Anda di halaman 1dari 11

KONSEP DASAR

DAN PROSEDUR
REMEDIAL
Nama : Siti Rahma Wulan Muin
Nim : 20220118
Dosen Pengampu :
KONSEP DASAR
Ditinjau dari arti kata, "remedial" berarti "sesuatu yang berhubungan dengan perbaikan".
Dengan demikian pengajaran remedial, adalah suatu bentuk pengajaran yang bersifat
penyembuhan atau bersifat perbaikan. Pengajaran remedial merupakan bentuk kasus
pengajaran, yang bermaksud membuat baik atau menyembuhkan.

Proses pengajaran remedial ini sifatnya lebih khusus karena disesuaikan dengan karakteristik
kesulitan belajar yang dihadapi murid. Proses bantuan lebih ditekankan pada usaha perbaikan
cara mengajar, menyesuaikan materi pelajaran, arah belajar dan menyembuhkan hambatan-
hambatan yang dihadapi.
PRINSIP PENGAJARAN REMEDIAL
1. Adaptif, program pembelajaran remedial hendaknya
memungkinkan peserta didik untuk belajar sesuai dengan
kecepatan, kesempatan, dan gaya belajar masing-masing

2. Interaktif, berdasarkan atas pertimbangan bahwa kegiatan belajar


peserta didik yang bersifat perbaikan perlu selalu mendapatkan
monitoring dan pengawasan agar diketahui kemajuan belajarnya

3. Fleksibilitas dalam Metode Pembelajaran dan Penilaian, Sejalan


dengan sifat keunikan dan kesulitan belajar peserta didik yang
berbeda-beda.

4. Pemberian Umpan Balik Sesegera Mungkin, Umpan balik berupa


informasi yang diberikan kepada peserta didik mengenai kemajuan
belajarnya perlu diberikan sesegera mungkin. Bersifar korektif
maupun konfirmatif
BENTUK-BENTUK KEGIATAN REMEDIAL
1 2 3 4

Memberikan Strategi Mengkaji Menggunakan


penjelasan pembelajaran pembelajaran berbagai jenis
tambahan yang berbeda sebelumnya media
PROSEDUR REMEDIAL

1. Analisis Hasil Diagnosis


2. Menemukan Penyebab Kesulitan
3. Menyusun Rencana Kegiatan Remedial
4. Menilai Kegiatan Remedial
Analisis Hasil
01
Diagnosis
Melalui kegiatan diagnosis guru akan mengetahui para
siswa yang perlu mendapatkan bantuan. Untuk
keperluan kegiatan remedial, tentu yang menjadi fokus
perhatian adalah siswa-siswa yang mengalami
kesulitan dalam belajar yang ditunjukkan tidak
tercapainya kriteria keberhasilan belajar. Apabila
kriteria keberhasilan 80%, maka siswa yang dianggap
berhasil jika mencapai tingkat penguasaan 80% ke
atas, sedangkan siswa yang mencapai tingkat
penguasaannya di bawah 80% dikategorikan belum
berhasil.
Menemukan Penyebab
02
Kesulitan
Sebelum merancang kegiatan remedial, terlebih dahulu harus
mengetahui mengapa siswa mengalami kesulitan dalam
menguasai materi pelajaran. Faktor penyebab kesuliatan ini
harus diidentifikasi terlebih dahulu, karena gejala yang sama
yang ditunjukkan oleh siswa dapat ditimbulkan sebab yang
berbeda dan faktor penyebab ini akan berpengaruh terhadap
pemilihan jenis kegiatan remedial.
Menyusun Rencana
03
Kegiatan Remedial
Setelah diketahui siswa-siswa yang perlu mendapatkan remedial,
topik yang belum dikuasai setiap siswa, serta faktor penyebab
kesulitan. langkah selanjutnya adalah menyusun rencana
pembelajaran. Komponen-komponen yang harus direncanakan
dalam melaksanakan kegiatan remedial adalah sebagai berikut:

Merumuskan indikator hasil belajar. Menentukan materi yang sesuai


engan indikator hasil belajar. Memilih strategi dan metode yang
sesuai dengan karakteristik siswa. Merencanakan waktu yang
diperlukan. Menentukan jenis, prosedur dan alat penilaian.
Melaksanakan kegiatan remedial
Menilai Kegiatan
04
Remedial
Untuk mengetahui berhasil tidaknya kegiatan remedial
yang telahdilaksanakan, harus dilakukan penilaian.
Penilaian ini dapat dilakukan dengan cara mengkaji
kemajuan belajar siswa. Apabila siswa mengalami
kemauan belajar sesuai yang diharapkan, berarti
kegiatan remedial yang direncanakan dan dilaksanakan
cukup efektif membantu siswa yang mengalami
kesulitan belajar. Tetapi, apabila siswa tidak mengalami
kemajuan dalam belajarnya berarti kegiatan remedial
yang direncanakan dan dilaksanakan kurang efektif.
Untuk itu guru harus menganalisis setiap komponen
pembelajaran.
STRATEGI DAN TEKNIK
1. Pemberian Tugas, pemberian rangkuman (individu/kelompok)
2. Melakukan Aktivitas Fisik, menggunakan media mengenai konsep lewat aktivitas
fisik

3. Kegiatan Kelompok, kegiatan kelompok dapat efektik dalam membantu siswa jika
salah satu anggota kelompok mampu memberi penjelasan materi kepada siswa
lainnya

4. Tutorial Sebaya, tingkat pemahaman dan penyampaian tutor yang sebaya lebih
dimengerti oleh siswa yang bermasalah, selain itu mereka tidak merasa canggung
dalam menanyakan setiap permasalahan karena usia mereka sama sehingga
mudah dimengerti olehnya

5. Menggunakan sumber lain, Selain dengan pembelajaran ulang, kegiatan


kelompok, tutorial, guru juga dapat menggunakan sumber belajar lain yang relevan
dalam membantu siswa yang mengalami kesulitan memahami materi pelajaran
TERIMAKASIH 

Anda mungkin juga menyukai