Anda di halaman 1dari 15

Tugas Terstruktur Dosen pengampu

DISAIN PEMBELAJARAN PAI Afrida, Dra., M.Ag.

MAKALAH DISAIN PEMBELAJARAN PAI

DESAIN EVALUASI PEMBELAJARAN

OLEH:

Irpan Fadilah (12110120341)

Ringga Aditiya (12110114267)

KELAS 4E PAI (AKIDAH AKHLAK )

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UIN SULTAN SYARIF KASIM RIAU

2022/2023

1
KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah, segala puji atas kehadirat Allah SWT, atas limpahan rahmat dan
hidayah-Nya yang dianugerahkan kepada kita semua, terutama kepada ibuk Dosen Afrida,
Dra., M.Ag. Selaku Dosen pengampuh mata kuliah Disain pembelajaran PAI serta terimah
kasih juga kepada kami kepada teman-teman semua nya sehingga kami dapat menyusun
makalah ini tepat pada waktunya.

Penulisan makalah ini dimaksudkan untuk memenuhi tugas pada mata kuliah Disain
Pembelajaran PAI “ Desain Evaluasi Pembelajaran”. Adapun penulisan dalam makalah ini,
disusun secara sistematis dan berdasarkan metode-metode yang ada, agar mudah dipelajari
dan dipahami sehingga dapat menambah wawasan pemikiran para pembaca.

Dalam penulisan makalah ini, kami menyadari sepenuhnya adanya kekurangan. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun kami harapkan dari para pembaca agar dapat
dijadikan sebagai bahan pertimbangan demi kesempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini
dapat bermanfaat bagi kita semua.

Pekanbaru, 8 Maret 2023

Kelompok 12

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...............................................................…........................................i


DAFTAR ISI ............................................................................................….........................ii
BAB I PENDAHULUAN .............................................................................................1
A. Latar Belakang....................................................................................................... 1
B. Rumusan masalah................................................................................................... 2
C. Tujuan Penulisan....................................................................................…......................2
BAB II PEMBAHASAN ............................................................................................. 3
A. Pengertian Evaluasi Pembelajaran........................................................................ 3
B. Prinsip-Prinsip Evaluasi Pembelajaran.................................................................. 4
C. Langkah-Langkah Evaluasi Pembelajaran............................................................. 5
D. Tujuan Dan Fungsi Evaluasi
Pembelajaran…………………………………………..……………..………………….6
E. Teknik Evaluasi
Pembelajaran………………………………..………………………….………………..8
BAB III PENUTUP .................................................................................................. .10
A. Kesimpulan.......................................................................................................10
B. Saran................................................................................................................ 11
Daftar Pustaka.........................................................................................................12

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Evaluasi merupakan subsistem yang sangat penting dan sangat dibutuhkan dalam setiap
pembelajaran, karena evaluasi dapat mencerminkan seberapa jauh perkembangan atau
kemajuan pembelajaran. Dengan evaluasi, maka maju dan mundurnya kualitas pembelajaran
dapat diketahui. Hasil yang diperoleh dari eveluasi dapat dijadikan balikan (teed-back) bagi
pengajar dalam rangka memperbaiki dan menyempurnakan program dan kegiatan
pembelajaran.

Di sekolah, seorang guru sering memberikan ulangan harian, tes tertulis, dan sebagainya,
istilah ini pada dasarnya merupakan bagian dari sistem evaluasi itu sendiri. Dalam
hubungannya dengan proses dan hail belajar, penilaian dapat didefinisikan sebagai suatu
proses atau kegiatan yang sistematis dan berkesinambungan untuk mengumpulkan informasi
tentang proses dan hail belajar peserta didik dalam rangka membuat keputusan-keputusan
berdasarkan kriteria dan pertimbangan tertentu. Jika dilihat dalam kontek yang lebih las
keputusan tersebut dapat menyangkut keputusan tentang peserta didik, keputusan tentang
kurikulum dan program atau juga keputusan tentang kebijakan pendidikan. Selanjutnya
makalah yang berjudul evaluasi pembelajaran ini akan menjelaskan pengertian, tujuan dan
fungi, bidang-bidang evaluasi, prinsip-prinsip dalam evaluasi. teknik-teknik evaluasi
pembelajaran, dan langkah-langkah pembelaiaran.

iii
B. Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan evaluasi pembelajaran?


2. Jelaskan prindip-prinsip evaluasi pembelajaran?
3. bagaimanakah langkah-langkah evaluasi pembelajaran?
4. Jelaskan tujuan dan fungsi evaluasi pembelajaran?
5. Jelaskan teknik evaluasi pembelajaran?

C. Tujuan Penulisan

1. Untuk mengetahui pengertian evaluasi pembelajaran.


2. Untuk mengetahui prinsip-prinsip evaluasi pembelajaran.
3. Untuk mengetahui langkah-langkah evaluasi.
4. Untuk mengetahui tujuan dan fungsi evaluasi pembelajaran.
5. Untuk mengetahui teknik evaluasi pembelajaran.

iv
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian evaluasi pembelajaran


tugas dapat berbentuk soal atau perintah/suruhan lain yang harus dikerjakan
oleh peserta didik, evaluasi merupakan salah satu komponen penting dan tahap yang
harus ditempuh oleh guru untuk mengetahui keefektifan pembelajaran. Hasil yang
diperoleh dari evaluasi dapat dijadikan balikan (feed-back) bagi guru dalam
memperbaiki dan menyempurnakan program dan kegiatan pembelajaran. Di sekolah,
kita sering mendengar bahwa guru sering memberikan ulangan harian, ujian akhir
semester, ujian blok, tagihan, tes tertulis, tes lisan, tes tindakan, dan sebagainya.
Istilah-istilah ini pada dasarnya merupakan bagian dari sistem evaluasi it sendiri.
Sebelum penulis menjelaskan lebih jauh tentang apa, mengapa, dan bagaimana
evaluasi, terlebih dahulu marilah kita simak beberapa pengertian istilah berikut ini.
Ada beberapa istilah yang sering disalahartikan dan disalahgunakan dalam praktik
evaluasi, yaitu tes, pengukuran, penilaian, dan evaluasi.
Secara konsepsional istilah-istilah tersebut berbeda satu sama lain, tetapi
mempunyai hubungan yang sangat erat. Istila "tes" berasal dari bahasa latin "testum"
yang berarti sebuah piring atau jambangan dari tanah liat. Istilah tes in kemudian
dipergunakan dalam lapangan psikologi dan selanjutnya hanya dibatasi sampai
metode psikologi, yaitu suatu cara untuk menyelidiki seseorang. Penyelidikan tersebut
dilakukan mulai dari pemberian suatu tugas kepada seseorang atau untuk
menyelesaikan suatu masalah tertentu.1

Menurut Carl H.Witherington (1952). Hal senada dikemukakan pula oleh Wand
dan Brown (1957), bahwa evaluasi berarti . Kedua pendapat ini menegaskan
pentingnya nilai (value) dalam evaluasi. Padahal, dalam evaluasi bukan hanya
berkaitan dengan nilai tetapi juga arti atau makna. Sebagaimana dikemukakan Guba
dan Lincoln (1985), bahwa evaluasi Jadi, evaluasi adalah suatu proses untuk
menggambarkan peserta didik dan menimbangnya dari segi nilai dan arti. Definisi ini
menegaskan bahwa evaluasi berkaitan dengannilai dan arti. Proses dan hasil evaluasi
sangat dipengaruhi oleh beragam pengamatan, latar belakang dan pengalaman praktis
evaluator itu sendiri. Dari beberapa rumusan tentang evaluasi ini, dapat disimpulkan
bahwa pada hakikatnya evaluasi adalah suatu proses yang sistematis dan
berkelanjutan untuk menentukan kualitas (nilai dan arti) dari sesuatu, berdasarkan
pertimbangan dan kriteria tertentu dalam rangka pembuatan keputusan.

1
Zainal Arifin, Evaluasi Pembelajaran, (Bandung, PT Remaja Rosdakarya, 2009), hlm 4

v
Evaluasi adalah suatu proses bukan suatu hasil (produk). Hasil yang diperoleh dari
kegiatan evaluasi adalah kualitas sesuatu, baik yang menyangkut tentang nilai atau
arti, sedangkan kegiatan untuk sampai pada pemberian nilai dan arti itu adalah
evaluasi. Membahas tentang evaluasi berarti mempelajari bagaimana proses
pemberian pertimbangan mengenai kualitas sesuatu, Gambaran kualitas yang
dimaksud merupakan konsekuensi logis dari proses evaluasi yang dilakukan. Proses
tersebut tent dilakukan secara sistematis dan berkelaniutan, dalam arti terencana,
sesuai dengan prosedur dan prinsip serta dilakukan secara terus-menerus.2

B. Prinsip-Prinsip Evaluasi

Prinsip diperlukan sebagai pemandu dalam kegiatan evaluasi pembelajaran.


Oleh karena itu evaluasi dapat dikatakan terlaksana dengan baik apabila dalam
pelaksanaannya senantiasa berpegang pada prinsip-prinsip berikut ini:
1. Prinsip Kontinuitas (terus menerus/ berkesinambungan)
Artinya bahwa Evaluasi itu tidak hanya merupakan kegiaran ujian semester tetapi
harus dilaksanakan secara terus menerus untuk mendapatkan kepastian terhdap
sesuatu yang diukur dalam kegiatan belajar mengajar dan mendorong siswa untuk
belajar mengajar dan mendorong siswa untuk belajar mempersiapkan dirinya bagi
kegiatan pendidikan selanjutnya.
Mengajar adalah proses membimbing pengalaman belajar. Pengalaman tersebut
diperoleh apabila peserta didik mempunyai keaktifan untuk bereaksi terhadap
lunhgkungannya. Apabila seseorang anak ingin memecahkan suatu persoalan dia
harus berfikir sistematis atau menurut langkah-langkah tertentu, termasuk dia
menginginkan suatu keterampilan tentunnya harus pula dapat menggerakkan otot-
otot untuk mencapainnya.3

2. Prinsip Komprehensif (keseluruhan)


Seluruh segi kepribadian murid, semua aspek tingkah laku, keterampilan,
kerajinan adalah bagian-bagian yang ikut ditest. karena itu maka item-Item test
harus disusun sedemikian rupa sesuai dengan aspek tersebut (kognitif, afektif,
psikomotorik) Prinsip Objektivitas Objektif di sin menyangkut bentuk dan
penilaian hasil yaitu bahwa pada penilaian hail tidak boleh memasukkan faktor-
faktor subyektif, faktor perasaan, faktor hubungan antara pendidik dengan anak
didik.

2
Zainal Arifin, Evaluasi Pembelajaran, (Bandung, PT Remaja Rosdakarya, 2009), hlm 6
3
Ahmad Rohani, Pengelolaan pengajaran, Jakarta, hlm 20

vi
3. Adil dan Objektif
Dalam melaksanakan evaluasi, guru harus berlaku adil tapa pilih kasih. Kata adil
dan objektif memang mudah diucapkan, tetapi sulit dilaksanakan. Meskipu
demikian, kewajiban manusia adalah harus berikhtiar. Semua peserta didik harus
diberlakukan sama tapa "pandang bulu". Guru juga hendaknya bertindak secara
objektif, apa adanya sesuai dengan kemampuan peserta didik. Oleh sebab itu,
sikap like and dislike, perasaan, keinginan, dan prasangka yang bersifat negatif
harus dijauhkan. Evaluasi harus didasarkan atas kenyataan (data dan fakta) yang
sebenarnya, bukan hasil manipulasi atau rekayasa.4

4. Kooperatif
Dalam kegiatan evaluasi guru hendaknya bekerja sama dengan semua pihak,
seperti orang tua peserta didik, sesama guru, kepala sekolah, termasuk dengan
peserta didik itu sendiri. Hal in dimaksudkan agar semua pihak merasa pas dengan
hasil evaluasi, dan pihak-pihak tersebut merasa dihargai.

5. Praktis
Dalam kegiatan evaluasi guru hendaknya bekerja sama dengan semua pihak,
seperti orang tua peserta didik, sesama guru, kepala sekolah, termasuk dengan
peserta didik itu sendiri. Hal in dimaksudkan agar semua pihak merasa pas dengan
hasil evaluasi, dan pihak-pihak tersebut merasa dihargai.

C. Langkah-Langkah Evaluasi Pembelajaran


Adapun langkah-langkah evaluasi di atas, dapat diuraikan sebagai berikut:
a. Menyusun rencana evaluasi hasil belajar. Perencanaan evalvasi hasil belaiar itu
umumnya mencakup:
1. Merumuskan tujuan dilaksanakannya evaluasi. Hal in disebabkan evaluasi tanpa
tupuan maka akan berjalan tanpa arah dan mengak1batkan evaluasi menjadi
kehilangan arti dan lungsinya
2 Menetapkan aspek-aspek yang akan dievaluasi, misalnya aspek kognitif, afektif
atau psikomotorik.
2. Memilih dan menentukan teknik yang akan dipergunakan di dalam pelaksanaan
evaluasi, misalnya apakah menggunakan teknik tes atau non tes.
3. Menyusun alat-alat pengukur yang dipergunakan dalam pengukuran dan

4
Zainal Arifin, Evaluasi Pembelajaran, (Bandung, PT Remaja Rosdakarya, 2009), hlm 31

vii
penilaian hasil belajar peserta didik, seperti butir-butir soal tes.
4. Menentukan tolak ukur, norma atau kriteria yang akan dijadikan pegangan atau
patokan dalam memberikan interpretasi terhadap data hail evaluasi.
5. Menentukan frekuensi dari kegiatan evaluasi hail belajar itu sendiri

b. Menghimpun data dalam evaluasi pembelajaran, wujud nyata dari


kegiatan,menghimpun data adalan melaksanakan pengukuran, misalnya dengan
menyelenggarakan tes pembelajaran.

c. Melakukan Verifikasi Data Verifikasi data dimaksudkan untuk memisahkan data


yang baik (yang dapat memperjelas gambaran yang akan diperoleh mengenai diri individu
atau sekelompok individu yang sedang dievaluasi dari data yang kurang baik (yang akan
mengaburkan gambaran yang akan diperoleh apabila data itu ikut serta diolah).

d. Mengolah dan menganalisis data, mengolah dan menganalisis hasil evaluasidilakukan


dengan member1kan makna terhadap data vang telah dihimpun dalam kegiatan evaluasi.

e. Memberikan interpretasi dan menarik kesimpulan interpretasi terhadap data hasil.


evaluasi belajar pada hakikatnya adalah merupakan verbalisasi dari makna yang terkandung
dalam data yang telah mengalami pengolahan dan penganalisaan

f. Tindak lanjut hasil evaluasi bertitik tolak dari data hasil evaluasi yang telah disusun,
diatur, diolah, dianalisis dan disimpulkan sehingga dapat diketahui apa makna yang
terkandung di dalamya, maka pada akhirnya evaluasi akan dapat mengambil keputusan atau
merumuskan kebijakan-kebijakan yang akan dipandang perlu sebagai tindak lanjut dari
kegiatan evaluasi tersebut.5

D. Tujuan Dan Fungsi Evaluasi Pembelajaran


Tujuan evaluasi adalah untuk menentukan kualitas sesuatu, terutama yang berkenaan
dengan nilai dan arti. S. Hamid Hasan (1988) secara tegas membedakan kedua istilah tersebut
sebagai berikut: Pemberian nilai dilakukan apabila seorang evaluator memberikan

5
Sudijono, A. Pengantar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta, PT Raja GrafindoPersada, 2011), hlm 5

viii
pertimbangannya mengenai evaluan tapa menghubungkannya dengan sesuatu yang bersifat
dari luar. Jadi, pertimbangan yang diberikan sepenuhnya berdasarkan apa evaluan itu sendiri..
Sedangkan arti, berhubungan dengan posisi dan peranan evaluan dalam suatu konteks
tertentu. Tentu saja kegiatan evaluasi yang komprehensif adalah yang meliputi baik proses
pemberian keputusan tentang nilai dan proses keputusan tentang arti, tetapi hal ini tidak
berarti bahwa suatu kegiatan evaluasi harus selalu meliputi keduanya.6

Fungsi evaluasi memang cukup luas, bergantung dari sudut mana kita 'melihatnya.
Bila kita lihat secara menyeluruh, fungsi evaluasi adalah sebagai berikut:
1. Secara psikologis, peserta didik selalu butuh untuk mengetahui sejauhmana kegiatan yang
telah dilakukan sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai. Peserta didik adalah manusia
yang belum dewasa. Mereka masih mempunyai sikap dan moral yang heteronom,
membutuhkan pendapat orang-orang dewasa (seperti orang tua dan guru) sebagai pedoman
baginya untuk mengadakan orientasi pada situasi tertentu.

2. Secara sosiologis, evaluasi berfungsi untuk mengetahui apakah peserta didik sudah cukup
mampu untuk terjun ke masyarakat. Mampu dalam arti bahwa peserta didik dapat
berkomunikasi dan beradaptasi terhadap seluruh lapisan masyarakat dengan segala
karakteristiknya.

3. Secara didaktis-metodis, evaluasi berfungsi untuk membantu guru dalam menempatkan


peserta didik pada kelompok tertentu sesuai dengan kemampuan dan kecakapannya masing-
masing serta membantu guru dalam usaha memperbaiki proses pembelajarannya.

4. Evaluasi berfungsi untuk mengetahui kedudukan peserta didik dalam kelompok, apakah
dia termasuk anak yang pandai, sedang atau kurang pandai.

5. Evaluasi berfungsi untuk mengetahui taraf kesiapan peserta didik dalam menempuh
program pendidikannya. Jika peserta didik sudah dianggap siap (fisik dan non-fisik), maka
program pendidikan dapat dilaksanakan.

6
Daryanto, Evaluasi Pendidikan, (Jakarta, Rineka Cipta, 2010), hlm 16

ix
6. Evaluasi berfungsi membantu guru dalam memberikan bimbingan dan seleksi, baik dalam
rangka menentukan jenis pendidikan, jurusan, maupun kenaikan kelas.

7. Secara administratif, evaluasi berfungsi untuk memberikan laporan tentang kemajuan


peserta didik kepada orang tua, pejabat pemerintah yang berwenang kepala sekolah, guru-
guru, dan peserta didik itu sendiri. Hasil evaluasi dapat memberikan gambaran secara umum
tentang semua hasil usaha yang dilakukan oleh institusi pendidikan.7

E. Teknik Evaluasi Pembelajaran


Istilah teknik dapat diartikan sebagai alat. Jadi teknik evaluasi berarti alat yang
digunakan dalam rangka melakukan kegiatan evaluasi. Dalam hal evaluasi sekolah diberikan
wewenang untuk melakukan evaluasi, khususnya evaluasi yang dilakukan secara internal.
Evaluasi internal atau sering juga disebut evaluasi diri, dilaksanakan ole warga sekolah
untuk memantau proses pelaksanaan dan mengevaluasi hail program-program yang telah
dilaksanakan. Dalam konteks evaluasi hasil proses pembelajaran di sekolah dikenal ada dua
macam teknik vaitu teknik tes, maka evaluas1 dilakukan dengan ¡alan mengul peserta didik.
sedangkan teknik non test, maka evaluasi dilakukan dengan tapa menguji peserta didik.

a. Teknik tes
Tes adalah alat atau prosedur yang dipergunakan dalam rangka pengukuran dan penilaian
di bidang pendidikan yang berbentuk pemberian tugas atau serangkaian tugas baik berupa
pertanyaan-pertanyaan tau perintah-perintah oleh tes sehingga dapat dihasilkan nilai yang
melambangkan tingkah laku dengan nilai-nilai yang dicapai oleh testee lainnya atau
dibandingkan dengan nilai standar tertentu. Ditinjau dari segi yang dimiliki oleh tes sebagan
alat pengukur perkembangan belajar peserta didik, tes dibedakan menjadi empat golongan:
 Tes diagnostic adalah tes yang digunakan untuk mengetahur kelemahan-kelemahan
siswa sehingga berdasarkan kelemahan-kelemahan siswa tersebut dapat dilakukan
pemberian perlakuan yang tepat.

7
Zainal Arifin, Evaluasi Pembelajaran, (Bandung, PT Remaja Rosdakarya, 2009), hlm 18

x
 Tes formatif, adalah tes yang bertujuan untuk mengetahui sudah sejauh manakah
peserta didik telah terbentuk sesuai dengan tujuan pengajaran yang telah ditentukan
setelah mereka mengikuti proses pembelajaran dalam jangka waktu
 Tes sumatif, adalah tes hasil belajar yang dilaksanakan setelah sekumpulan
satuan program pengajaran selesai diberikan, di sekolah tes ini dikenal dengan
"ulangan umum", dimana hasilnya digunakan untuk mengisi nilai raport atau mengisi Surat
Tanda Tamat Belajar (STTB) atau Ijazah.

b. Teknik non tes


Dengan teknik non tes, maka penilaian atau evaluasi hasil belajar peserta didik dilakukan
dengan tapa menguji peserta didik, melainkan dilakukan dengan:
 Skala bertingkat (Rating scale) Skala menggambarkan suatu nilai yang berbentuk
angka terhadap sesuatu hail pertimbangan.
 Quesioner (Angket) Yaitu sebuah daftar pertanyaan yang harus diisi oleh orang yang
akan diukur (responden). Daftar cocok (check list) yaitu deretan pernyataan di mana
responden yang dievaluasi tinggal membubuhkan tanda cocok (V) di tempat yang
sudah disediakan.
 Wawvancara (Interview) Suatu metode atau cara yang digunakan untuk mendapatkan
jawaban dari responden dengan jalan tanya jawab sephnak.
 Pengamatan(observation) Suatu tehnik vang dilakukan dengan mengadakan
pengamatan secara teliti serta pencatatan secara sistematis.
 Riwayat hidup gambaran Keadaan seseorang selama dalam kehidupannya

xi
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
evaluasi adalah suatu proses yang sistematis dan berkelanjutan untuk menentukan
kualitas (nilai dan arti) dari sesuatu, berdasarkan pertimbangan dan kriteria tertentu
dalam rangka pembuatan keputusan.
Prinsip diperlukan sebagai pemandu dalam kegiatan evaluasi pembelajaran. Oleh
karena itu evaluasi dapat dikatakan terlaksana dengan baik apabila dalam
pelaksanaannya senantiasa berpegang pada prinsip-prinsip berikut ini:
1. Kontiunitas
2. Komprehensif
3. Adil dan Objektif
4. Kooperatif
5. Praktis

Tujuan evaluasi adalah untuk menentukan kualitas sesuatu, terutama yang berkenaan
dengan nilai dan arti. S. Hamid Hasan, secara tegas membedakan kedua istilah
tersebut sebagai berikut: Pemberian nilai dilakukan apabila seorang evaluator
memberikan pertimbangannya mengenai evaluan tapa menghubungkannya dengan
sesuatu yang bersifat dari luar.

Dalam konteks evaluasi hasil proses pembelajaran di sekolah dikenal ada dua macam
teknik vaitu teknik tes, maka evaluas1 dilakukan dengan ¡alan mengul peserta didik.
sedangkan teknik non test, maka evaluasi dilakukan dengan tapa menguji peserta
didik.

xii
B. Saran
Dalam penulisan makalah ini, kami menyadari masih banyak kekurangan dan kekhilafan.
Untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran dari dosen pengampuh serta kawan-
kawan semua yang bersifat membangun demi kesempurnaan makalah ini. Dan supaya
kedepannya bisa membuat makalah yang lebih baik lagi. Kami segenap penulis mengucapkan
terimakasih.

xiii
DAFTAR PUSTAKA

Arifin Zainal, 2009, Evaluasi pembelajaran, Bandung: PT Remaja RosdaKarya.


Arifin Zainal, 1991, Evaluasi Instruksional, prinsip teknik prosedur, Bandung: PT Remaja
Rosdakarya.
Rohani Ahmad, 2004, Pengelolaan pengajaran, Jakarta: Kencana
Sudijono, 2011, Pengantar evaluasi pendidikan, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Daryanto, 2010, Evaluasi pendidikan, Jakarta: Bumi Aksara.

xiv

Anda mungkin juga menyukai