Anda di halaman 1dari 11

KORELASI

Dosen Pengampu: Dr. Haidir, M. Pd.

Kelompok 4A:

Balqis Fadiah Dalimunthe (0304202101)

Sayyidati Maliha (0304202107)

TBI - 4

Tadris Bahasa Inggris

Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

Universitas Islam Negeri Sumatera Utara

2022

1
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh Puji dan syukur kami ucapkan


kehadirat Allah SWT yang telah memberikan kesempatan, kesehatan serta
keselamatan, sehingga makalah statisktik ini telah selesai disusun dengan judul
pembahasan “Korelasi” pada Statistik.

Makalah ini disusun dengan menggunakan bahasa yang mudah dipahami oleh
para pembaca. Kami telah berusaha sekuat tenaga dan pikiran dalam menyusun
makalah ini. Namun demikian masih banyak kekurangan untuk isi dari makalah
ini. Maka dari itu kami mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak demi
menyempurnakan isi makalah ini untuk masa yang akan datang.

Demikian lah makalah ini kami susun dengan harapan semoga dapat
bermanfaat bagi para pembaca sekalian. Dan semoga Allah SWT senantiasa
memberikan Taufik dan Hidayah-Nya kepada kita semua. Amin Ya Rabbal
‘alamin.

Medan, 22 Oktober 2022

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................... i

DAFTAR ISI ................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah ......................................................................... 1


B. Tujuan ..................................................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN................................................................................. 2

A. Pengertian Korelasi ................................................................................. 2


B. Nilai Korelasi .......................................................................................... 2
C. Macam-Macam Korelasi ......................................................................... 3
D. Bentuk Analisis Korelasi ........................................................................ 4
E. Jenis-Jenis Korelasi ................................................................................. 5

BAB III PENUTUP......................................................................................... 7

A. Kesimpulan ............................................................................................ 7

REFERENSI ................................................................................................... 8

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dalam kehidupan tidak ada manusia yang bisa hidup sendiri, pastitergantung
atau berhubungan dengan yang lain. Baik itu berhubungan dengansesama
manusia, maupun dengan alam sekitar.Misalnya: Kalau kita ingin hidup sehat
banyak faktor yang berkaitan/ berpengaruh, antara lain: lingkungan rumah, jam
istirahat, jam kerja, cuaca dll.Konsep pemikiran tentang hubungan adalah untuk
menjawab pertanyaantentang apakah kemunculan suatu gejala akan diikuti oleh
gejala-gejala lain, ataulebih spesifik apakah perubahan suatu variabel akan diikuti
oleh perubahan variabel lain. Perubahan suatu variabel diikuti oleh perubahan
variabel lainmenandakan adanya hubungan (korelasi) antar variabel.

Korelasi merupakan teknik analisis yang termasuk dalam salah satu teknik
pengukuran asosiasi / hubungan (Measures of association). Teknik ini berguna untuk
mengukur kekuatan hubungan antara dua variabel (kadang lebih dari dua variabel)
dengan skala-skala tertentu.

Maksud dari pembuatan makalah ini adalah untuk memberikan gambaran dan
pengetahuan mengenai hubungan suatu kejadian atau lebih kita kenal dengan istilah
korelasi.Tujuan dari pembuatan makalah adalah Memberikan informasi dan wawasan
mengenai korelasi. Mengukur kekuatan hubungan antara dua variabel dengan skala-
skala tertentu dalam korelasi.

B. Rumusan Masalah

Adapun beberapa masalah yang akan dibahas pada makalah ini, antara lain:
1. Apa yang dimaksud dengan Korelasi?
2. Bagaimana nilai dalam Korelasi?
3. Apa sajakah macam-macam Korelasi?
4. Apa sajakah bentuk analisis dalam Korelasi?
5. Apa sajakah Jenis dalam Korelasi?

C. Tujuan

Makalah ini bertujuan untuk menjelaskan tentang konsep dari Korelasi dalam
ilmu Statistika yang diharapkan siswa mampu memahami:
1. Konsep dasar tentang korelasi
2. Bagaimana bentuk nilai dalam korelasi
3. Macam-macam korelasi
4. Bentuk-bentuk analisis dalam korelasi
5. Jenis-jenis korelasi

1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Korelasi

Korelasi adalah istilah statistik yang menyatakan derajat hubungan linear antara dua
variabel atau lebih, (Usman,2006:197). Hubungan antara dua variabel di dalam teknik
korelasi bukanlah dalam arti hubungan sebab akibat (timbal balik), melainkan hanya
merupakan hubungan searah saja. Misalnya tinggi badan menyebabkan berat badan
bertambah tetapi berat badan bertambah belum tentu menyebabkan tinggi badan
bertambah pula. Sehingga dalam korelasi dikenal penyebab dan akibatnya. Data
penyebab atau yang mempengaruhi disebut variabel bebas, disebut juga dengan
independen yang biasa dilambangkan dengan huruf X atau X1 X2 X3,... Xn.
Sedangkan data akibat atau yang dipengaruhi disebut variabel terikat, disebut juga
dependen yang biasa dilambangkan dengan huruf Y, (Usman,2006:197).

Suatu korelasi yang terjadi antara 2 variabel tidak selamanya linier, seperti
adanya penambahan nilai variabel Y jika variabel X bertambah, korelasi seperti
ini yang disebut sebagai korelasi positif. Terkadang ditemukan ada suatu
hubungan yang apabila salah satu nilai variabel bertambah variabel lainnya justru
berkurang, hubungan seperti ini disebut sebagai korelasi negatif. Tidak hanya
korelasi positif dan negatif, namun juga terkadang ditemukan kasus dimana
hubungan antar variabel sangat lemah bahkan tidak ditemukan korelasi.

B. Nilai Korelasi

Nilai korelasi adalah nilai yang dihasilkan dari hubungan variabel. Dikutip dari
e-book Belajar Mudah SPSS (Statistical Package for the Social Sciences) untuk
Pemula oleh Albert Kurniawan, SE, nilai korelasi yaitu berkisar antara -1 hingga
+1.

 Nilai -1 menunjukan korelasi linier negatif sempurna antara dua


variabel.
 Nilai 0 menyatakan hubungan yang lemah atau menunjukkan tidak ada
korelasi linier antara dua variabel.
 Nilai 1 menunjukkan korelasi linier positif sempurna antara dua
variabel.

Nilai korelasi yang mendekati -1 atau +1 artinya menyatakan hubungan yang


makin kuat. Nilai di atas nol akan menunjukkan korelasi positif, sedangkan nilai
di bawah nol berarti menunjukkan korelasi negatif.

Nilai positif menunjukan arah hubungan searah. Artinya jika X naik, maka Y
naik dan begitu juga sebaliknya.

2
C. Macam-macam Korelasi
Korelasi juga terbagi menjadi 3 macam, yakni korelasi sederhana, korelasi
parsial, dan korelasi ganda. Berikut, penjelasan masing-masing korelasi.

1. Korelasi Sederhana

Korelasi sederhana adalah salah satu teknik statistik yang digunakan untuk
mengukur kekuatan hubungan antara dua variabel dan mencari tahu bentuk
hubungan antara keduanya yang bersifat kuantitatif.

Kekuatan hubungan antara dua variabel yang dimaksud adalah 2 variabel itu
memiliki hubungan yang lemah, erat atau tidak erat. Sedangkan, bentuk
hubungan yang itu maksudnya antara dua variabel memiliki bentuk korelasi
linear positif atau linear negatif yang mencakup teknik-teknik dari pengukuran
asosiasi.

Ada 2 teknik pengukuran asosiasi yang paling populer meliputi korelasi


pearson product moment dan korelasi rank spearman. Korelasi pearson product
moment adalah korelasi yang digunakan untuk data kontinu dan data diskrit.

Teknik pengukuran asosiasi ini sangat cocok digunakan untuk statistik


parametrik. Karena, data berjumlah besar dan memiliki ukuran parameter,
seperti mean dan standar deviasi populasi.

Sedakan, korelasi rank spearman digunakan untuk data diskrit dan kontinu
yang statistik nonparametrik. Koefisien korelasi rank spearman lebih cocok
digunakan untuk statistik nonparametrik.

Statistik non parametrik adalah statistik yang digunakan ketika data tidak
memiliki informasi parameter, data tidak berdistribusi normal atau data diukur
dalam bentuk ranking.

Berbeda dengan korelasi pearson, teknik pengukuran asosiasi ini tidak


membutuhkan asumsi normalitas. Sehingga, korelasi rank spearman lebih cocok
digunakan untuk data dengan sampel kecil.

Korelasi rank spearman mencari hubungan dengan menghitung ranking data


terlebih dahulu. Artinya, korelasi dihitung berdasarkan orde data. Anda bisa
menggunakannya ketika menemui data kategori, seperti kategori pekerjaan,
tingkat pendidikan, kelompok usia dan contoh kategori data lainnya.

Dengan demikian korelasi sederhana dapat digunakan untuk statistik


parametrik dengan jumlah besaran dari ukuran parameter pada populasi.

2. Korelasi Parsial

Korelasi parsial merupakan suatu metode yang digunakan untuk mengukur


keeratan hubungan antara dua variabel bebas dan variabel tak bebas. Caranya,

3
mengontrol salah satu variabel bebas untuk melihat korelasi natural antara
variabel yang tidak terkontrol.

Analisis korelasi parsial ini akan melibatkan dua variabel. Satu variabel yang
dianggap berpengaruh akan dikendalikan atau dibuat tetap sebagai variabel
kontrol. Sehingga, korelasi parsial ini nantinya bisa digunakan untuk
melakukan kontrol dari salah satu variabel dengan mudah.

Selain itu, data yang digunakan dalam korelasi parsial biasanya memiliki
skala interval atau rasio. Berikut, pedoman untuk memberikan interpretasi dan
analisis bagi koefisien korelasi menurut Sugiyono.

1. 0,00 – 0,199 = sangat rendah


2. 0,20 – 0,3999 = rendah
3. 0,40 – 0,5999 = sedang
4. 0,60 – 0,799 = kuat
5. 0,80 – 1,000 = sangat kuat

3. Korelasi Ganda

Korelasi ganda adalah bentuk korelasi yang biasanya digunakan untuk


melihat hubungan antara 3 atau lebih variabel (dua atau lebih variabel
independen dan satu variabel dependen). Korelasi ganda ini berkaitan dengan
interkorelasi variabel independen, seperti korelasinya dengan variabel
dependen.

Oleh karena itu, korelasi ganda ini juga merupakan nilai yang bisa
menentukan kuat atau tidaknya pengaruh hubungan antara variabel secara
bersama-sama. Korelasi ganda merupakan korelasi yang terdiri dari 2 atau lebih
variabel bebas (X1, X2, … Xn) dan satu variabel terikat (Y). Apabila,
perumusan masalahnya terdiri dari 3 masalah, maka hubungan antar masing-
masing variabel dilakukan dengan perhitungan korelasi sederhana.

Korelasi ganda juga memiliki koefisien dengan besar kecilnya antara


hubungan variabel yang akan dinyatakan dalam bilangan yang disimbolkan 1 –
0 dan +1.

Korelasi -1 adalah negatif sempurna, yakni ada hubungan di antara dua


variabel atau lebih tapi arahnya terbalik. Sedangkan, +1 adalah korelasi positif
sempurna, yakni adanya sebuah hubungan di antara dua variabel atau lebih.
Lalu, korelasi 0 dianggap tidak memiliki hubungan antara 2 variabel atau lebih
yang diuji, sehingga bisa dikatakan tidak ada hubungan sama sekali.

D. Bentuk Analisis Korelasi

ada 3 bentuk hasil analisis korelasi yakni korelasi positif, korelasi negatif, korelasi
nol (tidak ada korelasi). Berikut penjelasan bentuk analisis korelasi:

a. Korelasi Positif

4
Korelasi positif adalah hubungan antara dua variabel ketika kedua variabel itu
bergerak dalam arah yang sama. Oleh karenanya, satu variabel meningkat jika variabel
lainnya meningkat, atau satu variabel menurun sementara yang lainnya juga menurun.

Contoh korelasi positif adalah tinggi dan berat badan. Di mana, orang yang
lebih tinggi memang cenderung akan menjadi lebih berat.

b. Korelasi Negatif

Korelasi negatif merupakan hubungan antara dua variabel, ketika peningkatan


satu variabel dikaitkan dengan penurunan variabel lainnya. Contoh korelasi
negatif adalah ketinggian diatas permukaan laut dan suhu. Misalnya, saat kita
mendaki gunung, artinya kan kita sedang meningkatkan ketinggian. Sehingga,
korelasinya suhu menjadi lebih dingin menurunkan suhu.

c. Korelasi Nol

Jenis korelasi nol ada ketika tidak adanya hubungan antara dua variabel.
Contoh korelasi nol yaitu tidak ada hubungan antara jumlah teh yang diminum
dengan tingkat kecerdasan seseorang yang meminumnya.

E. Jenis-jenis Korelasi

a. Koefisien korelasi peringkat Spearman

Ukuran korelasi nonparametrik yang analog dengan koefisien korelasi Pearson


(r) adalah koefisien korelasi yang dikembangkan oleh Charles Spearman (1908)
yaitu koefisien korelasi peringkat Spearman. Statistik ini kadang disebut dengan
Spearman- rho, dan dinotasikan dengan ρ. Jika pada koefisien korelasi Pearson (r)
digunakan untuk mengetahui korelasi data kuantitatif (skala interval dan rasio),
maka pada koefisien korelasi peringkat Spearman-rho digunakan untuk
pengukuran korelasi pada statistik nonparametrik (skala ordinal). Ini merupakan
ukuran korelasi yang menuntut kedua variabel diukur sekurang-kurangnya dalam
skala ordinal sehingga obyek-obyek penelitiannya dapat diranking dalam dua
rangkaian berurut.

Misal data terdiri dari sampel acak bivariat berukuran n, yaitu (𝑥1 , 𝑦1 ),( 𝑥2 ,𝑦2 ),... ,(
𝑥𝑛 , 𝑦𝑛 ). Misalkan R (𝑥𝑖 ) adalah rank dari 𝑥𝑖 dibandingkan dengan nilai X lainnya, untuk
i = 1,2,…,n . 1 R(𝑥𝑖 ) = jika 𝑥𝑖 adalah nilai X terkecil dari 𝑥1 , 𝑥2 ,..., 𝑥𝑛 , R(𝑥𝑖 ) = 2 jika
𝑥𝑖 adalah nilai X terkecil kedua, dan seterusnya dengan rank n ditandai sebagai nilai
𝑥𝑖 terbesar. Begitu juga untuk R ( 𝑥𝑖 ). Jika di antara nilai 𝑥𝑖 atau di antara nilai
𝑦1 terdapat angka sama, maka masing-masing nilai yang sama diberi peringkat rata-rata
dari posisi-posisi yang seharusnya.

Langkah-langkah untuk menghitung koefisien korelasi Spearman-rho (ρ) adalah


sebagai berikut :

 Berilah peringkat untuk masing-masing pengamatan X mulai dari 1 hingga n,


juga untuk pengamatan Y beri peringkat mulai dari 1 sampai n.

5
 Tentukan harga, yaitu jumlah kuadrat dari selisih-selisih antara rank-rank
𝑥1 dan 𝑦1 untuk masing-masing pengamatan.
 Gunakan persamaan [6] untuk menghitung ρ.

b. Koefisien Korelasi Kendall- Tau

Koefisien korelasi yang kedua yang biasa digunakan untuk mengukur kekuatan
korelasi untuk data penelitian dengan skala pengukuran ordinal adalah koefisien
korelasi yang dikenalkan oleh M.G. Kendall (1938) yaitu koefisien korelasi
Kendall-tau yang dinotasikan dengan τ. Koefisien korelasi ini memiliki sifat yang
sama dengan koefisien korelasi peringkat Spearman-rho, tetapi berbeda dasar
logikanya. Jika untuk koefisien korelasi peringkat Sperman-rho didasarkan pada
peringkat (rank), dimana baik variabel X dan variabel Y masing-masing kita
ranking. Sedangkan untuk koefisien korelasi Kendall- tau salah satu variabelnya
yang diberi peringkat (diurutkan), yaitu variabel X saja atau variabel Y saja dalam
hal ini biasanya adalah variabel X. Sedangkan variabel Y akan dilihat apakah nilai
variabel Y itu searah (konkordan) atau berlawanan arah (diskordan) dengan
variabel X yang sudah diurutkan.

Langkah-langkah untuk menghitung koefisien korelasi Kendall-tau (τ) adalah


sebagai berikut :
 Susunlah pasangan-pasangan (Xi,Yi) dalam sebuah kolom
menurut besarnya nilai- nilai pengamatan X, dari nilai
pengamatan X yang paling kecil. Disini dapat dikatakan bahwa
nilai-nilai X berada dalam urutan yang wajar (natural order).
 Perbandingkan setiap nilai pengamatan Y satu demi satu dengan
setiap nilai Y yang ada di sebelah bawahnya. Jika nilai Y yang di
bawah lebih besar dari Y yang di atasnya, maka arah nilai
pengamatannya sama (konkordan). Dan jika nilai Y yang di
bawah lebih kecil dari Y yang di atasnya, maka arah nilai
pengamatannya berlawanan (diskordan).
 Tetapkan C sebagai banyaknya pasangan konkordan dan D
banyaknya pasangan diskordan.
 gunakan persamaan [7] untuk menghitung τ.

6
BAB III
PENUTUP
A. kesimpulan

Korelasi ialah salah satu teknik analisis statistic yang dipakai untuk menghubungkan
dua variable atau lebih. Hubungan antar variable bukanlah dalam arti sebab akibat. Dalm
korelasi dikenal variable bebas (X) dan variable terikat (Y). Variabel X dan Y ini terdiri
atas berbagai data, sehingga macam korelasi yang dipakai ditentukan oleh jenis-jenis data
yang akan kita hubungkan.

Tujuan dari analsisi korelasi adalah untuk mengetahui apakah diantara dua
variabel terdapat hubungan atau tidak, dan jika ada hubungan bagaimanakah arah
hubungan dan seberapa besar hubungan tersebut. Data pada analisis korelasi dapat
berupa data kualitatif maupun kuantitatif, yang masing-masing mempunyai
ukuran korelasi sendiri-sendiri.

7
REFERENSI

Usman, H. 2006. Pengantar Statistika. Jakarta: Bumi Aksara


Qothrunnada, K. 2022. Korelasi Adalah: Bentuk Analisis, Contoh, dan Jenisnya.
Hasan, Iqbal.2006. Analisis Data Penelitian Statistik . Jakarta: Bumi Aksara.
Khairunnisa. 2021. Korelasi.

Anda mungkin juga menyukai