Anda di halaman 1dari 11

REKAYASA IDE

“PENTINGNYA PEMBELAJARAN OPERASI BENTUK ALJABAR”

NAMA MAHASISWA : RAHMADI

NIM : (5203230007)
DOSEN PENGAMPU : Rudi Salman ,ST.,MT.
MATA KULIAH : Aljabar Linier A

PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2021
KATA PENGANTAR

Pertama-tama saya mengucapkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, sebab
telah memberikan rahmat dan karunia-Nya serta kesehatan kepada kami, sehingga mampu
menyelesaikan rekayasa ide ini yang berjudul “Pentingnya Pembelajaran Operasi Bentuk
Aljabar”. Rekayasa ide ini dibuat untuk memenuhi salah satu mata kuliah saya yaitu Aljabar
Linier. Rekayasa ide juga disusun dengan harapan dapat menambah pengetahuan dan
wawasan kita semua dapat bertambah. Saya menyadari bahwa rekayasa ide ini masih jauh
dari kesempurnaan. Saya mengucapkan banyak terima kasih kepada segenap pembaca.
Apabila dalam membuat rekayasa ide ini terdapat banyak kekurangan dan kesalahan,
saya mohon maaf karena sesungguhnya manusia itu pasti mempunyai salah. Hanya Maha
Kuasa yang paling sempurna, karena ilmu yang saya miliki belum seberapa banyak. Karena
itu, saya sangat menantikan saran dan kritik dari para pembaca yang sifatnya membangun
guna sempurnanya rekayasa ide ini.
Akhir kata, saya berharap semoga rekayasa ide ini dapat memberikan wawasan dan
pengetahuan bagi siapa saja yang memerlukannya dimasa yang akan datang.

Medan, 22,November 2021

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................................2

DAFTAR ISI..............................................................................................................................3

BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................................4

1.1 Rasionalisasi Permasalahan.........................................................................................4

1.2 Tujuan Rekayasa Ide...................................................................................................4

1.3 Manfaat Rekayasa Ide.................................................................................................4

BAB II IDENTIFIKASI PERMASALAHAN...........................................................................5

2.1 Permasalahan Umum Bilangan dan aljabar.................................................................5

2.2 Identifikasi Permasalahan Pentingnya Pembelajaran Operasi Bentuk Aljabar...........5

BAB III SOLUSI DAN PEMBAHASAN.................................................................................7

3.1 Solusi dan Pembahasan Permasalahan Pertama..........................................................7

3.2 Solusi dan Pembahasan Permasalahan Kedua.............................................................8

3.3 Solusi dan Pembahasan Permasalahan Ketiga............................................................8

BAB IV PENUTUP.................................................................................................................10

4.1 Kesimpulan................................................................................................................10

4.2 Saran/Rekomendasi...................................................................................................10

DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................11
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Rasionalisasi Permasalahan


Aljabar merupakan komponen yang sangat penting dalam matematika. Penerapan
aljabar dalam kehidupan sehari-hari mencakup bidang yang sangat luas yaitu bidang
teknologi, finansial, dan lainnya. Aljabar merupakan topik inti dalam matematika yang
diajarkan sejak sekolah menengah pertama dan penerapannya dapat ditemui pada berbagai
topik dalam matematika seperti geometri analitik, kalkulus, statistik, trigonometri, vektor,
matriks, dan topologi. Jika siswa tidak mampu menyelesaikan masalah mengenai aljabar,
kemungkinan mereka juga akan kesulitan dalam memecahkan masalah matematika yang
lainnya. Oleh karena itu, penting bagi siswa untuk dapat mempelajari aljabar dengan baik.
Pada kenyataannya, siswa mempunyai kesulitan ketika belajar tentang operasi bentuk
aljabar. Beberapa kesulitan tersebut dapat menghambat pemahaman siswa untuk
mempelajari yang lebih dalam mengenai aljabar. Kesulitan siswa dalam mempelajari
aljabar terletak pada konsep dasar dan keterkaitannya dengan konsep materi matematika
yang lain, sebagai materi prasyarat pada pembelajaran aljabar. Masalah pemahaman yang
serius mengenai aljabar ini terletak pada lemahnya interpretasi simbol dan aturan pada
aljabar. Sehingga, dapat disimpulkan bahwa siswa masih mengalami kesulitan dalam
mempelajari operasi bentuk aljabar.

1.2 Tujuan Rekayasa Ide


Adapun tujuan dari rekayasa ide ini dibuat untuk pemenuhan salah satu tugas mata
kuliah bilangan dan aljabar dan untuk mengetahui lebih dalam tentang permasalahan yang
bersangkutan dengan aljabar. Rekayasa ide ini juga bertujuan untuk memberikan
pemahaman tentang cara meningkatkan pembelajaran bentuk aljabar.

1.3 Manfaat Rekayasa Ide


Adapun manfaat Rekayasa ide ini adalah supaya penulis dapat menyumbangkan
pemikirannya terhadap permasalahan yang diangkat dan juga menambah pengetahuan
tentang hal tersebut. Tidak hanya itu, dengan dibuatnya rekayasa ide ini semoga apa yang
menjadi permasalahan dapat dengan cepat terselesaikan dan dapat diatasi untuk
kedepannya.

BAB II

IDENTIFIKASI PERMASALAHAN

2.1 Permasalahan Umum Bilangan dan aljabar


Aljabar merupakan salah satu cabang matematika yang cukup penting di samping
beberapa cabang ilmu matematika lainnya. Aljabar juga merupakan salah satu materi yang
paling sulit untuk diajarkan kepada siswa. Salah satu materi dalam pelajaran matematika
yang dipelajari siswa pada tingkat SMP adalah aljabar. Beberapa siswa melakukan
kesalahan pada operasi bentuk aljabar. Misalnya pada operasi penjumlahan, siswa
menjumlahkan dua konstanta dengan variabel yang berbeda. Hasilnya, mereka mengalami
kesulitan dalam mengoperasikan bentuk aljabar dengan berbagai bentuk variabel yang ada.
Masalah yang perlu menjadi perhatian berkaitan dengan pelajaran bilangan dan
aljabar adalah banyaknya kesalahan yang dilakukan siswa dalam menyelesaikan soal-soal
bilangan dan aljabar. Kesalahan-kesalahan umum yang sering dilakukan siswa dalam
menyelesaikan soal-soal bilangan dan aljabar diantaranya adalah kesalahan dalam
memahami konsep bilangan dan aljabar, kesalahan dalam menggunakan rumus bilangan
dan aljabar, kesalahan hitung, kesalahan dalam memahami simbol dan tanda, kesalahan
dalam memilih dan menggunakan prosedur penyelesaian. Oleh karena itu, untuk
memahami konsep bilangan dan aljabar perlu memperhatikan konsep-konsep sebelumnya
yang sudah dipelajari. Ini berarti belajar bilangan dan aljabar harus bertahap dan berurutan
secara sistematis dan pengalaman belajar yang lalu sangat berpengaruh.

2.2 Identifikasi Permasalahan Pentingnya Pembelajaran Operasi Bentuk Aljabar


Permasalahan – permasalahan umum yang dipaparkan diatas dapat diperkecil lagi
ruang lingkupnya untuk mendapatkan sebuah permasalah yang dapat diidentifikasi secara
mendalam dan menyeluruh. Berikut adalah identifikasi permasalahan Pembelajaran
Operasi Bentuk Aljabar:
• Tidak mengerti dengan syarat-syarat untuk menyelesaikan soal, sulit memahami
konsep variabel, koefisien, dan konstanta, siswa lebih cenderung mengingat dari
pada memahami, kurang memahami operasi perkalian antara dua bentuk aljabar,
dan sering melupakan materi pelajaran yang sudah lewat. (menurut A. Rasul
dalam thesisnya yang berjudul Analisis Kesalahan Dalam Menyelesaikan
Masalah Operasi Hitung Bentuk Aljabar Ditinjau Dari Kemampuan Awal Pada
Siswa Kelas VII SMP Negeri 1 Kilo).
• Kesalahan pada variabel, tanda negatif, menyelesaikan bentuk persamaan aljabar,
pengoperasian bentuk aljabar, dan penyelesaian bentuk pecahan. (menurut Dewi
Malihatuddarojah, dan Rully Charitas Indra Prahmana dalam jurnalnya yang
berjudul Analisis Kesalahan Siswa Dalam Menyelesaikan Permasalahan Operasi
Bentuk Aljabar).
• Kesulitan siswa dalam mempelajari bentuk aljabar adalah kesulitan menggunakan
konsep dan prinsip. Adapun kesulitan menggunakan konsep, yaitu: kesulitan
mengidentifikasi koefisien, kesulitan mengidentifikasi variabel, kesulitan
mengidentifikasi suku sejenis, dan kesulitan menggunakan prinsip, yaitu:
kesulitan melakukan operasi penjumlahan dan pengurangan pada suku yang
bernilai negatif, kesulitan menentukan hasil operasi penjumlahan dan
pengurangan suku tak sejenis, kesulitan menentukan hasil pengurangan suku satu
dengan suku dua, dan kesulitan melakukan sifat distributif perkalian pada
penjumlahan (menurut Nurhamsiah dalam jurnalnya yang berjudul Analisis
Kesulitan Dalam Mempelajari Bentuk Aljabar Berkaitan Dengan Konsep Dan
Prinsip di SMP).
BAB III

SOLUSI DAN PEMBAHASAN

3.1 Solusi dan Pembahasan Permasalahan Pertama


Dalam menghadapi masalah matematika, termasuk materi bilangan dan aljabar, siswa
harus melakukan analisis sebagai landasan untuk menentukan pilihan dan keputusan
mengenai cara pemecahannya. Dalam memecahkan masalah matematika, siswa harus
menguasai cara mengaplikasikan konsep-konsep dan menggunakan keterampilan
menghitung dalam berbagai situasi baru yang berbeda-beda. Untuk menguji ketepatan
hasil yang diperoleh, diperlukan kegiatan memeriksa kembali atau mengoreksi jawaban
yang telah didapatkan.
Ada empat tahap proses pemecahan masalah dengan langkah-langkah berikut ini:
- Memahami masalah
Pada kegiatan ini yang dilakukan adalah merumuskan: apa yang diketahui, apa
yang ditanyakan, apakah informasi cukup, kondisi (syarat) apa yang harus
dipenuhi, menyatakan kembali masalah asli dalam bentuk yang lebih
operasional (dapat dipecahkan).
- Merencanakan pemecahannya
Kegiatan yang dilakukan pada langkah ini adalah mencoba mencari atau
mengingat masalah yang pernah diselesaikan yang memiliki kemiripan dengan
sifat yang akan dipecahkan, mencari pola atau aturan, menyusun prosedur
penyelesaian.
- Melaksanakan rencana
Kegiatan pada langkah ini adalah menjalankan prosedur yang telah dibuat
pada langkah sebelumnya untuk mendapatkan penyelesaian.
- Memeriksa kembali prosedur dan hasil penyelesaian
Kegiatan pada langkah ini adalah menganalis dan mengevaluasi apakah
prosedur yang diterapkan dan hasil yang diperoleh benar, apakah ada prosedur
lain yang lebih efektif, apakah prosedur yang dibuat dapat digunakan untuk
menyelesaikan masalah sejenis, atau apakah prosedur dapat dibuat
generalisasinya.
Menyelesaikan masalah bilangan dan aljabar adalah semua aktivitas fisik maupun
mental untuk menentukan penyelesaian masalah matematika dengan mengikuti langkah-
langkah; memahami masalah, merencanakan penyelesaian, melaksanakan rencana, serta
memeriksa kembali prosedur dan hasil penyelesaian.
3.2 Solusi dan Pembahasan Permasalahan Kedua
Miskonsepsi aljabar dapat berhubungan dengan tanda negatif. Siswa telah memahami
bahwa konsep suku aljabar yang dapat dioperasikan adalah yang mempunyai variabel
sejenis. Akan tetapi, ketika siswa tersebut mengerjakan operasi pengurangan dengan suku
bertanda negatif, hasilnya tidak tepat. Hal ini menunjukkan bahwa terjadinya intervensi
pemahaman yang dia peroleh saat mempelajari bilangan negatif. Sehingga penting bagi
siswa untuk memahami dengan benar konsep operasi bilangan bulat agar tidak mengalami
kesalahan terkait tanda negatif dan berhasil dalam mempelajari konsep operasi bentuk
aljabar berikutnya. Pada intinya, siswa harus memahami betul dasar-dasar aljabar. Apa saja
tanda-tanda di aljabar, bagaimana rumus yang digunakan.

Selanjutnya, kesalahan siswa pada variabel, operasi penyelesaian aljabar dan


pecahannya bisa terjadi karena penggunaan bahan ajar dan metode yang kurang tepat
selama proses pembelajaran. Di awal kegiatan pembelajaran, para siswa disadarkan untuk
membuat keputusan secara sadar tentang pengetahuan yang mereka miliki. Mereka diharap
menuliskan Apa yang telah diketahui tentang materi yang akan dipelajari dan Apa yang
ingin dipelajari. Ketika para siswa mempelajari topik tersebut, mereka akan membuktikan,
menjelaskan dan memperluas atau menggantinya dengan informasi yang lebih akurat pada
masing‐masing pernyataan mereka. Misal pada saat mempelajari operasi aljabar dalam soal
cerita maupun tidak, guru mengingatkan kembali kepada siswa konsep-konsep paling dasar
tentang aljabar.

3.3 Solusi dan Pembahasan Permasalahan Ketiga


Dalam proses belajar mengajar pembelajaran bilangan dan aljabar banyak sekali
kendala yang dialami selama kegiatan itu berlangsung, sehingga tujuan pembelajaran tidak
bisa tercapai secara maksimal. Agar tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan baik, maka
guru harus mengatasi kendala-kendala tersebut. Masalah dalam operasi aljabar adalah
masalah variabel, tanda, penyelesaian bentuk aljabar dan bentuk pecahannya. Dalam hal
ini, guru dituntut untuk lebih kreatif dalam pembelajaran ini, salah satunya penggunaan
media pembelajaran yang konkret. Dalam hal ini, penulis menggunakan media
pembelajaran berupa daun.
Media daun yang digunakan adalah berbagai jenis daun yang mudah didapatkan di
sekitar sekolah maupun rumah, seperti daun jambu, daun kopi, daun pepaya, dan yang
lainnya. Daun-daun tersebut dapat digunakan untuk mengenal bentuk aljabar dan unsur-
unsurnya, serta melakukan penjumlahan dan pengurangan aljabar.
Satu jenis daun diberi lambang satu variabel, misalnya daun jambu melambangkan
variabel x dan daun kopi melambangkan variabel y. Jenis daun yang sama melambangkan
variabel yang sama. Daun dengan posisi menghadap ke atas melambangkan variabel
dengan koefisien positif. Misalnya 5x dilambangkan dengan lima buah daun jambu dengan
posisi menghadap ke atas. Daun dengan posisi terbalik melambangkan variabel dengan
koefisien negatif. Contohnya dua buah daun kopi dengan posisi terbalik melambangkan
-2y. Jumlah daun melambangkan koefisen.
Misalnya jika ada dua daun kopi, maka dua merupakan koefisien. Variabel yang
mengandung perpangkatan dilambangkan dengan daun yang diberi karet gelang.
Banyaknya karet gelangkan melambangkan pangkatnya. Proses penjumlahan dan
pengurangan aljabar dilakukan dengan mengelompokkan daun-daun yang jenisnya
sama.Penggunaan media pembelajaran dengan daun aljabar ini dapat membantu siswa
untuk memahami konsep aljabar yang abstrak. Seperti yang ditulis Kemp dan Dayton
(1985), beberapa manfaat media pembelajaran antara lain meningkatkan kualitas hasil
belajar siswa, menumbuhkan sikap positif siswa terhadap materi dan proses belajar, serta
membuat pembelajaran lebih jelas dan menarik.
BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Melalui pemaparan ide di atas, dapat diambil kesimpulan bahwasannya banyak
pemasalahan yang di temui dalam pembelajaran operasi aljabar ini , yaitu kesalahan konsep
dan prinsip, tanda-tanda, koefisien dan konstanta, pengoperasian aljabar, penyelesaian
pecahan dalam bentuk aljabar, dan masih banyak lagi. Sehingga kemampuan mengajar
guru menjadi tonggak utama dalam pembangunan sumber daya manusia dalam
pembelajaran ini. Guru adalah komponen penting dalam sebuah kegiatan belajar mengajar.
Pendekatan-pendekatan yang dilaksanakan dengan pemahaman yang sempurna mengenai
perancangan, pemantauan dan menilai aktivitas yang dilaksanakan membawa kepada siswa
kepada pemahaman dirinya untuk berpikir bagaimana menyelesaikan suatu permasalahan
dengan cara terbaik yang dapat dilaksanakan dan tidak lupa mengevaluasi strategi yang
telah diterapkannya sehingga hasil yang diperoleh adalah maksimal.

4.2 Saran/Rekomendasi
Berdasarkan simpulan di atas, maka penulis memberikan saran sebagai berikut: (1)
sebagai masukan pada guru untuk melaksanakan pembelajaran dengan baik dan bervariasi
metode pembelajaran, (2) guru melakukan inovasi dalam pembelajaran untuk dapat
meningkatkan prestasi dan keaktifan siswa terutama dalam pembejaran aljabar, (3) guru
harus memulai dengan konsep paling dasar dalam memulai pembelajaran aljabar ini.
Harapannya, desain pembelajaran ini dapat meningkatkan pemahaman siswa dalam
pembelajaran operasi bentuk aljabar, sehingga meminimalisasi kesalahan-kesalahan siswa
di masa yang akan datang.
DAFTAR PUSTAKA

Rasul, A. Rasul. (2018). Analisis Kesalahan Dalam menyelesaikan Masalah Operasi Hitung
Bentuk Aljabar Ditinjau dari Kemamuan Awal pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 1
Kilo. Thesis (S2). Universitas Negeri Makassar.

Dewi Malihatuddarojah dan Rully Charitas Indra Prahmana. (2019). Analisis Kesalahan
Siswa Dalam Menyelesaikan Permasalahan Operasi Bentuk Aljabar. Jurnal
Pendidikan Matematika. 13(1): 1-8.

Nurhamsiah, Halini, Dian A. (2015). Analisis Kesulitan Siswa Dalam Mempelajari Bentuk
Aljabar Berkaitan Dengan Konsep dan Prinsip di SMP. Jurnal Pendidikan dan
Pembelajaran Khatulistiwa. 5(2).

Heriyanto. (2018). Upaya Meningkatkan Prestasi Belajar Matematika Peserta Didik


Melalui Metode Discovery Learning berbantuan Blok Aljabar Materi Operasi Hitung
Aljabar. Jurnal Profesi Keguruan. 4(1): 28-36.

Ati Sukmawati. (2015). Berpikir Aljabar dalam Menyelesaikan Masalah Matematika. Math
Didactic: Jurnal Pendidikan Matematika. 1(2): 88-93.

Imam Saifuddin. (2017). Analisis Kesalahan Siswa dalam Menyelesaikan Soal Operasi
Bentuk Aljabar. Jurnal Teladan. 2(2): 116-124

Anda mungkin juga menyukai