Anda di halaman 1dari 16

Pemanfaatan Hasil Evaluasi

Dr. Dewi Indrapangastuti, M.Pd.


• Salah satu manfaat hasil evaluasi adalah untuk memberikan
umpan balik (feed back) kepada semua pihak yang terlibat
dalam pembelajaran, baik secara langsung maupun tidak
langsung.
• Umpan balik dapat dijadikan sebagai alat bagi pendidik untuk
membantu peserta didik agar kegiatan belajarnya menjadi
lebih baik dan meningkatkan kinerjanya.
• Peserta didik akan dapat mengukur sejauh mana tingkat
penguasaannya terhadap materi, jika hasil pekerjaan mereka
mendapat umpan balik dari pendidiknya.
Agar umpan balik dapat bermanfaat untuk memotivasi
peserta didik, maka harus difokuskan pada :

1. Hasil belajar peserta didik dibandingkan dengan kriteria atau


standar yang telah ditetapkan sebelumnya.
2. Melakukan pengulangan pembelajaran di titik (materi) yang
dianggap lemah oleh peserta didik.
3. Peningkatan hasil belajar peserta didik yang harus
dibandingkan dengan hasil belajar sebelumnya.
Clarke (2003) menyarankan enam prinsip
yang harus diperhatikan pada umpan balik
1. umpan balik harus fokus pada tugas-tugas yang sesuai dengan tujuan pembelajaran,
dan bukan membandingkan dengan anak yang lain
2. pendidik menggunakan bahasa verbal dan non-verbal serta memberikan pesan yang
baik pada peserta didik tentang kemampuan yang mereka peroleh
3. penilaian setiap bagian pekerjaan dapat mengarah pada penurunan moril bagi peserta
didik yangmencapai prestasi rendah dan kepuasan bagi peserta didik yang mencapai
prestasi tinggi
4. penghargaan eksternal sama seperti grades
5. perlu memberikan umpan balik spesifik yang terfokus kepada kesuksesan dan
peningkatan daripada mengoreksi, dan
6. peserta didik perlu diberi kesempatan untuk meningkatkan kualitas pekerjaan mereka.
Manfaat hasil evaluasi dalam hubungannya dengan pembelajaran

1. Untuk Perbaikan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran


Memperbaiki rencana pelaksanaan pembelajaran dapat dilakukan dengan jalan
memeriksa kelengkapan komponen-komponennya, kesesuaian antar komponen,
kemungkinan proses pelaksanaan, operasional tidaknya indikator, kesesuaian
indikator dengan kompetensi dasar, ketepatan dalam memilih metoda, media
dan sumber belajar, serta ketepatan teknik penilaian yang digunakan.
Merancang perbaikan rencana pelaksanaan pembelajaran berarti melakukan
perbaikan dari rencana sebelumnya.
2. Untuk Mengoptimalkan Proses Pembelajaran
Dapat dilakukan melalui (a) evaluasi diri secara jujur dan teliti terhadap semua
aspek pembelajaran (b) identifikasi faktor-faktor penyebab kegagalan dan
keberhasilan pembelajaran
Bagi peserta didik, hasil evaluasi dapat dimanfaatkan untuk :

a. Membangkitkan minat dan motivasi belajar.


b. Membentuk sikap yang positif terhadap belajar dan pembelajaran.
c. Membantu pemahaman peserta didik menjadi lebih baik.
d. Membantu peserta didik dalam memilih metoda belajar yang baik
dan benar.
e. Mengetahui kedudukan peserta didik dalam kelas
Bagi pendidik, hasil evaluasi dapat dimanfaatkan untuk :
a. Promosi peserta didik, seperti kenaikan kelas atau kelulusan.
b. Mendiagnosis peserta didik yang memiliki kelemahan atau kekurangan, baik
secara perorangan maupun kelompok.
c. Menentukan pengelompokan dan penempatan peserta didik berdasarkan
prestasi masing-masing.
d. Feedback dalam melakukan perbaikan terhadap sistem pembelajaran.
e. Menyusun laporan kepada orang tua guna menjelaskan pertumbuhan dan
perkembangan peserta didik.
f. Dijadikan dasar pertimbangan dalam membuat perencanaan pembelajaran.
g. Menentukan perlu tidaknya pembelajaran remedial
Bagi orang tua, hasil evaluasi dapat dimanfaatkan untuk :

a. Mengetahui kemajuan belajar peserta didik


b. Membimbing kegiatan belajar peserta didik di rumah.
c. Menentukan tindak lanjut pendidikan yang sesuai dengan
kemampuan anaknya.
d. Memprakirakan kemungkinan berhasil tidaknya anak tersebut dalam
bidang pekerjaannya.
Bagi administrator sekolah, hasil evaluasi dapat
dimanfaatkan untuk :

a. Menentukan penempatan peserta didik


b. Menentukan kenaikan kelas.
c. Pengelompokan peserta didik di sekolah mengingat terbatasnya
fasilitas pendidikan yang tersedia serta indikasi kemajuan peserta
didik pada waktu mendatang.
Hasil evaluasi bisa juga dimanfaatkan untuk:
• memilih teknik belajar yang tepat dan • menentukan strategi pembelajaran yang
benar tepat, dan mengembangkan alat
• menentukan kedudukan belajar dalam evaluasi yang akurat
kelas • menentukan perlu tidaknya
• menentukan kenaikan kelas atau kelulusan pembelajaran remedial.
• menentukan pengelompokan dan • mengetahui kemajuan belajar peserta
penempatan peserta didik berdasarkan didik
prestasi masing-masing. • menentukan penempatan peserta didik
• menyusun laporan kepada orang tua guna sesuai dengan kemampuannya
menjelaskan pertumbuhan dan • membuat kelompok sesuai dengan
perkembangan peserta didik prestasi yang diperoleh peserta didik
• merumuskan kompetensi dasar dan
indikator, menyusun tingkat kesulitan
materi
Dimyati dan Mudjiono (1994) mengemukakan ada tujuh
prinsip pembelajaran, yaitu:

1. perhatian dan motivasi,


2. keaktifan,
3. keterlibatan langsung/berpengalaman,
4. pengulangan,
5. tantangan,
6. balikan dan penguatan, dan
7. perbedaan individual”
Tahap-tahap pembelajaran yang sistematis
1. Tahap orientasi, yaitu suatu tahap dimana pendidik melakukan
orientasi terhadap kelas, peserta didik, dan lingkungannya.
Tujuannya adalah untuk memberikan gambaran bagi pendidik
dalam menyusun perencanaan pembelajaran.
2. Tahap implementasi, yaitu suatu tahap dimana pendidik sudah
mulai melaksanakan kegiatan pembelajaran.
3. Tahap evaluasi, yaitu suatu tahap dimana pendidik melakukan
evaluasi terhadap semua kegiatan yang telah dilakukannya
dalam proses pembelajaran.
4. Tahap tindak lanjut (follow-up), yaitu suatu tahap dimana
pendidik harus memikirkan tentang perbaikan dan
penyempurnaan proses pembelajaran,
Hasil belajar dapat timbul dalam berbagai jenis perbuatan atau pembentukan
tingkah laku peserta didik. Jenis tingkah laku itu diantaranya adalah :
1. Kebiasaan, yaitu cara bertindak yang dimiliki 5. Pemahaman dan konsep, yaitu jenis hasil belajar
peserta didik dan diperoleh melalui belajar. yang diperoleh melalui kegiatan belajar secara
2. Keterampilan, yaitu perbuatan atau tingkah rasional. Pada umumnya, pemahaman diperoleh
laku yang tampak sebagai akibat kegiatan otot dengan mencari jawaban atas pertanyaan mengapa
dan digerakkan serta dikoordinasikan oleh (why) dan bagaimana (how).
sistem syaraf.
6. Sikap, yaitu pemahaman, perasaan, dan
3. Akumulasi persepsi, yaitu berbagai persepsi kecenderungan berperilaku peserta didik terhadap
yang diperoleh peserta didik melalui belajar, sesuatu. Sikap terbentuk karena belajar dalam
seperti pengenalan simbol, angka, dan
pengertian. rangka hubungan sosial dengan objek yang disikapi
oleh individu bersangkutan. Arah sikap peserta
4. Asosiasi dan hafalan, yaitu seperangkat didik dapat berbentuk positif, netral atau negatif.
ingatan mengenai sesuatu sebagai hasil dari
penguatan melalui asosiasi, baik asosiasi yang 7. Nilai, yaitu tolak ukur untuk membedakan antara
disengaja atau wajar maupun asosiasi tiruan. yang baik dengan yang kurang baik.
8. Moral dan agama.
Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi secara
langsung maupun tidak langsung terhadap hasil belajar

1. Faktor peserta didik yang meliputi kapasitas dasar, bakat khusus, motivasi,
minat, kematangan dan kesiapan, sikap dan kebiasaan, dan lain-lain.
2. Faktor sarana dan prasarana, baik yang terkait dengan kualitas, kelengkapan
maupun penggunaannya, seperti pendidik, metode dan teknik, media,
bahan dan sumber belajar, program, dan lain-lain.
3. Faktor lingkungan, baik fisik, sosial maupun kultur, dimana kegiatan
pembelajaran dilaksanakan.
4. Faktor hasil belajar yang merujuk pada rumusan normatif harus menjadi
milik peserta didik setelah melaksanakan proses pembelajaran.
Beberapa contoh pemanfaatan atau penggunaan hasil
evaluasi antara lain adalah:
• Menentukan naik tidaknya atau lulus tidaknya seorang siswa. Hal ini
kita dasarkan pada interpretasi kita terhadap taraf kesiapan siswa
tersebut, Dalam penggunaan ini, tes yang dimaksud adalah tes
sumatif. Penentuan ini dilakukan setelah hasil tes tersebut dipadukan
dengan hasil tes-tes formatif atau sub sumatif sebelumnya.
• Mengadakan diagnosa atau remedial. Dari hasil tes yang telah kita
lakukan kita dapat mengetahui kelemahan-kelemahan siswa, maka
langkah berikutnya adalah mencari sebab-sebab kelemahan tersebut,
kemudian melakukan remedial (penyembuhan). Dalam penggunaan
ini, tes yang dimaksud adalah tes diagnostik.
Beberapa contoh pemanfaatan atau penggunaan hasil
evaluasi antara lain adalah:
• Perlu tidaknya suatu pelajaran diulang kembali atau tidak. Hal ini kita dasarkan
pada interpretasi terhadap prestasi kelompok. Dalam penggunaan ini, tes yang
dimaksud adalah tes formatif.
• Membangkitkan motif siswa. Ketika hasil tes ditunjukkan, biasanya siswa
berminat sekali untuk mengetahuinya, guru dapat memanfaatkan minat yang
besar tersebut untuk memberikan dorongan kepada siswa untuk belajar lebih
giat. Dalam penggunaan ini, tes yang dimaksud adalah tes formatif.
• Memberikan laporan kepada orang tua. Dengan tujuan agar dia memiliki
gambaran yang obyektif tentang perkembangan anaknya, untuk kemudian
menyikapinya. Dalam penggunaan ini, tes yang dimaksudkan adalah tes sumatif.
Pemberian hasil laporan ini dilakukan setelah hasil tes tersebut dipadukan
dengan hasil tes-tes formatif atau sub sumatif sebelumnya

Anda mungkin juga menyukai