Anda di halaman 1dari 18

EVALUASI MEDIA PEMBELAJARAN

MAKALAH
Di Ajukan Untuk Memenuhi Tugas Mandiri Pada Mata Kuliah
PENGEMBANGAN MEDIA DAN SUMBER BELAJAR
Dosen Pengampu Mata Kuliah :
Yudi Pratama, M.Pd

Di Susun Oleh :
Pepi Hartika
( 19-001.1817 )
Bertika Rahmawati
( 19-001.1771 )

PROGRAM STUDY PENDIDIKAN ILMU TARBIYAH


SEKOLAH TINGGI ILMU TARBIYAH
RAUDHATUL ULUM
(STITRU)
2020/1442
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum wr,wb
Alhamdulillah puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang
telah memberikan ridho dan rahmat-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah yang berjudul “Evaluasi Media Pembelajaran” ini ditulis untuk
memenuhi tugas mata kuliah Mata Kuliah Pengembangan Media dan Sumber
Belajar.
Kami menyadari bahwa didalam pembuatan makalah ini tidak lepas dari
bantuan Allah SWT dan ustadz Yudi Pratama, M.Pd, untuk itu dalam kesempatan
ini kami menghaturkan rasa hormat dan terimakasih kepada semua pihak yang
telah membantu dalam pembuatan makalah ini.
Kami menyadari bahwa dalam proses penulisan makalah ini masih jauh
dari kata sempurna. Namun demikian kami telah berupaya dengan segala
kemampuan dan pengetahuan yang dimiliki sehingga dapat menyelesaikan dengan
baik, oleh karna itu kami mohon untuk masukan dan saran guna menyempurnakan
makalah ini. Kami harap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi seluruh
pembaca.
Wassalamu’alaikum, wr,wb

Pengabuan, Februari 2021

Penulis

II
DAFTAR ISI

JUDUL
MAKALAH.............................................................................................................I
KATA PENGANTAR.............................................................................................II
DAFTAR ISI..........................................................................................................III
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
A. Latar Belakang..............................................................................................1
B. Rumusan Masalah.........................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................2
A. Pengertian Evaluasi Pembelajaran................................................................2
B. Fungsi dan Tujuan Evaluasi Pembelajaran...................................................3
C. Ruang Lingkup Evaluasi Pembelajaran........................................................4
1. Ruang Lingkup Evaluasi Pembelajaran Dalam Perspektif Domain Hasil
Belajar...............................................................................................................4
2. Ruang Lingkup Evaluasi Pembelajaran Dalam Perspektif Sistem
Pembelajaran.....................................................................................................8
3. Ruang Lingkup Evaluasi Pembelajaran dalam Perspektif Penilaian
Proses dan Hasil Belajar.................................................................................10
4. Ruang Lingkup Evaluasi Pembelajaran Dalam Perspektif Penilaian
Berbasis Kelas................................................................................................12
BAB III PENUTUP...............................................................................................14
A. Kesimpulan.................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................15

III
BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Makalah ini kami buat untuk mengetahui evaluasi media pembelajaran
agar kami sebgai calon guru dapat mengaplikasikannya pada saat di sekolah
ataupun saat sudah mengajar.

B. Rumusan Masalah
1. Pengertian Evaluasi Pembelajaran
2. Fungsi dan Tujuan Evaluasi Pembelajaran
3. Ruang Lingkup Evaluasi Pembelajaran
4.

1
BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Evaluasi Pembelajaran


Anas (1995:1) mengemukakan bahwa secara harfiah kata evaluasi
berasal dari bahasa Inggris: evaluation; dalam bahasa Arab: Al-Taqdir; dalam
bahasa Indonesia berarti: penilaian. Akar katanya adalah: value; dalam bahasa
Arab: Al-Qimah; dalam bahasa Indonesia berarti: nilai. James and Roffe
dalam Sharon, dkk (2010) berpendapat bahwa “evaluation is comparing the
actual and real with the predicted or promised” dimana perlu adanya
renungan atas apa yang dicapai dalam perbandingannya dengan apa yang
diharapkan. Definisi ini juga menggarisbawahi evaluasi bersifat potensial
subjektif, dimana individu yang berbeda cenderung memiliki harapan yang
beragam. Dalam kegiatan evaluasi pembelajaran, ada tiga hal yang saling
berkaitan yaitu evaluasi, pengukuran dan tes. Menurut Gronlund dalam Toto
dan Cepi (2011:165) evaluasi adalah suatu proses yang sistematis dari
pengumpulan, analisis, dan inerpretasi informasi/data untuk menentukan
sejauh mana siswa telah mencapai tujuan pembelajaran. Pengukuran adalah
adalah suatu proses yang menghasilkan gambaran berupa angka-angka
mengenai tingkatan ciri-ciri khusus yang dimiliki oleh individu (siswa). Tes
adalah suatu alat atau prosedur yang sistematis untuk mengukur suatu sampel
perilaku.1
Berdasarkan pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa evaluasi lebih
bersifat komprehensif yang di dalamnya meliputi pengukuran, dan tes sebagai
suatu alat untuk melaksanakan pengukuran itu sendiri. Keputusan evaluasi
(value judgement) tidak hanya didasarkan pada hasil pengukuran (quantitative
description), dapat pula didasarkan pada hasil pengamatan (qualitative
description). Baik yang didasarkan pada hasil pengukuran maupun bukan
pengukuran, pada akhirnya menghasilkan keputusan nilai tentang suatu objek
yang dinilai.

1
Arifin, Zainal. (2012). Evaluasi Pembelajaran. E-book tersedia:
[http://winarno.staff.iainsalatiga.ac.id/wpcontent/uploads/sites/25/2013/01/34-Evaluasi-
Pembelajaran.pdf]

2
B. Fungsi dan Tujuan Evaluasi Pembelajaran
Jika ingin melakukan kegiatan evaluasi, maka guru harus mengetahui dan
memahami terlebih dahulu tentang tujuan dan fungsi evaluasi. Bila tidak,
maka guru akan mengalami kesulitan merencanakan dan melaksanakan
evaluasi. Fungsi utama evaluasi dalam pembelajaran dapat dikelompokkan ke
dalam empat fungsi, yaitu :2
a. Fungsi formatif
Evaluasi dapat memberikan umpan balik bagi guru sebagai dasar untuk
memperbaiki proses belajar mengajar dan mengadakan program remedial
bagi siswa yang belum menguasai sepenuhnya materi yang dipelajari.
b. Fungsi sumatif
Evaluasi dapat mengetahui tingkat penguasaan siswa terhadap materi
pelajaran, menentukan angka nilai sebagai bahan keputusan kenaikan kelas
Adan laporan perkembangan belajar siswa serta dapat meningkatkan
motivasi belajar siswa.
c. Fungsi diagnostik
Evaluasi dapat mengetahui latar belakang siswa (psikologis, fisik dan
lingkungan) yang mengalami kesulitan belajar.
d. Fungsi seleksi dan penempatan
Yaitu hasil evaluasi dapat dijadikan dasar untuk menyeleksi dan
menempatkan siswa sesuai dengan minat dan kemampuan.
Evaluasi menurut syarat-syarat psikologis bertujuan agar guru mengenal
siswa selengkap mungkin dan agar siswa mengenal dirinya seutuhnya. Di
samping itu evaluasi juga berguna untuk mempertinggi hasil pengajaran,
karena itu evaluasi tidak bisa dipisahkan dari belajar dan mengajar, dan intinya
adalah evaluasi belajar dengan tujuan untuk memperbaikinya. Evaluasi harus
dilakukan oleh semua yang bersangkutan, bukan hanya guru tetapi juga siswa.
Maka tujuan evaluasi pembelajaran meliputi:

2
Sudijono, Anas. (1995). Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada

3
a. Untuk melihat produktivitas dan efektivitas kegiatan belajar mengajar
b. Untuk memperbaiki dan menyempurnakan kegiatan guru
c. Untuk memperbaiki, menyempurnakan dan mengembangkan program
belajar mengajar
d. Untuk mengetahui kesulitan-kesulitan apa yang dihadapi oleh siswa selama
kegiatan belajar dan mencarikan jalan keluarnya
e. Untuk menempatkan siswa dalam situasi belajar mengajar yang tepat sesuai
dengan kemampuannya.

C. Ruang Lingkup Evaluasi Pembelajaran


Ruang lingkup evaluasi pembelajaran mencakup semua aspek
pembelajaran, baik dalam domain kognitif, afektif maupun psikomotor.
Peserta didik yang memiliki kemampuan kognitif yang baik belum tentu dapat
menerapkannya dengan baik dalam memecahkan permasalahan kehidupan.
Untuk memahami lebih jauh tentang klasifikasi domain hasil belajar, Anda
dapat mengikuti pendapat yang dikemukakan Benyamin S.Bloom, dkk., yang
mengelompokkan hasil belajar menjadi tiga bagian, yaitu domain kognitif,
doman afektif, dan domain psikomotor. Domain kognitif merupakan domain
yang menekankan pada pengembangan kemampuan dan keterampilan
intelektual. Domain afektif adalah domain yang berkaitan dengan
pengembangan perasaan, sikap, nilai dan emosi, sedangkan domain
psikomotor berkaitan dengan kegiatan keterampilan motorik.
1. Ruang Lingkup Evaluasi Pembelajaran Dalam Perspektif Domain Hasil
Belajar.
Menurut Benyamin S.Bloom, dkk (1956) hasil belajar dapat
dikelompokkan ke dalam tiga domain, yaitu kognitif, afektif dan
psikomotor. Setiap domain disusun menjadi beberapa jenjang kemampuan,
mulai dari hal yang sederhana sampai dengan hal yang kompleks, mulai
dari hal yang mudah sampai dengan hal yang sukar, dan mulai dari hal
yang konkrit sampai dengan hal yang abstrak. Adapun rincian domain
tersebut adalah sebagai berikut :

4
a. Domain kognitif (cognitive domain). Domain ini memiliki enam
jenjang kemampuan, yaitu:
a. Pengetahuan (knowledge), yaitu jenjang kemampuan yang
menuntut peserta didik untuk dapat mengenali atau mengetahui
adanya konsep, prinsip, fakta atau istilah tanpa harus mengerti atau
dapat menggunakannya. Kata kerja operasional yang dapat
digunakan diantaranya : mendefinisikan, memberikan,
mengidentifikasi, memberi nama, menyusun daftar, mencocokkan,
menyebutkan, membuat garis besar, menyatakan, dan memilih.
b. Pemahaman (comprehension), yaitu jenjang kemampuan yang
menuntut peserta didik untuk memahami atau mengerti tentang
materi pelajaran yang disampaikan guru dan dapat
memanfaatkannya tanpa harus menghubungkannya dengan hal-hal
lain. Kemampuan ini dijabarkan lagi menjadi tiga, yakni
menterjemahkan, menafsirkan, dan mengekstrapolasi. Kata kerja
operasional yang dapat digunakan diantaranya : mengubah,
mempertahankan, membedakan, memprakirakan, menjelaskan,
menyimpulkan, memberi contoh, meramalkan, dan meningkatkan.
c. Penerapan (application), yaitu jenjang kemampuan yang menuntut
peserta didik untuk menggunakan ide-ide umum, tata cara ataupun
metode, prinsip dan teori-teori dalam situasi baru dan konkrit. Kata
kerja operasional yang dapat digunakan diantaranya : mengubah,
menghitung, mendemonstrasikan, mengungkapkan, mengerjakan
dengan teliti, menjalankan, memanipulasikan, menghubungkan,
menunjukkan, memecahkan, menggunakan.
d. Analisis (analysis), yaitu jenjang kemampuan yang menuntut
peserta didik untuk menguraikan suatu situasi atau keadaan
tertentu ke dalam unsur-unsur atau komponen pembentuknya.
Kemampuan analisis dikelompokkan menjadi tiga, yaitu analisis
unsur, analisis hubungan, dan analisis prinsip-prinsip yang
terorganisasi. Kata kerja operasional yang dapat digunakan

5
diantaranya : mengurai, membuat diagram, memisah-misahkan,
menggambarkan kesimpulan, membuat garis besar,
menghubungkan, merinci.
e. Sintesis (synthesis), yaitu jenjang kemampuan yang menuntut
peserta didik untuk menghasilkan sesuatu yang baru dengan cara
menggabungkan berbagai faktor. Hasil yang diperoleh dapat
berupa tulisan, rencana atau mekanisme. Kata kerja operasional
yang dapat digunakan diantaranya : menggolongkan,
menggabungkan, memodifikasi, menghimpun, menciptakan,
merencanakan, merekonstruksikan, menyusun, membangkitkan,
mengorganisir, merevisi, menyimpulkan, menceritakan.
f. Evaluasi (evaluation), yaitu jenjang kemampuan yang menuntut
peserta didik untuk dapat mengevaluasi suatu situasi, keadaan,
pernyataan atau konsep berdasarkan kriteria tertentu. Hal penting
dalam evaluasi ini adalah menciptakan kondisi sedemikian rupa,
sehingga peserta didik mampu mengembangkan kriteria atau
patokan untuk mengevaluasi sesuatu. Kata kerja operasional yang
dapat digunakan diantaranya : menilai, membandingkan,
mempertentangkan, mengeritik, membeda-bedakan,
mempertimbangkan kebenaran, menyokong, menafsirkan,
menduga.
b. Domain afektif (affective domain), yaitu internalisasi sikap yang
menunjuk ke arah pertumbuhan batiniah dan terjadi bila peserta didik
menjadi sadar tentang nilai yang diterima, kemudian mengambil sikap
sehingga menjadi bagian dari dirinya dalam membentuk nilai dan
menentukan tingkah laku. Domain afektif terdiri atas beberapa jenjang
kemampuan, yaitu:
a. Kemauan menerima (receiving), yaitu jenjang kemampuan yang
menuntut peserta didik untuk peka terhadap eksistensi fenomena
atau rangsangan tertentu. Kepekaan ini diawali dengan penyadaran
kemampuan untuk menerima dan memperhatikan. Kata kerja

6
operasional yang dapat digunakan diantaranya : menanyakan,
memilih, menggambarkan, mengikuti, memberikan, berpegang
teguh, menjawab, menggunakan.
b. Kemauan menanggapi/menjawab (responding), yaitu jenjang
kemampuan yang menuntut peserta didik untuk tidak hanya peka
pada suatu fenomena tetapi juga bereaksi terhadap salah satu cara.
Penekanannya pada kemauan peserta didik untuk menjawab secara
sukarela, membaca tanpa ditugaskan. Kata kerja operasional yang
dapat digunakan diantaranya : menjawab, membantu,
memperbincangkan, memberi nama, menunjukkan,
mempraktikkan, mengemukakan, membaca, melaporkan,
menuliskan, memberitahu, mendiskusikan.
c. Menilai (valuing), yaitu jenjang kemampuan yang menuntut
peserta didik untuk menilai suatu objek, fenomena atau tingkah
laku tertentu secara konsisten. Kata kerja operasional yang
digunakan diantaranya : melengkapi, menerangkan, membentuk,
mengusulkan, mengambil bagian, dan memilih.
d. Organisasi (organization), yaitu jenjang kemampuan yang
menuntut peserta didik untuk menyatukan nilai-nilai yang berbeda,
memecahkan masalah, membentuk suatu sistem nilai. Kata kerja
operasional yang dapat digunakan diantaranya : mengubah,
mengatur, menggabungkan, membandingkan, mempertahankan,
menggeneralisasikan, memodifikasi.
c. Domain psikomotor (psychomotor domain), yaitu kemampuan peserta
didik yang berkaitan dengan gerakan tubuh atau bagian-bagiannya,
mulai dari gerakan yang sederhana sampai dengan gerakan yang
kompleks. Perubahan pola gerakan memakan waktu sekurang-
kurangnya 30 menit. Kata kerja operasional yang digunakan harus
sesuai dengan kelompok keterampilan masing-masing, yaitu :
a. Muscular or motor skill, yang meliputi: mempertontonkan gerak,
menunjukkan hasil, melompat, menggerakkan, menampilkan.

7
b. Manipulations of materials or objects, yang meliputi: mereparasi,
menyusun, membersihkan, menggeser, memindahkan,
membentuk.
c. Neuromuscular coordination, yang meliputi : mengamati,
menerapkan, menghubungkan, menggandeng, memadukan,
memasang, memotong, menarik dan menggunakan.

2. Ruang Lingkup Evaluasi Pembelajaran Dalam Perspektif Sistem


Pembelajaran.
Ruang lingkup evaluasi pembelajaran hendaknya bertitik tolak dari
tujuan evaluasi pembelajaran itu sendiri. Hal ini dimaksudkan agar apa
yang dievaluasi relevan dengan apa yang diharapkan. Tujuan evaluasi
pembelajaran adalah untuk mengetahui keefektifan dan efisiensi sistem
pembelajaran, baik yang menyangkut tentang tujuan, materi, metode,
media, sumber belajar, lingkungan, guru dan peserta didik serta sistem
penilaian itu sendiri. Secara keseluruhan, ruang lingkup evaluasi
pembelajaran adalah:
a. Program pembelajaran, yang meliputi:
1) Tujuan pembelajaran umum atau kompetensi dasar, yaitu target
yang harus dikuasai peserta didik dalam setiap pokok
bahasan/topik. Kriteria yang digunakan untuk mengevaluasi tujuan
pembelajaran umum atau kompetensi dasar ini adalah
keterkaitannya dengan tujuan kurikuler atau standar kompetensi
dari setiap bidang studi/mata pelajaran dan tujuan kelembagaan,
kejelasan rumusan kompetensi dasar, kesesuaiannya dengan
tingkat perkembangan peserta didik, pengembangannya dalam
bentuk hasil belajar dan indikator, penggunaan kata kerja
operasional dalam indikator, dan unsur-unsur penting dalam
kompetensi dasar, hasil belajar dan indikator.
2) Isi/materi pembelajaran, yaitu isi kurikulum yang berupa
topik/pokok bahasan dan sub topik/sub pokok bahasan beserta

8
rinciannya dalam setiap bidang studi atau mata pelajaran. Isi
kurikulum tersebut memiliki tiga unsur, yaitu logika (pengetahuan
benar salah, berdasarkan prosedur keilmuan), etika (baik-buruk),
dan estetika (keindahan). Materi pembelajaran dapat
dikelompokkan menjadi enam jenis, yaitu fakta, konsep/teori,
prinsip, proses, nilai dan keterampilan. Kriteria yang digunakan,
antara lain : kesesuaiannya dengan kompetensi dasar dan hasil
belajar, ruang lingkup materi, urutan logis materi, kesesuaiannya
dengan tingkat perkembangan dan kebutuhan peserta didik, waktu
yang tersedia dan sebagainya.
3) Metode pembelajaran, yaitu cara guru menyampaikan materi
pelajaran, seperti metode ceramah, tanya jawab, diskusi,
pemecahan masalah, dan sebagainya. Kriteria yang digunakan,
antara lain : kesesuaiannya dengan kompetensi dasar dan hasil
belajar, kesesuaiannya dengan kondisi kelas/ sekolah,
kesesuaiannya dengan tingkat perkembangan peserta didik,
kemampuan guru dalam menggunakan metode, waktu, dan
sebagainya.
4) Media pembelajaran, yaitu alat-alat yang membantu untuk
mempermudah guru dalam menyampaikan isi/materi pelajaran.
Media dapat dibagi tiga kelompok, yaitu media audio, media
visual, dan media audio-visual. Kriteria yang digunakan sama
seperti komponen metode.
5) Sumber belajar, yang meliputi : pesan, orang, bahan, alat, teknik,
dan latar. Sumber belajar dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu
sumber belajar yang dirancang (resources by design) dan sumber
belajar yang digunakan (resources by utilization). Kriteria yang
digunakan sama seperti komponen metode.
6) Lingkungan, terutama lingkungan sekolah dan lingkungan
keluarga. Kriteria yang digunakan, antara lain : hubungan antara

9
peserta didik dengan teman sekelas/sekolah maupun di luar
sekolah, guru dan orang tua; kondisi keluarga dan sebagainya.
7) Penilaian proses dan hasil belajar, baik yang menggunakan tes
maupun non-tes. Kriteria yang digunakan, antara lain :
kesesuaiannya dengan kompetensi dasar, hasil belajar, dan
indikator; kesesuaiannya dengan tujuan dan fungsi penilaian,
unsur-unusr penting dalam penilaian, aspek-aspek yang dinilai,
kesesuaiannya dengan tingkat perkembangan peserta didik, jenis
dan alat penilaian.
2. Proses pelaksanaan pembelajaran :
1) Kegiatan, yang meliputi : jenis kegiatan, prosedur pelaksanaan
setiap jenis kegiatan, sarana pendukung, efektifitas dan efisiensi,
dan sebagainya.
2) Guru, terutama dalam hal : menyampaikan materi, kesulitan-
kesulitan guru, menciptakan suasana pembelajaran yang kondusif,
menyiapkan alat-alat dan perlengkapan yang diperlukan,
membimbing peserta didik, menggunakan teknik penilaian,
menerapkan disiplin kelas, dan sebagainya.
3) Peserta didik, terutama dalam hal : peranserta peserta didik dalam
kegiatan belajar dan bimbingan, memahami jenis kegiatan,
mengerjakan tugas-tugas, perhatian, keaktifan, motivasi, sikap,
minat, umpan balik, kesempatan melaksanakan praktik dalam
situasi yang nyata, kesulitan belajar, waktu belajar, istirahat, dan
sebagainya.
3. Hasil pembelajaran, baik untuk jangka pendek (sesuai dengan
pencapaian indikator), jangka menengah (sesuai dengan target untuk
setiap bidang studi/mata pelajaran), dan jangka panjang (setelah peserta
didik terjun ke masyarakat).

3. Ruang Lingkup Evaluasi Pembelajaran dalam Perspektif Penilaian Proses


dan Hasil Belajar

10
a. Sikap :
1) Apakah sikap peserta didik sudah sesuai dengan apa yang
diharapkan ?
2) Bagaimanakah sikap peserta didik terhadap guru, mata pelajaran,
orang tua, suasana madrasah, lingkungan, metoda dan media
pembelajaran ?
3) Bagaimana sikap dan tanggung jawab peserta didik terhadap
tugas-tugas yang diberikan oleh guru di madrasah ?
4) Bagaimana sikap peserta didik terhadap tata tertib madrasah dan
kepemimpinan kepala madrasah ?
b. Pengetahuan dan pemahaman peserta didik terhadap bahan
pelajaran
1) Apakah peserta didik sudah mengetahui dan memahami tugas-
tugasnya sebagai warga negara, warga masyarakat, warga
madrasah, dan sebagainya ?
2) Apakah peserta didik sudah mengetahui dan memahami tentang
materi yang telah diajarkan ?
3) Apakah peserta didik telah mengetahui dan mengerti hukum-
hukum atau dalil-dalil dalam Al-Alquran dan Hadits ?
c. Kecerdasan peserta didik :
1) Apakah peserta didik sampai taraf tertentu sudah dapat
memecahkan masalah-masalah yang dihadapi, khususnya dalam
pelajaran ?
2) Bagaimana upaya guru meningkatkan kecerdasan peserta didik ?
d. Perkembangan jasmani/kesehatan :
1) Apakah jasmani peserta didik sudah berkembang secara
harmonis ?
2) Apakah peserta didik sudah mampu menggunakan anggota-
anggota badannya dengan cekatan ?
3) Apakah peserta didik sudah memiliki kecakapan dasar dalam
olahraga ?

11
4) Apakah prestasi peserta didik dalam olahraga sudah memenuhi
syarat-syarat yang ditentukan ?
5) Apakah peserta didik sudah dapat membiasakan diri hidup sehat
?
e. Keterampilan :
1) Apakah peserta didik sudah terampil membaca Al-Quran, menulis
dengan huruf Arab, dan berhitung ?
2) Apakah peserta didik sudah terampil menggunakan tangannya
untuk menggambar, olah raga, dan sebagainya ?

4. Ruang Lingkup Evaluasi Pembelajaran Dalam Perspektif Penilaian


Berbasis Kelas.
Sesuai dengan petunjuk pengembangan Kurikulum Berbasis
Kompetensi yang dikeluarkan oleh Departemen Pendidikan Nasional
(2004), maka ruang lingkup penilaian berbasis kelas adalah sebagai
berikut:
a. Kompetensi Dasar Mata Pelajaran
Kompetensi dasar pada hakikatnya adalah pengetahuan,
keterampilan, sikap dan nilai-nilai yang direfleksikan dalam kebiasaan
berfikir dan bertindak setelah peserta didik menyelesaikan suatu aspek
atau subjek mata pelajarantertentu. Kompetensi dasar ini merupakan
standar kompetensi minimal mata pelajaran. Kompetensi dasar
merupakan bagian dari kompetensi tamatan. Untuk mencapai
kompetensi dasar, perlu adanya materi pembelajaran yang harus
dipelajari oleh peserta didik. Bertitik tolak dari materi pelajaran inilah
dikembangkan alat penilaian.
b. Kompetensi Rumpun Pelajaran
Rumpun pelajaran merupakan kumpulan dari mata pelajaran atau
disiplin ilmu yang lebih spesifik. Dengan demikian, kompetensi
rumpun pelajaran pada hakikatnya merupakan pengetahuan,
keterampilan, sikap dan nilai-nilai yang direfeksikan dalam kebiasaan

12
berfikir dan bertindak yang seharusnya dicapai oleh peserta didik
setelah menyelesaikan rumpun pelajaran tersebut. Misalnya, rumpun
mata pelajaran Sains merupakan kumpulan dari disiplin ilmu Fisika,
Kimia dan Biologi. Penilaian kompetensi rumpun pelajaran dilakukan
dengan mengukur hasil belajar tamatan. Hasil belajar tamatan
merupakan ukuran kompetensi rumpun pelajaran.
Hasil belajar mencerminkan keluasan dan kedalaman serta
kerumitan kompetensi yang dirumuskan dalam pengetahuan, perilaku,
keterampilan, sikap dan nilai-nilai yang dapat diukur dengan
menggunakan berbagai teknik penilaian. Perbedaan hasil belajar dan
kompetensi terletak pada batasan dan patokan-patokan kinerja peserta
didik yang dapat diukur. Setiap hasil belajar memiliki seperangkat
indicator. Anda harus menggunakan indikator sebagai acuan penilaian
terhadap peserta didik, apakah hasil pembelajaran sudah tercapai sesuai
dengan kinerja yang diharapkan. Setiap rumpun pelajaran menentukan
hasil belajar tamatan yang dapat dijadikan acuan dalam pengembangan
alat penilaian pada setiap kelas. 3

3
Tim Pengembang MKDP Kurikulum dan Pembelajaran. (2011). Kurikulum dan
Pembelajaran. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada

13
BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan
Evaluasi pembelajaran adalah proses untuk menentukan nilai
pembelajaran yang dilaksanakan, dengan melalui kegiatan pengukuran dan
penilaian pembelajaran. Pengukuran yang dimaksud adalah proses
membandingkan tingkat keberhasilan pembelajaran dengan ukuran
keberhasilan pembelajaran yang telah ditentukan secara kuantitatif, sedangkan
penilaian yang dimaksud adalah proses pembuatan keputusan nilai
keberhasilan pembelajaran secara kualitatif. Evaluasi merupakan sarana untuk
mendapatkan informasi yang diperoleh dari proses pengumpulan dan
pengolahan data.
Selain itu, evaluasi tentu saja dapat membantu pendidik untuk mengetahui
kemampuan-kemampuan yang dimiliki oleh siswa. Dengan mengetahui
kemampuan-kemampuan siswa tersebut, pendidik dapat mengetahui dan
sekaligus membimbing peserta didik yang masih kurang mampu memahami
materi pelajaran yang telah mereka ajarkan.
Terdapat beberapa prinsip-prinsip, ruang lingkup, jenis-jenis, dan bentuk
evaluasi pembelajaran yang dapat dilakukan dan diperhatikan oleh pendidik
dalam melakukan evaluasi pembelajaran.

14
DAFTAR PUSTAKA

Arifin, Zainal. (2012). Evaluasi Pembelajaran. E-book tersedia:


[http://winarno.staff.iainsalatiga.ac.id/wpcontent/uploads/sites/25/2013/01/3
4-Evaluasi-Pembelajaran.pdf]
Sudijono, Anas. (1995). Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT Raja
Grafindo Persada
Tim Pengembang MKDP Kurikulum dan Pembelajaran. (2011). Kurikulum dan
Pembelajaran. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada

15

Anda mungkin juga menyukai