(IAIN) KENDARI
2021
TEKNIK TES DAN NON-TES SEBAGAI
Yazmin
Program studi pendidikan agama islam
Fakulta tarbiyah dan ilmu keguruan
Institute agama islam negeri (iain) kendari
Yazminraha5@gmail.com
Abstrak
yang telah dicapai, baik oleh pihak terdidik maupun oleh pendidik.1
Belajar adalah suatu proses yang kompleks yang terjadi pada setiap
orang sepanjang hidupnya. Proses belajar itu terjadi karena adanya interaksi
terjadi kapan saja dan di mana saja. Salah satu indikator bahwa seseorang itu
telah belajar adalah adanya suatu perubahan tingkah laku pada orang itu
mengetahui apakah tujuan yang telah dirumuskan itu tercapai atau belum,
dan apakah materi pelajaran yang diajarkan sudah tepat. Semua pertanyaan
1
Hasan Baharun, ‘Pengembangan Media Pembelajaran PAI Berbasis Lingkungan
Melalui Model ASSURE’, Cendekia: Journal of Education and Society, 14.2 (2016), 231– 46
https://doi.org/10.21154/cendekia.v14i2.610.
proses belajar mengajar. Kegiatan penilaian tidak hanya terbatas pada
karakteristik
2
Hasan Baharun, ‘Penilaian Berbasis Kelas Pada Pembelajaran Pendidikan Agama Islam
Di Madrasah’, MODELING: Jurnal Program Studi PGMI, 3.2 (2016), 205–16.
sedangkan teknik tes lebih banyak digunakan untuk mengevaluasi hasil
belajar peserta didik dari segi ranah proses berfikirnya (cognitif domain).
Dalam praktek, teknik tes lah yang lebih sering dipergunakan dalam
rangka mengevaluasi hasil belajar peserta didik. Pernyataan di atas tidaklah
harus diartikan bahwa teknik tes adalah satu-satunya teknik untuk
melakukan evaluasi hasil belajar, sebab masih ada teknik yang lainnya yang
dapat dipergunakan, yaitu teknik non tes. Dengan teknik non tes maka
penilaian atau evaluasi hasil belajar peserta didik dilakukan dengan tanpa
menguji peserta didik, melainkan dilakukan dengan pengamatan secara
sistematis (observation), melakukan wawancara (interview), mennyebarkan
angket (questionnaire), Pemeriksaan dokumen (Documentary Analysis).
3
Anas Sudijono, “Pengantara Evaluasi Pendidikan”, (Jakarta: PT: Raja Grafindo Persada, 2007),
hal 01
4
Ibid .
5
Baharun, ‘Penilaian Berbasis Kelas Pada Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Di Madrasah’.
6
Baharun, ‘Penilaian Berbasis Kelas Pada Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Di Madrasah’.
Secara harfiyah, kata “tes” berasal dari bahasa Perancis Kuno: testum
dengan arti: “piring untuk menyisihkan logam-logam mulia” (maksudnya
dengan menggunakan alat yang berupa piring itu akan dapat diperoleh jenis-
jenis logam mulia yang nilainya sangat tinggi) dalam bahasa Inggris ditulis
dengan test yang dalam bahasa Indonesia diterjemahkan dengan “tes” ,
“ujian” atau “peecobaan”.
Dalam bahasa Arab ditulis dengan 7 امتحان. Ada beberapa istilah yang
memerlukan penjelasan sehubungan dengan uraian di atas, yaitu : test
adalah alat atau prosedur yang dipergunakan dalam rangka pengukuran dan
penilaian; testing berarti saat dilaksanakannya atau peristiwa
berlangsungnya pengukuran dan penilaian; tester artinya orang yang
melaksanakan tes, atau pembuat tes, atau eksperimentor, yaitu orang yang
sedang melakukan percobaan (eksperimen); sedangkan testee (mufrad) dan
testees (jamak) adalah pihak yang dikenai tes (=peserta tes = peserta ujian),
atau pihak yang sedang dikenai pekerjaan (= tercoba).
a. Merupakan alat
b. Harus direncanakan8
7
7 Anas Sudijono, “Pengantara Evaluasi Pendidikan”, (Jakarta: PT: Raja Grafindo Persada, 2007),
hal 66
8
Dalam artiyan harus dilakukan persiapan, prinsip-prinsip dan syarat-syarat tertentu
Adapun yang dimaksud teknik tes ialah suatu teknik
dalam evaluasi yang digunakan untuk mengetahui hasil belajar
murid dengan mempergunakan alat tes 9 .
2 Fungsi tes
3. Penggolongan tes
9
Mulyadi, “Evaluasi Pendidikan : Pengembangan Model Evaluasi Pendidikan di Sekolah” ,
(Malang:UIN-Maliki Press, 2010), hal 55-56
10
Anas Sudijono, “Pengantara Evaluasi Pendidikan”, (Jakarta: PT: Raja Grafindo Persada, 2007),
hal 67
Berdasarkan dari pengertian dan fungsi tes diatas, tes
digolongkan menjadi 5 golongan diantaranya adalah sebagai
berikut:11
b. Menurut tujuannya,
11
Mulyadi, “Evaluasi Pendidikan : Pengembangan Model Evaluasi Pendidikan di Sekolah” ,
(Malang:UIN-Maliki Press, 2010), hal 57- 60
12
Ialah tes dimana tester di dalam mengajukan pertanyaan-pertanyaan atau soalnya dilakukan
secara lisan, dan testee memberikan jawabannya secara lisan pula.
13
Yakni jenis tes dimana tester dalam mengajukan pertanyaan-pertanyaan atau soalnya
dilakukan secara tertulis dan testee memberikan jawabannya secara tertulis.
14
Ibid., hal 73
Dengan adanya tes hasi belajar ini, guru bisa mengetahui
apakah pelajaran yang telah diberikan mencapai tujuan sesuai
dengan target yang telah ditentukan.
c. Menurut pembuatannya,
15
Ibid., hal 72-73
Dibuat oleh sekelompok(tim) yang ahli di bidang
pembuatan tes.
8) Prinsip pengukura
Teknik tes ialah suatu teknik dalam evaluasi yang digunakan untuk
mengetahui hasil belajar murid dengan mempergunakan alat tes. Fungsi
teknik tes ialah Sebagai alat pengukur terhadap peserta didik dan sebagai
alat pengukur keberhasilan program pengajaran.
Non tes adalah cara penilaian hasil belajar peserta didik yang
dilakukan tanpa menguji peserta didik tetapi dengan melakukan pengamatan
secara sistematis. Bentuk-bentuk teknik non tes: observasi (pengamatan),
interview (wawancara) dan angket (quistionnaire).
DAFTAR PUSTAKA