Dosen Pengampu :
Hanna Dewi Marina Hutabarat, S.Si
Disusun Oleh :
1. Lola Ressa Br Tarigan (4183111095)
2. Mastiur Santi Sihombing (4182111042)
3. Nazla Elpina Lumban Gaol (4183311038)
4. Yulan Sari Dalimunthe (4193311028)
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan kami
kesempatan dalam menyelesaikan makalah ini, sehingga riviewbuku (critical journal riview) ini dapat
diselesaikan tepat pada waktunya. Terimakasih kami ucapkan kepada Dosen pengampu matakuliah
Analisis Regresi dan Varians yaitu ibu Hanna Dewi Marina Hutabarat, S.Si yang telah membimbing
kami mahasiswa/i semester 7 tahun ajaran 2021/2022 sehingga kami dapat menyelesaikan CJR ini tepat
pada waktu yang telah ditentukan.
Oleh karena itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran. kami juga berharap agar nantinya
makalah CJR ini dapat bermanfaat bagi kita semua, khususnya pada mata kuliah Aalisis Regresi dan
Varians jurusan Pendidikan Matematika di Universitas Negeri Medan serta mempermudah dalam
penyelesaian penelitian mahasiswa dengan bagi yang menggunakan Analisis Regresi sebagai metode
penelitiannya.
Penulis
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Rasionalisasi Pentingnya CJR
Critical Journal Review yaitu suatu satu tugas yang diberikan kepada mahasiswa, yang
intinya adalah mereview satu atau lebih jurnal yang relevan terhadap
matakuliahyangbersangkutan. Dengan adanya Critical Journal Review ini mahasiswa
jadi mendapat banyak pengetahuan mengenai membandingkan dan mereview suatu
jurnal yang berkaitan dengan sebuah usaha produk. Langkah penting dalam mereview
sebuah jurnal, yaitu mengemukakan bagian pendahuluan, mengemukakan bagian diskusi,
mengemukakan bagian kesimpulan. Hal-hal yang perlu ditampilkan dalam critical journal
review, yaitu mengungkapkan beberapa landasan teori yang digunakan oleh peneliti
sebagai acuan dalam penelitiannya dan tujuan apa yang ingin dicapai, mengungkapkan
metode yang digunakan, subjek penelitian, teknik pengumpulan data, alat pengumpul data,
dan analisis data yang digunakan, mengambil hasil dari penelitian yang telah dilakukan
dengan memberikan deskripsi secara singkat, jelas, dan padatserta menyimpulkan isi dari
jurnal.
1
BAB II
PEMBAHASAN
PENDAHULUAN
Indonesia memiliki lahan pertanian yang cukup besar, tentulah harus dapat
menghasilkan bahan pangan yang cukup untuk dikonsumsi penduduknya bahkan hasil
produksi dapat melebihi kebutuhan masyarakat, pangan dalam hal ini yaitu
beras.Kenyataan saat ini, produksi beras di Indonesia belum dapat memenuhi permintaan
masyarakat sehingga mengharuskan pemerintah Indonesia untuk mengadakan impor beras
agar dapat mencukupi kebutuhan dalam negeri (Badrudin, 2011).Pengadaan impor berlaku
bagi setiap provinsi di Indonesia termasuk Provinsi Sulawesi Utara.Disebut sebagai salah
satu daerah penghasil beras di Indonesia tak lantas membuat Sulawesi Utara dapat
mengandalkan hasil produksi daerah untuk pemenuhan kebutuhan.Agar kebutuhan beras
masyarakat dapat tercukupi, pemerintah berupaya menambah pasokan beras dari luar
daerah bahkan mengadakan permintaan ke luar negeri.
Penelitian mengenai impor beras juga dilakukan dengan menggunakan 4 variabel bebas
(X) yaitu, produksi beras di Sulawesi Utara, konsumsi penduduk di Sulawesi Utara, Stok
beras di Sulawesi Utara, dan Kurs dengan data masing-masing pada periode tahun 2002-
2011 (Rungkat, 2014). Pada tahun 2013 juga dilakukan penelitian mengenai faktor-faktor
yang mempengaruhi impor beras di Indonesia tahun 1980-2009 dengan hasil penelitian
2
menunjukan variabel produksi beras dan variabel produksi domestik bruto jangka panjang
berpengaruh signifikan terhadap impor beras di Indonesia (Kurniawan, 2013). Penelitian
dengan metode yang sama dengan metode dalam penelitian ini yaitu regression stepwise
forward juga pernah dilakukan dengan tujuan untuk menetukan persamaan linier berganda
dalam kasus jumlah pendapatan di Tapanuli Utara yang mengahasilkan model regresi
linier berganda dengan variabel bebas sektor pertanian (X1) dan sektor bangunan (X5)
(Pakpahan, et al, 2013). Berdasarkan uraian di atas maka tujuan dari penelitian ini yakni
untuk medapatkan variabel-variabel yang membentuk model regresi terbaik dari impor
beras di Sulawesi Utara.
TINJAUAN PUSTAKA
Pada model regresi, variabel dibedakan menjadi dua bagian yaitu variabel respon atau
biasa juga disebut variabel bergantung serta variabel explanary atau biasa juga disebut
variabel penduga atau disebut juga variabel bebas (Nawari, 2010).Regresi linier terbagi
atas dua jenis yaitu regresi linier sederhana dan regresi linier berganda. Regresi linier
sederhana merupakan model regresi linier yang terdiri dari satu variabel tak bebas (Y) dan
satu variabel bebas (X) sedangkan regresi linier berganda merupakan model regresi yang
terdiri dari satu variabel tak bebas dan memiliki lebih dari satu variabel bebas. Model
regresi berganda adalah model yang mempelajari tentang ketergantungan peubah respon
terhadap dua atau lebih peubah penjelas (Gujarati, 2006).
Peubah-peubah X1,…, Xp-1 di dalam suatu model regresi tidak harus mewakili peubah-
peubah bebas yang berbeda, sebagaimana akan segera kita lihat. Oleh kerana itu kita dapat
mendefinisikan model regresi linear umum, dengan suku-suku galat yang menyebar
normal (Hatidja, 2006). Sebagai berikut: 𝑌𝑖 = 𝛽0 + 𝛽1𝑋1𝑖 + 𝛽2𝑋2𝑖 + ⋯ + 𝛽𝑝−1𝑋𝑝−1, 𝑖 +𝜀𝑖
Dalam hal ini : 𝑌𝑖 adalah variabel tidak bebas untuk pengamatan ke-i, untuk i = 1, 2, …, n.
𝛽0, 𝛽1, 𝛽2, ..., 𝛽𝑝−1 adalah parameter 𝑋1𝑖 ,𝑋2𝑖 , … ,𝑋𝑝−1,𝑖 adalah variabel bebas, untuk i = 1,
2, …, n. 𝜀𝑖 adalah galat, yang saling bebas dan berdistribusi 𝑁(0, 𝜎2).
Contoh beberapa penelitian yang berkaitan dengan analisis regresi yakni dilakukan
penelitian tentang seberapa besar pengaruh variabel yang telah dipilih yaitu jumlah
anggota keluarga (X1), luas lahan (X2), jumlah pohon pala (X3), jumlah produksi biji pala
(X4), biaya tenaga kerja (X5) dan biaya produksi (X6) terhadap pendapatan petani pala di
Desa Sensong dengan menggunakan analisis regresi berganda. Variabel yang memiliki
pengaruh terhadap pendapatan petani pala adalah jumlah produksi biji pala (X4) dan biaya.
Untuk mengetahui ketepatan atau kecocokan garis regresi yang terbentuk dalam
mewakili kelompok data hasil observasi, perlu dilihat sampai seberapa jauh model yang
terbentuk mampu menerangkan kondisi yang sebenarnya yang dikenal dengan nama
koefisien determinasi (R2). Nilai koefisien determinasi merupakan suatu ukuran yang
menunjukan besar sumbangan dari variabel penjelasan terhadap respon (Siagaan dan
Sugiarto, 2006).
3
2. Korelasi
Dalam analisis regresi dan korelasi berganda dikenal pula nilai koefisienkorelasi
parsial.Nilai koefisien korelasi parsial merupakan besaran nilai yang digunakan untuk
mengukur tingkat keeratan hubungan antara dua variabel jika variabel lainnya konstan
dalam suatu analisis yang melibatkan lebih dari dua variabel.Misalnya untuk korelasi
antara variabel bebas pertama (X1) dengan variabel terikat (Y) apabila variabel bebas
kedua (X2) nilainya konstan.
METODOLOGI PENELITIAN
Data dalam penelitian ini menggunakan data sekunder yang diperoleh dari
Badan Pusat Statistik dan Badan Pusat Statistik Provinsi Sulawesi Utara berupa data
deret waktu (time series) dari tahun 2006-2015.
4
HASIL DAN PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil Gambar 1 nilai p = 0.150 > 0.05, maka terima H0, atau tidak
terjadi perbedaan yang signifikan dan data tersebut normal.
KESIMPULAN
Model regresi terbaik dari impor beras di Sulawesi Utara adalah 𝑌̂ = 26322,228 +
0.001𝑋8 − 0,626𝑋4 Nilai R2 = 93,7% dan nilai (Radj) = 91,8 %.
Jika kia mengingnkan untuk menjelaskan variasi dari CR untuk JNJ perusahaan di
periode t [Yt], memberikan industry otomatis CR di periode t – 1 [Xt – 1], kita dapat memilih
salah satu model linier atau log linier, berdasarkan defenisi dibawah :
𝑌𝑡
= 𝑎 + 𝑏𝑋𝑡−1
+ 𝜀𝑡 , (2𝐴. 1𝑎)
𝑙𝑜𝑔𝑌𝑡 = 𝑎′ + 𝑏′𝑙𝑜𝑔𝑋𝑡−1
+ 𝜀′𝑡 , (2𝐴. 1𝑎)
Dimana 𝜀𝑡 dan 𝜀′𝑡 adalah representasi ketentuan error yang berbeda diantara CR
sebenarya dan prediksi CR. Pilihan diantara Eqs.(2A.1a) dan (2A.1b) tergantung pada
apapun yang terkait variabel, Yt dan Xt – 1 adalah distribusi normal atau log- normal.
5
Untuk mendapatkan model linier yang terbaik dari predikat Yt, yang diberikan Xt-1, kita
akan menemukan persamaan bahwa ukurang yang paling kecil dari barisan ketentuan
error. Perkiraan error (ℰ𝑡 )merepresentasikan perbedaan diantara yang sebenarnya dan
rasio saat ini (Yt) dan prediksi rasio saat ini berdasarkan estimasi model linier (𝑌̂𝑡 ).
estimasi rasio pada saat ini dapat didefinisikan sebagai 𝑌 = 𝑎̂ + 𝑏̂𝑋𝑡−1. Teori dan metode
dari estimasi a dan b adalah salah satu persoalan utama dari tahapan ini.
Di Eq. (2A.1a), jika kondisi tidak berpeluang distribusi dari Yt adalah distribusi normal
dengan rata – rata 𝑌̅ dan varians 𝜎𝑌2 , peluang kondisi distribusi normal kemampuan
distribusi dari 𝑌𝑡 , 𝑌𝑡 |𝑋𝑡−1 akan menjadi sebuah distribusi normal dengan rata – rata (𝑎 +
̅̅̅̅̅̅
𝑏𝑋 𝑡−1 ) dan variasi 𝜎𝜀 .
2
Penerapan operator variasi kedua sisi dari Eq. (2A.1a) kita punya
Persamaan (2A.2b) mengartikan bahwa variabel total Yt, Var[Yt], bisa menjadi
pengurai dalam dua komponen : (1) variabel penjelas, 𝑏 2 𝑉𝑎𝑟[𝑋𝑡−1 ] dan (2) variabel tidak
menjelas, Var[𝜀𝑡 ]. jika 𝑋𝑡−1 mempunyai kemampuan sebagai penjelas, lalu Var[𝑌𝑡 ] akan
meluas daripada Var[𝜀𝑡 ]. Tingkatan dari kemampuan penjelas 𝑋𝑡−1 bisa didefinisikan
sebagai berikut :
𝑏 2 𝑉𝑎𝑟[𝑋𝑡−1 ]
=
𝑉𝑎𝑟[𝑌𝑡 ]
Diperoleh estimasi terbaik dari a dan b, kita akan menemukan persamaan dari ukuran
terkecil himpunan error dari barisan (ESS) seperti defenisi berikut :
𝑛 𝑛
Kita punya
6
𝑘𝑜𝑒𝑓𝑖𝑠𝑖𝑒𝑛 [𝑋𝑡−1 , 𝑌𝑡 ]
𝑏̂ =
𝑉𝑎𝑟𝑖𝑎𝑏𝑒𝑙[𝑋𝑡−1 ]
𝑎̂ = 𝑌̅ − ̅̅̅̅
𝑋𝑏
Regresi Berganda
Jika rasio saat ini untuk JNJdi periode t[Yt] adalah fungsi dari industry farmasi rasio
saat ini di periode 𝑡 − 1[𝑋1,𝑡−1 ] dan industry farmasi LR di periode 𝑡 − 1[𝑋2,𝑡−1 ],
hubungan yang linier dapat didefenisikan sebagai
𝑌𝑡 = 𝑎 + 𝑏𝑋1,𝑡−1 + 𝑐𝑋2,𝑡−1 ],
Dimana
̂ 1,𝑡−1 + 𝑐̂ 𝑋2,𝑡−1
𝑌̂𝑡 = 𝑎̂𝑡 + 𝑏𝑋
Untuk memperoleh estimasi kuadrat terkecil dari parameter a, b, dan c, kita dapat
meminimalkan ESS berdasarkan kalkulasi sebagian derivatife dengan kepedulian dari tiga
parameter yang tidak diketahui, setiap persamaan dari nol dan pemecahan :
𝜕𝐸𝑆𝑆 2
= 0 𝑎𝑡𝑎𝑢 ∑ 𝑋2,𝑡−1 𝑌𝑡 = 𝑎 ∑ 𝑋2,𝑡−1 + 𝑏 ∑ 𝑋1,𝑡−1 𝑋2,𝑡−1 + 𝑐 ∑ 𝑋2,𝑡−1
𝜕𝑐
Kondisi terpenting yang dapat dipilih adalah
i. ∑ 𝑦𝑡 = 0
ii. ∑ 𝑥1,𝑡−1 = 0,
iii. ∑ 𝑥2,𝑡−1 = 0,
Gunakan konsep dari estimasi standar error dari parameter regresi berdasarkan diskusi
yang cepat, standar error dari 𝑎̂, 𝑏̂dan 𝑐̂ bisa diestimasi.Kesulitan dengan R2 sebagai
ukuran “kesesuaian” adalah bahwa R2berkaitan dengan variasi yang dijelaskan dan yang
tidak dapat dijelaskan dalam Y : oleh karena itu, memang demikiantidak
memperhitungkan jumlah derajat kebebasan dalam masalah. Semula ada n derajat
kebebasan dalam sampel dari n pengamatan, tetapi satu derajat kebebasan digunakan
dalam menghitung Y ; dengan demikian, hanya menyisakan n 1 derajat dari kebebasan
untuk residual (Y Y ) untuk menghitung V ar(Yt). Demikian pula, k derajat kebebasan
digunakan dalam menghitung k regressor; dengan demikian, hanya menyisakan n – k
derajat bebas untuk mengkalkulasi Var(𝜀̂𝑡2 ). perbaikan dari masalah ini, perbaikan dari R2
̅̅̅2̅) didefenisikan sebagai berikut
(𝑅
7
2
∑ 𝜀̂𝑡2
𝑅 =1−
𝑛−𝑘
Beberapa implikasi sebagai berikut :
BAB III
8
BAB III KELEMAHAN DAN KELEBIHAN
3.1 Kelebihan dan Kekurangan Jurnal
a. Kelebihan Jurnal
- KemutakhiranMasalah
Sebuah karya tulis dikatakan mutakhir apabila materi sesuai dengan perkembangan
ilmu, jurnal ini sesuai dengan perkembangan ilmu, yaitu ilmu pendidikan di kalangan
mahasiswa, karena tiap mahasiswa mempunyai pemahaman yang berbeda-beda dan terus
berubah-ubah sesuai dengan kemajuan zaman, maka dikembangkanlah jurnal mengenai
topik bahasan model regresi, maka dari itu jurnal utama dan jurnal pembanding ini
dikatakan mutakhir.
Pada kedua jurnal mencakupi pembahasan mengenai model regresi untuk menganalisis
hasil penelitian yang diperoleh.Penentuan model regresi berhasil membantu peneliti untuk
pengambilan keputusan dari setiap pengujian yang telah dilakukan pada saat penelitian.
Pada bagian pendahuluan setiap kalimat saling mendukung satu sama lain, begitu juga
kalimat pada bagian metode, hasil dan pembahasan serta kesimpulan saling mendukung
dan saling menjelaskan maksud isi jurnal dengan baik. Oleh karena itu, kohesi dan
koherensi isi kedua jurnal dikategorikan baik.
- OriginalitasTemuan
Salah satu tolak ukur dalam keaslian sebuah jurnal adalah dilihat dari kutipan dan daftar
rujukan. Dari jurnal yang telah saya review dalam temuan-temuan dapat dilihat
kebenarannya dimana pada sajian penelitiannya disertakanberdasarkan pendapat dari para
ahli serta tidak ada elemen dalam karya tulis tersebut yang memiliki kesamaan persis
dengan karya tulis lainnnya.
b. Kelemahan Jurnal
- KemutakhiranMasalah
9
Jurnal yang direview tidak memiliki kekurangan dari segi teori ataupun konsep.Pada
jurnal utama dan jurnal pembanding sudah mencakup pembahasan mengenai model regresi
untuk menganalisis hasil penelitiannya.
Pada kohesi dan koherensi isi penelitian dari kedua jurnal ini tidak
ditemukankelemahannya dimana dari keterkaitan hubungan dan penjelasan gagasan yang
ada juga teoriyang ada pada jurnal sangat rinci, dengan sedikitnya kekurangan dalam segi
kohesi dankoherensi membuat poin yang menjadi keunggulan dalam jurnal, maka dari itu
saya hanyamenyebutkan bahwa tidak banyak kekurangan yang di temukan pada segi
koherensi dankohesinya.
- OriginalitasTemuan
Pada segi temuan reviewer bisa lihat kekurangan dari kedua jurnal seperti kurangnya
contoh danterapan dari temuan lain dan tidak ada penjelasan mengenai hubungan dengan
temuan lainsehingga tidak memaparkan dari segi perbandingan mengenai temuan lain.
3.2 Implikasi
- Implikasi terhadap Teori/Konsep
Berdasarkan teori-teori yang dipaparkan dalam jurnal-jurnal tersebutseorang pembaca
akan mendapatkan ilmu danpengetahuan yang lebih luas mengenai model regresi baik
darisegi konsep, pemahaman teoritis sampai mendapatkan contoh aplikatifdalam penelitian
yang disampaikan jurnal-jurnal tersebut.
- AnalisisMahasiswa
Berikut Implikasi teori terhadap daya analisis mahasiswa:
1. Implikasi simpulan yang pertama yaitu jika penelitian dan pengembangandilakukan
dengan baik maka praktik yang dilaksanakan juga akan baik dandapat mengembangkan
produk yang sudah ada serta dapat meminimalisirkesenjangan dalam penelitian
2. Implikasi terhadap simpulan yang kedua yakni jika metode dilakukandengan baik maka
hasil penelitian akan lebih akurat dan bisa dipertanggungjawabkan.
3. Implikasi simpulan yang ketiga adalah jika langkah-langkah dilakukandengan runtut
maka akan menghindari adanya kesalahan dalam penelitian
Kelebihan dalam setiap karya tulis pastinya tersebar di berbagai tulisannya, namun
pastilah ada beberapa kelebihan yang menonjol pada setiap karya ilmiah/tulis. Kelebihan
dari setiap jurnal yang saya riview adalah terletak pada meteri yang cukup lengkap yang
membahas model regresi yang lengkap dan menyeluruh, serta tersusun secara sistematis.
Namun, kelemahan kedua jurnal ini kurangnya contoh danterapan dari temuan lain dan
tidak ada penjelasan mengenai hubungan dengan temuan lainsehingga tidak memaparkan
dari segi perbandingan mengenai temuan lain.
10
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa dari kedua jurnal
yang telah di riview sama sama layak digunakan sebagai referensi dalam pembelajaran
model regresi karena banyaknya kelebihan yang ditemukan serta sedikitnya kekurangan
yang didapatkan. Selain itu, kedua jurnal tersebut juga di riview kelebihan dan kekurangan
dari beberapa segi diantaranya kemutakhiran masalah, teori yang mendasari penelitian,
kohesi dan koherensi isi penelitian, serta originalitas temuan.
4.2 Saran
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa makalah Critical Book Report ini masih banyak
kesalahan dan jauh dari kata sempurna.Oleh karena itu, untuk memperbaiki makalah ini
penulis mengaharapkan kritik dan saran yang membangun dari para pembaca
sekalian.Terima kasih.
11
DAFTAR PUSTAKA
Selfina, C, dkk. 2017. Penentuan Model Regresi Terbaik dengan menggunakan Metode
Stepwise. Jurnal Ilmiah Sains. Vol 17 (2).
Lee, Alice C;dkk. 1972. Financial Analysis, Planning and Forecasting: Theory and
Application.
12