Anda di halaman 1dari 2

KONSEP DASAR PERILAKU SOSIAL (konformitas, prososial)

KONFORMITAS
Konformitas sosial adalah proses dimana tingkah laku seseorang terpengaruh atau
dipengaruhi oleh orang lain didalam suatu kelompok. Cara seseorang terpengaruh ada
bermacam-macam, ada yang secara tidak langsung maupun secara langsung. Memakai sepatu
berwarna hitam karena dada teguran dari teman kelompok adalah contoh pengaruh langsung
sedangkan memakai sepatu berwarna hitam karena semua teman kelompok memakai sepatu
berwarna hitam adalah pengaruh tidak langsung yang menyebabkan seseorang melakukan
Konformitas. Menurut Herbert Kelman, seorang Psikolog dari Harvard University, bentuk
dari Konformitas dibagi menjadi tiga macam, yaitu :
1. Identifikasi ( saat seseorang menirukan tokoh yang diidolakan, seperti ayah atau artis)
2. Internalisasi
3. Compliance
Internalisasi atau juga disebut pengaruh informasional muncul pada saat standar sosial
yang jelas ambigu. Sebagai contoh, Dodi dan teman sekelas nya ditugaskan untuk membuat
tugas oleh guru, tetapi tidak ada yang tahu apakah tugas tersebut dikumpulkan esok hari atau
minggu depan. Karena mendengan hal tersebut, Dodi pun ikut mengumpulkan tugas tersebut
minggu depan, tanpa peduli mana yang benar. Lain hal nya dengan Compliance atau juga
disebut normatif. Pada perilaku konforfm yang ini, seseorang mengikuti perilaku kelompok
nya meskipun ia berbeda pendapat dengan kelompok nya. Bila merujuk pada faktor yang
mempengaruhi seseorang untuk melakukan perilaku konform, hal tersebut kembali pada
seberapa kuat keyakinan seseorang pada dirinya sendiri terlepas dari tekanan kelompok sosial
yang diterimanya.
Franzoi1 menyatakan bahwa definisi konformitas adalah kecenderungan untuk mengubah
keyakinan atau perilaku seseorang dengan cara yang konsisten yang sesuai dengan standar
kelompok. Konformitas adalah kecenderungan untuk mengubah keyakinan atau perilaku
seseorang secara konsisten dengan cara meniru sikap atau tingkah laku orang lain
dikarenakan tekanan individu maupun kelompok.
Menurut Sears, Freedman, dan Peplau2 aspek-aspek terbentuk nya konformitas adalah
kepercayaan terhadap kelompok, ketaatan, kesepakatan, dan kekompakan.
PROSOSIAL
A. Tingkah Laku Altruistik
Perilaku Prososial didefnisikan sebagai suatu tindakan menolong yang
menguntungkan orag lain tanpa harus menyediakan suatu keuntungan langsung bagi
orang yang melakukan tindakan tersebut dan mungkin melibatkan sutau resiko bagi
orang yang menolong3. Baum mengemukakan bahwa prososial selain dapat memberi
kesejahteraan bagi individu lain yang membutuhkan, dapat pula memberi manfaat
bagi individu yang melakukan nya yaitu perasaan positif seperti berharga karena
dirinya berguna bagi individu lain, perasaan kompeten serta terhindar dari perasaan

1
2009, h.250
2
1994, h.81
3
Baron & Byrne 2005, h.92
bersalah apabila tidak menolong4. Istilah-istilah lain, seperti perilaku menolong, amal
kebajikan, dan volunterisme juga digunakan untuk menggambarkan tentang hal-hal
“baik” yang dilakukan orang untuk memberikan bantuan yang dibutuhkan kepada
orang lain.
Istilah Altruisme terkadang digunakan secara bergantian dengan tingkah laku
Prososial, tetapi altruisme yang sebenarnya adalah tingkah laku yang merefleksikan
pertimbangan untuk tidak mementingkan diri sendiri demi kebaikan orang lain.
Terdapat juga istilah Bystander yang merupakan orang yang kebetulan ada di tempat
kejadian dan menyaksikan kejadian tersebut
B. Model Pengambil Keputusan Untuk Membantu Orang Lain
1. Menyadari adanya situasi darurat.
2. Meninterprestasikan keadaan sebagai situasi darurat.
3. Mengasumsikan bahwa adalah tanggung jawabnya untuk menolong.
4. Mengetahui apa yang harus dilakukan.
5. Mengambil keputusan terakhir untuk menolong.
C. Pengaruh pribadi dalam tingkah laku prososial
Terdapat faktor-faktor tambahan yang juga memiliki pengaruh pada kemungkinan
bystander menolong atau tidak, yaitu :
1. Menolong orang yang di sukai
2. Atribusi menyangkut tanggung jawab korban.
3. Model-model prososial : kekuatas dari contoh positif

4
Dalam Retraningsih, 2005, h.10

Anda mungkin juga menyukai