Oleh : Kelompok 4
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah Tugas Mata Kuliah
Evaluasi Pembelajaran yang berjudul “Hakikat dan Lingkup Evaluasi
Pembelajaran”. Makalah ini telah kami susun secara maksimal dan mendapatkan
bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah
ini. Untuk itu, kami mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang
telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena
itu, kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat
memperbaiki makalah ini. Kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan
manfaat maupun inpirasi terhadap pembaca.
Metro, 19 Februari 2023
Penyusun
ii | P a g e
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR......................................................................................................ii
DAFTAR ISI....................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.........................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah....................................................................................................2
1.3 Tujuan......................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN..................................................................................................3
2.1 Hakikat Evaluasi Pembelajaran................................................................................3
2.2 Fungsi, Tujuan, dan Prinsip Evaluasi.......................................................................4
2.2.1 Fungsi Evaluasi.................................................................................................4
2.2.2 Tujuan Evaluasi.................................................................................................5
2.2.3 Prinsip-prinsip Evaluasi....................................................................................7
2.3 Cakupan, Jenis dan Teknik Evaluasi......................................................................10
2.3.1 Cakupan atau Ruang Lingkup Evaluasi...........................................................10
2.3.2 Jenis-jenis Evaluasi.........................................................................................13
2.3.3 Teknik Evaluasi...............................................................................................13
BAB III PENUTUP..............................................................................................19
3.1 Kesimpulan............................................................................................................19
3.2 Saran......................................................................................................................19
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................20
iii | P a g e
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
2. Untuk mengetahui apa saja fungsi, tujuan, dan prinsip evaluasi dalam
pembelajaran.
2|P a g e
BAB II
PEMBAHASAN
Istilah evaluasi berasal dari bahasa Inggris yaitu Evaluation yang art
inya penilaian. Evaluasi memiliki banyak arti yang berbeda, menurut Wang
dan Brown dalam buku yang berjudul Essentials of Educational Evaluation,
dikatakan bahwa “Evaluation refer to the act or process to determining the
value of something”, artinya “evaluasi adalah suatu tindakan atau suatu pro
ses untuk menentukan nilai dari pada sesuatu”. Sesuai dengan pendapat ter
sebut, maka evaluasi pendidikan dapat diartikan sebagai tindakan atau suat
u proses untuk menentukan nilai segala sesuatu dalam dunia pendidikan ata
u segala sesuatu yang ada hubungannya dengan dunia pendidikan. Menurut
Benyamin S. Bloom Evaluasi merupakan “Handbook on formative and su
mmative evaluation of student learning”, yang artinya Evaluasi adalah pen
gumpulan bukti-bukti yang cukup untuk dijadikan dasar penetapan ada tida
knya perubahan yang terjadi pada peserta didik. Jadi, kita sebagai pendidik
harus yakin bahwa pendidikan dapat membawa perubahan pada diri peserta
didik.
Sedangkan, Evaluasi menurut Cross adalah “Evaluation is a process
which determines the extent to which objectives have been achieved”, yang
artinya Evaluasi merupakan proses yang menentukan kondisi, di mana suat
u tujuan telah dapat dicapai. Definisi ini menerangkan secara langsung hub
ungan evaluasi dengan tujuan suatu kegiatan yang mengukur derajat dari m
ana suatu tujuan dicapai. Dari ketiga pengertian tersebut, dapat disimpulka
n bahwa Evaluasi adalah proses menentukan nilai suatu objek tertentu berd
asarkan suatu kriteria tertentu, di mana objeknya adalah hasil belajar
peserta didik dan kriterianya adalah ukuran (sedang, rendah, tingginya).
3|P a g e
2.2 Fungsi, Tujuan, dan Prinsip Evaluasi
5|P a g e
upayakan tindak lanjutnya yang merupakan fungsi dari evaluasi. S
elain itu juga, ada beberapa tujuan evaluasi yaitu sebagai berikut :
a. Menilai ketercapaian tujuan
Ada keterkaitan antara tujuan belajar, metode evaluasi,
dan cara belajar peserta didik. Cara evaluasi biasanya akan m
enentukan cara belajar peserta didik, sebaliknya tujuan evalua
si akan menentukan metode evaluasi yang digunakan oleh se
orang pendidik.
b. Mengukur macam-macam aspek pelajaran yang bervariasi
Belajar dikategorikan dalam beberapa aspek yang
meliputi aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik. Batasan te
rsebut umumnya dikaitkan sebagai pengetahuan, keterampila
n, dan nilai. Semua tipe belajar sebaiknya dievaluasi dalam pr
oporsi yang tepat. Jika pendidik menyatakan proporsi sama,
maka dapat menekankan dalam belajar dengan proporsi yang
digunakan pendidik dalam mengevaluasi sehingga mereka da
pat menyesuaikan dalam belajar. Pendidik memilih sarana ev
aluasi pada umumnya sesuai dengan tipe tujuan. Proses ini m
enjadikan lebih mudah dilaksanakan, jika seorang pendidik m
enyatakan tujuan dan merencanakan evaluasi secara berkaitan.
6|P a g e
d. Menjadikan hasil evaluasi sebagai dasar perubahan kurikulu
m
a. Prinsip Keseluruhan
7|P a g e
ik sebagai makhluk hidup dan bukan benda mati. Dalam hubu
ngan ini, evaluasi diharapkan tidak hanya menggambarkan as
pek kognitif, tetapi juga aspek psikomotor dan afektif pun dih
arapkan terangkum dalam evaluasi. Jika dikaitkan dengan ma
ta pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia, penilaian bukan ha
nya menggambarkan pemahaman siswa terhadap materi ini,
melainkan juga harus dapat mengungkapkan sudah sejauh ma
na peserta didik dapat menghayati dan mengimplementasikan
materi tersebut dalam kehidupannya. Jika prinsip evaluasi ya
ng pertama ini dilaksanakan, akan diperoleh bahan-bahan ket
erangan dan informasi yang lengkap mengenai keadaan dan p
erkembangan subjek subjek didik yang sedang dijadikan sasa
ran evaluasi.
b. Prinsip Kesinambungan
c. Prinsip Objektivitas
8|P a g e
ertian bahwa materi evaluasi tersebut bersumber dari materi a
tau bahan ajar yang akan diberikan sesuai atau sejalan dengan
tujuan instruksional khusus pembelajaran. Dititik dari pember
ian skor dalam evaluasi, istilah apa adanya itu mengandung p
engertian bahwa pekerjaan koreksi, pemberian skor, dan pene
ntuan nilai terhindar dari unsur-unsur subjektivitas yang mele
kat pada diri tester. Di sini tester harus dapat mengeliminasi s
ejauh mungkin kemungkinan-kemungkinan “hallo effect” yai
tu jawaban soal dengan tulisan yang baik mendapat skor lebi
h tinggi daripada jawaban soal yang tulisannya lebih jelek pa
dahal jawaban tersebut sama. Demikian pula “kesan masa lal
u” dan lain-lain harus disingkirkan jauh-jauh sehingga evalua
si nantinya menghasilkan nilai-nilai yang objektif.
9|P a g e
Di samping itu, evaluasi juga harus memperhatikan prinsip k
eterpaduan, prinsip berorientasi kepada kompetensi dan kecakapa
n hidup, prinsip belajar aktif, prinsip koherensi, dan prinsip diskri
minalitas.
10 | P a g e
membagi evaluasi menjadi empat ruang lingkup, yakni sebagai be
rikut.
12 | P a g e
Sukardi (2015) menyebutkan bahwa evaluasi dapat dikelompokka
n menjadi tiga jenis, yaitu evaluasi pembelajaran, evaluasi progra
m, dan evaluasi sistem. Hal ini merujuk pada pasal 57 ayat 2, yan
g menyebutkan bahwa evaluasi dilakukan terhadap peserta didik, l
embaga, dan program pendidikan pada jalur formal dan nonforma
l untuk semua jenjang dan jenis pendidikan (Undang-undang No.2
0 Tahun 2003).
Evaluasi pembelajaran erat kaitannya dengan kegiatan dalam ling
kup kelas atau dalam lingkup proses belajar-mengajar. Sementara
itu, evaluasi program cakupannya lebih luas, mulai dari evaluasi k
urikulum sampai dengan evaluasi program dalam suatu bidang stu
di. Objek evaluasi diantaranya adalah kebijakan program, implem
entasi program, dan efektivitas program (Sukardi,2015, hlm. 5).
Terdapat dua jenis tes, yaitu tes standard dan tes buatan gur
u. Tes standard terdiri dari tes intelegensi, minat, bakat kepri
badian atau yang lainnya. Tes itu dihasilkan melalui prosedu
r yang panjang. Penggunaan tes standard tersebut hanya ole
h orang-orang yang memiliki kualifikasi yang dituntut dala
m penggunaan tes itu. Kalau guru ingin mengetahui potensi
yang berhubungan dengan intelegensi atau lainnya itu, guru
harus meminta bantuan ahlinya (psikolog anak). Guru hanya
menggunakan hasil tes untuk lebih mengenali anak. Tes bua
tan guru dapat dihasilkan oleh guru, termasuk guru TK. Me
13 | P a g e
nurut Soemiartini (2000) dalam mengembangkan tes ini, gur
u harus memilih secara cermat butir-butir pertanyaan yang b
erkaitan dengan tujuan yang hendak dicapai.
1. Tes Seleksi
Tes seleksi ini tak jarang lagi kita dengar dalam kehidu
pan kita sehari-hari. Tes ini juga bisa kita sebut, tes pen
yaringan bagi calon siswa tahun ajaran baru yang ingin
memasuki suatu lembaga sekolah. Materi tes yang digu
nakan dalam tes ini hanyalah materi prasyarat untuk me
ngikuti atau melanjutkan ke pendidikan selanjutnya.
2. Tes Awal
Tes ini juga sering kita dengar dengan istilah pre-test. T
es ini digunakan pada saat akan berlangsungnya penya
mpaian materi yang akan di ajarkan oleh guru kepada si
swa dengan tujuan untuk mengetahui sejauh manakah
materi atau bahan yang akan di ajarkan telah dapat di k
uasai oleh siswa didik. Tes ini mengandung makna, yait
u: tes yang dilaksankan sebelum berlangsungnya proses
pembelajaran terjadi. Materi tes yang di berikan harus b
erkenaan dengan materi yang akan diajarkan dan soalny
a mudah-mudah akan tetapi memenuhi pokok pembaha
san yang seharusnya materi tersebut telah dikuasai oleh
siswa.
3. Tes Akhir
Tes ini lebih banyak diketahui dengan post-test. tes ini
dilaksanakan pada akhir proses pembelajaran suatu mat
eri dengan tujuan untuk mengetahui sejauh mana pemah
aman siswa tentang materi dan pokok penting materi ya
14 | P a g e
ng dipelajari. Materi tes ini barkaitan dengan materi yan
g telah diajarkan kepada siswa sebelumnya, terutama m
ateri tentang sub-sub penting pelajaran. Naskah tes akhi
r sama dengan tes awal supaya guru kita dapat mengeta
hui mana lebih baik hasil kedua tes tentang pemahaman
siswa. Apabila siswa lebih memahami suatu materi sete
lah proses pembelajaran maka, program pengajaran dini
lai berhasil.
4. Tes Diagnostik
Tes ini adalah tes yang digunakan untuk mengetahui kel
emahan-kelemahan siswa sehingga dengan mengetahui
kelemahan siswa tersebut, maka kita bisa memperlakuk
an siswa tersebut dengan tepat. Materi tes yang ditanya
dalam tes diagnostik biasanya mengenai hal-hal tertentu
yang juga merupakan pengalaman sulit bagi siswa. Tes
ini dapat dilaksanakan dengan cara lisan, tulisan, atau d
engan mengkaloborasi kedua cara tes. dalam catatan, te
s ini hanya untuk memeriksa, jika hasil pemeriksaan ter
sebut membuktikan kelemahan daya serap siswa maka t
erhadap suatu pembelajaran. Maka siswa tersebut akan
dilakukan pembimbingan secara khusus kepadanya.
5. Tes Formatif
Tes ini merupakan tes hasil belajar yang tujuannya untu
k mengetahui sejauh mana siswa menguasai pelajaran s
etelah mengikuti proses pembelajaran dlam jangka wakt
u yang telah ditentukan, tes ini dilaksanakan biasanya di
tengah-tengah perjalanan program pembelajaran. Tes in
i juga disebut dengan “ujian harian”. Materi tes ini adal
ah materi yang telah di sampaikan kepada siswa sebelu
mnya. Soalnya bisa dalam tingkat mudah maupun sulit.
Dalam tes ini, jika siswa telah menguasai materi yang te
15 | P a g e
lah diajarkan dengan baik, maka guru akan menyampai
kan materi selanjutnya. Dan apabila materi belum dapat
dikuasai secara menyeluruh, maka guru harus mengajar
kan bagian materi yang belum dipahami.
6. Tes Sumatif
Tes ini tidak asing bagi siswa, karena tes ini adalah tes
akhir dari program pembelajaran. Tes ini juga bisa dise
but EBTA, tes akhir semestes, UAN. Tes ini dilaksanak
a pada akhir program pembelajaran. Seperti setiap akhir
semester, akhir tahun. Materinya yang di tes adalah mat
eri yang telah diajar kan selama satu semester. Dengan
demikian materi ini lebih banyak dari materi te yang ad
a pada tes formatif. Tes ini biasanya dilakukan dengan c
ara tulisan, dan biasanya siswa memperoleh soal yang s
ama satu sama lain. Tes ini memiliki tingkat tes yang su
kar atau lebih berat dari tes formatif. Dengan ada tes ini
maka kita bisa menentukan peringkat atau rangking sis
wa selama program pembelajaran, dan juga tes ini mene
ntukan kelayakan seorang siswa untuk mengikuti progr
am pembelajaran selanjutnya.
2. Teknik Non-Tes
Selain tes, metode penilaian yang lain adalah non tes. Metode i
ni digunakan dengan bantuan alat-alat penilaian non tes. Alat p
enilaian non tes banyak jenisnya yang sering digunakan di TK
antara lain terdiri dari pemberian tugas, percakapan, observasi,
portofolio dan penilaian diri sendiri.
Pemberian Tugas
Pemberian tugas adalah suatu cara penilaian yang dilakukan
dengan memberikan tugas-tugas tertentu sesuai dengan kem
ampuan yang akan diungkap. Penilaian dengan cara ini dapa
t digunakan dengan cara melihat hasil kerja anak dan cara a
16 | P a g e
nak mengerjakan tugas tersebut. Pemberian tugas sebagai al
at penilaian dapat diselesaikan secara kelompok, berpasanga
n atau individual. Data penilaian yang diperoleh melalui pe
mberian tugas dapat direkam dengan menggunakan format t
ugas, daftar cek, dan skala penilaian. Contoh membentuk de
ngan tanah liat atau plastisin.
Percakapan
Percakapan adalah penilaian yang dilakukan melalui percak
apan atau cerita antara anak dan guru atau antara anak denga
n anak. Percakapan dalam rangka penilaian dapat dilakukan
guru dengan sengaja dan topic yang dibicarakan juga sesuai
dengan tema pelaksana kegiatan pada saat itu. Ada dua mac
am percakaan dalam rangka penilaian yang dapat dilakukan,
yaitu pertama penilaian percakapan yang berstruktur dimana
percakapan dilakukan dengan sengaja oleh guru dengan me
nggnakan waktu khusus dan menggnakan pedoman walau s
ederhana contoh pada berdo’a. Sedangkan yang kedua penil
aian percakapan yang tidak berstruktur dimana percakapan
dilakukan antara guru dan anak tanpa persiapan, dimana saj
a, kapan saja, dan sedang melakkan kegiatan lain contoh me
ngucapkan salam pada saat bertemu.
Observasi (Pengamatan)
Observasi atau pengamatan merupakan alat pengumpulan da
ta nilai yang dilakukan dengan merekam/mencatat secara sis
tematik gejala-gejala tingkah laku yang tampak. Pada dasarn
ya pengamatan dapat dilakukan setiap waktu dan siapa saja,
sehingga ada orang yang menyatakan bahwa pengamatan m
erupakan salah satu teknik penilaian yang sederhana dan tid
ak memerlukan keahlian yang luar biasa. Namun untuk me
mperoleh hasil yang tepat (objektif) pengamatan perlu diren
canakan sedemikian rupa.
17 | P a g e
Catatan anekdot
Catatan anekdot merupakan salah satu bentuk pencatatan te
ntang gejala tingkah laku yang berkaitan dengan sikap dan p
erilaku anak yang khusus, baik yang positif maupun yang ne
gative. Catatan anekdot cocok digunakan sebagai alat bantu
pencatatan hasil pengamatan. Hal-hal yang dicatat daam ane
kdot dapat meliputi prestasi yang ditunjukkan anak baik ber
upa karya atau sikap dan perilaku.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
18 | P a g e
pembelajaran yang terapkan oleh pendidik tersebut, sehingga jika pendidik
mampu melakukan evaluasi pembelajaran yang tepat maka dapat di
pastikan keberhasilan Pendidikan di Indonesia akan terwujud.
DAFTAR PUSTAKA
Dimyati & Mudjiono. Belajar dan Pembelajaran. (Cet. III; PT Rineka Cipta :
Jakarta, 2006), h. 56-58.
19 | P a g e