Anda di halaman 1dari 15

JENIS ALAT DAN TEKNIK EVALUASI PEMBELAJARAN

MAKALAH
Diajukan Guna Memenuhi Tugas
Mata Kuliah Penilaian Pendidikan
Pada Program Studi Pendidikan Agama Islam
Dosen Pengampu: Waryani,M.M, M.Pd

Oleh:
MOHAMMAD FALDO FIRDATULLAH (21.01.0014)
IBNU SHOLEH (21.01.0046)
SITI MUHAYATUN (21.01.0044)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


SEKOLAH TINGGI ILMU TARBIYAH (STIT) AL-AMIN
INDRAMAYU 2023
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Puji syukur dipanjatkan kehadirat Allah Swt, karena berkat taufik dan
hidayahnya, kami dapat menyelesaikan makalah ini. Salawat serta salam semoga
tetap senantiasa tercurah untuk junjungan kita Baginda Nabi Muhammad SAW.
Beserta keluarga dan sahabatnya, diiringi dengan upaya meneladani akhlaknya yang
mulia.

Saya sampaikan bahwa pembuatan makalah ini untuk Diajukan Guna


Memenuhi Tugas Mata Kuliah Penilaian Pendidikan pada Program Studi Pendidikan
Agama Islam Dosen Pengampu: Waryani, M.M, M.Pd
Dengan judul Jenis Alat Dan Teknik Evaluasi Pembelajaran dan kami ucapakan
terima kasih kepada Bapak dosen yang sudah memberikan kesempatan kepada
kelompok kami dalam menyusun makalah ini. Sehubungan dengan pembuatan
makalah ini tentu banyak sekali kekurangan-kekurangan untuk itu kami sangat
mengharapkan atas saran, kritik, masukan dan sebagainya sangat kami harapkan hal
tersebut. Agar dapat memperbaiki kesalahan kami supaya kedepannya lebih baik lagi.

Akhirnya do’a kami panjatkan semoga upaya kita lakukan ini mendapat
ridha Allah SWT, dan menjadi amal ibadah bagi kita semua. aamiin.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Indramayu,04 April 2023

Penyusun
i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................................................i
DAFTAR ISI.................................................................................................................ii
A. PENDAHULUAN....................................................................................................1
B. PEMBAHASAN.......................................................................................................3
1. Pengertian dan fungsi evaluasi pengajaran................................................................3
2. Alat evaluasi pengajaran............................................................................................4
C. KESIMPULAN.........................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................10

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Di era sekarang ini, pendidikan merupakan kebutuhan manusia yang
harus dipenuhi. Dengan pendidikan manusia berusaha mengembangkan
potensi yang dimilikinya dan mengubah tingkah laku manusia ke arah yang
lebih baik. Hal ini sesuai tujuan pendidikan nasional yang telah dirumuskan
pada Undang-Undang RI Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional disebutkan bahwa pendidikan nasional berupaya mengembangkan
kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat
dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, dan bertujuan untuk
berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu,
cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang serta bertanggung
jawab.
Mutu pendidikan dipengaruhi oleh banyak faktor, diantaranya siswa,
pengelola sekolah, lingkungan, kualitas pengajaran, kurikulum dan
sebagainya. Usaha peningkatan pendidikan bisa ditempuh dengan peningkatan
kualitas pembelajaran dan sistem evaluasi yang baik. Sistem
penilaian/evaluasi yang baik akan mendorong guru untuk menentukan strategi
mengajar yang baik dan memotivasi siswa untuk belajar yang lebih baik.
Sebagai pengajar, guru diharapkan tidak hanya dapat memberikan
pelajaran di kelas tetapi juga mampu mengevaluasi pembelajaran dengan baik.
Kegiatan evaluasi sebagai bagian dari program pembelajaran perlu lebih
dioptimalkan. Evaluasi tidak hanya bertumpu pada penilaian hasil belajar,
namun perlu penilaian terhadap input, output, dan kualitas proses
pembelajaran itu sendiri. Untuk itu, dalam makalah ini akan dijelaskan

1
tentang konsep alat evaluasi pembelajaran serta macam-macam alat evaluasi
pembelajaran yaitu teknik nontes dan teknik tes.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dan fungsi evaluasi pengajaran?
2. Apa saja yang termasuk alat evaluasi pengajaran?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian dan fungsi evaluasi pembelajaran.
2. Untuk mengetahui alat-alat evaluasi pengajaran.

2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian dan Fungsi Evaluasi Pengajaran
1. Pengertian Evaluasi
Evaluasi berasal dari kata evaluation yang artinya suatu upaya untuk
menentukan nilai atau jumlah. Kata-kata yang terkandung di dalam defenisi tersebut
pun menunjukkan bahwa kegiatan evaluasi harus dilakukan secara hati-hati,
bertanggung jawab, menggunakan strategi, dan dapat dipertanggungjawabkan.
Evaluasi dilaksanakan untuk menyediakan informasi tentang baik atau buruknya
proses dan hasil kegiatan.
Suchman memandang,”evaluasi sebagai sebuah proses menentukan hasil yang
telah dicapai beberapa kegiatan yang direncanakan untuk mendukung tercapainya
tujuan ”.
[1] Defenisi lain dikemukakan oleh Stutflebeam mengatakan bahwa,” evaluasi
merupakan proses penggambaran pencarian dan pemberian informasi yang sangat
bermanfaat bagi pengambil keputusan dalam menentukan alternative keputusan ”.
[2] Pengertian evaluasi lebih dipertegas lagi oleh Sudjana “ dengan batasan sebagai
proses memberikan atau menentukan nilai kepada objek tertentu berdasarkan suatu
kriteria tertentu ”.
[3] Lebih lanjut Arifin mengatakan, “ evaluasi adalah suatu proses bukan suatu hasil
(produk). Hasil yang diperoleh dari kegiatan evaluasi adalah kualitas sesuatu, baik
yang menyangkut tentang nilai atau arti, sedangkan kegiatan untuk sampai pada
pemberian nilai atau arti itu adalah evaluasi ”.

3
2. Pengertian Evaluasi Pengajaran
Evaluasi pengajaran adalah penilaian atau penaksiran terhadap pertumbuhan
dan kemajuan peserta didik ke arah tujuan – tujuan yang telah di tetapkan dalam
hukum.
Tujuan Evaluasi Pengajaran adalah untuk mendapatkan data pembuktian yang
akan mengukur sampai dimana tingkat kemampuan dan keberhasilan peserta didik
dalam mencapai tujuan kurikuler atau pengajaran. Dengan adanya evaluasi
pengajaran ini, keberhasilan pengajaran tersebut dapat diketahui.[5]

3. Fungsi Evaluasi Pengajaran


Secara garis besar dalam proses belajar mengajar, evaluasi memiliki fungsi
pokok adalah:
a) Mengukur kemajuan dan perkembangan peserta didik setelah
melakukan kegiatan belajar – mengajar selama jangka waktu tertentu.
b) Untuk mengukur sampai dimana keberhasilan sistem pengajaran yang
digunakan.
c) Sebagai bahan pertimbangan dalam rangka melakukan perbaikan PBM.
d) Bahan pertimbangan bagi individual peserta didik.
e) Membuat diagnosa mengenal kelemahan – kelemahan dan kemampuan
perserta didik.
f) Bahan pertimbangan bagi perubahan atau perbaikan kurikulum.

B. Alat Evaluasi Pembelajaran


Pada dasarnya alat evaluasi dapat dibagi dalam dua kelompok yaitu tes dan
non tes. Tes hasil belajar adalah tes yang digunakan untuk menilai hasil pelajaran
yang telah diberikan guru kepada perserta didiknya, dalam jangka waktu tertentu.

4
Standart Test adalah tes yang telah mengalami proses standarisasi, yakni
proses validitas dan reliabilitas, sehingga tes tersebut benar – benar valid dan
evaliabel untuk suatu tujuan dan bagi kelompok tertentu. Dan biasa dibuat oleh para
ahli psikologi/ intansi pemerintah – tes CPNS. Sedangkan tes buatan guru sendiri
adalah suatu tes yang disusun oleh guru sendiri untuk mengevaluasi keberhasilan
proses belajar – mengajar.[6]
Bentuk tes yang sering dipakai dalam PBM pada hakikatnya dapat
dikelompokkan menjadi 3 kelompok :
1. Tes lisan.
2. Tes tertulis. Tes tertulis secara umum dapat dibagi menjadi dua yaitu:
a) Tes essay.
Tes essay adalah tes yang berbentuk pertanyaan tertulis, yang
jawabannya merupakan kerangka (essay) atau kalimat yang panjang-
panjang. Panjang pendeknya bts essay adalah relatif, sesuai
kemampuan sin penjawab tes.
b) Tes objektif.
Tes objektif adalah tes yang dibuat sedemikian rupa sehingga hasil
tes tersbeut dapat dinilai secara objektif, dinilai oelh siapapun akan
menghasilkan nilai yang sama. Tes objektif jawabannya ringkas dan
pendek-pendek.
3. Tes perbuatan / tindakan

Bentuk-bentuk tes objektif adalah:


1. Completion type tes.
2. Completion test (tes melengkapi).
3. Fill-in (mengisi titik-titik dalam kalimat yang dikosongkan).
4. Selection type test.
5. True-false (benar salah).
6. Multiple choice (pilihan berganda).

5
7. Matching (menjodohkan)

Adapun cara menyusun soal-soal essay, beberapa hal yang harus diperhatikan
dalam menyusun soal-soal tes essay adalah:
1. Pertanyaan mengukur secara jelas hasil belajr yang ahrus dikuasai peserta
didik.
2. Menggunakan bahan-bahan atau himpunan bahan-bahan dalam menyusun
soal essay tersebut.
3. Diawali dengan kata-kata jelaskan, uraikan, sebutkan, bedakan, dan
sebagainya.
4. Rumuskan soal secara jelas, sehingga tidak menimbulkan arti ganda bagi
peserta didik.
5. Sesuaikan panjang pendeknya dan kompleksitas jawaban dengan tingkat
kematangan peserta didik.
6. Tuliskan seperangkat petunjuk umum bagi tes tersebut.

Cara menilai soal-soal essay seorang guru hendaknya berpedoman pada


aturan-aturan:
1. Jawaban terhadap tes essay hendaknya dinilai sesuai dengan hasil belajar
yang diukur.
2. Buatlah kunci jawaban sebagai penuntun dalam menskor.
3. Penskoran hendaknya dilakukan dengan metode perbandingan dengan
penggunaan kriteria yang sudah ditentukan sebagai penuntun.
4. Evaluasilah semua jawaban peserta didik soal demi soal, bukan peserta
didik demi peserta didik.
5. Nilailah jawaban atas suatu pertanyaan essay tanpa mengetahui identitas
peserta didik yang menjawabnya

6
Cara menyusun soal tes objektif:
1. Untuk completion atau fill-in:
a) Bahasa hendaknya jelas, kalimat mudah dipahami.
b) Yang harus diisi hendaknya beberapa hal.
c) Jawaban merupakan kalimat singkat.
d) Jumlah soal dibatasi
2. Untuk true-false (benar salah):
a) Hindarkan soal yang dapat dinilai benar dan salah secara meragukan.
b) Soal tidak boleh mengandung kata-kata yang terlalu menunjukkan
jawabannya.
c) Hindarkn pernyataan yang negatif, yang mengandung kata tidak atau
bukan.
d) Hindarkan kalimat yang terlalu panjang.
3. Untuk mutiple choice:
a) Statemen harus jelas merumuskan suatu masalah.
b) Bak statemen maupun option tidak merupakan suatu kalimat yang
terlalu panjang.
c) Option hendaknya homogeny.
d) Masukkan sebagian besar kata-kata dalam bagian pokok pertanyaan.
e) Nyatakan pokok pertanyaan sedapat mungkin dalam bentuk yang
positif.
4. Untuk matching:
a) Jumlah soal tidak terlalu banyak, tingkat kesukarannya disesuaikan
tingkat kematangan peserta didik.
b) Sangat baik untuk mengevaluasi hal-hal yang faktural.
c) Keseluruhan soal sebaiknya homogeny.

7
d) Jumlah respon harus sedikitnya satu lebih banyak dari jumlah
premisnya.

Cara menskor tes objektif:


1. Bentuk isian (fill-in) dan melengkapi (completion). Skor maksimum setiap
bentuk fill-in sama dengan jumlah isian yang ada pada tes tersebut.
= skor akhir
= jumlah isian yang dijawab betul
2. Bentuk true-false (benar salah). Untuk setiap item tes bentuk benar salah
skor maksimum adalah 1. Rumus untuk menskor tes benar salah adalah
= skor akhir
=jumlah item yang dijawab betul
=jumlah item yang dijawab salah
3. Bentuk pilihan ganda (multiple choice). Rumus untuk menskornya adalah
=skor akhir
=jumlah item yang dijawab betul
=jumlah item yang dijawab salah
=jumlah option (pilihan)
=bilangan tetap
4. Bentuk matching (menjodohkan). Rumus untuk menskor adalah
=skor akhir
=jumlah item yang dijawab benar

8
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Evaluasi pengajaran adalah penilaian atau penaksiran terhadap pertumbuhan
dan kemajuan peserta didik ke arah tujuan – tujuan yang telah di tetapkan dalam
hukum.
Standart Test adalah tes yang telah mengalami proses standarisasi, yakni
proses validitas dan reliabiitas, sehingga tes tersebut benar – benar valid dan evaliabel
untuk suatu tujuan dan bagi kelompok tertentu. Dan biasa dibuat oleh para ahli
psikologi/ intansi pemerintah – tes CPNS.
Sistem penilaian CRT ini menggunakan penilaian acuan patokan (PAP) yaitu
sistem penilaian yang ukuran keberhasilannya didasarkan kepada tingkat
penguasaan (mastery) tertentu yang telah ditetapkan sebelumnya.
Sebelum digunakan dalam kegiatan belajar mengajar, hendaknya paket
pengajaran telah mempunyai status “valid”. Untuk mencapai validitas ini paket
pengajaran perlu melalui proses uji coba.
Yang dievaluasi dalam proses belajar mengajar sebenarnya bukan hanya siswa,
tetapi juga sistem pengajarannya. Karena itu dalam proses belajar mengajar terdiri
dari rangkaian test yang dimulai dari test awal, pada saat pelajaran, dan pada akhir
pelajaran.

B. Kritik dan Saran


Kami menyadari dalam pembuatan makalah ini masih banyak kekurangan.
Kami tetap berharap makalah ini tetap memberikan manfaat bagi pembaca. Namun,
saran dan kritik yang sifatnya membangun dengan tangan terbuka kami terima demi
kesempurnaan dimasa akan datang.

9
DAFTAR PUSTAKA

Dimyati dan Mudjiono. 2006. Belajar dan Pembelajara. Jakarta. Rieneka Cipta.
Harjanto. 1997. Perencanaan Pengajaran. Jakarta. Rieneka Cipta.
Arikunto, Suharsimi dan Jabar. 2010. Evaluasi Program Pendidikan Pedoman
Praktis Bagi Mahasiswa dan Praktisi pendidikan. Jakarta. Bumi Aksara.
Afirin, Zainal. 2010. Evaluasi Pembelajaran Prinsip,Teknik,Prosedur. Bandung.
Remaja Rosdakarya.
http://dien84.wordpress.com/2009/12/31/perencanaan-dan-evaluasi-pengajaran/=

[1] Suharsimi Arikunto dan Jabar, Safruddin Abdul, Evaluasi Program Pendidikan
Pedoman Praktis Bagi Mahasiswa dan Praktisi pendidikan, Bumi Aksara, Jakarta,
2010, hal 1
[2] Ibid, hal 2
[3] Dimyati dan Mudjiono Belajar dan Pembelajaran, Rineka Cipta, Jakarta, ,
2006, hal 191
[4] Zainal Arifin, Evaluasi Pembelajaran Prinsip,Teknik,Prosedur, Remaja
Rosdakarya, Bandung, 2010,hal 5-6
[5] Drs. Harjanto, 1997 “Perencanaan Pengajaran”. Penerbit Rieneka Cipta: Jakarta.
[6] http://dien84.wordpress.com/2009/12/31/perencanaan-dan-evaluasi-pengajaran/=

10
11

Anda mungkin juga menyukai