Anda di halaman 1dari 15

ASSESMENT PEMBELAJARAN IPS

DISUSUN OLEH

Kelompok 11

INDAH SETYO RINI (20237370004)

THERESIA SAMOSIR (20237370021)

SEPTI NURHAYATI (20237370125)

NUR AZIZAH (20237370054)

PROGRAM PASCA SARJANA IPS

UNIVERSITAS INDRAPASTA

JAKARTA
A. Latar Belakang (SLIDE 2) INDAH
Proses pembelajaran merupakan upaya untuk mencapai Capaian Pembelajaran yang
dirumuskan dalam kurikulum. Sementara itu, kegiatan penilaian dilakukan untuk
mengukur dan menilai Capaian Pembelajaran. Penilaian juga digunakan untuk mengetahui
kekuatan dan kelemahan dalam proses pembelajaran sehingga dapat dijadikan dasar untuk
pengambilan keputusan dan perbaikan proses pembelajaran yang telah dilakukan. Oleh
sebab itu, kurikulum yang baik dan proses pembelajaran yang benar perlu didukung oleh
sistem penilaian yang baik, terencana, dan berkesinambungan.
Penilaian merupakan serangkaian kegiatan untuk memperoleh data dan informasi
tentang proses dan hasil belajar peserta didik. Penilaian dilakukan dengan cara
menganalisis dan menafsirkan data tentang kegiatan yang dilakukan peserta didik secara
sistematis dan berkesinambungan sehingga menjadi informasi yang bermakna dalam
pengambilan keputusan. Kurikulum Merdeka merupakan kurikulum berbasis projek yang
menekankan pembelajaran berbasis aktivitas. Hal ini berimplikasi pada pelaksanaan
penilaian yang meliputi kompetensi sikap, pengetahuan, maupun keterampilan baik proses
maupun hasil khususnya pada pembelajaran IPS.
B. Rumusan Masalah (SLIDE 3) INDAH
1. Apa pengertian penilaian pembelajaran IPS
2. Apa fungsi penilaian pembelajaran IPS
3. Implikasi penilaian terhadap pembelajaran IPS
C. Tujuan Penulisan (SLIDE 4) INDAH
1. Agar mengetahui pengertian penilaian pembelajaran IPS
2. Agar mengetahui fungsi penilaian pembelajaran IPS
3. Agar mengetahui implikasi penilaian terhadap pembelajaran IPS
BAB II

A. Pengertian Penilaian Pembelajaran IPS (SLIDE 5) INDAH


Menurut Sardiyo dan Farah penilaian adalah suatu proses sistematik untuk mengetahui
tingkat keberhasilan dan efisiensi suatu program. Penilaian merupakan suatu proses
pengumpulan, pelaporan, dan penggunaan informasi tentang hasil belajar siswa yang
diperoleh melalui pengukuran untuk menganalisis atau menjelaskan unjuk kerja atau
prestasi siswa dalam mengerjakan tugas-tugas yang terkait. Menurut Oktaviandi
dalam Farah penilaian atau assessment adalah penerapan berbagai cara dan penggunaan
beragam alat penilaian untuk memperoleh informasi tentang sejauh mana hasil belajar
peserta didik atau ketercapaian kompetensi (rangkaian kemampuan) peserta didik.
Penilaian pembelajaran merupakan proses pengumpulan dan pengolahan informasi
untuk mengukur pencapaian hasil belajar peserta didik. Penilaian dilakukan secara holistik
meliputi kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan, baik selama pembelajaran
berlangsung (penilaian proses) maupun setelah pembelajaran berakhir (penilaian hasil
belajar). Penilaian hasil belajar pada dasarnya berfokus pada bagaimana guru dapat
mengetahui hasil pembelajaran yang telah dilakukan. Guru harus mengetahui sejauh mana
siswa telah mengerti bahan yang telah diajarkan atau sejauh mana tujuan/kompetensi dari
kegiatan pembelajaran yang dikelola dapat dicapai. 1
Jadi, dapat disimpulkan bahwa penilaian pembelajaran IPS adalah proses
memberikan atau menentukan nilai kepada objek tertentu berdasarkan suatu kriteria
tertentu. Penilaian ini berguna untuk melihat ketercapaian siswa dalam memperoleh ilmu
baik dalam ranah kognitif, afektif dan psikomotorik dalam proses pembelajaran.

B. Fungsi Penilaian Pembelajaran IPS (SLIDE 6) INDAH


Fungsi dari penilaian menurut Nana Sudjana, adalah sebagai berikut :
1. Alat untuk mengetahui tercapai tidaknya tujuan intruksional. Dengan demikian
penilaian harus mengacu pada rumusan-rumusan tujuan intruksional. Jadi fungsi
penilaian ini sangat penting, dengan adanya penilaian pendidik dapat melihat
perubahan yang terjadi pada siswa. Perubahan itu bisa dilihat dari pengetahuan, sikap
dan keterampilan peserta didik.
2. Umpan balik bagi perbaikan proses belajar mengajar. Perbaikan dilakukan dalam hal
tujuan intruksional, kegiatan belajar siswa, strategi mengajar guru dan lain-lain. Jadi,
dalam proses pembelajaran pendidik bisa tidak hanya menyampaikan materi saja. Tapi
pendidik juga memberikan umpan balik terhadap peserta didik, sehingga siswa
diperbolehkan menjawab apa saja yang mereka ketahui pada pembelajaran tersebut.
3. Dasar dalam menyusun laporan kemajuan belajar siswa kepada para orang tua. Dalam
laporan tersebut dikemukakan kemampuan dan kecakapan belajar siswa dalam
berbagai bidang studi dalam bentuk nilai-nilai prestasi yang dicapainya. 2 Jadi, anak
merupakan tanggung jawab sekolah, setiap orangtua peserta didik telah menitipkan
anaknya disekolah untuk belajar dan memiliki ilmu pengetahuan, sikap yang baik, dan
keterampilan yang bagus. Jadi guru harus memberikan penilaian terhadap peserta didik
setiap semesternya, agar terlihat seperti apa perubahan anak tersebut setelah mengikuti
ujian.
Jadi kesimpulannya fungsi penilaian pembelajaran IPS yaitu pembelajaran harus
mengacu kepada rumusan-rumusan tujuan instruksional, lalu perbaikan mungkin
dilakukan dalam hal tujuan intstruksional, kegiatan belajar mahasiswa, strategi mengajar
dosen, dll. Dasar dalam menyusun laporan kemajuan hasil belajar mahasiswa kepada orang
tuanya.

Tujuan penilaian pembelajaran IPS (SLIDE 7) THERESIA

1. Mendeskripsikan kecakapan belajar para siswa sehingga dapat diketahui kelebihan


dan kekurangannya dalam berbagai bidang studi atau mata pelajaran yang
ditempuhnya.
2. Mengetahui keberhasilan proses pendidikan dan pengajaran di sekolah, yakni
seberapa jauh keefektifannya dalam mengubah tingkah laku para mahasiswa ke
arah tujuan pendidikan yang diharapkan. Dalam hal ini para mahasiswa untuk
menjadi manusia yang berkualitas dalam aspek intelektual, sosial, emosional,
moral, dan keterampilan.
3. Menentukan tindak lanjut hasil penilaian pembelajaran IPS, yakni melakukan
perbaikan dan penyempurnaan dalam hal program pendidikan dan pengajaran serta
strategi pelaksanaannya.
4. Memberikan pertanggungjawaban dari pihak sekolah kepada pihak-pihak yang
berkepentingan. Pihak yang dimaksud meliputi pemerintah, masyarakat, dan para
orang tua mahasiswa.

Sesuai dengan tujuan belajar, maka penilaian harus dapat menggambarkan


pencapaian kompetensi dari peserta didik. Secara garis besar fungsi dari penilaian adalah
sebagai berikut:
FUNGSI PENIALIAN IPS (SLIDE 8) THERESIA
1. Penilaian berfungsi selektif
Dengan cara mengadakan beberapa penilaian guru mempunyai cara untuk
mengadakan seleksi atau penilaian terhadap siswanya. Penilaian itu sendiri mempunyai
berbagai tujuan antara lain:
a. Untuk memilih siswa yang dapat diterima disekolah tertentu.
b. Untuk memilih siswa yang dapat naik ke kelas atau tingkat berikutnya.
c. Untuk memilih siswa yang seharusnya mendapat beasiswa.
d. Untuk memilih siswa yang sudah berhak meninggalkan sekolah, dan sebagainya.
2. Penilaian berfungsi diagnostik
Apabila alat yang digunakan dalam penilaian cukup memenuhi persyaratan, maka
dengan melihat hasilnya, guru akan mengetahui kelemahan siswa. Disamping itu,
diketahui pula sebab musabab kelemahan itu.Jadi dengan mengadakan penilaian,
sebenarnya guru mengadakan diagnosis kepada siswa tentang kebaikan dan
kelemahannya. Dengan diketahuinya kelemahan ini akan lebih mudah dicari cara untuk
mengatasi.
3. Penilaian berfungsi sebagai penempatan
Sistem baru yang kini banyak dipopulerkan di negara barat, adalah sistem belajar
sendiri. Belajar sendiri dapat dilakukan dengan cara mempelajari sebuah paket belajar,
baik itu berbentuk modul atau paket belajar lain. sebagai alasan dari timbulnya sistem
ini adalah adanya pengakuan yang besar terhadap kemampuan individual. Setiap siswa
sejak lahirnya telah membawa kemampuan sendiri-sendiri sehingga pelajaran akan
lebih efektif apabila disesuaikan dengan pembawaan yang ada. Akan tetapi disebabkan
karena keterbatasan sarana dan tenaga, pendidikan yang bersifat individual kadang-
kadang sukar sekali dilaksanakan.pendekatan yang lebih bersifat melayani perbedaan
kemampuan adalah pengajaran secara kelompok.Untuk dapat menentukan dengan pasti
dikelompok mana seorang siswa harus ditempatkan, digunakan untuk penilaian.
Sekelompok siswa yang mempunyai hasil penilaian yang sama, akan berada dalam
kelompok yang sama dalam belajar.3
Penilaian pembelajaran penempatan IPS juga merupakan penilaian pembelajaran
yang ditujukan untuk mengetahui keterampilan prasyarat yang diperlukan bagi suatu
program pembelajaran dan penguasaan belajar seperti yang diprogramkan sebelum
memulai kegiatan belajar untuk program itu. Dengan kata lain, penilaian pembelajaran
IPS ini berorientasi kepada siapapun mahasiswa untuk menghadapi program baru dan
kecocokan program belajar dengan kemampuan mahasiswa.
Dari segi alatbya, penilaian pembelajaran IPS hasil belajar dapat dibedakan
mendahului tes bukan tes (Moyes). Tes ini ada yang diberikan secara lisan, tes
tulisan,badan ada tes tindakan. Soal-soal tes ada yang disusun dalam bentuk objektif,
ada juga yang dalam bentuk esai atau uraian. Tes sebagai alat penilaian pembelajaran
IPS mencakup observasi, kusioner, wawancara, skala sosiomentri, studi kasus dan
sebagainya.
4. Penilaian berfungsi sebagai pengukur keberhasilan
Fungsi keempat dari penilaian ini dimaksudkan untuk mengetahui sampai sejauh
mana suatu program berhasil diterapkan. Telah disinggung pada bagian-bagian
sebelum ini, keberhasilan program ditentukan oleh, beberapa faktor yaitu faktor guru,
metode mengajar, kurikulum, sarana, dan sistem administrasi. 4
Berdasarkan fungsinya, penilaian sering dibedakan dalam dua kelompok yaitu:

1) Penilaian formatif
Penilaian formatif berfungsi untuk memberi umpan balik terhadap kemajuan
belajar peserta didik, memperbaiki proses pengajaran atau pembelajaran dalam
rangka meningkatkan pemahaman atau prestasi belajar peserta didik. Jadi penilaian
formatif ini sangat besar pengaruhnya bagi pendidik juga peserta didik. Karena
dalam umpan balik inilah seorang pendidik bisa melihat perubahan siswa dalam
proses pembelajaran. Misalnya guru menjelaskan mengenai jenis-jenis pekerjaan,
setelah guru selesai menjelaskan. Guru bisa mengajukan pertanyaan kepada Perta
didik, sehingga peserta didik memberikan jawaban sesuai dengan apa yang mereka
ketahui.
2) Penilaian sumatif
Penilaian sumatif berungsi untuk menilai pencapaian siswa pada suatu periode
waktu tertentu. Pada perkembangan terakhir penilaian dibedakan dalam tiga
kelompok, yaitu assessment of learning, assessment for learning, dan assessment
as learning. Assessment of learning adalah penilaian terhadap apa yang telah
dicapai peserta didik; assessment for learning adalah penilaian untuk
mengidentifikasi kesulitan yang mungkin dihadapi peserta dan menemukan cara
atau strategi untuk membantu peserta didik sehingga lebih mudah memahami dan
membuat pembelajaran menjadi efektif. 5
Assessment pada dasarnya adalah penilaian sumatif dan assessment for learning
dan assessment as learning adalah penilaian formatif. Assessment as learning,
merupakan penilaian yang menekankan pada keterlibatan peserta didik untuk secara
aktif berpikir mengenai proses belajar dan hasil belajarnya sehingga berkembang
menjadi pembelajar yang mandiri (independent learner). Konsep penilaian tersebut
muncul berdasarkan ide bahwa belajar tidak hanya transfer pengetahuan dari seorang
yang lebih mengetahui terhadap yang belum mengetahui, tetapi lebih merupakan
proses pengolahan kognitif yang aktif yang terjadi ketika seseorang berinteraksi
dengan ide-ide baru. (lihat di panduan penilaian).
Teknik penilaian dalam pembelajaran IPS (SLIDE 9) THERESIA

Teknik penilaian pembelajaran IPS dapat dibagi menjadi dua yaitu non dan non tes :

a. Tes, tes dikenal sebagai achievement test atau tes hasil belajar, yang dapat dibedakan
antara test terstandar atau tes yang dibuat oleh guru, yang terdiri dari :
1) Lisan. Test lisan dapat diberikan secara individual maupun kelompok. Tes lisan ini
merupakan tes yang diberikan pendidik terhadap peserta didik. Jadi tes lisan ini
dimana pendidik bisa mengajukan pertanyaan kepada peserta didik secara
langsung.
2) Tulis. Test tulisan dapat berupa essai, yaitu jenis test yang berstruktur, bebas dan
terbatas atau objektif yaitu jenis tes yang tinggal memilih jawabannya, dapat berupa
benar atau salah, menjodohkan, isisan pendek atau pilihan ganda.
3) Tindakan. Test tindakan atau test praktik juga dapat diberikan secara individual
maupun kelompok. Tes tindakan ini juga tes yang disampaikan dalam bentuk lisan
atau tulisan dan pelaksanaan tugasnya dinyatakan dengan perbuatan atau tindakan.
Maksudnya adalah pendidik memberikan sebuah tugas, peserta didik mengerjakan
tugas tersebut. Dan hasil dari pengerjaan peserta didiklah yang disebut sebagai
tindakan.
b. Non tes, yang termasuk non tes adalah :
1) Observasi, bisa langsung, tidak langsung atau partisipasi
2) Kuesioner atau wawancara, bisa berstruktur atau tidak berstruktur
3) Skala
4) Sosiomentri
5) Studi kasus
6) Cheklis
Prinsip-prinsip dan prosedur penilaian pembelajaran IPS (SLIDE 10) SEPTI

Mengingat pentingnya penilaian pembelajaran IPS dalam menentukan kualitas


pendidikan, upaya merencanakan penilaian pembelajaran IPS hendaknya memperhatikan
beberapa langkah yang dapat dijadikan pegangan dalam melaksanakan proses penilaian
pembelajaran IPS hasil belajar, yakni :

a. Merumuskan atau mempertegas tujuan-tujuan pengajaran


b. Mengkaji kembali materi pengajaran berdasarkan kurikulum dan silabus mata
pelajaran
c. Menyusun alat-alat penilaian pembelajaran IPS, baik tes maupun non tes, yang cocok
digunakan dalam menilai jenis-jenis tingkah laku yang tergambar dalam tujuan
pengajaran
d. Menggunakan hasil-hasil penilaian pembelajaran IPS sesuai dengan tujuan penilaian
pembelajaran tersebut, yakni untuk kepentingan pendiskripsian kemampuan
mahasiswa, kepentingan perbaikan, pengajaran, kepentingan bimbingan belajar,
maupun kepentingan laporan pertanggungjawaban pendidikan.

Jenis-jenis penilaian dalam Pembelajaran IPS (SLIDE 11) SEPTI

a. Penilaian pembelajaran IPS formatif


Maksudnya adalah penilaian pembelajaran yang dilaksanakan pada akhir program
belajar-mengajar untuk melihat tingkat keberhasilan proses belajar-mengajar itu
sendiri. Dengan demikian penilaian pembelajaran IPS formatif ini berorientasi kepada
proses belajar mengajar
b. Penilaian pembelajaran IPS sumatif
Penilaian pembelajaran yang dilaksanakan pada akhir unit program, yaitu akhir
catur waktu, akhir semester, dan akhir tahun. Tujuannya adalah untuk melihat hasil
yang dicapai oleh para mahasiswa. Yakni seberapa jauh tujuan-tujuan kurikuler
dikuasai oleh para mahasiswa. Penilaian pembelajaram IPS ini berorientasi kepada
produk, bukan kepada proses.
c. Penilaian Pembelajaran IPS diagnostik
Penilaian ini adalah penilaian pembelajaran yang bertujuan untuk melihat
kelemahan-kelemahan mahasiswa serta faktor penyebabnya. Penilaian pembelajaran
IPS ini dilaksanakan untuk keperluan bimbingan belajar, pengajaran remedial
(remedial teaching), menentukan kasus-kasus, dll. Soal-soal tertentu disusun agar dapat
ditemukan jenis kesulitan belajar yang dihadapi oleh para mahasiswa.
d. Penilaian Pembelajaran IPS selectif
Penilaian pembelajaran IPS ini adalah penilaian pembelajaran yang bertujuan untuk
keperluan seleksi, misalnya ujian saringan masuk ke lembaga pendidikan tertentu.
e. Penilaian pembelajaran IPS penempatan
Adalah penilaian pembelajaran yang ditujukan untuk mengetahui keterampilan
prasyarat yang digunakan bagi suatu program belajaran dan penguasaan belajar
seperti yang diprogramkan sebelum memulai kegiatan belajar untuk program itu.
Dengan kata lain, penilaian pembelajaran ips ini berorientasi kepada kesiapan
mahasiswa untuk menghadapi program baru dan kecocokan program belajar dengan
kemampuan mahasiswa.

Pelaksanaan Penilaian Pembelajaran IPS (SLIDE 12) SEPTI


Yang dimaksud dengan pelaksanaan pembelajaran IPS dalam pembahasan ini ialah
cara yang digunakan dalam menentukan drajat keberhasilan hasil dalam pembelajaran
sehingga kedudukan siswa-siswi dapat diketahui, apakah telah menguasai tujuan
instruksional apakah belum.
Dalam penilaian pembelajaran ips hasil dan proses belajar dapat digunakan
beberapa cara:
Cara pertama menggunakan system huruf, yakni A, B, C, D, dan E (gagal) biasanya ukuran
digunakan adalah A paling tinggi, paling baik, atau sempurna ; B baik; C sedang atau
cukup; dan D kurang.
Cara kedua ialah dengan system angka yang menggunakan beberapa standar. Dalam
standar empat, angka 4 setara dengan A, angka 3 setara dengan B, angka 2 setara dengan
C, dan angka 1 setara dengan D. ada juga standar sepuluh, yakni menggunakan rentangan
angka dari 1-10. Bahkan ada juga menggunakan 1-100. Cara mana yang dipakai tidak jadi
masalah asal konsisten dalam pemakaiannya.
C. Implikasi Terhadap Penilaian Pembelajaran IPS (SLIDE 13) SEPTI
Menurut Zahro (2015) pentingnya penilaian dalam penyelenggaraan sebuah
pendidikan sangat diperlukan karena dapat menjadi alat bantu bagi pendidik untuk
meningkatkan mutu pendidikan di dalam kelas. namun seringkali pelaksanaan penilaian
dalam sebuah program pendidikan hanya dijadikan formalitas, sekedar memenuhi aturan
administrasi lembaga atau menjawab keingintahuan orangtua akan perkembangan
anaknya. Oleh karena itu sangat penting bagi guru untuk berusaha memahami seluk beluk
penilaian demi tercapainya tujuan pendidikan yang sesungguhnya. Karena penilaian yang
baik akan berdampak baik juga pada proses pembelajaran yang selanjutnya.6
Diantara implikasi penilaian terhadap pembelajaran yaitu sebagai berikut:
1. Meningkatkan pembelajaran saat melakukan evaluasi formatif untuk mengembangkan
atau memodifikasi modul pembelajaran, disitu jelas terlihat bahwa asesmen digunakan
untuk memfasilitasi pembelajaran siswa. Namun evaluasi sumatif dapat mempengaruhi
pembelajaran juga, seperti berikut:
a. Asesment dapat memotivasisi siswa untuk belajar rata-rata siswa akan mempelajari
materi yang sudah disampaikan dikelas menjadi lebih banyak, meninjaunya lebih
sering, dan mempelajarinya lebih baik ketika mereka diberitahu akan diadakan
ujian. Namun demikian evaluasi seperti ini datangnya dari luar (eksternal) dan akan
mengikir motivasi yang datang dari dalam diri sendiri (internal). Alih-alih evaluasi
ini bertujuan untuk mengetahui seberapa jauh tingkat pemahaman mereka dan
membantu mereka lebih tertarik menguasai pokok bahasan dari setiap materi yang
telah dipelajari, siswa malah akan terdorong pada kepentingan performa mereka.
Artinya siswa bisa saja melakukan segala cara agar hasil dari ujian (evaluasi)
mereka memuaskan.
b. Asesment akan mempengaruhi proses-proses kognitif siswa Siswa mengambil
kesimpulan tentang tujuan pengajaran kita hanya pada sebagian hal dari satu
pelajaran yang utuh. Dalam artian biasanya siswa akan menghabiskan lebih banyak
waktu untuk mempelajari hal-hal yang mereka pikir akan diangkat dalam ujian
(evaluasi) ketimbang hal-hal yang mereka pikir tidak akan dimuat dalam ujian
(evaluasi).
c. Asesment dapat berperan sebagai pengalaman dan umpan balik belajar Pada
umumnya seorang siswa yang mengerjakan suatu ujian (evaluasi dari sebuah
asesmen (penilaian) terhadap materi pelajaran tertentu, maka siswa tersebut akan
me-recall ingatannya terkait pelajaran tersebut dan setelah mengetahui hasilnya
baik itu memuaskan atau tidak, maka pemahaman siswa terhadap materi
pembelajaran itu akan lebih baik. Dalam artian efikasi diri siswa harus meningkat
setelah dilakukannya proses asesmen (penilaian) melalui ujian (evaluasi) dan
umpan balik asesment (penilaian) harus mencakup informasi konkret tentang di
titik mana siswa berhasil, di titik mana siswa mengalami kesulitan serta bagaimana
cara siswa dalam memperbaiki performanya.
2. Memadukan keputusan pengajaran baik evaluasi formatif maupun sumatif keduanya
dapat memandu pembuatan keputusan pengajaran. Setiap ujian (evaluasi) sumatif yang
biasa dihadapi dalam periode waktu tertentu (misalnya, ujian tengah semester dan ujian
akhir semester) akan memandu pengajar (guru) untuk memprioritaskan topik dan fokus
keterampilan yang akan ditingkatkan dalam periode pembelajaran kedepannya. Hasil
dari ujian (evaluasi) formatif akan memberikan informasi yang berkelanjutan tentang
tepat tidaknyatujuan pengajaran serta efektivitas dari strategi pengajaran yang telah
dilaksanakan.
SLIDE 14 (INUNG)
3. Mendiagnosis masalah pembelajaran dan performa Biasanya seorang pengajar (guru)
akan menemukan beberapa siswa yang secara kemampuan memiliki perbedaan tingkat
pemahaman dengan siswa lainnya di dalam kelas. Hal dimungkinkan karena beberapa
siswa belajar dengan cara yang berbeda dibandingkan teman-teman kebanyakannya di
kelas dan siswa tersebut tetaplah membutuhkan layanan pendidikan. Asesmen berperan
untuk untuk mengidentifikasi siswa-siswa yang memiliki kemampuan di atas atau di
bawah teman-teman yang lainnya di dalam kelas. Disinilah asesmen (penilaian) juga
berperan sebagai informasi bagi pengajar (guru) untuk mencari solusi agar mendorong
siswa untuk memperbaiki performa dan pemahamannya terhadap materi yang
disampaikan di dalam kelas.
4. Meningkatkan pengaturan diri praktik-praktik asesmen (penilaian) yang dilakukan di
dalam kelas seharusnya membantu siswa untuk terlibat dalam proses-proses
pengaturan diri seperti meningkatnya kesadaran siswa tetang seberapa baik performa
mereka di dalam kelas dan usaha siswa untuk mengevaluasi dirinya sendiri terkait
usaha dan performa mereka dalam mengikuti dan memahami setiap pelajaran yang
telah disampaikan oleh pengajar (guru).tukan apa yang telah dipelajari siswa para
pengajar (guru) biasanya harus menggunakan asesmen formal untuk menentukan
apakah siswa telah mencapai tujuan pengajaran atau standar isi tertentu. Hasil asesmen
(penilaian) juga dapat memabntu pengajar (guru) untuk menentukan siswa mana yang
berprestasi dan siswa yang tidak berprestasi atau untuk menentukan siswa mana yang
harus mengerjakan tugas tambahan agar mampu mencapai standar yang telah
ditetapkan. Atau juga untuk menentukan siswa mana yang tinggal kelas karena
dianggap tidak mampu mencapai standar yang telah ditetapkan diprediksi tidak akan
melajutkan ke kelas yang lebih tinggi.

Yang dimaksud dengan imlikasi penilaian pembelajaran IPS dalam pembahasan ialah cara yang
digunakan dalam menentukan drajat penilaian keberhasilan hasil dalam pembelajaran sehingga
kedudukan siswa dapat diketahui, apakah sudah menguasai tujuan instruksional ataukah belum.
Dalam penilaian pembelajaran IPS hasil dan proses belajar dapat digunakan beberapa cara.

Cara pertama, menggunakan sistem huruf, yakni A,B,C,D, dan E (gagal) biasanya ukuran yang
digunakan adalah A paling tinggi, B baik, C cukup, dan D kurang. Cara kedua ialah dengan sistem
angka yang menggunakan beberapa standart. Dalam standart empat, angka 4 setara dengan A,
angka 3 setara dengan B, angka 2 setara dengan C, dan angka 1 setara dengan D. Adajuga standart
10, yakni menggunakan rentan angka 1-10, bahkan ada juga yang menggunakan 1-100. Cara yang
dipakai tidak jadi masalah asal konsisten dalam pemakaiannya.

Analisis: (SLIDE 15) INUNG

Ketepatan penilaian yang dilakukan sekolah, terutama yang berkaitan dengan penilaian kelas,
memperlihatkan pencapaian hasil belajar siswa. Penilaian tersebut mempengaruhi pendekatan,
kegiatan, dan sumber belajar yang diterapkan guru dalam proses pembelajaran. Penilaian dan
kegiatan pembelajaran bermuara pada penguasaan kompetensi yang diharapkan. Selama ini
pelaksanaan penilaian di kelas kurang mampu menggambarkan kemampuan siswa yang beragam
karena cara dan alat yang digunakan kurang sesuai dan kurang bervariasi. Karena keterbatasan
kemampuan dan waktu, penilaian cenderung dilakukan dengan menggunakan cara dan alat yang
lebih menyederhanakan tuntutan siswa. Hasil evaluasi pelaksanaan kurikulum menunjukkan
bahwa penilaian yang dilakukan di kelas kurang mampu memperlihatkan tuntutan hasil belajar
siswa, oleh karena itu solusi dari kami ialah hendaknya pendidik setelah melakukan pembelajaran,
maka anak tersebut diberi penugasan berupa tes tertulis, jika hal tersebut juga tidak mencapai
tujuan yang diharapkan, maka pendidik bisa membuat penugasan dengan tes lisan. Setelah mereka
melakukan evaluasi, berilah kepada reward kepada anak didik yang telah mencapai tujuan
pembelajaran, sebagai apresiasi karena anak tersebut telah menuntaskan penugasannya dengan
baik dan benar.

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan (SLIDE 16) INUNG


Penilaian pembelajaran merupakan proses pengumpulan dan pengolahan informasi
untuk mengukur pencapaian hasil belajar peserta didik. Penilaian dilakukan melalui
kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan, baik selama pembelajaran berlangsung
(penilaian proses) maupun setelah pembelajaran berakhir (penilaian hasil belajar).
Penilaian hasil belajar pada dasarnya berfokus pada bagaimana guru dapat mengetahui
hasil pembelajaran yang telah dilakukan.
Penilaian ini dilakukan supaya guru tahu sampai batas mana kemampuan siswa dalam
memahami atau mengikuti pembelajaran. Jadi, dapat disimpulkan bahwa penilaian
pembelajaran IPS adalah proses memberikan atau menentukan nilai kepada objek tertentu
berdasarkan suatu kriteria tertentu. Fungsi adanya penilaian ini adalah guru bias melihat
batas keberhasilan siswa untuk mencapai suatu tujuan dari pembelajaran.
Fungsi penilaian pembelajaran IPS yaitu pembelajaran harus mengacu kepada rumusan-
rumusan tujuan instruksional, lalu perbaikan mungkin dilakukan dalam hal tujuan
intstruksional, kegiatan belajar siswa, strategi mengajar guru, dll. pelaksanaan
pembelajaran IPS dalam pembahasan ini ialah cara yang digunakan dalam menentukan
drajat keberhasilan hasil dalam pembelajaran sehingga kedudukan siswa-siswi dapat
diketahui, apakah telah menguasai tujuan instruksional apakah belum. Dan dasar dalam
menyusun laporan kemajuan hasil belajar mahasiswa kepada orang tuanya. pentingnya
penilaian dalam penyelenggaraan sebuah pendidikan sangat diperlukan karena dapat
menjadi alat bantu bagi pendidik untuk meningkatkan mutu pendidikan di dalam kelas.
namun seringkali pelaksanaan penilaian dalam sebuah program pendidikan hanya
dijadikan formalitas, sekedar memenuhi aturan administrasi lembaga atau menjawab
keingintahuan orangtua akan perkembangan anaknya. Oleh karena itu sangat penting bagi
guru untuk berusaha memahami seluk beluk penilaian demi tercapainya tujuan pendidikan
yang sesungguhnya. Karena penilaian yang baik akan berdampak baik juga pada proses
pembelajaran yang selanjutnya.

Anda mungkin juga menyukai