Anda di halaman 1dari 1

Angket dan Pedoman Observasi

Tujuan dan Kegunaan Pengertian

1. Angket berfungsi untuk : Angket merupakan salah satu alat pengumpul data dalam
a. Mengumpulkan informasi sebagai bahan dasar dalam asesmen nontes, berupa serangkaian pertanyaan atau
rangka penyusunan program. pernyataan yang diajukan pada responden (peserta didik,
b. Untuk menjamin validitas informasi yang diperoleh orang tua, atau masyarakat).
dengan metode lain.
c. Evaluasi program BK. - Winkel mendefinisikan angket sebagai suatu daftar atau
d. Untuk mengambil sampling sikap atau pendapat dari kumpulan pertanyaan tertulis yang harus dijawab secara
responden. tertulis juga (Winkel, 1987:271).
- Angket merupakan teknik pengumpulan data yang
2. Tujuan angket adalah : dilakukan dengan mengadakan komunikasi dengan sumber
a. Pada umumnya tujuan penggunaan angket atau data (I. Djumhur, 1985). Angket dikenal juga dengan sebutan
kuesioner dalam proses pembelajaran terutama adalah kuesioner.
untuk memperoleh data mengenai latar belakang peserta - Kuesioner atau angket merupakan teknik pengumpulan
didik sebagai salah satu bahan dalam menganalisis tingkah data yang tidak memerlukan kedatangan langsung dari
laku dan proses belajar mereka. sumber data (Dewa Ktut Sukardi, 1983).
b. Untuk menghimpun sejumlah informasi yang relevan - Kuesioner adalah suatu daftar yang berisi pertanyaan yang
dengan keperluan bimbingan dan konseling, seperti harus dijawab atau dikerjakan oleh orang/anak yang ingin
identitas pribadi peserta didik, keterangan tentang keluarga, diselidiki atau responden ( Bimo Walgito, 1987).
riwayat kesehatan, riwayat pendidikan, kebiasaan belajar
dirumah. Hobi atau informasi lainnya. Dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan
c. Jika konselor memilih angket sebagai alat asesmen, maka pengertian angket adalah suatu alat pengumpul data yang
penentuan responden perlu mendapat perhatian, sebab bila berupa serangkaian pertanyaan tertulis yang diajukan
salah, maka informasi yang dibutuhkan dapat saja diperoleh kepada subyek untuk mendapatkan jawaban secara tertulis
secara tidak maksimal. juga.

Karakteristik Angket Jenis-jenis Angket

1. Keseragaman Angket dapat dibedakan berdasarkan tiga jenis, yaitu:


Setiap responden melihat pertanyaan yang sama. Ini 1) berdasarkan bentuk pertanyaan atau pernyataan:
membantu dalam pengumpulan data dan analisis statistik a. Angket terbuka (open questionaire)
dari data tersebut. b. Angket tertutup (closed questionaire)
Misalnya, templat kuesioner evaluasi toko ritel berisi c. Angket semi terbuka (semi open questionaire),
pertanyaan untuk mengevaluasi nilai pembelian toko ritel,
berbagai opsi untuk pilihan produk, kualitas barang 2) berdasarkan respondennya (sumber data):
dagangan, dan lainnya. Pertanyaan-pertanyaan tersebut a. Angket langsung
seragam untuk semua pelanggan. b. Angket tidak langsung

2. Eksplorasi 3) dilihat berdasarkan strukturnya:


Tidak ada batasan pertanyaan dalam kuesioner ini atau a. Angket berstruktur
tujuan spesifik yang dikumpulkan. Misalnya, jika kuesioner b. Angket tidak berstruktur
diberikan kepada perempuan rumah tangga untuk
memahami pengeluaran pendapatan rumah tangga, daftar Apapun jenis angket yang akan digunakan oleh konselor,
pertanyaan yang sangat terstruktur dapat membatasi maka perlu memperhatikan beberapa hal di bawah ini :
pengumpulan data.
1. Angket dipergunakan dalam keadaan atau situasi yang
3. Urutan Pertanyaan setepat-tepatnya. Misalnya bila kekurangan waktu, sasaran
Urutan pertanyaan ini adalah pertanyaan penyaringan, banyak/luas, maka dalam situasi demikian akan tepat
pertanyaan pemanasan, pertanyaan transisi, pertanyaan apabila konselor menggunakan angket.
yang dapat dilewati (skip), pertanyaan sulit dan pertanyaan
klasifikasi. 2. Terlebih dahulu rumuskan tujuan angket itu, baik tujuan
Sebagai contoh, templat kuesioner pengalaman dan motivasi umum maupun tujuan khusus. Misalnya apakah yang dituju
membeli mencakup pertanyaan-pertanyaan demografis itu tentang latar belakang sosial peserta didik. Tujuan itu
awal dan alasan di balik keputusan pembelian dll. akan menentukan pertanyaan-pertanyaan yang akan
disusun, dengan kata lain, tanpa adanya tujuan yang jelas,
konselor akan sulit menyusun pertanyaan.
Kelemahan Angket
3. Tentukan dan susunlah pertanyaan-pertanyaan itu
dengan sebaik-baiknya. Banyak angket yang kurang efektif
karena kesalahan-kesalahan dalam pertanyaan.
Kekurangan dari metode wawancara adalah kurang efisien
karena tidak hemat waktu dan dibutuhkan kesediaan dari 4. Perlu mengelompokkan pertanyaan berdasarkan aspek-
narasumber yang akan diwawancara. Sekarang mari bahas aspek yang telah ditentukan.
kelebihan dan kekurangan angket berikut penjelasannya.
5. Bila telah tersusun, perlu dilakukan uji coba untuk
a. Responden sering tidak teliti dalam menjawab sehingga memeriksa kemungkinan adanya pertanyaan-pertanyaan
ada pertanyaan yang terlewati tidak dijawab, padahal sukar yang perlu diperbaiki, sehingga diharapkan akan mendapat
diulangi untuk diberikan kembali kepada reponden. angket yang baik.

b. Sulit untuk mendapat jaminan bahwa responden akan


memberikan jawaban yang tepat.
Kelebihan Angket
c. Penggunaannya terbatas hanya pada responden yang bisa
membaca dan menulis.
metode yang paling efektif untuk mengungkap kepribadian
d. Pertanyaan atau pernyataan dalam angket dapat saja asli dari konseli karena dengan metode wawancara
ditafsirkan salah oleh responden. dilakukan dengan bertatap wajah secara langsung.
e. Sulit mendapatkan jaminan bahawa semua responden a. Angket merupakan metode yang praktis karena dapat
akan mengembalikan angket yang diberikan. dipergunakan untuk mengumpulkan data kepada sejumlah
responden dalam jumlah yang banyak dan waktu yang
singkat.

b. Merupakan metode yang ekonomis, dari segi tenaga yang


dibutuhkan, antara lain tidak memerlukan kehadiran
konselor.

c. Setiap responden menerima sejumlah pertanyaan yang


sama.

d. Pada angket tertutup, memudahkan tabulasi hasil bagi


konselor.

e. Pada angket terbuka, responden mempunyai kebebasan


untuk memberikan keterangan.

f. Responden mempunyai waktu cukup untuk menjawab


pertanyaan.

g. Pengaruh subjektif dapat dihindarkan.

h. Pengisian angket dapat dibuat anonim, sehingga


responden bebas, jujur, dan tidak malu-malu menjawab.

Pengadministrasian Angket

1. Persiapan
a. Menentukan kelompok responden yang akan diukur,
apakah peserta didik, orang tua, atau masyarakat umum.
b. Mempersiapkan angket sesuai tujuan.
c. Membuat satuan layanan asesmen.

2. Pelaksanaan
a. Memberikan verbal setting (menjelaskan tujuan, manfaat,
dan kerahasiaan data).
b. Membagikan angket.
c. Menjelaskan kapan waktu pengisian angket, apakah saat
itu juga atau dapat diisi di rumah.
d. Mengumpulkan kembali angket setelah selesai diisi.

3. Pengolahan dan analisis hasil


a. Memeriksa kelengkapan hasil angket.
b. Membuat tabulasi hasil dan melakukan analisis.

Anda mungkin juga menyukai