Anda di halaman 1dari 19

PENGEMBANGAN SISTEM EVALUASI PAI

Menguraikan Evaluasi, Penilaian dan Pengukuran serta Tujuan


Evaluasi Hasil Belajar Menurut Para Ahli

Makalah Diajukan dalam pemenuhan tugas mata kuliah Pengembangan Sistem


Evaluasi PAI

DOSEN MATA KULIAH


Umar S.Pd.I., M.Pd.I.
DISUSUN OLEH: KELOMPOK 1

DINA ISLAMIAH (190101013)

JENITA TRIANDANA (190101024)

PRODI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM MUHAMMADIYAH SINJAI

TAHUN 2021/2022

i
KATA PENGANTAR
Puji syukur senantiasa kita panjatkan atas kehadirat Allah yang masih
memberikan kesempatan dan kesehatan kepada penulis, sehingga mampu
menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Shalawat serta salam semoga
selalu tercurahkan kepada Nabi Muhammad Sallallahu ‘Alaihi Wa Sallam beserta
keluarga dan para sahabatnya hingga pada umatnya sampai akhir zaman.

Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah
Pengembangan Sistem Evaluasi PAI dan pada kesempatan ini penulis
menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan
bantuan dan dukuangan sehingga makalah ini selesai dengan tepat waktu.

Kami berharap semoga makalah ini bisa menambah pengetahuan para


pembaca. Namun terlepas dari itu, kami memahami bahwa makalah ini masih jauh
dari kata sempurna sehingga kami sangat mengharapkan kritik serta saran yang
membangun demi terciptanya makalah selanjutnya yang lebih baik lagi.

Sinjai, 29 September 2021

Penulis,

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR........................................................................................................ii
DAFTAR ISI.....................................................................................................................iii
BAB I.................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.............................................................................................................1
A. LATAR BELAKANG..........................................................................................1
B. RUMUSAN MASALAH......................................................................................2
C. BATASAN MASALAH.......................................................................................2
BAB II...............................................................................................................................3
PEMBAHASAN................................................................................................................3
A. EVALUASI...........................................................................................................3
B. PENILAIAN DAN PENGUKURAN...................................................................5
C. TUJUAN EVALUASI HASIL BELAJAR MENURUT PARA AHLI...........12
BAB III............................................................................................................................15
PENUTUP.......................................................................................................................15
A. KESIMPULAN...................................................................................................15
B. SARAN................................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................16

iii
BAB I

PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Pembelajaran merupakan investasi yang paling utama bagi setiap bangsa
apalagi bagi bangsa yang sedang berkembang yang giat membangun negaranya.
Pembangunan hanya dapat dilakukan oleh manusia yang dipersiapkan melalui
pembelajaran, guna mencapai esensi kemanusiaan yaitu sebagai khalifah di atas
bumi. 1
Evaluasi merupakan bagian dari proses pembelajaran yang secara
keseluruhan tidak dapat dipisahkan dari kegiatan mengjar, melaksanakan evaluasi
yang dilakukan dalam kegiatan mengajar, melaksanakan evaluasi yang dilakukan
dalam kegiatan pendidikan mempunyai arti yang sangat utama, karena evaluasi
merupakan alat ukur atau proses untuk mengetahui tingkat pencapaian
keberhasilan yang telah dicapai peserta didik atas bahan ajar atau materi-materi
yang telah disampaikan, sehingga dengan adanya evaluasi maka tujuan dari
pembelajaran akan terlihat secara akurat dan meyakinkan.2
Pengukuran dalam pendidikan atau pembelajaran merupakan suatu
prosedur penerapa angka atau simbol terhadap atribut suatu objek atau kegiatan
maupun kejadian sesuai dengan aturan-aturan tertentu. Melakukan pengukuran
seseorang dapat menyediakn informasi dalam berbagai aspek yang relevan dengan
keputusan yang diambil.3
Selanjutnya, penilaian pembelajaran dimaksudkan untuk mencapai
kompetensi peserta didik dalam bidang tes, pengukurab dan asesemen, serta
evaluasi hasil pembelajaran. Melalui bahan kajian ini para guru memiliki
kemampuan melakukan pemahaman dan lebih menguasai tentang konsep dasar
penilaian, tes, pengukuran, dan asesmen hasil belajar peserta didik sebagai bagian
integral dari tugas guru. 4
1
Nasution, Teknologi Pendidikan (Jakarta: Bumi Aksara, 2008), h. 5.
2
Idrus L, “Evaluasi Dalam Proses Pembelajaran”, Jurnal Adaara, Volume 9, Nomor 2,
2019, h. 920.
3
A. Muri Yusuf, Asesemen dan Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Kencana, 2015), h. 10.
4
Meriyati Teluma dan Wanto Rivaie, Penilaian, (Kalimantan Barat: PGRI Prov
Kalbar, 2019), h. 1.
Untuk lebih jelasnya, pada kesempatan ini kami sebagai penulis akan
membahas mengenai evaluasi, pengukuran dan penilaian hasil belaja”r. adapun
judul makalah kami yaitu: “Menguraikan Evaluasi, Penilaian dan Pengukuran
serta Tujuan Evaluasi Hasil Belajar Menurut Para Ahli.”

B. RUMUSAN MASALAH
Adapun rumusan masalah dalam makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Bagaimanakah pengertian evaluasi?
2. Bagaimanakah pengertian pengukuran dan penilaian?
3. Apakah tujuan evaluasi hasil belajar menurut para ahli?

C. BATASAN MASALAH
Untuk menguraikan evaluasi, penilaian dan pengukuran serta tujuan
evaluasi hasil belajar menurut para ahli.

BAB II

PEMBAHASAN
A. EVALUASI

2
Evaluasi dalam bahasa Indonesia merupakan istilah serapan yang berasal
dari bahasa Inggris evaluation. Evaluation berasal dari kata value yang berarti
nilai. Selanjutnya dari kata nilai terbentuklah istilah atau kata jadian “penilaian”
yang digunakan sebagai padanan dari istilah evaluasi, karena memang penilaian
dapat diartikan sebagai tindakan memberi nilai tentang kualitas sesuatu.5
Selanjutnya tentang istilah evaluasi, akan dikemukakan beberapa
pendapat dari para pakar evaluasi. Carl H. Witherington (1952) dalam Zainal
Arifin (2009:5) “an evaluastion is a declaration the something has or does not
have value.” Hal senada dikemukakan pula oleh wand dan brown (1957), bahwa
evaluasi berarti “... refer to the act or process to determining the value of
something”. Kedua pendapat ini menegaskan pentingnya nilai (value) dalam
evaluasi. Padahal, dalam evaluasi bukan hanya berkaitan dengan nilai tetapi juga
arti atau makna. Sebagaimana dikemukakan Guba dan Lincoin (1985), bahwa
evaluasi sebagai “a process for describing and evaluand and judging its merit
and wort”. Jadi evaluasi adalah suatu proses untuk menggambarkan peserta didik
dan menimbangnya dari segi nilai dan arti. Definisi ini menegaskan bahwa
evaluasi berkaitan dengan nilai dan arti.6
Sufflebeam dan Shinkfeld menyebutkan bahwa evaluasi merupakan suatu
proses menyediakan informasi yang dapat dijadikan sebagai pertimbangan untuk
menentukan harga dan jasa dari tujuan yang dicapai, desain, implementasi, dan
dampak untuk membantu keputusan, membantu pertanggungjawaban dan
meningkatkan pemahaman terhadap fenomena.
Norman E. Gronlund menyatakan evaluasi sebagai suatu proses
sistematik dalam menentukan tingkat pencapaian tujuan instruksional oleh siswa.
Selanjutnya, Suherman dan Sukjaya menyatakan bahwa evaluasi sifatnya
lebih luas dari pengukuran. Evaluasi meliputi aspek kuantitatif dan kualitatif.
Evaluasi selain menyangkut pengukuran, berlanjut dengan pemberian nilai
(valuing) berupa keputusan-keputusan maupun nilai tingkah laku yang diukur.
Sejalan dengan Suherman dan Sukjaya, Sudjono menyebutkan bahwa valuasi

Sitti Mania, Pengantar Evaluasi Pengajar, Alauddin University Press, 2012, h. 4.


5

6
Zainal Arifin, Evaluasi Pembelajaran Prinsip Teknik Prosedur, (Bandung: PT
Remaja Rosdakarya, 2009), h. 5.

3
adalah kegiatan atau proses untuk menilai sesuatu yang mencakup dua kegiatan,
yaitu kegiatan pebgukuran dan penilaian. Dengan demikian, dapat disimpulkan
bahwa evaluasi merupakan suatu proses sistematis yang mencakup kegiatan
pengukuran dan penilaian untuk dijadikan pertimbangan dalam mengambil
keputusan. 7
Evaluasi adalah suatu tindakan atau suatu proses untuk menentukan nilai
dari sesuatu. Evaluasi hasil belajar peserta didik berarti kegiatab menilai proses
dan hasil belajar siswa baik yang berupa kegiatan kulikuler, kokulikuler, maupun
ekstrakulikuler.8
Evaluasi merupakan suatu proses menyediakan informasi yang dijadikan
sebagai pertimbangan untuk menentukan harga dan jasa (the worth and merit)
dari tujuan yang dicapai, desain, implementasi dan dampak untuk membantu
membuat keputusan, membantu pertanggungjawaban dan meningkatkan
pemahaman terhadap fenomena. Menurut rumusan tersebut, inti dari evaluasi
adalah penyediaan informasi yang dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan
dalam mengambil keputusan.9
Evaluasi merupakan proses yang menentukan sejauh mana tujuan
pendidikan dapat dicapai, dalam pelaksanaan evaluasi dilakukan, yaitu 1)
penentuan fokus yang akan dievaluasi (focusibg the evaluation), 2) penyusunan
desain evaluasi (designing the evaluation), 3) pengumpulan informasi, (collecting
information) 4) analisis dan implementasi informasi (analyzing and interpreting),
5) pembuatan laporan (managing evaluation), 6) evaluasi untuk evaluasi
(evaluasing evaluation).10
Evaluasi adalah judgment terhadap nilai atau implikasi dari hasil
pengukuran. Menurut definisi ini evaluasi selalu didahului dengan kegiatan
pengukuran dan penilaian. Pengukuran membandingkan pengamatan dengan

7
Nur fitriani zainal, pengukuran, Assessment dan evaluasi dalam pembelajaran
matematika, jurnal pendidikan matematika, volume 3, nomor 1, mei 2020, h.11-12.
8
Nur Hamiyah dan Mohammad Jouhar, Pengantar Manajemen Pendidikan di
Sekolah, Prestasi Pustaka, 2015, h. 48.
9
Nur Hamiyah dan Mohammad Jouhar, Pengantar Manajemen Pendidikan di
Sekolah, h. 25
10
Eko Putro Widoyoko, Evaluasi Program Pembelajaran, Pustaka Pelajar, 2016, h.
4.

4
kriteria, penilaian menjelaskan dan menafsirkan hasil pengukuran, sedangkan
evaluasi penetapan nilai atau implikasi suatu perilaku baik perilaku individu atau
lembaga. Hal ini menunjukkan bahwa setiap kegiatan evaluasi melibatkan
pengukuran dan penilaian dan sifatnya hierarki artinya ketiga kegiatan tersebut
dalam kaitannya dengan proses belajar mengajar tidak dapat dipisahkan satu sama
lain dan dalam pelaksanaannya harus dilaksanakan secara berurutan.11
Evaluasi merupakan tindakan yang dilakukan dengan tujuan untuk
mengetahui tingkat keberhasilan dari sesuatu program pendidikan, pengajaran
ataupun pelatihan yang telah dilaksanakan.12

B. PENILAIAN DAN PENGUKURAN


1. Penilaian
Penilaian adalah proses pengumpulan informasi untuk menentukan
sejauh mana tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan tercapi. Informasi itu
dapat berupa pendapat guru, orang tua, kualitas buku, hasil penilaian dan
sikap siswa. Alat evaluasi dapat berupa tes, kuesioner, wawancara, dan
observasi. Penilaian meruppakan semua metode yang digunakan untuk
mengumpulkan informasi mengenai pengetahuan, kemampuan, pemahaman,
sikap, dan motivasi siswa.
Jika dalam pengajaran, kita memiliki elemen siswa sebagai input,
pembelajaran disekolah dan kelas sebagai proses, dan kompetensi lulusan
sebagai hasil, kegiatan penilaian terjadi baik pada awal, proses, maupun pada
akhir pembelajaran. Pada awal pembelajaran, penilaian dilakukan untuk
menentukan kemampuan awal siswa (diagnostik) atau penempatan
(placement) siswa pada kelompok belajar tertentu. Pada saat pembelajaran
berlangsung, kegiatan penilaian dilakukan untuk mengukur ketercapaian
tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan dan hasilnya digunaikan sebagai
feedback atas kegiatan pembelajaran yang dilakukan (formatif). Setelah
kegiatan pembelajaran pada periode tertentu selsaoi dilakukan, mislanya pada
11
M. Ilyas Ismail, Asesmen dan Evaluasi Pembelajaran, (Makassar; Cendekia
Publisher, 2020), h. 13.
12
M. Ilyas Ismail, Asesmen dan Evaluasi Pembelajaran, h. 13.

5
akhir semester atau akhir jenjang pendidikan tertentu (SD,SMP,SMA),
penilaian dilakukan untuk mengukur ketercapaiaan keseluruhan tujuan
kurikulum yang telah ditetapkan pada jenjang pendidikan tertentu (sumatif)
dan hasilnya digunakan sebagai laporan kepada siswa tentang hasil belajarnya
kepada guru, orang tua siswa, masyarakat dan pemerintah sebagai wujud
akuntabilitas penyelenggaraaan pendidikan. 13
Penilaian pendidikan merupakan proses pengumpulan informasi
untuk mengukur pencapaian hasil belajar peserta didik mencakup: penilaian
otentik, penilaian diri, penilaian berbasis portofolio, ulangan, ulangan harian,
ulanagn tengah semester, ulangan akhir semester, ujian tingkat kompetensi,
ujian mutu tingkat kompetnsi, ujian nasional, dan ujian sekolah/madrasah.
Dalam permendikbud Nomor 66 Tahun 2013 tentang Standar Penilaian
Pendidikan disebut bahwa penilaian hasil belajar peserta didik pada jenjang
pendidikan dasar dan menengah didsarkan pada prinsip-prinsip sebagai
berikut:
a. Objektif, berarti penilaian berbasis pada standar tidak dipengaruhi faktor
subjektivitas penilai.
b. Terpadu, berarti penilaian oleh pendidik dilakukan secara terencana,
menyatu dengan kegiatan pembelajaran, dan berkesinambungan.
c. Ekonimis, berarti penilaian yang efisien dan efektif dalam perencanaan,
pelaksanaan, dan pelapolarannya.
d. Transparan, berarti prosedur penilaian, kriteria penilaian, dan dasar
pengambilan keputusan dapat diakses oleh semua pihak.
e. Akuntabel, berarti penilaian dapat dipertanggungjawabkan kepada pihak
internal sekolah maupun eksternal untuk aspek teknik, prosedur, dan
hasilnya.
f. Edukatif, berarti mendidik dan memotivasi pserta didik dan guru.

Jika dibandingkan dengan prinsip-prinsip penilaian penilaian hasil


belajar diatas denan prinsip-prinsip umum ditetapkan oleh Badan Standar

13
Nunung niriyah, evaluasi pembelajaran, juenal edueksos, volume 3, nomor 1,
januari-juni 2014, h. 74.

6
Nasional pendidikan, maka Nampak prinsip-prinsip di atas lebih ringkas
daripada yang ditetapkan oleh BNSP. Demikian pula secara subtansi tidak
ditemukan perbedaan yang cukup mencolok antara prinsip penilaian yang
ada dalam Permendikbud No. 66 tentang standar Penilaian Pendidikan
dengan yang ditetapkan oles BNSP. BNSP juga menegaskan bahwa dalam
proses penilaian perlu pula diperhatikan prinsip-prinsip khusus sebagai
berikut:

1. Penilaian ditujukan unuk mengukur pencapaian kompetensi


2. Penilaian menggunakan acuan kriteria, yaitu keputusan yang diambil
berdasarkan apa yang seharusnya dapat dilakukan oleh peserta didik
setelah mengikuti proses pembelajaran.
3. Penilaian dilakukan secara keseluruhan dan berkelanjutan
4. Hasil penilaian digunakan untuk menentukan tindak lanjut
5. Penilaian harus sesuai dengan pengalaman belajar yang ditempuh
dengan proses pembelajaran.14
Menilai adalah mengambil suatau keputusan terhadap sesuatu
dengan ukuran baik bururknya. The Task Group On assessment and Teest
(TGAT) mendeskripsikan asesmen atau penilaian sebagai semua cara yang
digunakan untuk menilai unjuk kerja individu atau kelompok. Sedangkan
Popham mendefinisikan asesmen dalam konteks pendidikan sebagai sebuah
usaha secara formal untuk menentukan status siswa berkenaan dengan
berbagai kepentingan pendidikan.
Boyer dan Ewel mendefinisikan asesmen sebagai proses yang
menyediakan informasi tebntang individu siswa, tentang kurikulum atau
program, tentang institusi atau segala sesuatu yang berkaitan dengan sistem
institusi.
Assessment (penilaian) juga dapat diartikan sebagai suatu proses
pengumpulan data dan/atau informasi (termasuk didalamnya pengolahan
dan pendokumentasian) sejarah sistematis tentang suatru atribut, orang atau

14
Umi salamah, penjaminan mutu penilaian pendidikan, evaluasi, volume 2, nomor 1,
mart 2018, h. 274.

7
objek, baik berupa data kualitatif maupun kuantitatif tebntang jumlah,
keadaan, kemampuan atau kemajuan suartu atribut, objek atau
orang/individu yang dinilai tanpa merujuk pada keputusan nilai (Value
judgement).15
Salah satu bagian penting dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran
adalah teknik penilaian (assesement) hasil pembelajaran. Ada serankaian
aspek yang berkaitan erat dengan penilaian hasil pembelajaran yang bersifat
kongruen terhadap berbagai teori mengenainya. Aspek-aspek yang berkaitan
erat dengan penilaian hasil pembelajaran mencakup beberapa istilah penting
yakni penilaian, pengukuran, dan evaluasi.
Penilaian merupakan istilah sangat umum yang menjelaskan banyak
teknik yang digunakan untuk mengukur dan menilai perilaku maupun
prestasi siwa.
Pengukuran merupakan penggunaan bilangan orang atau objek
berdasarkan karakteristik yang dimiliki oleh orang atau objek tersebut.
Sedangkan evaluasi melibatkan peggunaan ukuran untuk membuat
keputusan mengeni atau menentukan kualitas orang atau objek. Penilaian
memiliki beberapa tipe, yakni penilaian formal dan informal, penilaian
kelas, penilaian diagnostic, penilaian informtif, dan penilaian sumatif.
Masing-masing tipe penilaian ini memiliki pengertian dan karakteristika
tersendiri. Penilaian kelas, yang disebut pula sebagai penilaian penempatan
(placement assesement), merupakan tes yang diadakan pada dua mimnggu
pertama dalam semester dan dirancang untuk mengukur keterampilan dasar
siswa. Penilaian diagnostic merupakan setiap bentuk penilaian yang
digunakan untuk mengidentifikasi kekurangan masing-masing siswa dalam
pembeajaran. Penilaian formatif merupakan setiap bentuk penilaian yang
digunakan pada saat materi pelajaran sedang diajarkan dan pada dasarnya
digunakan utuk memberi masukan kepada guru mengenai perkembangan
kegiatan pembelajaran. Penilaian sumatif dilaksanakan pada masa akhir

15
Ahmad suriadi, evaluasi pembelajaran, Sukabumi: CV Jejak, 2020, h. 8-9.

8
pembelajaran untuk menentukan tingkat kompetensi siswa terhadap seluruh
materi pembelajaran dan kenaikan kelas. 16
Untuk menentukan berhasil atau gagalnya siswa menempuh
pendidikan dalam suatu lembaga, secara umum digunakan tolak ukur hasil
belajar untuk mengetahui kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa,
maka setiap kegiatan hendaknya guru melakukan penilaian. Penilaian bukan
hanya merupakan kebutuhan yang inheren akan tetapi juga memegang
peranan strategis dalam manajemen mutu pendidikan. Penilaian yang
direncanakan dan dilakukan secara baik akan mampu mendorong dan
memacu terjadinya peningkatan mutu pendidikan secara terus menerus
(continuous improvement) pada setiap tahap dan kegiatan pendidikan.
Penilaian yang baik akan menyediakan informasi evlaluasi yang
komprehensif pada waktu yang tepat tentang kekuatan dan kelemahan suatu
kegiatan pembelajaran atau program pendidikn sehingga menghasilkan
keputusan-keputusan yang tepat.
Penilaian hasil belajar yang dilakukan oleh pendidik menggunkan
berbagai teknik penilaian, seperi penilaian berupa tes, observasi, penugasan,
perseorangan atau kelompok, yang sesuai dengan karakteristik kompetensi
dan tingkat perkembangan peserta didik. Namun, sebagaian besar pendidik
masih mengalami kendala dalam melakukan penilaian hasil belajar di kelas.
Salah satu kendala yang dialami guru terutama yang berkaitan dengan cara
atau langkah-langkah yang dilakukan dalam peyusunan instrumen penilaian
hasil belajar sesuai kondisi siswa mereka17

2. Pengukuran
Pengukuran berasal dari kata kerja yaitu mengukur. Mengukur
adalah membandingkan sesuatu dengan satu ukuran. Pengukuran sendiri
bersifart kuantitatif. Didalam istilah asingnya, measurement. Pengukuran

16
Zaimun am, tekhnik penilaian hasil pembelajaran, rausyan, volume 14, nomor 2
september 2018, h. 53.
17
Akhmad kunaini, penilaian pembelajaran tematik dimadrasah, jurnal padaggik,
volume 4, nomor 2, juli-desember 207, h. 147.

9
dinyatakan sebagai penetapan angka terhadap individual atau karakteristiknya
menurut aturan tertentu.
Hill menyatakan bahwa pengukuran adalah penetapan angka pada
atribut objek, peristiwa atau orang sesuai aturan. Adapun Campbell
merumuskan bahwa pengukuran sebagai penugasan angka ke objek atau acara
dengan aturan. Adapula ahli lain menyatakan bahwa pengukuran dapat pula
diartikan sebagai proses dimana informasi tentang atribut atau karakteristik
meeka ditentukan dan dibedakan.
Widoyoko menyebutkan pengukuran merupakan kuantifikasi atau
penetapan angka tentang karakteristik atau keadaan individu menurut aturan-
aturan tertentu. Asmawi Zainul dan Noehi Nasution jug memberikan definisi
yang serupa mengenai pengukuran, yaitu pemberian angka kepada suatu
atribut atau karakteristik tertentu menurut atauran atau formulasi yang jelas.
Dengan demikian, secara sederhana pengukuran dapat dikatakan sebagai
kegiatan pemberian atau penetapan angka pada objek yang diukur yang
disesuaikan dengan kriteria-kriteria tertentu sesuai dengan objek tersebut.18
Kesimpulan dari pendapat para ahli yang telah disebutkan ialah
bahwa pengukuran merupakan proses pemberian angka atau simbol terhadap
suatu objek atau kegiatan menurut aturan-aturan tertentu. Prosedur
pengukursan tidak memberikan makna atauy keputusan terhadap suartu objek
atau kajian tertentu, seperti menyatakan lulus tidaknya seseorang. Karena
pada hakikatnya pengukuran yang dimaksud disini ialah bukan mengukur
suatu benda, orang atau objek tertentu, melainkan mengukur kualitas dari
benda, orang atau objek tersebut, sehingga pengukuran dapat digunakan oleh
pendidik maupun tenaga kependidikan lainnya dalam pengumpulan informasi
kuantitatatif.19
Pengukuran diartikan sebagai suatu proses dimana kita mengenakan
angka-angka kepada barang atau gejala-gejala berdasarkan aturan-aturan
tertentu. Pendapat yang lebih lengkap dikemukakan oleh Asmawai Zainuldan
18
Nur fitriani zainal, pengukuran,asssment, dan evaluasi dalam pembelajaran
matematika, jurnal pendidikn matematika, volume 3 nomor 3, mei 2020, h. 10.
19
Ahmad suriadi, evaluasi pembelajaran, Sukabumi: CV Jejak, 2020, h. 7.

10
Noehi Nasoetion, bahwa pengkuran diartikan sebagai pemberian angka
kepada suatu atribut atau karakteristik tertentu yang dimiliki oleh orang, hal,
atau objek tertentu menurut aturan atau formulasi yang jelas. Misalkan untuk
mengukur tinggi atau berat seseorang dengan mudah kita memahami, karena
aturannya telah diketahui secara umum. Tetapi untuk mengukur bakat dn
kecerdasan seseorag jauh lebih kompleks dan tidak semua orang
memahaminya.
Dalam kegiatan seperti ini sudah tentu aturan dan formulasinya tidak
sederhana. Kegiatan pengukuran menjadi lebih kompleks bila akan mengukur
karakteristik psikologi seseorang, kecerdsan, kematangan atau kepribadian.
Demikian halnya dengan pengukuran dalam bidang pendidikan yang
mengukur atribut peserta didik: penguasaan materi, kemampuan dalam
melakukan keterampilan tertentu. Pengukuran pendidikan merupakan
pekerjaan profesional guru, tutor atau instruktur. Tanpa kemampuan
melakukan pengukuran pendidikan, seorang guru atau tutor tidak dapat
mengetahui persis keadaan siswa dan keberhasilan dalam mengelola
pembelajaran. 20
Suherman dan sukjaya mengatakan bahwa istilah evaluasi, penialain,
dan pengukuran dapat dibedakan. Pengukuran (assesment) menunjuk pada
segi kuantitas (how much), penilaian menunjuk pada segi kualitas (what
value), dan evaluasi berkenaan dengan keduanya, yaitu pengukuran dan
penilaian. Antara evaluasi, penilaian, dan pengukuran terdapat hubungan
yang erat yang tidak dapat dipisahkan.
Widoyoko menyatakan bahwa pengukuran, penilaian, dan evaluasi
bersifat hierarki. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa evaluasi
didahului oleh penilaian (assesement), sedangkan penilaian didahului oleh
pengukuran.21

20
Wahyudi, assesmen pembelajaran berbasis portofolio dsekolah, jurnal visi ilmu
pendidikan, volume 13, nomor 2, 2021, h. 290.
21
Nur fitriani zainal, pengukuran, Assessment dan evaluasi dalam pembelajaran matematika, jurnal
pendidikan matematika, volume 3, nomor 1, mei 2020, h.12.

11
C. TUJUAN EVALUASI HASIL BELAJAR MENURUT PARA AHLI
Evaluasi adalah suatu kegiatan yang disengaja dan bertujuan. Kegiatan
evaluasi dilakukan dengan sadar oleh guru dengan tujuan untuk memperoleh
kepastian mengenai keberhasilan belajar peserta didik dan memberikan masukan
pada guru mengenai apa yang dia lakukan dalam kegiatan pengajaran. Dengan
kata lain, evaluasi yang dilakukan oleh guru bertujuan untuk mengetahui bahan-
bahan pelajaran yang disampaikan apakah sudah dikuasai oleh peserta didik
ataukah belum. Dan selain itu, apakah kegiatan pengajaran yang
dilaksanakannya itu sudah sesuai dengan apa yang diharapkan atau belum.
Menurut Sudirman N, dkk, bahwa tujuan penilaian dalam proses
pembelajaran adalah:
1. Mengambil keputusan tentang hasil belajar
2. Memahami peserta didik
3. Memperbaiki dan mengembangkan program pembelajaran
Selanjutnya pengambilan keputusan tentang hasil belajar merupakan
suatu keharusan bagi seorang guru agar dapat mengetahui berhasil tidaknya
peserta didik dalam proses pembelajaran. Ketidakberhasilan proses
pembelajaran itu disebabkan antara lain, sebagai berikut:
1. Kemampuan peserta didik rendah
2. Kualitas materi pembelajaran tidak sesuai dengan tingkat usia amak
3. Jumlah bahan pelajaran terlalu banyak sejingga tidak sesuai dengan waktu
yang diberikan.
4. Komponen proses pembelajaran yang kurang sesuai dengan tujuan yang telah
ditetapkan oleh guru itu sendiri.22
Dengan demikian tujuan evaluasi adalah untuk mmperbaiki cara,
pembelajaran, mengadakan perbaikan dan pengayaan bagi peserta didik, serta
menempatkan peserta didik pada situasi pembelajaran yang lebih tepat sesuia
dengan tingkat kemampuan yang dimilikinya. Tujuan lainnya adalah untuk
memperbaiki, mendalami, dan memperluas pelajaran, dan yang terakhir adalah

22
Idrus L, “Evaluasi Dalam Proses Pembelajaran”, Jurnal Adaara, Volume 9, Nomor
2, 2019, h. 924.

12
untuk memberitahukan atau melaporkan kepada para orang tua/wali peserta
didik mengenai penentuan kenaikan kelas atau penentuan kelulusan peserta
didik.23
Tujuan utama melakukan evaluasi dalam pendidikan adalah
mendapatkan informasi yang akurat mengenai pencapaian tujuan instruksional
oleh siswa, sehingga dapat diupayakan tindak lanjutnya yang merupakan fungsi
dari evaluasi.
Selain itu juga ada beberapa tujuan evaluasi yaitu sebagai berikut:
1. Menilai ketercapaian tujuan
Ada keterkaitan antara tujuan belajar, metode, evaluasi, dan cara belajar
siswa. Cara evaluasi biasanya akan menentukan cara belajar siswa, sebaliknya
tujuan evaluasi akan menentukan metode evaluasi yang digunakan oleh seorang
guru.
2. Mengukur macam-macam aspek pelajaran yang bervariasi
Belajar dikategorikan sebagai kognitif, afektif dan psikomotorik.
Batasan tersebut umumnya dikaitkan sebagai pengetahuan, keterampilan dan
nilai. Semua tipe belajar sebaiknya dievaluasi dalam proporsi yang tepat. Jika
guru menyatakan proporsi yang digunakan guru dalam mengevaluasi sehingga
mereka dapat menyesuaikan dalam belajar. guru memilih sarana evaluasi pada
umumnya sesuai dengan tipe tujuan. Proses ini menjadikan lebih mudah
dilaksankan, jika seorang guru menyatkan tujuan dan merencanakan evaluasi
secara berkaitan.
3. Memotivasi belajar siswa
Evaluasi juga harus dapat memotivasi belajar siswa. Guru harus
menguasai bermacam-macam teknik memotivasi, tetapi masih sedikit diantara
guru-guru yang mengetahui teknik motovasi yang berkaitan dengan evaluasi.
Dari penelitian menunjukkan bahwa evaluasi memotivasi belajar siswa sesaat
memang betul, tetapi untuk jangka panjang masih diragukan.
4. Menjadikan hasil evaluasi sebagai dasar perubahan kurikulum

23
Idrus L, “Evaluasi Dalam Proses Pembelajaran”, h. 925.

13
Keterkaitan evaluasi dengan instruksional adalah sangat erat. Hal ini
karena evaluasi merupakan bagian dari instruksional.
5. Menentukan tindak lanjut hasil penelitian
Yakni melakukan perbaikan dan penyempurnaan dalam hal prpgram
pendidikan dan pengajaran serta strategi pelaksanaannya. Kegagalan para siswa\
dalam hasil belajar yang dicapainya hendaknya tidak dipandang sebagi
kekurangan pada diri siwa semata-mata, tetapi juga bisa disebabkan oleh
kesalahan strategi dalam melaksanakan program pengajaran. Misalnya
kekurangtepatan dalam memilih metode dan alat bantu mengajar.24

BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
1. Evaluasi merupakan tindakan yang dilakukan dengan tujuan untuk
mengetahui tingkat keberhasilan dari sesuatu program pendidikan,
pengajaran ataupun pelatihan yang telah dilaksanakan.
2. Penilaian adalah proses pengumpulan informasi untuk menentukan sejauh
mana tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan tercapi. Informasi itu
dapat berupa pendapat guru, orang tua, kualitas buku, hasil penilaian dan

24
Suarga, “Hakikat, Tujuan dan Fungsi Evaluasi Dalam Pengembangan
Pembelajaran”, Volume 8, Nomor 2, 2019, h. 333-334.

14
sikap siswa. Sedangkan pengukuran merupakan proses pemberian angka
atau simbol terhadap suatu objek atau kegiatan menurut aturan-aturan
tertentu.
3. Tujuan evaluasi adalah untuk mmperbaiki cara, pembelajaran, mengadakan
perbaikan dan pengayaan bagi peserta didik, serta menempatkan peserta
didik pada situasi pembelajaran yang lebih tepat sesuia dengan tingkat
kemampuan yang dimilikinya.

B. SARAN
Dalam proses pendidikan tes, pengukuran, penilaian, dan evaluasi akan
selalu sejalan, oleh karena itu sebagai mahasiswadan calon pendidik haruslah
memperhatikan bagaiamana hubungan antara tes, pengukuran, penilaian dan
evaluasi.

DAFTAR PUSTAKA

A. Muri Yusuf, Asesemen dan Evaluasi Pendidikan, Jakarta: Kencana, 2015.


Ahmad suriadi, evaluasi pembelajaran, Sukabumi: CV Jejak, 2020.
Akhmad kunaini, penilaian pembelajaran tematik dimadrasah, jurnal padaggik,
volume 4, nomor 2, juli-desember 2017.
Eko Putro Widoyoko, Evaluasi Program Pembelajaran, Pustaka Pelajar.
Idrus L, “Evaluasi Dalam Proses Pembelajaran”, Jurnal Adaara, Volume 9,
Nomor 2, 2019.

15
M. Ilyas Ismail, Asesmen dan Evaluasi Pembelajaran, Makassar; Cendekia
Publisher, 2020.
Meriyati Teluma dan Wanto Rivaie, Penilaian, Kalimantan Barat: PGRI Prov
Kalbar, 2019.
Nasution, Teknologi Pendidikan Jakarta: Bumi Aksara, 2008.
Nunung niriyah, evaluasi pembelajaran, juenal edueksos, volume 3, nomor 1,
januari-juni 2014.
Nur fitriani zainal, pengukuran, Assessment dan evaluasi dalam pembelajaran
matematika, jurnal pendidikan matematika, volume 3, nomor 1, mei
2020.
Nur Hamiyah dan Mohammad Jouhar, Pengantar Manajemen Pendidikan di
Sekolah, Prestasi Pustaka, 2015.
Sitti Mania, Pengantar Evaluasi Pengajar, Alauddin University Press, 2012.
Suarga, “Hakikat, Tujuan dan Fungsi Evaluasi Dalam Pengembangan
Pembelajaran”, Volume 8, Nomor 2, 2019.
Umi salamah, penjaminan mutu penilaian pendidikan, evaluasi, volume 2, nomor
1, mart 2018.
Wahyudi, assesmen pembelajaran berbasis portofolio dsekolah, jurnal visi ilmu
pendidikan, volume 13, nomor 2, 2021.
Zaimun am, tekhnik penilaian hasil pembelajaran, rausyan, volume 14, nomor 2
september 2018.
Zainal Arifin, Evaluasi Pembelajaran Prinsip Teknik Prosedur, Bandung: PT
Remaja Rosdakarya, 2009.

16

Anda mungkin juga menyukai