Anda di halaman 1dari 12

CRITICAL BOOK RIVIEW (CBR)

“KALKULUS MULTIVARIABEL”

NAMA : ESTER SRI ULINA BR SEMBIRING


NIM : 4213111048
KELAS : PSPM 21C
PRODI : PENDIDIKAN MATEMATIKA
MATA KULIAH : KALKULUS MULTIVARIABEL

Dosen Pengampu :
Muhammad Badzlan Darari, M.Pd

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN MATEMATIKA


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2022
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan
rahmat-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas Critical Book Report tentang Kalkulus
Multivariabel dengan tepat waktu. Adapun tugas ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah
kalkulus multivariable. Saya juga berterima kasih kepada Bapak Dosen Muhammad Badzlan
darari, M.Pd yang sudah memberikan bimbingan dan saran dalam terwujudnya makalah ini.

Penulis menyadari bahwa tugas Critical Book Riview ini masih jauh dari katya sempurna.
Oleh karena itu penyusun mohon kritik dan saran yang membangun dari para pembaca. Semua
kritik, saran, dan petunjuk yang diberikan akan diterima dengan senang hati. Akhir kata saya
mengucapkan terimakasih semoga dapat bermanfaat dan bisa menambah pengetahuan bagi
pembaca.

Medan, 03 november 2022

penyusun

Ester Sri Ulina Br Sembiring


1. Identitas Buku
Buku Utama : Bahan ajar yang diberikan dosen 1 semester

Buku Pembanding :
Judul : Kalkulus
Edisi : 9 jilid 2
Penulis : Dale Varberg, Edwin J.Purcell, Steven E.Rigdon
Penerbit : Erlangga
ISBN : 0-13-1429-24-8

2. Persamaan isi buku

Pada laporan ini, ada dua buku yang direview. Kedua buku yang direview
adalah yang saling beririsan satu sama lain. Sehingga, diperoleh persamaan
pembahasan pada kedua buku tersebut, sebagai berikut:

A. TURUNAN PARSIAL (TURUNAN DALAM DIMENSI n)

1. Turunan Parsial (Buku Utama)

Fungsi Peubah Banyak


Fungsi f dengan dua peubah adalah aturan padanan yang menetapkan
kepada setiap pasangan terurut bilangan-bilangan riil (x,y) dalam sebuah
himpunan D sebuah bilangan riil tunggal yang dinyatakan dengan f (x,y).
Himpunan D adalah domain atau daerah asal dari f dan jangkauannya adalah
himpunan nilai-nilai yang diambil oleh f, yakni: {𝑓{(𝑥, 𝑦)|(𝑥, 𝑦) ∈ 𝐷}}.

Sering dituliskan z = f (x,y) untuk membuat nilai yang diambil oleh f eksplisit
pada tiik umum (x,y). Peubah-peubah x dan y adalah peubah-peubah bebas dan z
adalah peubah terikat.

Sebuah fungsi dari dua peubah hanyalah fungsi yang domainnya adalah
sebuah himpunan bagian dari R² dan jangkauannya adalah sebuah himpunan
bagian dari R. Salah satu cara memvisualisasikan fungsi yang demikian ini
adalah dengan diagram panah, dimana domain D direpresentasikan sebagai
sebuah himpunan bagian dari bidang-xy.
Limit dan Kekontinuan

Misalkan f adalah fungsi dua peubah yang domainnya D meliputi titik-titik


yang secara sembarang dekat ke (a,b). maka, dapat dikatakan bahwa limit dari f(x,y)
bilamana (x,y) mendekati (a,b) adalah L, dituliskan lim 𝑓(𝑥, 𝑦) = 𝑙.
(𝑥,𝑦)→(𝑎,𝑏)

Jika untuk setiap bilangan ε > 0 terdapat bilangan yang berhubungan δ > 0
sedemikian sehingga jika (x,y) ε D dan 0 < √(𝑥 − 𝑎)2 + (𝑦 − 𝑏)2 < δ maka |f(x,y)-
L| < ε

Defenisi ini menyatakan bahwa jarak antara f (x,y) dan L dapat dibuat secara
acak kecil dengan membuat jarak antara (x,y) ke (a,b) cukup kecil (tetapi tidak 0).
Defenisi tersebut mengacu hanya pada jarak antara (x,y) dan (a,b). Defenisi tersebut
tidak mengacu pada arah pendekatan. Dengan demikian, jika limitnya ada, maka f
(x,y) harus mendekati limit yang sama tidak penting bagaimana (x,y) mendekati
(a,b). Jadi, jika dapat dicari dua jalur pendekatan yang berbeda di sepanjang mana
fungsi f (x,y) memiliki limit yang berbeda, maka dikatakan Bahwa
lim 𝑓(𝑥, 𝑦) tidak ada.
(𝑥,𝑦)→(𝑎,𝑏)

Turunan Parsial

Jika f adalah fungsi dua peubah x dan y, andaikan hanya x yang bervarasi
sementara y tetap, misalkan y = b, dimana b adalah konstanta. Maka, hal ini
sebenarnya sedang memperhatikan sebuah fungsi dari satu peubah x, yaitu g(x)
= f (x,b). Jika g memiliki turunan di a, maka disebut turunan parsial f terhadap x di
(a,b). Jadi,

Fx(a,b) = g’(a) dimana g(x) = f(x,b)

𝑔(𝑎+ℎ)−𝑔(𝑎)
Oleh defenisi turunan, dimiliki a’(a) = lim
ℎ→0 ℎ

Dan dengan demikian

𝑓(𝑎+ℎ,𝑏)−𝑓(𝑎,𝑏)
Fx (a,b) = lim
ℎ→0 ℎ
Dengan cara yang sama, turunan parsial dari f terhadap y di (a,b), dinyatakan dengan
fy(a,b), diperoleh dengan G(y) = f (a,y):

𝑓(𝑎+ℎ,𝑏)−𝑓(𝑎,𝑏)
F x (a,b)= lim
ℎ→0 ℎ

Jika sekarang dimisalkan titik (a,b) bervariasi dalam persamaan fx(a,b) dan
fy(a,b) di atas maka fx dan fy menjadi fungsi dua peubah, jika f adalah fungsi dua peubah,
turunan parsialnya adalah fungsi-fungsi fx dan fy yang didefenisikan oleh.
𝑓(𝑥+ℎ,𝑦)−𝑓(𝑥,𝑦)
Fx (x,y) = lim
ℎ→0 ℎ

𝑓(𝑥,𝑦+ℎ)−𝑓(𝑥,𝑦)
Fy (a,b) = lim
ℎ→0 ℎ

Bidang Singgung dan Hampiran Linear

Andaikan sebuah permukaan S memiliki persamaan z = f (x,y), dimana f


memiliki turunan pertama yang kontinu, dan misalkan P (x₀, y₀, z₀) adalah titik
pada S. Misalkan C₁ dan C₂ adalah kurva yang diperoleh dari perpotongan bidang-
bidang vertikal y = y₀ dan x = x₀ dengan permukaan S. Maka titik P terletak pada
kedua C₁ dan C₂. Misalkan T₁ dan T₂ adalah garis-garis singgung pada kurva C₁
dan C₂ di titik P. Maka bidang singgung pada permukaan S di titik P didefenisikan
merupakan bidang yang mengandung kedua garis singgung T₁ dan T₂

Aturan Rantai

Aturan rantai untuk fungsi satu peubah memberikan aturan untuk


mendiferensialkan fungsi komposisi:

Jika y = f (x) dan x = g (t), dimana f dan g adalah fungsi dari t yang
𝑑𝑦 𝑑𝑦 𝑑𝑥
terdiferensialkan dan =
𝑑𝑡 𝑑𝑥 𝑑𝑡

Andaikan bahwa z = f (x,y) adalah fungsi dari x dan y yang


terdiferensialkan, dimana x = g (t) dan y = h (t) keduanya adalh fungsi-fungsi dari
𝑑𝑧 𝜕𝑓 𝑑𝑥 𝜕𝑓 𝑑𝑦
t yang terdiferensialkan dan = + 𝜕𝑦 𝑑𝑡
𝑑𝑡 𝜕𝑥 𝑑𝑡

Turunan Berarah

Defenisi turunan berarah dari f di (x₀,y₀) dalam arah vektor satuan 𝑢 = 〈𝑎, 𝑏〉
adalah
𝑓(𝑥0 +ℎ𝑎,𝑦0 +ℎ𝑏)−𝑓(𝑥0, 𝑦0 )
Duf (x0, y0) = lim ℎ
ℎ→0

Jika limitnya ada

Jika f adalah fungsi dari x dan y yang terdiferensialkan, maka f memiliki turunan
berarah dalam arah sebarang vektor satuan 𝑢 = 〈𝑎, 𝑏〉 dan

𝐷𝑢𝑓(𝑥, 𝑦) = 𝑓𝜒(𝑥, 𝑦)𝑎 + 𝑓𝑦(𝑥, 𝑦)𝑏

Jika vektor satuan u membuat sudut 𝜃 dengan sumbu-x positif, maka dapat
dituliskan 𝑢 = 〈cos 𝜃, sin 𝜃〉

𝐷𝑢𝑓(𝑥, 𝑦) = 𝑓𝜒(𝑥, 𝑦) cos 𝜃 + 𝑓𝑦(𝑥, 𝑦) sin 𝜃

Maksimum dan Minimum

Suatu fungsi dua peubah memiliki maksimum lokal di (a,b) jika 𝑓(𝑥, 𝑦) ≤
𝑓(𝑎, 𝑏) bila (x,y) di dekat (a,b). Hal ini berarti bahwa 𝑓(𝑥, 𝑦) ≤ 𝑓(𝑎, 𝑏) untuk semua
titik (x,y) dalam cakram dengan pusat (a,b). Bilangan f (a,b) disebut nilai
maksimum lokal. Jika 𝑓(𝑥, 𝑦) ≥ 𝑓(𝑎, 𝑏) bila (x,y) di dekat (a,b), maka f memiliki
minimum lokal di (a,b) dan f (a,b) adalah nilai minimum lokal.

Jika ketidaksamaan dalam defenisi dipenuhi untuk semua titik (x,y) dalam
domain dari f, maka f memiliki maksimum mutlak (atau minimum mutlak) di
(a,b). Jika f memiliki maksimum atau minimum lokal di (a,b) dan turunan parsial
pertama dari f ada, maka fₓ(a,b) = 0 dan fy(a,b) = 0

2. Turunan Dalam Dimensi n (Buku Pembanding)


Fungsi dua peubah atau lebih

Fungsi dua peubah atau variabel, misalnya x dan y, adalah fungsi yang
memetakan tiap pasang (x,y) pada tepat satu bilangan real. Demikian pula dengan
fungsi tiga peubah, misalnya x, y, dan z. Domain fungsi f dua peubah, x dan y,
adalah himpunan dari semua pasangan terurut (x,y) sehingga fungsi tersebut
terdefenisi. Sedangkan range suatu fungsi adalah himpunan semua nilai z = f (x,y)
fungsi itu dengan x dan y peubah bebas sedangkan z adalah peubah takbebas.

Turunan parsial fungsi dua peubah atau lebih

Fungsi dua peubah atau variabel, misalnya x dan y, adalah fungsi yang
memetakan tiap pasang (x,y) pada tepat satu bilangan real. Demikian pula dengan
fungsi tiga peubah, misalnya x, y, dan z. Domain fungsi f dua peubah, x dan y,
adalah himpunan dari semua pasangan terurut (x,y) sehingga fungsi tersebut
terdefenisi. Sedangkan range suatu fungsi adalah himpunan semua nilai z = f (x,y)
fungsi itu dengan x dan y peubah bebas sedangkan z adalah peubah takbebas

Misalkan f sebuah fungsi real dan 𝑥𝜖𝐷𝑓


𝑓(𝑥+ℎ)−𝑓(𝑥)
Turunan dari f di titik x, ditulis lim
ℎ→0 ℎ

Jika turunan pada fungsi dengan satu peubah mempunyai arti laju perubahan
fungsi jika peubahnya mengalami perubahan nilai. Tentu saja turunan pada
fungsi dengan dua atau lebih peubah diinginkan memiliki interpretasi yang sama.

Turunan parsial tingkat tinggi

Secara umum, karena turunan parsial suatu fungsi x dan y adalah fungsi lain
dari dua peubah yang sama ini, turunan tersebut dapat diturunkan secara parsial
terhadap x atau y untuk memperoleh empat buah turunan parsial kedua fungsi f

Differensial total

Diferensial total dari f ditulis dengan df (x,y) didefenisikan oleh dz = df (x,y) =


fx (x,y) dx + fy (x,y) dy

Andaikan f suatu fungsi tiga peubah x, y, dan z. Turunan parsial f terhadap x di


(x,y,z) dinyatakan oleh fx (x,y,z) atau 𝛿𝑓(𝑥, 𝑦, 𝑧)/𝛿𝑥 dan didefenisikan oleh

Jadi fx (x,y,z) boleh diperoleh dengan memperlakukan y dan z sebagai konstanta


dan menurunkan terhadap x. Turunan parsial terhadap y dan z didefenisikan
dengan cara yang serupa.

B. INTEGRAL LIPAT
1. Integral Lipat (Buku Utama)
Integral Ganda atas Daerah Persegi Panjang

Integral ganda dari f atas persegi panjang R adalah

Jika limit ini ada

Sebuah fungsi f disebut dapat diintegralkan jika limit dalam defenisi integral
ganda ada. Dapat diperlihatkan bahwa semua fungsi kontinu adalah dapat
diintegralkan. Dalam kenyataannya, integral ganda dari f ada memberikan bahwa
f “tidak terlalu diskontinu”. Secara khusus, jika f terbatas (yakni, terdapat sebuah
konstanta M sedemikian sehingga |𝑓(𝑥, 𝑦)| ≤ 𝑀 untuk semua (x,y) dalam
R], dan f kontinu, kecuali pada sejumlah berhingga kurva-kurva mulus, maka f
dapat diintegralkan atas R.

Jumlahan pada defenisi ini disebut jumlah Riemann ganda dan digunakan
sebagai aproksimasi nilai integral ganda. Jika f merupakan fungsi positif, maka
jumlah Riemann ganda merepresentasikan jumlahan volume-volume dari kotak-
kotak tersebut, dan merupakan aproksimasi volume di bawah grafik f dan di atas
persegi panjang R.
PERBEDAAN KEDUA ISI BUKU

A. TOPIK TURUNAN PARSIAL


1. Berdasarkan Isi

Berdasarkan isinya, buku utama dan buku pembanding memiliki beberapa bab
yang beririsan atau dengan kata lain memiliki topik bahasan yang berkaitan satu sama
lain. Dalam topik bahasan “Turunan Parsial” ada beberapa perbedaan yang ditemukan
berdasarkan isi masing-masing buku. Isi pada buku utama lebih lengkap dan
pembahasan dibahas secara runtut, sehingga pembaca dapat dengan mudah menggali
lebih dalam maksud dari bahasan yang disajikan. Sedangkan, pada buku pembanding
isi buku disajikan secara lebih ringkas dan pembahasan kurang runtut antar sub bab
nya, sehingga pembaca harus mengulang bagian yang berkaita secara acak jika ingin
memahami lebih lanjut.

2. Berdasarkan Defenisi

Berdasarkan defenisi baik secara isi maupun redaksi bahasa, buku utama dan
buku pembanding telah memaparkan defenisi dari beberapa teori. Hanya saja, pada
buku utama pendefenisian pada topik bahasan “Turunan Parsial” disimpulkan
berdasarkan cakupan pada gabungan dari beberapa rumus dan teori. Dimana, bahasa
yang digunakan mudah dipahami berdasarkan teori-teori yang ada. Sedangkan pada
buku pembanding pendefenisian pada topik bahasan “Turunan Parsial” lebih
berfokus pada operasi, ketentuan, dan rumus dasar dalam menyimpulkan hal yang
dibahas. Bahasa yang digunakan juga mudah untuk dipahami secara keseluruhan.

3. Berdasarkan Keragaman Contoh

Berdasarkan keragaman contoh, buku utama dan buku pembanding telah


memaparkan beberapa contoh dalam penjelasan bahasan yang ada. Hanya saja, pada
buku utama pemberian contoh lebih luas dan lebih detail berdasarkan sumber-
sumber yang telah disajikan daripada pada buku pembanding yang hanya menyajikan
secara ringkas.
4. Berdasarkan Relevansi Contoh dan Studi Kasus

Berdasarkan relevansi contoh dan studi kasus, buku utama lebih banyak
menjelaskan berdasarkan sumber yang diperoleh dari kondisi nyata dan pasti, karena
penjelasan secara keseluruhan berdasarkan pendapat teori dan rumus dasar dan
setiap pendapat memiliki keterkaitan tentang bahasan “Turunan Parsial” tersebut.
Sedangkan pada buku pembanding, lebih berfokus pada pencapaian memahami
secara logis dengan beberapa konsep yang telah dijelaskan dengan rujukan yang
diberikan sebagian bersumber dari contoh soal yang mendukung.

B. TOPIK INTEGRAL LIPAT


1. Berdasarkan Isi

Berdasarkan isinya, buku utama dan buku pembanding memiliki beberapa bab
yang beririsan atau dengan kata lain memiliki topik bahasan yang berkaitan satu
sama lain. Dalam topik bahasan “Integral Lipat” ada beberapa perbedaan yang
ditemukan berdasarkan isi masing-masing buku. Isi pada buku utama lebih lengkap
dan pembahasan dibahas secara runtut, sehingga pembaca dapat dengan mudah
menggali lebih dalam maksud dari bahasan yang disajikan. Sedangkan, pada buku
pembanding isi buku disajikan secara lebih ringkas dan pembahasan kurang runtut
antar sub bab nya, sehingga pembaca harus mengulang bagian yang berkaita secara
acak jika ingin memahami lebih lanjut.

2. Berdasarkan Defenisi

Berdasarkan defenisi baik secara isi maupun redaksi bahasa, buku utama dan
buku pembanding telah memaparkan defenisi dari beberapa teori. Hanya saja, pada
buku utama pendefenisian pada topik bahasan “Integral Lipatl” disimpulkan
berdasarkan cakupan pada gabungan dari beberapa rumus dan teori. Dimana, bahasa
yang digunakan mudah dipahami berdasarkan teori-teori yang ada. Sedangkan pada
buku pembanding pendefenisian pada topik bahasan “Integral Lipat” lebih berfokus
pada operasi, ketentuan, dan rumus dasar dalam menyimpulkan hal yang dibahas.
Bahasa yang digunakan juga mudah untuk dipahami secara keseluruhan.
3. Berdasarkan Keragaman Contoh

Berdasarkan keragaman contoh, buku utama dan buku pembanding telah


memaparkan beberapa contoh dalam penjelasan bahasan yang ada. Hanya saja, pada
buku utama pemberian contoh lebih luas dan lebih detail berdasarkan sumber-
sumber yang telah disajikan daripada pada buku pembanding yang hanya menyajikan
secara ringkas.

4. Berdasarkan Relevansi Contoh dan Studi Kasus

Berdasarkan relevansi contoh dan studi kasus, buku utama lebih banyak
menjelaskan berdasarkan sumber yang diperoleh dari kondisi nyata dan pasti, karena
penjelasan secara keseluruhan berdasarkan pendapat teori dan rumus dasar dan
setiap pendapat memiliki keterkaitan tentang bahasan “Integral Lipat” tersebut.
Sedangkan pada buku pembanding, lebih berfokus pada pencapaian memahami
secara logis dengan beberapa konsep yang telah dijelaskan dengan rujukan yang
diberikan sebagian bersumber dari contoh soal yang mendukung.

Anda mungkin juga menyukai