Disusun oleh:
JURUSAN TARBIYAH
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala nikmat-Nya yang telah diberikan
kepada seluruh makhluk alam jagat raya ini. Solawat salam kita haturkan kepada
Rosulullah SAW dengan harapan semoga kita mendapatkan syfaatnya di yaumil akhir
nanti. Kita bias belajar dari sejarah beliau yang memberikan pengetahuan yang luar
biasa unruk setiap insan yang punya mimpi utnuk berkarya.
Penulis
2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
4
BAB II
PEMBAHASAN
4
https://www.ruangguru.co.id/pengertian-korelasi-macam-macam-dan-contohnya-terlengkap/, 7
November 2019, pukul 22.31 7
5
http://statistik4life.blogspot.com/2009/11/korelasi-parsial-adalah-pengukuran.html, 7November
2019,pukul 23.01
nilai negatif menunjukkan hubungan terbalik (X naik maka Y turun). Data
yang digunakan biasanya berskala interval atau rasio6.
3. Cara menghitung korelasi parsial
a) Rumus Korelasi Parsial
Koefisien korerasi parsial adalah indeks atau angka yang digunakan
untuk mengukur keeratan hubungan antara dua variabel, jika variabel
lainnya konstanta, pada hubungan yang melibatkan lebih dari dua variabel.
Koefisien korelasi parsial untuk tiga variabel dirumuskan sebagai berikut7:
Koefisien korelasi parsial antara Y dan X1 apabila X2 konstanta
r Y 1 −r Y 2 . r 12
r y 1.2= 2 2
√(1−r Y2 ¿)(1−r 12) ¿
Koefisien korelasi parsial antara Y dan X2 apabila X1 konstanta
r Y 2 −r Y 1 . r 12
r y 2.1= 2
√(1−r Y1 ¿)(1−r 212) ¿
r 12−r Y 1 . r Y 2
r 12. Y = 2 2
√(1−r Y1 ¿)(1−r Y 2) ¿
Keterangan :
6
http://duwiconsultant.blogspot.com/2011/11/analisis-korelasi-parsial.html, 7November 2019 pukul
22.36
7
M.Iqbal Hasan, Pokok Pokok Materi Statistik 1, PT Bumi Aksara, Jakarta: 2003, hal:268.
8
r Y 1 = koefisien korelasi antara Y dan X 1
b) Contoh soal
Untuk menegetahui lebih detailnya mari kita simak contoh berikut:
Seorang penelitii ngin menetahui apakah ada hubungan posistif antara
pengeluaran, pendapatan dan banyaknya anggota keluaraga. Untuk
keperluan tersebut di ambil sampel sebanyak 7 rumah tangga. Datanya
adalah sebagai berikut.
TABEL 1.1 HUBUNGAN ANTARA PENDAPATAN,
PENGELUARAN, DAN BANYAKNYA ANGGOTA KELUARGA8
Rumah Tangga
I II III IV V V1 V11
X1 5 8 9 10 7 7 11
X2 4 3 2 3 2 4 5
Y 3 5 6 7 4 6 9
Keterangan :
Asumsi kelayakan nilai r, dan interpretasi nilai r pada korelasi parsial ini
pada dasarnya sama saja seperti yang terdapat pada korelasi biasa
terdahulu. Dana disebabkan perhitungan koefisien korelasi parsial ini
merupakan lanjutan setelah korelasi biasa dilakuakn, maka asumsi-
asumsinya tidak perlu lagi disebutkan disini.
9
Husaini Usman, R.Purnomo Stiady Akbar, Pengantar Statistika, PT Bumi Aksara, Jakarta: 2003,
hal:254
13
10
Husaini Usman, R.Purnomo Stiady Akbar, Op.cit, hal:254
3) Tulis Ha dan H0 dalam bentuk kalimat
Ha :
Terdapat hubungan yang signifikan antara variabel X1
dengan variabel Y dimana X2 konstan
Terdapat hubungan yang signifikan antara variabel X2
dengan variabel Y dimana X1 konstan
Terdapat hubungan yang signifikan antara variabel X1
dengan variabel X2 dimana Y konstan
H0 :
Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara variabel
X1 dengan variabel Y dimana X2 konstan
Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara variabel
X2 dengan variabel Y dimana X1 konstan
Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara variabel
X1 dengan variabel X2 dimana Y konstan
4) Tulis Ha dan H0 dalam bentuk statistik:
Ha : r y 1.2 ≠ 0
r y 2.1 ≠ 0
r 12. y ≠ 0
H0 : r y 1.2 = 0
r y 2.1 = 0
r 12. y = 0
5) Cari rhitung, dengan menggunakan rumus yang sesuai dengan
variabel mana yang di kontrol atau variabel yang dibuat konstan.
Tentu saja dicocokkan dengan bunyi langkah 1.
6) Tetapkan taraf signifikansinya (∝).
14
7) Tentukan kriteria pengujian signifikansi r yaitu:
Ha : Tidak Signifikan
H0 : Signifikan
JIka −r tabel ≤ r hitung ≤r tabel , maka H0 ditolak.
8) Hitung dk dengan rumus dk= n – 2 dan dengan ∝ seperti langkah 4
dari tabel r kritis pearson di dapat nilai r tabel .
9) Bandingkan r hitung dengan r tabel dan konsultasikan dengan kriteria
pada langkah 7.
10) Buatlah kesimpulannya.
Contoh soal di ambil dari tabel 1.1 maka akan kita jawab dengan langkah-
langkah seperti di atas :
BAB IV
PENUTUP
1. Kesimpulan
16
Analisis Korelasi Parsial adalah pengukuran hubungan antara dua
variabel, dengan mengontrol atau menyesuaikan efek dari satu atau lebih
variabel lain. Analisis Korelasi Parsial memili jenjang yaitu pertama, kedua
dan seterusnya.
Rumus Koefisien korelasi parsial untuk tiga variabel jejang pertaman
sebagai berikut:
Koefisien korelasi parsial antara Y dan X1 apabila X2 konstanta
r Y 1 −r Y 2 . r 12
r y 1.2= 2 2
√(1−r Y2 ¿)(1−r 12) ¿
Koefisien korelasi parsial antara Y dan X2 apabila X1 konstanta
r Y 2 −r Y 1 . r 12
r y 2.1= 2
√(1−r Y1 ¿)(1−r 212) ¿
r 12−r Y 1 . r Y 2
r 12. Y = 2 2
√(1−r Y1 ¿)(1−r Y 2) ¿
17
2. Saran
Makalah yang berjuduk Analisis Korelasi Parsial ini di buat unutk memenuhi
tugas kuliah pada mata kuliah statistic terapan. Dalam pembahasannya tentu
banyak sekali kekurangan dan kesalahannya. Oleh karena itu, kritik dan saran
membangun untuk perbaikan makalah selanjutnya sangat kami harapkan.
DAFTAR PUSTAKA
Anas Sudijino, Pengantar Statistik Pendidikan, Raja Grafindo Persada, Jakarta: 2014.
https://www.ruangguru.co.id/pengertian-korelasi-macam-macam-dan-contohnya-
terlengkap/
http://statistik4life.blogspot.com/2009/11/korelasi-parsial-adalah-pengukuran.html
http://duwiconsultant.blogspot.com/2011/11/analisis-korelasi-parsial.html
M.Iqbal Hasan, Pokok Pokok Materi Statistik 1, PT Bumi Aksara, Jakarta: 2003.
19