Anda di halaman 1dari 24

MAKALAH KONSEP DASAR EVALUASI

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Teknik Pengukuran Pendidikan Fisika

Dosen Pengampu: Dina Rahmi Darman, M.Pd.

Oleh :
Kelompok 1

Lina Karlina (2280190021)

Susiliawati (2280190006)

Putri Diana Effendi (2280190024)

Riska Prameswari Putri (2280190030)

JURUSAN PENDIDIKAN FISIKA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA

2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga penyusun dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul Konsep Dasar Evaluasi
ini tepat pada waktunya. Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi
tugas mata kuliah Teknik Pengukuran Pendidikan Fisika. Selain itu, makalah ini juga bertujuan
untuk menambah wawasan mengenai Konsep Dasar Evaluasi. Penyusun mengucapkan terima
kasih kepada Ibu Dina Rahmi Darman, M.Pd., selaku dosen pengampu mata kuliah Teknik
Pengukuran Pendidikan Fisika yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah
pengetahuan dan wawasan bagi penyusun maupun pembaca. Penyusun juga mengucapkan
terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi pengetahuannya sehingga dapat
menyelesaikan makalah ini. Penyusun menyadari makalah yang ditulis ini masih jauh dari kata
sempuna. Oleh karena itu, penyusun membutuhkan saran dan masukan dari Ibu dan teman -
teman.

Lebak, 01 Maret 2021

Penyusun

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................................... 1


DAFTAR ISI .............................................................................................................................. 2
BAB I ......................................................................................................................................... 3
PENDAHULUAN ..................................................................................................................... 3
1.1 Latar Belakang ............................................................................................................ 3
1.2 Rumusan Masalah ....................................................................................................... 3
1.3 Tujuan Penulisan ......................................................................................................... 3
BAB II ........................................................................................................................................ 5
PEMBAHASAN ........................................................................................................................ 5
2.1 Arti Evaluasi, Penilaian dan Pengukuran .................................................................... 5
2.1.1 Pengertian Evaluasi ............................................................................................ 5
2.1.2 Pengertian Pengukuran ...................................................................................... 6
2.1.3 Pengertian Penilaian........................................................................................... 6
2.2 Kedudukan Evaluasi didalam Pembelajaran ............................................................... 9
2.3 Tujuan dan Fungsi Evaluasi Pembelajaran ................................................................. 9
2.4 Ruang Lingkup Evaluasi Pembelajaran .................................................................... 12
2.4.1 Ruang Lingkup Evaluasi Pembelajaran Menurut Zainal Arifin ...................... 12
2.4.2 Ruang Lingkup Evaluasi Pembelajaran Menurut Dr. Basrowi ........................ 17
2.5 Prinsip-Prinsip Umum Evaluasi ................................................................................ 18
2.5.1 Prinsip-Prinsip Evaluasi Menurut Zainal Arifin .............................................. 18
2.5.2 Prinsip-Prinsip Evaluasi Menurut Daryanto .................................................... 20
2.6 Jenis Evaluasi Pembelajaran ..................................................................................... 21
BAB III .................................................................................................................................... 22
PENUTUP................................................................................................................................ 22
3.1 Kesimpulan................................................................................................................ 22
3.2 Saran .......................................................................................................................... 22
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................................. 23

2
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pendidikan merupakan salah satu kebutuhan pokok bagi seluruh rakyat Indonesia. Di
dalam dunia pendidikan terdapat kompetensi yang harus dimiliki oleh subjek dan objek
pendidikan yaitu pendidik dan peserta didik. Salah satu kompetensi yang harus dimiliki
oleh seorang pendidik yaitu evaluasi pembelajaran khususnya mengenai konsep dasar
evaluasi pembelajaran. Kompetensi ini sejalan dengan tugas dan tanggung jawab pendidik
dalam pembelajaran termasuk di dalamnya melaksanakan penilaian proses dan hasil belajar
peserta didik.
Dalam kegiatan pembelajaran, penilaian merupakan salah satu unsur penting yang
wajib dikuasai oleh pendidik dalam melaksanakan tugas di sekolah (Permendiknas Nomor
16 Tahun 2007). Evaluasi sangat dibutuhkan dalam pendidikan dikarenakan sangat
membantu untuk mengetahui tingkat keberhasilan pembelajaran yang dilaksanakan.
Dengan evaluasi kita akan menemukan kelemahan dalam pembejaran tersebut sehingga
mampu dikembangkan dengan kebih baik.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah yang penyusun angkat
dalam pembahasan makalah ini yaitu :
1.2.1 Apa definisi evaluasi, penilaian, dan pengukuran ?
1.2.2 Bagaimana kedudukan evaluasi dalam pembelajaran ?
1.2.3 Apa tujuan dan fungsi evaluasi pembelajaran ?
1.2.4 Bagaimana ruang Lingkup evaluasi pembelajaran ?
1.2.5 Apa saja prinsip-prinsip umum evaluasi ?
1.2.6 Apa saja jenis evaluasi pembelajaran ?
1.3 Tujuan Penulisan
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan yang ingin penyusun capai dalam
penulisan makalah ini yaitu:
1.3.1 Untuk mengetahui definisi evaluasi, penilaian, dan pengukuran ?
1.3.2 Untuk mengetahui kedudukan evaluasi dalam pembelajaran ?
1.3.3 Untuk mengetahui tujuan dan fungsi evaluasi pembelajaran ?

3
1.3.4 Untuk mengetahui ruang lingkup evaluasi pembelajaran ?
1.3.5 Untuk mengetahui prinsip-prinsip umum evaluasi ?
1.3.6 Untuk mengetahui jenis evaluasi pembelajaran ?

4
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Arti Evaluasi, Penilaian dan Pengukuran


2.1.1 Pengertian Evaluasi
Secara harfiah, evaluasi berasal dari Bahasa Inggris, yaitu “evaluation”.
Sedangkan dalam Bahasa Arab yakni “at-taqdir” yang berarti penilaian atau
penaksiran. Berikut ini beberapa pengertian evaluasi dari para ahli :
a. Menurut Cross, evaluasi meruapakan proses yang menentukan kondisi,
dimana suatu tujuan telah dapat dicapai. Definisi ini menerangkan secara
langsung hubungan evaluasi dengan tujuan suatu kegiatan mengukur derajat,
di mana suatu tujuan dapat dicapai. Sebenarnya, evaluasi juga merupakan
proses memahami, memberi arti, mendapatkan, dan mengkomunikasikan
suatu informasi bagi keperluan mengambil keputusan
b. Stufflebeam, mendefinisikan evaluasi merupakan proses menggambarkan,
memperoleh, dan menyajikan informasi yang berguna untuk merumuskan
suatu alternatif keputusan
c. Menurut Bloom, evaluasi adalah pengumpulan kenyataan secara sistematis
untuk menetapkan apakah dalam kenyataannya terjadi perubahan dalam diri
siswa dan menetapkan sejauh mana tingkat perubahan dalam pribadi siswa
atau tidak
d. Zainul dan Nasution menyatakan bahwa evaluasi dapat dinyatakan sebagai
proses pengambilan keputusan menggunakan informasi yang diperoleh
melalui pengukuran hasil belajar, baik menggunakan instrument tes maupun
non- tes
e. Arikunto mengungkapkan bahwa evaluasi adalah serangkaian kegiatan yang
ditujukan untuk mengukur keberhasilan program pendidikan

Dengan demikian, evaluasi dapat didefinisikan sebagai suatu proses sistematis


untuk menentukan atau membuat keputusan sampai mana tujuan-tujuan pembelajaran
dicapai siswa. Atau lebih singkatnya, evaluasi adalah suatu proses untuk
menggambarkan siswa dan menimbanya dari segi nilai dan arti. Berdasarkan
pengertian tersebut, ada beberapa hal yang perlu dipahami lebih lanjut: a. Evaluasi
adalah suatu proses, bukan suatu hasil (produk). Hasil yang diperoleh dari kegiatan

5
evaluasi adalah kualitas sesuatu baik yang menyangkut nilai atau arti, sedangkan
kegiatan untuk sampai pada pemberian nilai dan arti itu adalah evaluasi. Dalam
konteks pendidikan, kata evaluasi yang sering digunakan dalam pembelajaran berarti
penilaian atau pengukuran.

2.1.2 Pengertian Pengukuran


Pengukuran merupakan kegiatan penentuan angka bagi suatu objek secara
sistematis. Penentuan angka ini merupakan usaha untuk menggambarkan
karakteristik suatu objek. Selain itu, pengukuran juga pada dasarnya merupakan
kuantifikasi suatu objek atau gejala. Semua gejala atau objek dinyatakan dalam
bentuk angka atau skor, dan objek yang diukur bisa berupa fisik maupun non fisik.
Pengukuran objek fisik yaitu pengukuran yang dilakukan secara langsung seperti
mengukur berat badan, tinggi badan, luas lapangan, jumlah siswa, dan lain
sebagainya. Sedangkan objek non fisik yaitu pengukuran yang dilakukan secara tidak
langsung dengan melalui pemberian stimulus misalnya mengukur prestasi belajar,
prestasi kerja, kejujuran, percaya diri dan lain sebagainya.
Atau dengan kata lain, pengukuran dapat diartikan sebagai suatu proses atau
kegiatan untuk menentukan kuantitas tertentu. Dalam pengukuran harus
menggunakan alat ukur (tes atau non-tes) yang memiliki derajat validitas dan
reliabilitas yang tinggi. Dalam bidang pendidikan, kegiatan pengukuran biasanya
menggunakan tes.
Kegiatan evaluasi hasil belajar sudah pasti memerlukan data yang diperoleh dari
kegiatan pengukuran. Kegiatan pengukuran memerlukan instrumen yang diharapkan
dapat menghasilkan data yang valid. Kegiatan pengukuran dalam proses
pembelajaran dapat dilakukan dalam bentuk tugas-tugas rumah (pr), kuis harian,
ulangan tengah semester, dan ujian akhir semester.
2.1.3 Pengertian Penilaian
Penilaian (assessment) merupakan komponen penting dalam proses
penyelenggaraan pendidikan. Kualitas sistem penilaian sangat mempengaruhi
kualitas pendidikan ditempuh. Selanjutnya, sistem penilaian yang baik akan
mendorong guru untuk menentukan strategi mengajar yang baik dan memotivasi
peserta didik untuk belajar dengan lebih baik. Oleh karena itu, dalam upaya
peningkatan kualitas pendidikan diperlukan perbaikan sistem penilaian yang
diterapkan. Penilaian berfokus pada individu, yaitu prestasi belajar yang dicapai oleh
individu. Proses penilaian meliputi pengumpulan bukti-bukti tentang pencapaian

6
kemajuan belajar peserta didik. Penilaian memerlukan data yang bermutu, sehingga
perlu didukung oleh proses pengukuran yang baik. Menurut (Chittenden, 1991),
kegiatan penilaian dalam proses pembelajaran perlu diarahkan pada empat hal
sebagai berikut :
a. Penelusuran : kegiatan yang dilakukan untuk menelusuri apakah proses
pembelajaran telah berlangsung sesuai dengan yangdirencanakan atau tidak.
Untuk kepentingan ini, guru mengumpulkan berbagai informasi sepanjang
semester atau tahun pelajaran melalui berbagai bentuk pengukuran untuk
memperoleh gambaran tentang pencapaian kemajuan belajar anak
b. Pengecekan : kegiatan untuk mencari informasi apakah terdapatkekurangan-
kekurangan pada peserta didik selama proses pembelajaran. Dengan melakukan
berbagai bentuk pengukuran, guru berusaha untuk memperoleh gambaran
menyangkut kemampuan peserta didiknya, apa yang telah berhasil dikuasai dan
apa yang belumdikuasai
c. Pencarian : kegiatan untuk mencari dan menemukan penyebabkekurangan yang
muncul selama proses pembelajaran berlangsung.Dengan jalan ini, guru dapat
segera mencari solusi untuk mengatasikendala-kendala yang timbul selamaproses
belajar berlangsung
d. Penyimpulan : kegiatan untuk menyimpulkan tentang tingkat pencapaian belajar
yang telah dimiliki peserta didik. Hal ini sangat penting bagiguru untuk
mengetahui tingkat pencapaian yang diperoleh pesertadidik. Selain itu, hasil
penyimpulan ini dapat digunakan sebagailaporan hasil tentang kemajuan belajar
peserta didik, baik untuk peserta didik itu sendiri, sekolah, orang tua, maupun
pihak-pihak lainyang berkepentingan

Ada beberapa jenis penilaian dalam proses pembelajaran, diantaranya :

1. Penilaian Formatif, yaitu penilaian untuk mengetahui hasil belajar yang di capai
oleh para peserta didik setelah menyelesaikan program dalam satuan materi pokok
pada suatu bidang studi tertentu. Fungsi : Untuk memperbaiki proses pembelajaran
kearah yang lebih baik dan efisien atau memperbaiki satuan atau rencana
pembelajaran. Tujuan: Untuk mengetahui hingga dimana penguasaan peserta
didiktentang materi yang diajarkan dalam satu rencana atau satuan pembelajaran.
Aspek penilaian : Aspek yang dinilai pada penilaian normative ialah hasil

7
kemajuan belajar peserta didik yang meliputi pengetahuan,keterampilan, sikap
terhadap materi ajar agama yang di sajikan.
2. Penilaian Sumative, yaitu penilaian yang di lakukan terhadap hasil belajar peserta
didik yang telah selesai mengikuti pembelajaran dalamsatu catur wulan semester
atau akhir tahun. Fungsi : Untuk mengetahui angka atau nilai murid setelah
mengikuti program pembelajaran dalam satu catur wulan/semester. Tujuan :
Untuk mengetahui taraf hasil belajar yang dicapai oleh peserta didik setelah
melakukan program pembelajaran dalam satucatur wulan, semester, akhir tahun
atau akhir suatu program pembelajaran pada suatu unit pendidikan tertentu. Aspek
Penilaian: Aspek yang di nilai ialah kemajuan hasil belajar meliputi pengetahuan,
keterampilan, sikap dan penguasaan muridtentang materi pembelajaran yang di
berikan. Di waktu pelaksanaan, penilaian ini di laksanakan sebelum peserta didik
mengikuti proses pembelajaran permulaan atau peserta didik tersebut baru
akanmengikuti pendidikan di suatu tingkat tertentu.
3. Penilaian Penempatan (placement) yaitu penilaian tentang pribadi peserta didik
untuk kepentingan penempatan di dalam situasi belajaryang sesuai dengan kondisi
peserta didik. Fungsi : Untuk mengetahui keadaan peserta didik sepintas
lalutermasuk keadaan seluruh pribadinya, peserta didik tersebut dapat
ditempatkan pada posisinya. Tujuan : Untuk menempatkan peserta didik pada
tempatnya yangsebenarnya, berdasarkan bakat, minat, kemampuan, kesanggupan,
serta keadaan diri peserta didik sehingga peserta didik tidakmengalami hambatan
dalam mengikuti pembelajaran atau setiap program bahan yang di sajikan guru.
Aspek Penilaian : Aspek yang di nilai meliputi keadaan fisik dan psikis, bakat,
kemampuan, pengetahuan, pengalaman, keterampilan,sikap dan aspek lain yang
di anggap perlu bagi kepentingan pendidikan peserta didik selanjutnya,
kemungkinan penilaian ini dapat juga di lakukan setelah peserta didik mengikuti
pelajaran selama satu catur wulan, satu semester, satu tahun, sesuai dengan
maksud lembaga pendidikan yang bersangkutan. Di waktu pelaksanaan, penilaian
ini sebaiknya di laksanakan sebelum peserta didik menduduki kelas tertentu
sewaktu penerimaan murid baru atau setelah naik kelas.
4. Penilaian Diagnostik, yaitu penilaian yang di lakukan terhadap hasil
penganalisaan tentang keadaan belajar peserta didik baik merupakan kesulitan
atau hambatan yang di temui dalam proses pembelajaran. Fungsi : Untuk
mengetahui masalah-masalah yang di derita atau mengganggu peserta didik,

8
sehingga peserta didik mengalami kesulitan, hambatan atau gangguan ketika
mengikuti program pembelajaran dalam suatu bidang studi. Kesulitan peserta
didik tersebut di usahakan pemecahannya. Tujuan : Untuk membantu kesulitan
atau mengetahui hambatan yang dialami peserta didik waktu mengikuti kegiatan
pembelajaran padasuatu bidang studi atau keseluruhan program pembelajaran.
Aspek Penilaian : Aspek yang di nilai, termasuk hasil belajar yang di peroleh
murid, latar belakang kehidupannya, serta semua aspek yang berkaitan dengan
kegiatan pembelajaran. Waktu Pelaksanaan : Pelaksanaan tes diagnostik ini,
sesuai dengankeperluan pembinaan dari suatu lembaga pendidikan, dalam
rangkameningkatkan mutu pendidikan para peserta didiknya.

Sedangkan Gronlund mengartikan penilaian sebagai suatu proses yang


sistematis dari pengumpulan, analisis, dan interpretasi informasi/data untuk
menentukan sejauh mana peserta didik telah mencapai tujuan pembelajaran. Dengan
demikian, dapat disimpulkan bahwa penilaian adalah proses atau kegiatan yang
sistematis dan berkesinambungan untuk mengumpulkan informasi tentang proses dan
hasil belajar siswa dalam rangka membuat keputusan-keputusan berdasarkan kriteria
dan pertimbangan tertentu.

2.2 Kedudukan Evaluasi didalam Pembelajaran


Kedudukan evaluasi dalam belajar dan pembelajaran sungguh sangat penting,
dan bahkan dalam proses belajar dan pembelajaran. Oleh karena itu dengan evaluasi ini
dapat diketahui apakah belajar dan pembelajaran tersebut telah mencapai tujuan
ataukah belum. Kemudian dengan evaluasi juga akan dapat diketahui faktor-faktor apa
saja yang menjadikan penyebab belajar dan pembelajaran tersebut berhasil dan faktor-
faktor apa saja yang menjadikan penyebab belajar dan pembelajaran tersebut tidak atau
belum berhasil. Dengan evaluasi juga dapat diketahui dimanakah letak kegagalan dan
kesuksesan belajar dan pembelajaran. Sehingga dengan diketahuinya hal tersebut, akan
dapat dijadikan sebagai titik tolak dalam mengadakan perbaikan belajar dan
pembelajaran kedepannya. Pada proses pendidikan evaluasi dilakukan untuk
mengetahui keefektifan pembelajaran dan pembentukan kompetensi yang dilakukan,
serta untuk mengetahui apakah kompetensi dasar dan tujuan-tujuan yang telah
dirumuskan dapat dicapai oleh peserta didik melalui pembelajaran.

2.3 Tujuan dan Fungsi Evaluasi Pembelajaran

9
Secara umum, tujuan evaluasi dalam bidang pendidikan ada dua. Pertama,
untuk menghimpun berbagai keterangan yang akan dijadikan sebagai bukti
perkembangan yang dialami oleh para siswa setelah mereka mengikuti proses
pembelajaran dalam jangka waktu tertentu. Dengan kata lain, tujuan umum evaluasi
dalam pendidikan yakni memperoleh data pembuktian yang akan menjadi petunjuk
tingkat kemampuan dan keberhasilan siswa dalam pencapaian berbagai tujuan
kurikuler setelah menempuh proses pembelajaran dalam jangka waktu yang telah
ditentukan. Tujuan umum kedua dari evaluasi pembelajaran adalah mengukur dan
menilai efektivitas mengajar serta berbagai metode mengajar yang telah diterapkan atau
dilaksanakanoleh pendidik, serta kegiatan belajar yang dilaksanakan oleh siswa.
Selain tujuan umum tersebut, evaluasi juga memiliki beberapa tujuan khusus.
Pertama, merangsang kegiatan siswa dalam menempuh program pendidikan. Tanpa
evaluasi, tidak mungkin timbul kegairahan pada diri siswa untuk memperbaiki dan
meningkatkan prestasinya masingmasing. Kedua, mencari dan menemukan berbagai
faktor penyebab keberhasilan maupun ketidakberhasilan siswa dalam mengikuti
program pendidikan, sehingga dapat menemukan jalan keluar.
Sedangkan menurut pakar evaluasi, Dr. Basrowi, pada dasarnya tujuan evaluasi
digolongkan ke dalam empat kategori sebagai berikut:
1. Memberikan umpan balik terhadap proses belajar mengajar dan mengadakan
program perbaikan bagi siswa.
2. Menentukan angka kemajuan masing- masing siswa yang antara lain dipakai
sebagai pemberian laporan kepada orang tua.
3. Penentuan kenaikan tingkat atau status, dan lulus tidaknya.
4. Menempatkan siswa dalam situasi belajar mengajar yang tepat, misalnya dalam
penentuan program studi atau jurusan dengan tingkat kemampuan dan karakteristik
lain.

Fungsi evaluasi di dalam pendidikan tidak dapat dilepaskan dari tujuan evaluasi
itu sendiri. Evaluasi sebagai suatu tindakan atau proses, secara umum meliki tiga fungsi
pokok, yaitu mengukur kemajuan, menunjang penyusunan rencana, dan memperbaiki
atau melakukan penyempurnaan kembali. Fungsi evaluasi secara umum, lebih rincinya
adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui kemajuan dan perkembangan serta keberhasilan siswa setelah


mengalami atau melakukan kegiatan belajar selama jangka waktu tertentu

10
2. Untuk mengetahui tingkat keberhasilan program pengajaran
3. Untuk keperluan Bimibingan dan Konseling (BK)
4. Untuk keperluan pengembangan dan perbaikan kurikulum sekolah yang
bersangkutan

Fungsi evaluasi secara khusus dalam pendidikan dapat dilihat dari beberapa
segi, yakni :

1. Fungsi psikologis, kegiatan evaluasi dapat dilihat dari sisi pendidik/guru, dan
peserta didik/siswa. Bagi siswa, evaluasi secara psikologis akan memberikan
pedoman atau pegangan batin bagi mereka untuk mengenal kapasitas dan statusnya
di tengah- tengah kelompok atau kelasnya. Misalnya, dengan dilakukannya evaluasi
hasil belajar siswa, maka para siswa akan mengetahui dirinya termasuk dalam
kelompok berkemampuan tinggi, rata- rata, atau rendah. Sedangkan bagi guru,
secara psikologis evaluasi dapat menjadi pedoman dalam menentukan berbagai
langkah yang dipandang perlu dilakukan selanjutnya, misalnya menggunakan
metode mengajar tertentu, hasil belajar siswa menunjukkan peningkatan
2. Fungsi sosiologis, evaluasi berfungsi untuk mengetahui apakah siswa sudah cukup
mampu untuk terjun ke masyarakat. Mampu disiniberarti bahwa siswa dapat
berkomunikasi dan beradaptasi terhadap seluruh lapisan masyarakat
3. Fungsi didaktik- metodis, bagi siswa evaluasi dapat memberikan motivasi untuk
memperbaiki, meningkatkan, dan mempertahankan prestasi siswa. Bagi guru,
evaluasi berfungsi untuk membantu guru dalam menempatkan siswa pada
kelompok tertentu sesuai dengan kemampuan dan kecakapannya masing-masing
serta membantu guru dalam usaha memperbaiki proses pembelajarannya
4. Fungsi administratif, evaluasi berfungsi untuk memberikan laporan tentang
kemajuan siswa kepada orang tua, pejabat pemerintah yang berwenang, kepala
sekolah, guru-guru, dan siswa itu sendiri, memberikan berbagai bahan keterangan
(data), dan memberikan gambaran secara umum tentang semua hasil usaha yang
dilakukan oleh instutisi pendidikan
5. Fungsi selektif, evaluasi berfungsi untuk memilih siswa yang dapat diterima di
sekolah tertentu, memilih siswa yang dapat naik kelas atau tingkat berikutnya,
memilih siswa yang seharusnya mendapat beasiswa, dan memilih siswa yang sudah
berhak meninggalkan sekolah, dan sebagainya

11
Wina Sanjaya mengemukakan beberapa fungsi evaluasi, yaitu:

1. Sebagai umpan balik bagi siswa


2. Untuk mengetahui proses ketercapaian siswa dalam menguasai tujuan yang telah
dicapai
3. Memberikan informasi untuk mengembangkan program kurikulum
4. Digunakan oleh siswa untuk mengambil keputusan secara individual, khususnya
dalam menentukan masa depan sehubungan dengan pemilihan bidang pekerjaan
5. Menentukan kejelasan tujuan khusus yang ingin dicapai oleh para pengembang
kurikulum
6. Umpan balik untuk semua pihak yang berkepentingan dengan pendidikan di
sekolah

2.4 Ruang Lingkup Evaluasi Pembelajaran


Ruang lingkup evaluasi berkaitan dengan cakupan objek evaluasi itu sendiri.
Jika objek evaluasi itu tentang pembelajaran, maka semua yang berkaitan dengan
pembelajaran menjadi ruang lingkup evaluasi pembelajaran.
2.4.1 Ruang Lingkup Evaluasi Pembelajaran Menurut Zainal Arifin
1. Ruang Lingkup Evaluasi Pembelajaran dalam Perspektif Domain Hasil
Belajar
Menurut Benyamin S Bloom, dkk. (1956), hasil belajar dapat dikelompokkan
ke dalam tiga domain yaitu kognitif, afektif, dan psikomotor. Setiap domain disusun
menjadi beberapa jenjang kemampuan. Adapun rincian domain tersebut adalah
sebagai berikut :
a. Domain kognitif (cognitive domain). Domain ini memiliki enam jenjang
kemampuan, yaitu:
1. Pengetahuan (knowledge), yaitu jenjang kemampuan yang menuntut peserta
didik untuk dapat mengenali atau mengetahui adanya konsep, prinsip, fakta
atau istilah tanpa harus mengerti atau dapat menggunakannya
2. Pemahaman (comprehension), yaitu jenjang kemampuan yang menuntut
peserta didik untuk memahami atau mengerti tentang materi pelajaran yang
disampaikan guru dan dapat memanfaatkannya tanpa harus
menghubungkannya dengan hal-hal lain

12
3. Penerapan (application), yaitu jenjang kemampuan yang menuntut peserta
didik untuk menggunakan ide-ide umum, tata cara ataupun metode, prinsip,
dan teori-teori dalam situasi baru dan konkret
4. Analisis (analysis), yaitu jenjang kemampuan yang menuntut peserta didik
untuk menguraikan suatu situasi atau keadaan tertentu ke dalam unsur-unsur
atau komponen pembentuknya. Kemampuan analisis dikelompokkan
menjadi tiga, yaltu analisis unsur, analisis hubungan, dan analisis prinsip
prinsip ya terorganisasi
5. Sintests (synthesis) yaitu jenjang kemampuan yang menumtat peserta didik
untuk menghasilkan sesuatu yang baru dengan cara menggabungkan
berbagai faktor Hasil yang diperoleh dapa berupa tulisan, rencana atau
mekanisme
6. Evaluasi (evaluation). yaitu kemampuan yang menuntut peserta didik untuk
dapat mengevaluasi suatu situasi, keadaan, pernyataan atau konsep
berdasarkan kriteria tertentu. Hal penting dalam evaluasi ini adalah
menciptakan kondisi sedemikian rupa, sehingga peserta didik mampu
mengembangkan kriteria atau patokan untuk mengevaluasi sesuatu Kata
kerja operasional yang dapat digunakan, di antaranya menilai,
membandingkan, mempertentangkan, mengkritik, membeda-bedakan,
mempertimbangkan kebenaran, menyokong, menafsirkan, menduga

b. Domain afektif (affectife domain) yaitu internalisasi sikap yang menunjuk ke


arah pertumbuhan batiniah dan terjadi bila peserta didik menjadi sadar tentang
nilai yang diterima, domain efektif terdiri atas beberapa jenjang kemampuan
yaitu :
1. Kemauan menerima (receiving), yaitu jenjang kemampuan yang menuntut
peserta didik untuk peka terhadap eksistensi fenomena atau rangsangan
tertentu
2. Kemauan menanggapi/menjawab (responding), yaitu jenjang kemampuan
yang menuntut peserta didik untuk tidak hanya peka pada suatu fenomena,
tetapi juga bereaksi terhadap salah satu cara Penekanarnnya pada kemauan
peserta didik untuk menjawab secara sukarela, membaca tanpa ditugaskan

13
3. Menilai (valuing), yaitu jenjang kemampuan yang menuntut peserta didik
untuk menilai suatu objek., fenomena atau tingkah laku tertentu secara
konsisten
4. Organisasi (organization), yaitu jernjang kemampuan yang memuntut
peserta didik untuk menyatukan nilai-nilai yang berbeda, memecahkan
masalah, membentuk suatu sistem nilai

c. Domain psikomotor (psychomotor domain), yaitu kemampuan peserta didik


yang berkaitan dengan gerakan tubuh atau bagian-bagiannya. mulai dari
gerakan yang sederhana sampai dengan gerakan yang kompleks. Perubahan
pola gerakan memakan waktu sekurang- kurangnya 30 menit. Kata kerja
operasional yang digunakan harus sesuai dengan kelompok keterampilan
masing-masing, yaitu :
1. Muscular or motor skill, meliputi: mempertontonkan gerak, menunjukkan
hasil, melompat, menggerakkan, menampilkan
2. Manipulations of materials or objects, meliputi: mereparasi, me menyusun,
membersihkan, menggeser, memindahkan, membentuk
3. Neuromuscular coordination, meliputi: mengamati, menerapkan,
menghubungkan, menggandeng, memadukan, memasang, memotong,
menarik, dan menggunakan

Berdasarkan taksonomi bloom diatas, maka kemampuan peserta didik dapat


diklasifikasikan menjadi dua, yaitu tingkat tinggi dan tingkat rendah. Kemampuan
tingkat rendah terdiri atas pengetahuan, pemahaman, dan aplikasi, sedangkan
kemampuan tingkat tinggi meliputi analisis, sintesis, evaluasi, dan kreativitas.
Dengan demikian, kegiatan peserta didik dalam menghafal termasuk kemampuan
tingkat rendah. Dilihat dari cara berpikir, maka kemampuan berpikir tingkat tinggi
dibagi menjadi dua, yaitu berpikir kritis dan berpikir kreatif. Berpikir kreatif adalah
kemampuan melakukan generalisasi dengan menggabungkan, mengubah atau
mengulang kembali keberadaa ide-ide tersebut. Kemampuan berpikir kritis
merupakan kemampuan memberikan rasionalisasi terhadap sesuatu dan mampu
memberikan penilaian terhadap sesuatu tersebut. Rendahnya kemampuan peserta
diik dalam berpikir, bahkan hanya dapat menghafal, tidak terlepas dari kebiasaan
guru dalam melakukan evaluasi atau penilaian vang hanya menguknr tingkat

14
kemampuan yang rendah saja melalui paper and pencil test. Peserta didik tidak akan
mempunyai kemampuan berpikir tingkat tinggi jika tidak diberikan kesempatan
untuk mengembangkannya dan tidak diarahkan untuk itu.

2. Ruang Lingkup Evaluasi Pembelajaran dalam Perspektif Sistem


Pembelajaran
Sebagaimana telah dijelaskan sebelumnya bahwa ruang lingkup evaluasi
pembelajaran hendaknya bertitik tolak dari tujuan evaluasi pembelajarn itu sendiri.
Jika tujuan evaluasi adalah untuk mengetahui keefektifan sistem pembelaaran,
ruang lingkup evaluasi pembelajaran adalah sebagai berikut :
a. Program pembelajaran, yang meliputi :
1. Tujuan pembelajaran umum atau kompetensi dasar, yaitu target yang harus
dikuasai peserta didik dalam setiap pokok bahasan topik. Kriteria vang
digunakan untuk mengevaluasi tujuan pembelajaran umum atau kompetensi
dasar ini adalah keterkaitannya dengan tujuan kurikuler atau standar
kompetensi dari setiap bidang studi atau mata pelajaran dan tujuan
kelembagaan
2. Isi/materi pembelajaran, yaitu isi kurikulum yang berupa topik pokok
bahasan dan subtopik/subpokok bahasan beserta perinciannya dalam setiap
bidang studi atau mata pelajaran. Isi kurikulum tersebut memiliki tiga unsur
yaitu logika (pengetahuan benar salah, berdasarkan prosedur keilmuan),
etika (baik-buruk) dan estetika (keindahan)
3. Metode permbelajaran, yaitu cara guru menyampaikan materi pelajaran,
seperti metode ceramah, tanya jawab, diskusi, pemecahan masalah, dan
sebagainya. Kriteria yang digunakan antara lain: kesesuaiannya dengan
kompetensi dasar dan hasil belajar, kesesuaiannya dengan kondisi
kelas/sekolah, kesesuaiannya dengan tingkat perkembangan peserta didik,
kemampuan guru dalam menggunakan metode, dan waktu yang tersedia
4. Media pembelajaran, yaitu alat-alat yang membantu untuk mempermudah
guru dalam menyampaikan isi/materi pelajaran Media dapat dibagi tiga
kelompok, yaitu media audio, media visual, dan media audio-visual.
Kriteria yang digunakan sama. seperti komponen metode
5. Sumber belajar. yang meliputi pesan, orang, bahan, alat, teknik dan latar.
Sumber belajar dapat dibedakan menjadi dua jenis yaitu sumber belajar

15
yang dirancang (resources by design) dan sumber belajar yang digunakan
(resources by utiliration). Kriteria yang digunakan sama seperti komponen
metode
6. Lingkungan. terutama lingkungan sekolah dan lingkungan keluarga Kriteria
yang digunakan, antara lain: hubungan antara peserta didik dan teman
sekelas/sekolah maupun di luar sekolah. guru dan orang tua; serta kondisi
keluarga
7. Penilaian proses dan hasil belajar. baik yang menggunakan tes maupun
nontes. Kriteria yang digunakan, antara lain: kesesuaian nya dengan
kompetensi dasar, hasil belajar, dan indikator kesesuaiannya dengan tujuan
dan fungsi penilaian, unsur-unsur penting dalam penilaian, aspek-aspek
yang dinilai, kesesuaiannya dengan tingkat perkembangan peserta didik.
jenis dan alat penilaian
b. Proses pelaksanaan pembelajaran meliputi :
1. Kegiatan, yang meliputi jenis kegiatan, prosedur pelaksanaan setiap jenis
kegiatan, sarana pendukung, efektivitas dan efisiensi, dan sebagainya
2. Guru, terutama dalam hal menyampaikan maleri, kesulitan- kesulitan guru,
menciptakan suasana pembelajaran yang kondusif, menyiapkan alat-alat
dan perlengkapan yang diperlukan, membimbing peserta didik,
menggunakan teknik penilaian, menerapkan disiplin kelas, dan sebagainya
3. Peserta didik, terutama dalam hal peran serta peserta didik dalam kegiatan
belajar dan bimbingan, memahami jenis kegiatan mengerjakan tugas-tugas,
perhatian, keaktifan, motivasi, sikap, minat, umpan balik, kesempatan
melaksanakan praktik dalam situasi yang nyata, kesulitan belajar, waktu
belajar istirahat, dan sebagainya
c. Hasil pembelajaran, baik untuk jangka pendek (sesuai dengan pencapaian
indikator), jangka menengah (sesuai dengan target untuk setiap bidang
studi/mata pelajaran), dan jangka panjang (setelah peserta didik terjun ke
masyarakat)

3. Ruang Lingkup Evaluasi Pembelajaran dalam Perspektif Penilaian Proses


dan Hasil Belajar
a. Sikap dan kebiasaan, motivasi, minat, bakat, yang meliputi: bagaimana sikap
siswa terhadap guru, mata pelajaran, lingkungan, dan lain sebagainya?

16
Bagaimana tanggung jawab siswa terhadap tugas yang diberikan guru?
Bagaimana motivasi, minat, dan bakat siswa dalam mata pelajaran?
b. Pengetahuan dan pemahaman siswa terhadap bahan pelajaran. Apakah siswa
sudah mengetahui dan memahami tugas-tugasnya sebagai warga sekolah?
c. Kecerdasan, yang meliputi: apakah siswa sampai taraf tertentu sudah dapat
memecahkan masalah-masalah yang dihadapi dalam pelajaran?
d. Perkembangan jasmani/ kesehatan
e. Keterampilan,

4. Ruang Lingkup Evaluasi Pembelajaran dalam Perspektif Penilaian Berbasis


Kelas
a. Kompetensi dasar mata pelajaran, meliputi: pengetahuan, keterampilan, sikap, dan
nilai- nilai yang direfleksikan dalam kebiasaan berpikir dan bertindak setelah siswa
menyelesaikan suatu aspek atau subjek mata pelajaran tertentu
b. Kompetensi rumpun mata pelajaran, meliputi: pengetahuan, keterampilan, sikap,
dan nilai- nilai yang direfleksikan dalam kebiasaan berpikir dan bertindak setelah
siswa menyelesaikan rumpun pelajran tertentu
c. Kompetensi lintas kurikulum, yang meliputi: pengetahuan, keterampilan, sikap, dan
nilai- nilai yang direfleksikan dalam kebiasaan berpikir dan bertindak, baik
mencakup kecakapan belajar sepanjang hayat maupun kecakapan hidup yang harus
dikuasai oleh siswa melalui pengalaman belajar secara berkesinambungan
d. Kompetensi tamatan merupakan pengetahuan, keterampilan, sikap, dan nilai- nilai
yang direfleksikan dalam kebiasaan berpikir dan bertindak setelah siswa
menyelesaikan jenjang pendidikan tertentu
e. Pencapaian keterampilan hidup yaitu penguasaan berbagai kompetensi dasar,
kompetensi lintas kurikulum, kompetensi rumpun pelajaran dan kompetensi
tamatan melalui berbagai pengalaman belajar dapat memberikan efek positif dalam
bentuk kecakapan hidup (life skills)

2.4.2 Ruang Lingkup Evaluasi Pembelajaran Menurut Dr. Basrowi


a. Sasaran dan ruang lingkup evaluasi meliputi semua kompenen yang
menyangkut proses serta hasil belajar siswa dalam kegiatan belajar mengajar,
baik dalam kegiatan intrakurikuler, kokurikuler, maupun ekstrakurikuler.
Kegiatan intrakurikuler adalah kegiatan yang dilakukan di kampus atau

17
sekolah dengan alokasi waktu dan struktur program tertentu. Pada dasarnya,
kegiatan intrakurikuler merupakan kegiatan tatap muka antara siswa dengan
guru, secara individual, kelompok ataupun klasikal
b. Kegiatan kokurikuler merupakan kegiatan yang dilakukan di luar jam
pelajaran yang telah ditetapkan sebagai kegiatan terstruktur yang berupa
penugasan atau pemberian pekerjaan rumah. Penilaian terhadap kegiatan ini
berpengaruh terhadap penilaian akhir
c. Kegiatan ekstrakurikuler adalah kegiatan di luar jam pelajaran biasa yang
dilakukan di kampus ataupun di luar kampus. Kegiatan ini dimaksudkan
untuk memperluas pengetahuan siswa, mengenal hubungan antara berbagai
mata pelajaran, menyalurkan minat dan bakat, serta menunjang pencapaian
tujuan institusional
2.5 Prinsip-Prinsip Umum Evaluasi
Untuk memperoleh hasil evaluasi yang lebih baik, maka kegiatan evaluasi harus
berdasarkan pada prinsip-prinsip umum yaitu sebagai berikut :
2.5.1 Prinsip-Prinsip Evaluasi Menurut Zainal Arifin
1. Kontinuitas
Evaluasi tidak boleh dilakukan secara insidental karena pembelajaran itu
sendiri adalah suatu proses yang kontinu. Oleh sebab itu, evaluasi pun harus
dilakukan secara kontinu. Hasil evaluasi yang diperoleh pada suatu waktu harus
senantiasa dihubungkan dengan hasil-hasil pada waktu sebelumnya, sehingga dapat
diperoleh gambaran yang jelas dan berarti tentang perkembangan peserta didik.
Perkembangan belajar peserta didik tidak dapat dilihat dari dimensi produk saja,
tetapi juga dimensi proses bahkan dari dimensi input.
2. Komprehensif
Dalam melakukan evaluasi terhadap suatu objek, guru harus mengambil
seluruh objek itu sebagai bahan evaluasi. Misalnya, jika objek evaluasi itu adalah
peserta didik, maka seluruh aspek kepribadian peserta didik itu harus di evaluasi,
baik yang menyangkut kognitif, afektif maupun psikomotor begitu jug dengan
objek-objek evaluasi yang lain.
3. Adil dan Objekif
Dalam melaksanakan evaluasi, guru harus berlaku adil tanpa pilih kasih. Kata
“adil” dan “objektif” memang mudah diucapkan, tetapi sulit dilaksanakan.
Meskipun demikia, kewajiban manusia adalah harus berikhtiar. Semua peserta

18
didik harus diberlakukan sama tanpa “pandang bulu”. Guru juga hendaknya
bertindak secara objektif, apa adanya sesuai dengan kemampuan peserta didik. Oleh
sebab itu, sikap like and dislike, perasaan, keinginan, dan prasangka yang bersifat
negatif harus dijauhkan. Evaluasi harus didasarkan atas kenyataan (data da fakta)
yang sebenarnya, bukan hasil manipulasi atau rekayasa.
4. Kooperatif
Dalam kegiatan evaluasi guru hendaknya bekerja sama dengan semua pihak,
seperti orang tua peserta didik, sesama guru, kepala sekolah, termasuk dengan
peserta didik itu sendiri. Hal ini dimaksudkan agar semua pihak merasa puas dengan
hasil evaluasi, dan pihak-pihak tersebut merasa dihargai.
5. Praktis
Praktis mengandung arti mudah digunakan, baik oleh guru itu sendiri yang
menyusun alat evaluasi maupun orang lain yang akan menggunakan alat tersebut.
Untuk itu harus diperhatikan bahasa dan petunjuk mengerjakan soal.

Dalam konteks penilaian hasil belajar, Depdiknas (2003) mengemukakan


prinsip-prinsip umum penilaian adalah mengukur hasil-hasil belajar yang telah
ditentukan dengan jelas dan sesuai dengan kompetensi serta tujuan pembelajaran,
mengukur sampel tingkah laku yang representatif dari hasil belajar dan bahan-bahan
yang tercakup dalam pengajaran mencakup jenis-jenis instrumen penilaian yang paling
sesuai untuk mengukur hasil belajar yang diinginkan, direncanakan sedemikian rupa
agarhasilnya sesuai dengan yang digunakan secara khusus dibuat dengna reliabilitas
yang sebesar-besarnya dan harus ditafsirkan secara hti-hati dan dipakai untuk
memperbaiki proses dan hasil belajar. Disamping itu, guru harus memperhatikan pula
hal-hal teknis, antara lain :
1. Penilaian hendaknya dirancang sedemikian rupa, sehingga jelas abilitas yang harus
dinilai, materi yang akan dinilai, alat penilaian dan interpretasi hasil penilaian
2. Penilaian harus menjadi bagian integral dalam proses pembelajaran
3. Untuk memperoleh hasil yang objektif, penialain harus menggunakan berbagai alat
instrumen, baik yang berbentuk tes maupun non tes
4. Pemilihan alat penilaian harus sesuai dengan kompetensi yang ditetapkan
5. Alat penilaian harus mendorong kemampuan penalaran dan kreativitas peserta
didik, proyek, dan portofolio

19
6. Objek penilaian harus mencakup aspek pengetahuan, keterampilan, sikap, dan nilai-
nilai
7. Penilaian harus mengacu kepada prinsip diferensiasi, yaitu memberikan peluang
kepada peserta didik untuk menunjukkan apa yang diketahui, apa yang dipahami
dan apa yang dapat dilakukan
8. Penilaian tidak bersifat diskriminatif. Artinya, guru harus berlaku adil dan bersikap
jujur kepada semua peserta didik, serta bertanggung jawab ekpada semua pihak
9. Penilaian harus diikuti dengan bertindak lajut(follow-up)
10. Penilaian harus berorientasi pada kecakapan hidup dan bersifat mendidik

2.5.2 Prinsip-Prinsip Evaluasi Menurut Daryanto


a. Keterpaduan
Tujuan instruksional, materi, metode, pengajaran, serta evaluasi
merupakan tiga kesatuan terpadu yang tidak boleh dipisahkan. Oleh karena
itu, perencanaan evaluasi harus sudah ditetapkan pada waktu menyusun
suatu pengajaran sehingga dapat disesuaikan secara harmonis dengan tujuan
instruksional dan materi pengajaran yang hendak disajikan.
b. Keterlibatan Siswa
Untuk mengetahui sejauh mana siswa berhasil dalam kegiatan belajar
mengajar yang dijalani secara aktif, siswa membutuhkan evaluasi.
Penyajian evaluasi oleh guru merupakan upaya guru untuk memenuhi
kebutuhan siswa akan informasi mengenai kemajuannya dalam program
belajar mengajar. Siswa akan merasa kecewa apabila usahanya tidak
dievaluasi.
c. Koherensi
Prinsip evaluasi dimaksudkan evaluasi harus berkaitan dengan materi
pengajaran yang sudah disajikan dan sesuai dengan ranah kemampuan yang
hendak diukur.
d. Pedagogis
Evaluasi dan hasil hendaknya dapat dipakai sebagai alat motivasi untuk
siswa dalam kegiatan belajarnya.
e. Akuntabilitas
Evaluasi dan hasilnya dapat dipakai sebagai laporan
pertanggungjawaban kepada pihak-pihak yang berkepentingan dengan

20
pendidikan sehingga dapat diketahui sejauh mana keberhasilan
pembelajaran yang telah dilakukan.

2.6 Jenis Evaluasi Pembelajaran


Dilihat dari pengertian, tujuan, fungsi, ruang lingkup, dan sistem pembelajaran,
maka pada hakikatnya pembelajaran adalah suatu program. Evaluasi yang digunakan
dalam pembelajaran adalah evaluasi program, bukan penilaian hasil belajar. Sebagai
suatu program, evaluasi pembelajaran dibagi menjadi lima jenis, yaitu :
1. Evaluasi Perencanaan dan Pengembangan
Hasil evaluasi ini sangat dipelukan untuk mendesain program pembelajaran.
sasaran utamanya adalah memberikan bantuan tahap awal dalam penyusunan
program pembelajaran guna meramalkan kemungkinan implementasi program dan
tercapainya keberhasilan peogram pembelajaran. evaluasi ini dilakukan sebelum
program sebenarnya disusun dan dikembangkan.
2. Evaluasi Monitoring
Evaluasi ini digunakan untuk memeriksa apakah program pembelajaran
mencapai sasaran secara efektif dan apakah pembelajaran terlaksana sebagaimana
mestinya terhadap kemungkinan adanya pemborosan sumber-sumber dan waktu
pelaksanaan pembelajaran sehingga dapat dihindarkan.
3. Evaluasi Dampak
Evaluasi ini digunakan untuk mengetahui dampak dari program pembelajaran
yang diukur berdasarkan kriteria keberhasilan sebagai indikator ketercapaian tujuan
program pembelajaran.
4. Evaluasi Efisiensi
Evaluasi ini digunakan untuk menilai tingkat efisiensi pelaksanaan program
pembelajaran dengan cara membandingkan dengan program pembelajaran lain
yang memiliki tujuan sama.
5. Evaluasi Program Komprehensif
Evaluasi ini digunakan untuk menilai program pembelajaran secara
menyeluruh, seperti perencanaan, pelaksanaan, monitoring, tingkat efektif dan
efisiensi program atau dikenal dengan system evaluation model.

21
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Evaluasi dapat didefinisikan sebagai suatu proses sistematis untuk menentukan atau
membuat keputusan sampai mana tujuan-tujuan pembelajaran dicapai siswa. Sedangkan
pengukuran merupakan kegiatan penentuan angka bagi suatu objek secara sistematik.
Adapun penilaian merupakan kegiatan yang dilakukan untuk mengambil keputusan
terhadap sesuatu dengan ukuran baik dan tidak baik. Dalam pendidikan, penilaian
dilakukan untuk menelusuri apakah proses pembelajaran telah berlangsung sesuai dengan
yang direncanakan atau tidak.
Kedudukan evaluasi dalam belajar dan pembelajaran ialah agar dapat mengetahui
pencapaian hasil belajar dan pembelajaran. Tujuan evaluasi yaitu untuk merangsang
kegiatan siswa dalam menempuh program pendidikan kemudian mencari dan menemukan
berbagai faktor penyebab keberhasilan maupun ketidakberhasilan siswa dalam mengikuti
program pendidikan. Fungsi evaluasi secara khusus dalam pendidikan dapat dilihat dari
beberapa segi seperti fungsi psikologis, sosiologis, didaktik-metodis, administratif, dan
selektif. Ruang lingkup evaluasi berkaitan dengan cakupan objek evaluasi itu sendiri. Jika
objek evaluasi itu tentang pembelajaran, maka semua yang berkaitan dengan pembelajaran
menjadi ruang lingkup evaluasi pembelajaran. Prinsip-prinsip umum evaluasi menurut
salah satu ahli diantaranya harus mencakup komprehensif, kontinuitas adil dan objekif,
kooperatif dan praktis. Jenis evaluasi pembelajaran ada lima yaitu evaluasi monitoring,
evaluasi perencanaan dan pengembangan, evaluasi dampak, evaluasi efisiensi dan evaluasi
program komprehensif.

3.2 Saran
Melalui makalah ini diharapkan para guru ataupun calon guru dapat mengambil
pelajaran sehingga dapat lebih memperhatikan kegiatan pengukuran, penilaian, dan
evaluasi dalam proses pembelajaran yang akan dilangsungkan. Dengan demikian,
pencapaian hasil belajar dan pembelajaran dapat sesuai dengan yang diharapkan. Sehingga
diharapkan tercipta kualitas pendidikan yang baik dan bermutu dalam proses
pembelajarannya.

22
DAFTAR PUSTAKA

Djemari Mardapi. 2012. Pengukuran, Penilaian, dan Evaluasi Pendidikan. Yogyakarta:


Nuha Medika.

M. Ngalim Purwanto. 2006. Prinsip- Prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran. Bandung:
Remaja Rosdakarya.

Rusdianto Rini. 2018. Makalah Pengukuran, Penilaian, dan Evaluas. Kolaka Timur.
(sumber: https://www.scribd.com/document/394076082/Makalah-Pengukuran-
Penilaian-Dan-Evaluasi ) diakses pada jumat, 05 maret 2021 pukul 20.07 WIB.

Sitiatava Rizema Putra. 2013. Desain Evaluasi Belajar Berbasis Kinerja. Yogyakarta: Diva
Press.

Sofan Amri. 2013. Pengembangan dan Model Pembelajaran dalam Kurikulum. Jakarta:
PT Prestasi Pustakarya.

Suharsimi Arikunto. 2012. Dasar- Dasar Evaluasi Pendidikan Edisi 2. Jakarta: Bumi
Aksara.

Wina Sanjaya. 2008. Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran. Jakarta: Prenada
Media Group.

Zainal Arifin. 2012. Evaluasi Pembelajaran. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

23

Anda mungkin juga menyukai