Anda di halaman 1dari 15

Jurnal Pendidikan Agama Islam Program Studi Pendidikan Agama Islam

Volume 01 Nomor 22 Desember 2022

Pelaporan Hasil Penilaian Pembelajaran PAI


Mutainah
Susanti Putri
Universitas Yudharta Pasuruan
mutm6458@gmail.com,susantiputri536@gmail .com

ABSTRAK
Artikel ini bertujuan untuk mengkaji dan menjelaskan secara terperinci mengenai
pelaporan hasil penilaian pembelajaran PAI. Pelaporan hasil penilaian
pembelajaran PAI berhubungan dengan prosedur pengolahan hasil penilaian yang
baik dan mampu menggambarkan seluruh penilaian dalam pembelajaran
PAI.Pelaporan hasil penilaian merupakan suatu kewajiban guru dalam dunia
pendidikan. Pelaporan hasil penilaian berguna untuk mengetahui perkembangan
siswa dalam pembelajaran PAI yang menginforasikan tingkat kemajuan dan
kesesuaian hasil belajar peserta didik dengan standar kompetensi dan kompetensi
dasar yang telah di tetapkan.Karena dari hasil pelaporan hasil penilaian guru bisa
mengetahui keunggulan,kemapuan,dan kelemahan peserta didik dalam mengikuti
kegiatan keseharian peserta didik dalam pembelajaran PAI dalam kelas yang
menjadi tolak ukur keberhasilan peserta didik berdasarkan acuan kriterian dan
indikator yang ingin di capai.Fungsi pelaporan hasil penilaian adalah untuk
mendeteksi semua kebutuhan perbaikan pembelajaran peserta didik secara
berkesinambungan.
KATA KUNCI: Pelaporan Hasil Penilaian, Pembelajaran Pai
PENDAHULUAN
Laporan Hasil Belajar LHB peserta didik berbentuk profil yang mencakup aspek
kognitif, afektif dan psikomotorik, informasi mengenai aspek –aspek tersebut diperoleh
berdasarkan sistem tagihan yang dipergunakan untuk mata pelajaran yang sesuai dengan
tuntutan kompetensi dasar. Laporan Hasil Belajar atau biasa disebut dengan rapor merupakan

1|Page
dokumen yang menjadi penghubung komunikasi baik antara sekolah dengan orang tua peserta
didik maupun dengan pihak-pihak lain yang ingin mengetahui tentang hasil belajar peserta
didik pada kurun waktu tertentu. Karena itu rapor harus komunikatif, informatif, dan
komprehensif menyeluruh untuk memberikan gambaran tentang hasil belajar peserta didik.

Penilaian (Assesment) menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia berasal dari kata
“nilai” yang berarti kepandaian, biji, dan ponten. Sedangkan penilaian yaitu proses, cara,
perbuatan menilai, pemberian nilai (biji, kadar mutu, harga). Penilaian dapat diartikan sebagai
proses untuk mendapatkan informasi dalam bentuk apapun yang dapat digunakan untuk dasar
pengambilan keputursan tentang peserta didik, baik yang menyangkut kurikulum, program
belajar, iklim sekolah maupun kebijakan-kebijakan sekolah.1

Trianto juga menjelaskan bahwa penilaian adalah suatu usaha untuk mendapatkan
berbagai informasi secara berkala, berkesinambungan, dan menyeluruh tentang proses dan
hasil dari pertumbuhan dan perkembangan yang telah dicapai oleh peserta didik2

Hasil belajar adalah perwujudan perilaku belajar yang biasanya terlihat dalam


perubahan, kebiasaan, keterampilan, sikap, pengamatan, dan kemampuan. Keberhasilan
seseorang di dalam mengikuti proses pembelajaran pada satu jenjang pendidikan tertentu
dapat dilihat dari hasil belajar itu sendiri.

PEMBAHASAN Pengertian Pelaporan Hasil Pembelajaran

Pelaporan Hasil Penilaian Hasil penilaian ranah kognitif dan psikomotor dapat berupa nilai
angka maupun deskripsi kualitatif terhadap kompetensi dasar tertentu. Mislanya untuk nilai angka
dapat diberikan dalam bentuk nilai 75 sebagai batas penguasaan (mastery). Artinya, jika seorang
siswa sudah mencapai nilai 75 atau lebih (untuk kompetensi dasar tertentu maka dikatakan siswa
tersebut berhasil. Akan tetapi, jika seorang siswa belum mencapai 75, diaktakan siswa tersebut 

Pelaporan hasil inventori afektif ini akan sangat bermanfat khususnya untuk mengetahui sikap
dan minat siswa terhadap pelajaran matematika dan hasilnya dapat dimanfaatkan untuk

1
Zurida Ariasti, Penilaiaan Pelaksaan Autentik Dalam Pembelajaraan PAI Di SMP Kotabumi Lampung Utara, hal
51
2
Ibid, hal 53
2|Page
memperbaiki sikap serta minat siswa terhadap pembelajaran PAI. Pelaporan ranah afektif dilakukan
secara kualitatif. 

Istilah penilaian merupakan sinonim dari pengukuran, pengujian, atau evaluasi. Sedangkan
istilah autentik yakni sinonim dari asli, nyata, valid, atau reliabel (Umar, 2016). Menurut Abdul
Majid, penilaian autentik adalah proses pengumpulan berbagai data yang bisa memberikan
gambaran perkembangan peserta didik (Majid, 2015). Sedangkan menurut (Supardi,
2015)mengungkapkan bahwa authentik assesmentadalah suatu assessmenthasil belajar yang
menuntut peserta didik menunjukkan prestasi dan hasil belajar berupa kemampuan dalam
kehidupan nyata dalam bentuk kinerja atau hasil kerja. Adapun menurut Jon Mueller (Mueller,
2006)penilaian autentikmerupakan suatu bentuk penilaian yang para peserta didiknya diminta
untuk menampilkan tugas pada situasi yang sesungguhnya yang mendemonstrasikan penerapan
keterampilan dan pengetahuan essensial yang bermakna. Pendapat serupa dikemukakan oleh
Richard J. Stiggins (1987), bahkan Stiggins menekankan keterampilan dan kompetensi
spesifik, untuk menerapkan keterampilan dan pengetahuan yang sudah dikuasai (Stiggins, 1994).3

Penilaian adalah proses memberikan atau menentukan nilai kepada objek tertentu berdasarkan
suatu kriteria tertentu. Penilaian merupakan kegiatan menafsirkan atau mendeskripsikan hasil
pengukuran. Penilaian adalah proses untuk mengambil keputusan dengan menggunakan informasi
yang diperoleh melalui pengukuran hasil belajar, baik yang menggunakan instrumen tes maupun
non tes. Secara garis besar, penilaian dapat dibagi menjadi dua, yaitu:

A. Penilaian formatif dilakukan dengan maksud memantau sejauhmanakah suatu proses


pendidikan telah berjalan sebagaimana yang direncanakan.
B. Penilaian sumatif dilakukan untuk mengetahui sejauhmanakah peserta didik telah dapat
berpindah dari suatu unit pembelajaran ke unit berikutnya. Untuk melakukan penilaian
hasil belajar perlu memperhatikan prinsipprinsip dan teknik penilaian4.

Pembelajaran PAI

Pembelajaran adalah suatu aktivitas interaksi antara pendidik dengan peserta


didik dan sumber belajar dalam satu lingkungan belajar. Pengertian tersebut

3
Mimi Musmroh Idris,Abas Asyafah, Jurnal Kajian Peradaban Islam:Penilaian Autentik Dalam Pembelajaran
Pendidikan Agama Islam
4
Suji Munadi, Penilaian Hasil Belajar, hal 3
3|Page
sebagaimana penjelasan dalam UU Republik Indonesia tentang Sistem Pendidikan
Nasional Nomor 20 Tahun 2003. Adapun pengertian pembelajaran lainnya adalah
suatu sistem yang bertujuan untuk memperlancar proses belajar siswa, yang meeliputi
serangkaian kegiatan yang dirancang dan disusun sedemikian rupa untuk
mempengaruhi dan mendukung proses belajar internal siswa. Pembelajaran
merupakan segala upaya secara sadar menciptakan kondisi dengan sengaja sehingga
tujuan pembelajaran dapat dicapai dengan mudah5

Sedangkan pengertian Pendidikan Agama Islam adalah upaya membimbing


dan mendidik peserta didik agar kelak setelah menyelesaikan pendidikannya dapat
memahami dan mengamalkan ajaran Islam dan menjadikannya sebagai pedoman
hidup. Pendidikan Agama Islam penting sekali untuk diajarkan pada peserta didik,
karena ini berkaitan dengan pemahaman terhadap ajaran agama yang dianutnya.
Peraturan Menteri Agama Islam Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2012 tentang
Pendidikan Keagamaan Islam menjelaskan bahwa, Pendidikan Agama Islam adalah
pendidikan yang dilaksanakan dalam rangka mempersiapkan peserta didik agar mampu
menguasai pengetahuan tentang ajaran agama Islam dan/atau menjadi ahli dalam bidang ilmu
agama Islam serta dapat mengamalkan ajaran agama Islam dalam kehidupannya.
ASPEK PELAPORAN HASIL PENILAIAN PEMBELAJARAN PAI
Penilaian dalam bahsa Inggris sering disebut assessment yang berarti
penaksiran atau menaksir. Dalam bidang pendidikan assessment sering dikaitkan
dengan pencapaian kurikulum, dan digunakan untuk mengumpulkan informasi
berkenaan dengan proses dan hasilnya Adapun maksud dari assessment adalah :
1) Melacak kemajuan siswa (keeping track).
2) Melacak ketercapaian pengetahuan (checking up).
3) Mendeteksi kesalahan (finding out).
4) Menyimpulkan (summing up).

Assessment portofolio adalah penilaian terhadap kumpulan berkas sebagai


bukti fisik setiap aktifitas siswa bisa berupa dokumen, hasil tes, tugas-tugas, catatan
tentang sikap-minat, keterampilan dan kompetensi siswa. Penilaian portofolio oleh

5
Bambang. (2008). Teknologi Pembelajaran Landasan & Aplikasinya. Jakarta, Hal 44
4|Page
guru didasarkan pada beberapa aspek penilaian dengan memperhatikan jenis tugas
dengan diberikan aspek-aspek tersebut adalah :
1) Aspek pemahaman, seberapa baik tingkat pemahaman siswa terhadap soal-soal
yang dikerjakan;
2) Aspek argumentasi, seberapa baik yang diberikan siswa dalam menjawab
persoalan-persoalan di dalam lembar kerja siswa tersebut;
3) Aspek kejelasan, tersusun dengan baik, tertulis dengan baik, mudah dipahami.6
Guru telah mengembangkan teknik penilaian sesuai dengan kompetensi yang
ditentukan. Hal tersebut tergambar dari, pemilihan tes tertulis dipilih oleh guru
dikarenakan tugas yang diberikan berupa kompetensi menulis, sehingga ada
kesesuaian antara teknik penilaian dengan kompetensi yang ditentukan agar tujuan
penilaian portofolio tercapai7

Contoh Teknik Penilaian Portofolio pada Pembelajaran PAI


Lembar Penilaian Portopolio
Nama Siswa : ......................................
Tanggal/Bulan/Tahun : ......................................
Mata Pelajaran : PAI
Kompetensi Inti : Menyajikan pengetahuan faktual dan konseptual dalam bahasa
yang jelas, sistematis, logis dan kritis, dalam karya yang estetis dalam gerakan yang
mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan anak sehat, dan
dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia.
Kompetensi Dasar : Mempraktikan shalat berjamaah

Penilaian Portofolio Penampilan


Indikator Penilaian
Baik Cukup Kurang
Takbiratul Ihram
Rukuk
Tuma’ninah
Sujud
Salam
Tartil (urut)

Keterangan:
Nilai Akhir diambil dari rata-rata hasil praktikum.
6
Lukman, Hal 114
7
Mansur Muslich, Hal 33
5|Page
Untuk :
Kategori Baik: 100-85, praktikum dilakukan secara sempurna
Kategori Cukup: 84-70, dilakukan sudah benar namun belum sempurna Kategori
Sedang: 69-50, Praktikum belum benar

Pencapaian hasil siswa melalui:


No Dicapai Melalui Beri Tanda Check List Keterangan
1. Pertolongan Guru
2. Seluruh Kelas
3. Kelompok Kecil
4. Sendiri
Komentar Orang Tua : ..............................................
Lembar Penilaian Portopolio
Nama Siswa : ......................................
Tanggal/Bulan/Tahun : ......................................
Mata Pelajaran : PAI
Kompetensi Inti : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret
(menggumakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak
(menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu
menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan (sudut pandang/teori).
Kompetensi Dasar : Menunjukkan Q.S. Al-furqan (25) ayat 63 Q.S. Al-Isra’ (17)
ayat 27, serta hadist terkait.
Penilaian Portofolio Proses
Aspek-aspek Indikator Bobot Skor Nilai
penilaian
Bacaan Pelafalan 5
Makhroj 5
Tajwid 5
Kelancaran 5
Tulisan Ketepatan 5
Tulisan
Kerapian 5
Total 25

Keterangan:
Nilai Akhir = Total Nilai : Total Bobot
Untuk mendapatkan nilai hasil = Skor x bobot.

Pencapaian hasil bobot melalui:


No Dicapai Melalui Keterangan Komentar Orang Tua
1 2 3 4
6|Page
1. Pertolongan Guru
2. Seluruh Kelas
3. Kelompok Kecil
4. Sendiri

Contoh penilaian portopolio : Nama


Dokumen : Resume PAI
Kelas/Kelompok VII :
Petunjuk Penilaian :
1. Setiap kriteria diberi skor dalam skala 5 (1-5)
2. Skor 1 = Rendah; 2, cukup; 3 = rata-rata; 4= baik; 5= istimewa

No Kriteria Penilaian Nilai Catatan


1. Kelengkapan:
1. Apakah dokumen lengkap 4
untuk menjawab pertanyaan?
2. Kejelasan:
2. Tersusun dengan baik 5
3. Tertulis dengan baik 5
4. Mudah dipahami 4
3. Informasi:
5. Akurat 4
6. Memadai 4
7. Penting 3
4. Dukungan:
8. Memuat contoh-contoh untuk 4
hal-hal yang utama
9. Memuat alasan yang baik 4
5. Data Grafis:
10. Berkatian dengan isi setiap 3
bagian
11. Diberi judul yang tepat 3
12. Memberi informasi 4
13. Menikmati pemahaman 4
6. Bagian Dokumentasi:
14. Cukup memadai 4
15. Dapat dipercaya 4
16. Berkaitan dengan hal yang 4
dijelaskan
17. Terpilih (terseleksi) 4
Jumlah Skor 67
Kualifikasi Penilaian Baik
7|Page
Keunggalan Dan Kelemahan Penilaian Portofolio Penilaian portofolio

Penilaian portofolio memiliki keunggulan dan kelemahan dalam


pelaksanaannya di kelas. Keunggulan yang dari penggunaan penilaian portofolio
dapat dilihat dari kondisi-kondisi di bawah ini sebagai berikut:

a. Perubahan Paradigma Penilaian

Perubahan paradigma dari membandingkan kedudukan kemampuan peserta didik


menjadi pengembangan kemampuan peserta didik melalui umpan balik dan
refleksi diri. Penilaian portofolio dapat menolong guru melakukan dan
mengevaluasi kemampuan dan peserta disidik sesuai dengan harapan tanpa
mengurangi kreativitas peserta didik di kelas. Penilaian portofolio juga dapat
menolong peserta didik untuk bertanggung jawab terhadap apa yang mereka
kerjakan di kelas dan meningkatkan peran serta mereka dalam kegiatan
pembelajaran.

b. Akuntabilitas

Penilaian portofolio menekankan pada keadaan yang dapat dipertanggungjawabkan

8|Page
(akuntability). Hal ini dapat dilihat dari adanya kerja sama antara guru, siswa dan
orang tua. Jadi bukan semata-mata guru yang memberikan penilaian, tetapi atas
sepengetahuan siswa dan orang tua.

c. Peserta Didik Sebagai Individu yang Peran Aktif Peserta Didik

Ciri khas dari penilaian portofolio adalah memungkinkan guru untuk melihat
peserta didik sebagai individu yang masing-masing memiliki karakteristik,
kebutuhan, dan kelebihan tersendiri. Ini sangat berguna manakala program
evaluasi sangat fleksibel dan lebih menekankan pada tujuan individual sehingga
memungkinkan peran aktif dalam proses penilaian, dan memberikan kesempatan
untuk meningkatkan kemampuan mereka

d. Identifikasi

Penilaian portofolio dapat mengklasifikasi dan mengidentifikasi program


pengajaran dan memungkinkan untuk mendokumentasikan “pemikiran” di
samping pengembangan program, sehingga kriteria portofolio akan berpengaruh
terhadap penentuan tujuan pembelajaran (indikator pencapaian hasil belajar)

e. Keterlibatan Orang Tua dan Masyarakat

Penilaian portofolio melibatkan orang tua da masyarakat untuk berperan serta


dalam melibatkan pencapaian kemampuan peserta didik yang berkaitan dengan
konteks kurikulum dibandingkan dengan hanya melihat angka-angka tes yang
selama ini dihasilkan

f. Penilaian Diri

Portofolio memungkinkan peserta didik melakukan penilaian diri (self


assessment), refleksi, dan pemikiran yang kritis (critical thinking).penilaian diri
adalah penilaian yang digunakan oleh peserta didik untuk menilai evidence
mereka. Peserta didik harus memiliki kemampuan (skill), pengetahuan
(knowledge), dan keyakinan diri (confidence) untuk mengevaluasi proses yang
mereka sedang kerjakan dan pengembangan hasil kerjanya, ketika mereka belajar
sebagai pelajar yang mandiri. Penelitian diri berguna untuk melihat keterlibatan
peserta didik sepenuhnya dalam proses pembelajaran yang sedang berlangsung

9|Page
g. Penilaian yang Fleksibel

Penilaian portofolio memungkinkan penilaian yang fleksibel yang bergantung


kepada indikator pencapaian hasil belajar yang telah ditentukan.

h. Tanggung Jawab Bersama

Penilaian portofolio memungkinkan guru dan peserta didik secara bersamasama


bertanggung jawab untuk merancang proses pembelajaran dan untuk
mengevaluasi kemajuan belajar yang sesuai dengan tujuan pembelajaran.

i. Keadilan

Portofolio adalah salah satu alat penilaian yang ideal untuk kelas yang heterogen
yang sangat terbuka bagi guru untuk menggambarkan kelebihan dan kekurangan
peserta didik da membantu perkembangan mereka

j. Kriteria Penilaian

Hasil pekerjaan peserta didik akan dinilai berdasarkan penilaian yang relevan
dengan penampilan mereka (misal dengan skala rating = rating scale). Peserta
didik yang kurang akan tetap mendapat penghargaan (credit), sedangkan
pencapaian keberhasilan yang optimal menjadi tujuan dari penilaian portofolio
ini.

Dari keberhasilan yang telah diuraikan di atas, terdapat juga beberapa


kelemahan yang dialami saat dilaksanakannya penilaian portofolio antara lain sebagai
berikut:

a. Waktu Ekstra

Penilaian portofolio memerlukan kerja ekstra dibandingkan dengan penilaian lain


yang biasa guru lakukan. Tetapi usaha guru yang menggunakan penilaian
portofolio akan sangat dihargai dan terutama dikenang baik oleh peserta didik.
Sebab melalui penilaian portofolio peserta didik dapat meningkatkan
motivasi,partisipasi aktif dalam proses pembelajaran, bahkan meningkatkan
kemampuan mereka

b. Reliabilitas

10 | P a g e
Penilaian portofolio nampak kurang reliabel dan kurang fair dibandingkan dengan
penilaian lain yang menggunakan angka seperti ulangan harian, ulangan umum,
maupun ujian akhir nasional yang menggunakan tes. Penilaian yang dilakukan
sendiri oleh peserta didik (self assessment) maupun oleh kelompok peserta didik
agak kurang reliabel oleh karena itu latihan penilaian yang dilakukan oleh peserta
didik maupun kelompok peserta didik sangat diperlukan. Dengan adanya latihan
yang terus menerus, terutama lagi apalagi kriteria yang disajikan sangat jelas dan
mudah dipahami. Peserta didik akan berlatih menjadi penilai bagi pekerjaannya
sendiri.

c. Pencapaian akhir

Guru memiliki kecenderungan memperhatikan hanya untuk pencapaian akhir. Jika


hal ini terjadi, berarti proses penilaian portofolio tidak mendapatkan perhatian
sewajarnya.

d. Top-Down

Guru dan peserta didik biasanya terjebak dalam suasananya hubungan topdown,
yaitu guru menganggap tahu segalanya dan peserta didik selalu dianggap sebagai
obyek yang harus dididik dan diberi tahu. Dengan demikian proses pembelajaran
menjadi satu arah. Apalagi kondisi ini terwujud, maka inisiatif dan kreativitas
peserta didik yang menjadi ciri khas portofolio akan hilang.

e. Skeptisme

Masyarakat, khususnya orang tua peserta didik selama ini hanya mengenal
keberhasilan anaknya hanya pada angka-angka hasil tes akhir (test scores),
peringkat dan hal-hal yang bersifat kuantitatif. Sebaliknya, portofolio pada
hakikatnya tidak mengenal angka-angka yang dimaksud. Akibatnya terkadang
orang tua bersikap skeptis dan lebih percaya pada tes dari pada penilaian
portofolio. Untuk mengatasi hal tersebut, format penilaian dapat menggunakan
kriteria penilaian yang bervariasi, mulai dari tidak menggunakan angka sampai
dengan menggunakan angka.

f. Hal yang Baru

11 | P a g e
Penilaian portofolio adalah sesuatu yang baru dalam dunia pendidikan di
Indonesia.
Oleh karena itu bukan tidak mungkin kebanyakan guru kurang mengenal
penilaian portofolio, mereka lebih mengenal bentuk penilaian yang biasa
dilakukan.

g. Penerapan di Sekolah

Penilaian portofolio terkadang sulit diterapkan di sekolah yang lebih mengenal


perbandingan peserta didik melalui skor tes, peringkat dan yang lebih sering
menggunakan tes yang sudah baku seperti Ujian Nasional

h. Format Penilaian yang Lengkap dan Detail

Penyediaan format yang digunakan secara lengkap dan detail, dapat juga
menjebak. Peserta didik akan terjerumus ke dalam suasananya yang kaku dan
mematikan, yang akhirnya akan mematikan inisiatif dan kreativitas.

i. Tempat Penyimpanan

Penilaian portofolio memerlukan tempat penyimpanan yang memadai, apalagi


bila jumlah peserta didik cukup banyak. Oleh karena itu, guru perlu mewaspadai
hal tersebut.8

Macam-macam aspek penilaian pembelajaran

Sebelum melakukan penilaian hendaknya kita mengetahui apa yang harus kita nilai.
Penilai ini memiliki arti sebagai tindakan untuk mengetahui sejauh mana tujuan ini
dicapai. Penilaian memiliki fungsi untuk mengetahui keberhasilan proses dan hasil belajar
siswa. Ada beberapa aspek sebagai penilaian pembelajaran sebagai berikut:

1. Ranah kognitif
Melihat sistem pendidikan dimasa sekarang ini, baru menerapkan aspek kognitif
tingkat rendah seperti pengetahuan, pemhaman, dan sedikit penerapan. Sedangkan
tingkat analisis, sintesis dan evaluasi jarang sekali diterapkan. Apabila semua
tingkat kognitif diterapkan secara merata dan terus-menerus maka hasil pendidikan

8
Realin Setiamihardja, Hal 14
12 | P a g e
akan lebih baik. Pengukuran hasil belajar ranah kognitif dilakukan dengan tes
tertulis.
Adapun bentuk-bentuk aspek kognitif
a. Tes atau pertanyaan lisan di kelas
b. Pilihan ganda
c. Uraian objektif
d. Uraian non objektif atau uraian bebas
e. Jawaban atau isian singkat
f. Menjodohkan atau menyocokkan
g. Portopolio
h. Performans

Contohnya siswa dibina kompetensinya menyangkut kemampuan melukis


jaring-jaring kubus. Namun, untuk dapat melukis jaring-jaring kubus
setidaknya diperlukan pengetahuan (kognitif) tentang bentuk-bentuk jaring
kubus dan cara-cara melukis garis-garis tegak lurus.

2. Ranah afektif
Kompetensi siswa dalam ranah afektif yang perlu dinilai utamanya
menyangkut sikap dan minat siswa dalam belajar. Ranah afektif tidak dapat diukur
seperti ranah kognitif, karena dalam ranah afektif kemampuan yang diukur
adalah:9
a. Menerima (memperhatikan), meliputi kepekaan terhadap kondisi, gejala,
kesadaran, kerelaan, mengarahkan perhatian.
b. Merespon, meliputi merespon secara diam-diam, bersedia merespon,
merasa puas dalam merespon, mematuhi peraturan.
c. Menghargai, meliputi menerima suatu nilai, mengutamakan suatu nilai,
komitmen terhadap nilai.
d. Mengorganisasi, meliputi mengkonseptualisasikan nilai, memahami
hubungan abstrak, mengorganisasi sistem suatu nilai.
3. Rahan psikomotorik

9
Isa Anshori, Perencanaan Sistem Pembelajaran, Sidoarjo: Muhammadiyah University Press, Cet kedua,
2009, hal 39
13 | P a g e
Ada salah satu ahli yang berpendapat yang menjelaskan cara penilaian hasil
belajar psikomotor. Menurut Ryan (1980)
“hasil belajar keterampilan dapat diukur melalui (1) pengamatan langsung dan
penilaian tingkah laku peserta didik selama proses pembelajaran praktik
berlangsung, (2) sesudah mengikuti pembelajaran, yaitu dengan jalan
memberikan tes kepada peserta didik untuk mengukur pengetahuan,
keterampilan, dan sikap, (3) beberapa waktu sesudah pembelajaran selesai dan
kelak dalam lingkungan kerjanya.”

KESIMPULAN
Dari pembahasan diatas dapat disimpulkan portofolio pada dasarnya adalah
menilai karya-karya peserta didik berkaitan dengan mata pelajaran tertentu. Portofolio
dapat digunakan untuk mendokumentasikan perkembangan siswa. Karena menyadari
proses belajar sangat penting untuk keberhasilan hidup, portofolio dapat digunakan
oleh siswa untuk melihat kemajuan mereka sendiri terutama dalam hal pengetahuan,
hal keterampilan maupun nilai dan sikap. Semua tugas yang dikerjakan peserta didik
dikumpulkan, dan diakhir satu unit program pembelajaran diberikan penilaian. Dalam
menilai dilakukan diskusi antara peserta didik dan guru menentukan skornya.
Dalam penilaian portofolio terdapat kelebihan diantaranya adalah dapat
menilai kemampuan siswa secara menyeluruh, dan dapat menjamin akuntabilitas.
Adapun kelemahannya adalah memerlukan waktu dan kerja keras, memerlukan
perubahan cara pandang, serta memerlukan gaya belajar.

DAFTAR PUSTAKA
Astuti, E. T. (2017). Problematika Implementasi Penilaian Autentik Kurikulum 2013
dalam Pembelajaran Pendidikan Agama Islam di SD Negeri Ploso I
Pacitan.
Junal Al-Idaroh, 1(2)
Budimansyah, Dasim. (2002). Model Pembelajaran Dan Penilaian Portofolio.
Bandung: PT Ganesindo
14 | P a g e
Lukman, L. (2020). Upaya Meningkatkan Prestasi Belajar Pendidikan Agama Islam
Dan Budi Pekerti Melalui Pemberian Tugas Berbasis Portofolio Pada
Siswa
Kelas VIII.11 SMPN 1 Praya Tahun Pelajaran 2018/2019. JISIP (Jurnal
Ilmu Sosial dan Pendidikan), 4(1)
Mubarak, A. F. (2021). Konsep Penilaian Berbasis Portofolio dalam Proses
Pembelajaraan. Nusantara Journal of Community Engangement, 2(1)
Masnur, Muslich. (2011). Penilaian Berbasis Kelas dan Kompetensi. Yogyakarta:
Diva Press
Realin Setiamihardja, (2011), Penilaian Portofolio Dalam Lingkup Pembelajaran
Berbasis Kompetensi, Jurnal Pendidikan Dasar Kampus Cibiru 3 (2) Surapranata,
Penilaian Portofolio, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2004.
Wildan, W. (2017). Pelaksanaan Penilaian Autentik Aspek Pengetahuan, Sikap Dan
Keterampilan di Sekolah Atau Madrasah. Jurnal Tatsqif,
15(2), https://doi.org/10.20414/jtq.v15i2.3

15 | P a g e

Anda mungkin juga menyukai