Disusun Oleh:
Kelompok 6
UNIVERSITAS LAMPUNG
2022/2023
1
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penyusun panjatkan ke hadirat Allah SWT, berkat rahmat dan karunia – Nya,
kami sebagai tim penyusun dapat menyelesaikan Makalah Statistika Pendidikan yang
berjudul “Analisa Kolerasi” ini dengan baik dan tepat sesuai waktu yang telah ditentukan.
Dalam pembuatan rangkuman ini, kami mendapatkan bantuan dari berbagai pihak, untuk itu
dalam kesempatan ini kami mengucapkan terimakasih kepada:
1. Bapak Drs. Muncarno, M.Pd dan Bapak Dr. Fatkhur Rohman, M.Pd, selaku dosen
pengampu mata kuliah Statistika Pendidikan.
2. Rekan – rekan mahasiswa/i yang telah memberikan masukan untuk penyelesaian
makalah ini.
Tim penyusun menyadari dalam penyusunan makalah ini masih terdapat banyak kekurangan.
Oleh karena itu, tim penyusun berharap agar para pembaca dapat memberi kritik dan saran
yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini.
Tim Penyusun
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR......................................................................................i
1.3 Tujuan.................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN..................................................................................3
3.1 Kesimpulan.........................................................................................
3.2 Saran...................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................
3
BAB I
PENDAHULUAN
Kata “ Korelasi” berasal dari bahasa inggris yaitu “ Correlation” yang dalam
bahasa Indonesia artinnya hubungan atau saling hubung atau hubungan timbale balik.
Dalam dunia statistik pendidikan korelasi adalah hubungan antara dua variable atau
lebih yang sifatnnya kuantitatif. Lambang yang digunakan korelasi adalah rxy
artinnya korelasi antara variable X dan variable Y. Nilai korelasi berkisar antara 0
(nol) sampai dengan 1.00 artinya nilai korelasi paling rendah adalah nol dan paling
tinggi adalah 1.00. Hubungan antara variable itu jika ditilik dari segi arahnya, dapat
dibedakan menjadi dua macam yaitu hubungan yang sifatnya satu arah dan hubungan
yang sifatnya berlawanan arah.
Hubungan yang sifatnya searah diberi nama korelasi positif, sedangkan yang
berlawanan arah disebut korelasi negative. Disebut korelasi positif, jika dua variable
(atau lebih) yang berkolerasi berjalan parallel, artinya bahwa hubungan antara dua
variable (atau lebih) itu menunjukan arah yang sama. Jadi apabila variable X
mengalami kenaikan atau pertambahan akan diikuti pula dengan kenaikan atau
pertambahan, akan diikuti pula dengan kenaikan atau pertambahan pada variable Y
atau sebaliknya, penurunan dan pengurangan pada variable X akan akan diikuti pula
dengan penurunan dan pengurangan pada variable Y.
4
1.2 Rumusan Masalah
3. ……..
4. ……
3. …………
4. ……………….
5
BAB II
PEMBAHASAN
(Moh Hariadi: 132: 2009) Kata “ Korelasi” berasal dari bahasa inggris yaitu “
Correlation” yang dalam bahasa Indonesia artinnya hubungan atau saling hubung atau
hubungan timbal balik. Dalam dunia statistik pendidikan korelasi adalah hubungan
antara dua variable atau lebih yang sifatnnya kuantitatif. Lambang yang digunakan
korelasi adalah rxy artinnya korelasi antara variable X dan variable Y. Nilai korelasi
berkisar antara 0 (nol) sampai dengan 1.00 artinya nilai korelasi paling rendah adalah
nol dan paling tinggi adalah 1.00.
(Husaini Usman: 197: 2006) Korelasi adalah istilah statistic yang menyatakan
derajat hubungan linear antara dua variable atau lebih, yang ditemukan oleh Karl
Pearson pada awal 1900 oleh itu terkenal dengan sebutan korelasi pearson product
moment (PPM) Korelasi adalah salah satu teknik analisis statistic yang paling banyak
digunakan oleh para peneliti, karena peneliti pada umumnya tertarik terhadap
peristiwa-peristiwa yang terjadi dan mencoba untuk menghubungkannya. Misalnnya
kita ingin menghubungkan antara tinggi badan dan berat badan, antara umur dengan
tekanan darahnya, antara motivasi dengan prestasi belajar atau bekerja dan seterusnya.
Hubungan antara dua variable didalam teknik korelasi bukanlah dalam arti hubungan
sebab akibat melainkan hanya hubungan searah saja.
6
2.2 Arah Korelasi
(Anas Sudijono: 180: 2009) Hubungan antara variable itu jika ditilik dari segi
arahnya, dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu hubungan yang sifatnya satu arah
dan hubungan yang sifatnya berlawanan arah. Hubungan yang sifatnya searah diberi
nama korelasi positif, sedangkan yang berlawanan arah disebut korelasi negative.
Disebut korelasi positif, jika dua variable (atau lebih) yang berkolerasi berjalan
parallel, artinya bahwa hubungan antara dua variable (atau lebih) itu menunjukan arah
yang sama. Jadi apabila variable X mengalami kenaikan atau pertambahan akan
diikuti pula dengan kenaikan atau pertambahan, akan diikuti pula dengan kenaikan
atau pertambahan pada variable Y atau sebaliknya, penurunan dan pengurangan pada
variable X akan akan diikuti pula dengan penurunan dan pengurangan pada variable
Y.
Jika data hasil pengamatan terdiri dari banyak variabel , ialah beberapa kuat
hubungan antara-antara variabel itu terjadi. Dalam kata-kata lain perlu ditentukan
derajat hubungan antara variabel-variabel. Studi yang membahas tentang derajat
hubungan antara variabel-variabel dikenal dengan nama korelasi. Ukuran yang
dipakai untuk mengetahui derajat hubungan, terutama untuk data kuantitatif
dinamakan koefisien korelasi.
7
Ira terusin ya semangatt hehe:))
8
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
3.2 SARAN
9
DAFTAR PUSTAKA
10