Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

PENGUKURAN, PENILAIAN DAN EVALUASI HASIL BELAJAR


Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Evaluasi Pembelajaran
Dosen Pengampu: Devi Elisa, M.Pd.

Disusun oleh: Kelompok 1

M. Adji Nugraha (030220018)


Neng Heni (030220001)
Elia Restiani ( 020220349 )

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


MUTIARA BANTEN
PANDEGLANG
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan
rahamat dan karunia-Nya kepada kami sehingga kami mampu menyelesaikan tugas makalah
ini dengan baik. Kami selaku kelompok 1. Dalam makalah ini kami akan membahas tentang
pengukuran, penilaian dan ecaluasi hasil belajar.
Pada kesempatan kali ini kami ucapkan terimakasih kepada Dosen Pengampu Mata
Kuliah Evaluasi Pembelajaran, Ibu Devi Elisa, M.Pd. yang telah memberikan tugas tugas
makalah ini pada kami, kami juga ucapkan teimakasih kepada pihak-pihak yang telibat dan
berpartisipasi dalam proses pembuatan makalah ini.
Kami masih harus banyak belajar, dan kami masih jauh dari kata sempurna. Ini
merupakan satu langkah yang sesungguhnya dalam sebuah pembelajaran. Oleh karena
keterbatsan kemampuan kami, kami senantiasa menerima kritik dan saran yang membangun,
agar kedepannya kami bisa jauh lebih baik dalam mengerjakan tugas-tugas selanjutnya, dan
kami harap makalah ini dapat bermanfaat untuk kami dan juga kepentingan umum.

Pandeglang, 25 Februari 2024

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...................................................................................................i
DAFTAR ISI................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang.......................................................................................1
B. Rumusan masalah.................................................................................2
C. Tujuan penulisan...................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Pengukuran, Penilaian dan Evaluasir..................................3
B. Fokus Evaluasi Pendidikanh.................................................................5
C. Fokus Evaluasi Proses Pembelajarana..................................................7
D. Pentingnya Evaluasia............................................................................9
E. Tahapan Evaluasi Proses Pembelajatanr.............................................11

BAB III PENUTUP


A. Simpulan....................................................................................................13
B. Saran...........................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Evaluasi merupakan suatu proses menyediakan informasi yang dapat
Dijadikan sebagai pertimbangan untuk menentukan harga dan jasa (the worth And
merit) dari tujuan yang dicapai, desain, implementasi dan dampak untuk Membantu
membuat keputusan membantu pertanggungjawaban dan Meningkatkan pemahaman
terhadap fenomena. Menurut rumusan tersebut, Inti dari evaluasi adalah penyediaan
informasi yang dapat dijadikan sebagai Bahan pertimbangan dalam mengambil
keputusan.Evaluasi merupakan suatu proses atau kegiatan pemilihan, Pengumpulan,
analisis dan penyajian informasi yang dapat digunakan Sebagai dasar pengambilan
keputusan serta penyusunan program selanjutnya.
Rencana evaluasi adalah persetujuan umum antara evaluator dan klien yang
menjelaskan isu-isu penting evaluasi.rencana itu biasanya awal dari penandatanganan
persetujuan.biasanya merupakan persetujuan lisan,bukan tulisan.
Evaluasi sangat penting dilakukan guna tercapainya tujuan pendidikan yang
telah direncanakan. Dengan adanya evaluasi dalam proses belajar mengajar dapat
bermanfaat untuk mengetahui pengetahuan, keterampilan dan sikap yang dimiliki
peserta didik setelah menjalankan program pendidikan.
Dengan adanya evaluasi peserta didik dapat mengetahui sejauh mana
keberhasilan yang telah dicapai selama mengikuti pembelajaran. Dalam kondisi
dimana peserta didik mendapatkan nilai yang memuaskan, maka akan memberikan
dampak berupa suatu stimulus, motivator agar peserta didik dapat meningkatkan
prestasi. Sebaliknya, dalam kondisi hasil yang dicapai tidak memuaskan, maka
peserta didik berusaha memperbaiki proses belajar, namun sangat diperlukan
pemberian stimulus positif dari guru agar peserta didik tidak putus asa.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian pengukuran , penilaian dan evaluasi ?
2. Bagaimana fokus evaluasi proses pendidikan?
3. Bagaimana fokus evaluasi pembelajaran ?

1
4. Apa pentingnya evaluasi?
5. Apa tahapan evaluasi proses pembelajaran?

C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui pengertian pengukuhan,penilaian dan evaluasi.
2. Untuk mengetahui fokus evaluasi proses pendidikan
3. Untuk mengetahui fokus evaluasi pendidikan.
4. Untuk mengetahui evaluasi proses pembelajaran.
5. Untuk mengetahui evaluasi proses pembelajaran

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Pengukuran, Penilaian Dan Evaluasi


 Pengukuran

Measurement atau pengukuran diartikan sebagai proses untuk menentukan


Luas atau kuantitas sesuatu (Wondt, Edwin and G.W. Brown, 1957:1), dengan
Pengertian lain pengukuran adalah suatu usaha untuk mengetahui keadaan sesuatu
Seperti adanya yang dapat dikuantitaskan, hal ini dapat diperoleh dengan jalan tes
Atau cara lain. Pengukuran diartikan sebagai kegiatan membandingkan hasil
pengamatan Dengan kriteria. Pengukuran dinyatakan sebagai proses penetapan angka
terhadap Individu atau karakteristiknya menurut aturan tertentu (Ebel & Frisbie, 1986:
14). Allen & Yen mendefinisikan pengukuran sebagai penetapan angka dengan cara
Yang sistematik untuk menyatakan keadaan individu (Djemari Mardapi, 2000: 1),
Esensi dari pengukuran adalah kuantifikasi atau penetapan angka tentan Karakteristik
atau keadaan individu menurut aturan-aturan tertentu. Keadaan Individu ini bisa
berupa kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotor.

 Penilaiaan

Penilaian (assessment) hasil belajar merupakan komponen penting dalam Kegiatan


pembelajaran. Upaya meningkatkan kualitas pembelajaran dapat Ditempuh melalui
peningkatan kualitas sistem penilaiannya. Penilaian dalam Konteks hasil belajar
diartikan sebagai kegiatan menafsirkan data hasil Pengukuran tentang kecakapan yang
dimiliki siswa setelah mengikuti kegiatan Pembelajaran. Menurut Djemari Mardapi
kualitas pembelajaran dapat dilihat dari hasil Penilaiannya. Sistem penilaian yang
baik akan mendorong pendidik untuk Menentukan strategi mengajar yang lebih baik.
The Task Group on Asessment and Testing (TGAT) mendeskripsikan asessment
sebagai semua cara yang digunakan Untuk menilai unjuk kerja individu atau
kelompok. Popham mendefinisikan asessment dalam konteks pendidikan sebuah
Usaha formal untuk menentukan status siswa berkenaan dengan berbagai
Kepentingan pendidikan. Boyer & Ewel mendefinisikan asessment sebagai proses
Yang menyediakan informasi tentang individu siswa, tentang kurikulum atau

3
Program, tentang institusi atau segala sesuatu yang berkaitan dengan sistem Institusi.
Jadi dapat disimpulkan bahwa asessment atau penilaian dapat diartikan Sebagai
kegiatan menafsirkan data hasil pengukuran berdasarkan kriteria maupun Aturan-
aturan tertentu. Menurut Chittenden kegiatan penilaian dalam proses pembelajaran
perlu Diarahkan pada empat hal, yaitu :

1. Penelusuran, yaitu kegiatan yang dilakukan untuk menelusuri apakah Proses


pembelajaran telah berlangsung sesuai yang direncanakan atau tidak.
2. Pengecekan, yaitu untuk mencari informasi apakah terdapat
kekurangankekurangan pada peserta didik selama proses pembelajaran.
3. Pencarian, yaitu untuk mencarai dan menemukan penyebab kekurangan Yang
muncul selama proses pembelajaran berlangsung.
4. Penyimpulan, yaitu untuk menyimpulkan tentang tingkat pencapaian yang
Diperoleh peserta didik.

Teknik penilaian dapat dilakukan oleh guru untuk mengetahui Keberhasilan belajar siswa.
Namun, tidak ada satu pun teknik penilaian yang Paling tepat untuk semua kompetensi untuk
setiap saat. Teknik penilaian yang Digunakan sangat tergantung pada kecakapan yang akan
dinilai. Untuk menilai Kecakapan akademik akan berbeda dengan kecakapan vokasional
maupun Kecakapan personal. Secara umum penilaian terhadap hasil belajar dapat dilakukan
dengan tes (tes tertulis, tes lisan maupun tes perbuatan), pemberian tugas, penilaian kinerja
(performance assessment), penilaian proyek , penilaian hasil kerja peserta didik (product
assessment), penilaian sikap, dan penilaian berbasis portofolio (portofolio based assessment).
Setiap teknik penilaian penilaian mempunyai Keterbatasan. Penilaian yang komprehensif
memerlukan lebih dari satu teknik Penilaian.

 Evaluasi

Menurut pengertian bahasa kata evaluasi berasal dari bahasa inggris Evaluation yang
berarti penilaian atau penaksiran, Sedangkan menurut pengertian Istilah evaluasi
merupakan kegiatan yang terencana untuk mengetahui keadaan Sesuatu obyek dengan
tolok ukur untuk memperoleh kesimpulan. Evaluasi bukansekedar menilai sesuatu
aktivitas secara terencana, sistematik, dan terarah Berdasarkan atas tujuan yang jelas.
Evaluasi merupakan suatu proses menyediakan Informasi yang dapat dijadikan
sebagai pertimbangan untuk menentukan harga Dan jasa (the worth and merit) dari

4
tujuan yang dicapai, desain, implementasi dan Dampak untuk membantu membuat
keputusan, membantu pertanggung jawaban Dan meningkatkan pemahaman terhadap
fenomena. Evaluasi juga merupakan Penyediaan informasi yang dapat dijadikan
sebagai bahan pertimbangan dalam Mengambil keputusan. Kegiatan evaluasi
memerlukan penggunaan informasi yang diperoleh Melalui pengukuran maupun
dengan cara lain untuk menentukan pendapat dan Membuat keputusan-keputusan
pendidikan. Pendapat dan keputusan tentu saja Akan dipengaruhi oleh kesan pribadi
dan sistem nilai yang ada pada si pembuat Keputusan.

B. Fokus Evaluasi Pendidikan

Evaluasi memiliki makna yang berbeda dengan penilaian, pengukuran Maupun tes.
Stufflebeam dan Shinkfield (1985:159) menyatakan bahwa: Evaluation is the process of
delineating, obtaining, and providing Descriptive and judgmental information about the worth
and meritof Some object’s goals, design, implementation, and impact in order to Guide
decision making, serve needs for accountability, and promote Understanding of the involved
phenomena.

Evaluasi merupakan suatu proses menyediakan informasi yang dapat Dijadikan sebagai
pertimbangan untuk menentukan harga dan jasa (the worth And merit) dari tujuan yang
dicapai, desain, implementasi dan dampak untuk Membantu membuat keputusan membantu
pertanggungjawaban dan Meningkatkan pemahaman terhadap fenomena. Menurut rumusan
tersebut, Inti dari evaluasi adalah penyediaan informasi yang dapat dijadikan sebagai Bahan
pertimbangan dalam mengambil keputusan.Evaluasi merupakan suatu proses atau kegiatan
pemilihan, Pengumpulan, analisis dan penyajian informasi yang dapat digunakan Sebagai
dasar pengambilan keputusan serta penyusunan program selanjutnya. Selanjutnya Griffin &
Nix (1991:3) menyatakan: pengukuran, penilaian dan Evaluasi bersifat hirarki. Evaluasi
didahului dengan penilaian (assessment), Sedangkan penilaian didahului dengan pengukuran.
Pengukuran diartikan Sebagai kegiatan membandingkan hasil pengamatan dengan kriteria,
Penilaian (assessment) merupakan kegiatan menafsirkan dan Mendeskripsikan hasil
pengukuran, sedangkan evaluasi merupakan penetapan Nilai atau implikasi
perilaku.Brinkerhotf (1986:ix) menjelaskan bahwa evaluasi merupakan proses Yang
menentukan sejauh mana tujuan pendidikan dapat dicapai. Menurut Brinkerhoff (1986: ix),
dalam pelaksanaan evaluasi ada tujuh elemen yang Harus dilakukan, yaitu:

(1) penentuan fokus yang akan dievaluasi (focusing The evaluation),

5
(2) penyusunan desain evaluasi (designing the eaaluation),

(3) pengumpulan informasi (collecting information),

(4) analisis dan Interpretasi informasi (analyzing and interpreting),

(5) pembuatan laporan (reporting information),

(6) pengelolaan evaluasi (managing evaluation),

(7) evaluasi untuk evaluasi (evaluating evaluation).

Dalam pengertian tersebut menunjukkan bahwa dalam melakukan Evaluasi, evaluator pada
tahap awal harus menentukan fokus yang akan Dievaluasi dan desain yang akan digunakan.
Hal ini berarti harus ada Kejelasan apa yang akan dievaluasi yang secara implisit
menekankan adanya Tujuan evaluasi, serta adanya perencanaan bagaimana melaksanakan
evaluasi. Selanjutnya, dilakukan pengumpulan data, menganalisis dan membuat Interpretasi
terhadap data yang terkumpul serta membuat laporan. Selain itu, Evaluator juga harus
melakukan pengaturan terhadap evaluasi dan Mengevaluasi apa yang telah dilakukan dalam
melaksanakan evaluasi secara Keseluruhan. Weiss (1972:4) menyatakan bahwa tujuan
evaluasi adalah:

(1) Menunjuk pada penggunaan metode penelitian,

(2) menekankan pada hasil Suatu program,

(3) penggunaan kriteria untuk menilai,

(4) kontribusiTerhadap pengambilan keputusan dan perbaikan program di masa mendatang.

Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa evaluasi Merupakan proses yang
sistematis dan berkelanjutan untuk mengumpulkan, Mendeskripsikan, menginterpretasikan
dan menyajikan informasi tentang Suatu program untuk dapat digunakan sebagai dasar
membuat keputusan, Menyusun kebijakan maupun menyusun program selanjutnya. Apapun
tujuan Evaluasi adalah untuk memperoleh informasi yang akurat dan objektif Tentang suatu
program. Informasi tersebut dapat berupa proses pelaksanaan Program, dampak/hasil yang
dicapai, efisiensi serta pemanfaatan hasil Evaluasi yang difokuskan untuk program itu
sendiri, yaitu untuk mengambil Keputusan apakah dilanjutkan, diperbaiki atau dihentikan.
Selain itu, juga Dipergunakan untuk kepentingan penyusunan program berikutnya maupun
Penyusunan kebijakan yang terkait dengan program.Dalam bidang pendidikan ditinjau dari

6
sasarannya/evaluasi ada yang Bersifat makro dan ada yang mikro. Evaluasi yang bersifat
makro sasarannya Adalah program pendidikan, yaitu program yang direncanakan untuk
Memperbaiki bidang pendidikan. Evaluasi mikro sering digunakan di tingkat Kelas. Jadi
sasaran evaluasi mikro adalah program pembelajaran di kelas Dan yang menjadi penanggung
jawabnya adalah guru untuk sekolah atau Dosen untuk perguruan tinggi (Mardapi, 2000:2).
Guru mempunyai tanggung Jawab menyusun dan melaksanakan program pembelajaran di
kelas,Sedangkan pimpinan sekolah bertanggung untuk mengevaluasi program pembelajaran
yang disusun dan dilaksanakan oleh guru

C. Fokus Evaluasi Proses Pendidikan

Pokus evaluasi yaitu mengkhususkan apa dan bagaimana evaluasi akan


dilakukan.bila evaluasi sudah terfokus,maka ini berarti proses dan desain dimulai.

A. Apa Yang Akan Dievaluasi

Objek evaluasi yaitu apa yang akan dievaluasi,dapat berupa


program,proyek,training,materi,atau bahkan evaluasi yang lain.apapun dapat menjadi
objek evaluasi.tugas merumuskan dan menjelaskan objek yang akan dievaluasi
tampaknya mudah dan sederhana,tapi malah sebaliknya.kenyataan justru merupakan
tugas yang paling sulit dan merupakan tanggung jawab yang penting.ini disebabkan
karena:

1) Objek yang dievaluasi tidak statis,misalnya dalam suatu program,objek


tersebut sedang berjalan,dapat saja dipengaruhi oleh kejadian di dalam maupun di luar
dan terus berubah.

2) Objek tampak berbeda,di suatu pihak administrator melihat


begini,sedangkan klien begitu.

C. Elemen –Elemen Proses Pempokusan

Ada tiga elemen dalam proes pemfokuskan (stecher brian M & W.alan
davis),yaitu:

1. Mempertemukan pengetahuan dan harapan

2. Mengumpulkan informasi

3. Merumuskan rencana evaluasi

7
Semua komponen ini harus ada bila evaluasi direncanakan.walaupun ada
urutan yang logis pada ketiga elemen tersebut,jarang sesuatu tejadi dengan urutan
yang teratur,dalam sekuen yang teratur,namun ketiga elemen tersebut harus ada.
Pentinh pula untuk mengetahui bagaimana mereka berinteraksi untuk menciptakan
suatu variable rencana evaluasi. Sub-sub berikut ini akan membicarakan elemen-
elemen tersbut lebih rinci lagi.

1. Pengetahuan dan harapan yang telah ada

Telah dikatakan bahwa proses pemfokusan evaluasi telah terjadi sebelum


klien dan evaluator bertemu.masing-masing dating ke rapat denagan pengetahuan dan
harapan yang telah ada sebelumnya.setiap evaluator mempunyai konsep sendiri
tentang evaluasi.

Evaluator dan klien telah mempunyai kondisi awal ,ide,dan harapan tentang
evaluasisebelum mereka bertemu yang akan mempengaruhi kerja sama mereka dalam
mengevaluasi program.ini merupakan elemen yang pertama dalam memfokuskan
evaluasi.

2. Pengumpulan informasi

Elemen kedua dalam proses pemfokusan yaitu pengumpulan informasi.kedua


pihak baik evaluator maupun klien harus banyak belajar tentang hal ini.evaluator
harus akrab,maksudnya harus banyak tahu tentang program yang akan
dievaluasi ,kebutuhan dan harapan,individu atau kelompok yang harud dilibatkan dan
keterbatasan-keterbatasan yang berupa waktu,sumber-sumber,dan keterbatasan-
keterbatasan lainnya.

Ada beberapa macam informasi yang perlu diketahui evaluator tentang setiap
program.pertanyaan tambahan yang ditanyakan akan tergantung pada program khusus
yang didiskusikan dan kondisi saat evaluasi akan dikerjakan.

1) Keterangan tentang program

2) Evaluator harus tahu apa yang diinginkan klien

3) Dalam tahap pengumpulan informasi perlu kiranya diketahui apakah ada


individu atau kelompok lain yang berminat atas hasil evaluasi

8
4) Evaluator biasanya akan berusaha untuk menemukan apa sumber-
sumber yang dapat dimanfaatkan,dan apa keterbatasan –keterbatasan yang mungkin
akan dihadapi yang akan membaatasi ruang gerak evaluasi.

3. Mambuat rencana evaluasi

Setelah mempelajari program dan keinginan klien,evaluator mulai memikirkan


tentang kegiatan –kegiatan evaluasi.proses ini melibatkan penjelasan pertanyaan dari
klien,membedakan kepentingan relative dari setiap pertanyaan .

Rencana evaluasi adalah persetujuan umum antara evaluator dan klien yang
menjelaskan isu-isu penting evaluasi.rencana itu biasanya awal dari penandatanganan
persetujuan.biasanya merupakan persetujuan lisan,bukan tulisan.

Sebelum membuat rencana ada baiknya evaluator harus memahami:

1) Evaluator harus mengerti tentang masalah evaluasi yang akan


dialakukan

1) Evaluator harus menjelaskan prosedur yang akan ditempuh dalam


kegiatan evaluasi

2) Evaluator harus menyetujui biaya evaluasi secara umum.

D. Pentingnya Evaluasi

Evaluasi sangat penting dilakukan guna tercapainya tujuan pendidikan yang telah
direncanakan. Dengan adanya evaluasi dalam proses belajar mengajar dapat
bermanfaat untuk mengetahui pengetahuan, keterampilan dan sikap yang dimiliki
peserta didik setelah menjalankan program pendidikan. Selain itu evaluasi juga
berguna dalam rangka mengetahui kelemahan siswa, tingkat ketercapaian siswa dalam
belajar, sarana umpan balik bagi guru, alat dalam mengukur perkembangan belajar
siswa dan sebagai laporan hasil belajar kepada pihak-pihak terkait.17 Oleh karena itu
evaluasi diperlukan guna menunjang efektivitas dan efisiensi pada program
pendidikan serta implikasinya dalam proses pembentukan dan perkembangan potensi
manusia.18 Maka dari itu untuk mengawal proses dan mutu dalam pendidikan perlu

9
adanya evaluasi sebagai sebuah proses yang bermanfaat untuk mengetahui kelemahan
dan ketercapaian hasil belajar siswa.
Akan tetapi dalam menerapkan sebuah evaluasi perlu diperhatikan prinsip-prinsip
sebagai berikut:
1) Sahih (Valid), maksudnya sebuah evaluasi harus berdasarkan data yang
mencerinkan kompetensi yang hendak diukur dan alat ukur yang sesuai dengan apa
yang hendak diukur.
2) Objektif, yaitu evaluasi berdasarkan pada kriteria dan prosedur yang jelas dan
terukur, serta meminimalkan pengaruh emosional evaluator.
3) Adil, maknanya suatu evaluasi tidak merugikan atau menguntungkan siswa karena
keadaan tertentu, misalnya agama, ras, budaya, suku dan latar belakangnya.
4) Terpadu, bermakna sebuah evaluasi adalah komponen yang tidak dapat terpisahkan
dari kegiatan dalam sebuah program pendidikan
5) Terbuka, artinya dalam melakukan sebuah evaluasi hal-hal seperti prosedur, kriteria
penilaian dan dasar pengambilan keputusan dapat diketahui oleh pihak yang
berkepentingan.
6) Menyeluruh dan berkesinambungan, artinya evaluasi harus dilakukan mencakup
berbagai teknik penilaian dan semua aspek kompetensi yang sesuai untuk
meminimalisir kesalahan dalam pengambilan keputusan.
7) Sistematis, artinya evaluasi dilakukan secara terencana, bertahap sesuai urutan atau
langah-langkah yang jelas.
8) Berpedoman pada kriteria, sebuah evaluasi harus didasarkan pada acuan dan
pedoman yang jelas sesuai dengan standar kompetensi yang hendak dilakukan
Penilaian.
9) Akuntabel, artinya evaluasi dapat dipertanggung-Jawabkan secara prosedur, teknik,
dan hasilnya.19 Dengan mematuhi prinsip tersebut evaluator dalam melakukan proses
evaluasi akan meminimalisir terjadinya kesalahan dalam pengambilan keputusan yang
nantinya akan
Berdampak pada kelangsungan sebuah program pendidikan. Tidak dapat dipungkiri
bahwa evaluasi merupakan bagian penting dari proses belajar mengajar yang tidak
dapat dipisahkan dari program Pendidikan yang ada. Dalam UU RI Nomor 20 Tahun
2003 tetang sisdiknas pasal 58 ayat (1) menyatakan bahwa evaluasi hasil belajar
perserta didik dilakukan oleh pendidik untuk memantau proses, kemajuan dan
perbaikan hasil belajar peserta didik secara berkesinambungan.20 Untuk mencapai

10
tujuan yang diamanatkan Undang-undang tersebut sertidaknya terdapat 4
pertimbangan menurut Mohtar Kusuma dalam merancang
Evaluasi, yakni:
1) Mengidentifikasi tujuan yang mampu dijabarkan, meliputi:
Prosedur evaluasi dan hubungannya dengan mengajar, pengembangan interes
kebuthan individu, kebutuhan individu siswa, kebutuhan yang dikembangkan dari
masyarakat, dikembangkan dari evaluasi hasil belajar pendahulunya, dikembangkan
dari analisis pekerjaan dan pertimbangan dari ahli evaluasi.
2) Menentukan pengalaman belajar yang dapat direalisasikan dengan pretes sebagai
bagian awal, pertengahan sebagai proses dan akhir pengalaman belajar sebagai postes.
3) Menentukan standar yang dapat dicapai dan dapat menantang siswa belajar lebih
giat.
4) Mengembangkan keterampilan dan mengambil keputusan yang berguna untuk:
memilih tujuan, menganalisis masalah, dan menentukan nilai peserta didik.21
Kemudian dalam proses penyusunannya menurut Zainal
Arifin terdapat faktor-faktor yang perlu diperhatikan yaitu: merumuskan tujuan
penilaian, mengidentifikasi kompetensi dan hasil belajar, Menyusun kisi-kisi,
mengembangkan draft instrumen, melakukan uji coba dan analisis, revisi dan merakit
instrument baru yang sudah tervalidasi.22 Dari pendapat tersebut yang telah diuraikan
sebelumnya peneliti dapat menyimpulkan bahwa beberapa hal yang harus
diperhatikan dalam merancang evaluasi pembelajaran yaitu: mengidentifikasi tujuan,
menentukan standar penilaian yang jelas, memenuhi prinsip-prinsip evaluasi dan
sudah tervalidasi sebagai instrument evaluasi pembelajaran.

E. Tahapan evaluasi proses pembelajaran

Kulaitas hasil belajar sangat ditentukan oleh kualitas proses pembelajaran,


namun evaluasi ini kurang mendapat perhatian dari para pengajar dibandingkan
evaluasi hasil belajar, seperti yang diketahui bahwa ruang lingkup evaluasi dalam
bidang pendidikan di sekolah pada umumnya ada tiga yaitu evaluasi program
pembelajaran, evaluasi proses pembelajaran, dan evaluasi hasil belajar.
Biasanya pengajar lebih mengutamakan hasil belajar dari pada proses
pembelajaran sebagai tolak ukur berhasil atau tidaknya kegiatan pembelajaran.

11
Evaluasi yang hanya mengutamakan hasil belajar ada kecendrungan menyalahkan
peserta didik apabila sekiranya hasil belajar tidak sesuai yang diinginkan.
Apabila guru tidak memiliki pengetahuan tentang bagaimana mengevaluasi
yang baik dan sesuai maka akan berakibat melemahnya moral guru. Salah satu
contohnya adalah melakukan kecurangan dengan memanipulasi nilai
Raport peserta didik, tujuannya untuk mendapatkan prediket sekolah yang
berkualitas baik.
Tuduhan kecurangan guru dalam memanipulasi terkadang ditepis dengan
berbagai alasannya, seperti adanya rasa kasihan kepada peserta didik, supaya
dianggap guru berhasil dalam proses belajara mengajar atau dengan alasan media dan
metode belajar yang digunakan belum memadai.
Pemberian nilai yan tidak sesuai dengan kemampuan peserta didik akan
berakibat pada rasa puas dan tingkat percara diri yang tinggi, sehingga keinginan
untuk belajar menjadi lebih baik lagi mulai menurun. Padahal sebenarnya antara nilai
dan kemampuan peserta didik tidak sebanding.
Pada pihak lain hasil belajar dianggap sebagai hasil dari proses pembelajaran
di mana guru harus bertanggung jawab. Pendidikan tidak hanya mengarah pada hasil
tetapi juga proses, oleh karena itu evaluasi hasil dan proses pembelajarannya
seahrusnya dilaksanakan secara seimbang.
Dengan adanya evaluasi peserta didik dapat mengetahui sejauh mana
keberhasilan yang telah dicapai selama mengikuti pembelajaran. Dalam kondisi
dimana peserta didik mendapatkan nilai yang memuaskan, maka akan memberikan
dampak berupa suatu stimulus, motivator agar peserta didik dapat meningkatkan
prestasi. Sebaliknya, dalam kondisi hasil yang dicapai tidak memuaskan, maka
peserta didik berusaha memperbaiki proses belajar, namun sangat diperlukan
pemberian stimulus positif dari guru agar peserta didik tidak putus asa.
Peserta didik yang telah memiliki sikap belajar yang positif, ketika
menemukan seseorang yang dikaguminya dalam konteks belajar, maka tidak menutup
kemungkinan ia mampu melakukan imitasi atau peniruan terhadap sikap orang
tersebut. Bahkan peserta didik dapat dengan mudah mengikuti cara-cara belajar orang
yang dikaguminya karena pada dirinya ada sikap belajar yang positif. Peniruan yang
dilakukan tersebut dapat meningkatkan kualitas belajarnya. Cara-cara belajar yang
baik tentu saja akan memperlancar aktivitas belajar dan bahkan pencapaian hasil
belajarnya.

12
Evaluasi terhadap hasil dan proses belajar harus dilaksanakan karena evaluasi
hasil dan proses pembelajaran saling berhubungan sebab hasil merupakan akibat dari
proses pembelajaran. Hasil belajar yang dicapai peserta didik melewati proses
pembelajaran yang optimal cenderung menunjukkan hasil dengan ciri berikut.
a. Kepuasaan dan kebanggaan yang dapat membangkitkan motivasi belajar
pada peserta didik
b. Menambah keyakinan akan kemampuan peserta didik
c. Hasil belajar yang dicapai bermakna bagi peserta didik
d. Kemampuan peserta didik untuk menilai dan mengendalikan dirinya
terutama dalam menilai hasil yang dicapainya maupun menilai dan
mengendalikan proses dan usaha belajarnya. Peserta didik mengetahui bahwa tinggi
rendahnya hasil belajar yang di capai tergantung pada usaha dan motivasi belajar
peserta didik.

BAB III

PENUTUP

A. Simpulan
Evaluasi sangat penting dilakukan guna tercapainya tujuan pendidikan yang
telah direncanakan. Dengan adanya evaluasi dalam proses belajar mengajar dapat
bermanfaat untuk mengetahui pengetahuan, keterampilan dan sikap yang dimiliki
peserta didik setelah menjalankan program pendidikan. Selain itu evaluasi juga
berguna dalam rangka mengetahui kelemahan siswa, tingkat ketercapaian siswa dalam
belajar, sarana umpan balik bagi guru, alat dalam mengukur perkembangan belajar
siswa dan sebagai laporan hasil belajar kepada pihak-pihak terkait.17 Oleh karena itu
evaluasi diperlukan guna menunjang efektivitas dan efisiensi pada program
pendidikan serta implikasinya dalam proses pembentukan dan perkembangan potensi
manusia.18 Maka dari itu untuk mengawal proses dan mutu dalam pendidikan perlu
adanya evaluasi sebagai sebuah proses yang bermanfaat untuk mengetahui kelemahan
dan ketercapaian hasil belajar siswa.

B. Saran

13
Berdasrakan hasil dari data-data yang kami dapatkan, pada dasarnya berjalan
dengan baik. Namun kami sadar bahwamasih bayak kekurangan kami miliki, baik
dari tulisan maupun bahasa yang kami sajikan. Oleh karena itu mohon di berikan
saran agar bisa lebih baik lagi dalam penyusunan maklah. Dan semogga makalah ini
bisa bermanfaat bagi kita semua, danmenjadi wawasan bagi kita.

DAFTAR PUSTAKA

Hamzah B. Uno dan Stria Kono, Assesment Pembelajaran. (Jakarta: PT Bumi Aksara,2012)
h.: 5

M. Chabib Thoha, Teknik Evaluasi Pendidikan. (Jakarta: PT Raja Gravindo,1991).h.: 2

Eko Putro Widoyoko, Evaluasi Program Pembelajaran.(Yogyakarta: Pustaka Pelajar,2009).


H.29-32

Brinkerhoff, RD. Brethower, DM, Hiuchyj. T., et.al. (1986). Program Evaluation a
Practitioner”s Guide for kainers and Educators. Western Michigan: Kluwer-Nijhoff
Publishing

14

Anda mungkin juga menyukai