DISUSUN OLEH
Kelompok 11
UNIVERSITAS INDRAPASTA
JAKARTA
A. Latar Belakang (SLIDE 2) INDAH
Proses pembelajaran merupakan upaya untuk mencapai Capaian Pembelajaran yang
dirumuskan dalam kurikulum. Sementara itu, kegiatan penilaian dilakukan untuk
mengukur dan menilai Capaian Pembelajaran. Penilaian juga digunakan untuk mengetahui
kekuatan dan kelemahan dalam proses pembelajaran sehingga dapat dijadikan dasar untuk
pengambilan keputusan dan perbaikan proses pembelajaran yang telah dilakukan. Oleh
sebab itu, kurikulum yang baik dan proses pembelajaran yang benar perlu didukung oleh
sistem penilaian yang baik, terencana, dan berkesinambungan.
Penilaian merupakan serangkaian kegiatan untuk memperoleh data dan informasi
tentang proses dan hasil belajar peserta didik. Penilaian dilakukan dengan cara
menganalisis dan menafsirkan data tentang kegiatan yang dilakukan peserta didik secara
sistematis dan berkesinambungan sehingga menjadi informasi yang bermakna dalam
pengambilan keputusan. Kurikulum Merdeka merupakan kurikulum berbasis projek yang
menekankan pembelajaran berbasis aktivitas. Hal ini berimplikasi pada pelaksanaan
penilaian yang meliputi kompetensi sikap, pengetahuan, maupun keterampilan baik proses
maupun hasil khususnya pada pembelajaran IPS.
B. Rumusan Masalah (SLIDE 3) INDAH
1. Apa pengertian penilaian pembelajaran IPS
2. Apa fungsi penilaian pembelajaran IPS
3. Implikasi penilaian terhadap pembelajaran IPS
C. Tujuan Penulisan (SLIDE 4) INDAH
1. Agar mengetahui pengertian penilaian pembelajaran IPS
2. Agar mengetahui fungsi penilaian pembelajaran IPS
3. Agar mengetahui implikasi penilaian terhadap pembelajaran IPS
BAB II
1) Penilaian formatif
Penilaian formatif berfungsi untuk memberi umpan balik terhadap kemajuan
belajar peserta didik, memperbaiki proses pengajaran atau pembelajaran dalam
rangka meningkatkan pemahaman atau prestasi belajar peserta didik. Jadi penilaian
formatif ini sangat besar pengaruhnya bagi pendidik juga peserta didik. Karena
dalam umpan balik inilah seorang pendidik bisa melihat perubahan siswa dalam
proses pembelajaran. Misalnya guru menjelaskan mengenai jenis-jenis pekerjaan,
setelah guru selesai menjelaskan. Guru bisa mengajukan pertanyaan kepada Perta
didik, sehingga peserta didik memberikan jawaban sesuai dengan apa yang mereka
ketahui.
2) Penilaian sumatif
Penilaian sumatif berungsi untuk menilai pencapaian siswa pada suatu periode
waktu tertentu. Pada perkembangan terakhir penilaian dibedakan dalam tiga
kelompok, yaitu assessment of learning, assessment for learning, dan assessment
as learning. Assessment of learning adalah penilaian terhadap apa yang telah
dicapai peserta didik; assessment for learning adalah penilaian untuk
mengidentifikasi kesulitan yang mungkin dihadapi peserta dan menemukan cara
atau strategi untuk membantu peserta didik sehingga lebih mudah memahami dan
membuat pembelajaran menjadi efektif. 5
Assessment pada dasarnya adalah penilaian sumatif dan assessment for learning
dan assessment as learning adalah penilaian formatif. Assessment as learning,
merupakan penilaian yang menekankan pada keterlibatan peserta didik untuk secara
aktif berpikir mengenai proses belajar dan hasil belajarnya sehingga berkembang
menjadi pembelajar yang mandiri (independent learner). Konsep penilaian tersebut
muncul berdasarkan ide bahwa belajar tidak hanya transfer pengetahuan dari seorang
yang lebih mengetahui terhadap yang belum mengetahui, tetapi lebih merupakan
proses pengolahan kognitif yang aktif yang terjadi ketika seseorang berinteraksi
dengan ide-ide baru. (lihat di panduan penilaian).
Teknik penilaian dalam pembelajaran IPS (SLIDE 9) THERESIA
Teknik penilaian pembelajaran IPS dapat dibagi menjadi dua yaitu non dan non tes :
a. Tes, tes dikenal sebagai achievement test atau tes hasil belajar, yang dapat dibedakan
antara test terstandar atau tes yang dibuat oleh guru, yang terdiri dari :
1) Lisan. Test lisan dapat diberikan secara individual maupun kelompok. Tes lisan ini
merupakan tes yang diberikan pendidik terhadap peserta didik. Jadi tes lisan ini
dimana pendidik bisa mengajukan pertanyaan kepada peserta didik secara
langsung.
2) Tulis. Test tulisan dapat berupa essai, yaitu jenis test yang berstruktur, bebas dan
terbatas atau objektif yaitu jenis tes yang tinggal memilih jawabannya, dapat berupa
benar atau salah, menjodohkan, isisan pendek atau pilihan ganda.
3) Tindakan. Test tindakan atau test praktik juga dapat diberikan secara individual
maupun kelompok. Tes tindakan ini juga tes yang disampaikan dalam bentuk lisan
atau tulisan dan pelaksanaan tugasnya dinyatakan dengan perbuatan atau tindakan.
Maksudnya adalah pendidik memberikan sebuah tugas, peserta didik mengerjakan
tugas tersebut. Dan hasil dari pengerjaan peserta didiklah yang disebut sebagai
tindakan.
b. Non tes, yang termasuk non tes adalah :
1) Observasi, bisa langsung, tidak langsung atau partisipasi
2) Kuesioner atau wawancara, bisa berstruktur atau tidak berstruktur
3) Skala
4) Sosiomentri
5) Studi kasus
6) Cheklis
Prinsip-prinsip dan prosedur penilaian pembelajaran IPS (SLIDE 10) SEPTI
Yang dimaksud dengan imlikasi penilaian pembelajaran IPS dalam pembahasan ialah cara yang
digunakan dalam menentukan drajat penilaian keberhasilan hasil dalam pembelajaran sehingga
kedudukan siswa dapat diketahui, apakah sudah menguasai tujuan instruksional ataukah belum.
Dalam penilaian pembelajaran IPS hasil dan proses belajar dapat digunakan beberapa cara.
Cara pertama, menggunakan sistem huruf, yakni A,B,C,D, dan E (gagal) biasanya ukuran yang
digunakan adalah A paling tinggi, B baik, C cukup, dan D kurang. Cara kedua ialah dengan sistem
angka yang menggunakan beberapa standart. Dalam standart empat, angka 4 setara dengan A,
angka 3 setara dengan B, angka 2 setara dengan C, dan angka 1 setara dengan D. Adajuga standart
10, yakni menggunakan rentan angka 1-10, bahkan ada juga yang menggunakan 1-100. Cara yang
dipakai tidak jadi masalah asal konsisten dalam pemakaiannya.
Ketepatan penilaian yang dilakukan sekolah, terutama yang berkaitan dengan penilaian kelas,
memperlihatkan pencapaian hasil belajar siswa. Penilaian tersebut mempengaruhi pendekatan,
kegiatan, dan sumber belajar yang diterapkan guru dalam proses pembelajaran. Penilaian dan
kegiatan pembelajaran bermuara pada penguasaan kompetensi yang diharapkan. Selama ini
pelaksanaan penilaian di kelas kurang mampu menggambarkan kemampuan siswa yang beragam
karena cara dan alat yang digunakan kurang sesuai dan kurang bervariasi. Karena keterbatasan
kemampuan dan waktu, penilaian cenderung dilakukan dengan menggunakan cara dan alat yang
lebih menyederhanakan tuntutan siswa. Hasil evaluasi pelaksanaan kurikulum menunjukkan
bahwa penilaian yang dilakukan di kelas kurang mampu memperlihatkan tuntutan hasil belajar
siswa, oleh karena itu solusi dari kami ialah hendaknya pendidik setelah melakukan pembelajaran,
maka anak tersebut diberi penugasan berupa tes tertulis, jika hal tersebut juga tidak mencapai
tujuan yang diharapkan, maka pendidik bisa membuat penugasan dengan tes lisan. Setelah mereka
melakukan evaluasi, berilah kepada reward kepada anak didik yang telah mencapai tujuan
pembelajaran, sebagai apresiasi karena anak tersebut telah menuntaskan penugasannya dengan
baik dan benar.
BAB III
PENUTUP