PERENCANAAN PEMEBELAJARAN
tugas kelompok
Mata Kuliah:
“Perencanaan Pembelajaran”
Nama:
I
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha penyayang,segala puji dan
syukur bagi Allah Tuhan semesta alam atas segala rahmat dan hidayah serta
rezeki yang diberikan kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
Perencanaan Pembelajaran yang berjudul ”Desain Evaluasi Pembelajaran”
Sholawat serta salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda tercinta
kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-nantikan syafa’atnya di akhirat
nanti.
Demikian kata pengantar ini kami buat. Kami menyadari masih banyak
kekurangan dalam penyusunan makalah, mohon kritik dan saran untuk perbaikan
dikemudian hari. Dan semoga makalah yang kami buat ini bisa bermanfaat bagi
seluruh pembacanya.
Bekasi, 04 Maret 2021
Penyusun
II
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR ...................................................................................II
DAFTAR ISI...................................................................................................III
III
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa Pengetian Evaluasi Pembelajaran ?
2. Bagaimana Teknik Evaluasi Pembelajaran?
3. Bagaimana Fungsi Evaluasi Pembelajaran?
4. Bagaimana Prinsip-prinsip Evaluasi Pembelajaran?
1.3 Tujuan
1. Untuk Mengetahui Pengetian Evaluasi Pembelajaran
2. Untuk Mengetahui Bagaimana Teknik Evaluasi Pembelajaran
3. Untuk Mengetahui Fungsi Evaluasi Pembelajaran
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
2.2 Tekni Evaluasi Pembelajaran
Istilah teknik dapat diartikan sebagai alat. Jadi teknik evaluasi berarti alat
yang digunakan dalam rangka melakukan kegiatan evaluasi. Dalam hal evaluasi,se
kolah diberikan wewenang untuk melakukan evaluasi, khususnya evaluasi yang
dilakukan secara internal.Evaluasi internal atau sering juga disebut evaluasi diri,
dilaksanakan oleh warga sekolah untuk memantau proses pelaksanaan dan
mengevaluasi hasil program-program yang telah dilaksanakan.
Dalam konteks evaluasi hasil proses pembelajaran di sekolah dikenal
adanya dua macam teknik, yaitu teknik tes, maka evaluasi dilakukan dengan jalan
menguji peserta didik,sedangkan teknik non test, maka evaluasi dilakukan
dengan tanpa menguji pesertadidik.
a. Teknik tes
Tes adalah alat atau prosedur yang dipergunakan dalam rangka
pengukuran dan penilaian di bidang pendidikan yang berbentuk pemberian
tugas atau serangkaian tugas baik berupa pertanyaan-pertanyaan
atau perintah- perintah oleh tes sehingga dapat dihasilkan nilai yang
melambangkan tingkahlaku dengan nilai-nilai yang dicapai oleh testee
lainnya atau dibandingkan dengan nilai standar tertentu. Ditinjau dari segi
yang dimiliki oleh tes sebagai alat pengukur perkembangan belajar peserta
didik, tes dibedakan menjadi 4 golongan:
Tes diagnostik, adalah tes yang digunakan untuk mengetahui
kelemahan-kelemahan siswa sehingga berdasarkan kelemahan-
kelemahan siswa tersebut dapat dilakukan pemberian perlakuan
yang tepat.
Tes formatif, adalah tes yang bertujuan untuk mengetahui sudah sej
auhmanakah peserta didik telah terbentuk sesuai dengan tujuan
pengajaran yang telah ditentukan setelah mereka mengikuti proses
pembelajaran dalam jangka waktu tertentu.
Tes sumatif, adalah tes hasil belajar yang dilaksanakan setelah
sekumpulan satuan program pengajaran selesai diberikan, di
4
sekolah tes ini dikenal dengan"ulangan umum", dimana hasilnya
digunakan untuk mengisi nilai raport atau mengisi Surat Tanda
Tamat Belajar (STTB) atau Ijazah.
5
Kemudian pada fungsi kedua, dalam evaluasi dilakukan kegiatan penelitian.
Menilai sendiri mengandung makna mengambil suatu keputusan terhadap sesuatu
dengan mendasarkan diri atau berpegang pada ukuran baik atau buruk, pandai
atau kurang pandai, dan sebagainya. Dengan demikian, penilaian itu sifatnya
adalah kuantitaif. Kegiatan penilaian ini merupakan kegiatan yang dilakukan
sesudah guru melakukan kegiatan pengukuran. Misalnya setelah hasil ujian
peserta didik diketahui dalam bentuk skor kemudian guru menilai apakah semua
peserta didiknya sudah mencapai ketentuan dalam pencapaian kompetensinya atau
belum.
Hasil pengukuran peserta penilaian pada kegiatan evaluasi pembelajaran di
atas kemudian di jadikan sebagai bahan untuk menentukan kebijakan oleh guru
terkait dengan kepentingan pendidik peserta didiknya. Misalnya, peserta didik
naik kelas atau tidak lulus sekolah atau tidak. Selain itu, hasil evaluasi jaga dapat
digunakan sebagai kebijakan untuk menentukan tindakan selanjutnya dalam
proses pembelajaran. Inilah yang dimaksud dengan evaluasi berfungsi untuk
menentukan sesuatu kebijakan.3
Dengan demikian. Evalusi pembelajaran ini sebenarnya tidak sekadar menilai
hasil belajar peserta didik saja, tetapi juga pengukuran dan penilaian terhadap
berbagai hal yang memengaruhi proses pembelajaran, seperti materi
pembelajaran, penggunaan strategi pembelajaran, media pembelajaran, sumber
belajar, dan lain sebagainya. Tetapi pada umumnya evaluasi pembelajaran ini
lebih difokuskan pada upaya menentukan hasil belajar peserta didik melaui
kegiatan pengukuran dan penilaian. Hasil itulah yang akan dibahas pada bagian
ini.4
2.4 Prinsip-prinsip Evaluasi Pembelajaran
Prinsip diperlukan sebagai pemandu dalam kegiatan evaluasi pembelajaran.
Oleh karena itu evaluasi dapat dikatakan terlaksana dengan baik apabila dalam
pelaksanaannya senantiasa berpegang pada prinsip-prinsip berikut ini:5
a. Prinsip Kontinuitas (terus menerus/ berkesinambungan) Artinya bahwa
evaluasi itu tidak hanya merupakan kegiatan ujian semester atau kenaikan
saja, tetapi harus dilaksanakan secara terus menerus untuk mendapatkan
kepastian terhadap sesuatu yang diukur dalam kegiatan belajar mengajar
6
dan mendorong siswa untuk belajar mempersiapkan dirinya bagi kegiatan
pendidikan selanjutnya.
b. Prinsip Komprehensif (keseluruhan) Seluruh segi kepribadian murid,
semua aspek tingkah laku, keterampilan, kerajinan adalah bagian-bagian
yang ikut ditest, karena itu maka item-item test harus disusun sedemikian
rupa sesuai dengan aspek tersebut (kognitif, afektif, psikomotorik)
c. Prinsip Objektivitas Objektif di sini menyangkut bentuk dan penilaian
hasil yaitu bahwa pada penilaian hasil tidak boleh memasukkan faktor-
faktor subyektif, faktor perasaan, faktor hubungan antara pendidik dengan
anak didik.
d. Evaluasi harus menggunakan alat pengukur yang baik evaluasi yang baik
tentunya menggunakan alat pengukur yang baik pula, alat pengukur yang
valid
e. Evaluasi harus dilaksanakan dengan sungguh-sungguh. Kesungguhan itu
dapat dilihat dari niat guru, minat yang diberikan dalam penyelenggaraan
test, bahwa pelaksanaan evaluasi semata-mata untuk kemajuan anak didik,
dan juga kesungguhan itu diharapkan dari semua pihak yang terlibat dalam
kegiatan belajar mengajar itu, bukan sebaliknya.
BAB III
PENUTUP
7
3.1 Kesimpulan
Evaluasi berasal dari kata “evaluation” yang kemudian diserap kedalam
bahasa Indonesia menjadi evaluasi yang berarti suatu upaya untuk menentukan
nilai atau jumlah. Evaluasi harus dilakukan secara berhati-hati, bertangung jawab,
menggunakan strategi, dan dapat dipertanggung jawabkan. Adapun fungsi dari
evaluasi Evaluasi merupakan alat yang penting sebagai umpan balik bagi siswa.
Melalui evaluasi siswa akan mendapatkan informasi tentang efektivitas
pembelajaran yang dilakukannya. Dari hasil evaluasi siswa akan dapat
menentukan harus bagaimana proses pembelajaran yang harus dilakukannya.
Jenis-jenis dari evaluasi pembelajaran yaitu: Evaluasi Formatif, Evaluasi
Sumatif, Evaluasi Diagnostik, dan Evaluasi Penempatan. Sedangkan teknik yang
dapat dirancang oleh guru dalam evaluasi pembelajaran yaitu: Teknik Evaluasi
Pembelajaran Tes dan Teknik Evaluasi Pembelajaran Nontes.Dalam merancang
langkah-langkah evaluasi pembelajarn terdir dari tiga tahapan, yaitu: Tahap
Persiapan, Tahap Pelaksanaan, dan Tahap Pemerksaan
3.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
https://contoh-makalah2.blogspot.com/2017/10/makalah-desain-evaluasi-
pembelajaran.html
8
9