Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

EVALUASI HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK

Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Manajemen Peserta Didik


Dosen Pengampu: Ibu Dr. Sri Winarsih M. Pd.

Disusun oleh:
Silvia Rifa Aziza (214110401121)
Muhammad Hasbie Ashiediq (214110401054)
Andea Maniroh (214110401064)
Dina Aliyyah Husniyyah Wardahni (214110401060)

MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM


FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
UNIVERSITAS PROF. KH. SAIFUDDIN ZUHRI
PUWOKERTO
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur Alhamdulillah kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang Maha
Pengasih lagi Maha Penyayang, atas terselesaikannya makalah ini. Tak lupa
sholawat serta salam tetap tercurahkan kepada junjungan kita Baginda Nabi
Muhammad SAW beserta seluruh keluarga, para sahabat, dan para pengikut beliau
yang setia hingga akhir zaman.

Alhamdulillah wa Syukurillah atas berkat Rahmat, Inayah dan Hidayah-


Nya, kami dapat menyelesaikan tugas makalah Manajemen Peserta Didik dengan
tema "Evaluasi Hasil Belajar Peserta Didik". Dengan terselesaikannya penyusunan
makalah ini tak lupa kami dari kelompok 8 mengucapkan terima kasih kepada Ibu
Dr. Sri Winarsih M. Pd. selaku dosen yang telah memberikan pengajaran dan
pengarahan sehingga makalah ini dapat diselesaikan sesuai waktu yang telah
ditentukan. Kami juga sangat berterimakasih kepada teman-teman kelas yang telah
berpartisipasi dan memberikan motivasinya hingga terselesaikannya makalah ini.

Kami menyadari selaku manusia biasa yang tak luput dari kesalahan, karena
memang salah datangnya dari kami manusia dan kebenaran hanya milik-Nya Allah
SWT. Maka dari itu kami selaku penyusun makalah memohon maaf apabila ada
kekurangan dalam makalah ini, dan tentunya kami menerima apabila ada kritik dan
saran. Kami berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.

Purwokerto, 24 Oktober 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1

A. Latar Belakang ........................................................................................................ 1

B. Rumusan Masalah ................................................................................................... 2

C. Tujuan Masalah ....................................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN ....................................................................................... 3

A. Pengertian Evaluasi ................................................................................................. 3

B. Tujuan Penilaian ..................................................................................................... 4

C. Fungsi Penilaian ...................................................................................................... 5

D. Acuan dan Prinsip Penilaian ................................................................................... 7

E. Tehnik dan Instrument Penilaian ............................................................................ 9

F. Ketuntasan Belajar ................................................................................................ 11

BAB III PENUTUP ............................................................................................. 12

A. Kesimpulan ........................................................................................................... 12

B. Saran ..................................................................................................................... 13

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 14

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sekolah merupakan suatu lembaga yang memberikan pendidikan
melalui Kegiatan Belajar Mengajar (KBM). Penentu keberhasilan guru di
sekolah dalam menyampaikan materi pelajaran dan menunjukkan kemampuan
dari peserta didik dalam menerima materi dapat dilakukan melaui evaluasi hasil
belajar. Dasar dari pelaksanaan evaluasi hasil belajar terdapat dalam Peraturan
Pemerintah Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2013 tentang Standar
Nasional Pendidikan.

Evaluasi dapat mendorong siswa untuk lebih giat belajar secara terus
menerus dan juga mendorong guru untuk lebih meningkatkan kualitas proses
pembelajaran serta mendorong sekolah untuk lebih meningkatkan fasilitas dan
kualitas belajar siswa. Keberhasilan program pembelajaran selalu dilihat dari
aspek hasil belajar, sementara implementasi program pembelajaran di kelas atau
kualitas proses pembelajaran itu berlangsung jarang menyentuh kegiatan
penilaian.

Dengan demikian evaluasi menjadi hal yang sangat penting dan


dibutuhkan dalam berbagai kegiatan kehidupan manusia sehari – hari, karena
disadari atau tidak disadari, sebenarnya evaluasi sudah sering dilakukan, baik
untuk diri sendiri maupun kegiatan sosial lainnya. Maka dalam makalah ini akan
kami paparkan mulai dari definisi evaluasi sampai pada tehnik dan instrument
penilaian serta apa yang dimaksud dengan ketuntasan belajar.

1
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan permasalahan pada latar belakang maka rumusan masalah dari
makalah ini adalah:
1. Apa yang dimaksud dengan evaluasi ?
2. Apa sajakah yang menjadi tujuan penilaian ?
3. Bagaimana fungsi dari penilaian ?
4. Apa sajakah yang menjadi acuan dan prinsip penilaian?
5. Bagaimana tehnik dan instrument penilaian
6. Apa yang dimaksud dengan ketuntasan belajar ?

C. Tujuan Masalah
Tujuan dari penulisan makalah ini, yaitu :
1. Mengetahui pengertian evaluasi
2. Mengetahui tujuan penilaian
3. Mengetahui fungsi penilaian
4. Mengetahui acuan dan prinsip penilaian
5. Mengetahui tehnik dan instrument penilaian
6. Mengetahui arti dari ketuntasan belajar

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Evaluasi
Secara etimologi “evaluasi” berasal dari bahasa Inggris yaitu evaluation
dari akar kata value yang berarti nilai atau harga. Secara terminologi, beberapa
ahli memberikan pendapat tentang pengertian evaluasi diantaranya : 1) Menurut
Edwin dalam Ramayulis mengatakan bahawa evaluasi mengandung pengertian
suatu tindakan atau proses dalam menentukan nilai sesuatu (Ramayulis, 2002).
2) Menurut M. Chabib Thoha, mendefinisikan evaluasi merupakan kegiatan
yang terencana untuk mengetahui keadaan objek dengan menggunakan
instrument dan hasilnya dibandingkan dengan tolak ukur untuk memperoleh
kesimpulan (Thoha, 1990).1

Pengertian evaluasi secara umum dapat diartikan sebagai proses


sistematis untuk menentukan nilai sesuatu (ketentuan, kegiatan, keputusan,
unjuk-kerja, proses, orang, objek dan yang lainnya) berdasarkan kriteria tertentu
melalui penilaian. Untuk menentukan nilai sesuatu dengan cara
membandingkan dengan kriteria umum, dapat pula melakukan pengukuran
terhadap sesuatu yang dievaluasi kemudian membandingkan dengan kriteria
tertentu. Dalam pengertian ini antara evaluasi, pengukuran, dan penilaian
merupakan kegiatan yang bersifat hirarki. 2

Evaluasi belajar dan pembelajaran adalah proses untuk menentukan


nilai belajar dan pembelajaran dilaksanakan, dengan melalui kegiatan penilaian
atau pengukuran belajar dan pembelajaran. Dengan adanya evaluasi, peserta
didik dapat mengetahui sejauh mana keberhasilan yang telah dicapai selama
mengikuti pendidikan.

1
Mahirah B, ‘Evaluasi Belajar Peserta Didik (Siswa)’, Idaarah: Jurnal Manajemen Pendidikan, 1.2
(2017), 257–67 <https://doi.org/10.24252/idaarah.v1i2.4269>.
2
Ina Magdalena, Alvi Ridwanita, and Bunga Aulia, ‘Evaluasi Belajar Peserta Didik’, Jurnal Pendidikan
Dan Dakwah, 2.1 (2020), 117–27 <https://ejournal.stitpn.ac.id/index.php/pandawa>.

3
B. Tujuan Penilaian
Evaluasi adalah suatu kegiatan yang disengaja dan memiliki tujuan.
Kegiatan evaluasi dilakukan dengan sadar oleh guru dengan tujuan memperoleh
kepastian mengenai keberhasilan belajar siswa dan memberikan masukan
kepada guru mengenai apa yang dia lakukan dalam kegiatan pengajaran. Atau
dapat dikatakan evaluasi yang dilakukan oleh guru bertujuan untuk mengetahui
bahan – bahan pelajaran yang disampaikan apakah sudah dikuasai oleh siswa
ataukah belum. Selain itu, apakah kegiatan pengajaran yang dilaksanakannya
itu sudah sesuai dengan apa yang diharapkan atau belum. 3

Menurut Sudirman N, dkk, bahwa tujuan penilaian dalam proses


pembelajaran yaitu :

1. Mengambil keputusan tentang hasil belajar.


2. Memahami siswa.
3. Memperbaiki dan mengembangkan program pembelajaran.4

Kemudian, pengambilan keputusan tentang hasil belajar


merupakansuatu keharusan bagi seorang guru agar dapat mengetahui berhasil
tidaknya siswa dalam proses pembelajaran. Ketidakberhasilan proses pembelajaran
itu disebabkan oleh beberapa hal antara lain sebagai berikut :

1. Kemampuan siswa yang rendah.


2. Kualitas materi pelajaran tidak sesuai dengan tingkat usia anak.
3. Jumlah bahan pelajaran terlalu banyak sehingga tidak sesuai dengan
waktu yang diberikan.
4. Komponen proses belajar terlalu banyak sehingga kurang sesuai
dengan tujuan yang telah ditetapkan oleh guru itu sendiri.5

3
B. Mahirah
4
Magdalena, Ridwanita, and Aulia.
5
Magdalena, Ridwanita, and Aulia.

4
Disamping itu, pengambilan keputusan juga sangat diperlukan untuk
memahami siswa dan mengetahui sampai sejauh mana dapat memberikan bantuan
terhadap kekurangan siswa. Evaluasi juga bermaksud memperbaiki dan
mengembangkan program pengajaran. Dengan demikian, tujuan evaluasi adalah
untuk memperbaiki cara pembelajaran, mengadakan perbaikan dan pengayaan bagi
siswa, serta menempatkan siswa pada situasi pembelajaran yang lebih tepat sesuai
dengan tingkat kemampuan yang dimilikinya. Tujuan lainnya adalah untuk
memperbaiki dan mendalami dan memperluas pelajaran, dan yang terakhir adalah
untuk memberitahukan atau melaporkan kepada orang tua/ wali siswa mengenai
penentuan kenaikan kelas atau penentuan kelulusan siswa.

C. Fungsi Penilaian
Berdasarkan Undang – Undang RI tentang Sisdiknas No. 20 Tahun 2003
Pasal 58 ayat 1 bahwa evaluasi hasil belajar peserta didik dilakukan untuk
membantu proses, kemajuan, dan perkembangan hasil belajar peserta didik
secara berkesinambungan.

Menurut Nana Sudjana evaluasi berfungsi sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui tercapai tidaknya tujuan instruksional khusus. Maka


dapat diketahui tingkat penguasaan bahan pelajaran yang dikuasai oleh
siswa. Dengan kata lain, dapat diketahui bahwa hasil belajar siswa tersebut
baik atau tidak baik.
2. Untuk mengetahui keaktifan proses pembelajaran yang dilaksanakan guru.
Rendahnya capaian hasil belajar yang diperoleh siswa tidak semata – mata
disebabkan oleh ketidakmampuan siswa itu sendiri. Tetapi bisa jadi karena
guru yang kurang kompeten dalam mengajar. Dengan penilaian yang
dilakukan akan dapat diketahui apakah hasil belajar itu karena kemampuan
siswa atau juga karena faktor guru, selain itu dengan penilaian tersebut
dapat menilai guru itu sendiri dan hasilnya dapat dijadikan sebagai bahan
dalam memperbaiki tindakan mengajar berikutnya.6

6
B. Mahirah

5
Fungsi evaluasi dapat dikelompokkan menjadi 4 antara lain :

1. Penilaian Berfungsi Selektif, memiliki beberapa tujuan antara lain :


a. Untuk memilih siswa yang dapat diterima di sekolah tertentu.
b. Untuk memilih siswa yang dapat naik ke kelas atau tingkat berikutnya.
c. Untuk memilih siswa yang seharusnya mendapat beasiswa.
d. Untuk memilih siswa yang sudah berhak meninggalkan sekolah, dan
sebagainya.
2. Penilaian Berfungsi Diagnostik dilakukan untuk mengetahui tentang
kebaikan dan kelemahan siswa. Apabila telah diketahui sebab-sebab
kelemahan nya maka akan lebih mudah dicari cara untuk mengatasinya.
3. Penilaian Berfungsi Sebagai Penempatan
Penilaian ini lebih bersifat melayani perbedaan kemampuan, adalah
pengajaran secara kelompok. Untuk dapat menentukan dengan pasti di
kelompok mana seorang siswa harus ditempatkan, digunakan suatu
penilaian. Sekelompok siswa yang mempunyai hasil penilaian yang sama,
akan berada dalam kelompok yang sama dalam belajar.
4. Penilaian Berfungsi Sebagai Pengukur Keberhasilan dimaksudkan untuk
mengetahui sejauh mana suatu program berhasil diterapkan. Keberhasilan
program ditentukan oleh beberapa faktor yaitu faktor guru, metode
mengajar, kurikulum, sarana, dan system administrasi.7

7
B. Mahirah

6
D. Acuan dan Prinsip Penilaian
Prinsip – prinsip penilaian yang harus diperhatikan dalam melaksanakan
penilaian dan evaluasi proses dan hasil belajar antara lain :

1. Valid/ Shah
Penilaian hasil belajar oleh pendidik harus mengukur pencapaian
kompetensi yang ditetapkan dalam standar isi (standar kompetensi dan
kompetensi dasar) dan standar kompetensi lulusan. Penilaian valid berarti
menilai apa yang seharusnya dinilai dengan menggunakan alat yang sesuai
untuk mengukur kompetensi.
2. Objektif
Penilaian hasil belajar peserta diklat hendaknya tidak dipengaruhi oleh
subyektivitas penilai, perbedaan latar belakang agama, sosial-ekonomi,
budaya, bahasa, gender, dan hubungan emosional.
3. Transparan/ Terbuka
Penilaian hasil belajar oleh pendidik bersifat terbuka artinya prosedur
penilaian, kriteria penilaian dan dasar pengambilan keputusan terhadap
hasil belajar peserta diklat dapat diketahui oleh semua pihak yang
berkepentingan.
4. Adil
Penilaian hasil belajar tidak menguntungkan atau merugikan peserta diklat
karena berkebutuhan khusus serta perbedaan latar belakang agama, suku,
budaya, adat istiadat, status sosial ekonomi, dan gender.
5. Terpadu
Penilaian hasil belajar oleh pendidik merupakan salah satu komponen yang
tak terpisahkan dari kegiatan pembelajaran.
6. Menyeluruh dan berkesinambungan
Penilaian hasil belajar oleh pendidik mencakup semua aspek kompetensi
dengan menggunakan berbagai teknik penilaian yang sesuai, untuk
memantau perkembangan kemampuan peserta diklat.

7
7. Sistematis
Penilaian hasil belajar oleh pendidik dilakukan secara berencana dan
bertahap dengan mengikuti langkah-langkah baku.
8. Akuntabel
Penilaian hasil belajar oleh pendidik dapat dipertanggungjawabkan, baik
dari segi teknik, prosedur, maupun hasilnya.
9. Beracuan Kriteria
Penilaian hasil belajar oleh pendidik didasarkan pada ukuran pencapaian
kompetensi yang ditetapkan.8

Sedangkan acuan atau aspek atau sasaran adalah sesuatu yang dijadikan
titik pusat perhatian untuk diketahui statusnya berdasarkan pengukuran. Dalam
dunia pendidikan, ada tiga aspek yang menjadi acuan evaluasi pembelajaran,
yaitu aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik.

1. Ranah Kognitif
Aspek atau domain kognitif adalah ranah yang mencakup kegiatan mental
(otak). Menurut Bloom, segala upaya yang menyangkut otak adalah
termasuk dalam ranah kognitif. Dalam ranah kognitif terdapat enam
jenjang proses berpikir, mulai dari jenjang terendah sampai dengan jenjang
yang paling tinggi. Keenam jenjang dimaksud adalah (1) pengetahuan,
hafalan, ingatan (knowledge), (2) pemahaman (comprehension), (3)
penerapan (application), (4) analisis (analysis), (5) sintesis (synthesis), dan
(6) penilaian (evaluation)
2. Ranah Afektif
Ranah afektif adalah ranah yang berkaitan dengan sikap dan nilai. Ranah
afektif ini oleh Krathwohl dan kawan-kawan dirinci ke dalam beberapa
jenjang atau taraf afektif, yaitu (1) penerimaan (receiving), (2)
penanggapan (responding), (3) menilai (valuing), (4) mengorganisasikan

8
Dr. Edison Ginting and Dr. Yanto Permana, Penilaian Evaluasi Proses Dan Hasil Belajar, 2018
<http://gtk.kemdikbud.go.id/>.

8
(organization), dan (5) karakterisasi dengan nilai atau kompleks nilai
(characterization by a value orang value complex)
3. Ranah Psikomotorik
Ranah psikomotor adalah ranah yang berkaitan dengan keterampilan atau
kemampuan bertindak setelah seseorang menerima pengalaman belajar
tertentu. Hasil belajar ranah psikomotor dikemukakan oleh Simpson (1956)
yang menyatakan bahwa hasil belajar psikomotor ini tampak dalam bentuk
keterampilan dan kemampuan bertindak individu.9

E. Tehnik dan Instrument Penilaian


Tehnik dan instrument penilaian hasil belajar dikelompokkan menjadi tiga
sesuai dengan 3 ruang lingkup penilaian antara lain :

1. Afektif atau Sikap


a. Observasi yaitu teknik penilaian yang dilakukan secara
berkesinambungan dengan menggunakan indera, baik secara langsung
maupun tidak langsung.
b. Penilaian Diri yaitu teknik penilaian dengan cara meminta peserta
didik untuk mengemukakan kelebihan dan kekurangandirinya dalam
konteks pencapaian kompetensi. Instrumen yang digunakan berupa
lembarpenilaian diri menggunakan daftar cek atau skala penilaian
(rating scale).
c. Penilaian Antar Peserta Didik yaitu teknik penilaian dengan cara
meminta peserta didikuntuk saling menilai terkait dengan pencapaian
kompetensi. Instrumen yang digunakan untuk penilaianantarpeserta
didik adalah daftar cek dan skala penilaian (rating scale).
d. Jurnal merupakan catatan pendidik di dalam dan di luar kelas yang
berisi informasi hasil pengamatan tentang kekuatan dan kelemahan
peserta didik yang berkaitan dengan sikap dan perilaku.10

9
Ginting and Permana.
10
Rinto Hasiholan Hutapea, ‘Instrumen Evaluasi Non-Tes Dalam Penilaian Hasil Ranah Afektif Dan
Psikomotorik’, Jurnal Teologi Dan Pendidikan Kristen Kontekstual, 2.2 (2019), 151–65.

9
2. Kognitif atau Pengetahuan
a. Tes Tulis merupakan tes yang berisi pertanyaan – pertanyaan yang
harus dijawab oleh peserta didik dengan memberikan jawaban tertulis.
Penulisan tes tertulis merupakan kegiatan yang paling penting dalam
menyiapkan bahan ujian. Setiap soal yang ditulis harus berdasarkan
rumusan indicator yang sudah disusun dalam kisi – kisi.
b. Tes Lisan merupakan bentuk tes yang menunut respon dari peserta
didik dalam bentuk bahasa lisan. Peserta didik akan mengucapkan
jawaban dengan kata – kata sendiri sesuai dengan pertanyaan ataupun
perintah yang diberikan.
c. Penugasan merupakan bentuk penilaian dengan cara menyajikan
bahan pelajaran dimana guru memberikan tugas tertentu kepada siswa
agar melakukan kegiatan belajar, kemudian harus dapat
dipertanggungjawabkan. Tugas yang diberikan guru bertujuan untuk
memperdalam bahan pelajaran dan dapat pula mengecek bahan yang
yang telah dipelajari.11
3. Psikomotorik atau Ketrampilan
a. Tes Praktek merupakan penilaian yang menuntut respon berupa
keterampilan melakukan suatu aktivitas sesuai dengan tuntutan
kompetensi.
b. Projek merupakan kegiatan penilaian terhadap suatu tugas yang harus
diselesaikan dalam periode atau waktu tertentu. Tugas tersebut berupa
suatu investigasi dimulai dari perencanaan, pengumpulan data,
pengorganisasian, pengolahan dan penyajian data.
c. Portofolio merupakan kumpulan karya atau dokumen peserta didik
yang tersusun secara sistematis dan terorganisasi, diambil selama
proses pembelajaran dan digunakan oleh guru dan peserta didik untuk
menilai keterampilan peserta didik dalam mata pelajaran tertentu.

11
Nana Sutarna, ‘Penerapan Metode Penugasan Untuk Meningkatkan Kemampuan Memahami
Peta Pada Siswa Sekolah Dasar’, Jurnal Geografi Gea, 16.1 (2016), 34.

10
F. Ketuntasan Belajar
Ketuntasan Belajar adalah tingkat minimal pencapaian kompetensi
sikap, pengetahuan, dan keterampilan meliputi ketuntasan penguasaan
substansi dan ketuntasan belajar dalam konteks kurun waktu belajar.12
Ketuntasan belajar yang meliputi kurun waktu belajar, meliputi kurun waktu
triwulan atau semester, dimana kurikulum yang sudah ditetapkan dalam
satu triwulan atau semester, harus diselesaikan. Jadi yang menjadi indikator
ketuntasan belajar adalah kurikulum. Apakah jumlah mata pelajaran yang
menurut kurikulum dapat diselesaikan dalam waktu satu semester atau tidak.
Ketuntasan belajar terdiri atas ketuntasan penguasaan substansi dan
ketuntasan belajar dalam konteks kurun waktu belajar.13

Ketuntasan penguasaan substansi yaitu ketuntasan belajar yang


merupakan tingkat penguasaan peserta didik atas mata pelajaran tertentu pada
tingkat penguasaan minimal atau di atasnya, sedangkan ketuntasan belajar
dalam konteks kurun waktu belajar terdiri atas ketuntasan dalam setiap
semester, setiap tahun ajaran, dan tingkat satuan pendidikan.14 Ketuntasan
belajar dalam satu semester adalah keberhasilan peserta didik menguasai
kompetensi dari sejumlah mata pelajaran yang diikutinya dalam satu semester.
Ketuntasan Belajar dalam setiap tahun ajaran adalah keberhasilan peserta didik
pada semester ganjil dan genap dalam satu tahun ajaran. Ketuntasan dalam
tingkat satuan pendidikan adalah keberhasilan peserta didik menguasai
kompetensi seluruh mata pelajaran dalam suatu satuan pendidikan untuk
menentukan kelulusan peserta didik dari satuan pendidikan.15

12
Republik Indonesia, “Permendikbud No. 104 Tahun 2014 Tentang Penilaian Hasil Belajar Oleh
Pendidik Pada Pendidikan Dasar Dan Pendidikan Menengah,” Jakarta: Kemendikbud (2014).
13
Franty Faldy Palempung and Ferry J N Sumual, ‘Dampak Metode Pembelajaran Dari Bagi
Ketuntasan Belajar Siswa’, TELEIOS: Jurnal Teologi Dan Pendidikan Agama Kristen, 1.2 (2021),
117–29 <https://doi.org/10.53674/teleios.v1i2.38>.
14
“KETUNTASAN BELAJAR MENURUT PERMENDIKBUD NOMOR 104 TAHUN 2014 -Al-Maududy.”
15
Palempung and Sumual.

11
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Pengertian evaluasi secara umum dapat diartikan sebagai proses
sistematis untuk menentukan nilai sesuatu (ketentuan, kegiatan, keputusan,
unjuk-kerja, proses, orang, objek dan yang lainnya) berdasarkan kriteria
tertentu melalui penilaian. Evaluasi belajar dan pembelajaran adalah proses
untuk menentukan nilai belajar dan pembelajaran dilaksanakan, dengan
melalui kegiatan penilaian atau pengukuran belajar dan pembelajaran.
Kegiatan evaluasi dalam proses pembelajaran menurut Sudirman N, dkk
bertujuan untuk mengambil keputusan tentang hasil belajar, memahami
siswa dan memperbaiki dan mengembangkan program pembelajaran.

Menurut Nana Sudjana evaluasi berfungsi yaitu untuk mengetahui


tercapai tidaknya tujuan instruksional khusus dan untuk mengetahui
keaktifan proses pembelajaran yang dilaksanakan guru. Prinsip – prinsip
penilaian yaitu valid/sah, objektif, transparan, terbuka, adil, terpadu,
menyeluruh dan berkesinambungan, sistematis, akuntabel, dan beracuan
kriteria. Acuan atau aspek atau sasaran adalah sesuatu yang dijadikan titik
pusat perhatian untuk diketahui statusnya berdasarkan pengukuran. Aspek
yang menjadi acuan evaluasi pembelajaran, yaitu aspek kognitif, afektif,
dan psikomotorik.

Tehnik dan instrument penilaian hasil belajar yang digunakan yaitu


observasi, penilaian diri, penilaian antar peserta didik, jurnal, tes tertulis, tes
lisan, penugasan, tes praktek, projek dan portofolio. Ketuntasan Belajar
adalah tingkat minimal pencapaian kompetensi sikap, pengetahuan, dan
keterampilan meliputi ketuntasan penguasaan substansi dan ketuntasan
belajar dalam konteks kurun waktu belajar.

12
B. Saran
Saran dalam pembuatan makalah ini, yaitu :

1. Masih diperlukan kajian yang mendalam tentang Evaluasi Hasil


Belajar Peserta Didik.
2. Melalui makalah ini penulis menghimbau kepada teman-teman
supaya menggali berbagai ilmu pengetahuan tentang Evaluasi Hasil
Belajar Peserta Didik.
3. Dalam menyusun makalah ini mungkin terdapat kesalahan atau
kekurangan. Untuk itu penulis sangat mengharapkan kritik maupun
saran dari pembaca.

13
DAFTAR PUSTAKA

B, Mahirah, ‘Evaluasi Belajar Peserta Didik (Siswa)’, Idaarah: Jurnal Manajemen


Pendidikan, 1.2 (2017)

Ginting, Dr. Edison, and Dr. Yanto Permana, Penilaian Evaluasi Proses Dan Hasil
Belajar, 2018 <http://gtk.kemdikbud.go.id/>

Hutapea, Rinto Hasiholan, ‘Instrumen Evaluasi Non-Tes Dalam Penilaian Hasil


Ranah Afektif Dan Psikomotorik’, Jurnal Teologi Dan Pendidikan Kristen
Kontekstual, 2.2 (2019)

Magdalena, Ina, Alvi Ridwanita, and Bunga Aulia, ‘Evaluasi Belajar Peserta
Didik’, Jurnal Pendidikan Dan Dakwah, 2.1 (2020)
<https://ejournal.stitpn.ac.id/index.php/pandawa>

Palempung, Franty Faldy, and Ferry J N Sumual, ‘Dampak Metode Pembelajaran


Dari Bagi Ketuntasan Belajar Siswa’, TELEIOS: Jurnal Teologi Dan
Pendidikan Agama Kristen, 1.2 (2021)
<https://doi.org/10.53674/teleios.v1i2.38>

Sutarna, Nana, ‘Penerapan Metode Penugasan Untuk Meningkatkan Kemampuan


Memahami Peta Pada Siswa Sekolah Dasar’, Jurnal Geografi Gea, 16.1
(2016) <https://doi.org/10.17509/gea.v16i1.3466>

14

Anda mungkin juga menyukai