Anda di halaman 1dari 49

TUGAS KELOMPOK

SIMULASI UJI COBA INSTRUMEN


(Analisis Validitas dan Reliabilitas Data)

Mata Kuliah : Evaluasi Pendidikan

Dosen Pengampu : Dr. Imam Suseno, M.Pd

DISUSUN OLEH : KELOMPOK 9

KELAS 2n MIPA NON REGULAR B

NO NAMA   NPM

1. NITA YULIANI 20217270017

2. RIYANI FARIDASARI 20217270018

3. AHMAD SOMADI 20217270160

4. YUDHISTIRA WOLOSAH 20217270071

5. AGUS HANAFI 20217270173

PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM


FAKULTAS PASCA SARJANA
UNIVERSITAS  INDRAPRASTA PGRI JAKARTA
2022
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah Puji syukur kita haturkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa
atas berkat, rahmat, hidayah dan inayah-Nya penulis dapat menyelesaikan
makalah yang berjudul “Simulasi Uji Coba Instrumen (Analisis Validitas dan
Reliabilitas Data)" dengan tepat waktu.

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Evaluasi


Pendidikan. Selain itu, makalah ini bertujuan menambah wawasan pembaca
khususnya bagi penulis sendiri akan pentingnya mempelajari cara menganalisis
instrumen dalam proses kegiatan belajar mengajar (KBM). 

Penulis mengucapkan terima kasih kepada Dr. Imam Suseno, M.Pd selaku
Dosen pengampu mata kuliah Evaluasi Pendidikan. Ucapan terima kasih juga
disampaikan kepada semua pihak yang telah membantu diselesaikannya makalah
ini.

Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh sebab itu,
saran dan kritik yang membangun di harapkan demi kesempurnaan makalah ini. 

Jakarta, November 2022

           Tim Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................ii
DAFTAR ISI..........................................................................................................iii
BAB I.......................................................................................................................1
PENDAHULUAN...................................................................................................1
A. Latar Belakang..........................................................................................1
B. Rumusan Masalah.....................................................................................1
C. Tujuan Penulisan.......................................................................................2
BAB II......................................................................................................................3
PEMBAHASAN......................................................................................................3
A. Validitas.....................................................................................................3
1. Pengertian Validitas...............................................................................3
2. Prinsip-Prinsip Validitas........................................................................5
3. Koefisiensi Validitas..............................................................................5
B. Reliabilitas.................................................................................................6
1. Pengertian Reliabilitas...........................................................................6
2. Mencari Koefesien Reabilitas Tes Bentuk Uraian.................................7
C. Contoh Pengujian Validitas dan Realibilitas.............................................8
1. Menganalisis Butir Soal Objektif Bidang Studi Matematika................8
2. Menganalisis Butir Soal Tes Essay Bidang Studi Matematika...........13
3. Menganalisis Butir Angket Motivasi Belajar Matematika Siswa........21
D. Contoh Pengujian Validitas dan Realibilitas dengan SPSS....................29
1. UJI VALIDITAS.................................................................................31
2. UJI RELIA BILITAS..........................................................................37
BAB III..................................................................................................................39
PENUTUP..............................................................................................................39
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................40

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Keberhasilan pendidikan sangat ditentukan oleh proses pembelajaran.
Untuk mengukur keberhasilan proses pembelajaran diperlukan evaluasi dan
proses pembelajaran diperlukan evaluasi dan proses analisis dari evaluasi.
Manfaat dari analisis evaluasi untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan
pembelajaran dalam rangka meningkatkan proses pembelajaran.
Perkembangan konsep penilaian pendidikan yang ada pada saat ini
menunjukkan arah yang lebih luas. Penilaian program pendidikan menyangkut
penilaian terhadap tujuan pendidikan, isi program, strategi pelaksanaan
program dan sarana pendidikan. Penilaian proses belajar mengajar
menyangkut penilaian terhadap kegiatan guru, kegiatan siswa, pola interaksi
guru siswa dan keterlaksanaan program belajar mengajar. Sedangkan penilaian
hasil belajar jangka pendek dan hasil belajar jangka panjang.
Dengan demikian, inti penilaian adalah proses memberikan atau
menentukan nilai kepada objek tertentu berdasarkan sesuatu kriteria tertentu.
Proses pemberian nilai tersebut berlangsung, baik dalam bentuk validitas
maupun reliabilitas. Keberhasilan mengungkapkan hasil dan proses belajar
siswa sebagaimana adanya (objektivitas hasil penilaian) sangat tergantung
pada kualitas alat penilaiannya di samping pada cara pelaksanaannya.
Karena pentingnya analisis validitas dan reliabilitas tes, maka dengan
menggunakan bersumber rujukan, makalah ini akan memusatkan kajiannya
pada analisis validitas dan reliabilitas tes dengan cara mendeskripsikannya.

B. Rumusan Masalah
Dari penjelasan latar belakang diatas dapat diambil rumusan masalah
diantaranya:
1. Bagaimana pengertian validitas tes dan non tes?
2. Bagaimana pengertian reliabilitas tes dan non tes?
3. Bagaimana mengetahui cara menentukan validitas dan reliabitas tes dan
non tes?
4. Bagaimana mengetahui cara menentukan validitas dan reliabitas tes dan
non tes dengan menggunakan SPSS?

C. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan daripada penulisan makalah ini diantaranya:
1. Untuk mengetahui pengertian validitas tes dan non tes.
2. Untuk mengetahui pengertian reliabilitas tes dan non tes.
3. Untuk mengetahui cara menentukan validitas dan reliabitas tes dan non
tes.
4. Untuk mengetahui cara menentukan validitas dan reliabitas tes dan non tes
dengan SPSS

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Validitas
1. Pengertian Validitas
Istilah “valid” sangat sukar dicari penggantinya. Ada yang
mengganti istilah valid dengan “sahih”, sehingga validitas diganti menjadi
keshahihan. Ada juga yang menerjemahkan istilah valid dengan kata
“tepat”, walaupun istilah “tepat” belum dapat mencakup semua arti yang
tersirat dalam kata “valid”, sehingga istilah validitas diganti dengan
ketepatan. Istilah lain dari valid ada yang menggunakan istilah :cermat”,
sehingga validitas diterjemahkan dengan istilah “kecermatan”.1
Sebagai contoh apabila kita ingin mengetahui berat sebuah cincin
emas, maka kita harus menggunakan timbangan emas agar hasil ukur itu
dapat dikatakan valid. Sebuah timbangan beras memang mengukur berat,
tetapi tidak cukup cermat guna mengukur berat emas.2

PRINSIP-PRINSIP
VALIDITAS
Terdapat empat prinsip
dalam melakukan uji
validitas, yaitu sebagai
berikut:
1
Eko Putro Widoyoko, Evaluasi Program Pembelajaran (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2014),
hlm. 128.
2
Ibid., hlm. 128.
3
1. Interpretasi
(interpretation) yang kita
berikan terhadap
asesmenT hanya
valid terhadap derajat
yang kita arahkan ke
suatu bukti yang
mendukung
kecocokan dan
kebenarannya.
2. Kegunaan (use) yang
bisa kita buat dari hasil
asesment hanya valid
terhadap
derajat yang kita arahkan
ke suatu bukti yang
4
mendukung kecocokan
dan
kebenarannya.
3. Interpretasi dan
kegunaan dari hasil
asesment hanya valid
ketika nilai
(values) yang dihasilkan
sesuai.
4. Interpretasi dan
kegunaan dari hasil
asesment hanya valid
ketika
konsekuensi
(consequences) dari

5
interpretasi dan kegunaan
ini konsisten
dengan nilai kecocokan
Ada beberapa makna penting dari validitasi, diantaranya:
a. Validitas berhubungan dengan ketepatan interpretasi hasil tes atau
instrumen evaluasi untuk grup individual dan bukan instrumen itu
sendiri.
b. Validitas diartikan sebagai derajat yang menunjukkan kategori yang
bisa mencangkup kategori rendah, menengah, dan tinggi. Oleh karena
itu, validitas merupakan suatu alat evaluasi bukanlah merupakan ciri
yang absolut atau mutlak.3
c. Prinsip suatu tes valid, tidak universal. Validitas suatu tes yang perlu
diperhatikan oleh para peneliti adalah bahwa ia hanya valid untuk
suatu tujuan tertentu saja. Tes valid untuk bidang studi metrologi
industri belum tentu valid untuk bidang yang lain misalnya bidang
mekanika teknik.4
Dalam pengujian instrument pengumpulan data, validitas dibedakan
menjadi validitas factor dan validitas item. Validitas faktor diukur bila
item yang disusun menggunakan lebih dari satu faktor (antara faktor satu
dengan yang lain ada kesamaan).
Pengukuran validitas faktor ini dengan cara mengkorelasikan antara
skor faktor (penjumlahan item dalam satu faktor) dengan skor total faktor
(total keseluruhan faktor). Pengukuran validitas item dengan cara
mengkorelasikan antara skor item dengan skor total item. Validitas item
ditunjukkan dengan adanya korelasi atau dukungan terhadap item total
(skor total). Bila kita menggunakan lebih dari satu faktor, berarti pengujian
validitas item dengan cara mengkorelasikan antara skor item dengan skor
3
Ngalim Purwanto, Prinsip-prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran (Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, 2012), hlm. 138.
4
M. Sukardi, Evaluasi Pendidikan Prinsip & Operasionalnya (Jakarta: Bumi Aksara, 2011),
hlm. 31.
6
faktor, kemudian dilanjutkan mengkorelasikan antara item dengan skor
total faktor (penjumlahan dari beberapa faktor). Dari hasil perhitungan
korelasi akan di dapat suatu koefisien korelasi yang digunakan untuk
mengukur tingkat validitas suatu item dan menentukan apakah suatu item
layak digunakan atau tidak.
Dalam menentukan layak atau tidaknya suatu item yang digunakan,
biasanya digunakan uji signifikansi valid jika berkorelasi signifikan
terhadap skor total. Teknik pengujian SPSS sering digunakan untuk uji
validitas adalah menggunakan korelasi Bivariate Pearson (Produk Momen
Pearson) dan Corrected Item-To.
Interpretasi yang lebih rinci mengenai nilai r xy tersebut dibagi ke
dalam kategori-kategori seperti, berikut ini (Gilford, J.P., 1956: 145):5
0,90 ≤ r xy ≤ 1,00 korelasi sangat tinggi,
0,70 ≤ r xy ≤ 0,90 korelasi tinggi,
0,40 ≤ r xy ≤ 0,70 korelasi sedang,
0,20 ≤ r xy ≤ 0,40 korelasi rendah, dan
r xy ≤ 0,20 korelasi sangt rendah.
Untuk menentukan tingkat (derajat) validitas alat evaluasi dapat
digunakan kriterium di atas. Dalam hal ini nilai r xy diartikan sebagai
koefisien validitas, sehingga kriteriumnya menjadi:6
0,90 ≤ r xy ≤ 1,00 validitas sangat tinggi (sangat baik),
0,70 ≤ r xy ≤ 0,90 validitas tinggi (baik),
0,40 ≤ r xy ≤ 0,70 validitas sedang (cukup),
0,20 ≤ r xy ≤ 0,40 validitas rendah (kurang),
0,00 ≤ r xy ≤ 0,20 validitas sangat rendah, dan
r xy ≤ 0,00 tidak valid.

PRINSIP-PRINSIP
VALIDITAS
5
Erman, Evaluasi Pembelajaran Matematika (Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia,
2003), hlm. 112.
6
Ibid., hlm, 113.
7
Terdapat empat prinsip
dalam melakukan uji
validitas, yaitu sebagai
berikut:
1. Interpretasi
(interpretation) yang kita
berikan terhadap
asesmenT hanya
valid terhadap derajat
yang kita arahkan ke
suatu bukti yang
mendukung
kecocokan dan
kebenarannya.
2. Kegunaan (use) yang
bisa kita buat dari hasil
8
asesment hanya valid
terhadap
derajat yang kita arahkan
ke suatu bukti yang
mendukung kecocokan
dan
kebenarannya.
3. Interpretasi dan
kegunaan dari hasil
asesment hanya valid
ketika nilai
(values) yang dihasilkan
sesuai.
4. Interpretasi dan
kegunaan dari hasil

9
asesment hanya valid
ketika
konsekuensi
(consequences) dari
interpretasi dan kegunaan
ini konsisten
dengan nilai kecocokan
2. Prinsip-Prinsip Validitas
Terdapat empat prinsip dalam melakukan uji validitas, yaitu
sebagai berikut:
1) Interpretasi (interpretation) yang kita berikan terhadap asesmenT
hanya valid terhadap derajat yang kita arahkan ke suatu bukti
yang mendukung kecocokan dan kebenarannya.
2) Kegunaan (use) yang bisa kita buat dari hasil asesment hanya valid
terhadap derajat yang kita arahkan ke suatu bukti yang
mendukung kecocokan dan kebenarannya.
3) Interpretasi dan kegunaan dari hasil asesment hanya valid ketika
nilai (values) yang dihasilkan sesuai.
4) Interpretasi dan kegunaan dari hasil asesment hanya valid ketika
konsekuensi (consequences) dari interpretasi dan kegunaan ini
konsisten dengan nilai kecocokan.

10
3. Koefisiensi Validitas
Cara mencari koefisien validitas dapat digunakan 3 macam, yaitu dengan
menggunakan rumus:7
a. Korelasi produk moment memakai simpangan

r xy =
∑ xy
√(x 2)( y 2 )
Keterangan:
r xy = koefisien korelasi antara variabel x dan variabel y .
x = X −X , simpangan terhadap rata-rata dari setiap data pada
kelompok variabel X .
y = Y −Y , simpangan rata-rata dari setiap data pada kelompok
variabel Y .

b. Korelasi produk moment memakai angka kasar (raw score)


r xy=N ∑ XY −¿ ¿ ¿
Keterangan:
N = Banyak subyek (testi)
X = Hasil tes yang diperoleh testi
Y = Rata-rata nilai harian
c. Korelasi metode rank (rank method correlation)
6∑d
2
r xy =1−
N ( N −1 )
2

Keterangan:
N = Banyak subyek (testi)
d = Selisih rank antara X dan Y

B. Reliabilitas
1. Pengertian Reliabilitas
Kata reliabilitas dalam bahasa Indonesia diambil dari kata reliability
dalam bahasa Inggris, berasal dari kata reliable yang artinya dapat
dipercaya. Dapat dipercaya jika memberikan hasil yang konsistensi atau

7
Erman, Op.cit., hlm. 111-129.
11
keajegan apabila diteskan berkali-kali.8 Suatu tes dapat dikatakan reliabel
jika selalu memberikan hasil yang sama bila diteskan pada kelompok yang
sama pada waktu atau kesempatan yang berbeda.9
Suatu instrumen evaluasi, dikatakan mempunyai nilai reliabilitas
tinggi, apabila tes yang dibuat mempunyai hasil konsisten dalam
mengukur yang hendak diukur. Maka, semakin reliabel suatu tes
mempunyai hasil yang sama dan bisa dipakai di suatu tempat sekolah,
ketika dilakukan tes kembali.10
Tolak ukur untuk menginterpretasikan derajat reliabilitas alat
evaluasi dapat digunakan tolak ukur yang dibuat oleh J.P. Guilford
(1956:145) sebagai berikut:11
0,90 ≤ r ¿ ≤1,00 derajat reabilitas sangat tinggi,
0,70 ≤ r ¿ ≤ 0,90 derajat reabilitas tinggi,
0,40 ≤ r ¿ ≤ 0,70 derajat reabilitas sedang,
0,20 ≤ r ¿ ≤ 0,40 derajat reabilitas rendah,
r ¿ ≤ 0,20 derajat reabilitas sangat rendah.

2. Mencari Koefesien Reabilitas Tes Bentuk Uraian


Rumus yang digunakan untuk mencari koefisien realibilitas bentuk uraian
dikenal dengan rumus Alpha, sebagai berikut:12

(
∑ Si
)
2
k
r¿= 1−
k−1 St
2

Keterangan:
r¿ = koefisien realibilitas tes
k = cacah butir
2
Si = varians skor butir
St 2 = varians skor total

8
Eko Putro Widoyoko, Op.cit., hlm. 144.
9
Ngalim Purwanto, Op.cit., hlm. 138.
10
M. Sukardi, Op.cit., hlm. 43.
11
Erman, Op.cit., hlm. 139.
12
Erman, Op.cit., hlm. 153.
12
C. Contoh Pengujian Validitas dan Realibilitas
1. Menganalisis Butir Soal Objektif Bidang Studi Matematika
Contoh:
Misalnya kita akan menguji soal tes bidang studi matematika yang
berbentuk soal objektif, asumsika bahwa instrument tes sudah divalidasi
oleh para pakar bidangnya. Selajutnya soal tes diujicobakan di sekolah.
Adapun respondennya 10 orang siswa dan diperoleh data sebagai berikut:13
a. Validitas butir soal objektif
Tabel Validasi Butir Soal Objektif/Perhitungan Korelasi Butir untuk
Soal Objektif dengan Rumus Korelasi Biserial
Nomor No. Soal Jumlah Soal Skor
Responden
1 2 3 4 5 6 7 Xt X1 X2 X3 X4 X5 X6 X7
(n)
A 1 1 1 1 0 0 0 4 4 4 4 4 0 0 0
B 1 1 0 1 1 1 0 5 5 5 0 5 5 5 0
C 0 1 1 1 0 0 0 3 0 3 3 3 0 0 0
D 1 1 0 0 0 0 0 2 2 2 0 0 0 0 0
E 0 1 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0
F 1 1 1 1 1 1 1 7 7 7 7 7 7 7 7
G 1 1 1 1 1 1 0 6 6 6 6 6 6 6 0
H 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
I 1 1 0 0 1 0 0 3 3 4 0 0 3 0 0
J 1 1 1 1 1 0 0 5 5 5 5 5 5 0 0
Jumlah 7 9 5 6 5 3 1 36 32 37 25 30 26 18 7
Rata-rata               3.6 4.57 4.11 5 5 5.2 6 7

Untuk mencari Standar Deviasi diperlukan nilai-nilai seperti tabel


berikut:
Nomor Skor total X i −X
( X i−X )2
Responden (n) Butir
A 4 0.4 0.16
B 5 1.4 1.96
C 3 -0.6 0.36
D 2 -1.6 2.56
13
Mas’ud Zein dan Darto, Evaluasi Pembelajaran Matematika (Pekanbaru: Daulat Riau,
2012), hlm. 55-63.
13
E 1 -2.6 6.76
F 7 3.4 11.56
G 6 2.4 5.76
H 0 -3.6 12.96
I 3 -0.6 0.36
J 5 1.4 1.96
Jumlah 36 0 44.4
Rata-rata ( X ) 3.6    
Rumus yang diperlukan:


2

St =
∑ (X i −X )
n−1

∑ (X i −X ) =44,4
2
Dari tabel di atas diperoleh dengan n atau
responden 10 orang sehingga didapatkan standar deviasi seperti
berikut:

√ √
2

St =
∑ ( X i −X ) = 44,4
=2,221
n−1 10−1
Setelah mendapat standar deviasi atau St =2,221 kita akan menghitung
kolerasi biserial untuk tiap butir soal objektif pada tabel dengan
menggunakan rumus di bawah ini:

r bis(t )=
X i− X t
St √ pi
qi
Keterangan:
X i = rata-rata skor total responden yang menjawab butir nomor i .
X t = rata-rata skor total semua responden.

St = standar deviasi skor total semua responden.


pi = proporsi jawaban yang benar untuk butir soal bernomor i .
q i = proporsi jawaban yang salah untuk butir soal bernomor i .

Nilai korelasi (r hitung) pada butir soal no.1


Perhatikan tabel di atas dengan baris rata-rata pada skor total x i. Maka
32
diperoleh x 1= =4,57. pi kita dapatkan dari responden yang
7

14
7
menjawab benar dari seluruh responden, dari no. soal 1 ada =0.7
10
yang menjawab benar dan q 1=1−0,7=0,3 menjawab salah, sehingga:

r bis(t )=
X i− X t
St √ qi
=
2,221 √
p i 4,57−3.6 0.7
0.3
=0,668

Begitulah seterusnya sampai no. soal 7.


Maka, dari penjabaran di atas dapat dirangkum menjadi berikut:
Tabel Rekapitulasi Validitas Butir Soal Objektif
No.
Xi Xi pi qi r Hitung r Tabel Status
Butir
1 32 4.57 0.7 0.3 0.668 0.632 Valid
2 36 4.00 0.9 0.1 0.540 0.632 Drop
3 25 5.00 0.5 0.5 0.630 0.632 Drop
4 30 5.00 0.6 0.4 0.772 0.632 Valid
5 26 5.20 0.5 0.5 0.720 0.632 Valid
6 18 6.00 0.3 0.7 0.707 0.632 Valid
7 7 7.00 0.1 0.9 0.510 0.632 Drop
Xt 3.6            
St 2.221            

Catatan:
Untuk r tabel dengan n = 10 dan alpha 5%
df =n−2=10−2=8
Lihat tabel nilai koefisien korelasi “r”
Df 5%
8 0,632

b. Realibilitas butir soal objektif


Realibilitas untuk skor butir soal objektif dengan rumus KR-20:

r kit =
k
k−1 [
1−
∑ pi qi
Si 2 ]
Perhitungan Realibilitas Instrumen dengan KR-20
No. Butir pi qi pi qi
1 0.7 0.3 0.21
4 0.6 0.4 0.24
5 0.5 0.5 0.25

15
6 0.3 0.7 0.21
Jumlah     0.91

Nomor No. Soal


Xt Xt2
Responden (n) 1 4 5 6
A 1 1 0 0 2 4
B 1 1 1 1 4 16
C 0 1 0 0 1 1
D 1 0 0 0 1 1
E 0 0 0 0 0 0
F 1 1 1 1 4 16
G 1 1 1 1 4 16
H 0 0 0 0 0 0
I 1 0 1 0 2 4
J 1 1 1 0 3 9
Jumlah         21 67

S2=n ( ∑ X t )−¿ ¿ ¿
2

10 ( 67 )−(21)2
¿
10(10−1)
670−441
¿
10(9)
229
¿ =2,54
90
Maka diperoleh reliabilitas instrumen soal objektif dengan KR-20
sebagai berikut:

r kit =
k
k−1 [
1−
Si 2 4−1 ]
∑ pi qi = 4 1− 0,91
2,54 [ ]
¿
[ ]
4 1,63
3 2,54
6,52
¿ =0.856
7,62

16
Cara lain untuk menghitung Realibitas instrumen soal objektif:
No. Butir pi qi pi q i
1 0.7 0.3 0.21
2 0.9 0.1 0.09
3 0.5 0.5 0.25
4 0.6 0.4 0.24
5 0.5 0.5 0.25
6 0.3 0.7 0.21
7 0.1 0.9 0.09
Jumlah     1.34

Nomor No. Soal


Xt Xt2
Responden (n) 1 2 3 4 5 6 7
A 1 1 1 1 0 0 0 4 16
B 1 1 0 1 1 1 0 5 25
C 0 1 1 1 0 0 0 3 9
D 1 1 0 0 0 0 0 2 4
E 0 1 0 0 0 0 0 1 1
F 1 1 1 1 1 1 1 7 49
G 1 1 1 1 1 1 0 6 36
H 0 0 0 0 0 0 0 0 0
I 1 1 0 0 1 0 0 3 9
J 1 1 1 1 1 0 0 5 25
Jumlah 7 9 5 6 5 3 1 36 174
Rata-rata               3.6  

( ∑ Xt )
2

∑ ( X−X ) =∑ X t −
2 2
n
(36 )2
¿ 174−
10
1296
¿ 174− =44,4
10

St
2
=
∑ 2
X t 44,4
= =4,44
N 10

( )( S t −∑ p i q i
)
2
n
rit =
n−1 St 2

¿ ( 7−1
7
)( 4,44−1.34
4,44 ) Dapat disimpulkan bahwa
nilai realibilitas 0,814 sudah
reliable dan dapat dijadikan
soal tes matematika.
17
¿ ( 76 )( 4,44
3,1
)
21,7
¿ =0,814
26,64
2. Menganalisis Butir Soal Tes Essay Bidang Studi Matematika
Contoh:
Misalkan kita akan menguji coba soal tes matematika berbentuk essay dan
menganalisi soal tes matematika berbentuk soal essay. Data yang
diperoleh sebagai berikut:14
a. Validitas butir soal essay
Tabel Data Soal Tes Essay Matematika
Nomor No. Soal
Jumlah
Responden 1 2 3 4 5 6 7
A 5 4 3 5 3 5 3 28
B 5 4 3 4 3 4 3 26
C 4 4 2 4 3 4 3 24
D 4 3 3 3 4 3 4 24
E 5 5 3 4 5 5 4 31
F 3 3 2 3 2 3 1 17
G 3 3 2 3 2 2 2 17
H 3 2 2 3 2 2 2 16
I 2 2 1 2 1 2 1 11
J 2 1 1 1 1 1 1 8
Jumlah 36 31 22 32 26 31 24 202

Menghitung nilai korelasi (r hitung)


1) Soal no. 1
Perhitungan koefesien korelasi angka kasar untuk skor pada butir 1
( X 1 ) dengan skor total (Y ¿ diperoleh seperti berikut:
Responden X1 Y X 12 Y
2
X1 Y
A 5 28 25 784 140
B 5 26 25 676 130
C 4 24 16 576 96
D 4 24 16 576 96
E 5 31 25 961 155
F 3 17 9 289 51
G 3 17 9 289 51

14
Ibid., hlm. 63-82.
18
H 3 16 9 256 48
I 2 11 4 121 22
J 2 8 4 64 16
Jumlah 36 202 142 4592 805
Maka skor kontinum dengan angka kasar pada butir 1 diperoleh:
n ∑ X 1 Y −( ∑ X 1)( ∑ Y )
r=
√¿¿¿
10 ( 805 )− ( 36 ) (202 )
¿
√[ 10 ( 142 )−( 36 ) ][ 10 ( 4592 ) −( 202 ) ]
2 2

778
¿
√( 124 ) (5116)
778
¿ =0,976
796,48
2) Soal no. 2
Perhitungan koefesien korelasi angka kasar untuk skor pada butir 2
( X 2 ) dengan skor total (Y ¿ diperoleh seperti berikut:
Responden X2 Y X22 Y2 X2Y
A 4 28 16 784 112
B 4 26 16 676 104
C 4 24 16 576 96
D 3 24 9 576 72
E 5 31 25 961 155
F 3 17 9 289 51
G 3 17 9 289 51
H 2 16 4 256 32
I 2 11 4 121 22
J 1 8 1 64 8
Jumlah 31 202 109 4592 703

Maka skor kontinum dengan angka kasar pada butir 2 diperoleh:


n ∑ X 2 Y −( ∑ X 2)( ∑ Y )
r=
√¿¿¿
10 ( 703 )− (31 )( 202 )
¿
√[ 10 ( 109 )− ( 31 ) ][ 10 ( 4592 ) −( 202 ) ]
2 2

768
¿
√( 129 ) (5116)
778
¿ =0,945
812,38

19
3) Soal no. 3
Perhitungan koefesien korelasi angka kasar untuk skor pada butir 3
( X 3 ) dengan skor total (Y ¿ diperoleh seperti berikut:
Responden X3 Y X32 Y2 X3Y
A 3 28 9 784 84
B 3 26 9 676 78
C 2 24 4 576 48
D 3 24 9 576 72
E 3 31 9 961 93
F 2 17 4 289 34
G 2 17 4 289 34
H 2 16 4 256 32
I 1 11 1 121 11
J 1 8 1 64 8
Jumlah 22 202 54 4592 494

Maka skor kontinum dengan angka kasar pada butir 3 diperoleh:


n ∑ X 3 Y −( ∑ X 3)( ∑ Y )
r=
√¿ ¿ ¿
10 ( 494 )−( 22 ) ( 202 )
¿
√[ 10 ( 54 )−( 22 ) ] [ 10 ( 4592 )−( 202 ) ]
2 2

496
¿
√( 56 ) (5116)
496
¿ =0,927
535,25
4) Soal no. 4
Perhitungan koefesien korelasi angka kasar untuk skor pada butir 4
( X 4) dengan skor total (Y ¿ diperoleh seperti berikut:
Responden X4 Y X42 Y2 X4Y
A 5 28 25 784 140
B 4 26 16 676 104
C 4 24 16 576 96
D 3 24 9 576 72
E 4 31 16 961 124
F 3 17 9 289 51
G 3 17 9 289 51
H 3 16 9 256 48
I 2 11 4 121 22

20
Responden X4 Y X42 Y2 X4Y
J 1 8 1 64 8
Jumlah 32 202 114 4592 716

Maka skor kontinum dengan angka kasar pada butir 4 diperoleh:


n ∑ X 4 Y −( ∑ X 4)( ∑ Y )
r=
√ ¿ ¿¿
10 ( 716 )−( 32 )( 202 )
¿
√[ 10 ( 114 )−( 32 ) ][ 10 ( 4592 )−( 202 ) ]
2 2

696
¿
√( 116 ) (5116)
696
¿ =0,903
770,36
5) Soal no. 5
Perhitungan koefesien korelasi angka kasar untuk skor pada butir 5
( X 5 ) dengan skor total (Y ¿ diperoleh seperti berikut:
Responden X5 Y X52 Y2 X5Y
A 3 28 9 784 84
B 3 26 9 676 78
C 3 24 9 576 72
D 4 24 16 576 96
E 5 31 25 961 155
F 2 17 4 289 34
G 2 17 4 289 34
H 2 16 4 256 32
I 1 11 1 121 11
J 1 8 1 64 8
Jumlah 26 202 82 4592 604

Maka skor kontinum dengan angka kasar pada butir 5 diperoleh:


n ∑ X 5 Y −( ∑ X 5)( ∑ Y )
r=
√¿ ¿ ¿
10 ( 604 ) −( 26 ) ( 202 )
¿
√[ 10 ( 82 ) −( 26 ) ][ 10 ( 4592 )−( 202 ) ]
2 2

788
¿
√( 144 ) (5116)
788
¿ =0,918
858,31
21
6) Soal no. 6
Perhitungan koefesien korelasi angka kasar untuk skor pada butir 6
( X 6 ) dengan skor total (Y ¿ diperoleh seperti berikut:
Responden X6 Y X62 Y2 X6Y
A 5 28 25 784 140
B 4 26 16 676 104
C 4 24 16 576 96
D 3 24 9 576 72
E 5 31 25 961 155
F 3 17 9 289 51
G 2 17 4 289 34
H 2 16 4 256 32
I 2 11 4 121 22
J 1 8 1 64 8
Jumlah 31 202 113 4592 714

Maka skor kontinum dengan angka kasar pada butir 6 diperoleh:


n ∑ X 6 Y −( ∑ X 6 )(∑ Y )
r=
√¿ ¿ ¿
10 ( 714 ) −( 31 )( 202 )
¿
√[ 10 ( 113 ) −( 31 ) ][ 10 ( 4592 ) −( 202 ) ]
2 2

878
¿
√( 169 ) (5116)
878
¿ =0,944
929,84
7) Soal no. 7
Perhitungan koefesien korelasi angka kasar untuk skor pada butir 7
( X 7 ) dengan skor total (Y ¿ diperoleh seperti berikut:
Responden X7 Y X72 Y2 X7Y
A 3 28 9 784 84
B 3 26 9 676 78
C 3 24 9 576 72
D 4 24 16 576 96
E 4 31 16 961 124
F 1 17 1 289 17
G 2 17 4 289 34
H 2 16 4 256 32
I 1 11 1 121 11
J 1 8 1 64 8

22
Responden X7 Y X72 Y2 X7Y
Jumlah 24 202 70 4592 556

Maka skor kontinum dengan angka kasar pada butir 7 diperoleh:


n ∑ X 7 Y −( ∑ X 7 )(∑ Y )
r=
√¿ ¿ ¿
10 ( 556 ) −( 24 ) ( 202 )
¿
√[ 10 ( 70 ) −( 24 ) ] [ 10 ( 4592 ) −( 202 ) ]
2 2

712
¿
√( 124 ) (5116)
712
¿ =0,894
796,48

Berdasarkan penjabaran di atas dapat dirangkum menjadi berikut:


Tabel Rekapitulasi Validitas Butir Soal Essay
No. Butir Xt r Hitung r Tabel Status
1 36 0.976 0.765 Valid
2 31 0.945 0.765 Valid
3 22 0.927 0.765 Valid
4 32 0.903 0.765 Valid
5 26 0.918 0.765 Valid
6 31 0.944 0.765 Valid
7 24 0.894 0.765 Valid

Catatan:
Untuk r tabel dengan n = 10 dan alpha 1%
df =n−2=10−2=8
Lihat tabel nilai koefisien korelasi “r”
Df 5%
8 0,765
b. Realibilitas butir soal essay
Koefisien realibilitas skor butir kontinum

(
∑ Si
)
2
k
r¿= 1−
k−1 St
2

Langkah-langkah menentukan nilai reabilitas butir soal essay:


1) Menjumlahkan skor-skor yang dicapai oleh 10 responden.
Nomor No. Soal Xt Xt^2
23
Responden X1 X2 X3 X4 X5 X6 X7
A 5 4 3 5 3 5 3 28 784
B 5 4 3 4 3 4 3 26 676
C 4 4 2 4 3 4 3 24 576
D 4 3 3 3 4 3 4 24 576
E 5 5 3 4 5 5 4 31 961
F 3 3 2 3 2 3 1 17 289
G 3 3 2 3 2 2 2 17 289
H 3 2 2 3 2 2 2 16 256
I 2 2 1 2 1 2 1 11 121
J 2 1 1 1 1 1 1 8 64
Jumlah 36 31 22 32 26 31 24 202 4592

2) Mencari jumlah kuadrat butir 1 sampai 7.


Nomor No. Soal Jumlah Kuadrat Butir (JK)
Responden X1 X2 X3 X 4 X5 X6 X7 X1
2
X2
2
X3
2
X4
2
X5
2
X6
2
X7
2

A 5 4 3 5 3 5 3 25 16 9 25 9 25 9
B 5 4 3 4 3 4 3 25 16 9 16 9 16 9
C 4 4 2 4 3 4 3 16 16 4 16 9 16 9
D 4 3 3 3 4 3 4 16 9 9 9 16 9 16
E 5 5 3 4 5 5 4 25 25 9 16 25 25 16
F 3 3 2 3 2 3 1 9 9 4 9 4 9 1
G 3 3 2 3 2 2 2 9 9 4 9 4 4 4
H 3 2 2 3 2 2 2 9 4 4 9 4 4 4
I 2 2 1 2 1 2 1 4 4 1 4 1 4 1
J 2 1 1 1 1 1 1 4 1 1 1 1 1 1
Jumlah 36 31 22 32 26 31 24 142 109 54 114 82 113 70

3) Menghitung varians butir 1 sampai 7.

(∑ X ¿ )
2

2
∑ X − ¿
2
n
S¿ =
n

24
(36 )2
142−
2 10
Si 1 = =1,24
10
(31)2
109−
2 10
Si 2 = =1,29
10
2
(22)
54−
10
Si 32= =0,56
10
(32)2
114−
2 10
Si 4 = =1,16
10
(26)2
82−
2 10
Si 5 = =1,44
10
2
(31)
113−
10
Si 62= =1,69
10
( 24)2
70−
2 10
Si 7 = =1,24
10

4) Mencari jumlah varians skor butir secara keseluruhan.


∑ S i2 =¿ S i 12 + Si 22 +S i 32+ S i 42+ S i 52 + Si 62 + Si 72 ¿
¿ 1,24+1,29+ 0,56+1,16+1,44+ 1,69+ 1,24=8,62

5) Mencari varians total ( St 2 ¿ dengan menggunakan rumus:


2
(∑ X t ) ( 202 )2
2
∑ Xt − 2
N
4592−
10
St = =
N 10
¿ 51,16

6) Mencari koefisien realibilitas tes, dengan rumus:

25
( )
∑ Si = 7 1− 8,62 =0,97
2

r¿=
k
k−1
1−
S t2 7−1 51,16 ( )
Dapat disimpulkan bahwa nilai realibilitas 0,97 sudah reliable.

3. Menganalisis Butir Angket Motivasi Belajar Matematika Siswa


Catatan:
Jika penilaian angket dalam penelitian menggunakan skala likert yang
dimodifikasi dengan soal disertai 4 pilihan tindakan yang kemungkinan
jawaban sebagai berikut:
 Pertanyaan positif (+) skornya adalah:
Sangat Setuju (SS) =4
Setuju (S) =3
Tidak Setuju (TS) =2
Sangat Tidak Setuju =1
 Pertanyaan negatif (-) skornya adalah:
Sangat Setuju (SS) =1
Setuju (S) =2
Tidak Setuju (TS) =3
Sangat Tidak Setuju =4

Contoh:
Misalkan kita ingin mengetahui motivasi belajar matematika siswa.
Adapun respondennya 10 orang siswa dan diperoleh data sebagai berikut:
a. Validitas butir angket
Tabel Data Angket Motivasi Belajar Matematika Siswa
Nomor No. Angket
Jumlah
Responden 1 2 3 4 5 6 7
A 4 4 3 3 3 3 3 23
B 4 3 3 3 3 3 3 22
C 3 2 2 3 1 2 3 16
D 3 3 3 4 3 3 4 23
E 3 3 4 3 4 4 3 24
F 4 3 4 4 3 4 4 26
G 4 4 4 3 4 3 2 24

26
H 1 2 2 1 3 4 3 16
I 3 4 2 1 1 4 4 19
J 4 4 4 4 4 3 3 26
K 4 4 3 4 4 4 2 25
L 2 3 1 1 2 3 3 15
Jumlah 39 39 35 34 35 40 37 259

Menghitung nilai korelasi (r hitung)


1) Soal no. 1
Perhitungan koefesien korelasi angka kasar untuk skor pada butir 1
( X 1 ) dengan skor total (Y ¿ diperoleh seperti berikut:
Responden X1 Y X12 Y2 X1Y
A 4 23 16 529 92
B 4 22 16 484 88
C 3 16 9 256 48
D 3 23 9 529 69
E 3 24 9 576 72
F 4 26 16 676 104
G 4 24 16 576 96
H 1 16 1 256 16
I 3 19 9 361 57
J 4 26 16 676 104
K 4 25 16 625 100
L 2 15 4 225 30
Jumlah 39 259 137 5769 876

Maka skor kontinum dengan angka kasar pada butir 1 diperoleh:


n ∑ X 1 Y −( ∑ X 1)( ∑ Y )
r=
√¿¿¿
12 ( 876 )−( 39 )( 259 )
¿
√[ 12 ( 137 )− ( 39 ) ][ 12 ( 5769 )− ( 259 ) ]
2 2

411
¿
√( 123 ) ( 2147)
411
¿ =0,791
513,88

2) Soal no. 2

27
Perhitungan koefesien korelasi angka kasar untuk skor pada butir 2
( X 2 ) dengan skor total (Y ¿ diperoleh seperti berikut:
Responden X2 Y X22 Y2 X2Y
A 4 23 16 529 92
B 3 22 9 484 66
C 2 16 4 256 32
D 3 23 9 529 69
E 3 24 9 576 72
F 3 26 9 676 78
G 4 24 16 576 96
H 2 16 4 256 32
I 4 19 16 361 76
J 4 26 16 676 104
K 4 25 16 625 100
L 3 15 9 225 45
Jumlah 39 259 133 5769 862

Maka skor kontinum dengan angka kasar pada butir 2 diperoleh:


n ∑ X 2 Y −( ∑ X 2)( ∑ Y )
r=
√¿¿¿
12 ( 862 )−( 39 ) ( 259 )
¿
√[ 12 ( 133 )−( 39 ) ][ 12 ( 5769 )−( 259 ) ]
2 2

243
¿
√( 75 ) ( 2147)
243
¿ =0,605
401,27
3) Soal no. 3
Perhitungan koefesien korelasi angka kasar untuk skor pada butir 3
( X 3 ) dengan skor total (Y ¿ diperoleh seperti berikut:
Responden X3 Y X32 Y2 X3Y
A 3 23 9 529 69
B 3 22 9 484 66
C 2 16 4 256 32
D 3 23 9 529 69
E 4 24 16 576 96
F 4 26 16 676 104
G 4 24 16 576 96
H 2 16 4 256 32
I 2 19 4 361 38

28
J 4 26 16 676 104
K 3 25 9 625 75
L 1 15 1 225 15
Jumlah 35 259 113 5769 796

Maka skor kontinum dengan angka kasar pada butir 3 diperoleh:


n ∑ X 3 Y −( ∑ X 3)( ∑ Y )
r=
√¿ ¿ ¿
12 (796 )−( 35 ) ( 259 )
¿
√[ 12 ( 113 )−( 35 ) ][ 12 ( 5769 )−( 259 ) ]
2 2

487
¿
√( 131 ) (2147)
487
¿ =0,912
530,33
4) Soal no. 4
Perhitungan koefesien korelasi angka kasar untuk skor pada butir 4
( X 4) dengan skor total (Y ¿ diperoleh seperti berikut:
Responden X4 Y X42 Y2 X4Y
A 3 23 9 529 69
B 3 22 9 484 66
C 3 16 9 256 48
D 4 23 16 529 92
E 3 24 9 576 72
F 4 26 16 676 104
G 3 24 9 576 72
H 1 16 1 256 16
I 1 19 1 361 19
J 4 26 16 676 104
K 4 25 16 625 100
L 1 15 1 225 15
Jumlah 34 259 112 5769 777

Maka skor kontinum dengan angka kasar pada butir 4 diperoleh:


n ∑ X 4 Y −( ∑ X 4)( ∑ Y )
r=
√ ¿ ¿¿
12 ( 777 )−( 34 )( 259 )
¿
√[ 12 ( 112 )−( 34 ) ][ 12 ( 5769 )− ( 259 ) ]
2 2

29
518
¿
√( 188 ) ( 2147)
518
¿ =0,815
635,32
5) Soal no. 5
Perhitungan koefesien korelasi angka kasar untuk skor pada butir 5
( X 5 ) dengan skor total (Y ¿ diperoleh seperti berikut:
Responden X5 Y X52 Y2 X5Y
A 3 23 9 529 69
B 3 22 9 484 66
C 1 16 1 256 16
D 3 23 9 529 69
E 4 24 16 576 96
F 3 26 9 676 78
G 4 24 16 576 96
H 3 16 9 256 48
I 1 19 1 361 19
J 4 26 16 676 104
K 4 25 16 625 100
L 2 15 4 225 30
Jumlah 35 259 115 5769 791

Maka skor kontinum dengan angka kasar pada butir 5 diperoleh:


n ∑ X 5 Y −( ∑ X 5)( ∑ Y )
r=
√¿ ¿ ¿
12 ( 791 )−( 35 ) ( 259 )
¿
√[ 12 ( 115 )−( 35 ) ][ 12 ( 5769 )−( 259 ) ]
2 2

427
¿
√( 155 ) ( 2147)
427
¿ =0,740
576,87
6) Soal no. 6
Perhitungan koefesien korelasi angka kasar untuk skor pada butir 6
( X 6 ) dengan skor total (Y ¿ diperoleh seperti berikut:
Responden X6 Y X62 Y2 X6Y
A 3 23 9 529 69
B 3 22 9 484 66
C 2 16 4 256 32

30
Responden X6 Y X62 Y2 X6Y
D 3 23 9 529 69
E 4 24 16 576 96
F 4 26 16 676 104
G 3 24 9 576 72
H 4 16 16 256 64
I 4 19 16 361 76
J 3 26 9 676 78
K 4 25 16 625 100
L 3 15 9 225 45
Jumlah 40 259 138 5769 871

Maka skor kontinum dengan angka kasar pada butir 6 diperoleh:


n ∑ X 6 Y −( ∑ X 6 )(∑ Y )
r=
√¿ ¿ ¿
12 ( 871 )−( 40 )( 259 )
¿
√[ 12 ( 138 )−( 40 ) ] [ 12 ( 5769 ) −( 259 ) ]
2 2

92
¿
√( 56 ) (2147)
92
¿ =0,265
346,74
7) Soal no. 7
Perhitungan koefesien korelasi angka kasar untuk skor pada butir 7
( X 7 ) dengan skor total (Y ¿ diperoleh seperti berikut:
Responden X7 Y X72 Y2 X7Y
A 3 23 9 529 69
B 3 22 9 484 66
C 3 16 9 256 48
D 4 23 16 529 92
E 3 24 9 576 72
F 4 26 16 676 104
G 2 24 4 576 48
H 3 16 9 256 48
I 4 19 16 361 76
J 3 26 9 676 78
K 2 25 4 625 50
L 3 15 9 225 45
Jumlah 37 259 119 5769 796

Maka skor kontinum dengan angka kasar pada butir 7 diperoleh:

31
n ∑ X 7 Y −( ∑ X 7 )(∑ Y )
r=
√¿ ¿ ¿
12 (796 )−( 37 )( 259 )
¿
√[ 12 ( 119 )−( 37 ) ][ 12 ( 5769 )− ( 259 ) ]
2 2

−31
¿
√( 59 ) (2147)
−31
¿ =−0,087
355,91

Berdasarkan penjabaran di atas dapat dirangkum menjadi berikut:


No.
Xt r Hitung r Tabel Status
Butir
1 39 0.791 0.576 Valid
2 39 0.605 0.576 Valid
3 35 0.912 0.576 Valid
4 34 0.815 0.576 Valid
5 35 0.74 0.576 Valid
6 40 0.265 0.576 Drop
7 37 -0.087 0.576 Drop

Catatan:
Untuk r tabel dengan n = 12 dan alpha 5%
df =n−2=12−2=10
Lihat tabel nilai koefisien korelasi “r”
Df 5%
10 0,576

b. Realibilitas butir angket


Koefisien realibilitas skor butir kontinum

(
∑ Si
)
2
k
r¿= 1−
k−1 St
2

Langkah-langkah menentukan nilai reabilitas butir angket:


1) Menjumlahkan skor-skor yang dicapai oleh 12 responden.
Nomor No. Angket Xt Xt2

32
Responden X1 X2 X3 X4 X5
A 4 4 3 3 3 17 289
B 4 3 3 3 3 16 256
C 3 2 2 3 1 11 121
D 3 3 3 4 3 16 256
E 3 3 4 3 4 17 289
F 4 3 4 4 3 18 324
G 4 4 4 3 4 19 361
H 1 2 2 1 3 9 81
I 3 4 2 1 1 11 121
J 4 4 4 4 4 20 400
K 4 4 3 4 4 19 361
L 2 3 1 1 2 9 81
Jumlah 39 39 35 34 35 182 2940

2) Mencari jumlah kuadrat butir 1 sampai 5.


Nomor No. Angket Jumlah Kuadrat Butir (JK)
Responden X1 X2 X3 X4 X5 X12 X22 X32 X42 X52
A 4 4 3 3 3 16 16 9 9 9
B 4 3 3 3 3 16 9 9 9 9
C 3 2 2 3 1 9 4 4 9 1
D 3 3 3 4 3 9 9 9 16 9
E 3 3 4 3 4 9 9 16 9 16
F 4 3 4 4 3 16 9 16 16 9
G 4 4 4 3 4 16 16 16 9 16
H 1 2 2 1 3 1 4 4 1 9
I 3 4 2 1 1 9 16 4 1 1
J 4 4 4 4 4 16 16 16 16 16
K 4 4 3 4 4 16 16 9 16 16
L 2 3 1 1 2 4 9 1 1 4
13 11
39 39 35 34 35 137 113 115
Jumlah 3 2

3) Menghitung varians butir 1 sampai 5.

(∑ X ¿ )
2

2
∑ X −
n
¿
2

S¿ =
n
( 39 )2
137−
2 12
Si 1 = =0,85
12

33
2
(39)
133−
2 12
Si 2 = =0,52
12
(35)2
113−
2 12
Si 3 = =0,91
12
2
( 34)
112−
12
Si 42 = =1,30
12
2
(35)
115−
2 12
Si 5 = =1,08
12

4) Mencari jumlah varians skor butir secara keseluruhan.


∑ S i2 =¿ S i 12 + Si 22 +S i 32+ S i 42+ S i 52 ¿
¿ 0,85+0,52+0,91+1,30+1,08=4,66
5) Mencari varians total ( St 2 ¿ dengan menggunakan rumus:
2
(∑ X t ) ( 182 )2
2
∑ Xt − 2
N
2940−
12
St = =
N 12
¿ 14,97
6) Mencari koefisien realibilitas tes, dengan rumus:

(
∑ Si = 5 1− 4,66 =0,86
)
2

r¿=
k
k−1
1−
S t2 5−1 14,97 ( )
Dapat disimpulkan bahwa nilai realibilitas 0,86 sudah reliable.

D. Contoh Pengujian Validitas dan Realibilitas dengan SPSS


Validitas maupun reliabilitas angket dapat dihitung menggunakan
SPSS. Contoh: Angket motivasi berprestasi dengan 15 butir yang diujikan
kepada 32 responden.
ANGKET MOTIVASI BERPRESTASI
Petunjuk: Berikut disajikan pernyataan- pernyataan atau statemen tentang
Motivasi Berprestasi. Silahkan menyatakan persepsi Anda tentang
Motivasi Berprestasi di sekolah tempat Anda bekerja dengan melingkari
pada kolom skala.

34
Sejauh mana persetujuan Anda dengan pernyataan ini? , Jika anda pilih:
1. = sangat tidak setuju (STS)
2. = tidak setuju (TS)
3. = setuju (S)
4. = sangat setuju (SS)

No Pernyataan STS TS S SS
1 2 3 4
1 Tujuan belajar mengajar terca pai apabila siswa
tuntas dalam belajar
2 Saya yakin dengan kemampuan diri sendiri dalam
mencapai keberhasilan pengajaran
3 Saya yakin dapat bersaing dengan rekan sejawat
dengan wajar demi meningkatkan karir
4 Saya merasa bangga menjadi seorang guru tanpa
mempertimbangkan pendapatan karena hanya
untuk pengabdian
5 Saya bersungguh-sungguh dalam tugas mengajar
6 Saya membuat penilaian hasil belajar siswa
7 Menindaklanjuti saran dapat memperlancar
pekerjaan berikutnya
8 Saya siap menghadapi resiko dalam melaksanakan
kegiatan belajar mengajar
9 Saya dapat melaksanakan tugas lain yang diberikan
atasan
10 Saya yakin pada kemampuan saya sendiri untuk
mengerjakan tugas-tugas lain yang dibebankan
oleh atasan.
11 Saya yakin persaingan sehat dan fair membuat
bekerja menjadi lebih baik
12 Saya merasa bangga jika telah bekerja keras untuk
menyelesaikan pekerjaan
13 Saya bersungguh-sungguh dalam melaksanakan
tugas-tugas lain yang dibebankan oleh atasan
14 Saya mengomunikasikan hasil belajar kepada
siswa
15 Kritik yang diberikan orang lain tidak
banyak manfaatnya bagi penyelesaian tugas
selanjutnya.

1. UJI VALIDITAS
Langkah – langkah:
a. Memasukkan skor angket ke tabel bantu dengan program excel
NO BUTIR PERNYATAA N TOTAL

35
RESPONDEN 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
1 4 4 1 4 4 3 4 4 4 3 3 3 4 4 1 50
2 4 4 2 4 4 1 4 4 4 3 3 2 4 4 4 51
3 3 4 3 3 3 2 3 3 3 4 4 4 3 3 3 48
4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 2 47
5 4 3 4 4 4 3 4 4 4 3 3 3 4 4 4 55
6 4 3 3 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 56
7 3 3 3 1 3 4 1 3 3 4 4 4 3 3 1 43
8 3 3 1 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 45
9 4 4 1 4 4 3 4 4 2 2 3 3 4 4 4 50
10 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 58
11 4 3 3 4 4 4 3 3 4 3 4 4 4 3 3 53
12 3 4 4 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 4 2 46
13 3 4 3 2 3 3 4 4 3 3 4 3 3 4 4 50
14 3 3 1 3 3 4 3 4 1 1 4 4 3 3 3 43
15 4 3 4 4 4 3 3 3 4 4 3 3 4 3 2 51
16 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 3 3 4 4 4 56
17 3 3 1 3 3 3 3 4 3 4 4 3 3 3 3 46
18 3 3 4 3 3 4 3 3 2 2 3 4 3 3 1 44
19 4 3 4 4 4 4 2 3 3 4 3 4 4 3 4 53
20 4 4 3 4 4 3 3 4 3 4 3 3 4 4 2 52
21 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 48
22 4 3 4 4 4 4 4 3 2 2 4 4 4 3 1 50
23 4 4 3 1 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 3 53
24 3 4 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 48
25 3 3 3 3 3 3 4 4 4 3 4 3 3 3 2 48
26 4 3 4 4 4 4 4 3 2 2 4 4 4 4 4 54
27 3 4 4 2 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 2 47
28 3 4 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 48
29 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 4 48
30 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 3 4 4 4 3 56
31 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 3 4 4 4 2 55
32 3 4 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 49

36
b. Mendefinisikan variabel dalam SPSS

c. memasukkan data ke dalam SPSS

37
d. Menganalisis data
Klik Analyze - Correlate - Bivariate

e. Masukkan semua item ke kotak Variables

38
f. Klik OK dan Tampilkan hasil analisis

39
40
Dari hasil analisis di dapat nilai skor item dengan skor total. Nilai ini kemudian kita bandingkan dengan nilai
r tabel. R tabel dicari pada signifiklan 5% dengan uji 2 sisi dan n=32 maka di dapat r tabel sebesar 0.349. jika
nilai r hasil analisis kurang dari (<) r tabel, maka dapat disimpulkan bahwa item-item tersebut tidak
berkorelasi signifikan dengan skor total (dinyatakan tidak valid) dan harus dikeluarkan atau diperbaiki.

Tabel Rangkuman Hasil Uji Validitas Motivasi Berprestasi

NO R
BUTIR HITUNG KETERANGAN INTEPRESTASI
1 0,826 ≥ 0,349 Valid
2 0,228 < 0,349 Tidak Valid
3 0,392 ≥ 0,349 .................
4 0,570 ≥ 0,349 ................
5 0,826 ≥ 0,349 ................
6 0,079 < 0,349 ................
7 0,441 ≥ 0,349 ................
8 0,371 ≥ 0,349 ................
9 0,371 ≥ 0,349 ................
10 0,286 < 0,349 ...............

41
42
2. UJI RELIA BILITAS
Dari hasil uji validitas, butir-butir soal yang valid kemudian dianalisis
reliabiliasnya, dengan langkah- langkah:
a. Membuka data pada hasil skor kuisioner pada SPSS (sama pada
pengujian validitas)
b. Menganalisis : Analysis → scale →Reliability Analysis

c. Memasukkan seluruh variabel yang valid (dari hasil pengujian validitas)


ke kotak items

43
d. Klik Statistic, pada Descriptives pilih For klik Scale If Item Deleted Klik
Continue

e. Klik OK dan Keluar hasil analisis:

Reliability Statistics
Cronbach's N of Items
Alpha
,741 9

Dari hasil analisis di dapat nilai Alpha sebesar 0.741, sedangkan nilai r
kritis (uji 2 sisi) pada signifikansi 5% dengan n = 32 (df=n-2= 30), di
dapat sebesar 0.3494,. maka dapat disimpulkan bahwa butir-butir
instrument penelitian tersebut reliable.

44
BAB III
PENUTUP

A. Simpulan
Validitas dapat diartikan sama dengan kecermatan. Dimana validitas tes
dikatakan valid apabila tes tersebut mengukur apa yang hendak diukur.
Cara mencari koefisien validitas dapat digunakan 3 macam, yaitu dengan
menggunakan rumus:
a. Korelasi produk moment memakai simpangan.
b. Korelasi produk moment memakai angka kasar (raw score).
c. Korelasi metode rank (rank method correlation).
Reliabilitas dapat diartikan sama dengan kekonsistensi atau keajegan.
Dimana suatu tes dapat dikatakan reliabel jika selalu memberikan hasil yang
sama bila diteskan pada kelompok yang sama pada waktu atau kesempatan
yang berbeda.
Cara mencari koefesien reabilitas tes, yaitu:
a. Bentuk objektif, dengan menggunakan formula Kuder Richardson 20 (K-R
20) atau formula Kuder Richardson 21 (K-R 21).
b. Bentuk essay dan angket, dengan menggunakan rumus Alpha.
Cara menganalisis valid atau tidaknya suatu data dapat
dilihat dari nilai r. Jika nilai r hasil analisis kurang dari (<) r tabel,
maka dapat disimpulkan bahwa item-item tersebut tidak
berkorelasi signifikan dengan skor total (dinyatakan tidak valid)
dan harus dikeluarkan atau diperbaiki.
Cara menganalisis reliabel atau tidaknya suatu data dapat
dilihat dari nilai Alpha. Sebagai contoh jika nilai Alpha sebesar
0.741, sedangkan nilai r kritis (uji 2 sisi) pada signifikansi 5%
dengan n = 32 (df=n-2= 30), di dapat sebesar 0.3494,. maka dapat
disimpulkan bahwa butir-butir instrument penelitian tersebut
reliable.

45
DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 1991. Dasar-dasar evaluasi pendidikan. Jakarta: Bumi


aksara.
Arikunto, Suharsimi. 1999. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek. ed.
Rev. IV. Yogyakarta: Rineka Cipta.
Azwar, Syaifuddin. 1997. Reliabilitas dan Validitas. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Erman, Evaluasi Pembelajaran Matematika. Bandung: Universitas Pendidikan
Indonesia. 2003.

Kusaeri dan Supranato. 2012. Pengukuran Dan Penilaian Pendidikan.


Yogyakarta: Graha Ilmu.
Purwanto, Ngalim. Prinsip-prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran. Bandung:
PT Remaja Rosdakarya. 2012..
Sukardi, M. Evaluasi Pendidikan Prinsip & Operasionalnya. Jakarta: Bumi
Aksara. 2011.
Sudjana,Nana. 1999. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja
Rosdakarya.
Suryabrata, S. 2000. Metodologi Penelitian. Jakarta: Raja Grafindo
Widoyoko, Eko Putro. Evaluasi Program Pembelajaran. Yogyakarta: Pustaka
Pelajar. 2014.
Zein, Mas’ud dan Darto. Evaluasi Pembelajaran Matematika. Pekanbaru: Daulat
Riau. 2012.
https://www.kajianpustaka.com/search?
q=pengertian+jenis+dan+cara+menghitung+validitas

46

Anda mungkin juga menyukai