Disusun oleh:
Silvia Rifa Aziza (214110401121)
Muhammad Hasbie Ashiediq (214110401054)
Andea Maniroh (214110401064)
Dina Aliyyah Husniyyah Wardahni (214110401060)
Puji syukur Alhamdulillah kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang Maha
Pengasih lagi Maha Penyayang, atas terselesaikannya makalah ini. Tak lupa
sholawat serta salam tetap tercurahkan kepada junjungan kita Baginda Nabi
Muhammad SAW beserta seluruh keluarga, para sahabat, dan para pengikut beliau
yang setia hingga akhir zaman.
Kami menyadari selaku manusia biasa yang tak luput dari kesalahan, karena
memang salah datangnya dari kami manusia dan kebenaran hanya milik-Nya Allah
SWT. Maka dari itu kami selaku penyusun makalah memohon maaf apabila ada
kekurangan dalam makalah ini, dan tentunya kami menerima apabila ada kritik dan
saran. Kami berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.
Penulis
i
DAFTAR ISI
A. Kesimpulan ........................................................................................................... 12
B. Saran ..................................................................................................................... 13
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sekolah merupakan suatu lembaga yang memberikan pendidikan
melalui Kegiatan Belajar Mengajar (KBM). Penentu keberhasilan guru di
sekolah dalam menyampaikan materi pelajaran dan menunjukkan kemampuan
dari peserta didik dalam menerima materi dapat dilakukan melaui evaluasi hasil
belajar. Dasar dari pelaksanaan evaluasi hasil belajar terdapat dalam Peraturan
Pemerintah Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2013 tentang Standar
Nasional Pendidikan.
Evaluasi dapat mendorong siswa untuk lebih giat belajar secara terus
menerus dan juga mendorong guru untuk lebih meningkatkan kualitas proses
pembelajaran serta mendorong sekolah untuk lebih meningkatkan fasilitas dan
kualitas belajar siswa. Keberhasilan program pembelajaran selalu dilihat dari
aspek hasil belajar, sementara implementasi program pembelajaran di kelas atau
kualitas proses pembelajaran itu berlangsung jarang menyentuh kegiatan
penilaian.
1
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan permasalahan pada latar belakang maka rumusan masalah dari
makalah ini adalah:
1. Apa yang dimaksud dengan evaluasi ?
2. Apa sajakah yang menjadi tujuan penilaian ?
3. Bagaimana fungsi dari penilaian ?
4. Apa sajakah yang menjadi acuan dan prinsip penilaian?
5. Bagaimana tehnik dan instrument penilaian
6. Apa yang dimaksud dengan ketuntasan belajar ?
C. Tujuan Masalah
Tujuan dari penulisan makalah ini, yaitu :
1. Mengetahui pengertian evaluasi
2. Mengetahui tujuan penilaian
3. Mengetahui fungsi penilaian
4. Mengetahui acuan dan prinsip penilaian
5. Mengetahui tehnik dan instrument penilaian
6. Mengetahui arti dari ketuntasan belajar
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Evaluasi
Secara etimologi “evaluasi” berasal dari bahasa Inggris yaitu evaluation
dari akar kata value yang berarti nilai atau harga. Secara terminologi, beberapa
ahli memberikan pendapat tentang pengertian evaluasi diantaranya : 1) Menurut
Edwin dalam Ramayulis mengatakan bahawa evaluasi mengandung pengertian
suatu tindakan atau proses dalam menentukan nilai sesuatu (Ramayulis, 2002).
2) Menurut M. Chabib Thoha, mendefinisikan evaluasi merupakan kegiatan
yang terencana untuk mengetahui keadaan objek dengan menggunakan
instrument dan hasilnya dibandingkan dengan tolak ukur untuk memperoleh
kesimpulan (Thoha, 1990).1
1
Mahirah B, ‘Evaluasi Belajar Peserta Didik (Siswa)’, Idaarah: Jurnal Manajemen Pendidikan, 1.2
(2017), 257–67 <https://doi.org/10.24252/idaarah.v1i2.4269>.
2
Ina Magdalena, Alvi Ridwanita, and Bunga Aulia, ‘Evaluasi Belajar Peserta Didik’, Jurnal Pendidikan
Dan Dakwah, 2.1 (2020), 117–27 <https://ejournal.stitpn.ac.id/index.php/pandawa>.
3
B. Tujuan Penilaian
Evaluasi adalah suatu kegiatan yang disengaja dan memiliki tujuan.
Kegiatan evaluasi dilakukan dengan sadar oleh guru dengan tujuan memperoleh
kepastian mengenai keberhasilan belajar siswa dan memberikan masukan
kepada guru mengenai apa yang dia lakukan dalam kegiatan pengajaran. Atau
dapat dikatakan evaluasi yang dilakukan oleh guru bertujuan untuk mengetahui
bahan – bahan pelajaran yang disampaikan apakah sudah dikuasai oleh siswa
ataukah belum. Selain itu, apakah kegiatan pengajaran yang dilaksanakannya
itu sudah sesuai dengan apa yang diharapkan atau belum. 3
3
B. Mahirah
4
Magdalena, Ridwanita, and Aulia.
5
Magdalena, Ridwanita, and Aulia.
4
Disamping itu, pengambilan keputusan juga sangat diperlukan untuk
memahami siswa dan mengetahui sampai sejauh mana dapat memberikan bantuan
terhadap kekurangan siswa. Evaluasi juga bermaksud memperbaiki dan
mengembangkan program pengajaran. Dengan demikian, tujuan evaluasi adalah
untuk memperbaiki cara pembelajaran, mengadakan perbaikan dan pengayaan bagi
siswa, serta menempatkan siswa pada situasi pembelajaran yang lebih tepat sesuai
dengan tingkat kemampuan yang dimilikinya. Tujuan lainnya adalah untuk
memperbaiki dan mendalami dan memperluas pelajaran, dan yang terakhir adalah
untuk memberitahukan atau melaporkan kepada orang tua/ wali siswa mengenai
penentuan kenaikan kelas atau penentuan kelulusan siswa.
C. Fungsi Penilaian
Berdasarkan Undang – Undang RI tentang Sisdiknas No. 20 Tahun 2003
Pasal 58 ayat 1 bahwa evaluasi hasil belajar peserta didik dilakukan untuk
membantu proses, kemajuan, dan perkembangan hasil belajar peserta didik
secara berkesinambungan.
6
B. Mahirah
5
Fungsi evaluasi dapat dikelompokkan menjadi 4 antara lain :
7
B. Mahirah
6
D. Acuan dan Prinsip Penilaian
Prinsip – prinsip penilaian yang harus diperhatikan dalam melaksanakan
penilaian dan evaluasi proses dan hasil belajar antara lain :
1. Valid/ Shah
Penilaian hasil belajar oleh pendidik harus mengukur pencapaian
kompetensi yang ditetapkan dalam standar isi (standar kompetensi dan
kompetensi dasar) dan standar kompetensi lulusan. Penilaian valid berarti
menilai apa yang seharusnya dinilai dengan menggunakan alat yang sesuai
untuk mengukur kompetensi.
2. Objektif
Penilaian hasil belajar peserta diklat hendaknya tidak dipengaruhi oleh
subyektivitas penilai, perbedaan latar belakang agama, sosial-ekonomi,
budaya, bahasa, gender, dan hubungan emosional.
3. Transparan/ Terbuka
Penilaian hasil belajar oleh pendidik bersifat terbuka artinya prosedur
penilaian, kriteria penilaian dan dasar pengambilan keputusan terhadap
hasil belajar peserta diklat dapat diketahui oleh semua pihak yang
berkepentingan.
4. Adil
Penilaian hasil belajar tidak menguntungkan atau merugikan peserta diklat
karena berkebutuhan khusus serta perbedaan latar belakang agama, suku,
budaya, adat istiadat, status sosial ekonomi, dan gender.
5. Terpadu
Penilaian hasil belajar oleh pendidik merupakan salah satu komponen yang
tak terpisahkan dari kegiatan pembelajaran.
6. Menyeluruh dan berkesinambungan
Penilaian hasil belajar oleh pendidik mencakup semua aspek kompetensi
dengan menggunakan berbagai teknik penilaian yang sesuai, untuk
memantau perkembangan kemampuan peserta diklat.
7
7. Sistematis
Penilaian hasil belajar oleh pendidik dilakukan secara berencana dan
bertahap dengan mengikuti langkah-langkah baku.
8. Akuntabel
Penilaian hasil belajar oleh pendidik dapat dipertanggungjawabkan, baik
dari segi teknik, prosedur, maupun hasilnya.
9. Beracuan Kriteria
Penilaian hasil belajar oleh pendidik didasarkan pada ukuran pencapaian
kompetensi yang ditetapkan.8
Sedangkan acuan atau aspek atau sasaran adalah sesuatu yang dijadikan
titik pusat perhatian untuk diketahui statusnya berdasarkan pengukuran. Dalam
dunia pendidikan, ada tiga aspek yang menjadi acuan evaluasi pembelajaran,
yaitu aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik.
1. Ranah Kognitif
Aspek atau domain kognitif adalah ranah yang mencakup kegiatan mental
(otak). Menurut Bloom, segala upaya yang menyangkut otak adalah
termasuk dalam ranah kognitif. Dalam ranah kognitif terdapat enam
jenjang proses berpikir, mulai dari jenjang terendah sampai dengan jenjang
yang paling tinggi. Keenam jenjang dimaksud adalah (1) pengetahuan,
hafalan, ingatan (knowledge), (2) pemahaman (comprehension), (3)
penerapan (application), (4) analisis (analysis), (5) sintesis (synthesis), dan
(6) penilaian (evaluation)
2. Ranah Afektif
Ranah afektif adalah ranah yang berkaitan dengan sikap dan nilai. Ranah
afektif ini oleh Krathwohl dan kawan-kawan dirinci ke dalam beberapa
jenjang atau taraf afektif, yaitu (1) penerimaan (receiving), (2)
penanggapan (responding), (3) menilai (valuing), (4) mengorganisasikan
8
Dr. Edison Ginting and Dr. Yanto Permana, Penilaian Evaluasi Proses Dan Hasil Belajar, 2018
<http://gtk.kemdikbud.go.id/>.
8
(organization), dan (5) karakterisasi dengan nilai atau kompleks nilai
(characterization by a value orang value complex)
3. Ranah Psikomotorik
Ranah psikomotor adalah ranah yang berkaitan dengan keterampilan atau
kemampuan bertindak setelah seseorang menerima pengalaman belajar
tertentu. Hasil belajar ranah psikomotor dikemukakan oleh Simpson (1956)
yang menyatakan bahwa hasil belajar psikomotor ini tampak dalam bentuk
keterampilan dan kemampuan bertindak individu.9
9
Ginting and Permana.
10
Rinto Hasiholan Hutapea, ‘Instrumen Evaluasi Non-Tes Dalam Penilaian Hasil Ranah Afektif Dan
Psikomotorik’, Jurnal Teologi Dan Pendidikan Kristen Kontekstual, 2.2 (2019), 151–65.
9
2. Kognitif atau Pengetahuan
a. Tes Tulis merupakan tes yang berisi pertanyaan – pertanyaan yang
harus dijawab oleh peserta didik dengan memberikan jawaban tertulis.
Penulisan tes tertulis merupakan kegiatan yang paling penting dalam
menyiapkan bahan ujian. Setiap soal yang ditulis harus berdasarkan
rumusan indicator yang sudah disusun dalam kisi – kisi.
b. Tes Lisan merupakan bentuk tes yang menunut respon dari peserta
didik dalam bentuk bahasa lisan. Peserta didik akan mengucapkan
jawaban dengan kata – kata sendiri sesuai dengan pertanyaan ataupun
perintah yang diberikan.
c. Penugasan merupakan bentuk penilaian dengan cara menyajikan
bahan pelajaran dimana guru memberikan tugas tertentu kepada siswa
agar melakukan kegiatan belajar, kemudian harus dapat
dipertanggungjawabkan. Tugas yang diberikan guru bertujuan untuk
memperdalam bahan pelajaran dan dapat pula mengecek bahan yang
yang telah dipelajari.11
3. Psikomotorik atau Ketrampilan
a. Tes Praktek merupakan penilaian yang menuntut respon berupa
keterampilan melakukan suatu aktivitas sesuai dengan tuntutan
kompetensi.
b. Projek merupakan kegiatan penilaian terhadap suatu tugas yang harus
diselesaikan dalam periode atau waktu tertentu. Tugas tersebut berupa
suatu investigasi dimulai dari perencanaan, pengumpulan data,
pengorganisasian, pengolahan dan penyajian data.
c. Portofolio merupakan kumpulan karya atau dokumen peserta didik
yang tersusun secara sistematis dan terorganisasi, diambil selama
proses pembelajaran dan digunakan oleh guru dan peserta didik untuk
menilai keterampilan peserta didik dalam mata pelajaran tertentu.
11
Nana Sutarna, ‘Penerapan Metode Penugasan Untuk Meningkatkan Kemampuan Memahami
Peta Pada Siswa Sekolah Dasar’, Jurnal Geografi Gea, 16.1 (2016), 34.
10
F. Ketuntasan Belajar
Ketuntasan Belajar adalah tingkat minimal pencapaian kompetensi
sikap, pengetahuan, dan keterampilan meliputi ketuntasan penguasaan
substansi dan ketuntasan belajar dalam konteks kurun waktu belajar.12
Ketuntasan belajar yang meliputi kurun waktu belajar, meliputi kurun waktu
triwulan atau semester, dimana kurikulum yang sudah ditetapkan dalam
satu triwulan atau semester, harus diselesaikan. Jadi yang menjadi indikator
ketuntasan belajar adalah kurikulum. Apakah jumlah mata pelajaran yang
menurut kurikulum dapat diselesaikan dalam waktu satu semester atau tidak.
Ketuntasan belajar terdiri atas ketuntasan penguasaan substansi dan
ketuntasan belajar dalam konteks kurun waktu belajar.13
12
Republik Indonesia, “Permendikbud No. 104 Tahun 2014 Tentang Penilaian Hasil Belajar Oleh
Pendidik Pada Pendidikan Dasar Dan Pendidikan Menengah,” Jakarta: Kemendikbud (2014).
13
Franty Faldy Palempung and Ferry J N Sumual, ‘Dampak Metode Pembelajaran Dari Bagi
Ketuntasan Belajar Siswa’, TELEIOS: Jurnal Teologi Dan Pendidikan Agama Kristen, 1.2 (2021),
117–29 <https://doi.org/10.53674/teleios.v1i2.38>.
14
“KETUNTASAN BELAJAR MENURUT PERMENDIKBUD NOMOR 104 TAHUN 2014 -Al-Maududy.”
15
Palempung and Sumual.
11
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pengertian evaluasi secara umum dapat diartikan sebagai proses
sistematis untuk menentukan nilai sesuatu (ketentuan, kegiatan, keputusan,
unjuk-kerja, proses, orang, objek dan yang lainnya) berdasarkan kriteria
tertentu melalui penilaian. Evaluasi belajar dan pembelajaran adalah proses
untuk menentukan nilai belajar dan pembelajaran dilaksanakan, dengan
melalui kegiatan penilaian atau pengukuran belajar dan pembelajaran.
Kegiatan evaluasi dalam proses pembelajaran menurut Sudirman N, dkk
bertujuan untuk mengambil keputusan tentang hasil belajar, memahami
siswa dan memperbaiki dan mengembangkan program pembelajaran.
12
B. Saran
Saran dalam pembuatan makalah ini, yaitu :
13
DAFTAR PUSTAKA
Ginting, Dr. Edison, and Dr. Yanto Permana, Penilaian Evaluasi Proses Dan Hasil
Belajar, 2018 <http://gtk.kemdikbud.go.id/>
Magdalena, Ina, Alvi Ridwanita, and Bunga Aulia, ‘Evaluasi Belajar Peserta
Didik’, Jurnal Pendidikan Dan Dakwah, 2.1 (2020)
<https://ejournal.stitpn.ac.id/index.php/pandawa>
14