Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH EVALUASI PEMBELAJARAN

“ VALIDITAS DAN RELIABILITAS”


DOSEN PENGAMPU : Tiur Malasari Siregar, S.Pd, M.Si

DISUSUN OLEH :
Kelompok 3
Nama Anggota :

Anita Khofifah Ray 4193311029


Ester Sri Ulina Br Sembiring 4213111048
Novita Sari Siagian 4213111045
Nurhanifah Sitorus 4213111103
Orlando Gultom 4212411012
Kelas : PSPM 21C

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN MATEMATIKA


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2022
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, karena atas berkat dan rahmat-
Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Validitas dan Reliabilitas”
ini dengan baik dan tepat waktu sesuai dengan waktu yang telah di sepakati.
Penulisan dan pembuatan makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah
Evaluasi Pembelajaran Matematika. Penulis mengucapkan terima kasih kepada dosen
pengampu mata kuliah “Evaluasi Pembelajaran Matematika” yakni Ibu Tiur Malasari Siregar,
S.Pd, M.Si., yang sudah memberikan bimbingannya.
Dalam penulisan makalah ini, penulis meminta maaf atas banyaknya kekurangan baik
pada teknis penulisan maupun materi. Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran dari
pembaca demi penyempurnaan tugas makalah yang sudah penulis buat, dan penulis juga
menyampaikan ucapan terimakasih yang sebesar-besarnya untuk para pembaca. Semoga
dengan tugas ini dapat memberikan kita semua manfaat berupa ilmu pengetahuan yang dapat
bermanfaat untuk kedepannya dan dapat menjadi sumber refrensi dan dapat menambah
wawasan kita semua.

Medan, 08 november 2022

Kelompok 3
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................................................................... 2

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................................................. 4

A. Latar Belakang............................................................................................................................. 4

B. Rumusan Masalah ....................................................................................................................... 4

C. Tujuan ......................................................................................................................................... 4

BAB II PEMBAHASAN............................................................................................................................... 5

A. Pengertian validitas..................................................................................................................... 5

B. Macam-macam valiitas ............................................................................................................... 5

C. Cara menentukan validitas ......................................................................................................... 7

D. Kegunaan Validitas ...................................................................................................................... 7

E. Reabilitas ...................................................................................... Error! Bookmark not defined.

CARA MANUAL ANALISIS VALIDITAS Butir Soal Bentuk Objektif ........................................................ 9

BAB III PENUTUP ................................................................................................................................... 10

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................................. 11


BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Persoalan alat ukur yang digunakan evaluator ketika melakukan kegiatan


evaluasi sering dihadapkan pada persoalan akurasi, konsisten dan stabilitas sehingga
hasil pengukuran yang diperoleh bisa mengukur dengan akurat sesuatu yang sedang
diukur. Instrumen ini memang harus memiliki akurasi ketika digunakan. Konsisten dan
stabil dalam arti tidak mengalami perubahan dari waktu pengukuran satu ke pengukuran
yang lain.
Data yang kurang memiliki validitas , akan menghasilkan kesimpulan yang bisa,
kurang sesuai dengan yang seharusnya, dan bahkan bisa saja bertentangan dengan
kelaziman. Untuk membuat alat ukur instrumen itu, diperlukan kajian teori, pendapat
para ahli serta pengalaman-pengalaman yang kadangkala diperlukan bila definisi
operasional variabelnya tidak kita temukan dalam teori. Alat ukur atau instrumen yang
akan disusun itu tentu saja harus memiliki validitas , agar data yang diperoleh dari alat
ukur itu bisa reliabel, valid dan disebut dengan validitas.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari validitas dan reabilitas?
2. Apa saja pembagian validitas dan reabilitas ?
3. Bagaimanakah ketetapan atau validitas dalam soal?

C. Tujuan
1. Mengetahui apa yang dimaksud dengan validitas dan reabilitas
2. setelah mempelajari makalah ini mahasiswa menyimpulkan analisis validitas
3. setelah mempelajari makalah ini siswa dapat menentukan mana validitas yang benar
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian validitas
Validitas adalah sutu ukuran yang menunjukkan tingkat ke validan atau
kesahihan suatu instrmen. Suatu instrumen yang valid itu mempunyai validitas yang
tinggi dan sebaliknya bila tingkat validitasnya rendah maka instrumentersebut kurang
valid. Sebuah instrumen dikatakan valid apabla mampu mengukur apa yang hendak
diukur/ diinginkan. Sebuah instrumen dikatan valid apabila bisa mengungkap data dari
variabel yang diteliti. Validitas instrumen terbagi dalam validitas internal,(validitas
konstruk /constract validity dan validitas isi / contect validity) dan validitas eksternal /
empiris.
B. Macam-macam valiitas itu ada tiga yang sering digunakan dalam penyusunan
instrument yaitu :
1) Validitas isi
Adalah setiap konsep harus dikembangkan indikator-indikatornya,
dengan adanya indikator dari setiap konsep maka bangun pengertian akan
nampak dalam memudahkan dalam menetapkan cara pengukuran. Untuk
variabletertentu dimungkinkan untuk menggunakan alat ukur yang beraneka
ragam, cara menetapkan indikator suatu konsep dapat dilakukan dua cara. Yakni
:
a. Menggunakan pemahaman atau logika berfikir atas dasar teori pengetahuan
ilmiah.
b. Menggunakan pengalaman empiris yakni apa yang terjadi dalam kehidupan
nyata.

2) Validitas bangun
adalah pengertian yang berkenaan dengan kesannggupan alat ukur untuk
mengukur pengertian yang terkandung dalam materi yang diukurnya. Dan
semua itu tekandung dalam konsep kemampuan, minat sebagai variabel
penelitian dalam berbagai bodang kajian itu haruslah jelas apa yang ingin
diukurnya. Dan beberapa konsep diatas masih abstrak, dan masih memerlukan
penjabaran ayng lebih spesifik. Sehinnga memudahkan peneliti ntuk
mengukukur apa yang mereka inginkan. Dan setiap konsep harus
dikembangkan indikatornya,karena dengan adanya indikator dariap
konsepmaka juga akan memdahkan peneliti untuk bisa menetapkan cara
pengukuranya.Sedangkan untuk vriabel tertentu bisa mengunakan alat ukur
yan berlainan untuk mengukurnya
cara menetapan indikator suatu konsep dapat dilakukan dalam dua cara, yaitu :
a. Menggunakan pemahaman atau logika berpikir atas dasar tori pengetahuan
ilmiah
b. Menggunakan pengalaman empiris yakni apa yang terjadi dalam kehidupan
nyata.
Apabila hasil tes yang tidak berhubungan secara positif satu sama lain,
berarti ukran tersebut tidak memiliki validitas bangun pengertian suatu alat ukur
adalah mengkolerasi anatara alat ukur yang dibuat dengan alat ukur yang sudah
baku, dan apabila menunjukkan koefisien korelasi yang tinggi maka alat ukur
tersebut memenuhi validitasnya.

3) Validitas ramalan
Itu dikaitkan dengan kreteria tertentu ,dalam validitas ini diutamakan
bukan isi testai kreteria tertentu. Dan alat ukurnya berupa motivasi belajar,
motivasi bisa digunakan meramal prestasi bila skor yag diperoleh dri
ukuranpertama validitas. Validitas ramalan ini mempunyai dua makna yaitu :
validitas jangka pendek dan validitas jangka panjang. Validitas jangka pendek
artinya daya ramal alat ukur tersebut hanya untuk masa yang tidak lama dan
waktu tersebut berkorelasi pada waktu yang sama .sedangkan validitas jangka
panjang mengandung makna skor akan berkorelasi juga di kemmudian hari.
Mengingat vaiditas ini lebih menekanakan pada adanya korelasi, maa faktor
yang berkenaan dengan persaratan terjadinya korelasi harus terpenuhi . faktor
tersebut antara lain adalah hubungan dari konsep dan variabel dapat dijelaskan
berdasarkan pengertian ilmiah, minimal masuk akal sehat dan tidak mengada-
ada. Faktor lain adalah skor yang dikorelsikan memenuhi linieritas.
Ketiga validitas diatas bisa digunakan dalam menyusun instrument
penelitian, minimal validitas yang digunaka adala dua validitas, diantaranya
validitas isi dan validitas bangun pengertian, validitas bangun pengertian sangat
diperlukan dan bisa untuk diupayakan tampa pengujian secara statistik.
C. Cara menentukan validitas dengan cara menggunakan rumus perhitungan
validitas dari sebuah instrument dapat menggunakan rumus korelasi product
moment atau dikenal juga degan korelasi pearson.
Berikut ini adalah rumusnya : : rxy = ∑ (∑ )(∑) {∑ (∑) } {∑ (∑) }
rxy = koefisien korelasi N = jumlah responden uji coba X = skor tiap item Y = skor
seluruh item responden uji coba
untuk mengitrepentasikan validitas, maka koefien korelasinya bisa di
kategorikan pada criteria sebagai berikut: kreteria validitas instrument tes nilai “r”
interpetrasinya adalah : 0,81-100 (sangat tinggi). 0,61-0,80 (tinggi) . 0,41-0,60 (cukup).
0,00-0,20 ( sangat rendah ).
Setelah diperoleh harga koefisien tiap-tiap soal kemudian hasilnya
dibandingkan dengan nilai “r” dari tabel signifikansi 5% dan taraf signifikan 1% dan df
: N-2, hitungan tabel maka koefisien validitas butir soal pada taraf signifikan.
D. Kegunaan Validitas
1. Untuk menghindari pertanyaan yang kurang jelas.
2. Untuk meniadakan kata-kata yang terlalu asing atau kata-kata yang menimbulkan
kecurigaan.
3. Untuk memperbaiki pertanyaan-pertanyaan yang kurang jelas.
4. Untuk menambah item yang diperlukan atau meniadakan item yang dianggap tidak
relevan.
5. Untuk mengetahui validitas kuesioner tersebut.
Test-retest Dilakukan dengan cara mencobakan instrument beberapa kali pada
responden. Jadi dalam hal ini instrumenya sama, respondenya sama, dan waktunya
yang berbeda. Reliabilitas diukur dari koefisien korelasi antara percobaan pertama
dengan yang berikutnya. Bila koefisien korelasi positif dan signifikan maka instrument
tersebut sudah dinyatakan reliable. Pengujian cara ini sering juga disebut stability.

E. Reliabilitas
Reliabilitas menunjuk pada sesuatu pengertian bahwa suatu instrumen dapat
dipercaya untuk dignakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah
dianggap baik. Intrumen yang baik tidak mungkin bersifat tendensius mengarahkan
responden untuk memilih jawaban- jawaban tertentu.reliabel artinya dapat dipercaya
juga dapat diandalkan. Sehingga beberapa kali diulang pun hasilnya akan tetap sama (
konsisten). Pengujian reliabilitas dapat dilakukan secara eksternal ( staility / test retest,
equivalent atau gabungan kedunya ) dan secara internal ( analisis konsistensi butir-butir
yang ada pada instrumen.
A. Salah satu syarat agar hasil ukuran suatu tes dpat dipercaya ialah tes tersebut harus
mempunyai reliabilitas yang memadahi dalam buku:

1) Reliabilitas konsistensi tanggapan


2) Reliabilitas konsistensi gabungan item.

1. Reliabilitas konsistensi tanggapan


Adalah responden mempersoalkan apakah tanggapan responden terhadap
tes tersebut sudah baik atau konsisten. Dalam hal ini penguji melaksanakan
pengetesan dua kali guna untuk melihat apakah hasil tes yang pertama itu sama
hasilnya dengan tes yang ke dua. Pengetesan itu bisa berupa objeknya yang sama
atau tes yang item-item nya setara. Jika sudah dikethui bahwa hasil dari pengetesan
itu konsisten maka peneliti tidak akan menemukan konsistensi tanggapan terhadap
dua hal yang sangat jelas berbeda . dan ini bukanlah tujuan atau tugas pemeriksaan
reliabilitas
Ada tiga mekanisme untu memeriksa reliabilitas tanggapan responden terhadap
tes yaitu :
a) Teknik tes –retest.
Adalah pengkonsistensian dua kali dengan menggunkan suatu tes yang
sama dalam waktu yang berbeda.
b) Teknik belah dua
Pengukuran ini dilakukan dua kelompok item yang setara pada saat yang
sama, karena setiap kelompok item merupakan separuh dari seluruh tes.
c) Bentu ekivalen
Pengukuran ini dilakukan dua tes yang dibuat setara kemudian diberikan
kepada responden tes dalam waktu yang bersamaan, skor dari dua kelompok
tes tersebut dikorelasika untuk mendapatkan reliabilitas tes.
2. Reliabilitas konsistensinten gabungan item
Reliabilitas berdasarkan dengan kemantapan atau konsistasi anatara item-item
suatu tes. Hal ini bisa diungkapkan dengan pertanyaan .apakah terhadap objek ada
yang sama.jika bagian obyek ukur yang sama, hasil ukur antara satu item denga
item yag lain itu tidak konsisten maka pengukuranya dengan itu tidak realilabel
dan tidak digunaan untuk mengungkap ciri atau keadaan yang sesungguhnya Kalau
pengujian bagian obyek ukur yang sama antara item satu dengan item yang lainya
saling kontadiksi atau tidak konsisten , maka kita tidak boleh menyalahkan obyek
ukur.yang diperslahkan dengan mengatakan tes tersebut tidak realiabel terhadap
obyek ukur yang diukur atau bisa dibilang bahwa reliabilitasnya rendah.
Koefien reliabilitas konsistesni gabungan item dapat dihitung dengan
menggunakan:
a. Rumus kuder-Richardson yang dikenal dengan nama KR-20dan KR-21.
b. Rums koefisien alpha
c. Rumus koefisien reabilitas hoyt, yaitu menggunakan alnalisis arians[4]
.

CARA MANUAL ANALISIS VALIDITAS Butir Soal Bentuk Objektif


1. Validitas instrumen adalah tingkat kemampaun suatu instrumen mengukur apa yang
seharusnya diukur, khususnya dalam proses pembelajaran
2. Dari segi analisis validitas dibagi atas validitas rasional dan validitas empirik
3. Validitas rasional terdiri atas validitas isi (content) dan validitas bangun (construct)
4. Validitas empiris terdiri atas valditas ramalan (predictive) dan validitas bandingan
(concurrent )
5. Validitas rasional dapat dianalisis secara rasio melalui GPPP dan panel, sedangkan
valitas empirik dianalisis secara statistik
6. Validitas butir secara statistik dianalisis berdasakan jenis data yang terkumpul. Data
diskrit (misalnya hasil tes obyektif) dihitung dengan korelasi point biserial sedangkan
data kontinu (misalnya hasil tes uraian atau skala sikap) digunakan korelasi Pearson
product – moment.
BAB III

PENUTUP

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukan tingkat kevalidan atau kesahihan suatu
instrumen. Prinsif validitas adalah pengukuran atau pengamatan yang berarti prinsif keandalan
instrumen dalam mengumpulkan data. Instrumen harus dapat mengukur apa yang seharusnya
diukur. Jadi validitas lebih menekankan pada alat pengukuran atau pengamatan.

Uji validitas adalah suatu langkah pengujian yang dilakukan terhadap isi (content) dari
suatu instrumen, dengan tujuan untuk mengukur ketepatan instrumen yang digunakan dalam
suatu penelitian. Untuk menguji validitas setiap butir soal maka skor-skor yang ada pada butir
yang dimaksud dikorelasikan dengan skor totalnya. Skor tiap butir soal dinyatakan skor X dan
skor total dinyatakan sebagai skor Y, dengan diperolehnya indeks validitas setiap butir soal,
dapat diketahui butir-butir soal manakah yang memenuhi syarat dilihat dari indeks validitasnya
DAFTAR PUSTAKA

Ridwan dan sunarto. Pengntar statistika. Alfabeta . Bandung.2013


Djalli dan muryono, puji .pengukuran dalam bidang pendidikan .gramedia. semarang.2002
http://files.ictmmp0.webnode.com/200000013-4c5634d531/UJI_VALIDITAS_DAN_RELIABILITAS.pdf
https://kustinaatikasari.wordpress.com/2013/06/10/makalah-tentang-validitas/

Anda mungkin juga menyukai