Anda di halaman 1dari 20

Laporan Tugas Akhir Mata Kuliah Statistika Lanjut

“Uji Korelasi Nilai UTS Dan UAS Matematika Kelas X


SMA Negeri 2 Mukomuko”

Disusun Oleh:
Marcelia Dwi Dahri A1C021038

Semester:
3B

Dosen Pengampu:
Nurul Astuty Yensi B., S.Si., M.Si.

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS BENGKULU
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT, atas segala rahmat dan hidayah yang dilimpahkan oleh-Nya, sehingga penyusun
dapat meyelesaikan tugas makalah mata kuliah statistika lanjut. Makalah ini merupakan hasil praktikum yang penyusun
kerjakan selama beberapa minggu ini.

Pada kesempatan ini penyusun mengucapkan terima kasih kepada ibu Nurul Astuty Yensi B., S.Si., M.Si., selaku dosen
pengampu mata kuliah statistika lanjut, yang telah memberikan tugas ini sehingga penyusun dapat menambah pengetahuan dan
wawasan sesuai dengan materi yang telah penyusun dapatkan.

Penyusun juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yaitu narasumber dan juga sumber referensi yang telah
membagi semua pengetahuannya sehingga penyusun dapat menyelesaikan makalah ini. Penyusun menyadari bahwa makalah
ini masih jauh dari kata sempurna serta masih bersifat sederhana, maka dari itu penyusun sangat mengharapkan kritik serta
saran yang membangun untuk bahan perbaikan makalah ini.

Bengkulu , 01 Desember 2022

Penyusun
DAFTAR ISI
BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Secara umum, korelasi adalah cara untuk mencari suatu hubungan antara dua variabel. Korelasi merupakan salah satu
bentuk dan ukuran yang memiliki beberapa variabel dalam hubungan yang menggunakan kata dari korelasi positif,
sehingga terjadi perubahan meningkat pada sebuah benda. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) korelasi adalah
hubungan timbal balik atau sebab akibat. Dalam Matematika, korelasi juga merupakan ukuran dari seberapa dekat dua
variabel berubah dalam hubungan satu sama lain.
Pada konteks teknik analisis, korelasi biasa digunakan untuk mencari hubungan di antara dua variabel yang memiliki
sifat kuantitatif. Sedangkan, menurut teori probabilitas dan statistika, korelasi juga disebut sebagai koefisien korelasi, yakni
nilai yang menunjukkan kekuatan dan arah hubungan linier antara dua peubah acak.
Ada pula statistik korelasi yang merupakan metode untuk mengetahui ada dan tidaknya hubungan linear antara
variabel. Jika ditemukan hubungan, maka perubahan yang terjadi pada salah satu variabel (X) akan menyebabkan
terjadinya perubahan pada variabel lain (Y).
Intinya, korelasi adalah teknik menganalisis statistik untuk mencari hubungan dari dua variabel. Hubungan dua variabel
itu bisa terjadi karena adanya hubungan sebab akibat atau hanya kebetulan. Dua variabel bisa disebut berkorelasi, bila
perubahan pada variabel yang lain ke arah yang sama (korelasi positif) atau berlawanan (korelasi negatif) secara teratur.
Teknik korelasi merupakan teknik analisis yang melihat kecenderungan pola dalam satuvariabel berdasarkan
kecenderungan pola dalam variabel yang lain. Maksudnya, ketika satuvariabel memiliki kecenderungan untuk naik maka
kita melihat kecenderungan dalamvariabel yang lain apakah juga naik atau turun atau tidak menentu. Jika kecenderungan
dalam satuvariabel selalu diikuti oleh kecenderungan dalam variabel lain, kita dapat mengatakan bahwa kedua variabel ini
memiliki hubungan atau korelasi.
Data yang baik adalah data yang memiliki keakuratan maksimal dan adanya keterikatan dengan data lain yang masih
bersangkutan. Untuk menciptakan data yang baik data mentah perlu di distribusikan dan diolah. Data yang baik akan
mempermudah dalam menganalisis atau mengidentifikasi karakteristik data dan mengulangi percobaan jika diperlukan.

B. Identifikasi Masalah
identifikasi masalah yang akan dibahas pada makalah ini adalah seberapa kuat hubungan antara nilai uts dan uas
matematika kelas X sman 2 mukomuko menggunakan uji korelasi.

C. Tujuan
Tujuan di buatnya makalah ini adalah Untuk mengetahui seberapa kuat hubungan antara nilai uts dan uas
matematika kelas X sman 2 mukomuko menggunakan uji korelasi.
D. Manfaat
Melalui penulisan makalah ini diharapkan memberikan manfaat seperti:
1. Memberikan pengetahuan mengenai uji korelasi yang perhitungannya menggunakan spss dan manual.
2. Memberikan wawasan mengenai perhitungan korelasi yang perhitungannya dapat mengatasi jika terdapat data
pengamatan yang sama.
3. Dapat mengetahui seberapa kuat hubungan antar variable.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian Korelasi
Korelasi Sederhana merupakan suatu Teknik Statistik yang dipergunakan untuk mengukur kekuatan hubungan 2
Variabel dan juga untuk dapat mengetahui bentuk hubunganantara 2 Variabel tersebut dengan hasil yang sifatnya
kuantitatif. Kekuatan hubungan antara 2variabel yang dimaksud disini adalah apakah hubungan tersebut erat,sangat erat,
ataupun tidak erat. sedangkan bentuk hubungannya adalah apakah bentuk korelasinya linier positif atau linier negatif.
Korelasi merupakan teknik analisis yang termasuk dalam salah satu teknik pengukuran asosiasi atau hubungan. pengukuran
asosiasi merupakan istilah umum yang mengacu pada sekelompok teknik dalam statistik bivariat yang digunakan untuk
mengukur kekuatan hubungan antara dua variabel. dua variabel dikatakan berasosiasi jika perilaku variabel yang satu
mempengaruhi variabel yang lain. ,jika tidak terjadi pengaruh maka kedua variabel tersebut disebut independen. Korelasi
adalah metode untuk mengetahui tingkat keeratan hubungan dua peubah atau lebih yang digambarkan oleh besarnya
koefisien korelasi. Koefisien korelasi adalah koefisien yang menggambarkan tingkat keeratan hubungan antar dua peubah
atau lebih. besaran dari koefisien korelasi tidak menggambarkan hubungan sebab akibat antara dua peubah atau lebih,
tetapi semata-mata menggambarkan keterkaitan linier antar peubah ("mattjik dan Sumertajaya, 2020).

Berikut beberapa pengertian korelasi menurut para ahli;

1. Menurut Jonathan Sarwono (2011: 57), korelasi merupakan teknik analisis yang di dalamnya termasuk, teknik
pengukuran asosiasi atau hubungan (measures of association). Pengukuran asosiasi merupakan istilah umum yang
mengacu pada sekelompok teknik dalam statistik bivariat, yang digunakan untuk mengukur kekuatan hubungan antara
dua variabel.
2. Sukardi (2009: 166) berpendapat bahwa penelitian korelasi adalah suatu penelitian yang melibatkan tindakan
pengumpulan data guna menentukan ada atau tidaknya hubungan dan tingkat hubungan antara dua variabel atau lebih.
3. Sugiyono (2013), analisis korelasi adalah bagian dari ilmu statistika yang memiliki 9 jenis, yakni korelasi pearson
product moment (r), korelasi ratio (y), korelasi spearman rank atau rho (rs atau p), korelasi biserial (rb), korelasi point
biserial (rpb), korelasi phi (0), korelasi tetrachoric (rt), korelasi contingency (C), dan korelasi kendall’s tau (8).
4. Sedangkan, Lind, Marchal, Wathen (2008), berpendapat analisis korelasi adalah sekumpulan teknik untuk mengukur
hubungan antara dua variabel, gagasan dasar dari analisis korelasi untuk melaporkan hubungan antara dua variabel.
Variabel X (garis horizontal dalam grafik) dan variabel Y (garis vertikal dalam grafik) yang menjadi hubungan non-
linear, positif atau negatif.

B. Kegunaan Korelasi
Korelasi bermanfaat untuk mengukur kekuatan hubungan antara dua variabel (kadang lebih dari dua variabel dengan
skala-skala tertentu). Kuat lemah hubungan diukur menggunakan jarak (range 0 sampai dengan 1). Korelasi mempunyai
kemungkinan pengujian hipotesis dua arah. Korelasi searah jika nilai koefesien korelasi diketemukan positif dan
sebaliknya jika nilai koefesien korelasi negatif, korelasi disebut tidak searah. yang dimaksud dengan koefesien korelasi
ialah suatu pengukuran statistik kovariasi atau asosiasi antara duavariabel. jika koefesien korelasi diketemukan tidak sama
dengan nol (0) maka terdapat hubungan antara dua variabel tersebut. jika koefesien korelasi diketemukan +1. maka
hubungan tersebut disebut sebagai korelasi sempurna atau hubungan linear sempurna dengan kemiringan positif.
Sebaliknya. jika koefesien korelasi diketemukan -1. maka hubungan tersebut disebut sebagai korelasi sempurna atau
hubungan linear sempurna dengan kemiringan negatif. dalam korelasi sempurna tidak diperlukan lagi pengujian hipotesis
mengenai signifikansi antar variabel yang dikorelasikan. karena kedua variabel mempunyai hubungan linear yang
sempurna. Artinya variabel x mempunyai hubungan sangat kuat dengan variabel y. Jika korelasi sama dengan nol (0) maka
tidak terdapat hubungan antara kedua variabel tersebut (Anonim, 2010).

C. Pengertian Matematika
Secara bahasa (lughowi), kata ”Matematika” berasal dari bahasa Yunani yaitu ”Mathema” atau mungkin juga
”Mathematikos” yang artinya hal-hal yang dipelajari. Matematika suatu alat untuk mengembangkan cara berfikir.
Matematika secara umum didefinisikan sebagai bidang ilmu yang mempelajari pola dari struktur, perubahan dan ruang.
Maka secara informal dapat juga di sebut sebagai ilmu bilangan dan angka. Dalam pandangan formalis, matematika adalah
penelaahan struktur abstrak yang didefinisikan secara aksioma dengan menggunakan logika simbolik dan notasi. Adapun
pandangan lain bahwa matematika adalah ilmu dasar yang mendasari ilmu pengetahuan lain.

Menurut W.W Sawyer berpendapat bahwa matematika adalah klasifikasi studi dari semua kemungkinan pola. Pola
yang dimaksut disini adalah dalam arti luas, mencakup hampir semua jenis keteraturan yang dapat dimengerti pikiran kita.
Setiap teori matematika harus memperhitungkan kekuatan matematika, yaitu aplikasinya terhadap ilmu lain sains yang
utama dan kaindahan matematika. Terlihat disini matematika bukanlah ilmu yang hanya untuk keperluan dirinya
sendiri,tetapi ilmu yang bermanfaat sebagian besar ilmu-ilmu yang lain.

Menurut Suherman matematika tumbuh dan berkembang karena proses berpikir, oleh karena itu logika adalah dasar
untuk terbentuknya matematika. Logika adalah masa bayi dari matematika, sebaliknya matematika adalah masa dewasa
dari logika.Matematika dikenal sebagai ilmu deduktif. Ini berarti proses pengajaran matematika harus bersifat deduktif.
Matematika tidak menerima generalisasi berdasarkan pengamatan(induktif), tetapi harus berdasarkan pembuktian deduktif.

Menurut Russeffendi matematika adalah bahasa simbol, ilmu deduktif yang tidak menerima pembuktian secara
induktif, ilmu tentang pola keteraturan, dan struktur yang terorganisasi, mulai dari unsur yang tidak didefinisikan, ke
aksioma atau postulat, dan akhirnya ke dalil.

Soedjadi mengemukakan beberapa definisi atau pengertian mengenai matematika, yaitu:

a) Matematika adalah cabang ilmu pengetahuan eksak dan terorganisir secara sistematik.
b) Matematika adalah pengetahuan tentang bilangan dan kalkulasi.
c) Matematika adalah pengetahuan tentang penalaran logik dan berhubungan dengan bilangan.
d) Matematika adalah pengetahuan tentang fakta-fakta kuantitatif dan masalah tentang ruang dan bentuk.
e) Matematika adalah pengetahuan tentang struktur-struktur yang logik.
f) Matematika adalah pengetahuan tentang aturan-aturan yang ketat.

Dalam dunia perbankkan dan ekonomi matemaika sebagai penopang maju mundurnya suatu negara, karena di era pasar
bebas sekarang ini semua harus dihitung dan dijalankan secara matematis. Dengan ilmu matematika, dapat untuk
mengembangkan semua hal sesuai dengan pola pikir kita. Sesuai dengan kaidah-kaidahnya matematika dianggap sebagai
suatu ilmu yang menuntut manusia untuk melakukan suatu proses berfikir otak secara dinamis. Serta matematika menuntut
pola pikir secara tersetruktur. Oleh karena itu peran matematika dapat dikatakan hampir disemua sendi kehidupan dan
mendukung dalam upaya memajukan kehidupan manusia.

D. Belajar Matematika
Belajar adalah proses perubahan tingkah laku individu sebagai hasil dari pengalamannya dalam berinteraksi dengan
lingkungan. Belajar bukan hanya sekedar menghafal, melainkan suatu proses mental yang terjadi dalam diri seseorang.

Menurut Burton belajar adalah suatu perubahan dalam diri individu sebagai hasil interaksinya dengan lingkungannya
untuk memenuhi kebutuhan dan menjadikannya lebih mampu melestarikan lingkungannya secara memadahi.

Belajar menurut Hudojo merupakan suatu proses kegiatan yang mengakibatkan suatu perubahan tingkah laku.
Perubahan tingkah laku itu memang dapat diamati dan berlaku dalam waktu yang relatif lama. Perubahan tingkah laku
yang berlaku dalam waktu relatif lama itu disertai usaha orang tersebut, sehingga orang itu dari tidak mampu mengerjakan
sesuatu menjadi mampu mengerjakannya. Kegiatan dan usaha untuk mencapai perubahan tingkah laku itu merupakan
proses belajar sedang perubahan tingkah laku itu sendiri merupakan hasil belajar. Menurut Hudojo dalam belajar terdapat 3
masalah pokok, yaitu:

1) Masalah mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya belajar.


2) Masalah yang mengenai bagaimana belajar itu berlangsung dan prinsip mana yang dilaksanakan.
3) Masalah mengenai hasil belajar.

Matematika merupakan bidang studi yang dipelajari oleh semua siswa dari SD hingga SLTA dan bahkan juga
diperguruan tinggi. Ada banyak alasan tentang perlunya siswa belajar matematika. Cornelius mengemukakan lima alasan
perlunya belajar matematika, karena matematika merupakan:

1) Sarana berpikir yang jelas dan logis.


2) Sarana untuk memecahkan masalah kehidupan sehari-hari.
3) Sarana mengenal pola-pola hubungan dan generalisasi pengalaman.
4) Sarana untuk mengembangkan kreativitas.
5) Sarana untuk meningkatkan kesadaran terhadap perkembangan budaya.

Berdasarkan pengertian diatas, dapat disimpulkan belajar matematika adalah usaha individu atau kelompok untuk
tujuan mempelajari, mengenal, memecahkan, mengembangkan matematika. Belajar matematika lebih sepesifik
berhubungan tentang pengertian, konsep dan rangkaian sifat, teorema dan prinsip-prinsip yang terdapat dalam
pembelajaran matematika. Belajar matematika tidak terbatas usia dan tempat karena setiap usaha yang kita lakukan baik
sadar atau tidak sadar masih berhubungan dengan matematika
BAB III
METODE PENELITIAN

A. Hasil Penelitian
1. Deskripsi Data Hasil Penelitian
Data dalam penelitian ini, terdiri atas data nilai UTS dan UAS Matematika Kelas X. Hasil selengkapnya
disajikan pada table sebagai berikut:
NO Nilai UTS Nilai UAS
1 75 77
2 86 85
3 90 90
4 74 75
5 79 81
6 77 78
7 72 73
8 69 72
9 78 76
10 86 87
11 77 77
12 89 89
13 78 79
14 75 74
15 87 86
16 83 83
17 82 82
18 79 79
19 69 72
20 74 74
21 86 87
22 69 75
23 81 80
24 80 82
25 74 76
26 71 70
27 73 71
28 83 85
29 86 84
30 88 89
31 75 74
32 82 80
33 82 83
34 72 74
35 79 80
36 81 80
37 78 78
38 75 77
39 86 82
40 90 90
41 74 76
42 72 71
43 77 78
44 72 73
45 69 72
46 78 79
47 86 85
48 77 77
49 89 85
50 78 80
51 75 77
52 87 88
53 83 85
54 82 86
55 92 92
56 69 70
57 74 75
58 87 88
59 71 74
60 81 83
61 80 78
62 74 76
63 71 75
64 73 73
65 83 81
66 86 86
67 88 85
68 68 70
69 82 80
70 82 84
71 72 76
72 78 80
73 81 82
74 80 86
75 75 75
76 86 85
77 90 91
78 74 75
79 72 76
80 77 80
81 72 71
82 79 80
83 78 80
84 86 86
85 77 74
86 89 90
87 78 79
88 75 79
89 87 85
90 83 85
91 82 80
92 92 90
93 69 73
94 74 75
95 87 85
96 77 77
97 81 82
98 80 80
99 74 76
100 71 70
101 73 75
102 83 80
103 86 87
104 88 88
105 77 80
106 82 82
107 82 84
108 72 70
109 79 80
110 81 80
111 80 80
112 75 73
113 86 89
114 90 90
115 74 72
116 72 70
117 77 79
118 72 75
119 69 76
120 78 80
121 86 82
122 77 78
123 89 90
124 78 80
125 75 78
126 87 90
127 83 83
128 82 80
129 92 90
130 69 76
131 74 76
132 87 86
133 71 74
134 81 80
135 76 77
136 74 77
137 76 74
138 73 76
139 83 84
140 87 88
141 88 88
142 79 84
143 82 83
144 82 84
145 72 74
146 78 80
147 81 80
148 80 78
149 85 87
150 82 85

Deskriptif statistik nilai UTS dan UAS matematika selengkapnya disajikan pada tabel di bawah ini:
Descriptives

Statistic Std. Error

nilai_uts Mean 79.27 .499

95% Confidence Interval for Lower Bound 78.29


Mean Upper Bound 80.26

5% Trimmed Mean 79.21

Median 79.00

Variance 37.314

Std. Deviation 6.109

Minimum 68

Maximum 92

Range 24

Interquartile Range 9

Skewness .146 .198

Kurtosis -.925 .394


nilai_uas Mean 80.02 .457

95% Confidence Interval for Lower Bound 79.12


Mean Upper Bound 80.92

5% Trimmed Mean 79.99

Median 80.00

Variance 31.281

Std. Deviation 5.593

Minimum 70

Maximum 92

Range 22

Interquartile Range 9

Skewness .161 .198

Kurtosis -.845 .394


2. Hasil Uji Prasyarat
Analisis data untuk menguji hipotesis memerlukan beberapa uji persyaratan yang harus dipenuhi agar hasilnya
dapat dipertanggung jawabkan. Uji persyaratan analisis:
A. Uji Normalitas
Tujuan uji normalitas adalah untuk mengetahui apakah data yang diperoleh dari tiap-tiap variable merupakan
sebaran data berdistribusi normal atau tidak. Kriteria pengujian normalitas adalah jika nilai lebih kecil dari pada nilai
taraf signifikansi 0,05, maka hubungan antara variabel bebas terhadap varibel terikat adalah normal.

nilai_uts

nilai_uas
3. Hasil Uji Hepotesis
Uji Korelasi:
Uji korelasi bertujuan untuk menguji hubungan antara dua variable yang tidak menunjukkan hubungan
fungsional. Uji korelasi tidak membedakan jenis variable (tidak ada variable dependen maupun independent). Uji
korelasi terdiri dari pearson, spearman dan kendall. Jika sampel data lebih dari 30 (sampel besar) dan kondisi data
normal, sebaiknya menggunakan korelasi pearson karena memenuhi asumsi parametrik. Pengujian hipotesis dalam
penelitian ini dilakukan dengan menggunakan teknik Person.

Pembahasan:
1. Hipotesis
 H 0=tidak terdapat hubungan signifikan antaranilai UTSdan UAS matematika( sig>⍺)
 H a =tidak terdapat hubungan signifikan antaranilai UTSdan UAS matematika( sig<⍺)

2. Pengambilan Keputusan
 H 0 diterima jika ( sig> ⍺ ) dan t hitung < t tabel

 H 0 diterima jika ( sig< ⍺ ) dan t hitung > t tabel


 Sig ¿ ⍺ = 0,05 maka hubungannya signifikan
 Sig ¿ ⍺ = 0,05 maka hubungannya tidak signifikan
Nilai pearson correclation:

 0,00 sampai dengan 0,20 berarti korelasi memiliki keeratan sangat lemah.
 0,21 sampai dengan 0,40 berarti korelasi memiliki keeratan lemah.
 0,41 sampai dengan 0,70 berarti korelasi memiliki keeratan kuat.
 0,71 sampai dengan 0,90 berarti korelasi memiliki keeratan sangat kuat.
 0,91 sampai dengan 0,99 berarti korelasi memiliki keeratan sangat kuat sekali.
 1 berarti korelasi sempurna.

3. Hasil Uji Korelasi


hal-hal yang bisa diketahui pada persoalan terdapat pada table berikut:

n ∑X ∑Y ∑X2 ∑Y2 ∑ XY

150 11891 12003 948199 965141 956304

 Perhitungan korelasi pearson sebagai berikut:

n ∑ xy−∑ x ∑ y
r xy =
√¿¿¿

150 ( 956304 )−( 11891 )( 12003 )


r xy =
√ ( 150 ( 948199 )−( 141395881 ) ) ¿ ¿¿
717927
=
√( 833969 ) (699141¿)¿

717927
¿
√ 583061920629
r xy ≈ 0 ,94 0

Hasil tersebut dikonfirmasi dengan SPSS, hasilnya sebagai berikut:


Correlations
nilai_uts nilai_uas

nilai_uts Pearson Correlation 1 .940**

Sig. (2-tailed) .000

N 150 150
nilai_uas Pearson Correlation .940 **
1

Sig. (2-tailed) .000

N 150 150
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Diperoleh nilai signifikansinya sebesar 0,000, koefisien korelasi Pearson = 0,940, maka kedua variabel tersebut
memiliki keeratan korelasi sangat kuat.
 Menghitung t hitung untuk sampel besar:

t hitung =
√ n−2
1−r 2

t hitung=0 , 94 0

t hitung =33,51832
√ 150−2
1−( 0 , 94 0 )
2

 Mencari t tabel:
⍺ = 5% = 0,05
n = 150
k=2
derajat bebas (df) = n – k = 150 – 2 = 148

t tabel=t (α =0,05 , db=148)


t tabel=1, 65521

BAB IV
KESIMPULAN

Berdasarkan hasil analisis data yang diperoleh dari hasil perhitungan statistik diketahui bahwa antara variabel X (Nilai
UTS) dengan variabel Y (Nilai UAS) bertanda positif dengan r xy sebesar 0,940. Kemudiant hitung dibandingkan t tabel pada taraf
signifikan 5% dengan db =148, di dapat bahwa t hitung =33,51832> t tabel=1, 65521.

DAFTAR PUSTAKA
Gozalie, Imam, 2011. Aplikasi Analisis Mutivariate dengan Program SPSS, Badan Penerbit Universitas Semarang

Abdurahman, Maman, Muhidin, Sambas & Somantri, Ating. 2012. Dasar-Dasar MetodeStatistika Untuk Penelitian.
Bandung: CV. Pustaka Setia.

Siregar, Syofian. 2013. Statistik Parametrik untuk Penelitian Kualitatif. Jakarta: Bumi Aksara.

Sudjana. 2005. Metoda Statistika Edisi Ke-enam. Bandung : Tarsito Bandung

Hudojo,Herman.2005. Pengembangan Kurikulum dan Pembelajaran Matematika. Malang: UM Press

Anda mungkin juga menyukai