Anda di halaman 1dari 22

HAKIKAT DAN LINGKUP EVALUASI PEMBELAJARAN

Mata Kuliah : Evaluasi Pembelajaran


Jumlah SKS : III/3 SKS
Semester/Kelas : 6/A
Dosen Pengampu : 1. Prof. Dr. Herpratiwi, M.Pd.
2. Dr. Handoko, S.T., M.Pd.

Oleh : Kelompok 4

1. Aldi Febriawan 2053053021


2. Destiana Puanda Ashari 2053053036
3. Intan Bestika Putri 2053053026
4. Indah Siti Aisyah 2053053042
5. M. Dicky Kurniawan 2053053031

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah Tugas Mata Kuliah
Evaluasi Pembelajaran yang berjudul “Hakikat dan Lingkup Evaluasi
Pembelajaran”. Makalah ini telah kami susun secara maksimal dan mendapatkan
bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah
ini. Untuk itu, kami mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang
telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena
itu, kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat
memperbaiki makalah ini. Kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan
manfaat maupun inpirasi terhadap pembaca.

    
                                                                                    Metro, 19 Februari 2023
    

                                                                                           
 Penyusun

ii | P a g e
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......................................................................................................ii
DAFTAR ISI....................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.........................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah....................................................................................................2
1.3 Tujuan......................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN..................................................................................................3
2.1 Hakikat Evaluasi Pembelajaran................................................................................3
2.2 Fungsi, Tujuan, dan Prinsip Evaluasi.......................................................................4
2.2.1 Fungsi Evaluasi.................................................................................................4
2.2.2 Tujuan Evaluasi.................................................................................................5
2.2.3 Prinsip-prinsip Evaluasi....................................................................................7
2.3 Cakupan, Jenis dan Teknik Evaluasi......................................................................10
2.3.1 Cakupan atau Ruang Lingkup Evaluasi...........................................................10
2.3.2 Jenis-jenis Evaluasi.........................................................................................13
2.3.3 Teknik Evaluasi...............................................................................................13
BAB III PENUTUP..............................................................................................19
3.1 Kesimpulan............................................................................................................19
3.2 Saran......................................................................................................................19
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................20

iii | P a g e
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pendidikan merupakan suatu proses untuk meningkatkan, memperba


iki, mengubah pengetahuan, keterampilan, dan sikap atau tingkah laku sese
orang atau kelompok dalam usaha mencerdaskan kehidupan manusia melal
ui kegiatan bimbingan pengajaran dan pelatihan sehingga dapat
menimbulkan suatu hasil yang diinginkan sesuai dengan tujuan yang
ditetapkan. Sebagai sebuah proses maka pendidikan harus dievaluasi
hasilnya untuk melihat apakah hasil yang dicapai telah sesuai dengan
tujuan yang diinginkan. Tujuan pokok evaluasi pembelajaran adalah untuk
mengetahui keefektifan proses pembelajaran yang telah dilaksanakan.
Indikator keefektifan itu dapat dilihat dari perubahan tingkah laku yang
terjadi pada peserta didik. Perubahan tingkah laku yang terjadi itu
dibandingkan dengan perubahanan tingkah laku yang diharapkan sesuai
dengan tujuan dan isi program pembelajaran. Oleh karena itu, instrumen
evaluasi harus dikembangkan bertitik tolak kepada tujuan dan isi program,
sehingga bentuk dan format tes yang dikembangkan sesuai dengan tujuan
dan karakteristik bahan ajar serta proporsinya sesuai dengan keluasan dan
kedalaman materi pelajaran yang diberikan.

Hasil evaluasi harus dianalisis dan ditafsirkan secara hati-hati


sehingga informasi yang diperoleh betul-betul akurat mencerminkan
keadaan peserta didik secara objektif. Informasi yang objektif dapat
dijadikan bahan masukan untuk perbaikan proses dan program selanjutnya.
Evaluasi dalam pembelajaran tidak semata-mata untuk menentukan rating
peserta didik melainkan juga harus dijadikan sebagai teknik atau cara
pendidikan. Sebagai teknik atau alat pendidikan, evaluasi pembelajaran
harus dikembangakan secara terencana dan terintegratif dalam program
pembelajaran, dilakukan secara kontinu, mengandung unsur pedagogis, dan
dapat lebih mendorong peserta didik aktif belajar.
1|P a g e
1.2 Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud tentang hakikat evaluasi dalam pembelajaran?

2. Apa saja fungsi, tujuan, dan prinsip evaluasi dalam pembelajaran?

3. Bagaimana cakupan ruang lingkup evaluasi dalam pembelajaran?

4. Apa saja jenis-jenis dan teknik evaluasi dalam pembelajaran?

1.3 Tujuan

1.Untuk mengetahui hakikat evaluasi dalam pembelajaran.

2. Untuk mengetahui apa saja fungsi, tujuan, dan prinsip evaluasi dalam
pembelajaran.

3. Untuk mengetahui bagaimana cakupan ruang lingkup evaluasi dalam


pembelajaran.

4. Untuk mengetahui apa saja jenis-jenis dan teknik evaluasi dalam


pembelajaran.

2|P a g e
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Hakikat Evaluasi Pembelajaran

Istilah evaluasi berasal dari bahasa Inggris yaitu Evaluation yang art
inya penilaian. Evaluasi memiliki banyak arti yang berbeda, menurut Wang
dan Brown dalam buku yang berjudul Essentials of Educational Evaluation,
dikatakan bahwa “Evaluation refer to the act or process to determining the
value of something”, artinya “evaluasi adalah suatu tindakan atau suatu pro
ses untuk menentukan nilai dari pada sesuatu”. Sesuai dengan pendapat ter
sebut, maka evaluasi pendidikan dapat diartikan sebagai tindakan atau suat
u proses untuk menentukan nilai segala sesuatu dalam dunia pendidikan ata
u segala sesuatu yang ada hubungannya dengan dunia pendidikan. Menurut
Benyamin S. Bloom Evaluasi merupakan “Handbook on formative and su
mmative evaluation of student learning”, yang artinya Evaluasi adalah pen
gumpulan bukti-bukti yang cukup untuk dijadikan dasar penetapan ada tida
knya perubahan yang terjadi pada peserta didik. Jadi, kita sebagai pendidik
harus yakin bahwa pendidikan dapat membawa perubahan pada diri peserta
didik.
Sedangkan, Evaluasi menurut Cross adalah “Evaluation is a process
which determines the extent to which objectives have been achieved”, yang
artinya Evaluasi merupakan proses yang menentukan kondisi, di mana suat
u tujuan telah dapat dicapai. Definisi ini menerangkan secara langsung hub
ungan evaluasi dengan tujuan suatu kegiatan yang mengukur derajat dari m
ana suatu tujuan dicapai. Dari ketiga pengertian tersebut, dapat disimpulka
n bahwa Evaluasi adalah proses menentukan nilai suatu objek tertentu berd
asarkan suatu kriteria tertentu, di mana objeknya adalah hasil belajar
peserta didik dan kriterianya adalah ukuran (sedang, rendah, tingginya).

3|P a g e
2.2 Fungsi, Tujuan, dan Prinsip Evaluasi

2.2.1 Fungsi Evaluasi

Fungsi evaluasi di antaranya adalah sebagai berikut :


a. Evaluasi berfungsi selektif
Dengan mengadakan evaluasi, pendidik dapat mengad
akan seleksi pada peserta didiknya dengan tujuan memilih
peserta didik yang dapat naik ke kelas, untuk memilih peserta
didik yang seharusnya mendapat beasiswa, atau untuk memili
h peserta didik yang sudah berhak lulus.
b. Evaluasi berfungsi diagnostik
Apabila alat yang digunakan dalam evaluasi cukup me
menuhi persyaratan, maka dengan melihat hasilnya, pendidik
akan dapat mengetahui kelemahan peserta didik, dan sebab-s
ebab kelemahan peserta didik.
c. Evaluasi berfungsi sebagai penempatan
Untuk dapat menetukan dengan pasti dikelompok man
a seorang peserta didik harus ditempatkan maka digunakanla
h suatu kegiatan evaluasi. Sekelompok peserta didik yang me
mpunyai hasil evaluasi yang sama, akan berada dalam kelom
pok yang sama dalam belajar.
d. Evaluasi berfungsi sebgai pengukuran keberhasilan
Fungsi ini dimaksudkan untuk mengetahui sejauh man
a suatu program berhasil diterapkan. Keberahasilan program
ditentukan oleh bebrapa faktor yaitu faktor pendidik, metode
mengajar, kurikulum, sarana, dan sistem kurikulum.

Evaluasi dalam bidang pendidikan dan pengajaran mempunyai be


rbagai fungsi, di antaranya sebagai berikut :
a. Evaluasi sebagai alat untuk mengetahui tercapai atau tidakny
a tujuan instruksional. Dengan adanya evaluasi, kita dapat me
ngetahui apakah tujuan instruksional kita sudah tercapai atau
belum. Jika belum, maka dicari faktor penghambat tercapainy
4|P a g e
a tujuan tersebut kemudian dicari jalan keluar untuk mengata
sinya. Di mana tujuan instruksional dari evaluasi adalah peru
bahan-perubahan pada diri peserta didik.
b. Evaluasi sebagai umpan balik bagi perbaikan proses
pembelajaran. Perbaikan mungkin dilakukan dengan hal tujua
n instruksional, kegiatan belajar peserta didik, strategi menga
jar pendidik yang biasanya berpengaruh terhadap hasil belaja
r peserta didik.
c. Evaluasi sebagai dasar dalam menyusun laporan hasil belajar
peserta didik kepada para orang tuanya. Isi laporan hasil belaj
ar peserta didik di dapat dari bahan-bahan evaluasi yang men
cakup kemampuan dan kecakapan belajar peserta didik dalam
berbagai bidang studi dalam bentuk nilai-nilai prestasi yang d
icapainya.
d. Evaluasi sebagai bahan-bahan informasi apakah anak-anak te
rsebut harus mengulang pelajaran atau tidak. Apabila berdasa
rkan hasil evaluasi dari sejumlah bahan pelajaran yang kita b
erikan pada seorang anak telah memenuhi syarat minimal unt
uk melanjutkan pelajaran, maka anak-anak tersebut dapat mel
anjutkan ke materi selanjutnya. Tetapi jika tidak memenuhi s
yarat minimal tersebut, maka anak-anak tersebut harus meng
ulang pelajaran.
e. Evaluasi sebagai bahan informasi dalam memberikan bimbin
gan tentang jenis pendidikan yang cocok terhadap anak terseb
ut. Dengan evaluasi yang kita laksanakan, dapat kita ketahui
segala potensi yang dimiliki oleh anak.

2.2.2 Tujuan Evaluasi

Tujuan utama melakukan evaluasi dalam evaluasi pendidik


an adalah untuk mendapatkan informasi yang akurat mengenai pe
ncapaian tujuan instruksional oleh peserta didik, sehingga dapat di

5|P a g e
upayakan tindak lanjutnya yang merupakan fungsi dari evaluasi. S
elain itu juga, ada beberapa tujuan evaluasi yaitu sebagai berikut :
a. Menilai ketercapaian tujuan
Ada keterkaitan antara tujuan belajar, metode evaluasi,
dan cara belajar peserta didik. Cara evaluasi biasanya akan m
enentukan cara belajar peserta didik, sebaliknya tujuan evalua
si akan menentukan metode evaluasi yang digunakan oleh se
orang pendidik.
b. Mengukur macam-macam aspek pelajaran yang bervariasi
Belajar dikategorikan dalam beberapa aspek yang
meliputi aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik. Batasan te
rsebut umumnya dikaitkan sebagai pengetahuan, keterampila
n, dan nilai. Semua tipe belajar sebaiknya dievaluasi dalam pr
oporsi yang tepat. Jika pendidik menyatakan proporsi sama,
maka dapat menekankan dalam belajar dengan proporsi yang
digunakan pendidik dalam mengevaluasi sehingga mereka da
pat menyesuaikan dalam belajar. Pendidik memilih sarana ev
aluasi pada umumnya sesuai dengan tipe tujuan. Proses ini m
enjadikan lebih mudah dilaksanakan, jika seorang pendidik m
enyatakan tujuan dan merencanakan evaluasi secara berkaitan.

c. Memotivasi belajar peserta didik


Evaluasi juga harus dapat memotivasi belajar peserta d
idik. Pendidik harus menguasai bermacam-macam teknik me
motivasi, tetapi masih sedikit di antara pendidik yang menget
ahui teknik motivasi yang berkaitan dengan evaluasi. Dari pe
nelitian menunjukkan bahwa evaluasi memotivasi belajar pes
erta didik sesaat memang betul, tetapi untuk jangka panjang
masih diragukan. Hasil evaluasi menstimulasi tindakan pesert
a didik. Rating hasil evaluasi yang baik dapat menimbulkan s
emangat atau dorongan untuk meningkatkan atau mempertah
ankannya yang akhirnya memotivasi belajar peserta didik sec
ara kontinu.

6|P a g e
d. Menjadikan hasil evaluasi sebagai dasar perubahan kurikulu
m

Keterkaitan evaluasi dengan instruksional adalah sang


at erat. Hal ini karena evaluasi merupakan bagian dari instruk
sional. Di samping itu, antara instruksional dengan kurikulum
saling berkaitan. Beberapa pendidik sering kali mengubah pr
osedur evaluasi dan metode mengajar yang menurut mereka p
enting dan cocok, perubahan itu akan tepat, jika memang did
asarkan pada hasil evaluasi secara luas.

e. Menentukan tindak lanjut hasil penilaian


Melakukan perbaikan dan penyempurnaan dalam hal p
rogram pendidikan dan pengajaran serta strategi pelaksanaan
nya. Kegagalan para peserta didik dalam hasil belajar yang di
capainya hendaknya tidak dipandang sebagai kekurangan pad
a diri peserta didik semata-mata, tetapi juga bias disebabkan
oleh kesalahan strategi dalam melaksanakan program pengaja
ran. Misalnya kurang tepatnya dalam memilih metode dan ala
t bantu mengajar.

2.2.3 Prinsip-prinsip Evaluasi

Evaluasi hasil belajar dikatakan terlaksana dengan baik apabi


la dalam pelaksanaannya senantiasa berpegang pada tiga prinsip d
asar berikut ini.

a. Prinsip Keseluruhan

Yang dimaksud dengan evaluasi yang berprinsip kesel


uruhan atau menyeluruh atau komprehensif adalah evaluasi te
rsebut dilaksanakan secara bulat, utuh, menyeluruh. Maksud
dari pernyataan ini adalah bahwa dalam pelaksanaannya eval
uasi tidak dapat dilaksanakan secara terpisah, tetapi mencaku
p berbagai aspek yang dapat menggambarkan perkembangan
atau perubahan tingkah laku yang terjadi pada diri peserta did

7|P a g e
ik sebagai makhluk hidup dan bukan benda mati. Dalam hubu
ngan ini, evaluasi diharapkan tidak hanya menggambarkan as
pek kognitif, tetapi juga aspek psikomotor dan afektif pun dih
arapkan terangkum dalam evaluasi. Jika dikaitkan dengan ma
ta pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia, penilaian bukan ha
nya menggambarkan pemahaman siswa terhadap materi ini,
melainkan juga harus dapat mengungkapkan sudah sejauh ma
na peserta didik dapat menghayati dan mengimplementasikan
materi tersebut dalam kehidupannya. Jika prinsip evaluasi ya
ng pertama ini dilaksanakan, akan diperoleh bahan-bahan ket
erangan dan informasi yang lengkap mengenai keadaan dan p
erkembangan subjek subjek didik yang sedang dijadikan sasa
ran evaluasi.

b. Prinsip Kesinambungan

Istilah lain dari prinsip ini adalah kontinuitas. Penilaia


n yang berkesinambungan ini artinya adalah penilaian yang d
ilakukan secara terus menerus, sambung-menyambung dari w
aktu ke waktu. Penilaian secara berkesinambungan ini akan
memungkinkan si penilai memperoleh informasi yang dapat
memberikan gambaran mengenai kemajuan atau perkembang
an peserta didik sejak awal mengikuti program pendidikan sa
mpai dengan saat-saat mereka mengakhiri program-program
pendidikan yang mereka tempuh.

c. Prinsip Objektivitas

Prinsip objektivitas mengandung makna bahwa evalua


si hasil belajar terlepas dari faktor-faktor yang sifatnya subjek
tif. Orang juga sering menyebut prinsip objektif ini dengan se
butan “apa adanya”. Istilah apa adanya ini mengandung peng

8|P a g e
ertian bahwa materi evaluasi tersebut bersumber dari materi a
tau bahan ajar yang akan diberikan sesuai atau sejalan dengan
tujuan instruksional khusus pembelajaran. Dititik dari pember
ian skor dalam evaluasi, istilah apa adanya itu mengandung p
engertian bahwa pekerjaan koreksi, pemberian skor, dan pene
ntuan nilai terhindar dari unsur-unsur subjektivitas yang mele
kat pada diri tester. Di sini tester harus dapat mengeliminasi s
ejauh mungkin kemungkinan-kemungkinan “hallo effect” yai
tu jawaban soal dengan tulisan yang baik mendapat skor lebi
h tinggi daripada jawaban soal yang tulisannya lebih jelek pa
dahal jawaban tersebut sama. Demikian pula “kesan masa lal
u” dan lain-lain harus disingkirkan jauh-jauh sehingga evalua
si nantinya menghasilkan nilai-nilai yang objektif.

Dengan kata lain, tester harus senantiasa berpikir dan bertind


ak wajar menurut keadaan yang senyatanya, tidak dicampuri oleh
kepentingan-kepentingan yang sifatnya subjektif. Prinsip ini sanga
t penting sebab apabila dalam melakukan evaluasi, subjektivitas m
enyelinap masuk dalam suatu evaluasi, kemurnian pekerjaan eval
uasi itu sendiri akan ternoda.

Prinsip-prinsip umum evaluasi adalah: kontinuitas, komprehe


nsif, objektivitas, kooperatif, mendidik, akuntabilitas, dan praktis.
Dengan demikian, evaluasi pembelajaran hendaknya:

a. Dirancang sedemikian rupa, sehingga jelas abilitas yang harus


dievaluasi, materi yang akan dievaluasi, alat evaluasi dan inte
rpretasi hasil evaluasi.

b. Menjadi bagian integral dari proses pembelajaran.

c. Agar hasilnya objektif, evaluasi harus menggunakan berbagai a


lat (instrumen) dan sifatnya komprehensif.

d. Diikuti dengan tindak lanjut.

9|P a g e
Di samping itu, evaluasi juga harus memperhatikan prinsip k
eterpaduan, prinsip berorientasi kepada kompetensi dan kecakapa
n hidup, prinsip belajar aktif, prinsip koherensi, dan prinsip diskri
minalitas.

2.3 Cakupan, Jenis dan Teknik Evaluasi

2.3.1 Cakupan atau Ruang Lingkup Evaluasi

Mengingat begitu luasnya cakupan bidang pendidikan, dapat diide


ntifikasi ke dalam tiga cakupan penting, yaitu evaluasi pembelajar
an, evaluasi program, dan evaluasi sistem. Hal ini sesuai dengan P
asal 27 ayat 2 UURI No. 20 Tahun 2003, evaluasi dilakukan terha
dap peserta didik, lembaga, dan program pendidikan pada jalur fo
rmal dan non formal untuk semua jenjang satuan dan jenis pendidi
kan. Dengan demikian, ruang lingkup evaluasi pendidikan menca
kup:
1. Evaluasi pembelajaran, yang merupakan inti bahasan eval
uasi yang kegiatannya berada dalam lingkup kelas atau dal
am lingkup proses belajar mengajar.
2. Evaluasi program pendidikan, yakni cakupan evaluasi pen
didikan yang lebih luas, yaitu dimulai dari evaluasi kurikul
um sampai pada evaluasi program dalam suatu bidang stud
i, termasuk di dalamnya program, implementasi program,
dan efektivitas program.
3. Evaluasi sistem pendidikan, merupakan evaluasi di bidang
yang paling luas. Macam- macam egiatan yang termasuk e
valuasi sistem di antaranya evaluasi diri, evaluasi internal,
evaluasi eksternal, dan evaluasi kelembagaan untuk menca
pai tujuan tertentu dalam suatu lembaga, yang dicontohkan
dalam evaluasi akreditasi lembaga pendidikan.
Ruang lingkup evaluasi pendidikan juga dapat dilihat dari ruang li
ngkup proses pendidikan sebagai suatu sistem yang tentunya mem
iliki batasan tersendiri. Stufflebeam (dalam Qur’in, 2014, hlm. 23)

10 | P a g e
membagi evaluasi menjadi empat ruang lingkup, yakni sebagai be
rikut.

1. Evaluasi masukan (input),


yaitu evaluasi yang berkaitan dengan kualitas masukan ya
ng berupa calon peserta didik, baik kemampuan intelektual
nya maupun aspek kepribadian.
2. Evaluasi proses,
yaitu evaluasi yang sasarannya adalah proses belajar- men
gajar, termasuk faktor instrumennya, seperti evaluasi kema
mpuan guru dalam mengajar, kesesuaian metode yang dig
unakan oleh guru, kurikulum, media pendidikan dan lemb
aga pendidikan.
3. Evaluasi produk,
yaitu penilaian pendidikan yang sasarannya hasil akhir sua
tu proses pendidikan, yaitu peserta didik.
4. Evaluasi konteks,
yaitu evaluasi yang berkaitan dengan masalah-masalah ko
mpleks yang melibatkan hal-hal di luar proses pendidikan
tetapi mempengaruhi proses dan hasil pendidikan. Evaluas
i koteks dapat meliputi pengaruh lingkungan sosial, buday
a, keluarga, iklim terhadap pelaksanaan dan hasil pendidik
an. Dapat juga melakukan penilaian terhadap hasil pendidi
kan dengan menggunakan kriteria ekssternal, seperti meng
aitkan hasil pendidikan dengan tuntutan masyarakat kerja,
masyarakat politik, masyarakat agama, dan sebagainya.
Sementara itu menurut Sudijono (2018, hlm. 30) ruang lingkup ev
aluasi dalam bidang pendidikan di sekolah mencakup tiga kompo
nen utama, yakni sebagai berikut.
1. Evaluasi Program Pengajaran,
Evaluasi pengajaran mencakup evaluasi terhadap tujuan pen
gajaran, isi program pengajaran, dan strategi belajar mengaja
r.
11 | P a g e
2. Evaluasi Proses Pelaksanaan Pengajaran
Ruang lingkup evaluasi proses pelaksanaan pengajaran menc
akup:
1. Kesesuaian antara proses belajar mengajar yang berlang
sung dengan garis besar program pengajaran yang telah
ditentukan;
2. Kesiapan guru dalam melaksanakan program pengajaran;
3. Kesiapan peserta didik dalam mengikuti proses pembela
jaran;
4. Minat atau perhatian peserta didik dalam mengikuti pela
jaran;
5. Keaktifan atau partisipasi peserta didik selama proses pe
mbelajaran berlangsung;
6. Peranan bimbingan dan penyuluhan terhadap peserta did
ik yang memerlukannya;
7. Komunikasi dua arah antara guru dan peserta didik sela
ma proses pembelajaran berlangsung;
8. Pemberian motivasi terhadap peserta didik;
9. Pemberian tugas-tugas kepada peserta didik dalam pener
apan teori-teori yang diperoleh dalam kelas;
10. Upaya menghilangkan dampak negative yang timbul aki
bat kegiatan-kegiatan yang dilakukan di sekolah.

3. Evaluasi Hasil Belajar


Evaluasi hasil belajar mencakup evaluasi tingkat penguasaan
peserta didik terhadap tujuan khusus yang ingin dicapai dala
m unit- unit program pengajaran yang bersifat terbatas, dan e
valasi tingkat pencpaian peserta didik terhadap tujuan-tujuan
umum pengajaran.

2.3.2 Jenis-jenis Evaluasi

12 | P a g e
Sukardi (2015) menyebutkan bahwa evaluasi dapat dikelompokka
n menjadi tiga jenis, yaitu evaluasi pembelajaran, evaluasi progra
m, dan evaluasi sistem. Hal ini merujuk pada pasal 57 ayat 2, yan
g menyebutkan bahwa evaluasi dilakukan terhadap peserta didik, l
embaga, dan program pendidikan pada jalur formal dan nonforma
l untuk semua jenjang dan jenis pendidikan (Undang-undang No.2
0 Tahun 2003).
Evaluasi pembelajaran erat kaitannya dengan kegiatan dalam ling
kup kelas atau dalam lingkup proses belajar-mengajar. Sementara
itu, evaluasi program cakupannya lebih luas, mulai dari evaluasi k
urikulum sampai dengan evaluasi program dalam suatu bidang stu
di. Objek evaluasi diantaranya adalah kebijakan program, implem
entasi program, dan efektivitas program (Sukardi,2015, hlm. 5).

2.3.3 Teknik Evaluasi

Dalam evaluasi secara garis besar, mempunyai dua macam teknik


evaluasi, yaitu: teknik tes dan teknik non tes.
1. Teknik Tes
Metode tes digunakan dengan alat penilaian berbentuk tes.
Karena berbagai pertimbangan antara lain tujuan kegiatan a
nak TK, metode tes jarang sekali digunakan. Namun tidak te
rtutup kemungkinan guru menggunakan metode tes ini.

Terdapat dua jenis tes, yaitu tes standard dan tes buatan gur
u. Tes standard terdiri dari tes intelegensi, minat, bakat kepri
badian atau yang lainnya. Tes itu dihasilkan melalui prosedu
r yang panjang. Penggunaan tes standard tersebut hanya ole
h orang-orang yang memiliki kualifikasi yang dituntut dala
m penggunaan tes itu. Kalau guru ingin mengetahui potensi
yang berhubungan dengan intelegensi atau lainnya itu, guru
harus meminta bantuan ahlinya (psikolog anak). Guru hanya
menggunakan hasil tes untuk lebih mengenali anak. Tes bua
tan guru dapat dihasilkan oleh guru, termasuk guru TK. Me

13 | P a g e
nurut Soemiartini (2000) dalam mengembangkan tes ini, gur
u harus memilih secara cermat butir-butir pertanyaan yang b
erkaitan dengan tujuan yang hendak dicapai.

Sebagai alat pengukur dan penilain teknis tes dalam sekolah


lanjutan adalah sebagai berikut:

1. Tes Seleksi
Tes seleksi ini tak jarang lagi kita dengar dalam kehidu
pan kita sehari-hari. Tes ini juga bisa kita sebut, tes pen
yaringan bagi calon siswa tahun ajaran baru yang ingin
memasuki suatu lembaga sekolah. Materi tes yang digu
nakan dalam tes ini hanyalah materi prasyarat untuk me
ngikuti atau melanjutkan ke pendidikan selanjutnya.

2. Tes Awal
Tes ini juga sering kita dengar dengan istilah pre-test. T
es ini digunakan pada saat akan berlangsungnya penya
mpaian materi yang akan di ajarkan oleh guru kepada si
swa dengan tujuan untuk mengetahui sejauh manakah
materi atau bahan yang akan di ajarkan telah dapat di k
uasai oleh siswa didik. Tes ini mengandung makna, yait
u: tes yang dilaksankan sebelum berlangsungnya proses
pembelajaran terjadi. Materi tes yang di berikan harus b
erkenaan dengan materi yang akan diajarkan dan soalny
a mudah-mudah akan tetapi memenuhi pokok pembaha
san yang seharusnya materi tersebut telah dikuasai oleh
siswa.

3. Tes Akhir
Tes ini lebih banyak diketahui dengan post-test. tes ini
dilaksanakan pada akhir proses pembelajaran suatu mat
eri dengan tujuan untuk mengetahui sejauh mana pemah
aman siswa tentang materi dan pokok penting materi ya

14 | P a g e
ng dipelajari. Materi tes ini barkaitan dengan materi yan
g telah diajarkan kepada siswa sebelumnya, terutama m
ateri tentang sub-sub penting pelajaran. Naskah tes akhi
r sama dengan tes awal supaya guru kita dapat mengeta
hui mana lebih baik hasil kedua tes tentang pemahaman
siswa. Apabila siswa lebih memahami suatu materi sete
lah proses pembelajaran maka, program pengajaran dini
lai berhasil.

4. Tes Diagnostik
Tes ini adalah tes yang digunakan untuk mengetahui kel
emahan-kelemahan siswa sehingga dengan mengetahui
kelemahan siswa tersebut, maka kita bisa memperlakuk
an siswa tersebut dengan tepat. Materi tes yang ditanya
dalam tes diagnostik biasanya mengenai hal-hal tertentu
yang juga merupakan pengalaman sulit bagi siswa. Tes
ini dapat dilaksanakan dengan cara lisan, tulisan, atau d
engan mengkaloborasi kedua cara tes. dalam catatan, te
s ini hanya untuk memeriksa, jika hasil pemeriksaan ter
sebut membuktikan kelemahan daya serap siswa maka t
erhadap suatu pembelajaran. Maka siswa tersebut akan
dilakukan pembimbingan secara khusus kepadanya.

5. Tes Formatif
Tes ini merupakan tes hasil belajar yang tujuannya untu
k mengetahui sejauh mana siswa menguasai pelajaran s
etelah mengikuti proses pembelajaran dlam jangka wakt
u yang telah ditentukan, tes ini dilaksanakan biasanya di
tengah-tengah perjalanan program pembelajaran. Tes in
i juga disebut dengan “ujian harian”. Materi tes ini adal
ah materi yang telah di sampaikan kepada siswa sebelu
mnya. Soalnya bisa dalam tingkat mudah maupun sulit.
Dalam tes ini, jika siswa telah menguasai materi yang te

15 | P a g e
lah diajarkan dengan baik, maka guru akan menyampai
kan materi selanjutnya. Dan apabila materi belum dapat
dikuasai secara menyeluruh, maka guru harus mengajar
kan bagian materi yang belum dipahami.

6. Tes Sumatif
Tes ini tidak asing bagi siswa, karena tes ini adalah tes
akhir dari program pembelajaran. Tes ini juga bisa dise
but EBTA, tes akhir semestes, UAN. Tes ini dilaksanak
a pada akhir program pembelajaran. Seperti setiap akhir
semester, akhir tahun. Materinya yang di tes adalah mat
eri yang telah diajar kan selama satu semester. Dengan
demikian materi ini lebih banyak dari materi te yang ad
a pada tes formatif. Tes ini biasanya dilakukan dengan c
ara tulisan, dan biasanya siswa memperoleh soal yang s
ama satu sama lain. Tes ini memiliki tingkat tes yang su
kar atau lebih berat dari tes formatif. Dengan ada tes ini
maka kita bisa menentukan peringkat atau rangking sis
wa selama program pembelajaran, dan juga tes ini mene
ntukan kelayakan seorang siswa untuk mengikuti progr
am pembelajaran selanjutnya.

2. Teknik Non-Tes
Selain tes, metode penilaian yang lain adalah non tes. Metode i
ni digunakan dengan bantuan alat-alat penilaian non tes. Alat p
enilaian non tes banyak jenisnya yang sering digunakan di TK
antara lain terdiri dari pemberian tugas, percakapan, observasi,
portofolio dan penilaian diri sendiri.

 Pemberian Tugas
Pemberian tugas adalah suatu cara penilaian yang dilakukan
dengan memberikan tugas-tugas tertentu sesuai dengan kem
ampuan yang akan diungkap. Penilaian dengan cara ini dapa
t digunakan dengan cara melihat hasil kerja anak dan cara a

16 | P a g e
nak mengerjakan tugas tersebut. Pemberian tugas sebagai al
at penilaian dapat diselesaikan secara kelompok, berpasanga
n atau individual. Data penilaian yang diperoleh melalui pe
mberian tugas dapat direkam dengan menggunakan format t
ugas, daftar cek, dan skala penilaian. Contoh membentuk de
ngan tanah liat atau plastisin.

 Percakapan
Percakapan adalah penilaian yang dilakukan melalui percak
apan atau cerita antara anak dan guru atau antara anak denga
n anak. Percakapan dalam rangka penilaian dapat dilakukan
guru dengan sengaja dan topic yang dibicarakan juga sesuai
dengan tema pelaksana kegiatan pada saat itu. Ada dua mac
am percakaan dalam rangka penilaian yang dapat dilakukan,
yaitu pertama penilaian percakapan yang berstruktur dimana
percakapan dilakukan dengan sengaja oleh guru dengan me
nggnakan waktu khusus dan menggnakan pedoman walau s
ederhana contoh pada berdo’a. Sedangkan yang kedua penil
aian percakapan yang tidak berstruktur dimana percakapan
dilakukan antara guru dan anak tanpa persiapan, dimana saj
a, kapan saja, dan sedang melakkan kegiatan lain contoh me
ngucapkan salam pada saat bertemu.

 Observasi (Pengamatan)
Observasi atau pengamatan merupakan alat pengumpulan da
ta nilai yang dilakukan dengan merekam/mencatat secara sis
tematik gejala-gejala tingkah laku yang tampak. Pada dasarn
ya pengamatan dapat dilakukan setiap waktu dan siapa saja,
sehingga ada orang yang menyatakan bahwa pengamatan m
erupakan salah satu teknik penilaian yang sederhana dan tid
ak memerlukan keahlian yang luar biasa. Namun untuk me
mperoleh hasil yang tepat (objektif) pengamatan perlu diren
canakan sedemikian rupa.

17 | P a g e
 Catatan anekdot
Catatan anekdot merupakan salah satu bentuk pencatatan te
ntang gejala tingkah laku yang berkaitan dengan sikap dan p
erilaku anak yang khusus, baik yang positif maupun yang ne
gative. Catatan anekdot cocok digunakan sebagai alat bantu
pencatatan hasil pengamatan. Hal-hal yang dicatat daam ane
kdot dapat meliputi prestasi yang ditunjukkan anak baik ber
upa karya atau sikap dan perilaku.

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Evaluasi sangatlah penting sebab evaluasi adalah cara dalam menentukan


keberhasilan dari sebuah metode atau usaha yang di telah kerjakan oleh
individu maupun kelompok.
Evaluasi pembelajaran di jadikan sebagai bahan untuk melihat hasil
belajar dari peserta didik, setelah melihat hasil belajar tersebut dapat di
ambil langkah-langkah selanjutnya untuk menentukan metode
pembelajaran tersebut apakah sudah tepat atau sebaliknya belum tepat.

3.2 Saran

Sebagai seorang calon pendidik sudah sewajibnya kita memahami secara


rinci mengenai evaluasi, sebab seorang pendidik harus mampu
menentukan langkah-langkah untuk mengetahui seberapa berhasil metode

18 | P a g e
pembelajaran yang terapkan oleh pendidik tersebut, sehingga jika pendidik
mampu melakukan evaluasi pembelajaran yang tepat maka dapat di
pastikan keberhasilan Pendidikan di Indonesia akan terwujud.

DAFTAR PUSTAKA

Dimyati & Mudjiono. Belajar dan Pembelajaran. (Cet. III; PT Rineka Cipta :
Jakarta, 2006), h. 56-58.

Hamalik, Oemar. Kurikulum dan Pembelajaran. (Cet. III; PT Bumi Aksara :


Jakarta, 2008), h. 90-91.

Sukardi, M. Evaluasi Pendidikan Prinsip dan Operasionalnya. (Cet. II; Jakarta: Bu


mi Aksara, 2008), h. 58-60.

19 | P a g e

Anda mungkin juga menyukai