Anda di halaman 1dari 14

EVALUASI PEMBELAJARAN

M.Bahrur Rozi, Mohammad Jauharul Maknun


Universitas Kiai Abdullah Faqih
Email : Jmaknun107@gamil.com
Dosen Pengampuh : Dr. Hanun Asruroh, M.Pd.I

Abstract: Learning evaluation is an activity to collect data and information about


students' learning abilities, to assess how far the learning program has been
running, and also as a tool to determine whether the educational objectives and
learning process in developing science have taken place as they should. In
addition, the evaluation also aims to determine the level of student achievement in
a learning process, as well as to understand students the extent to which they can
provide assistance to the shortcomings of students, with the aim of placing
students in a learning situation that is more appropriate to their ability level. The
function of learning evaluation is to help the process, progress and development
of students' learning outcomes on an ongoing basis, and at the same time be able
to know the abilities and weaknesses of students in a particular field of study,
while also being able to provide information to parents/guardians of students
regarding class ranking or determining graduation of participants students. There
are two evaluation techniques for assessing student quality, namely test and
non-test evaluation techniques.
Keywords: Evaluation, Instrument, Technique, Learning

Abstrak: Evaluasi pembelajaran merupakan suatu kegiatan untuk mengumpulkan


data dan informasi tentang kemampuan belajar siswa, menilai sejauh mana
program pembelajaran telah berjalan, dan juga sebagai alat untuk mengetahui
apakah tujuan pendidikan dan proses pembelajaran dalam mengembangkan ilmu
pengetahuan telah berlangsung sebagaimana mestinya. mereka harus. Selain itu
evaluasi juga bertujuan untuk mengetahui tingkat prestasi siswa dalam suatu
proses pembelajaran, serta untuk memahami siswa sejauh mana mereka dapat
memberikan bantuan terhadap kekurangan siswa, dengan tujuan menempatkan
siswa pada situasi belajar yang lebih sesuai dengan tingkat kemampuannya.
Fungsi evaluasi pembelajaran adalah untuk membantu proses, kemajuan dan
perkembangan hasil belajar siswa secara berkesinambungan, sekaligus dapat
mengetahui kemampuan dan kelemahan siswa pada bidang studi tertentu,
sekaligus mampu memberikan informasi kepada orang tua/wali peserta didik
mengenai pemeringkatan kelas atau penentuan kelulusan peserta didik. Teknik
evaluasi untuk menilai kualitas siswa ada dua, yaitu teknik evaluasi tes dan non
tes.
Kata Kunci: Evaluasi, Instrumen, Teknik, Pembelajaran
Pendahuluan
Pembelajaran adalah proses untuk menciptakan suasana lingkungan yang
sedemikian rupa sehinggah terjadinya interaksi antara guru dan peserta didik dan
sumber belajar yang menyebabkan peserta didik belajar.1 Sebelum membicarakan
lebih jauh tentang penilaian, Kami akan membahas istilah yang sering
Menyulitkan dalam Pendidikan dikehidupan sehari-hari, yaitu tes, Pengukuran,
penilaian dan Evaluasi. Hal tersebut sebenarnya memiliki arti yang berbeda,
evaluasi pembelajaran pada dasarnya bukan tentang menilai hasil belajar saja tapi
juga proses yang dilalui guru dan peserta didik dalam keseluruhan proses
pembelajaran.2
Tes merupakan pemberian tugas dalam bentuk soal atau perintah lainnya
yang harus dikerjakan oleh peserta didik. Hasil pelaksanaan tugas tersebut
digunakan untuk menarik kesimpulan-kesimpulan tertentu terhadap peserta didik.
Pengukuran (measurement) adalah suatu proses untuk menentukan
kuantitas dari pada sesuatu. Sesuatu itu bisa berarti peserta didik, starategi
pembelajaran, sarana prasana sekolah dan sebagainya. Untuk melakukan
pengukuran tentu dibutuhkan alat ukur. Dalam bidang pendidikan, psikologi,
maupun variabel-variabel sosial lainnya, kegiatan pengukuran biasanya
menggunakan tes sebagai alat ukur. Pengertian pengukuran terarah kepada
tindakan atau proses untuk menentukan kuantitas sesuatu, biasanya diperlukan
alat bantu.
Penilaian (assesment) adalah suatu proses atau kegiatan yang sistematis dan
berkesinambungan untuk mengumpulkan informasi tentang proses dan hasil
belajar peserta didik dalam rangka membuat keputusan-keputusan berdasarkan
kriteria dan pertimbangan tertentu.3 Jika dilihat dalam konteks yang lebih luas,
keputusan tersebut dapat menyangkut keputusan tentang peserta didik (seperti
nilai yang akan diberikan), keputusan tentang kurikulum dan program atau juga
keputusan tentang kebijakan pendidikan. penilaian itu terarah pada penentuan
kualitas atau nilai sesuatu.

1
Asrul Hasan dkk. Evaluasi Pembelajaran. Medan: Perdana Publishing, Cet-1, Desember 2022. hlm, 7.
2
Asrul Hasan dkk. Evaluasi Pembelajaran. hlm, 16.
3
Asrul Hasan dkk. Evaluasi Pembelajaran. hlm, 16.
Evaluasi adalah proses penilaian pencapaian tujuan dan pengungkapan
masalah kinerja program/kegiatan untuk memberikan umpan balik bagi
peningkatan kualitas kinerja program/kegiatan. Evaluasi ini dilakukan untuk
mengetahui keberhasilan peserta didik dalam mencapai tujuan pembelajaran.4
Evaluasi dapat mendorong siswa untuk lebih giat belajar secara terus
menerus dan juga mendorong guru untuk lebih meningkatkan kualitas proses
pembelajaran serta mendorong sekolah untuk lebih meningkatkan fasilitas dan
kualitas belajar siswa. Sehubungan dengan hal tersebut, optimalisasi sistem
evaluasi memiliki dua makna, pertama adalah sistem evaluasi yang memberikan
informasi yang optimal. Kedua adalah manfaat yang dicapai dari evaluasi.
Manfaat yang utama dari evaluasi adalah meningkatkan kualitas pembelajaran dan
selanjutnya akan terjadi peningkatan kualitas pendidikan.5 Dengan demikian
evaluasi sangat dibutuhkan dalam berbagai kegiatan kehidupan manusia
sehari-hari, karena disadari atau tidak disadari, sebenarnya evaluasi sudah sering
dilakukan, baik untuk diri sendiri maupun kegiatan sosial lainnya.
Hal ini dapat dilihat mulai dari berpakaian, setelah berpakaian ia berdiri
dihadapan cermin apakah penampilannya sudah wajar atau belum, sampai pada
hal-hal yang lebih besar dalam kehidupan manusia. Contohnya ketika peserta
didik di sekolah berakhir menyelesaikan pembelajaran di kelas 1, maka guru lain
yang ada di sekitarnya akan melakukan penilaian atau evaluasi terhadap
kinerjanya/ pembelajarannya. Apakah peserta tersebut berhasil atau tidak.
Dikatakan demikian, karena evaluasi merupakan salah satu komponen dasar
dari sistem pendidikan yang harus dilakukan secara sistematis dan terencana
sebagai alat untuk mengukur keberhasilan atau target yang akan dicapai dalam
proses pembelajaran.
Pembahasan
Pengertian Evaluasi Pembelajaran
Evaluasi menurut Ramayulis dan Erdwin merupakan suatu tindakan dan
proses untuk menetukan nilai sesuatu.6 Evaluasi adalah proses penilaian
pencapaian tujuan dan pengungkapan masalah kinerja program/kegiatan untuk
memberikan umpan balik bagi peningkatan kualitas kinerja program/kegiatan.

4
Ivo Basri K. Evaluasi Pembelajaran Sekolah Dasar (SD) Berbasis Pendidikan Karakter dan Multikultural.
Jurnal Ilmiah Sekolah Dasar. Vol.1 (4) pp 2017. hlm, 247.
5
Mahirah B. Evaluasi Belajar Peserta didik. Jurnal Idarah, Vol. I, NO. 2, Desember 2017. hlm, 257.
6
Mahirah B. Evaluasi Belajar Peserta didik. hlm. 258.
Evaluasi ini dilakukan untuk mengetahui keberhasilan peserta didik dalam
mencapai tujuan pembelajaran.7 Dalam proses pembelajaran, evaluasi merupakan
bagian yang amat penting. Evaluasi dapat memberi gambaran tentang tingkat
penguasaan siswa terhadap satu materi, memberi gambaran tentang kesulitan
belajar siswa, dan memberi gambaran tentang posisi siswa di antara
kawan-kawannya.8
Evaluasi merupakan bagian dari proses pembelajaran yang secara
keseluruhan tidak dapat dipisahkan dari kegiatan mengajar, melaksanakan
evaluasi yang dilakukan dalam kegiatan pendidikan mempunyai arti yang sangat
utama, karena evaluasi merupakan alat ukur atau proses untuk mengetahui tingkat
pencapaian keberhasilan yang telah dicapai peserta didik atas bahan ajar atau
materi-materi yang telah disampaikan, sehingga dengan adanya evaluasi maka
tujuan dari pembelajaran akan terlihat secara akurat dan meyakinkan.
Pembelajaran adalah proses untuk menciptakan suasana lingkungan yang
sedemikian rupa sehinggah terjadinya interaksi antara guru dan peserta didik dan
sumber belajar yang menyebabkan peserta didik belajar.9 Pembelajaran
merupakan investasi yang paling utama bagi setiap bangsa apalagi bagi bangsa
yang sedang berkembang yang giat membangun negaranya. Pembangunan hanya
dapat dilakukan oleh manusia yang dipersiapkan melalui pembelajaran, guna
mencapai esensi kemanusiaan yaitu sebagai khalifah di atas bumi.10
Evaluasi pembelajaran adalah proses untuk menentukan nilai belajar dan
pembelajaran yang dilaksanakan, dengan melalui kegiatan penilaian atau
pengukuran belajar dan pembelajaran. Sedangkan pengertian pengukuran dalam
kegiatan pembelajaran adalah proses membandingkan tingkat keberhasilan belajar
dan pembelajaran dengan ukuran keberhasilan belajar dan pembelajaran yang
telah ditentukan secara kuantitatif sementar pengertian penilaian belajar dan
pembelajaran adalah proses pembuatan keputusan nilai keberhasilan belajar dan
pembelajaran secara kualitatif.11

7
Ivo Basri K. Evaluasi Pembelajaran Sekolah Dasar (SD) Berbasis Pendidikan Karakter dan Multikultural.
Jurnal Ilmiah Sekolah Dasar. Vol.1 (4) pp 2017. hlm, 247.
8
Ivo Basri K. Evaluasi Pembelajaran Sekolah Dasar (SD) Berbasis Pendidikan Karakter dan Multikultural.
hlm, 247.
9
Asrul Hasan dkk. Evaluasi Pembelajaran. Medan: Perdana Publishing, Cet-1, Desember 2022. hlm, 7.
10
Idrus l. Evaluasi dalam proses pembelajaran. Adaara: Jurnal manajemen pendidikan islam. Vol. 9, No. 2
Agustus 2019. hlm. 920.
11
Mahirah B. Evaluasi Belajar Peserta didik. Jurnal Idarah, Vol. I, NO. 2, Desember 2017. hlm, 259.
Evaluasi sebagai bagian dari program pembelajaran perlu dioptimalkan,
karena bukan hanya bertumpu pada penilaian hasil belajar, tetapi juga perlu
penilaian terhadap input, proses, dan out put. Salah satu faktor yang penting untuk
efektivitas pembelajaran adalah faktor evaluasi baik terhadap proses belajar
maupun terhadap hasil pembelajaran. Evaluasi merupakan kegiatan pengumpulan
kenyataan mengenai proses pembelajaran secara sistematis untuk menetapkan
apakah terjadi perubahan terhadap peserta didik dan sejauh manakah perubahan
tersebut mempengaruhi kehidupan peserta didik.12 Sebab, evaluasi pembelajaran
pada dasarnya bukan hanya menilai hasil belajar, tetapi juga proses-proses yang
dilalui pendidik dan peserta didik dalam keseluruhan proses pembelajaran.13
Tujuan Evaluasi Pembelajaran
Kegiatan evaluasi dilakukan dengan sadar oleh guru dengan tujuan untuk
memperoleh kepastian mengenai keberhasilan belajar peserta didik dan
memberikan masukan kepada guru mengenai apa yang dia lakukan dalam
kegiatan pengajaran. Dengan kata lain, evaluasi yang dilakukan oleh guru
bertujuan untuk mengetahui bahan-bahan pelajaran yang disampaikan apakah
sudah dikuasi oleh peserta didik ataukah belum. Dan selain itu, apakah kegiatan
pegajaran yang dilaksanakannya itu sudah sesuai dengan apa yang diharapkan
atau belum.14
Menurut Sudirman N, dkk, bahwa tujuan evaluasi dalam proses
pembelajaran adalah:
a. Mengambil keputusan tentang hasil belajar
b. Memahami peserta didik
c. Memperbaiki dan mengembangkan program pembelajaran.15
Selanjutnya pengambilan keputusan tentang hasil belajar merupakan suatu
keharusan bagi seorang guru agar dapat mengetahui berhasil tidaknya peserta
didik dalam proses pembelajaran. Ketidakberhasilan proses pembelajaran itu
disebabkan antara lain, sebagai berikut:
a. Kemampuan peserta didik rendah.

12
Idrus l. Evaluasi dalam proses pembelajaran. Adaara: Jurnal manajemen pendidikan islam. Vol. 9, No. 2
Agustus 2019. hlm. 921.
13
Asrul Hasan dkk. Evaluasi Pembelajaran. Medan: Perdana Publishing, Cet-1, Desember 2022. hlm, 16.
14
Idrus l. Evaluasi dalam proses pembelajaran. Adaara: Jurnal manajemen pendidikan islam. Vol. 9, No. 2
Agustus 2019. hlm. 924.
15
Idrus l. Evaluasi dalam proses pembelajaran. hlm. 924.
b. Kualitas materi pembelajaran tidak sesuai dengan tingkat usia anak.
c. Jumlah bahan pelajaran terlalu banyak sehingga tidak sesuai dengan
waktu yang diberikan.
d. Komponen proses pembelajaran yang kurang sesuai dengan tujuan yang
telah ditetapkan oleh guru itu sendiri.16
Di samping itu, pengambilan keputusan juga sangat diperlukan untuk
memahami peserta didik dan mengetahui sampai sejauh mana dapat memberikan
bantuan terhadap kekurangan-kekurangan peserta didik. Evaluasi juga bermaksud
memperbaiki dan mengembangkan program pembelajaran.
Dengan demikian, tujuan evaluasi adalah untuk memperbaiki cara,
pembelajaran, mengadakan perbaikan dan pengayaan bagi peserta didik, serta
menempatkan peserta didik pada situasi pembelajaran yang lebih tepat sesuai
dengan tingkat kemampuan yang dimilikinya. Tujuan lainnya adalah untuk
memperbaiki dan mendalami dan memperluas pelajaran, dan yang terakhir adalah
untuk memberitahukan atau melaporkan kepada para orang tua/ wali peserta didik
mengenai penentuan kenaikan kelas atau penentuan kelulusan peserta didik.
Fungsi Evaluasi Pembelajaran
Evaluasi yang sudah menjadi pokok dalam proses keberlangsungan,
pendidikan maka sebaiknya dikerjakan setiap hari dengan jadwal yang sistematis
dan terencana. Guru dapat melakukan evaluasi tersebut dengan menempatkannya
secara satu kesatuan yang saling berkaitan dengan mengimplementasikannya pada
satuan materi pembelajaran. Bagian penting lainnya yaitu bahwa guru perlu
melibatkan siswa dalam evaluasi sehingga secara sadar dapat mengenali
perkembangan pencapaian hasil belajar pembelajaran mereka, Sehingga salah satu
komponen dalam pelaksanaan pendidikan.
Evaluasi mempunyai beberapa fungsi. Berdasarkan Undang-undang RI
tentang Sisdiknas No. 20 Tahun 2003 Pasal 58 ayat 1 bahwa evaluasi hasil belajar
peserta didik dilakukan untuk membantu proses, kemajuan, dan perkembangan
hasil belajar peserta didik secara berkesinambungan.
Menurut M. Ngalim Purwanto bahwa kewajiban bagi setiap guru untuk
melaksanakan kegiatan evaluasi itu. Hal ini karena pada akhirnya guru harus
memberikan informasi lembaganya ataupun kepada siswanya itu sendiri,

16
Idrus l. Evaluasi dalam proses pembelajaran. hlm. 924.
mengenai bagaimana dan sampai dimana penguasaan dan kemampuan telah
dicapai oleh siswa tentang materi dan keterampilan mengenai mata pelajaran yang
telah diberikannya. Evaluasi dan kegiatan mengajar merupakan satu rangkaian
yang sangat erat di mana antara keduanya tidak dapat dipisahkan. Lebih dari itu
juga adalah guru harus mengetahui tugas dan fungsi evaluasi itu sendiri.
Dikatakan demikian agar guru mudah menerapkannya untuk menilai kegiatan
pembelajaran pada rumusan tujuan yang telah ditetapkannya tercapai. Untuk hal
tersebut, berikut penulis juga mengemukakan beberapa pendapat para ahli, yaitu:
Jahja Qohar, mengemukakan bahwa fungsi evaluasi dari sisi peserta didik
secara individual, dan dari segi program pengajaran meliputi antara lain:
a. Dilihat dari segi peserta didik secara individu, evaluasi berfungsi:
Mengetahui tingkat pencapaian peserta didik dalam suatu proses
pembelajaran yaitu:
1) Menetapkan keefektifan pengajaran dan rencana kegiatan.
2) Memberi basis laporan kemajuan peserta didik.
3) Menetapkan kelulusan.
b. Dilihat dari segi program pengajaran, evaluasi berfungsi:
1) Memberi dasar pertimbangan kenaikan dan promosi peserta
didik.
2) Memberi dasar penyusunan dan penempatan kelompok
peserta didik yang homogen.
3) Diagnosis dan remedial pekerjaan peserta didik.
4) Memberi dasar pembimbingan dan penyuluhan.
5) Dasar pemberian angka dan rapor bagi kemajuan belajar
peserta didik.
6) Memberi motivasi belajar bagi peserta didik.
7) Mengidentifikasi dan mengkaji kelainan peserta didik.
8) Menafsirkan kegiatan sekolah ke dalam masyarakat.
9) Untuk mengadministrasi sekolah.
10) Untuk mengembangkan kurikulum.
11) Mempersiapkan penelitian pendidikan di sekolah.
Sementara itu menurut rumusan fungsi yang dipaparkan oleh pihak
Departemen Agama RI, bahwa penilaian adalah sebagai berikut:
1) Memberikan umpan balik kepada guru sebagai dasar untuk
memperbaiki cara belajar mengajarnya, mengadakan
perbaikan bagi peserta didik, serta menempatkan pada
situasi belajar mengajar yang lebih tepat sesuai dengan
tingkat kemampuan yang dimilki oleh peserta didik.
2) Menentukan nilai hasil belajar peserta didik ang antara lain
diperlukan untuk pemberian laporan pada orang tua sebagai
penentuan kenaikan kelas dan penentuan kelulusan peserta
didik.
3) Menjadi bahan untuk menyusun laporan dalam rangka
penyempurnaan program pembelajaran yang sedang
berlangsung.17
Dengan demikian dapat di analisis bahwa tampaknya kegiatan tersebut
untuk memberikan masukan bagi peserta didik dan pihak sekolah dalam hal
mengetahui tentang perkembangan belajar dan perkembangan grafik belajar serta
kelulusan peserta didiknya. Semua informasi yang masuk pada pihak lembaga
(sekolah) tempat peserta didik belajar tersebut akan menjadi data yang akurat
dalam melakukan evaluasi pada pengembangan dan perbaikan sekolah.
Lebih-lebih lagi pada bagaimana mengembangkan mutu atau kualitas peserta
didik.
Bagi peserta didik dengan evaluasi ia akan mengetahui kemampuan
perkembangan grafik belajarnya, apakah ada kemajuan atau tidak, ataukah
semakin menurun. Apakah ia naik kelas atau tidak, ataukah ia lulus dalam ujian
sekolah atau tidak lulus. Bagi orang tua, mereka akan mudah untuk mengetahui
bahwa anaknya memiliki kualitas atau tidak, naik ke kelas berikutnya atau tidak.
Ini dapat dilihat dari buku laporan hasil pendidikannya. Begitu juga bagi pihak
sekolah. Kepala sekolah serta semua guru-guru akan dapat mengetahui bagaimana
perkembangan grafik kelulusan sisiwanya setiap tahun. Demikian juga dengan
peserta didik-peserta didiknya yang tidak naik kelas berikutnya.
Masyarakat juga akan mengetahui dengan evaluasi tersebut, apakah
sekolahsekolah yang ada di sekelilingnya tersebut memiliki mutu atau kualitas
atau tidak. Dan masyarakat dapat membandingkan antara satu sekolah dengan

17
Idrus l. Evaluasi dalam proses pembelajaran. hlm. 926.
sekolah lain dalam hal menyekolahkan atau melanjutkan pendidikan
putra-putrinya. Apalagi masyarakat bila menjadikan out-put dari lembaga
pedidikan itu untuk menjadi tenaga kerja yang siap pakai, lalu bagaimana dengan
produktifitasnya sehubungan dengan latar belakang keilmuan yang dimilki itu.
Jadi masyarakat sebagai pengguna tenaga lulusan dari sekolah itu akan melihat
dengan sendirinya dari hasil evaluasi itu sendiri.
Manfaat Evaluasi Pembelajaran
Secara umum manfaat yang dapat diambil dari kegiatan evaluasi dalam
pembelajaran, yaitu:
a. Memahami sesuatu: peserta didik (entry behavior, motivasi, dll),
sarana dan prasarana, dan kondisi dosen.
b. Membuat keputusan: kelanjutan program penanganan “masalah", dll.
c. Meningkatkan kualitas PBM: komponen-komponen PBM.
Sementara secara lebih khusus evaluasi akan memberi manfaat bagi
pihak-pihak yang terkait dengan pembelajaran, seperti siswa, guru, dan kepala
sekolah.
1. Bagi Siswa; mengetahui tingkat pencapaian tujuan pembelajaran
Memuaskan atau tidak memuaskan
2. Bagi Guru;
a) mendeteksi siswa yang telah dan belum menguasai tujuan melanjutkan
remedial atau pengayaan,
b) ketepatan materi yang diberikan jenis, lingkup, tingkat kesulitan,
c) Ketepatan metode yang digunakan.
3. Bagi Sekolah;
a) Hasil belajar cermin kualitas sekolah,
b) membuat program sekolah,
c) pemenuhan standar.
Dengan demikian dapatlah difahami bahwa evaluasi sangat
perlu/bermanfaat dan merupakan syarat mutlak untuk perbaikan, agar mempunyai
makna yang signifikan bagi semua pihak. Jika kita temukan hubungan antara hasil
belajar dengan efektivitas metode mengajar terbukalah kemungkinan untuk
mengadakan perbaikan. Sebelum kita mengevaluasi kemampuan metode baru
pada sejumlah peserta didik, perlu kita pikirkan bahwa proses pembelajaran itu
dinamis, senantiasa terjadi perubahan pada guru maupun murid dalam interaksi
itu. Di samping hasil belajar seperti diharapkan oleh guru mungkin timbul pula
hasil sampingan yang positif maupun negatif misalnya, murid-murid menguasai
bahan yang disajikan akan tetapi Ia disamping itu merasa senang atau benci
terhadap tindakan pribadi gurunya.
Teknik Evaluasi Pembelajaran
Ada dua hal teknik evaluasi untuk menilai kualitas siswa yaitu
a. Tes
Menurut Amir Daien Indrakusuma dalam Anas Sudijono, tes adalah
suatu alat atau prosedur yang sistematis dan objektif untuk memperoleh
data-data atau keterangan-keterangan yang diinginkan tentang seseorang,
dengan cara yang boleh dikatakan tepat dan cepat. Menurut Webster’s
Collegiate, tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan atau alat yang
digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan, intelegensi,
kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok. Dapat
disimpulkan bahwa tes adalah suatu alat pengumpulan informasi tetapi jika
dibandingkan dengan alat-alat yang lain, tes ini bersifat resmi karena penuh
dengan batasan-batasan.
Teknis evaluasi tes berfungsi sebagai alat untuk mengukur tingkat
perkembangan atau kemajuan yang telah dicapai oleh siswa dan sebagai alat
pengukur keberhasilan program pengajaran. Dari segi kegunaan untuk
mengukur siswa, teknis tes terdiri dari tes diagnostic, tes formatif, dan tes
sumatif. Evaluasi dalam bentuk tes lebih banyak digunakan untuk
mengevaluasi pembelajaran hasil belajar siswa dari segi ranah proses
berpikirnya (cognitive domain).
Acuan yang digunakan untuk melaksanakan evaluasi pembelajaran
adalah evaluasi sebagai proses pembelajaran, evaluasi untuk proses
pembelajaran, dan evaluasi pada akhir pembelajaran. fungsi atau kegunaan
yang dimiliki oleh evaluasi pembelajaran adalah sebagai berikut.
Fungsi diagnostic yaitu untuk memahami latar belakang meliputi latar
psikologis, fisik, dan lingkungan peserta didik yang mengalami kesulitan
terhadap suatu pelajaran. baisanya hal ini dilakukan pada permulaan proses
belajar mengajar, selama pembelajaran berlangsung ataupun pada akhir
pembelajaran.18
Fungsi Formatif: fungsi ini lebih terpusat pada saat pembelajaran
sedang berlangsung, yakni terjadinya umpan balik bagi pendidik maupun
peserta didik. sehingga ketika terjadi kelemahan dan kekurangan pemahaman
atas pencapaian kompetensi dapat segera mungkin diperbaiki. Hal itu juga
berlaku dalam remedial bagi peserta didik.
Fungsi sumatif, yaitu menentukan nilai kemajuan atau hasil belajar
peserta didik dalam mata pelajaran tertentu, sebagai bahan untuk memberikan
laporan kepada berbagai pihak, penentuan kenaikan kelas, dan penentuan lulus
tidaknya peserta didik.
Non Tes
Dalam menilai hasil belajar ada hal yang bisa dinilai melalaui tes yang
telah dijelaskan di atas, dan ada juga tidak bisa dinilai yakni penilaian atas
tingkah laku seperti menilai aspek sikap, sifat, minat perhatian, karateristik,
dan juga kepribadian. Berikut ini merupakan alat evaluasi jenis non tes yang
dapat digunakan oleh pendidik: observasi, study kasus, rating scale (skala
penilaian), dan check list.19 Yang mana masing-masing dari alat evaluasi
tersebut bisa digunakan dalam penilaian sebagai berikut:
a. Unjuk Kerja (performance)
Menurut Jihad dan Haris Menyatakan bahwa unjuk kerja (Performance)
ialah penilaian yang dilakukan untuk mengamati kegiatan peserta didik
dalam melakukan sesuatu. Penilaian ini cocok digunakan untuk menilai
ketercapaian kompetensi yang menuntut peserta didik praktek (ex:
praktek sholat, wudhu, tayamum dan lain-lain). Teknik penilaian pada
unjuk kerja ini bisa menggunakan daftar cek (cheek list), dan skala nilai
(rating scale).20
b. Penugasan (proyek)
Merupakan kegiatan penilaian terhadap suatu tugas peserta didik yang
mengandung penyelidikan yang harus selesai dalam waktu tertentu.
Dalam penugasan ini ada empat hal yang perlu diperhatikan oleh peserta

18
Saeful Anam. Melakukan Authentic Assesment. Jalie, Vol. 01, No. 02, September 2017. hlm. 316.
19
Saeful Anam. Melakukan Authentic Assesment. hlm. 323.
20
Saeful Anam. Melakukan Authentic Assesment. hlm. 324.
didik yaitu: Merencanakan, mengumpulkan data, mengelola data, dan
kemudian menyajikan data. (ex: Lakukan penelitian sederhana di
lingkungan mengenai bahaya minuman keras dengan mencantumkan
dalil Al Qur’an dan hadithnya).
Teknik penilaian yang bisa diggunakan dalam hal ini ialah dengan cheek
list, yang mana guru bisa membuat kisi-kisi terlebih dahulu mengenai
tugas yang diberikan pada peserta didik yang meliputi perencanaan,
proses pengerjaan dan hasil, selain itu penggunaan skala nilai juga bisa
digunakan dalam penilaian ini.
c. Hasil kerja
Merupakan suatu penilaian kemampuan peserta didik dalam membuat
produk. Dalam PAI pendidik bisa mengarahkan peserta didik untuk bisa
membuat kerudung ataupun lukisan yang Islami.
Teknik penilaian yang bisa digunakan ialah dengan cara holistik atau
analitik: cara holistik berdasarkan kesan keseluruhan dari produk,
biasanya dilakukan pada tahap apresiasi. Cara analitik berdasarkan
aspek-aspek produk, biasanya dilakukan terhadap semua kriteria yang
terdapat dalam semua tahap yang dilakukan.
d. Portofolio
Merupakan Penilaian yang dilakukan melalui koleksi karya (hasil kerja)
peserta didik yang sistematis. Hal terpenting yang perlu diperhatikan
dalam penilaian ini adalah karya yang dikumpulkan merupakan karya
siswa sendiri. contoh yang bisa dilakukan dalam portofolio pembelajaran
Agama Islam ialah mengumpulkan do’a-do’a dalam al-Qur’an, membuat
naskah khotbah, merangkum isi kandungan surat/ayat, kliping dan
lain-lain. Contoh teknik penilaian pada portofolio bisa dilakukan sebagai
berikut:
e. Sikap
Yaitu penilaian terhadap perilaku peserta didik terhadap suatu obyek,
karena kita tahu bahwa sikap bermula dari perasaan (suka atau tidak
suka) yang kemudian ditunjukkan dengan respon peserta didik terhadap
objek.
Hal-hal yang bisa dinilai dari penilaian sikap ini ialah sikap peserta didik
terhadap pembelajaran dan sikap peserta didik terhadap orang lain (guru,
teman dan masyarakat). Dalam menilai pendidik bisa melakukan
penilaian lewat observasi, pertanyaan langsung, penilaian diri
(self-assessment), penilaian antar teman (penilaian sejawat) dan jurnal.
Berikut contoh bentuk penilaian diri (self-assessment).

Kesimpulan
Berdasarkan pada uraian pembahasan tersebut di atas maka penulis dapat
menarik kesimpulan sebagai berikut: Evaluasi sebagai suatu kegiatan
mengumpulkan data dan informasi mengenai kemampuan belajar siswa, untuk
menilai sudah sejauh mana program (pengembangan sistem instruksional) telah
berjalan, dan juga sebagai suatu alat untuk menentukan apakah tujuan pendidikan
dan proses pembelajaran dalam mengembangkan ilmu pengetahuan telah
berlangsung sebagaimana mestinya. Evaluasi bertujuan untuk mengetahui tingkat
pencapaian siswa dalam suatu proses pembelajaran, sekaligus untuk memahami
siswa sampai sejauh mana dapat memberikan bantuan terhadap
kekurangan-kekurangan siswa, dengan tujuan menempatkan siswa pada situasi
pembelajaran yang lebih tepat sesuai dengan tingkat kemampuan yang
dimilikinya. Sedangkan fungsi evaluasi untuk membantu proses, kemajuan dan
perkembangan hasil belajar peserta didik secara berkesinambungan, dan sekaligus
dapat mengetahui kemampuan dan kelemahan siswa pada bidang studi tertentu,
sekaligus dapat memberikan informasi kepada orang tua wali siswa mengenai
penentuan kenaikan kelas atau penentuan kelulusan siswa.

REFRENSI

Anam, Saeful. Melakukan Authentic Assesment. Jalie, Vol. 01, No. 02, September 2017.
Basri K, Ivo. Evaluasi Pembelajaran Sekolah Dasar (SD) Berbasis Pendidikan
Karakter dan Multikultural. Jurnal Ilmiah Sekolah Dasar. Vol.1 (4) pp 2017.
B, Mahirah. Evaluasi Belajar Peserta didik. Jurnal Idarah, Vol. I, NO. 2, Desember
2017.
Hasan, Asrul dkk. Evaluasi Pembelajaran. Medan: Perdana Publishing, Cet-1,
Desember 2022.
l, Idrus. Evaluasi dalam proses pembelajaran. Adaara: Jurnal manajemen pendidikan
islam. Vol. 9, No. 2 Agustus 2019.

Anda mungkin juga menyukai