Arranged by:
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT, Tuhan yang Maha Esa, yang telah memberikan rahmat
dan karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “KONSEP DASAR
EVALUASI BELAJAR & PEMBELAJARAN”. Makalah ini merupakan salah satu tugas dari mata
kuliah Belajar dan Pembelajaran pada semester genap.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan. Oleh
karena itu, kami sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun demi penyempurnaan makalah
ini. Semoga, makalah yang kami susun dapat bermanfaat bagi kami pribadi dan pembaca pada
umumnya.
Akhir kata, kami mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam
penyusunan makalah ini. Semoga, Allah selalu meridhoi langkah-langkah kita. Amin.
\
Jakarta, April 2022
Kelompok 10
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...................................................................................................................2
DAFTAR ISI .................................................................................................................................3
BAB I: PENDAHULUAN.............................................................................................................4
3
BAB I
PENDAHULUAN
Evaluasi adalah subsistem yang sangat penting dan sangat dibutuhkan dalam setiap sistem
pendidikan, evaluasi dapat mencerminkan seberapa jauh perkembangan atau kemajuan hasil
pendidikan. Dengan evaluasi, maka maju mundurnya kualitas pendidikan dapat diketahui dengan
evaluasi.
Setiap perbuatan dan tindakan dalam pendidikan selalu menghendaki hasil. Pendidik selalu
berharap bahwa hasil yang diperoleh sekarang lebih baik dan memuaskan dari hasil yang diperoleh
sebelumnya, untuk menentukan dan membandingkan antara satu hasil dengan lainnya diperlukan
adanya evaluasi.
Diakui bahwa kritik-kritik sering muncul tentang sistem pendidikan yang sering berubah dan
tidak seimbang. Kurikulum yang kurang tepat dengan mata pelajaran yang terlalu banyak dan tidak
berfokus pada hal-hal yang seharusnya diberikan dan lain sebagainya. untuk mengatasimasalah
yang seperti ini perlu adanya evaluasi pendidikan, agar setiap kekurangan ataupunkegagalan pada
kurikulum yang diajarkan bisa diperbaiki pada kurikulum yang akan datang.Ruang lingkup
pendidikan sangat luas, mulai dari input, proses sampai dengan hasil output yang diperoleh.
Ketika proses pembelajaran dipandang sebagai proses perubahan tingkah laku siswa, peran
penilaian dalam proses pembelajaran menjadi sangat penting. Penilaian dalam proses pembelajaran
merupakan suatu proses untuk mengumpulkan, menganalisa dan menginterpretasi informasi untuk
mengetahui tingkat pencapaian tujuan pembelajaran. untuk mengetahui apakah proses yang
dilakukan itu sudah sesuai dengantujuannya maka harus dilakukan umpan balik
4
BAB II
PEMBAHASAN
Kedudukan evaluasi dalam belajar dari pembelajaran sungguh sangat penting, dan bahkan
dapat dipandang sebagai bagian yang tak terpisalikan dengan keseluruhan proses belajar dan
pembelajaran. Penting karena dengan evaluasi atom diketahui apakah belajar dan pembelajaran
tersebut telah mencapai tujuuan ataukah belum. Dengan evaluasi juga akan diketahui faktor-faktor
apa saja yang menjadikan penyebab belajar dan pembelajaran tersebut berhasil dart faktor-faktor
apa saja yang menjadikan penyebab belajar dan pembelajaran tidak atau belum berhasil. Tidak
hanya itu, dengan evaluasi juga diketahui dimanakah letak kegagalan dan kesuksesan belajar dan
pembelajaran. Padahal dikehuinya hal tersebut, akan dapat dijadikan sebagai titik tolak dalam
mengadakan perbaikan belajar duo pembelajaran.
Evaluasi juga punya kedudukan yang tak terpisahkan dari belajar dan pembelajaran secara
keseluruhan, karena strategi belajar dan pembelajaran, proses belajar dan pembelajaran
menempatkan evaluasi sebagai salah satu langkahnya. Hampir semua ahli prosedur sistem
instruksional menempatkan evaluasi ini sebagai langkah-langkahnya. Perhatikan pula langkah-
langkah pembelajaran yang dikemukakan oleh para ahli berikut, pasti kita akan tahu betapa tidak
dapat terpisahkan evaluasi tersebut dengan keseluruhan proses belajar dan pembelajaran.
1. Menurut Kauffman, langkah-langkah yang harus ditempuh dalitm belajar pembelajaran
adalah dengan menggunakan model pemecahan masalah sebagai berikut:
a. Identifikasi masalah.
b. Menentukan syarat-syarat dan altematif pemecahan masalah
c. Memilih strategi pemecahan masalah.
d. Melaksanakan pemecahan msalah.
e. Menentukan keefektifan hasil
f. Mengadakan revisi atas keseluruhan langkah a sampai dengan Imgkah c.
2. Menurut Glaser, proses belajar pembelajaran haruslah menempuh prosedur-prosedur sebagai
berikut :
a. Merumuskan teori pembelajaran (instuksional objectives) b. Memutuskan situasi permulaan
siswa
b. Menentukan prosedur pembelajaran.
c. Penilaian terhadap perfomansi
d. Umpan balik.
5
Jelaslah bahwa evaluasi (sebagaimana pada langgkah d) sangat diperlukan dan merupakan bagian
yang tidak dapat terpisahkan dalam proses belajar pembelajaran. Hal serupa dapat juga dibaca
pada prosedur belajar pembelajaran yang dikemukakan para ahli berikut.
3. Menurut Kemp
a. topcs and general purposes.
b. student characteristks
c. learning objectives
d. Subject content.
e. Pre test
f. Teaching/ leaming activities and resources
g. Evaluation.
1. Reliabilitas
Secara sederhana, reliabilitas (reliability) berarti hal tahan uji atau dapat dipercaya.Sebuah alat
evaluasi dipandang reliable atau tahan uji apabila memiliki konsistensi atau keajegan hasil (Syah,
Muhibbin. 2008: 145).
2. Validitas
Validitas berarti keabsahan atau kebenaran. Sebuah alat evaluasi dipandang valid atau abash
apabila dapat mengukur apa yang seharusnya diukur (Syah, Muhibbin. 2008: 145).
Sedangkan syarat-syarat umum yang harus dipenuhi dalam mengadakan kegiatan evaluasi dalam
proses pendidikan menurut Dimyati dan Mudjiono (2006: 194-198), terurai sebagai berikut:
6
1. Kesahihan
Kesahihan menggantikan kata validitas (validity) yang dapat diartikan sebagai ketepatan evaluasi
mengevaluasi apa yang seharusnya di evaluasi. untuk memperoleh hasil evaluasi yang sahih,
dibutuhkan insturmen yang memiliki/memenuhi syarat-syarat kesahihan suatu instrumental
evaluasi.
Kesahihan instrument evaluasi diperoleh melalui hasil pemikiran dan hasil pengalaman.
3. Keterandalan
Keterandalan evaluasi berhubungan dengan masalah kepercayaan, yakni tingkat kepercayaan
bahwa suatu instrument evaluasi mampu memberikan hasil yang tepat.
Gronlund (Dimyati dan Mudjiono, 2006: 196), mengemukakan bahwa,
“keterandalan menunjukkan kepada konsistensi (keajegan) pengukuran yakni bagaimana keajegan
skor tes atau hasil evaluasi lain yang berasal dari pengukuran yang satu ke
pengukuran yang lain”.
Dengan kata lain, keterandalan dapat kita artikan sebagai tingakat kepercayaan keajegan hasil
evaluasi yang diperoleh dari suatu instrument evaluasi.
4. Kepraktisan
Kepraktisan evaluasi dapat diartikan sebagai kemudahan-kemudahan yang ada pada instrument
evaluasi baik dalam mempersiapkan, menggunakan, menginterpretasi/ memperoleh hasil, maupun
kemudahan dalam menyimpanya
7
2.2 EVALUASI HASIL BELAJAR
Evaluasi hasil belajar dilakukan untuk memantau proses, relevansi kemajuan belajar
siswa dengan tujuan atau standar yang telah ditetapkan, dan perbaikan pengajaran siswa serta
kelemahan - kelemahan yang telah dilakukan dalam kegiatan proses belajar mengajar.
Tahapan yang harus dilakukan seorang guru untuk membuat evaluasi hasil pembelajaran,
adalah Tahapan-tahapan itu di antaranya melakukan tes (testing), pengukuran (measurement),
penilaian (assessment) dan evaluasi (evaluation). Ke empat tahapan itu harus dilakukan
seorang tenaga pendidik agar mendapatkan proses evaluasi pembelajaran yang maksimal dan
efektif. Semua tahapan itu harus bisa dipahami dan diaplikasikan oleh seorang tenaga
pendidik di dalam kegiatan pembelajaran untuk mendapatkan hasil yang maksimal.
Tes dapat diartikan sebagai suatu cara untuk mengadakan penilaian yang berbentuk suatu
tugas atau serangkaian tugas yang harus dikerjakan oleh peserta didik dalam waktu yang
sudah ditetapkan oleh guru, sehingga menghasilkan suatu nilai yang berkaitan dengan tingkah
laku atau prestasi peserta didik tersebut, yang bisa dibandingkan dengan nilai yang dicapai
oleh peserta didik lain atau dengan nilai standar yang ditetapkan.
Mengukur adalah membandingkan besaran yang diukur dengan besaran sejenis yang
digunakan sebagai satuan. Disamping itu, pengukuran juga dapat diartikan sebagai pemberian
angka terhadap suatu atribut atau karakteristik tertentu yang dimiliki oleh seseorang, hal, atau
objek tertentu menurut aturan atau formulasi yang jelas dan disepakati. Dalam pengukuran,
terdapat dua jenis satuan yaitu pengukuran dengan satuan tidak tidak baku dan pengukuran
dengan satuan baku.
Penilaian merupakan proses kegiatan untuk mengetahui apakah suatu program yang sudah
ditetapkan sebelumnya berhasil dengan baik atau tidak baik. Secara istilah, penilaian
merupakan proses kegiatan untuk mengetahui apakah suatu program yang sudah ditetapkan
sebelumnya berhasil dengan baik atau tidak baik. Agar mengetahui informasi mengenai
penilaian tersebut, digunakan pengukuran, baik itu menggunakan instrumen tes maupun non
tes.
Dalam PP.19/2005 tentang Standar Nasional Pendidikan Bab I pasal 1 ayat 17 dikemukakan
bahwa “penilaian adalah proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk mengukur
pencapaian hasil belajar peserta didik”. Penilaian adalah suatu kegiatan membandingkan atau
menerapkan hasil pengukuran untuk memberikan nilai terhadap objek penilaian.
8
Menurut Arikunto, evaluasi adalah berasal dari kata evaluation (bahasa Inggris). Kata tersebut
diserap ke dalam perbendaharaan istilah bahasa Indonesia dengan tujuan mempertahankan
kata aslinya dengan sedikit penyesuaian lafal Indonesia menjadi “ evaluasi”. Dapat diartikan,
evaluasi adalah suatu proses perbandingan dan pengukuran dari hasil akhir pekerjaan yang
dinyatakan dicapai dengan hasil-hasil yang seharusnya dicapai.
Bagaimana penerapan tes, pengukuran, penilaian dan evaluasi dalam pembelajaran. Seorang
guru yang akan melakukan evaluasi, maka tahapan pertama yang harus dilakukan adalah
melakukan tes kepada peserta didik dengan waktu yang sudah ditentukan. tes terjadi di dalam
kelas atau di luar kelas.
Contoh yang lain adalah sebagai berikut : seorang guru IPA akan memberikan penilaian
kepada peserta didik. Maka seorang guru, melakukan tahapan-tahapan adalah sebagai berikut:
guru memberikan tes IPA kepada peserta, selanjutnya guru memberikan pengukuran
(measurement) kepada peserta didik terkait hasil tesnya. Peserta didik itu yang menjawab soal
BENAR berapa? Dan yang menjawab soal SALAH berapa? Langkah inilah yang dikenal
dengan pengukuran (measurement). Selanjutnya setelah pengukuran (measurement) dilakukan
penilaian (assesment). Langkah penilaian ini berupa memberikan nilai terhadap jawaban yang
benar yang dilakukan siswa. Setelah itu baru melakukan evaluasi. Langkah terakhir ini
menyimpulkan apakah peserta didik bisa memahami proses pembelajaran yang sudah
dilakukan atau tidak.
9
2.3 EVALUASI PEMBELAJARAN
Evaluasi Pembelajaran adalah suatu proses menentukan tingkat pencapaian tujuan pembelajaran
yang telah ditentukan sebelumnya melalui cara yang sistematis. Evaluasi pembelajaran bertujuan
untuk mengumpulkan informasi yang menjadi landasan dalam mengukur tingkat kemajuan,
perkembangan, dan pencapaian belajar peserta didik, serta keefektifan pendidik dalam mengajar.
Pengukuran dan penilaian menjadi kegiatan utama dalam evaluasi pembelajaran
Evaluasi pembelajaran memiliki fungsi yang sangat penting dalam kurikulum dan proses
pembelajaran.
Melalui evaluasi pembelajaran, suatu komponen pembelajaran dapat diketahui ketepat-sasaran dan
kedaya-gunaannya. Komponen ini diantaranya yaitu;
1. sistem pembelajaran
2. strategi pembelajaran
3. kurikulum.
Selain itu, evaluasi pembelajaran juga bertujuan untuk mengetahui dan meningkatkan efektivitas
pembelajaran, membantu belajar peserta didik, menngetahui kekuatan dan kelemahan peserta didik,
serta menyediakan data yang menjadi landasan dalam pengambilan keputusan bagi pembelajaran
berikutnya Fungsi utama dari evaluasi pembelajaran adalah untuk mengetahui sejauh mana
kemajuan, perkembangan, serta keberhasilan peserta didik setelah melaksanakan proses
pembelajaran dalam jangka waktu yang ditetapkan.
Pengukuran dan penilaian menjadi kegiatan utama dalam evaluasi pembelajaran. Penilaian
merupakan kesatuan berupa pengumpulan, analisa dan interpretasi dari suatu informasi untuk
keperluan pengambilan keputusan. Sedangkan pengukuran merupakan suatu proses pengumpulan
data melalui pengamatan yang dapat diamati oleh panca indra
Evaluasi pembelajaran memilki berbagai tujuan diantaranya adalah untuk :
1. Menentukan angka kemajuan atau hasil belajar pada siswa. Berfungsi sebagai :
a. Laporan kepada orang tua / wali siswa.
b. Penentuan kenaikan kelas
c. Penentuan kelulusan siswa.
2. Penempatan siswa ke dalam situasi belajar mengajar yang tepat dan serasi dengan tingkat
kemampuan, minat dan berbagai karakteristik yang dimiliki.
3. Mengenal latar belakang siswa (psikologis, fisik dan lingkungan) yang berguna baik bagi
penempatan maupun penentuan sebab-sebab kesulitan belajar para siswa, yakni berfungsi
sebagai masukan bagi tugas Bimbingan dan Penyuluhan (BP).
4. Sebagai umpan balik bagi guru, yang pada gilirannya dapat digunakan untuk memperbaiki
proses belajar mengajar dan program remdial bagi siswa.
10
Jenis-jenis Evaluasi Pembelajaran
Jenis evaluasi berdasarkan tujuan dibedakan atas lima jenis evaluasi :
1. Evaluasi diagnostik
Evaluasi diagnostik adalah evaluasi yang di tujukan untuk menelaah kelemahan-
kelemahan siswa beserta faktor-faktor penyebabnya.
2. Evaluasi selektif
Evaluasi selektif adalah evaluasi yang di gunakan untuk memilih siwa yang paling
tepat sesuai dengan kriteria program kegiatan tertentu.
3. Evaluasi penempatan
Evaluasi penempatan adalah evaluasi yang digunakan untuk menempatkan siswa
dalam program pendidikan tertentu yang sesuai dengan karakteristik siswa.
4. Evaluasi formatif
Evaluasi formatif adalah evaluasi yang dilaksanakan untuk memperbaiki dan
meningkatan proses belajar dan mengajar.
5. Evaluasi sumatif
Evaluasi sumatif adalah evaluasi yang dilakukan untuk menentukan hasil dan
kemajuan bekajra siswa.
12
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Kegiatan evaluasi merupakan kegiatan yang sangat penting dilakukan oleh guru selama
proses pembelajaran. Evaluasi dilakukan untuk mengetahui kemampuan siswa, selain untuk
mengadakan perbaikan. Oleh karena itu, kegiatan evaluasi hendaknya memperhatikan konsep
dasar evaluasi yang berguna untuk mencapai tujuan pembelajaran. Konsep dasar evaluasi yang
harus dikuasai oleh pendidik (guru) ataupun calon pendidik (calon guru) adalah pengertian
dasar tentang evaluasi, tujuan evaluasi, fungsi evaluasi, makna evaluasi, dan prinsip-prinsip
evaluasi yang telah diuraikan di atas. Tanpa mengetahui konsep dasar evaluasi seorang
pendidik (guru) tidak akan dapat menyusun suatu alat evaluasi. Untuk itu diperlukan
pemahaman yang mendasar tentang konsep dasar evaluasi.
Kedudukan evaluasi dalam belajar dan pembelajaran juga sungguh sangat penting, dan
bahkan dapat dipandang sebagai bagian yang tak terpisahkan dengan keseluruhan proses belajar
dan pembelajaran. Penting karena dengan evaluasi diketahui apakah belajar dan pembelajaran
tersebut telah mencapai tujuan ataukah belum. Dengan evaluasi juga akan diketahui faktor-
faktor apa saja yang menjadikan penyebab belajar dan pembelajaran tersebut berhasil
dan faktor-faktor apa saja yang menjadikan penyebab belajar dan pembelajaran tidak atau
belum berhasil. Tidak hanya itu, dengan evaluasi juga diketahui dimanakah letak kegagalan
dan kesuksesan belajar dan pembelajaran. Padahal diketahuinya hal tersebut, akan dapat
dijadikan sebagai titik tolak dalam mengadakan perbaikan belajar dan pembelajaran.
13
DAFTAR PUSTAKA
https://123dok.com/article/prinsip-prinsip-jenis-dan-syarat-evaluasi-
pembelajaran.ozl7ovly https://media.neliti.com/media/publications/299420-
american-culture-a-sociological-perspect-47289780.pdf
http://catatanassesment.blogspot.com/2014/06/bab-ii-pembahasan-1.html
https://eprints.hamzanwadi.ac.id/4178/1/1%20EVALUASI%20HASIL%20BEL
AJAR.pdf