Anda di halaman 1dari 13

Posisi dan

kedudukan
bimbingan dan
konseling dalam
jalur Pendidikan
MK: DASAR DASAR BK
Sistem pendidikan di Indonesia, diselenggarakan
melalui 3 jalur, yaitu

Formal

Non Formal

Informal
• Dalam jalur pendidikan formal, bimbingan dan konseling merupakan
bagian integral dari program pendidikan. Pendidikan dapat dikatakan
sebagai usaha yang dilaksanakan secara sadar dan terencana untuk
mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran. Tujuan
pendidikan agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi 4
dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian
diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang
diperlukan dalam kehidupan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara
(UU No.20 tahun 2003)
Kedudukan Bimbingan dan Konseling dalam Jalur
Pendidikan Formal
• Wilayah manajemen dan kepemiminan
meliputi berbagai fungsi berkenaan dengan tanggung jawab dan
pengambilan kebijaksanaan serta bentuk-bentuk kegiatan pengelolaan
dan manajemen sekolah seperti perencanaan, pengadaan, dan
pengembangan staff, prasarana dan sarana fisik dan pengawasan. Pada
umumnya bidang ini merupakan tanggung jawab pimpinan dan para
petugas administrasi lainnya.
• Wilayah pembelajaran yang mendidik
Wilayah ini meliputi semua bentuk pengembangan dan kurikulum dan
pelaksanaan pengajaran yaitu penyempaian dan pengembangan pengetahuan,
keterampilan, sikap dan kemampuan berkominunikasi peserta didik. Para guru
merupakan petugas dan bertanggung jawab atas pelaksanaan bidang ini.
• Wilayah bimbingan dan konseling yang memandirikan
kompetensi peserta didik yang harus dikembangkan melalui
bimbingan konseling adalah kompetensi kemandirian untuk
mewujudkan diri (self actualization) dan pengembangan kapasitasnya
(capacity development) yang dapat mendukung pencapaian kompetensi
lulusan.
Standar  kompetensi Misi bersama guru dan konselor  dalam SKL mata
kemandirian untuk memfasilitasi perkembangan peserta pelajaran
mewujudkan diri (akademik, didik seutuhnya dan pencapaian tujuan (pembelajaran
karir, sosial, pribadi) pendidikan nasional bidang studi)
(bimbingan dan konseling)

Wilayah konselor atau guru Bimbingan Wilayah penghormatan bersama Wilayah guru


dan Konseling
Alasan mengapa BK diperlukan dalam dunia
pendidikan terutama dalam lingkup sekolah:

Perkembangan IPTEK
Sebagai lembaga pendidikan formal, sekolah bertanggung jawab mendidik dan menyiapkan peserta didik agar mampu
menyesuaikan diri di dalam masyarakat dan mampu memecahkan masalah secara mandiri.

makna dan fungsi pendidikan


Kebutuhan akan layanan bimbingan dan konseling dalam pendidikan berkaitan erat dengan hakikat makna dan fungsi
pendidikan dalam keseluruhan aspek kehidupan.
Guru
Fungsi sebagai pengajar sekaligus pembimbing terintegrasi dalam peran guru dalam proses pembelajaran.

faktor psikologis
Sebagai individu yang dinamis dan berada dalam proses perkembangan, peserta didik memiliki kebutuhan dan dinamika
dalam berinteraksi dengan lingkungannya. Terdapat perbedaan individual antara siswa yang satu dengan yang lainnya.
Peran Bimbingan dan Konseling di Sekolah
• Bimbingan dan konseling di sekolah dapat mendampingi siswa dalam
hal:
• Dalam perkembangan belajar di sekolah (perkembangan akademis).
• Mengenal diri sendiri dan mengerti kemungkinan-kemungkinan yang terbuka
bagi mereka, sekarang maupun kelak.
• Menentukan cita-cita dan tujuan dalam hidupnya, serta menyusun rencana
yang tepat untuk mencapai tujuan-tujuan itu.
• Mengatasi masalah pribadi yang mengganggu belajar di sekolah dan terlalu
mempersukar hubungan dengan orang lain, atau yang mengaburkan cita-cita
hidup.
• Dengan bantuan bimbingan dan konseling maka pendidikan yang
tercipta tidak hanya akan menciptakan manusia-manusia yang
berorientasi akademik tinggi, namun dalam kepribaian dan hubungan
sosialnya rendah serta tidak mempunyai sistem nilai yang mengontrol
dirinya sehingga yang dihasilkan pendidikan hanyalah robot-robot
intelektual, dan bukannya manusia seutuhnya.
• Dengan adanya bimbingan dan konseling maka integrasi dari seluruh
potensi ini dapat dimunculkan sehinga keseluruhan aspek yang
muncul, bukan hanya kognitif atau akademis saja tetapi juga seluruh
komponen dirinya baik itu kepribadian, hubungan sosial serta
memiliki niali-nilai yang dapat dijadikan pegangan. Sehingga dapat
disimpulkan bahwa peran bimbingan dan konseling didalam
meningkatkan mutu pendidikan terletak pada bagaimana bimbingan
dan konseling itu membangun manusia yang seutuhnya dari berbagai
aspek yang ada di dalam diri peserta didik

Anda mungkin juga menyukai