kisah yang mereka buat itu cilakukan berasal dari Muhammad saw. Misalnya kisal-kisah yang menggembirakan
tentang surga, ia lukiskan :
, , ,
, .
di dalam surga itu terdapat idadari-bidadari yang berbau harum semerbak, masa tuenya berjuta-juta tahun dan
Allah menempatkan mereka di suatu istana yang terbuat dari mutiara putih. Pada istana itu terdapat 70.000 paviliun
yang setiap paviliun mempunyai 70.000 kubah. Yang demikian itu tetap berjalan sampai 70.000 tahun tidak
bergeser sedikitpun.

D. SEJARAH DAN FAKTOR FAKTOR MUNCULNYA HADITS PALSU


1) permulaan hadits palsu
Selama umat islam masih bersatu dibawah pimpinan empat kholifah Rasyidah, sebelum mereka terbagi ke dalam
berbagai aliran dan sebelum mereka disusupi oleh pihak- pihak yang tidak bertanggung jawab, hadits nabi saw
masih murni, tidak termasuk kedustaan sama sekali. Ketegengan yang terjadi antara Amirul Muminin Ali Bin abi
Tholib ra. Dan Gubernur Syam Muawiyyah ibnu Abu Sufyan ra. Memiliki dampak besar terhadap pecahnya umat dan
kemunculan berbagai aliran keagamaan dan politik. Masing-masing ingin melegitimasi pendapatnya dengan AlQuran dan Sunnah. Yang jelas mereka tidak menemukan teks yng jelas yang mengukuhkan pendapatnya masing
masing, baik dari Al-Quran maupun As-Sunnah. Oleh karena itu sebagian mereka mencoba mentawilkan Al-Quran
dan menafsirkan hadits-hadits dengan pengertian yang sebenarnya tidak dikandungnya. Dan ketika sebagian
mereka tidak menemukan apa yang mereka cari, karena banyaknya pakar yang hafal Al-Quran dan AsSunnah maka mereka mencoba beralih kepada pola pemalsuan dan pendustaan atas diri Rosul saw. Sejak itu
muncullah hadits tentang keutamaam keutamaan kholifah Rosyidah yang empat, dan yang lain dari para
pemimpin dan pemuka aliran, di samping muncul hadits hadits yang secara tegas menyatakan pengukuhan atas
kelompok kelompok politik danaliran aliran keagamaan serta yang lainnya.
Perlu ditegaskan bahwa pemalsuan hadits belum mencapai puncaknya pada abad ke satu dan kedua. Karena sebab
sebab pemalsuan belum muncul kecualibeberapa saat menjelang abad kesatu Hijriyah. Dan sebab sebab itupun
belum begitu banyak. Hadits hadits maudhu tidaklah bertambah banyak kecuali karena bertambah banyaknya
bidah dan pertikaian.dan jelas bahwa para sahabat , pemuku pemuka dan ulama ulama bidah dari kalangan
tabiin terhindar dari hal itu. Oleh karena itu sangatlah tidak mungkin pemalsuan itu muncul sebelum terjadinya
pertikaian. Disamping itu kami juga beranggapan bahwa tidak mungkin ada sahabat yang turut membuat hadits
hadits palsu. Sangatlah tidak masuk akal, jika sahabat sahabat agung yang rela mengorbankan jiwa dan harta
mereka demi menegakkan agama Allah SWT membela Rosulullah SAW, berhijrah keberbagai daerah, menghadapi
berbagai siksaan, merasakan pahit getirnyaperjuangan dan ganasnya musuh, dan sangat besar perjuangan sahabat
dalam mendampingi Rosulullah SAW. Ada salah diantara mereka yang membuat buat kepalsuan atas nama Rosul
SAW. Padahal mereka tumbuh dalam bimbingan beliau, lulus dari lembaga pengajaran dan penbdidikan beliau.
Mereka dalam keadaan sangat bertqwa, wirai dan takut kepada Allah SWT. Karena alas an alas an itulah kami jelas
menafikan bahwa ada sdiantara mereka yang melakukan pemalsuan dan pendustaan atas diri Rosul SAW. Fakta
sejarah selama masa hayat beliau maupun setelah beliau wafat mengukuhkan pendapat ini. Dalam hal hal hadits

palsu semua kedustaan atas para sahgabat harus dinafikan. Karena sungguh tidak mungkin mereka menyelami
pekerjaan berdusta dan memelsu, setelah kita mengetahui pengorbanan mereka dan kecintaan mereka kepada
Rosul SAW. Setelah mengetahui keadilan mereka berdasarkan dalil nqli, Al Quran , dan al-hadits dan mengetahui
semangat mereka terhadap syariah dan kegigihan mereka memegangnya dan menjaganya.
Tidak hanya menafikan para sahabat dari keikut sertaan mereka dalam memalsukan hadits-hadits, tetapi juga
menafikan hal itu daripembesar-pemnesar dan ulama-ulama tabiin. perlu ditegaskan bahwa hal itu muncul dari
orang-orang yang bodoh yang terdorong oleh adanya perbedaan politik maupun aliran sehingga berani melakukan
kedustaan , dan memalsukan hadits atas nama Rosul SAW. Namun demikian, pemalsuan hadits pada masa tabiin
relative lebih sedikit disbanding dengan yang terjadi pada masa selanjutnya rekayasa pada masa itu, sebab masih
sangat dekat dengan masa Rosul SAW. Dan karena pengrugh-pengaruh pengarahan beliau masih sangat kuat
sebagai wujud pemeliharaan ataspesan-pesan beliau mencakup takwa, wiraI dan khasy-yah. Semua itu mengurangi
merebaknya kedustaan dan meredam memuncaknya kedustaan.
2) faktor-faktor munculnya hadits palsu.
Dari begitu benyaknya factor yang nenyebabkan seseorang atau suatu golongan nenbuat hadits palsu, kani hanya
mengamnbil beberapa saja, diantanya ialah :
Golongan-golongn politik yang saling bertentangan
Pertentangan politikkekholifahan yang timbulsejak akhir kekholifahan Ustman dan awal kekholifahan Ali,
merupakan sebab-sebab yang memunculkan hadits maudhu. Di wakti itu timbul partai syiah dan golonagn
muawiyyah. Dan setelah selesai perang shiffin timbul pula golongan khwarij. Diantara golongan-golongan tersebut ,
golongan syiah rafidlah adalah yang paling banyak membuat hadits maudlu. Imam syfiI berkata saya tidak
merlihat sesuatu kaum yang berani berdusta selain kaum rafidlah.
Mereka membuat hadits-hadits maudhutentang keutamaan Ali dan alil-bait (keluarga-keluarganya). Selain mereka
membuat hadits maudhu yang isinya memuji golongannya sendiri, mereka juga membuat hadits maudhu yang
isinya menjelek-jelekkan lawannya. Seperti hadirs maudhu yang digunakan untuk menjelek-jelekkan kaum
muawiyyah;
.

apabila kamu melihat golongan Muawiyyah berada di atas mimbarku, maka bunuhlah.
Pengikut golongan lain yang merasa golongannya dihina, segera pula membalas membuat hadits palsu untuk
mengembalikan kepercayaan masyarakat kepadanya.
Contoh hadits maudhu yang diciptakan oleh golongan yang membenarkan kekholifahan Abu Bakar, umar dan
Ustman ra.
,, , , .
di surga tidak terdapat satu pohonpun, selain pohon yang daunnya ditulis dengan kalimat : La illiha illallah,
muhammadur Rasulullah. Abu Bakar As-Shiddiq, Umar Al-faruq, dan Usman dzun-nurain.
Selain hadits maudhu yang dicantumkan tadi, masihbanyak lagi hadits-haduts maudhu yang dari golongan
abbasiyyah dan golongan khwarij.
Fanatic kebangsaan, kesukuan, kedaerahan, kebangsaan dan kultus individu terhadap imam mereka
Mereka yang taashub (fanatic) kepada bangsa dan bahasa Persia, sehingga nereka nengutarakannya dengan
membuat hadits maudhu :

sungguh Allah itu apabila marah, menurunkan wahyu demgan bahasa arab dan bila rela, nenurunkan wahyu
dengan bahasa persi.
Kemudian mereka tersinggung dan membuat hadits maudhu untuk menandinginya :

sungguh Allah itu apabila matah, nenurunkan wahyu dengan bahasa persi dan bila rela, menurunan wahyu dengan
bahasa arab.
Adanya Perbedaan madzhab dan teologi

Disamping pemalsuan yang dilakukan oleh para pengikut aliran politik tentu demi memperkuat pendapat dan
golongan mereka, ada juga penalsuan yang dilakukan oleh para pengikut nadzhab fiqh dan teologi. Nisalnya hadits
palsu

barang siapa yang mengangkat tangannya letika rukuk, maka tiadalah shalatnya.
: ,

semua yang ada dilangit dan di bumi dan yang ada di antara ke duanya adalah makhluk , kecuali Allah ean AlQuran. Dan akan ada dari orang-orang yang mengatakan : al-Quran itu adalah makhluk. Siapa diantara merela
yang mengatakan hal itu, maka ia telah kafir kepada Allah yang maha Agung, yang istrinya tercerai saat itu juga.

E. KRITERIA HADITS PALSU


Setiap hadits pasti memiliki criteria atau cirri khas tersendiri. Begitu juga dengan hadits naudhu juga nemiliki
criteria. Adapun criteria hadits maudhu itu mencakup :
1) Kepalsuan pada sanad
Bila disebut hadits terdapat periwayat yang dikenal sebagai seorang yang pembohong tanpa ada orang tsiqoh
mau mengambil hadits darinya. Sifatnya sebagai pembohong itu dapat diketahui dari biodatanya.
Pengakuan gari sipembuat hadits itu sendiri, seperti pengakuan dari seorang giru tasawef, ketika dittanya oleh
ibnu Ismail tentang keutamaan ayat-ayat al-Quran, serentak menjawab :

tidak seorangpun meriwayatkan hadits kepadaku . akan tetapi serentak kami melihat nmanusia-manusia sana
membenci al-Quran, kaniu ciptakan untuk mereka hadits ini (tentang keutamaan ayat-ayat alQuran) agar mereka
menaruh perhatian untuk mencintai Al-Quran.

Pengakuan seoarang rowi menurut ibnu daqiqii-id , belum dapat dipastikan memalsukan suatu hadits, karena
mungkin sekali siperowi itu bohong dalam pengkuannya.
Adanya indikasi yang memperkuat pengakunnya membuat hadits palsu.
Suatu missal seorang perowi mengaku pernah menerima hadits dari seorang giru, padahal ia tidak pernah bertenu
dangan guru tersebut. Atau menerima dari seorang guru yang telah meninggak sebelum ia dilahirkan.
2) kepalsuan pada matan
Criteria yang terdapat pada matan dapat dapat di tinjau dari beberapa segi, diantanya :
Dari segi maknanya maka hadits itu bertentangan dengan alQ-uran, dengan hadits mutawatir, dengan ijma dan
dengan logika yang sehat.
Contoh hagits maudhu yang maknanya bertentangan dengan al-Qran adaklah sebagai berikut :

anak zina itu tidak dapat masuk surga sampai tujuh keturunan
Makna hadits tersebut bertentangan dengan makna surat al-amam 164 :

dan seorang yang berdosa tidak akan memikul dosa orang lain.
Kandungan ayat tersebut menjelaskan bahwa dosa seseorang tidak dapat dibebankan ne[pada orang lain, sampai
seorang anak sekalipun tidak dapat dibebani dosa orang tuanya.
Contoh hadits yang bertentagan dengan sunah mutawatir adalah hadits yang memuji orang-orang yang memakai
nama Muhammad atau Ahmad :

) (

bahwa setiap orang dinamakan dengan (Muhammad adan Ahmad semisaknya) ini, tidak akan di masukkan di
neraka.
Hadits tersebut sangat bertentangan dengan sunah-sunah Rosul SAW yang menerangkan bahwa neraka itu tidak
dapat diyembus dengan nama-nama tersebut, akan tetapi keselamatan dari mereka itu keimanan dan amal sholeh.
Contoh hadits yang bertentangan dangan ijma , ialah hadits-hadits yang dikemikakan oleh golongan syiah, tentang
wasiat Rosuk SAW kepada Ali ra. Untuk menjadi kholifah , yang menurut mereka bahwa sahabat sepakat untuk
menghendaki wasiat tersebut.
)(
bahwa Rosul telah memegang tangan Ali bin Abi thalib ra. Di hadapan parab sahabat seluruhnya, yang baru
kembali dari haji wada. Kemuidian Rosulullah SAW membangkitkan Ali , sehimgga para sahabat mengetahui
semuanya. Lalu beliau bersabda; ini adalah wasiatku (orang yang say a beri wasiat) dan saudaraku, serta kholifah
setekah saya nanti. Oleh karena itu dengarlah dan taatilah ia.
Hadits itu adalah meudhu, karena bertentangan dengan ijma seluruh umat, bahwa Rosul SAW tidak menetapkan
(menunjuk) seorang pengganti sesudah beliau meninggal dunia.
Dilihat dari segi lafadznya , yaitu bila susunan kalimatnya tidak baik dan tidak fasih. Termasuk dalam hal ini ialah
susunan kalimat yang sederhana, tetapi isinya berlebih-lebihan. Umpamanya berisikan pahala yang besar sekali
bagi amak perbuatan yang sedikit (kecil). Suatu masal dalam contoh berikut :

sesuap makanan di perut si lapar, adalah lebih baik dari pada membangun seribu masjid jami.
Jika ketidak fasihan hadits itu, hanya terletak pada redaksinya saja, sedangkan isinya tidak kacau, menurut
pendapat ibnu hajar , tidak dapat dipastikan sebagai hadits maudhu. Sebab ada kemungkinan bahwa rowi hanya
meriwayatkan maknanya saja, sedangkan redaksinya yang ia susun sendiri kurang fasih.

CONTOH HADIS PALSU


Beberapa Hadis Palsu yang tersebar dalam masyarakat


:
Al-Hamdulillah kita bersyukur kepada Allah swt kerana kita merupakan umat yang terpimpin. Hidup kita terpimpin dengan al-quran dan
hadis nabi saw. Jika keadaan ini berterusan, Insyaallah kita akan selamat dan tidak akan sesat selama-lamanya.
Namun akhir-akhir ini kedapatan hadis-hadis nabi saw disebarkan dalam masyarakat kita sedangkan sebenarnya ia bukan hadis atau hadis
tersebut dipertikaikan statusnya. Dalam kesempatan ini saya ingin mengingatkan beberapa hadis nabi yang dipertikaikan telah disebar
secara meluas dalam masyarakat kita. Semoga dengan usaha yang tidak seberapa ini saudara dan saudari dapat mengetahui status
hadis-hadis yang disebarkan.
Berikut adalah contoh-contoh hadis maudhu (palsu) yang tersebar dalam masyarakat kita.
1
Maksudnya: Tuntutlah ilmu pengetahuan itu walau di negeri Cina sekalipun.(Hadis ini banyak dalam kitab, namun ulamak
menghukumkannya maudu)
Lihat Al-Samhudi. Al-Ghummaz min al-Lummaz.
-2
Maksudnya: Saya adalah bandar ilmu dan Ali adalah pintunya.(Ulamak menghukumkannya maudu, walaupun ada sebahagian mereka
menghukumkan doef)
Al-Bani. 2001. Silsilat al-Ahadith al-Dhoefah wa al-Mawduah; Al-Ajluni. 1997. Kasyfu al-Khafa ; al-Suyuti. Al-Laali al-Masnuah fi alAhadith al-Mauduah..
3- Hadith bermaksud: Jika isteri berkata kepada suami belum pernah aku dapat merasa kebaikan darimu maka bererti gugur amalnya.
Al-Bani. Silsilah al-Ahadith al-Dhoefah wa al-Mawdhuah.
4- Hadith bermaksud: Apabila masuk bulan Syaaban perbaikilah niat kamu kerana bulan Syaaban atas bulan lain seperti kelebihanku
atas para nabi.
Ibn H.ajar mengatakan bahawa Hadis ini mawdu kerana al-Saqt.-i, salah seorang perawinya terkenal sebagai pemalsu hadis dan
pereka sanad () . Perawi-perawi lain dalam sanad ini sama sekali tidak pernah meriwayatkan hadis ini. Jadi jelaslah

bahawasanad dan hadis ini adalah rekaan al-Saqt.-i. (Ibn Hajar. Abu Fadl Ahmad Bin Ali al-Asqalani. 1988. Tabyin al-ajaib bima wurid fi
fadl Rajab. Dar al-Kutub Ilmiah Bairut.).
5- Hadith bermaksud: Dinamakan Syaaban kerana padanya terdapat kebajikan yang amat banyak.
Al-Bani. Silsilah al-Ahadith al-Dhoefah wa al-Mawdhuah. Jil 7
6- Hadis: Barang siapa meringan-ringankan dan melalaikan akan sembahyang lima waktu yang difardhukan, disiksa oleh Allah dengan
lima belas macam siksa. Enam siksa sewaktu di dunia ( semasa hayat ), tiga siksa sewaktu hampir ajalnya (matinya), tiga selama di
kuburnya dan tiga siksa sewaktu berjumpa kelak dengan Tuhannya di hari berbangkit. Para Sahabat bertanya , apakah siksa yang
didapatinya semasa di dunia, kata Nabi S.A.W.
1. Hilang berkat umurnya.
2. Hilang berkat rezekinya.
3. Dihilangkan Allah tanda orang soleh pada mukanya.
4. Tidak diakui ia masuk golongan Islam.
5. Segala amal baiknya yang dikerjakannya tidak ia memperoleh pahala.
6. Doanya tertolak.
Al-Zahabi. Muhammad Bin Ahmad Uthman. 1963. Mizan Itidal fi naqd Rijal. Dar al-Ihya al-Babi al-Halabi Kaherah.
7- Kitab Dosa-dosa besar oleh Haji Abu Bakar Yaqub, hlm 7. Poster-poster yang tergantung di dinding masjid.
.8
Maksudnya: Cintakan negara separuh daripada Iman
Al-Zahabi. Muhammad Bin Ahmad Uthman. 1963. Mizan Itidal fi naqd Rijal. Dar al-Ihya al-Babi al- Halabi Kaherah.

.9

Maksudnya: Sesiapa yang duduk menuntut ilmu seolah-olah dia membebaskan ibu bapa dan datuknya dari siksaan kubur.
Al-Ajluni. Kasyfu al-Khafa. Jil 1
10. Hadith bermaksud Anak seorang yang hafiz boleh memberi syafaat 40 orang.
Al-Ajluni. Kasyfu al-Khafa. .
.11
Maksudnya: Berfikir satu perdua daripada ibadah.
12. Hadith bermaksud Tiap isteri yang keluar rumah tanpa izin suaminya dikutuk oleh malaikat di langit dan apa saja yang dilaluinya selain
manusia dan jin sehingga kembali ke rumah.
Hadis ini dihukumkan palsu oleh beberapa ulama seperti Ibn Arra-q, Ibn T.a-hir al-Maqdis-i dan al-Muna-w-i. Sebabnya adalah kerana
dalam sanadnya terdapat Ibra- h-im b. Hudbah, dia dituduh pendusta oleh Ibn Main, Al-i b. Tha- bit dan al-Dhahab-i.(al-Kannani.
1981.Tanzi-h al-shari-ah. ; al-Muna-wi-. Abd Rauf Bin Taj al-Arifin. 1972. Fayd. al-Qadi-r. Dar al-Marifah Bairut.)
13. Hadith bermaksud Barang siapa yang memenuhi hajat dari peminum arak, tak ubahnya ia meruntuhkan agama Islam.
Hadith ini tidak ada asalnya, ternyata ia adalah mawdu kerana terdapat unsur-unsur mubalaghah.
14. Diriwayatkan oleh Saidina Ali (r.a) daripada Rasulullah S.A.W. sebagai jawapan dari pertanyaan sahabat-sahabat Nabi S.A.W tentang
fadhilat (kelebihan)sembahyang sunat terawih pada bulan Ramadhan:
Malam 1
: keluar dosa-dosaOrang mukmin pada malam pertama sepertimana ia baru dilahirkan, mendapat keampunan dari Allah.
Malam 2 : diampunkan dosa-dosa orang mukmin yang sembahyang terawih serta kedua ibu bapanya (sekiranya mereka orang beriman).
Malam 3 : berseru malaikat di bawah Arasy supaya kami meneruskan sembahyang terawih terus-menerus semoga Allah
mengampunkan dosa engkau.
Malam 4 : memperolehi pahala ia sebagaimana pahala orang-orang yang membaca kitab-kitab Taurat, Zabur, Injil dan Al-Quran.
Malam 5
: Allah kurniakan baginya pahala seumpama orang sembahyang di Masjidilharam,Masjid Madinah dan Masjidil Aqsa.

Malam 6
: Allah kurniakan pahala kepadanya pahala malaikat-malaikat yang tawaf di Baitil Mamur (70 ribu Malaikat sekali tawaf) serta
batu-batu dan tanah- tanah mendoakan supaya Allah mengampunkan dosa-dosa orang yang mengerjakan sembahyang terawih pada
malam ini.
Malam 7 : Seolah-olah ia dapat bertemu dengan nabi Musa serta menolong nabi Alaihissalam menentang musuh ketatnya Firaun dan
Hamman.
Malam 8
: Allah mengurniakan pahala orang sembahyang terawih sepertimana yang telah dikurniakan kepada nabi Allah Ibrahim
Alaihissalam.
Malam 9
: Allah mengurniakan pahala dan dinaikkan mutu ibadat hambanya seperti Nabi Muhammad S.A.W.
Malam 10
: Allah Subhanahuwataala mengurniakan kepadanya kebaikan di dunia dan di akhirat.
Malam 11 : keluar ia daripada dunia ( mati) bersih daripada dosa seperti ia baharu dilahirkan.
Malam 12
: datang ia pada hari Qiamat dalam muka yang bercahaya (cahaya ibadatnya)
Malam 13
: Datang ia pada hari Qiamat dalam aman sentosa daripada tiap-tiap kejahatan dan keburukan.
Malam 14
: datang malaikat menyaksikan ia sembahyang terawih , serta Allah tiada menyesatkannya pada hari Qiamat.
Malam 15
: Semua Malaikat yang menanggung Arasy, Kursi, berselawat dan mendoakanya supaya Allah mengampunkannya.
Malam16 : Allah subhanahuwataala tuliskan baginya terlepas daripada neraka dan dimasukkan ke dalam Syurga.
Malam 17 : Allah kurniakan orang yang berterawih pahalanya pada malam ini sebanyak pahala nabi-nabi.
Malam 18 : Seru malaikat :Hai hamba Allah sesungguhnya Allah telah redha kepada engkau dan ibubapa engkau ( yang masih hidup atau
mati)
Malam 19 :Allah Subhanahuwataala tinggikan darjatnya di dalam syurga Firdaus.
Malam 20 : Allah kurniakan kepadanya pahala sekelian orang yang mati syahid dan orang-orang solihin.
Malam 21 :
Allah binakan sebuah istana dalam syurga daripada nur.
Malam 22 : Datang ia pada hari Qiamat aman daripada tiap-taip dukacita dan kerisauan (tidaklah dalam keadaan huru-hara di padang
Mahsyar).
Malam 23: `Allah Subhanahuwataala binakan kepadanya sebuah bandar di dalam syurga daripada nur.
Malam 24 : ` Allah buka peluang 24 doa yang mustajab bagi orang berterawih malam ini (elok sekali berdoa ketika dalam sujud).
Malam 25: Allah Taala angkatkan daripadanya siksa kubur.
Malam 26 : Allah kurniakan kepada orang berterawih pahala pada malam ini seumpama 40 tahun ibadat.
Malam 27: Allah kurniakan orang berterawih pada malam ini ketangkasan melintas atas titian siratol mustaqim seperti kilat menyambar.
Malam 28: Allah Subhanahuwataala kurniakan kepadanya 1000 darjat di akhirat.
Malam 29: Allah Subhanahuwataala kurniakan kepadanya pahala 1000 kali haji yang mabrur.

Malam 30: Allah Subhanahuwataala beri penghormatan kepada orang berterawih pada malam terakhir ini yang teristimewa sekali ,lalu ber
Firman: Hai hambaku : makanlah segala jenis buahbuahan yang engkau ingini hendak makan di dalam syurga dan mandilah engkau
daripada air syurga yang bernama Salsabila,serta minumlah air daripada telaga yang dikurniakan kepada Nabi Muhammad S.A.W yang
bernama Al- Kauthar.
Terdapat tanda-tanda mubalaghah dalam hadith ini yang menunjukkan hadith mawdu.
15.


Maksudnya: Sesiapa menziarahi orang alim seolah-olah ia menziarahi Baitul Maqdis hal keadaan mengira-ngira (untuk dapatkan pahala)
ia dan mengharam oleh Allah akan dagingnya dan tubuhnya atas api neraka dan barang siapa mendapat ia akan majlis orang alim maka
tiada atasnya kesengsaraan huru hara pada hari kiamat dan tidak dihisab.[1]
16. Hadith bermaksud Bulan Rejab bulan Allah, Bulan Syaaban bulanku dan Bulan Ramadan bulan umatku
Dalam sanad Hadis ini terdapat Al-i b. Abd Allah b. Jahdam al-Suda--i yang lebih dikenali dengan nama Ibn Jahdam, dia dituduh
pendusta. Sedangkan beberapa perawi lainnya dalam sanad ini tidak dikenali, bahkan beberapa ulama Hadis mengatakan bahawa
barangkali mereka belum lagi dilahirkan () . Hadis ini telah dihukumkan palsu oleh Ibn al-Jawz-i, Ibn Qayyim, Ibn H.ajar, al-Suyut.-i dan lain-lain. (Ibn al-Jawzi-. al-Mawd.u-a-t; Ibn Qayyim. al-Mana-r al-muni-f. ; Ibn H.ajar. Tabyi-n al-ajaib; al-Suyu-t.i-. al-Laa-li).
17- Hadith bermaksud Puasa sehari pada bulan Rejab mendapat syurga Firdaus. Puasa dua hari dilipat gandakan pahalanya. Puasa tiga
hari pada bulan Rejab dijadikan parit yang panjang yang menghalangkan dia ke neraka (panjangnya setahun perjalanan). Puasa empat
hari pada bulan Rejab diafiatkan daripada bala dan daripada penyakit yang besar-besar dan daripada fitnah dajjal di hari Qiamat. Puasa
tujuh hari pada bulan Rejab ditutup daripadanya tujuh pintu neraka. Puasa lapan hari pada bulan Rejab dibuka padanya lapan pintu
syurga.
Dalam sanad al-Bayhaq-i terdapat beberapa perawi yang dhoef, amat dhoef dan seorang yang dituduh meriwayatkan hadith palsu
daripada perawi thiqah. Antaranya adalah Uthman b. Mat.ar, dia dhoef menurut Abu- Hatim, al-Nasa--i, al-Dhahab-i dan Ibn H.ajar.
Abu- Salih. Abd al-Ghafu-r al-Wa-sit.-i, menurut al-Bukha-r-i mereka meninggalkannya dan hadithnya munkar () . Ibn Adiy
berkata: Dia dhoef dan hadithnya munkar () . Al-Nasai berpendapat dia . Ibn H.ibba-n pula
menyatakan
bahawa dia meriwayatkan hadith-hadith palsu daripada perawi thiqah( ) . Al-Bayhaq-i yang meriwayatkan hadith
ini hanya mengatakan bahawa sanadnya dhoef, akan tetapi Ibn H.ajar yang kemudian diikuti oleh al-Kannani menghukumkannya dengan

palsu. (al-Bayhaqi-. Abu Bakar Ahmad Bin al-Husayn Bin Ali al-Naisaburi. 1990. Fadh.a-il al-awqa-t. Maktabah al-Manarah Makkah.; alHaythami-. Nur al-Din Ali Bin Abi Bakar. 1982. Majma al-zawa-id. Dar al-Kutub al-Arabi Bairut; Ibn H.ajar.Tabyi-n al-ajab; AlKannani. Tanzi-h al-shari-ah; al-Dhahabi-Muhammad Bin Ahmad Bin Uthman. T. Tarikh.Mi-za-n al-Itida-l. Dar Ihya al-Kutub al-Arabi Mesir;
Ibn H.ibba-n. Muhammad Bin Hibban Bin Abi Hatim al-Busti. 1975. al-Majru-h.i-n minal-Muhaddithin wa al-dhuafa wa al-matrukin. Dar alWayi Halab.
18

Maksud Siapa saja seorang isteri bermuka muram di muka suaminya, maka dia di dalam kemurkaan Allah hingga ia dapat membuat
suasana yang riang dan gembira kepada suaminya dan mohon kerelaannya.
Hadith ini dihukumkan palsu kerana ia tidak terdapat di dalam sumber kitab-kitab hadith dan sanadnya tidak dijumpai.
Demikianlah beberapa hadis yang dipertikaikan telah tersebar dalam masyarakat kita. Semoga kita semua terselamat daripada
memperkatakan sesuatu hadis yang tidak disebut oleh Rasulullah SAW.

GOLONGAN YANG BUAT HADIS PALSU


Hadits Bukti Keunggulan & Keistimewaan Islam

Di antara keunggulan dan keistimewaan Islam yang tidak terdapat dalam agama lain adalah, dalam masalah hadits. Ia memiliki sistem
sanad atau sistem transmisi, sehingga setiap yang dikatakan oleh Rosululloh semuanya bisa dilacak kebenarannya. Dalam Islam, al-Quran
dan al-Hadits mempunyai silsilah keguruannya. Sehingga dapat dikatakan, bahwa hadits memiliki sanad yang dapat
dipertanggungjawabkan secara ilmiah. Hal inisekaligus menepis anggapan orang-orang orientalis barat yang menuduh bahwa hadits itu
buatan para ulama.

Pada zaman Nabi, boleh dikatakan tidak ada pemalsuan hadits, sebab Nabi bersikap tegas sekali dalam menegakkan kebenaran dan
keadilan dalam memberantas segala macam kebohongan dan kepalsuan. Begitu juga pada masa pemerintahan Abu Bakar dan Umar ,
keduanya sangat teliti dan hati-hati terhadap penerimaan dan penyampaian ajaran-ajaran Nabi. Karena itu pada masa ini dapat dikatakan
belum ada pemalsuan hadits. Barulah pada masa Kholifah Utsman bin Affan (tahun 644 M-656 M) beberapa orang dari para pengikut
Abdulloh bin saba (seorang munafik yang ulung) telah mulai berani melancarkan fitnah dan provokasi dikalangan umat Islam dengan
tujuan memecah belah umat Islam dan untuk menimbulkan kebencian umat Islam kepada Kholifah yang sah, sehingga menyebabkan
terbunuhnya Kholifah Utsman bin Affan . Mereka telah berani membuat kebohongan dalam ajaran-ajaran Nabi dengan membuat dan
menyebarkan hadits-hadits palsu. Begitu juga pada masa pemerintahan Ali , muncul fitnah yang berasaldari orang-orang munafik yang
menyebabkan pecahnya perang saudara antara Ali dan Muawiyah .

Kelompok Pertama Pemalsu Hadits


Dari sana, tercatatlah dalam sejarah ilmu hadits bahwa kelompok-kelompok politik adalah kelompok yang pertama kali membuat hadits
palsu. Sebagaimana hal ini pernah dikatakan oleh seorang ulama besar yang bernama Muhammad ibnu Sirin, Para ulama hadits tadinya
tidak menanyakan tentang sanad, tetapi tatkala terjadi fitnah, mereka berkata, Sebutkan kepada kami nama rowi-rowimu, bila dilihat yang
menyampaikannya adalah seorang Ahlus Sunnah maka haditsnya diterima, tetapi bila yang menyampaikannya ahlulBidah maka haditsnya
ditolak. (Lihat Muqoddimah Shahih Muslim I/14)

Di masyarakat kita, eksistensi hadits-hadits palsu masih banyak dijumpai, bahkan laku keras. Sebab, biasanya hadits palsu memberikan
janji-janji pahala yang sangat besar, padahal amalan yang dilakukan sangat ringan. Bila kita telusuri di dalam kitab-kitab sejarah Islam,
bahwa sebab-sebab terjadinya pemalsuan hadits adalah sebagai berikut:

Perbuatan kaum zindiq dan ilhad

Ketika salah seorang zindiq yang bernama Abdul Karim bin Auja akan dihukum mati oleh seorang penguasa Bashroh pada zaman
Khilafah al-Mahdi pada tahun 160 H, ia berkata, Sesungguhnya aku telah memalsukan hadits pada kalian sebanyak 4000 hadits palsu,
aku haramkan padanya perkara yang halal dan aku telah halalkan padanya perkara yang haram. (Lihat al-Baitsul Hatsits [I/254])

Assalammualaikum .. kepada saudara


Assalammualaikum .. kepada saudara
saudari , saya ibu RODIYAH sebagai
panitiya. Mohon sumbangan saudara
saudari seikhlas hati untuk meyambut
maulidul rasul yang akan di hadiri romo

kayai saya panitiya


mengucapkan ribuan terima kasih
saudara saudari

Anda mungkin juga menyukai