Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Teknik Pengukuran Pendidikan Fisika
Oleh :
Kelompok 1
Susiliawati (2280190006)
2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga penyusun dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul Konsep Dasar Evaluasi
ini tepat pada waktunya. Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi
tugas mata kuliah Teknik Pengukuran Pendidikan Fisika. Selain itu, makalah ini juga bertujuan
untuk menambah wawasan mengenai Konsep Dasar Evaluasi. Penyusun mengucapkan terima
kasih kepada Ibu Dina Rahmi Darman, M.Pd., selaku dosen pengampu mata kuliah Teknik
Pengukuran Pendidikan Fisika yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah
pengetahuan dan wawasan bagi penyusun maupun pembaca. Penyusun juga mengucapkan
terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi pengetahuannya sehingga dapat
menyelesaikan makalah ini. Penyusun menyadari makalah yang ditulis ini masih jauh dari kata
sempuna. Oleh karena itu, penyusun membutuhkan saran dan masukan dari Ibu dan teman -
teman.
Penyusun
1
DAFTAR ISI
2
BAB I
PENDAHULUAN
3
1.3.4 Untuk mengetahui ruang lingkup evaluasi pembelajaran ?
1.3.5 Untuk mengetahui prinsip-prinsip umum evaluasi ?
1.3.6 Untuk mengetahui jenis evaluasi pembelajaran ?
4
BAB II
PEMBAHASAN
5
evaluasi adalah kualitas sesuatu baik yang menyangkut nilai atau arti, sedangkan
kegiatan untuk sampai pada pemberian nilai dan arti itu adalah evaluasi. Dalam
konteks pendidikan, kata evaluasi yang sering digunakan dalam pembelajaran berarti
penilaian atau pengukuran.
6
kemajuan belajar peserta didik. Penilaian memerlukan data yang bermutu, sehingga
perlu didukung oleh proses pengukuran yang baik. Menurut (Chittenden, 1991),
kegiatan penilaian dalam proses pembelajaran perlu diarahkan pada empat hal
sebagai berikut :
a. Penelusuran : kegiatan yang dilakukan untuk menelusuri apakah proses
pembelajaran telah berlangsung sesuai dengan yangdirencanakan atau tidak.
Untuk kepentingan ini, guru mengumpulkan berbagai informasi sepanjang
semester atau tahun pelajaran melalui berbagai bentuk pengukuran untuk
memperoleh gambaran tentang pencapaian kemajuan belajar anak
b. Pengecekan : kegiatan untuk mencari informasi apakah terdapatkekurangan-
kekurangan pada peserta didik selama proses pembelajaran. Dengan melakukan
berbagai bentuk pengukuran, guru berusaha untuk memperoleh gambaran
menyangkut kemampuan peserta didiknya, apa yang telah berhasil dikuasai dan
apa yang belumdikuasai
c. Pencarian : kegiatan untuk mencari dan menemukan penyebabkekurangan yang
muncul selama proses pembelajaran berlangsung.Dengan jalan ini, guru dapat
segera mencari solusi untuk mengatasikendala-kendala yang timbul selamaproses
belajar berlangsung
d. Penyimpulan : kegiatan untuk menyimpulkan tentang tingkat pencapaian belajar
yang telah dimiliki peserta didik. Hal ini sangat penting bagiguru untuk
mengetahui tingkat pencapaian yang diperoleh pesertadidik. Selain itu, hasil
penyimpulan ini dapat digunakan sebagailaporan hasil tentang kemajuan belajar
peserta didik, baik untuk peserta didik itu sendiri, sekolah, orang tua, maupun
pihak-pihak lainyang berkepentingan
1. Penilaian Formatif, yaitu penilaian untuk mengetahui hasil belajar yang di capai
oleh para peserta didik setelah menyelesaikan program dalam satuan materi pokok
pada suatu bidang studi tertentu. Fungsi : Untuk memperbaiki proses pembelajaran
kearah yang lebih baik dan efisien atau memperbaiki satuan atau rencana
pembelajaran. Tujuan: Untuk mengetahui hingga dimana penguasaan peserta
didiktentang materi yang diajarkan dalam satu rencana atau satuan pembelajaran.
Aspek penilaian : Aspek yang dinilai pada penilaian normative ialah hasil
7
kemajuan belajar peserta didik yang meliputi pengetahuan,keterampilan, sikap
terhadap materi ajar agama yang di sajikan.
2. Penilaian Sumative, yaitu penilaian yang di lakukan terhadap hasil belajar peserta
didik yang telah selesai mengikuti pembelajaran dalamsatu catur wulan semester
atau akhir tahun. Fungsi : Untuk mengetahui angka atau nilai murid setelah
mengikuti program pembelajaran dalam satu catur wulan/semester. Tujuan :
Untuk mengetahui taraf hasil belajar yang dicapai oleh peserta didik setelah
melakukan program pembelajaran dalam satucatur wulan, semester, akhir tahun
atau akhir suatu program pembelajaran pada suatu unit pendidikan tertentu. Aspek
Penilaian: Aspek yang di nilai ialah kemajuan hasil belajar meliputi pengetahuan,
keterampilan, sikap dan penguasaan muridtentang materi pembelajaran yang di
berikan. Di waktu pelaksanaan, penilaian ini di laksanakan sebelum peserta didik
mengikuti proses pembelajaran permulaan atau peserta didik tersebut baru
akanmengikuti pendidikan di suatu tingkat tertentu.
3. Penilaian Penempatan (placement) yaitu penilaian tentang pribadi peserta didik
untuk kepentingan penempatan di dalam situasi belajaryang sesuai dengan kondisi
peserta didik. Fungsi : Untuk mengetahui keadaan peserta didik sepintas
lalutermasuk keadaan seluruh pribadinya, peserta didik tersebut dapat
ditempatkan pada posisinya. Tujuan : Untuk menempatkan peserta didik pada
tempatnya yangsebenarnya, berdasarkan bakat, minat, kemampuan, kesanggupan,
serta keadaan diri peserta didik sehingga peserta didik tidakmengalami hambatan
dalam mengikuti pembelajaran atau setiap program bahan yang di sajikan guru.
Aspek Penilaian : Aspek yang di nilai meliputi keadaan fisik dan psikis, bakat,
kemampuan, pengetahuan, pengalaman, keterampilan,sikap dan aspek lain yang
di anggap perlu bagi kepentingan pendidikan peserta didik selanjutnya,
kemungkinan penilaian ini dapat juga di lakukan setelah peserta didik mengikuti
pelajaran selama satu catur wulan, satu semester, satu tahun, sesuai dengan
maksud lembaga pendidikan yang bersangkutan. Di waktu pelaksanaan, penilaian
ini sebaiknya di laksanakan sebelum peserta didik menduduki kelas tertentu
sewaktu penerimaan murid baru atau setelah naik kelas.
4. Penilaian Diagnostik, yaitu penilaian yang di lakukan terhadap hasil
penganalisaan tentang keadaan belajar peserta didik baik merupakan kesulitan
atau hambatan yang di temui dalam proses pembelajaran. Fungsi : Untuk
mengetahui masalah-masalah yang di derita atau mengganggu peserta didik,
8
sehingga peserta didik mengalami kesulitan, hambatan atau gangguan ketika
mengikuti program pembelajaran dalam suatu bidang studi. Kesulitan peserta
didik tersebut di usahakan pemecahannya. Tujuan : Untuk membantu kesulitan
atau mengetahui hambatan yang dialami peserta didik waktu mengikuti kegiatan
pembelajaran padasuatu bidang studi atau keseluruhan program pembelajaran.
Aspek Penilaian : Aspek yang di nilai, termasuk hasil belajar yang di peroleh
murid, latar belakang kehidupannya, serta semua aspek yang berkaitan dengan
kegiatan pembelajaran. Waktu Pelaksanaan : Pelaksanaan tes diagnostik ini,
sesuai dengankeperluan pembinaan dari suatu lembaga pendidikan, dalam
rangkameningkatkan mutu pendidikan para peserta didiknya.
9
Secara umum, tujuan evaluasi dalam bidang pendidikan ada dua. Pertama,
untuk menghimpun berbagai keterangan yang akan dijadikan sebagai bukti
perkembangan yang dialami oleh para siswa setelah mereka mengikuti proses
pembelajaran dalam jangka waktu tertentu. Dengan kata lain, tujuan umum evaluasi
dalam pendidikan yakni memperoleh data pembuktian yang akan menjadi petunjuk
tingkat kemampuan dan keberhasilan siswa dalam pencapaian berbagai tujuan
kurikuler setelah menempuh proses pembelajaran dalam jangka waktu yang telah
ditentukan. Tujuan umum kedua dari evaluasi pembelajaran adalah mengukur dan
menilai efektivitas mengajar serta berbagai metode mengajar yang telah diterapkan atau
dilaksanakanoleh pendidik, serta kegiatan belajar yang dilaksanakan oleh siswa.
Selain tujuan umum tersebut, evaluasi juga memiliki beberapa tujuan khusus.
Pertama, merangsang kegiatan siswa dalam menempuh program pendidikan. Tanpa
evaluasi, tidak mungkin timbul kegairahan pada diri siswa untuk memperbaiki dan
meningkatkan prestasinya masingmasing. Kedua, mencari dan menemukan berbagai
faktor penyebab keberhasilan maupun ketidakberhasilan siswa dalam mengikuti
program pendidikan, sehingga dapat menemukan jalan keluar.
Sedangkan menurut pakar evaluasi, Dr. Basrowi, pada dasarnya tujuan evaluasi
digolongkan ke dalam empat kategori sebagai berikut:
1. Memberikan umpan balik terhadap proses belajar mengajar dan mengadakan
program perbaikan bagi siswa.
2. Menentukan angka kemajuan masing- masing siswa yang antara lain dipakai
sebagai pemberian laporan kepada orang tua.
3. Penentuan kenaikan tingkat atau status, dan lulus tidaknya.
4. Menempatkan siswa dalam situasi belajar mengajar yang tepat, misalnya dalam
penentuan program studi atau jurusan dengan tingkat kemampuan dan karakteristik
lain.
Fungsi evaluasi di dalam pendidikan tidak dapat dilepaskan dari tujuan evaluasi
itu sendiri. Evaluasi sebagai suatu tindakan atau proses, secara umum meliki tiga fungsi
pokok, yaitu mengukur kemajuan, menunjang penyusunan rencana, dan memperbaiki
atau melakukan penyempurnaan kembali. Fungsi evaluasi secara umum, lebih rincinya
adalah sebagai berikut :
10
2. Untuk mengetahui tingkat keberhasilan program pengajaran
3. Untuk keperluan Bimibingan dan Konseling (BK)
4. Untuk keperluan pengembangan dan perbaikan kurikulum sekolah yang
bersangkutan
Fungsi evaluasi secara khusus dalam pendidikan dapat dilihat dari beberapa
segi, yakni :
1. Fungsi psikologis, kegiatan evaluasi dapat dilihat dari sisi pendidik/guru, dan
peserta didik/siswa. Bagi siswa, evaluasi secara psikologis akan memberikan
pedoman atau pegangan batin bagi mereka untuk mengenal kapasitas dan statusnya
di tengah- tengah kelompok atau kelasnya. Misalnya, dengan dilakukannya evaluasi
hasil belajar siswa, maka para siswa akan mengetahui dirinya termasuk dalam
kelompok berkemampuan tinggi, rata- rata, atau rendah. Sedangkan bagi guru,
secara psikologis evaluasi dapat menjadi pedoman dalam menentukan berbagai
langkah yang dipandang perlu dilakukan selanjutnya, misalnya menggunakan
metode mengajar tertentu, hasil belajar siswa menunjukkan peningkatan
2. Fungsi sosiologis, evaluasi berfungsi untuk mengetahui apakah siswa sudah cukup
mampu untuk terjun ke masyarakat. Mampu disiniberarti bahwa siswa dapat
berkomunikasi dan beradaptasi terhadap seluruh lapisan masyarakat
3. Fungsi didaktik- metodis, bagi siswa evaluasi dapat memberikan motivasi untuk
memperbaiki, meningkatkan, dan mempertahankan prestasi siswa. Bagi guru,
evaluasi berfungsi untuk membantu guru dalam menempatkan siswa pada
kelompok tertentu sesuai dengan kemampuan dan kecakapannya masing-masing
serta membantu guru dalam usaha memperbaiki proses pembelajarannya
4. Fungsi administratif, evaluasi berfungsi untuk memberikan laporan tentang
kemajuan siswa kepada orang tua, pejabat pemerintah yang berwenang, kepala
sekolah, guru-guru, dan siswa itu sendiri, memberikan berbagai bahan keterangan
(data), dan memberikan gambaran secara umum tentang semua hasil usaha yang
dilakukan oleh instutisi pendidikan
5. Fungsi selektif, evaluasi berfungsi untuk memilih siswa yang dapat diterima di
sekolah tertentu, memilih siswa yang dapat naik kelas atau tingkat berikutnya,
memilih siswa yang seharusnya mendapat beasiswa, dan memilih siswa yang sudah
berhak meninggalkan sekolah, dan sebagainya
11
Wina Sanjaya mengemukakan beberapa fungsi evaluasi, yaitu:
12
3. Penerapan (application), yaitu jenjang kemampuan yang menuntut peserta
didik untuk menggunakan ide-ide umum, tata cara ataupun metode, prinsip,
dan teori-teori dalam situasi baru dan konkret
4. Analisis (analysis), yaitu jenjang kemampuan yang menuntut peserta didik
untuk menguraikan suatu situasi atau keadaan tertentu ke dalam unsur-unsur
atau komponen pembentuknya. Kemampuan analisis dikelompokkan
menjadi tiga, yaltu analisis unsur, analisis hubungan, dan analisis prinsip
prinsip ya terorganisasi
5. Sintests (synthesis) yaitu jenjang kemampuan yang menumtat peserta didik
untuk menghasilkan sesuatu yang baru dengan cara menggabungkan
berbagai faktor Hasil yang diperoleh dapa berupa tulisan, rencana atau
mekanisme
6. Evaluasi (evaluation). yaitu kemampuan yang menuntut peserta didik untuk
dapat mengevaluasi suatu situasi, keadaan, pernyataan atau konsep
berdasarkan kriteria tertentu. Hal penting dalam evaluasi ini adalah
menciptakan kondisi sedemikian rupa, sehingga peserta didik mampu
mengembangkan kriteria atau patokan untuk mengevaluasi sesuatu Kata
kerja operasional yang dapat digunakan, di antaranya menilai,
membandingkan, mempertentangkan, mengkritik, membeda-bedakan,
mempertimbangkan kebenaran, menyokong, menafsirkan, menduga
13
3. Menilai (valuing), yaitu jenjang kemampuan yang menuntut peserta didik
untuk menilai suatu objek., fenomena atau tingkah laku tertentu secara
konsisten
4. Organisasi (organization), yaitu jernjang kemampuan yang memuntut
peserta didik untuk menyatukan nilai-nilai yang berbeda, memecahkan
masalah, membentuk suatu sistem nilai
14
kemampuan yang rendah saja melalui paper and pencil test. Peserta didik tidak akan
mempunyai kemampuan berpikir tingkat tinggi jika tidak diberikan kesempatan
untuk mengembangkannya dan tidak diarahkan untuk itu.
15
yang dirancang (resources by design) dan sumber belajar yang digunakan
(resources by utiliration). Kriteria yang digunakan sama seperti komponen
metode
6. Lingkungan. terutama lingkungan sekolah dan lingkungan keluarga Kriteria
yang digunakan, antara lain: hubungan antara peserta didik dan teman
sekelas/sekolah maupun di luar sekolah. guru dan orang tua; serta kondisi
keluarga
7. Penilaian proses dan hasil belajar. baik yang menggunakan tes maupun
nontes. Kriteria yang digunakan, antara lain: kesesuaian nya dengan
kompetensi dasar, hasil belajar, dan indikator kesesuaiannya dengan tujuan
dan fungsi penilaian, unsur-unsur penting dalam penilaian, aspek-aspek
yang dinilai, kesesuaiannya dengan tingkat perkembangan peserta didik.
jenis dan alat penilaian
b. Proses pelaksanaan pembelajaran meliputi :
1. Kegiatan, yang meliputi jenis kegiatan, prosedur pelaksanaan setiap jenis
kegiatan, sarana pendukung, efektivitas dan efisiensi, dan sebagainya
2. Guru, terutama dalam hal menyampaikan maleri, kesulitan- kesulitan guru,
menciptakan suasana pembelajaran yang kondusif, menyiapkan alat-alat
dan perlengkapan yang diperlukan, membimbing peserta didik,
menggunakan teknik penilaian, menerapkan disiplin kelas, dan sebagainya
3. Peserta didik, terutama dalam hal peran serta peserta didik dalam kegiatan
belajar dan bimbingan, memahami jenis kegiatan mengerjakan tugas-tugas,
perhatian, keaktifan, motivasi, sikap, minat, umpan balik, kesempatan
melaksanakan praktik dalam situasi yang nyata, kesulitan belajar, waktu
belajar istirahat, dan sebagainya
c. Hasil pembelajaran, baik untuk jangka pendek (sesuai dengan pencapaian
indikator), jangka menengah (sesuai dengan target untuk setiap bidang
studi/mata pelajaran), dan jangka panjang (setelah peserta didik terjun ke
masyarakat)
16
Bagaimana tanggung jawab siswa terhadap tugas yang diberikan guru?
Bagaimana motivasi, minat, dan bakat siswa dalam mata pelajaran?
b. Pengetahuan dan pemahaman siswa terhadap bahan pelajaran. Apakah siswa
sudah mengetahui dan memahami tugas-tugasnya sebagai warga sekolah?
c. Kecerdasan, yang meliputi: apakah siswa sampai taraf tertentu sudah dapat
memecahkan masalah-masalah yang dihadapi dalam pelajaran?
d. Perkembangan jasmani/ kesehatan
e. Keterampilan,
17
sekolah dengan alokasi waktu dan struktur program tertentu. Pada dasarnya,
kegiatan intrakurikuler merupakan kegiatan tatap muka antara siswa dengan
guru, secara individual, kelompok ataupun klasikal
b. Kegiatan kokurikuler merupakan kegiatan yang dilakukan di luar jam
pelajaran yang telah ditetapkan sebagai kegiatan terstruktur yang berupa
penugasan atau pemberian pekerjaan rumah. Penilaian terhadap kegiatan ini
berpengaruh terhadap penilaian akhir
c. Kegiatan ekstrakurikuler adalah kegiatan di luar jam pelajaran biasa yang
dilakukan di kampus ataupun di luar kampus. Kegiatan ini dimaksudkan
untuk memperluas pengetahuan siswa, mengenal hubungan antara berbagai
mata pelajaran, menyalurkan minat dan bakat, serta menunjang pencapaian
tujuan institusional
2.5 Prinsip-Prinsip Umum Evaluasi
Untuk memperoleh hasil evaluasi yang lebih baik, maka kegiatan evaluasi harus
berdasarkan pada prinsip-prinsip umum yaitu sebagai berikut :
2.5.1 Prinsip-Prinsip Evaluasi Menurut Zainal Arifin
1. Kontinuitas
Evaluasi tidak boleh dilakukan secara insidental karena pembelajaran itu
sendiri adalah suatu proses yang kontinu. Oleh sebab itu, evaluasi pun harus
dilakukan secara kontinu. Hasil evaluasi yang diperoleh pada suatu waktu harus
senantiasa dihubungkan dengan hasil-hasil pada waktu sebelumnya, sehingga dapat
diperoleh gambaran yang jelas dan berarti tentang perkembangan peserta didik.
Perkembangan belajar peserta didik tidak dapat dilihat dari dimensi produk saja,
tetapi juga dimensi proses bahkan dari dimensi input.
2. Komprehensif
Dalam melakukan evaluasi terhadap suatu objek, guru harus mengambil
seluruh objek itu sebagai bahan evaluasi. Misalnya, jika objek evaluasi itu adalah
peserta didik, maka seluruh aspek kepribadian peserta didik itu harus di evaluasi,
baik yang menyangkut kognitif, afektif maupun psikomotor begitu jug dengan
objek-objek evaluasi yang lain.
3. Adil dan Objekif
Dalam melaksanakan evaluasi, guru harus berlaku adil tanpa pilih kasih. Kata
“adil” dan “objektif” memang mudah diucapkan, tetapi sulit dilaksanakan.
Meskipun demikia, kewajiban manusia adalah harus berikhtiar. Semua peserta
18
didik harus diberlakukan sama tanpa “pandang bulu”. Guru juga hendaknya
bertindak secara objektif, apa adanya sesuai dengan kemampuan peserta didik. Oleh
sebab itu, sikap like and dislike, perasaan, keinginan, dan prasangka yang bersifat
negatif harus dijauhkan. Evaluasi harus didasarkan atas kenyataan (data da fakta)
yang sebenarnya, bukan hasil manipulasi atau rekayasa.
4. Kooperatif
Dalam kegiatan evaluasi guru hendaknya bekerja sama dengan semua pihak,
seperti orang tua peserta didik, sesama guru, kepala sekolah, termasuk dengan
peserta didik itu sendiri. Hal ini dimaksudkan agar semua pihak merasa puas dengan
hasil evaluasi, dan pihak-pihak tersebut merasa dihargai.
5. Praktis
Praktis mengandung arti mudah digunakan, baik oleh guru itu sendiri yang
menyusun alat evaluasi maupun orang lain yang akan menggunakan alat tersebut.
Untuk itu harus diperhatikan bahasa dan petunjuk mengerjakan soal.
19
6. Objek penilaian harus mencakup aspek pengetahuan, keterampilan, sikap, dan nilai-
nilai
7. Penilaian harus mengacu kepada prinsip diferensiasi, yaitu memberikan peluang
kepada peserta didik untuk menunjukkan apa yang diketahui, apa yang dipahami
dan apa yang dapat dilakukan
8. Penilaian tidak bersifat diskriminatif. Artinya, guru harus berlaku adil dan bersikap
jujur kepada semua peserta didik, serta bertanggung jawab ekpada semua pihak
9. Penilaian harus diikuti dengan bertindak lajut(follow-up)
10. Penilaian harus berorientasi pada kecakapan hidup dan bersifat mendidik
20
pendidikan sehingga dapat diketahui sejauh mana keberhasilan
pembelajaran yang telah dilakukan.
21
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Evaluasi dapat didefinisikan sebagai suatu proses sistematis untuk menentukan atau
membuat keputusan sampai mana tujuan-tujuan pembelajaran dicapai siswa. Sedangkan
pengukuran merupakan kegiatan penentuan angka bagi suatu objek secara sistematik.
Adapun penilaian merupakan kegiatan yang dilakukan untuk mengambil keputusan
terhadap sesuatu dengan ukuran baik dan tidak baik. Dalam pendidikan, penilaian
dilakukan untuk menelusuri apakah proses pembelajaran telah berlangsung sesuai dengan
yang direncanakan atau tidak.
Kedudukan evaluasi dalam belajar dan pembelajaran ialah agar dapat mengetahui
pencapaian hasil belajar dan pembelajaran. Tujuan evaluasi yaitu untuk merangsang
kegiatan siswa dalam menempuh program pendidikan kemudian mencari dan menemukan
berbagai faktor penyebab keberhasilan maupun ketidakberhasilan siswa dalam mengikuti
program pendidikan. Fungsi evaluasi secara khusus dalam pendidikan dapat dilihat dari
beberapa segi seperti fungsi psikologis, sosiologis, didaktik-metodis, administratif, dan
selektif. Ruang lingkup evaluasi berkaitan dengan cakupan objek evaluasi itu sendiri. Jika
objek evaluasi itu tentang pembelajaran, maka semua yang berkaitan dengan pembelajaran
menjadi ruang lingkup evaluasi pembelajaran. Prinsip-prinsip umum evaluasi menurut
salah satu ahli diantaranya harus mencakup komprehensif, kontinuitas adil dan objekif,
kooperatif dan praktis. Jenis evaluasi pembelajaran ada lima yaitu evaluasi monitoring,
evaluasi perencanaan dan pengembangan, evaluasi dampak, evaluasi efisiensi dan evaluasi
program komprehensif.
3.2 Saran
Melalui makalah ini diharapkan para guru ataupun calon guru dapat mengambil
pelajaran sehingga dapat lebih memperhatikan kegiatan pengukuran, penilaian, dan
evaluasi dalam proses pembelajaran yang akan dilangsungkan. Dengan demikian,
pencapaian hasil belajar dan pembelajaran dapat sesuai dengan yang diharapkan. Sehingga
diharapkan tercipta kualitas pendidikan yang baik dan bermutu dalam proses
pembelajarannya.
22
DAFTAR PUSTAKA
M. Ngalim Purwanto. 2006. Prinsip- Prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran. Bandung:
Remaja Rosdakarya.
Rusdianto Rini. 2018. Makalah Pengukuran, Penilaian, dan Evaluas. Kolaka Timur.
(sumber: https://www.scribd.com/document/394076082/Makalah-Pengukuran-
Penilaian-Dan-Evaluasi ) diakses pada jumat, 05 maret 2021 pukul 20.07 WIB.
Sitiatava Rizema Putra. 2013. Desain Evaluasi Belajar Berbasis Kinerja. Yogyakarta: Diva
Press.
Sofan Amri. 2013. Pengembangan dan Model Pembelajaran dalam Kurikulum. Jakarta:
PT Prestasi Pustakarya.
Suharsimi Arikunto. 2012. Dasar- Dasar Evaluasi Pendidikan Edisi 2. Jakarta: Bumi
Aksara.
Wina Sanjaya. 2008. Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran. Jakarta: Prenada
Media Group.
23