MATA KULIAH
Evaluasi Pembelajaran AUD
FAKULTAS TARBIYAH
PRODI PIAUD
INSTITUT AGAMA ISLAM (IAI) ANNUR
LAMPUNG
TAHUN 2022
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
seorang penuntut ilmu, sholawat serta salam senantiasa tercurah kepada Rasul
kita Nabi Muhammad SAW yang telah membimbing umat manusia dari zaman
Di era yang serba modern seperti saat ini, kami bersyukur dapat
banyak ilmu dari para dosen untuk dapat mengerjakan tugas secara benar dan
tepat.
Kritik dan saran sangat kami butuhkan untuk perbaikan makalah kami
selanjutnya. Atas kemakluman dan lapang dada Ibu dosen kami selaku penulis
mengucapkan terimakasih.
Gisting, ....................................2022
Penulis
ii
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
A. Kesimpulan ...................................................................................... 10
B. Saran ............................................................................................... 10
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Salah satu komponen yang menjadi sasaran peningkatan kualitas pendidikan adalah
sistem pembelajaran di kelas. Proses pembelajaran ini merupakan tanggungjawab guru dalam
mengembangkan segala potensi yang ada pada siswa. Tujuan pokok proses pembelajaran
adalah untuk mengubah tingkah laku siswa berdasarkan tujuan yang telah direncanakan dan
disusun oleh guru sebelum proses kegiatanpembelajaranberlangsung.Perubahan tingkah laku
itu mencakup aspekintelektual.
Ketika proses pembelajaran dipandang sebagai proses perubahan tingkah laku siswa,
peran evaluasi atau penilaian dalam proses pembelajaran menjadi sangat penting. Penilaian
dalam proses pembelajaran merupakan suatu proses untuk mengumpulkan, menganalisa dan
menginterpretasi informasi untuk mengetahui tingkat pencapaian tujuan pembelajaran.
Sebagai bagian yang sangat penting dari sebuah proses pembelajaran, penilaian dalam
proses pembelajaran hendaknya dirancang dan dilaksanakan oleh guru. Dengan melakukan
penilaian ketika melaksanakan proses pembelajaran, guru akan dapat mengetahui tingkat
keberhasilan proses pembelajaran dan akan memperoleh bahan masukan untuk menentukan
langkah selanjutnya. Dengan demikian, keefektifan suatu proses pembelajaran banyak
ditentukan oleh peran penilaian dalam proses pembelajaran itu sendiri. Furqon (1999)
menyatakan bahwa penilaian sebagai salah satu komponen utama proses pembelajaran harus
dipahami, direncanakan dan dilaksanakan dalam upaya mendukung keberhasilan peningkatan
mutu proses pembelajaran. Mengingat hal tersebut, perlu dilakukan penilaian dalam proses
pembelajaran secara terus menerus dan berkesinambungan sebagai alat pemantau tentang
keefektifan proses belajar serta kemampuansiswabelajar.
1
dalam proses pembelajaran akan memberikan sumbangan positif terhadap penilaian hasil.
Dengan demikian perlu diupayakan agar guru melakukan penilaian dalam proses
pembelajaran di samping melakukan penilaian hasil belajar.
B. Tujuan Penulisan
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah:
1. Untuk memenuhi tugas pada mata kuliah perencanaan pembelajaran
2. Untuk dapat meningkatkan pemahaman cara merancang dari evaluasi hasil belajar
C. Rumusan Masalah
Pada makalah ini penulis sengaja memberi batasan masalah,diantaranya :
a. Apa Pengertian dari Evaluasi Hasil Belajar?
b. Apa Fungsi dari Evaluasi Hasil Belajar ?
c. Apa Prinsip-prinsip dari Evaluasi Hasil Belajar?
d. Apa Alat dari Evaluasi Hasil Belajar?
2
BAB II
PEMBAHASAN
Sejalan dengan pendapat itu Guba dan lincoln mendefenisikan evaluasi merupakan
proses memberikan pertimbangan mengenai nilai dan arti sesuatu yang
dipertimbangkan itu berupa orang,benda, kegiatan, keadaan atau kesatuan tertentu.
3
c. Evaluasi dapat memberikan informasi untuk mengembangkan program kurikulum.
Informasi ini sangat di butuhkan baik guru maupun bagi pengembang kurikulum
khususnya untuk perbaikan program selanjutnya.
d. Informasi dari hasil Evaluasi dapat digunakan oleh para siswaseeecara individual
dalam mengambil keputusan, khususnya untuk menentukan masa depan sehubungan
dengan pemilihan bidang pekerjaan pengembangan serta pengembangan karier.
f. Evaluasi sebagai umpan balik untuk semua pihak yang berkepentingan dengan
pendidikan di sekolah. Misalnya, untuk orang tua, guru,siswa termasuk juga
masyarakat. Melalui evaluasi dapat di jadikan bahan informasi tentang efektifitas
program sekolah.
4
Penilaian hasil belajar pada hakikatnya bagian yang tidak terpisahkan dari proses
pembelajaran.oleh karena itu ,penilaian dilakukan secara terus menerus dan
berksinambungan. Manakala berdasarkan evaluasi seseorang siswa diketahui belum
mencapai kompetensi yang sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan,maka guru
harus mengulang kembali sehingga kompetensi itu benar-benar tercapai.
f. Bermakna
Penilaian evaluasi hasil belajar harus tersususn dan terarah, sehingga hasilnya benar-
benar bermakna kepada semua pihak khususnya kepada siswa itu sendiri. Melalui
Evaluasi hasil belajar,Siswa akan mengetahui posisi mereka dalam memperoleh
kompetensi. Dengan demikian, hasil penilaian itu juga bermakna bagi guru termasuk
bagi orang tua dalam memberikan bimbingan kepada setiap siswa dalam upaya
memperoleh kompetensi sesuai target kurikulum.
g. Menyeluruh
Kurikulum satuan tingkat pembelajaran, diarahkan untuk perkembangan siswa scara
utuh, baik perkembangan kognitif,afektif maupun psikomotorik.
h. Edukatif
Hasil penialaian evaluasi belajar tidak semata-mata diarahkan untuk memperoleh
gambaran kemampuan siswa dalam pencapaian kompetensi melalui angka yang di
peroleh. Akan tetapi hasil belajar harus memberikan umpan balik untuk memperbaiki
proses pembelajaran baik yang dilakukan oleh guru maupun maupun siswa, sehingga
hasil belajar lebih maksimal. Dengan demikian, proses penilaian tidak semata-mata
tanggung jawab guru akan tetapi juga tanggung jawab siswa. Artinya siswa harus
terlibat dalam proses penilaian, sehingga mereka menyadari bahwa penilaian adalah
bagian dari proses pembelajaran.
5
a. Tes tulisan
Tes tulisan atau sering juaga di sebut tes tertulis adalah tes yang dilakukan dengan
menjawab soal dengan cara tertulis. Ada dua jenis tes termasuk termasuk kedalam tes
tertulis.
a. Tes essay
Tes adalah adalah bentuk tes dengan cara siswa diminta untuk menjawab pertanyaan
secara terbuka yaitu menjelaskan atau menguraikan melalui kalimat yang disusunnya
sendiri. Tes essay dapat menilai proses mental siswa terutama dalam hal kemampuan
menyususn jawaban secara sitematis, kesanggupan menggunakan bahasa dan lain
sebagainya.
b. Tes objektif
Bentuk –bentuk tes objektif dan penyusunannya
1. Complektion test(tes melengkapi)
a. Complektion tes ( tes melengkapi )
b. Fill-in (mengisi titik dalam kalimat yang dikosongkan)
Bentuk penyusunan soal diatas adalah:
1. Bahasa hendaknya jelas, kalimat mudah dipahami.
2. Yang harus diisi hendaknya beberapa saja.
3. Jawaban merupakan kalimat singkat.
4. Jumlah soal (10 atau 20)
2. Selection type test, terdiri dari
6
4. Hindarkan kalimat yang panjang.
b. Multiple choice ( pilihan ganda )
1. Statemen harus jelas merumuskan suatu masalah.
2. Baik statemen maupun option tidak merupakan kalimat yang terlalu panjang.
3. Option hendaknya homogen
4. Masukkan sebagian besar kata-kata dalam pokok pertanyaan.
5. Nyatakan pokok pertanyaan sedapat mungkin dalam bentuk yang positif.
c. Macthing ( menjodohkan )
1. Jumlah soal tidak terlalu banyak, tingkat kesukaran disesuaikan dengan tingkat
kematangan peserta didik
2. Keseluruhan soal hendaknya homogen
3. Jumlah respon harus sedikitnya satu lebih banyak dari jumlah premisnya.
b. Tes lisan adalah bentuk tes menggunakan bahasa secara lisan. Tesini bagus untuk
menilai kemampuan nalar siswa. Melalui bahasa secara verbal, penilai dapat
mengetahui secara mendalam pemahaman siswa tentang sesuatu yang dievaluasi. Tes
lisan hanya mungkin dapat dilakukan manakala jumlah siswa yang dievaluasi sedikit,
serta menilai sesuatu yang tidak terlalu luas tetapi mendalam.
c. Tes perbuatan adalah tes dalam bentuk peragaan. Tes ini cocok manakala manakala
kita ingin mengetahui kemampuan dan keterampilan siswa mengenai
sesuatu.contohnya, memperagakan gerakan, mengoperasikan sesuatu alat, dan lain
sebagainya.
7
meningkatkan pemerataan mutu pendidikan dan untuk keakuratan soal-soal yang di
ujikan.
c. Ujian Akhir dilakukan pada akhir program pendidikan. Bahan-bahan yang di ujikan
meliputi seluruh komptensi dasar yang telah diberikan dengan penekanan pada
kompetensi dasar yang telah dibahas pada kelas-kelas tinggi. Hasil Evaluasi ujian
akhir ini terutama untuk menentukan kelulusan bagi setiap peserta didik, untuk tahun
pelajaran 2010/2011 kemarin penentuan kelulsan siswa diambil dari 60 % nilai UAN +
40 % Nilai Sekolah dan kedepan nya belum dapat diapstikan tergantung kebijakan
pemerintah.
2. Non Tes
Non tes adalah alat evaluasi yang biasanya digunakan untuk menilai aspek tingkah
laku termasuk sikap, minat dan motivasi. Ada beberapa jenis non tes sebagai alat
evaluasi, diantaranya wawancara, obsevasi, studi kasus dan skala penilaian.
a. Observasi
Obsevasi adalah teknik penilaian dengan cara mengamati tingkah laku pada situasi
tertentu. Ada dua macam jenis observasi, yaitu observasi partisipatif dan non
partisipatif. Observasi partisipatif adalah observasi yang dilakukan dengan menepatkan
observer sebagai bagian dari dimana obsevasi dilakukan. Misalkan, ketika observer
mengumpulkan informasi bagaimana aktifitas siswa dalm kegiatan diskusi. Observasi
non partisipatif adalah observasi yang lakukan cara 0bserver murni sebagai pengamat.
Untuk kepentingan observasi,kita perlu membuat pedoman observasi misalnya dalam
ceklist, catatan anekdot,skala penilaian
1. Ceklist
Ceklist atau daftar cek adalah pedoman observasi yang berisikan daftar dari semua
aspek yang di Observasi,sehingga obsever tinggal hanya memberi tanda ada atau
tiadak ada dengan tanda cek (V). Ceklist merupakan alat obsevasi yang praktis
digunakan.
8
Contoh format ceklist dibawah ini.
Nama :
Waktu :
Topik observasi: Aktivitas siswa ketika mengikuti pembelajaran
2. Catatan anekdot
Catatan anekdot adalah alat observasi untuk mencatat kejadian yang sifatnya luar
biasa.agar datanya yang diperlukan utuh sebaiknya kita mencatat kejadian ketika kejadian
berlangsung.
3. Skala penilaian
Skala penilaian pada dasarnya hampir sama dengan daftar cek,hanya aspek yang di teliti
dijabarkan kedalam bentuk skala atau kriteria tertentu.
Contoh format skala penilaian
Nama:
Waktu:
Topik Observasi: Aktifitas siswa dalam kegiatan diskusi
No Aspekyang obsevasi alternatif
SR KD TP
1 Menjawab pertanyaan V
2 Mengajukan pendapat V
b. Wawancara
Wawancara adalah komunikasi lansung antara yang mewancarai dan yang diwawancarai.
9
BAB III
KESIMPULAN
A. Kesimpulan
1. Evaluasi secara umum dapat diartikan sebagai proses sistematis untuk menentukan nilai
sesuatu berdasarkan kriteria tertentu. Dalam rangka kegiatan pembelajaran, evaluasi dapat
didefenisikan sebagai suatu proses sistematik dalam menentukan tingkat pencapaian
tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan.
2. Bagi guru evaluasi dapat menentukan efektifitasnya kinerjanya selama ini, sedangkan
bagi pengembang kurikulum evaluasi dapat memberikankan informasi untuk perbaikan
kurikulum yang sedang berjalan.
3. Prinsip-prisip dalam evaluasi pembelajaran adalah:a. Motivasi, b.Validitas, a.Adil,
b.Terbuka,c.Berkesinambungan,d. Bermakna, dan Menyeluruh.
4. Alat evaluasi belajar dapat dilakukan dengan 1.)Tes yaitu : tes tulisan,tes lisan dan tes
perbuatan.2) Non tes, yaitu wawancara,obsevasi ,studi kasus, skala penilaian dan lain
sebagainya.
B. Saran
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih banyak terdapat kekurangan dan
kelemahan yang dalam pepatah mengatakan “ tak ada gading yang tak retak”. Karena
itu penulis mohon maaf kalau ada kritik dan saran yang bersifat membangun penulis
mengucapkan terima kasih.
Semoga makalah yang sederhana ini bisa jadi bermanfaat bagi kita semua,baik
dalam perkuliahan maupun dalam menjalankan tugas kita sehari-hari sebagai seorang
pendidik.
10
DAFTAR PUSTAKA
Sanjaya, Wina. Kurikulum dan pembelajaran, Jakarta: Kencana Prenada Media Grup,(2008).
Harjanto. Perencanaan Pengajaran, Jakarta: Rineka Cipta, 2010
11
BAB I
PENDAHULUAN
Dari beberapa penelitian ditemukan bahwa para guru mengajar untuk memberikan
keterampilan pada siswa untuk belajar dan mempraktekkan bagaimana mengaplikasikan
pengetahuan dan keterampilannya untuk tujuan yang nyata dan jelas. Penilaian kinerja yang
berkisar dari jawaban yang relatif pendek sampai pada proyek jangka panjang yang meminta
para siswa untuk memperagakan hasil kerjanya, dan hal ini membutuhkan peran serta
pemikiran tingkat tinggi siswa untuk menyatukan beberapa keterampilan yang berbeda-beda.
Penilaian kelas merupakan penilaian internal yang dilaksanakan oleh pendidik dalam
hal ini guru di kelas atas nama satuan pendidikan untuk menilai kompetensi peserta didik
pada saat dan akhir pembelajaran. Sistem penilaian hasil belajar yang diterapkan dalam
kurikulum sekolah adalah sistem penilaian otentik atau lebih dikenal dengan nama asesmen
otentik. Penilaian otentik ini harus dipahami secara mendalam oleh guru-guru mengingat
bahwa setiap pengukuran kompetensi peserta didik tidak cukup hanya dengan tes objektif
saja, karena tes tersebut tidak dapat menunjukkan seluruh kompetensi yang dikuasai siswa.
Penilaian otentik merupakan penilaian yang secara langsung bermakna, dalam arti bahwa apa
1
yang dinilai adalah merupakan sesuatu yang benar-benar diperlukan siswa dalam kehidupan
nyata sehari-hari.
1.3 Tujuan
1.3.1 Untuk mengetahui definisi asesmen otentik.
1.3.2 Untuk mengetahui kelebihan asesmen otentik.
1.3.3 Untuk mengetahui kekurangan asesmen otentik.
1.3.4 Untuk menghasilkan instrumen asesmen otentik.
1.4 Manfaat
1.4.1 Mahasiswa mengerti definisi asesmen otentik.
1.4.2 Mahasiswa mengetahui kelebihan dan kekurangan asesmen otentik.
1.4.3 Mahasiswa dapat membandingkan asesmen otentik dengan asesmen yang lain
berdasarkan pengertian, kelebihan, dan kekurangan masing-masing asesmen.
1.4.4 Mahasiswa dapat menghasilkan instrumen asesmen otentik yang benar.
2
BAB II
PEMBAHASAN
Sikap terdiri dari tiga komponen, yakni: afektif, kognitif, dan konatif. Komponen
afektif adalah perasaan yang dimiliki oleh seseorang atau penilaiannya terhadap
sesuatu objek. Komponen kognitif adalah kepercayaan atau keyakinan seseorang
5
mengenai objek. Adapun komponen konatif adalah kecenderungan untuk berperilaku
atau berbuat dengan cara-cara tertentu berkenaan dengan kehadiran objek sikap.
Penilaian sikap dapat dilakukan dengan beberapa cara atau teknik. Teknik-
teknik tersebut antara lain: observasi perilaku, pertanyaan langsung, dan laporan
pribadi. Teknik-teknik tersebut secara ringkas dapat diuraikan sebagai berikut.
a . Observasi perilaku
Perilaku seseorang pada umumnya menunjukkan kecenderungan seseorang dalam
sesuatu hal. Misalnya orang yang biasa minum kopi dapat dipahami sebagai
kecenderungannya yang senang kepada kopi. Oleh karena itu, guru dapat
melakukan observasi terhadap peserta didik yang dibinanya. Hasil pengamatan
dapat dijadikan sebagai umpan balik dalam pembinaan.
6
jawaban tetapi dapat juga dalam bentuk yang lain seperti memberi tanda, mewarnai,
menggambar dan lain sebagainya. Ada dua bentuk soal tes tertulis, yaitu:
a . Memilih jawaban, dibedakan menjadi:
Pilihan ganda
Dua pilihan (benar-salah, ya-tidak)
Menjodohkan
Sebab-akibat
b . Mensuplai jawaban, dibedakan menjadi:
Isian atau melengkapi
Jawaban singkat atau pendek
Uraian
Dari berbagai alat penilaian tertulis, tes memilih jawaban benar-salah, isian singkat,
menjodohkan, dan sebab akibat merupakan alat yang hanya menilai kemampuan
berpikir rendah, yaitu kemampuan mengingat (pengetahuan). Tes pilihan ganda dapat
digunakan untuk menilai kemampuan mengingat dan memahami dengan cakupan
materi yang luas. Pilihan ganda mempunyai kelemahan, yaitu peserta didik tidak
mengembangkan sendiri jawabannya tetapi cenderung hanya memilih jawaban yang
benar dan jika peserta didik tidak mengetahui jawaban yang benar, maka peserta didik
akan menerka. Hal ini menimbulkan kecenderungan peserta didik tidak belajar untuk
memahami pelajaran tetapi menghafalkan soal dan jawabannya. Selain itu pilihan
ganda kurang mampu memberikan informasi yang cukup untuk dijadikan umpan balik
guna mendiagnosis atau memodifikasi pengalaman belajar. Karena itu kurang
dianjurkan pemakaiannya dalam penilaian kelas.
Tes tertulis bentuk uraian adalah alat penilaian yang menuntut peserta didik untuk
mengingat, memahami, dan mengorganisasikan gagasannya atau hal-hal yang sudah
dipelajari. Peserta didik mengemukakan atau mengekspresikan gagasan tersebut
dalam bentuk uraian tertulis dengan menggunakan kata-katanya sendiri. Alat ini dapat
menilai berbagai jenis kompetensi, misalnya mengemukakan pendapat, berpikir logis,
dan menyimpulkan. Kelemahan alat ini antara lain cakupan materi yang ditanyakan
terbatas.
7
2.1.2.4 Penilaian Proyek
Penilaian proyek merupakan kegiatan penilaian terhadap suatu tugas yang harus
diselesaikan dalam periode/waktu tertentu. Tugas tersebut berupa suatu investigasi
sejak dari perencanaan, pengumpulan data, pengorganisasian, pengolahan dan
penyajian data. Penilaian proyek dapat digunakan untuk mengetahui pemahaman,
kemampuan mengaplikasikan, kemampuan penyelidikan dan kemampuan
menginformasikan peserta didik pada mata pelajaran tertentu secara jelas.
Penilaian proyek dilakukan mulai dari perencanaan, proses pengerjaan, sampai hasil
akhir proyek. Untuk itu, guru perlu menetapkan hal-hal atau tahapan yang perlu
dinilai, seperti penyusunan disain, pengumpulan data, analisis data, dan penyiapkan
laporan tertulis. Laporan tugas atau hasil penelitian juga dapat disajikan dalam bentuk
poster. Pelaksanaan penilaian dapat menggunakan alat/instrumen penilaian berupa
daftar cek ataupun skala penilaian.
8
Penilaian portofolio pada dasarnya menilai karya-karya siswa secara individu pada
satu periode untuk suatu mata pelajaran. Akhir suatu periode hasil karya tersebut
dikumpulkan dan dinilai oleh guru dan peserta didik sendiri. Berdasarkan informasi
perkembangan tersebut, guru dan peserta didik sendiri dapat menilai perkembangan
kemampuan peserta didik dan terus melakukan perbaikan. Dengan demikian,
portofolio dapat memperlihatkan perkembangan kemajuan belajar peserta didik
melalui karyanya, antara lain: karangan, puisi, surat, komposisi musik, gambar, foto,
lukisan, resensi buku/ literatur, laporan penelitian, sinopsis, dsb.
A. Petunjuk Umum
1. Instrumen penilaian sikap spiritual ini berupa Lembar Observasi
2. Instrumen ini diisi oleh guru yang mengajar peserta didik yang dinilai
B. Petunjuk Pengisian
Berdasarkan pengamatan Anda selama pembelajaran jaringan hewan, nilailah sikap
setiap peserta didik Anda dengan memberi skor 3, 2, 1, atau 0 pada Lembar Observasi
dengan ketentuan sebagai berikut:
4 = apabila SERING melakukan perilaku yang diamati
10
3 = apabila DUA-TIGA KALI melakukan perilaku yang diamati
2 = apabila SEKALI melakukan perilaku yang diamati
1 = apabila TIDAK melakukan perilaku yang diamati
C. Lembar Observasi
Kelas : XI IPA …
Semester : Semester 2
Tahun Pelajaran : ………. / ……….
Periode Pengamatan : …. - …. - ………. sampai …. - …. - ……….
Indikator Sikap :
1.1.1 Menjawab salam guru di awal dan akhir pembelajaran.
1.1.2 Memberi komentar yang menunjukkan kekaguman terhadap kompleksitas ciptaan
Tuhan yaitu sistem pernapasan.
Skor Indikator Sikap
Tuntas /
No Nama Peserta Didik Spiritual (1-4) Jumlah
Tidak Tuntas
1.1.1 1.1.2
1
2
3
4
...
A. Petunjuk Umum
1. Instrumen penilaian sikap sosial ini berupa Lembar Penilaian Antar Peserta Didik
2. Instrumen ini diisi oleh peserta didik untuk menilai peserta didik lainnya
B. Petunjuk Pengisian
Berdasarkan perilaku teman kamu selama pembelajaran jaringan hewan, nilailah sikap
temanmu dengan memberi tanda centang pada kolom skor dengan ketentuan sebagai
berikut:
4 = apabila SERING melakukan perilaku yang diamati
3 = apabila DUA-TIGA KALI melakukan perilaku yang diamati
11
2 = apabila SEKALI melakukan perilaku yang diamati
1 = apabila TIDAK melakukan perilaku yang diamati
C. Lembar Observasi
Nama / Kelas : .............................
Semester : Semester 2
Tahun Pelajaran : ………. / ……….
Periode Pengamatan : …. - …. - ………. sampai …. - …. - ……….
Indikator Sikap :
1. Menggunakan bahasa yang baik saat berkomunikasi secara lisan dengan teman
2. Tidak menyela pembicaraan pada saat berkomuikasi secara lisan dengan teman
Skor
Tuntas /
Sikap Perilaku Jumlah
Tidak Tuntas
1 2 3 4
Santun Temanku menggunakan
bahasa yang baik saat
berkomunikasi secara lisan
dengan teman
Temanku tidak menyela
pembicaraan saat
berkomunikasi secara lisan
dengan teman
12
2. Lengkapilah tabel berikut ini!
Organ Jaringan dan/atau Fungsi
Struktur Penyusun
Rongga Hidung
Faring
Laring
Trakea
Bronkus
Bronkiolus
Alveolus
Paham/Tidak Paham. Alasan:
A. Petunjuk Umum
1. Instrumen penilaian praktik ini berupa Lembar Penilaian Praktik
2. Instrumen ini diisi oleh guru yang mengajar peserta didik yang dinilai
B. Petunjuk Pengisian
Berdasarkan kegiatan yang dilakukan siswa selama proses praktikum, berilah tanda
centang pada kolom hasil penelitian berdasarkan criteria berikut:
4 = apabila SEMPURNA melakukan perilaku yang diamati
3 = apabila CUKUP melakukan perilaku yang diamati
2 = apabila KURANG SEMPURNA melakukan perilaku yang diamati
1 = apabila TIDAK SEMPURNA melakukan perilaku yang diamati
Hasil Penilaian
No Indikator
4 3 2 1
1 Menyiapkan alat dan bahan
2 Deskripsi pengamatan
13
3 Menafsirkan peristiwa yang akan terjadi
4 Melakukan praktik
5 Mempresentasikan hasil praktik
Rerata skor yang diperoleh
14
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
15
DAFTAR PUSTAKA
Sudjana, Nana, Dr (1989). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya. dalam Syofiana, 2010.
Syofiana, Mardiah. 2010. Autentik Asesmen. http://sofya6.blogspot.com/2010/11/autentik-
asesmen.html. diakses pada tanggal 15 November 2015.
Wiggins, Grant (1990). The case for authentic assessment. Practical Assessment, Research &
Evaluation, 2(2). [online] tersedia: http://PAREonline.net/getvn.asp?v=2&n 18 Maret
2008 dalam Syofiana, 2010.
16