PAI 6 C
Oleh:
Kelompok 13
Miftahul Nurrasyidah 191210087
Hayatun Nufus 191210101
Kata Pengantar.........................................................................................................
Daftar Isi...................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang........................................................................
B. Rumusan Masalah...................................................................
C. Tujuan Pembahasan................................................................
BAB II PEMBAHASAN
A. Kesimpulan...............................................................................
B. Saran.........................................................................................
DAFTAR PUSTAK..................................................................................................
BAB XIII
EVALUASI DAN PENILAIAN PEMBELAJARAN
Hayatun Nufus dan Mifahul Nurrasyidah
A. PENDAHULUAN
Dalam sebuah proses pembelajaran komponen yang
turut menentukan keberhasilan sebuah proses adalah evaluasi.
Melalui evaluasi orang akan mengetahui sampai sejauh mana
penyampaian pembelajaran atau tujuan pendidikan atau sebuah
program dapat dicapai sesuai dengan tujuan yang diinginkan.
Evaluasi merupakan salah satu kegiatan utama yang
harus dilakukan dalam kegiatan pendidikan dan pembelajaran.
Melalui evaluasi, kita akan mengetahui perkembangan hasil
belajar, intelegensi, bakat khusus minat, hubungan social,
sikap, dan kepribadian siswa atau peserta didik serta
keberhasilaan sebuah program. Dalam dunia pendidikan dan
pembelajaran ada beberapa istilah yang digunakan, baik secara
bersamaan maupun secara terpisah. Istilah tersebut memiliki
perbedaan. Mengacu pada asumsi bahwa pembelajaran
merupakan sistem yang terdiri atas beberapa unsur, yaitu
masukan, proses dan hasil. Maka terdapat tiga jenis evaluasi
masukan, proses, dan hasil pembelajaran.
Penilaian adalah bagian yang sangat penting dalam
proses evaluasi. Penilaian hasil belajar peserta didik yang
dilakukan oleh guru selain untuk memantau proses kemajuan
dan perkembangan hasil belajar peserta didik sesuai dengan
potensi yang dimiliki, juga sekaligus umpan balik kepada guru
agar dapat menyempurnakan perencanaan dan proses program
pembelajaran.
Namun penilaian yang ada tidak serta meta dilakukan
begitu saja agar proses penilaian yang dilakukan guru tidak
asal-asalan pada akhirnya akan menghasilkan informasi tentang
hasil pencapaian pembelajaran peserta didik yang tidak akurat
dan tidak sesuai denga napa yang ada dilapangan. Dalam
Ensiklopedia Pendidikan, prof. Soegarda mengatakan bahwa
evaluasi adalah: perkiraan kenyataan atas dasar ukuran nilai
tertentu dalam rangka situasi yang khusus dan tujuan yang ingin
dicapai
B. PEMBAHASAN
1. Pengertian Evaluasi dan Penilaian Pembelajaran
a. Pengertian Evaluasi Pembelajaran
Evaluasi berasal dari kata evaluation, kata tersebut diserap
kedalam pembendaharaan istilah bahasa Indonesia dengan
tujuan mempertahankan kata aslinya dengan sedikit
penyesuaian lafal Indonesia menjadi “Evaluasi”. Menurut
kamus Oxford Advanced Learner’s Dictionary of Current
English evaluasi adalah to find out, decide the amount or
value yang artinya suatu upaya untuk menentukan nilai atau
jumlah. Dari kalimat itu menunjukan bahwa kegiatan evaluasi
harus dilakukan secara hati-hati, bertanggung jawab,
menggunakan strategi, dan dapat dipertanggungjawabkan.
Evaluasi adalah suatu proses bukan suatu hasil (produk).
Hasil nyang diperoleh dari kegiatan evaluasi adalah kualitas
sesuatu, baik yang menyangkut tentang nilai atau arti,
sedangkan pemberian nilai dan arti itu adalah evaluasi.
Membahas tentang evaluasi berarti mempelajari bagaimana
proses pemberian pertimbangan mengenai kualitas sesuatu.
Gambaran kualitas yang dimaksud merupakan konsekuensi
logis dari proses evaluasi yang dilakukan. Prosese tersebut
tentu dilakukan secara sistematis dan berkelanjutan, dalam
arti terencana. Sesuai dengan prosedur dan prinsip serta
dilakukan secara terus-menerus1
Pengertian evaluasi secara umum dapat diartikan sebagai
proses sistematis untuk menentukan nilai sesuatu (ketentuan,
kegiatan, keputusan, unjuk-kerja, proses, orang, objek dan
yang lainnya) berdasarkan kriteria tertentu melalui penilaian.
Untuk menentukan nilai sesuatu dengan cara membandingkan
dengan kriteria, evaluator dapat langsung membandingkan
dengan kriteria umum, dapat pula melakukan pengukuran
terhadap sesuatu yang dievaluasi kemudian membandingkan
dengan kriteria tertentu.2
Evaluasi pembelajaran adalah proses untuk menentukan
nilai belajar dan pembelajaran yang dilaksanakan, dengan
melalui kegiatan penilaian atau pengukuran belajar dan
pembelajaran. Sedangkan pengertian pengukuran dalam
kegiatan pembelajaran adalah proses membandingkan tingkat
keberhasilan belajar dan pembelajaran dengan ukuran
keberhasilan belajar dan pembelajaran yang telah ditentukan
secara kuantitatif, sementara pengertian penilaian belajar dan
pembelajaran adalah proses pembuatan keputusan nilai
1
Zaenal Arifin, Evaluasi Pembelajaran. (Bandung: PT. Rosdakarya), 2012, p. 2
2
Ahmad Sabri, Strategi Belajar Mengajar,( Cet. I; Jakarta: Ciputat Press),
2005, p. 138.
keberhasilan belajar dan pembelajaran secara kualitatif.3
Dengan adanya evaluasi, peserta didik dapat mengetahui
sejauh mana keberhasilan yang telah dicapai selama
mengikuti pendidikan. Pada kondisi di mana peserta didik
mendapatkan nilai yang memuaskan, maka akan memberikan
dampak berupa suatu stimulus, motivator agar peserta didik
dapat lebih meningkatkan prestasi. Pada kondisi di mana hasil
yang dicapai tidak memuaskan. maka peserta didik akan
berusaha memperbaiki kegiatan belajar, namun demikian
sangat diperlukan pemberian stimulus positif dari guru atau
pengajar agar peserta didik tidak putus asa.
Syaiful Bahri Djamarah, Guru Dan Anak Didik Dalam Interaksi Edukatif
3
Suatu Pendekatan Teoritis Psikologis (Cet. II; Jakarta: PT Rineka Cipta), 2005, p. 246.
pelajari (hasil); (2) cara mereka mempelajari materi (proses); (3)
pendekatan pembelajaran yang mereka gunakan sebelum, selama,
atau setelah program atau pembelajaran.
Dalam pemahaman yang sama, penilaian adalah
proses mengumpulkan informasi untuk mengawasi
kemajuan dan membuat keputusan-keputusan terkait
pendidikan jika memang diperlukan. Penilaian ini bisa
mencakup tes di dalamnya, tapi juga mencakup metode-
metode seperti observasi, wawancara, pengawasan
perilaku, dan semacamnya.4
4
Haryanto, “Evaluasi Pembelajaran (Konsep Dan Manajemen)”,
(Yogyakarta: UNY Press), 2020, pp. 11-12
siswa dari suatu lembaga pendidikan tertentu
(fungsi sumatif)
2) Untuk mengetahui tingkat program
pengajaran.pengajaran sebagai suatu sistem
trdiri atas beberapa komponen yang saling
berkaitan satu sama lain. Komponen-
komponen di maksud antara lain adalah
tujuan, materi atau bahan pengajaran, metode
dan kegiatan belajar mengajar, alat dan
sumber pelajaran, dan prosedur serta alat
evaluasi.
3) Untuk keperluan bimbingan dan konseling
(BK). Hasil-hasil evaluasi yang telah
dilaksanakan oleh guru terhadap siswanya
dapat di jadikan sumber informasi atau data
pelayanan BK oleh para konselor sekolah
atau guru pembimbing lainnya seperti antara
lain :
1. Untuk membuat diagnosis mengenai
kelemahan-kelemahan dan kekuatan
atau kemampuan siswa.
2. Untuk mengetahui dalam hal-hal
seseorang atau sekelompok siswa
memerlukan pelayanan ramedial.
3. Sebagai dasar dalam menangani kasus-
kasus tertentu di antara siswa.
4. Sebagai acuan dalam melayani
kebutuhan-kebutuhan siswa dalam
rangka bimbingan karier.
4) Untuk keperluan pengembangan dan
perbaikan kurikulum sekolah yang
bersangkutan. Seperti telah di kemukakan di
muka, hampir stiap saat guru melaksanakan
kegiatan evaluasi dalam rangka menilai
keberhasilan belajar siswa dan menilai
program pengajaran, yang berarti pula
menilai isi atau materi pelajaran yang
terdapat di dalam kurikulum5
5
M. Ngalim Purwanto, Evaluasi Pengajaran, (Bandung : PT. Rosdakarya),
2002, pp. 5-6
6
M. Ngalim Purwanto, Sosial Pendidikan Teoritis Dan Praktis (Cet. I;
Bandung: Remaja Rosda Karya, 2001),h. 55
b) Penilaian berfungsi diagnostik
Dengan mengadakan penilaian, sebenarnya guru
mengadakan diagnosis kepada peserta didik tentang
kebaikan dan kelemahannya. Dengan diketahuinya sebab-
sebab kelemahan ini, akan lebih mudah dicari cara untuk
mengatasi.
c) Penilaian berfungsi sebagai penempatan
Pendekatan yang lebih bersifat melayani perbedaan
kemampuan, adalah pengajaran secara kelompok. Untuk
dapat menentukan dengan pasti di kelompok mana seorang
peserta didik harus ditempatkan, digunakan suatu
penilaian. Sekelompok peserta didik yang mempunyai
hasil penilaian yang sama, akan berada dalam kelompok
yang sama dalam belajar.
d) Penilaian berfungsi sebagai pengukur
Keberhasilan Fungsi keempat dari penilaian ini
dimaksudkan untuk mengetahui sejauh mana suatu
program berhasil diterapkan. keberhasilan program
ditentukan oleh beberapa faktor yaitu faktor guru,
metode mengajar, kurikulum, sarana, dan sistem
administrasi.7
7
Hamdani Ihsan Dkk, Filsafat Pendidikan Islam, (Cet. III. Pustaka Setia
Bandung), 2007, p.219
peserta didik telah menguasai suatu
kompetensi.
2) Landasan pelaksanaan evaluasi hasil
belajar peserta didik dalam rangka
membantu peserta didik memahami
dirinya, membuat keputusan tentang
langkah berikutnya, baik untuk
penjurusan, dalam hal ini terkait erat
dengan peran guru sebagai pendidik
sekaligus pembimbing.
3) Menemukan kesulitan belajar dan
kemungkinan prestasi yang bisa
dikembangkan peserta didik dan sebagai
alat diagnosis yang membantu pendidik
menentukan apakah seorang siswa perlu
mengikuti remedial atau justru
memerlukan program pengayaan.
4) Dengan demikian penilaian juga akan
berfungsi sebagai upaya pendidik untuk
dapat menemukan kelemahan dan
kekurangan proses pembelajaran yang
telah dilakukan ataupun yang sedang
berlangsung. Temuan ini selanjutnya dapat
digunakan sebagai dasar penentuan
langkah perbaikan proses pembelajaran
berikutnya, guna penigkatan capaian hasil
belajar siswa.
5) Kesemuannya dapat dipakai sebagai
kontrol bagi guru pendidik dan semua
stake holder pendidikan dalam lingkup
sekolah tentang gambaran kemajuan
perkembangan proses dan hasil belajar
peserta didik.8
Secara umum, penilaian sebagai suatu tindakan atau
proses setidaktidaknya memiliki tiga macam fungsi pokok
yaitu:
1) Mengukur kemajuan
2) Menunjang penyusunan rencana, dan
3) Memperbaiki atau melakukan penyempurnaan
kembali.
1) Segi psikologis
3) Segi administratif.9
8
Abdul Majid, Penilaian Autentik Proses dan Hasil Belajar, (Bandung: PT
Remaja Rosdakarya Offset), 2014
9
Abdul Munip, “Penilaian Pembelajaran Bahasa Arab”,(yogyakarta:
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga), 2017, p. 13
lingkungan maupun sistem penilaian itu sendiri. Selain
itu, evaluasi pembelajaran juga ditujukan untuk menilai
efektifitas strategi pembelajaran, menilai dan
meningkatkan efektifitas program kurikulum, menilai dan
meningkatkan efektifitas pembelajaran, membantu belajar
peserta didik, mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan
peserta didik, serta untuk menyediakan data yang
membantu dalam membuat keputusan.10
10
Asrul dkk, evaluasi pembelajaran, (bandung:citapustaka media), 2014, p.12
11
Sudirman dkk, Ilmu Pendidikan, (Cet. I: Bandung: Sinar Baru), 2005, p.242
peserta didik.12
2) Tujuan Khusus
a) Untuk merangsang kegiatan peserta didik
dalam menempuh program pendidikan. Tanpa
ada penilaian maka tidak mungkin timbul
b) Kegairahan atau rangsangan pada diri peserta
didik untuk memperbaiki dan meningkatkan
prestasinya masing-masing.
c) Untuk mencari dan menemukan factor-faktor
penyebab keberhasilan dan ketidakberhasilan
peserta didik dalam mengikuti program
pendidikan, sehingga dapat dicari dan
12
Idrus L, Evaluasi Dalam Proses Pembelajaran, Jurnal Manajemen
Pendidikan Islam Vol. 9 No. 2, Agustus 2019, pp. 924-925
ditemukan jalan keluar atau cara-cara
perbaikannya.13
13
Abdul Munip, “Penilaian Pembelajaran Bahasa Arab”,(yogyakarta:
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga), 2017, p. 12
prinsip-prinsip umum sebagai berikut :
1) Continuenitas
Evaluasi tidak boleh dilakukan secara insidental
karena pembelajaran itu sendiri adalah suatu proses
yang continue. Oleh sebab itu evaluasi pun harus
dilakukan secara continue.
2) Komprehensif
Dalam melakukan evaluasi terhadap suatu objek,
guru harus mengambil seluruh objek itu sebagai
bahan evaluasi. Misalkan jika objek evaluasi itu
adalah peserta didik, maka seluruh aspek
kepribadian peserta didik yang menyangkut
koognitif, afektif maupun psikomotor.
3) Adil dan Obejektif
Dalam melaksanakan evaluasi, guru harus berlaku
adil tanpa pilih kasih. Guru juga hendaknya
bertindak secara objektif, apa adanya sesuai dengan
kemampuan peserta didik.
4) Kooperatif
Dalam kegiatan evaluasi guru hendaknya bekerja
sama dengan semua pihak, seperti orang tua peserta
didik, sesama guru, kepala sekolah, termasuk dengan
peserta didik itu sendiri. Hal ini dimaksudkan agar
semua pihak merasa puas dengan hasil evaluasi dan
pihak-pihak tersebut merasa dihargai
5) Praktis
Mengandung arti mudah digunaka, baik oleh guru
itu sendiri yang menyusun alat evaluasi maupun
orang lain yang akan menggunakan alat tersebut.
Untuk itu harus diperhatikan bahasa dan petunjuk
mengerjakan soal14
2) Evaluasi monitoring
4) Evaluasi efisiensi-ekonomis.
16
Zaenal Arifin, Evaluasi Pembelajaran. (Bandung: PT. Rosdakarya), 2012, p.
33
i. Penilaian aspek pengetahuan
Teknik kompetensi pengetahuan atau kognitif adalah
penilaian yang dilakukan guru untuk mengukur tingkat
pencapaian atau penugasan peserta didik dalam aspek
pengetahuan yang meliputi ingatan/hafalan,
pemahaman, penerapan/aplikasi, analisis, sintesis, dan
evaluasi. Jenis penilaian dalam aspek pengetahuan dapat
berupa:tes tertulis,tes lisan,dan penugasan atau proyek.
2. Manipulasi adalah
kemampuan melakukan
kegiatan sederhana yang
belum pernah dilihat, tetapi
berdasarkan pada pedoman
atau petunjuk saja
4. Artikulasi adalah
kemampuan melakukan
kegiatan yang kompleks dan
tepat sehingga hasil kerjanya
merupakan sesuatu yang
utuh.
5. Naturalisasi adalah
kemampuan melakukan
kegiatan secara reflek. Guru
menilai kompetensi
keterampilan melalui
penialaian berupa
kinerja,proyek, dan
portofolio.17
17
Umi salamah,“Penjaminan Mutu Penilaian Pendidikan”, (JURNAL
EVALUASI. Vol.2, No. 1, Maret 2018: STAI Ma’had Aly Al-Hikam12), pp. 286-
289
diartikan juga sebagai sejumlah pertanyaan yang
membutuhkan jawaban, atau sejumlah pernyataan
yang harus diberikan tanggapan dengan tujuan
mengukur tingkat kemampuan seseorang atau
mengungkap aspek tetentu dari orang yang dikenai
tes. Hasil tes merupakan informasi tentang
karakteristik seseorang atau sekelompok orang. Tese
merupakan salah satu cara untuk menaksir besarnya
tingkat kemampuan manusia secara tidak langsung,
yaitu melalui respons seseorang terhadap sjumlah
stimulasi atau pertanyaan. Oleh karena itu, agar
diperoleh informasi yang akurat dibutuhkan tes yang
handal.
18
Idrus L, Evaluasi Dalam Proses Pembelajaran, Jurnal Manajemen Pendidikan
Islam Vol. 9 No. 2, Agustus 2019, p. 931
instrumennya. Kedua teknik penilaian tersebut digunakan
sesuai dengan tujuan atau materi pembelajaran
i. Teknik tes
a. Tes objektif
Bentuk tes objektif yang sering digunakan adalah
bentuk benar salah (true-false), pilihan ganda
(multiple choice), menjodohkan (matching test), dan
uraian objektif.
b. Tes lisan
Pertanyaan lisan dapat digunakan untuk mengetahui
taraf daya serap siswa untuk masalah yang berkaitan
dengan kognitf.
c. Tes uraian
Tes uraian disebut pula dengan tes esai (essay test)
atau tes subjektif. Dikatakan sebagai tes subjektif
terutama terkait dengan proses pemeriksaan dan
pemberian skor dari tester (evaluator) yang relatif
lebih bersifat subjektif jika dibandingkan dengan
pada tes objektif.
ii. Teknik Non-Tes
a. Penilaian Unjuk Kerja (Performance)
Penilaian unjuk kerja merupakan penilaian yang
dilakukan dengan mengamati kegiatan siswa dalam
melakukan sesuatu.
b. Penilaian Proyek
Penilaian proyek merupakan kegiatan penilaian
terhadap suatu tugas yang harus diselesaikan dalam
periode atau waktu tertentu.
c. Penilaian Produk
Penilaian produk adalah penilaian terhadap proses
pembuatan dan kualitas suatu produk.
d. Penilaian Portofolio
Penilaian portofolio merupakan penilaian
berkelanjutan yang didasarkan pada kumpulan
informasi yang menunjukkan perkembangan
kemampuan siswa dalam satu periode tertentu.
e. Penilaian Diri (Self Assessment)
Penilaian diri adalah suatu teknik penilaian dengan
cara siswa diminta untuk menilai dirinya sendiri
berkaitan dengan status, proses dan tingkat
pencapaian kompetensi yang dipelajarinya
f. Penilaian Sikap
Media:Yogyakarta,2017) p.13-14
Tidak akan berlebihan kiranya kalau diketahui di
sini bahwa, sukses yang akan dapat dicapai oleh suatu
program evaluasi telah turut ditentukan oleh memadai
atau tidaknya langkah-langkah yang dilaksanakan dalam
paencanaan ini. Suksc atau tidaknya suatu program
evaluasi pada hakikatnya turut menenfirkan oleh baik
tidaknya perencanaan. Makin sempuma kita melakukan
langkah pokok perencanaan ini makin sedikitlah kesulitan
kesulitau yang akan kita jumpai dalam melaksanakan
langkahlangkah berikutna.
2. Langkah Pengumpulan Data
Soal pertama yang kita hadapi dalam melakukan
lanekah ini ialah menentukandata apa saja yang kita
butubkan untuk melakukan tugas evaluasi yang kita
butulkan untuk melakukan tugas evaluasi yang kita
hadapi dengan baik. Kalau kita rangkumkan kembali
waiannya maka kita dapat jalan pikian yaitu rumusan
tentang tugas kita sebagai seorang pengajar dalam suatu
usaha pendidikan menghasilkan ketentuan-ketentuan
tentang tujuan yang harus kita capai dengan materi yang
kita ajarkan.
3. Langkah Penelitian Data
Data yang telah terkumpul harus disaring lebih
dahulu sebelum diolah lebih lanjut, proses penyaringan
ini kita sebut penelitian data atau verifikasi data dan
maksudnya ialah untuk memisahkan data yang "baik"
yang akan dapat mernp{etas gambaran yang akan kita
peroleh mengenai individu yang sedang kita evaluasi, dari
data yang kurang baik yang hanya akan merusak atau
mengaburkan gambaran yang akan kita peroleh apa bila
turut kita olah juga. Oleh karna itu kita selalu menyadari
baik burulnya setiap data yang kita pergunakan untuk
memperoleh data langsung dari orang yang bersangkutan
oleh karena itu dalam evaluasi yang baik, kkita selalu
berusaha untuk hanya mempergunakan alat-alat yang
sebail-baiknya yang tersedia bagi kita
4. Langkah-Langkah Pengolahan Data
Langkah pengolahan data dilakukan untuk
memberikan "makna" tohadap data yang pada hta. Jadi
hal ini berarti bakwa tanpa kita olah. dan dianr lebih dulu
data itu sebenamya tidak dapat menceritakan suatu
apapun kepada kita. Sering sekali seorang memiliki data
yang cukup lengkap tentang seorang murid atau
sekelompok murid yang sedang dievalusinya tetapi
karena ia kurang pandai mengolah data yang dimilikinya
tadi tidak banyaklah arti atau makna yang dapat
dikeluarkannya dari datanya. Fungsi pengolahan data
dalam proses evaluasi yang pedu disadari benar-benar
pada tarafinemperoleh gambaran yang
selengkapJengkapnya tentang diri orang yang sedang di
evaluasi.
5. Langkah Penafsiran Data
Kalau kita puhatikan segenap uraian yang telah di
sajikan mengenai langkah data tadi akan segera tampak
pada kita bahwa memisahkan langkah penafsiran dari
langtah pengolahan sebenarnya men:pakan suatu
pemisahan yang terlalu dibuat-buat. Memang dalam
praktek kedua langkah ini tidak dipisah-pisahkan kalau
kita melakukan suatu pengolahan terhadap sekurpulan
data, dengan sendirinya kita akan memperoleh "tafsir"
makna data yang kita hadapi.
6. Langkah Meningkatkan Daya Serap Peserta Didik
Hasil pemikiran memiliki fungsi utama untuk
memperbaiki tingkat penguasaan peserta didik Hasil
pengukuran secara umum dapat dikatakan bisa
membantu, memperjelas tujuan instrulaional, menentukan
kebutuhan peserta didik, dan menentukan keberhasilan
peserta didik dalam suatu proses pembelajaran.
7. Laporan Hasil Penelitian
Pada akhir penggal waku proses pembelajaran,
antara lain akhir catur wularL akhir semester, akhir tahun
ajaran, akhir jenjang per sekolahan, diperlukan suatu
laporan kemajuan peserta didik, yang selanjutnya
merupakan laporan kemajuan sekolah. Laporan ini akan
memberikan bukti sejauh mana pendidikan yang
diharapkan oleh anggota masyarakat khususnya orang tua
peserta didik dapat tercapai.
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari Pembahasan diatas, dapat disimpulkan bahwa evaluasi
adalah suatu kegiatan yang terencana untuk mengetahui keadaan
suatu objek dengan menggunakan instrument dan hasilnya
dibandingkan dengan suatu tolak ukur untuk memperoleh suatu
kesimpulan. Sedangkan jika berbicara mengenai pembelajaran
adalah suatu proses atau kegiatan yang sistematis, berkelanjutan,
dan menyeluruh dalam rangka pengendalian, pemnajminan, dan
penetapan kualitas (nilai dan arti) pembelajaran terhadap berbagai
komponen pembelajaran, berdasarkan pertimbangan dan kriteria
tertentu, sebagai bentuk pertanggungjawaban guru dalam
melaksanakan pembelajaran.
Untuk menuju kualitas pembelajaran yang baik, diperlukan
sistem penilaian yang baik pula. Agar penilaian dapat berfungsi
dengan baik, sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan, maka
sangat perlu untuk menetapkan standar penilaian yang akan
menjadi dasar dan acuan bagi guru dan praktisi pendidikan dalam
melakukan kegiatan penilaian. Untuk mewujudkan hal tersebut,
maka perlu kerjasama yang baik dari beberapa pihak terkait, seperti
guru, siswa, dan sekolah.
B. Saran
Dengan mengetahui tentang langkah-langkah yang harus
dilakukan dalammelakukan kegiatan evaluasi, diharapkan para
guru atau yang menjadi evaluatoruntuk senantiasa mengikuti
prosedur pengembangan evaluasi pembelajaran. Dengan prosedur
yang sudah ditetapkan akan melahirkan kualitas evaluasi
yangdapat mendorong mutu pendidikan kita.