Anda di halaman 1dari 17

Program Remedial dan Pengayaan

PROGRAM REMEDIAL DAN PENGAYAAN KELAS 7

Sekolah :
Kelas : VII
Semester : GANJIL
Tahun : 20…/20…

A. Prosedur Penilaian Proses dan Hasil Belajar


Pengaturan mengenai penilaian pendidikan perlu disesuaikan dengan perkembangan dan
kebutuhan dalam penilaian hasil belajar. Penilaian hasil belajar oleh pendidik bertujuan untuk
memantau dan mengevaluasi proses, kemajuan belajar, dan perbaikan hasil belajar peserta
didik secara berkesinambungan. Penilaian hasil belajar peserta didik pada pendidikan dasar
dan pendidikan menengah meliputi aspek sikap, pengetahuan dan keterampilan.
1. Penilaian aspek sikap dilakukan melalui tahapan:
 Mengamati perilaku peserta didik selama pembelajaran.
 Mencatat perilaku peserta didik dengan menggunakan lembar
observasi/pengamatan.
 Menindaklanjuti hasil pengamatan
 Mendeskripsikan perilaku peserta didik.
2. Penilaian aspek pengetahuan dilakukan melalui tahapan:
 Menyusun perencanaan penilaian.
 Mengembangkan instrumen penilaian
 Melaksanakan penilaian.
 Memanfaatkan hasil penilaian
 Melaporkan hasil penilaian dalam bentuk angka dengan skala 0-100 dan
deskripsi.
3. Penilaian aspek keterampilan dilakukan melalui tahapan:
 Menyusun perencanaan penilaian
 Mengembangkan instrumen penilaian
 Melaksanakan penilaian
 Memanfaatkan hasil penilaian.
 Melaporkan hasil penilaian dalam bentuk angka dengan skala 0-100 dan
deskripsi.
4. Prosedur penilaian proses belajar dan hasil belajar oleh pendidik dilakukan
dengan urutan:
 Menetapkan tujuan penilaian dengan mengacu pada RPP yang telah disusun.
 Menyusun kisi-kisi penilaian.
 Membuat instrumen penilaian berikut pedoman penilaian.
 Melakukan analisis kualitas instrument.
 Melakukan penilaian.
 Mengolah, menganalisis, dan menginterpretasikan hasil penilaian.
 Melaporkan hasil penilaian;
 Memanfaatkan laporan hasil penilaian.
Tahapan serta prosedur yang telah ditentukan baiknya diaplikasikan oleh pendidik dalam
proses penilaian proses dan hasil penilaian agar rangkaian pembelajaran serta tujuan dapat
diukur sudah sesuai ataukah belum dengan perencanaan yang sudah dibuat.
 Remedial Pembelajaran
1. Pengertian Remedial
Pembelajaran remedial adalah suatu proses pengajaran ulang bagi siswa yang memiliki hasil
belajar yang tidak memenuhi standar nilai yang dibuat oleh masing-masing tempat belajar.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, definisi dari remedial adalah berhubungan dengan
perbaikan atau pengajaran. Remedial dikhususkan untuk siswa yang prestasi belajarnya
kurang baik. Tujuannya adalah untuk membuat siswa mendapatkan nilai standar yang
diharapkan dan menyembuhkan kelemahan siswa terhadap pelajaran-pelajaran yang
sebelumnya dianggap sulit.
 Tujuan Remedial
Tujuan guru melaksanakan kegiatan remedial adalah membantu siswa yang mengalami
kesulitan menguasai kompetensi yang telah ditentukan agar mencapai hasil belajar yang lebih
baik. Secara umum tujuan kegiatan remdiasi adalah sama dengan pembelajaran pada
umumnya yakni memperbaiki miskonsepsi siswa sehingga siswa dapat mncapai kompetensi
yang telah ditetapkan berdasarkan kurikulum yang berlaku. Secara khusus kegiatan remediasi
bertujuan membantu siswa yang belum tuntas menguasai kompetensi ditetapkan melalui
kegiatan pembelajaran tambahan. Melalui kegiatan remediasi siswa dibantu untuk mengatasi
kesulitan belajar yang dihadapinya.
 Prosedur Remedial
Dalam melaksanakan kegiatan remedial sebaiknya mengikuti langkah sebagai berikut:
a. Analisis Pencapaian Kompetensi (ketuntasan belajar)
Melalui kegiatan diagnosis guru akan mengetahui para siswa yang perlu mendapatkan
bantuan. Untuk keperluan kegiatan remedial, tentu yang menjadi fokus perhatian adalah
siswa-siswa yang mengalami kesulitan dalam belajar yang ditunjukkan tidak tercapainya
kriteria keberhasilan belajar. Setelah guru mengetahui siswa-siswa mana yang harus
mendapatkan remedial, informasi selanjutnya yang harus diketahui guru adalah topik atau
materi apa yang belum dikuasai oleh siswa tersebut. Dalam hal ini guru harus melihat
kesulitan belajar siswa secara individual. Hal ini dikarenakan ada kemungkinan masalah yang
dihadapi siswa satu dengan siswa yang lainnnya tidak sama.
 Menemukan Penyebab Kesulitan (analisis butir soal)
Sebelum merancang kegiatan remedial, terlebih dahulu harus mengetahui mengapa siswa
mengalami kesulitan dalam menguasai materi pelajaran. Faktor penyebab kesuliatan ini harus
diidentifikasi terlebih dahulu.
 Menyusun Rencana Kegiatan Remedial (sesuai ketidaktuntasan belajar)
Sama halnya pada pembelajaran pada umumnya, komponen-komponen yang harus
direncanakan dalam melaksanakan kegiatan remedial adalah sebagai berikut;
1. Merumuskan Kompetensi Dasar
2. Merumuskan tujuan pembelajaran
3. Menentukan prosedur penilaian proses dan hasil belajar
4. Melakukan Analisis pencapaian kompetensi
5. Memilih strategi dan metode yang sesuai dengan karakteristik siswa
6. Merencanakan waktu yang diperlukan
7. Menentukan jenis, prosedur dan alat penilaian setelah remedial
 Menilai Kegiatan Remedial
Penilaian ini dapat dilakukan dengan cara mengkaji kemajuan belajar siswa. Apabila siswa
mengalami kemauan belajar sesuai yang diharapkan, berarti kegiatan remedial yang
direncanakan dan dilaksanakan cukup efektif membantu siswa yang mengalami kesulitan
belajar. Tetapi, apabila siswa tidak mengalami kemajuan dalam belajarnya berarti kegiatan
remedial yang direncanakan dan dilaksanakan kurang efektif. Untuk itu guru harus
menganalisis setiap komponen pembelajaran.
 Strategi Remedial
Beberapa teknik dan strategi yang dipergunakan dalam pelaksanaan pembelajaran remedial
antara lain:
1. Pemberian Tugas
Dalam pemberian tugas dapat dilakukan dengan berbagai jenis antara lain dengan pemberian
rangkuman baik dilakukan secara individual maupun secara kelompok.
 Melakukan aktivitas fisik, misal demosntrasi, atau praktek dan diskusi
Ada konsep-konseps yang lebih mudah dipahami lewat aktivitas fisik, contoh, memahai
bahwa fiil madhi bisa berubah menjadi fiil mudhori jika perbuatannya dilakukan pada masa
sekarang. Guru sebaiknya menggunakan berbagai media dan alat pembelajaran sehingga
dapat mengkonkritkan konsep yang dipelajarinya, selain itu hendaknya guru banyak memberi
kesempatan kepada siswa untuk mengunakan media terebut, karena siswa pada umumnya
perkemangan berpikir mereka berada pada tingkat operasional konkrit. Mereka akan dapat
mencerna dengan baik konsep yang divisualisasikan atau dikonkritkan.
 Kegiatan Kelompok
Diskusi kelompok dapat digunakan guru untuk membantu siswa yang mengalami kesulitan
belajar. Yang perlu diperhatikan guru dalam menetapkan kelompok dalam kegiatan remedial
adalah dalam menentukan anggota kelompok. Kegiatan kelompok dapat efektif dalam
membantu siswa, jika diantara anggota kelompok ada siswa yang benar-benar menguasai
materi dan mampu memberi penjelasan kepada siswa lainnya.
 Tutorial Sebaya
Kegiatan tutorial dapat dipilih sebagai kegiatan remedial. Dalam kegiatan ini seorang guru
meminta bantuan kepada siswa yang lebih pandai untuk membantu siswa yang mengalami
kesulitan belajar. Siswa yang dijadikan tutor bisa berasal dari kelas yang sama atau dari kelas
yang lebih tinggi. Apabila menggunakan tutor yang sebaya sangat membantu sekali, karena
tingkat pemahaman dan penyampaian tutor yang sebaya lebih dimengerti oleh siswa yang
bermasalah, selain itu mereka tidak merasa canggung dalam menanyakan setiap
permasalahan karena usia mereka sama sehingga mudah dimengerti olehnya.
 Menggunakan Sumber Lain
Selain dengan pembelajaran ulang, kegiatan kelompok, tutorial, guru juga dapat
menggunakan sumber belajar lain yang relevan dalam membantu siswa yang mengalami
kesulitan memahami materi pelajaran. Misalanya guru meminta untuk mengunjungi ahli atau
praktisi yang berkaitan dengan materi yang dibahas, misalnya ”bagaimana mengubah fiil
yang 1 dengan fiil yang lainnya, siswa dapat mendatangi guru atau ustadz ahli bahasa arab.
Atau juga siswa diminta membaca sumber lain dan bahkan kalau mungkin mendatangkan
anggota masyarakat yang mempunyai keahlian yang sesuai dengan materi yang dipelajari.
 Kompetensi
1. Kompetensi Inti
Memahami, menerapkan dan menganalisis pengetahuan faktual , konseptual, propsedural dan
metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi seni
budaya dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan dan
peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian serta menerapkan pengetahuan
procedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk
memecahkan masalah.
 Kompetensi Dasar
No Kompetensi Dasar
1 3.1 ……….. 4.1 …………
2 3.2 ………… 4.2 ………..
3 3.3 …………. 4.3 ………….
 Tujuan Pembelajaran
 Setelah membaca dan mengamati diagram representasi konvensi aliran darah siswa
dapat mendeskripsikan tentang struktur dan fungsi organ peredaran darah berdasarkan
urutan yang tepat.
 Setelah mengamati video siswa dapat memahami meknisme sistem sirkulasi secara
berurutan.
 Setelah melakukan simulasi bermain peran terhadap organ sirkulasi siswa dapat
membedakan funfsi organ sistem sirkulasi secara tepat.
 Setelah merasakan denyut nadi siswa dapat memahami tekanan aliran darah dengan
baik.
 Setelah melakukan presentsi siswa dapat menganalisis macam – macam ganguan pada
sistem sirkulasi secara tepat.
 Analisis Materi
 ……………………..
 ……………………..
 …………………….
 ……………………..

RENCANA PELAKSANAAN REMEDIAL DAN PENGAYAAN


Prosedu
r
Analisis Prosedu
Penilaia Strategi/Metode
Pencapaia Tanggal r dan
Kompeten Tujuan n Proses Pelaksanaan
No n Pelaksanaa alat
si Dasar Pembelajaran dan Remedial/Pengaya
Kompeten n Penilaia
Hasil an
si n
Belajar
Siswa
1 3.1 Setelah Ketuntasan Jika ketuntasan
………… membaca dan belajar <20%: Guru
mengamati Analisis mengulas kembali
diagram butir soal materi tersebut
representasi Fokus tetapi dalam
konvensi aliran materi mengajarkan materi
darah siswa tidak tuntas metode dan model
dapat pembelajarannya
mendeskripsik Jika ketuntasan
an tentang <50%: Guru
struktur dan mencari tahu materi
fungsi organ bagian mana yang
peredaran belum dipahami
darah siswa dengan
berdasarkan menganalisis Jika
urutan yang ketuntasan >50%
tepat. Guru membuat
kelompok belajar
(tutorial sebaya) di
dalamnya terdapat
siswa yang pandai,
siswa yang nilainya
rata-rata dan siswa
yang mengalami
kesulitan.
2 41 ………
3 3.2 ………
4 4.2

PROGRAM REMEDIAL DAN PENGAYAAN


Sekolah : MTs MIFTAHUL ULUM 2
Kelas : VII
Semester : GENAP
Tahun : 2020/2021
A. Prosedur Penilaian Proses dan Hasil Belajar
Pengaturan mengenai penilaian pendidikan perlu disesuaikan dengan perkembangan dan
kebutuhan dalam penilaian hasil belajar. Penilaian hasil belajar oleh pendidik bertujuan untuk
memantau dan mengevaluasi proses, kemajuan belajar, dan perbaikan hasil belajar peserta
didik secara berkesinambungan. Penilaian hasil belajar peserta didik pada pendidikan dasar
dan pendidikan menengah meliputi aspek sikap, pengetahuan dan keterampilan.
1. Penilaian aspek sikap dilakukan melalui tahapan:
1. Mengamati perilaku peserta didik selama pembelajaran.
2. Mencatat perilaku peserta didik dengan menggunakan lembar
observasi/pengamatan.
3. Menindaklanjuti hasil pengamatan
4. Mendeskripsikan perilaku peserta didik.
 Penilaian aspek pengetahuan dilakukan melalui tahapan:
 Menyusun perencanaan penilaian.
 Mengembangkan instrumen penilaian
 Melaksanakan penilaian.
 Memanfaatkan hasil penilaian
 Melaporkan hasil penilaian dalam bentuk angka dengan skala 0-100 dan deskripsi.
 Penilaian aspek keterampilan dilakukan melalui tahapan:
 Menyusun perencanaan penilaian
 Mengembangkan instrumen penilaian
 Melaksanakan penilaian
 Memanfaatkan hasil penilaian.
 Melaporkan hasil penilaian dalam bentuk angka dengan skala 0-100 dan deskripsi.
 Prosedur penilaian proses belajar dan hasil belajar oleh pendidik dilakukan
dengan urutan:
 Menetapkan tujuan penilaian dengan mengacu pada RPP yang telah disusun.
 Menyusun kisi-kisi penilaian.
 Membuat instrumen penilaian berikut pedoman penilaian.
 Melakukan analisis kualitas instrument.
 Melakukan penilaian.
 Mengolah, menganalisis, dan menginterpretasikan hasil penilaian.
 Melaporkan hasil penilaian;
 Memanfaatkan laporan hasil penilaian.
Tahapan serta prosedur yang telah ditentukan baiknya diaplikasikan oleh pendidik dalam
proses penilaian proses dan hasil penilaian agar rangkaian pembelajaran serta tujuan dapat
diukur sudah sesuai ataukah belum dengan perencanaan yang sudah dibuat.
 Remedial Pembelajaran
1. Pengertian Remedial
Pembelajaran remedial adalah suatu proses pengajaran ulang bagi siswa yang memiliki hasil
belajar yang tidak memenuhi standar nilai yang dibuat oleh masing-masing tempat belajar.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, definisi dari remedial adalah berhubungan dengan
perbaikan atau pengajaran. Remedial dikhususkan untuk siswa yang prestasi belajarnya
kurang baik. Tujuannya adalah untuk membuat siswa mendapatkan nilai standar yang
diharapkan dan menyembuhkan kelemahan siswa terhadap pelajaran-pelajaran yang
sebelumnya dianggap sulit.
 Tujuan Remedial
Tujuan guru melaksanakan kegiatan remedial adalah membantu siswa yang mengalami
kesulitan menguasai kompetensi yang telah ditentukan agar mencapai hasil belajar yang lebih
baik. Secara umum tujuan kegiatan remdiasi adalah sama dengan pembelajaran pada
umumnya yakni memperbaiki miskonsepsi siswa sehingga siswa dapat mncapai kompetensi
yang telah ditetapkan berdasarkan kurikulum yang berlaku. Secara khusus kegiatan remediasi
bertujuan membantu siswa yang belum tuntas menguasai kompetensi ditetapkan melalui
kegiatan pembelajaran tambahan. Melalui kegiatan remediasi siswa dibantu untuk mengatasi
kesulitan belajar yang dihadapinya.
 Prosedur Remedial
Dalam melaksanakan kegiatan remedial sebaiknya mengikuti langkah sebagai berikut:
a. Analisis Pencapaian Kompetensi (ketuntasan belajar)
Melalui kegiatan diagnosis guru akan mengetahui para siswa yang perlu mendapatkan
bantuan. Untuk keperluan kegiatan remedial, tentu yang menjadi fokus perhatian adalah
siswa-siswa yang mengalami kesulitan dalam belajar yang ditunjukkan tidak tercapainya
kriteria keberhasilan belajar. Setelah guru mengetahui siswa-siswa mana yang harus
mendapatkan remedial, informasi selanjutnya yang harus diketahui guru adalah topik atau
materi apa yang belum dikuasai oleh siswa tersebut. Dalam hal ini guru harus melihat
kesulitan belajar siswa secara individual. Hal ini dikarenakan ada kemungkinan masalah yang
dihadapi siswa satu dengan siswa yang lainnnya tidak sama.
 Menemukan Penyebab Kesulitan (analisis butir soal)
Sebelum merancang kegiatan remedial, terlebih dahulu harus mengetahui mengapa siswa
mengalami kesulitan dalam menguasai materi pelajaran. Faktor penyebab kesuliatan ini harus
diidentifikasi terlebih dahulu.
 Menyusun Rencana Kegiatan Remedial (sesuai ketidaktuntasan belajar)
Sama halnya pada pembelajaran pada umumnya, komponen-komponen yang harus
direncanakan dalam melaksanakan kegiatan remedial adalah sebagai berikut;
1. Merumuskan Kompetensi Dasar
2. Merumuskan tujuan pembelajaran
3. Menentukan prosedur penilaian proses dan hasil belajar
4. Melakukan Analisis pencapaian kompetensi
5. Memilih strategi dan metode yang sesuai dengan karakteristik siswa
6. Merencanakan waktu yang diperlukan
7. Menentukan jenis, prosedur dan alat penilaian setelah remedial
 Menilai Kegiatan Remedial
Penilaian ini dapat dilakukan dengan cara mengkaji kemajuan belajar siswa.Apabila siswa
mengalami kemauan belajar sesuai yang diharapkan, berarti kegiatan remedial yang
direncanakan dan dilaksanakan cukup efektif membantu siswa yang mengalami kesulitan
belajar. Tetapi, apabila siswa tidak mengalami kemajuan dalam belajarnya berarti kegiatan
remedial yang direncanakan dan dilaksanakan kurang efektif. Untuk itu guru harus
menganalisis setiap komponen pembelajaran.
 Strategi Remedial
Beberapa teknik dan strategi yang dipergunakan dalam pelaksanaan pembelajaran remedial
antara lain:
1. Pemberian Tugas
Dalam pemberian tugas dapat dilakukan dengan berbagai jenis antara lain dengan pemberian
rangkuman baik dilakukan secara individual maupun secara kelompok.
 Melakukan aktivitas fisik, misal demosntrasi, atau praktek dan diskusi
Ada konsep-konseps yang lebih mudah dipahami lewat aktivitas fisik, missal contoh,
memahai bahwa volume fluida tidak beuabah kalau berada di dalam wadah yang berbeda
bentuknya. Guru sebaiknya menggunakan berbagai media dan alat pembelajaran sehingga
dapat mengkonkritkan konsep yang dipelajarinya, selain itu hendaknya guru banyak memberi
kesempatan kepada siswa untuk mengunakan media terebut, karena siswa pada umumnya
perkemangan berpikir mereka berada pada tingkat operasional konkrit. Mereka akan dapat
mencerna dengan baik konsep yang divisualisasikan atau dikonkritkan.
 Kegiatan Kelompok
Diskusi kelompok dapat digunakan guru untuk membantu siswa yang mengalami kesulitan
belajar. Yang perlu diperhatikan guru dalam menetapkan kelompok dalam kegiatan remedial
adalah dalam menentukan anggota kelompok. Kegiatan kelompok dapat efektif dalam
membantu siswa, jika diantara anggota kelompok ada siswa yang benar-benar menguasai
materi dan mampu memberi penjelasan kepada siswa lainnya.
 Tutorial Sebaya
Kegiatan tutorial dapat dipilih sebagai kegiatan remedial. Dalam kegiatan ini seorang guru
meminta bantuan kepada siswa yang lebih pandai untuk membantu siswa yang mengalami
kesulitan belajar. Siswa yang dijadikan tutor bisa berasal dari kelas yang sama atau dari kelas
yang lebih tinggi. Apabila menggunakan tutor yang sebaya sangat membantu sekali, karena
tingkat pemahaman dan penyampaian tutor yang sebaya lebih dimengerti oleh siswa yang
bermasalah, selain itu mereka tidak merasa canggung dalam menanyakan setiap
permasalahan karena usia mereka sama sehingga mudah dimengerti olehnya.
 Menggunakan Sumber Lain
Selain dengan pembelajaran ulang, kegiatan kelompok, tutorial, guru juga dapat
menggunakan sumber belajar lain yang relevan dalam membantu siswa yang mengalami
kesulitan memahami materi pelajaran. Misalanya guru meminta untuk mengunjungi ahli atau
praktisi yang berkaitan dengan materi yang dibahas, misalnya ”bagaimana cara mencangkok
” siswa dapat mendatangi tukang kebun yang kegiatan sehari-hari memang mencakok. Atau
juga siswa diminta membaca sumber lain dan bahkan kalau mungkin mendatangkan anggota
masyarakat yang mempunyai keahlian yang sesuai dengan materi yang dipelajari.
 Kompetensi
1. Kompetensi Inti
Memahami, menerapkan dan menganalisis pengetahuan faktual , konseptual, propsedural dan
metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi seni
budaya dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan dan
peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian serta menerapkan pengetahuan
procedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk
memecahkan masalah.
 Kompetensi Dasar
No Kompetensi Dasar
1 3.1 ……….. 4.1 …………
2 3.2 ………… 4.2 ………..
3 3.3 …………. 4.3 ………….
 Tujuan Pembelajaran
 Setelah membaca dan mengamati diagram representasi konvensi aliran darah siswa
dapat mendeskripsikan tentang struktur dan fungsi organ peredaran darah berdasarkan
urutan yang tepat.
 Setelah mengamati video siswa dapat memahami meknisme sistem sirkulasi secara
berurutan.
 Setelah melakukan simulasi bermain peran terhadap organ sirkulasi siswa dapat
membedakan funfsi organ sistem sirkulasi secara tepat.
 Setelah merasakan denyut nadi siswa dapat memahami tekanan aliran darah dengan
baik.
 Setelah melakukan presentsi siswa dapat menganalisis macam – macam ganguan pada
sistem sirkulasi secara tepat.
 Analisis Materi
 ……………………..
 ……………………..
 …………………….
 ……………………..

RENCANA PELAKSANAAN REMEDIAL DAN PENGAYAAN


Prosedu
r
Analisis Prosedu
Penilaia Strategi/Metode
Pencapaia Tanggal r dan
Kompeten Tujuan n Proses Pelaksanaan
No n Pelaksanaa alat
si Dasar Pembelajaran dan Remedial/Pengaya
Kompeten n Penilaia
Hasil an
si n
Belajar
Siswa
1 3.1 Setelah Ketuntasan Jika ketuntasan
………… membaca dan belajar <20%: Guru
mengamati Analisis mengulas kembali
diagram butir soal materi tersebut
representasi Fokus tetapi dalam
konvensi aliran materi mengajarkan materi
darah siswa tidak tuntas metode dan model
dapat pembelajarannya
mendeskripsik Jika ketuntasan
an tentang <50%: Guru
struktur dan mencari tahu materi
fungsi organ bagian mana yang
peredaran belum dipahami
darah siswa dengan
berdasarkan menganalisis Jika
urutan yang ketuntasan >50%
tepat. Guru membuat
kelompok belajar
(tutorial sebaya) di
dalamnya terdapat
siswa yang pandai,
siswa yang nilainya
rata-rata dan siswa
yang mengalami
kesulitan.
2 41 ………
3 3.2 ………
4 4.2

Banyuputih Kidul,13
Juli 2020
Kepala Sekolah, Guru Mata Pelajaran,
SAHRONI, S. PD.I., M. Pd FATHUR RAHMAN, S. Pd.I
ROGRAM REMEDIAL DAN PENGAYAAN KELAS 8
PROGRAM REMEDIAL DAN PENGAYAAN
Sekolah : MTs MIFTAHUL ULUM 2
Kelas : VIII
Semester : GANJIL
Tahun : 2020/2021
A. Prosedur Penilaian Proses dan Hasil Belajar
Pengaturan mengenai penilaian pendidikan perlu disesuaikan dengan perkembangan dan
kebutuhan dalam penilaian hasil belajar. Penilaian hasil belajar oleh pendidik bertujuan untuk
memantau dan mengevaluasi proses, kemajuan belajar, dan perbaikan hasil belajar peserta
didik secara berkesinambungan. Penilaian hasil belajar peserta didik pada pendidikan dasar
dan pendidikan menengah meliputi aspek sikap, pengetahuan dan keterampilan.
1. Penilaian aspek sikap dilakukan melalui tahapan:
1. Mengamati perilaku peserta didik selama pembelajaran.
2. Mencatat perilaku peserta didik dengan menggunakan lembar
observasi/pengamatan.
3. Menindaklanjuti hasil pengamatan
4. Mendeskripsikan perilaku peserta didik.
 Penilaian aspek pengetahuan dilakukan melalui tahapan:
 Menyusun perencanaan penilaian.
 Mengembangkan instrumen penilaian
 Melaksanakan penilaian.
 Memanfaatkan hasil penilaian
 Melaporkan hasil penilaian dalam bentuk angka dengan skala 0-100 dan deskripsi.
 Penilaian aspek keterampilan dilakukan melalui tahapan:
 Menyusun perencanaan penilaian
 Mengembangkan instrumen penilaian
 Melaksanakan penilaian
 Memanfaatkan hasil penilaian.
 Melaporkan hasil penilaian dalam bentuk angka dengan skala 0-100 dan deskripsi.
 Prosedur penilaian proses belajar dan hasil belajar oleh pendidik dilakukan
dengan urutan:
 Menetapkan tujuan penilaian dengan mengacu pada RPP yang telah disusun.
 Menyusun kisi-kisi penilaian.
 Membuat instrumen penilaian berikut pedoman penilaian.
 Melakukan analisis kualitas instrument.
 Melakukan penilaian.
 Mengolah, menganalisis, dan menginterpretasikan hasil penilaian.
 Melaporkan hasil penilaian;
 Memanfaatkan laporan hasil penilaian.
Tahapan serta prosedur yang telah ditentukan baiknya diaplikasikan oleh pendidik dalam
proses penilaian proses dan hasil penilaian agar rangkaian pembelajaran serta tujuan dapat
diukur sudah sesuai ataukah belum dengan perencanaan yang sudah dibuat.
 Remedial Pembelajaran
1. Pengertian Remedial
Pembelajaran remedial adalah suatu proses pengajaran ulang bagi siswa yang memiliki hasil
belajar yang tidak memenuhi standar nilai yang dibuat oleh masing-masing tempat belajar.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, definisi dari remedial adalah berhubungan dengan
perbaikan atau pengajaran. Remedial dikhususkan untuk siswa yang prestasi belajarnya
kurang baik. Tujuannya adalah untuk membuat siswa mendapatkan nilai standar yang
diharapkan dan menyembuhkan kelemahan siswa terhadap pelajaran-pelajaran yang
sebelumnya dianggap sulit.
 Tujuan Remedial
Tujuan guru melaksanakan kegiatan remedial adalah membantu siswa yang mengalami
kesulitan menguasai kompetensi yang telah ditentukan agar mencapai hasil belajar yang lebih
baik. Secara umum tujuan kegiatan remdiasi adalah sama dengan pembelajaran pada
umumnya yakni memperbaiki miskonsepsi siswa sehingga siswa dapat mncapai kompetensi
yang telah ditetapkan berdasarkan kurikulum yang berlaku. Secara khusus kegiatan remediasi
bertujuan membantu siswa yang belum tuntas menguasai kompetensi ditetapkan melalui
kegiatan pembelajaran tambahan. Melalui kegiatan remediasi siswa dibantu untuk mengatasi
kesulitan belajar yang dihadapinya.
 Prosedur Remedial
Dalam melaksanakan kegiatan remedial sebaiknya mengikuti langkah sebagai berikut:
a. Analisis Pencapaian Kompetensi (ketuntasan belajar)
Melalui kegiatan diagnosis guru akan mengetahui para siswa yang perlu mendapatkan
bantuan. Untuk keperluan kegiatan remedial, tentu yang menjadi fokus perhatian adalah
siswa-siswa yang mengalami kesulitan dalam belajar yang ditunjukkan tidak tercapainya
kriteria keberhasilan belajar. Setelah guru mengetahui siswa-siswa mana yang harus
mendapatkan remedial, informasi selanjutnya yang harus diketahui guru adalah topik atau
materi apa yang belum dikuasai oleh siswa tersebut. Dalam hal ini guru harus melihat
kesulitan belajar siswa secara individual. Hal ini dikarenakan ada kemungkinan masalah yang
dihadapi siswa satu dengan siswa yang lainnnya tidak sama.
 Menemukan Penyebab Kesulitan (analisis butir soal)
Sebelum merancang kegiatan remedial, terlebih dahulu harus mengetahui mengapa siswa
mengalami kesulitan dalam menguasai materi pelajaran. Faktor penyebab kesuliatan ini harus
diidentifikasi terlebih dahulu.
 Menyusun Rencana Kegiatan Remedial (sesuai ketidaktuntasan belajar)
Sama halnya pada pembelajaran pada umumnya, komponen-komponen yang harus
direncanakan dalam melaksanakan kegiatan remedial adalah sebagai berikut;
1. Merumuskan Kompetensi Dasar
2. Merumuskan tujuan pembelajaran
3. Menentukan prosedur penilaian proses dan hasil belajar
4. Melakukan Analisis pencapaian kompetensi
5. Memilih strategi dan metode yang sesuai dengan karakteristik siswa
6. Merencanakan waktu yang diperlukan
7. Menentukan jenis, prosedur dan alat penilaian setelah remedial
 Menilai Kegiatan Remedial
Penilaian ini dapat dilakukan dengan cara mengkaji kemajuan belajar siswa.Apabila siswa
mengalami kemauan belajar sesuai yang diharapkan, berarti kegiatan remedial yang
direncanakan dan dilaksanakan cukup efektif membantu siswa yang mengalami kesulitan
belajar. Tetapi, apabila siswa tidak mengalami kemajuan dalam belajarnya berarti kegiatan
remedial yang direncanakan dan dilaksanakan kurang efektif. Untuk itu guru harus
menganalisis setiap komponen pembelajaran.
 Strategi Remedial
Beberapa teknik dan strategi yang dipergunakan dalam pelaksanaan pembelajaran remedial
antara lain:
1. Pemberian Tugas
Dalam pemberian tugas dapat dilakukan dengan berbagai jenis antara lain dengan pemberian
rangkuman baik dilakukan secara individual maupun secara kelompok.
 Melakukan aktivitas fisik, misal demosntrasi, atau praktek dan diskusi
Ada konsep-konseps yang lebih mudah dipahami lewat aktivitas fisik, missal contoh,
memahai bahwa volume fluida tidak beuabah kalau berada di dalam wadah yang berbeda
bentuknya. Guru sebaiknya menggunakan berbagai media dan alat pembelajaran sehingga
dapat mengkonkritkan konsep yang dipelajarinya, selain itu hendaknya guru banyak memberi
kesempatan kepada siswa untuk mengunakan media terebut, karena siswa pada umumnya
perkemangan berpikir mereka berada pada tingkat operasional konkrit. Mereka akan dapat
mencerna dengan baik konsep yang divisualisasikan atau dikonkritkan.
 Kegiatan Kelompok
Diskusi kelompok dapat digunakan guru untuk membantu siswa yang mengalami kesulitan
belajar. Yang perlu diperhatikan guru dalam menetapkan kelompok dalam kegiatan remedial
adalah dalam menentukan anggota kelompok. Kegiatan kelompok dapat efektif dalam
membantu siswa, jika diantara anggota kelompok ada siswa yang benar-benar menguasai
materi dan mampu memberi penjelasan kepada siswa lainnya.
 Tutorial Sebaya
Kegiatan tutorial dapat dipilih sebagai kegiatan remedial. Dalam kegiatan ini seorang guru
meminta bantuan kepada siswa yang lebih pandai untuk membantu siswa yang mengalami
kesulitan belajar. Siswa yang dijadikan tutor bisa berasal dari kelas yang sama atau dari kelas
yang lebih tinggi. Apabila menggunakan tutor yang sebaya sangat membantu sekali, karena
tingkat pemahaman dan penyampaian tutor yang sebaya lebih dimengerti oleh siswa yang
bermasalah, selain itu mereka tidak merasa canggung dalam menanyakan setiap
permasalahan karena usia mereka sama sehingga mudah dimengerti olehnya.
 Menggunakan Sumber Lain
Selain dengan pembelajaran ulang, kegiatan kelompok, tutorial, guru juga dapat
menggunakan sumber belajar lain yang relevan dalam membantu siswa yang mengalami
kesulitan memahami materi pelajaran. Misalanya guru meminta untuk mengunjungi ahli atau
praktisi yang berkaitan dengan materi yang dibahas, misalnya ”bagaimana cara mencangkok
” siswa dapat mendatangi tukang kebun yang kegiatan sehari-hari memang mencakok. Atau
juga siswa diminta membaca sumber lain dan bahkan kalau mungkin mendatangkan anggota
masyarakat yang mempunyai keahlian yang sesuai dengan materi yang dipelajari.
 Kompetensi
1. Kompetensi Inti
Memahami, menerapkan dan menganalisis pengetahuan faktual , konseptual, propsedural dan
metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi seni
budaya dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan dan
peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian serta menerapkan pengetahuan
procedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk
memecahkan masalah.
 Kompetensi Dasar
No Kompetensi Dasar
1 3.1 ……….. 4.1 …………
2 3.2 ………… 4.2 ………..
3 3.3 …………. 4.3 ………….
 Tujuan Pembelajaran
 Setelah membaca dan mengamati diagram representasi konvensi aliran darah siswa
dapat mendeskripsikan tentang struktur dan fungsi organ peredaran darah berdasarkan
urutan yang tepat.
 Setelah mengamati video siswa dapat memahami meknisme sistem sirkulasi secara
berurutan.
 Setelah melakukan simulasi bermain peran terhadap organ sirkulasi siswa dapat
membedakan funfsi organ sistem sirkulasi secara tepat.
 Setelah merasakan denyut nadi siswa dapat memahami tekanan aliran darah dengan
baik.
 Setelah melakukan presentsi siswa dapat menganalisis macam – macam ganguan pada
sistem sirkulasi secara tepat.
 Analisis Materi
 ……………………..
 ……………………..
 …………………….
 ……………………..

RENCANA PELAKSANAAN REMEDIAL DAN PENGAYAAN


Prosedu
r
Analisis Prosedu
Penilaia Strategi/Metode
Pencapaia Tanggal r dan
Kompeten Tujuan n Proses Pelaksanaan
No n Pelaksanaa alat
si Dasar Pembelajaran dan Remedial/Pengaya
Kompeten n Penilaia
Hasil an
si n
Belajar
Siswa
1 3.1 Setelah Ketuntasan Jika ketuntasan
………… membaca dan belajar <20%: Guru
mengulas kembali
materi tersebut
tetapi dalam
mengajarkan materi
mengamati metode dan model
diagram pembelajarannya
representasi Jika ketuntasan
konvensi aliran <50%: Guru
darah siswa mencari tahu materi
dapat Analisis bagian mana yang
mendeskripsik butir soal belum dipahami
an tentang Fokus siswa dengan
struktur dan materi menganalisis Jika
fungsi organ tidak tuntas ketuntasan >50%
peredaran Guru membuat
darah kelompok belajar
berdasarkan (tutorial sebaya) di
urutan yang dalamnya terdapat
tepat. siswa yang pandai,
siswa yang nilainya
rata-rata dan siswa
yang mengalami
kesulitan.
2 41 ………
3 3.2 ………
4 4.2

Banyuputih Kidul, 13 Juli 2020


Kepala Sekolah,
Guru Mata Pelajaran,
SAHRONI, S. PD.I., M. Pd
FATHUR RAHMAN, S.
Pd.I
PROGRAM REMEDIAL DAN PENGAYAAN
Sekolah : MTs MIFTAHUL ULUM 2
Kelas : VIII
Semester : GENAP
Tahun : 2020/2021
A. Prosedur Penilaian Proses dan Hasil Belajar
Pengaturan mengenai penilaian pendidikan perlu disesuaikan dengan perkembangan dan
kebutuhan dalam penilaian hasil belajar. Penilaian hasil belajar oleh pendidik bertujuan untuk
memantau dan mengevaluasi proses, kemajuan belajar, dan perbaikan hasil belajar peserta
didik secara berkesinambungan. Penilaian hasil belajar peserta didik pada pendidikan dasar
dan pendidikan menengah meliputi aspek sikap, pengetahuan dan keterampilan.
1. Penilaian aspek sikap dilakukan melalui tahapan:
1. Mengamati perilaku peserta didik selama pembelajaran.
2. Mencatat perilaku peserta didik dengan menggunakan lembar
observasi/pengamatan.
3. Menindaklanjuti hasil pengamatan
4. Mendeskripsikan perilaku peserta didik.
 Penilaian aspek pengetahuan dilakukan melalui tahapan:
 Menyusun perencanaan penilaian.
 Mengembangkan instrumen penilaian
 Melaksanakan penilaian.
 Memanfaatkan hasil penilaian
 Melaporkan hasil penilaian dalam bentuk angka dengan skala 0-100 dan deskripsi.
 Penilaian aspek keterampilan dilakukan melalui tahapan:
 Menyusun perencanaan penilaian
 Mengembangkan instrumen penilaian
 Melaksanakan penilaian
 Memanfaatkan hasil penilaian.
 Melaporkan hasil penilaian dalam bentuk angka dengan skala 0-100 dan deskripsi.
 Prosedur penilaian proses belajar dan hasil belajar oleh pendidik dilakukan
dengan urutan:
 Menetapkan tujuan penilaian dengan mengacu pada RPP yang telah disusun.
 Menyusun kisi-kisi penilaian.
 Membuat instrumen penilaian berikut pedoman penilaian.
 Melakukan analisis kualitas instrument.
 Melakukan penilaian.
 Mengolah, menganalisis, dan menginterpretasikan hasil penilaian.
 Melaporkan hasil penilaian;
 Memanfaatkan laporan hasil penilaian.
Tahapan serta prosedur yang telah ditentukan baiknya diaplikasikan oleh pendidik dalam
proses penilaian proses dan hasil penilaian agar rangkaian pembelajaran serta tujuan dapat
diukur sudah sesuai ataukah belum dengan perencanaan yang sudah dibuat.
 Remedial Pembelajaran
1. Pengertian Remedial
Pembelajaran remedial adalah suatu proses pengajaran ulang bagi siswa yang memiliki hasil
belajar yang tidak memenuhi standar nilai yang dibuat oleh masing-masing tempat belajar.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, definisi dari remedial adalah berhubungan dengan
perbaikan atau pengajaran. Remedial dikhususkan untuk siswa yang prestasi belajarnya
kurang baik. Tujuannya adalah untuk membuat siswa mendapatkan nilai standar yang
diharapkan dan menyembuhkan kelemahan siswa terhadap pelajaran-pelajaran yang
sebelumnya dianggap sulit.
 Tujuan Remedial
Tujuan guru melaksanakan kegiatan remedial adalah membantu siswa yang mengalami
kesulitan menguasai kompetensi yang telah ditentukan agar mencapai hasil belajar yang lebih
baik. Secara umum tujuan kegiatan remdiasi adalah sama dengan pembelajaran pada
umumnya yakni memperbaiki miskonsepsi siswa sehingga siswa dapat mncapai kompetensi
yang telah ditetapkan berdasarkan kurikulum yang berlaku. Secara khusus kegiatan remediasi
bertujuan membantu siswa yang belum tuntas menguasai kompetensi ditetapkan melalui
kegiatan pembelajaran tambahan. Melalui kegiatan remediasi siswa dibantu untuk mengatasi
kesulitan belajar yang dihadapinya.
 Prosedur Remedial
Dalam melaksanakan kegiatan remedial sebaiknya mengikuti langkah sebagai berikut:
a. Analisis Pencapaian Kompetensi (ketuntasan belajar)
Melalui kegiatan diagnosis guru akan mengetahui para siswa yang perlu mendapatkan
bantuan. Untuk keperluan kegiatan remedial, tentu yang menjadi fokus perhatian adalah
siswa-siswa yang mengalami kesulitan dalam belajar yang ditunjukkan tidak tercapainya
kriteria keberhasilan belajar. Setelah guru mengetahui siswa-siswa mana yang harus
mendapatkan remedial, informasi selanjutnya yang harus diketahui guru adalah topik atau
materi apa yang belum dikuasai oleh siswa tersebut. Dalam hal ini guru harus melihat
kesulitan belajar siswa secara individual. Hal ini dikarenakan ada kemungkinan masalah yang
dihadapi siswa satu dengan siswa yang lainnnya tidak sama.
 Menemukan Penyebab Kesulitan (analisis butir soal)
Sebelum merancang kegiatan remedial, terlebih dahulu harus mengetahui mengapa siswa
mengalami kesulitan dalam menguasai materi pelajaran. Faktor penyebab kesuliatan ini harus
diidentifikasi terlebih dahulu.
 Menyusun Rencana Kegiatan Remedial (sesuai ketidaktuntasan belajar)
Sama halnya pada pembelajaran pada umumnya, komponen-komponen yang harus
direncanakan dalam melaksanakan kegiatan remedial adalah sebagai berikut;
1. Merumuskan Kompetensi Dasar
2. Merumuskan tujuan pembelajaran
3. Menentukan prosedur penilaian proses dan hasil belajar
4. Melakukan Analisis pencapaian kompetensi
5. Memilih strategi dan metode yang sesuai dengan karakteristik siswa
6. Merencanakan waktu yang diperlukan
7. Menentukan jenis, prosedur dan alat penilaian setelah remedial
 Menilai Kegiatan Remedial
Penilaian ini dapat dilakukan dengan cara mengkaji kemajuan belajar siswa.Apabila siswa
mengalami kemauan belajar sesuai yang diharapkan, berarti kegiatan remedial yang
direncanakan dan dilaksanakan cukup efektif membantu siswa yang mengalami kesulitan
belajar. Tetapi, apabila siswa tidak mengalami kemajuan dalam belajarnya berarti kegiatan
remedial yang direncanakan dan dilaksanakan kurang efektif. Untuk itu guru harus
menganalisis setiap komponen pembelajaran.
 Strategi Remedial
Beberapa teknik dan strategi yang dipergunakan dalam pelaksanaan pembelajaran remedial
antara lain:
1. Pemberian Tugas
Dalam pemberian tugas dapat dilakukan dengan berbagai jenis antara lain dengan pemberian
rangkuman baik dilakukan secara individual maupun secara kelompok.
 Melakukan aktivitas fisik, misal demosntrasi, atau praktek dan diskusi
Ada konsep-konseps yang lebih mudah dipahami lewat aktivitas fisik, missal contoh,
memahai bahwa volume fluida tidak beuabah kalau berada di dalam wadah yang berbeda
bentuknya. Guru sebaiknya menggunakan berbagai media dan alat pembelajaran sehingga
dapat mengkonkritkan konsep yang dipelajarinya, selain itu hendaknya guru banyak memberi
kesempatan kepada siswa untuk mengunakan media terebut, karena siswa pada umumnya
perkemangan berpikir mereka berada pada tingkat operasional konkrit. Mereka akan dapat
mencerna dengan baik konsep yang divisualisasikan atau dikonkritkan.
 Kegiatan Kelompok
Diskusi kelompok dapat digunakan guru untuk membantu siswa yang mengalami kesulitan
belajar. Yang perlu diperhatikan guru dalam menetapkan kelompok dalam kegiatan remedial
adalah dalam menentukan anggota kelompok. Kegiatan kelompok dapat efektif dalam
membantu siswa, jika diantara anggota kelompok ada siswa yang benar-benar menguasai
materi dan mampu memberi penjelasan kepada siswa lainnya.
 Tutorial Sebaya
Kegiatan tutorial dapat dipilih sebagai kegiatan remedial. Dalam kegiatan ini seorang guru
meminta bantuan kepada siswa yang lebih pandai untuk membantu siswa yang mengalami
kesulitan belajar. Siswa yang dijadikan tutor bisa berasal dari kelas yang sama atau dari kelas
yang lebih tinggi. Apabila menggunakan tutor yang sebaya sangat membantu sekali, karena
tingkat pemahaman dan penyampaian tutor yang sebaya lebih dimengerti oleh siswa yang
bermasalah, selain itu mereka tidak merasa canggung dalam menanyakan setiap
permasalahan karena usia mereka sama sehingga mudah dimengerti olehnya.
 Menggunakan Sumber Lain
Selain dengan pembelajaran ulang, kegiatan kelompok, tutorial, guru juga dapat
menggunakan sumber belajar lain yang relevan dalam membantu siswa yang mengalami
kesulitan memahami materi pelajaran. Misalanya guru meminta untuk mengunjungi ahli atau
praktisi yang berkaitan dengan materi yang dibahas, misalnya ”bagaimana cara mencangkok
” siswa dapat mendatangi tukang kebun yang kegiatan sehari-hari memang mencakok. Atau
juga siswa diminta membaca sumber lain dan bahkan kalau mungkin mendatangkan anggota
masyarakat yang mempunyai keahlian yang sesuai dengan materi yang dipelajari.
 Kompetensi
1. Kompetensi Inti
Memahami, menerapkan dan menganalisis pengetahuan faktual , konseptual, propsedural dan
metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi seni
budaya dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan dan
peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian serta menerapkan pengetahuan
procedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk
memecahkan masalah.
 Kompetensi Dasar
No Kompetensi Dasar
1 3.1 ……….. 4.1 …………
2 3.2 ………… 4.2 ………..
3 3.3 …………. 4.3 ………….
 Tujuan Pembelajaran
 Setelah membaca dan mengamati diagram representasi konvensi aliran darah siswa
dapat mendeskripsikan tentang struktur dan fungsi organ peredaran darah berdasarkan
urutan yang tepat.
 Setelah mengamati video siswa dapat memahami meknisme sistem sirkulasi secara
berurutan.
 Setelah melakukan simulasi bermain peran terhadap organ sirkulasi siswa dapat
membedakan funfsi organ sistem sirkulasi secara tepat.
 Setelah merasakan denyut nadi siswa dapat memahami tekanan aliran darah dengan
baik.
 Setelah melakukan presentsi siswa dapat menganalisis macam – macam ganguan pada
sistem sirkulasi secara tepat.
 Analisis Materi
 ……………………..
 ……………………..
 …………………….
 ……………………..

RENCANA PELAKSANAAN REMEDIAL DAN PENGAYAAN


No Kompeten Tujuan Prosedu Analisis Strategi/Metode Tanggal Prosedu
si Dasar Pembelajaran r Pencapaia Pelaksanaan Pelaksanaa r dan
Penilaia n Remedial/Pengaya n alat
n Proses Kompeten an Penilaia
dan si n
Hasil
Belajar
Siswa
Jika ketuntasan
<20%: Guru
mengulas kembali
materi tersebut
Setelah tetapi dalam
membaca dan mengajarkan materi
mengamati metode dan model
diagram pembelajarannya
representasi Jika ketuntasan
konvensi aliran Ketuntasan <50%: Guru
darah siswa belajar mencari tahu materi
dapat Analisis bagian mana yang
3.1
1 mendeskripsik butir soal belum dipahami
…………
an tentang Fokus siswa dengan
struktur dan materi menganalisis Jika
fungsi organ tidak tuntas ketuntasan >50%
peredaran Guru membuat
darah kelompok belajar
berdasarkan (tutorial sebaya) di
urutan yang dalamnya terdapat
tepat. siswa yang pandai,
siswa yang nilainya
rata-rata dan siswa
yang mengalami
kesulitan.
2 41 ………
3 3.2 ………
4 4.2

Banyuputih Kidul, 13 Juli 2020


Kepala Sekolah,
Guru Mata Pelajaran,
SAHRONI, S. PD.I., M. Pd
FATHUR RAHMAN, S. Pd.I

Anda mungkin juga menyukai