Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

TUJUAN, FUNGSI, DAN RUANG LINGKUP EVALUASI PAI

Disusun untuk Memenuhi Tugas


Mata Kuliah Evaluasi PAI

Dosen Pengampu: Abdulloh Chakim, M.Pd.

Disusun oleh: Kelompok 1

1. Bagus Rohmad (126201212100)


2. Salis Sabila Jadidah (126201212110)
3. Muhammad Fatoni Ishaq (126201212120)
4. Safna Khilyatus Soimah (126201212130)
5. Muhammad Farid Zubaidi (126201212140)

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SAYYID ALI RAHMATULLAH
TULUNGAGUNG
2023

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur Alhamdulillah kami haturkan kehadirat Allah SWT, atas segala rahmat dan
karunia-Nya, penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Tujuan, Fungsi, Dan
Ruang Lingkup Evaluasi PAI” Tak lupa pula penulis mengucapkan terimakasih kepada
pihak- pihak yang telah membantu hingga terselesaikannya karya tulis ini, diantaranya :

1. Prof. Dr. H. Maftukhin M. Ag. Selaku rektor UIN Tulungagung yang telah
memberikan dukungan kepada kami dan mengizinkan kami memakai semua
fasilitas yang ada di UIN Tulungagung untuk menunjang kelancaran proses
perkuliahan kami.
2. Prof. Dr. Hj. Binti Maunah M.Pd.I. selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu
Keguruanyang telah bekerja keras mengurus dan mengatur fakultas kami.
3. Abdulloh Chakim, M.Pd.. selaku dosen pengampu mata kuliah Evaluasi PAI yang
sangat tulus dan ikhlas dalam memberikan bimbingan dan pembelajaran kepada
kami.
4. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah memberikan
kritik, saran, semangat, dan motivasi dalam proses pembuatan makalah ini.
Semoga makalah ini bermanfaat bagi penulis dan kawan-kawan mahasiswa pada
umumnya dan apabila ada kesalahan dalam makalah ini penulis menyampaikan maaf yang
sebesar-besarnya. Selain itu, dalam makalah ini masih banyak kekurangan. Oleh karena itu
penulis mengharapkan kritik dan saran demi kesempurnaan makalah ini.

Tulugagung, 11 Maret 2023

Penulis

ii
DAFTAR ISI

COVER ................................................................................................................................
KATA PENGANTAR..........................................................................................................ii
DAFTAR ISI ........................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ....................................................................................................1
B. Rumusan Masalah ...............................................................................................1
C. Tujuan Penulisan .................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN
A. Tujuan Evaluasi PAI ............................................................................................2
B. Fungsi Evaluasi PAI….. .......................................................................................6
C. Ruang Lingkup Evaluasi PAI ..............................................................................9
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan ..........................................................................................................12
B. Saran ...................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA ..........................................................................................................13

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kegiatan belajar mengajar meliputi banyak komponen yang terpadu untuk dapat
mencapai tujuan. Bagian dari proses belajar mengajar yang secara keseluruhan tidak
dapat dipisahkan dari kegiatan mengajar adalah evaluasi. Kegiatan ini dilakukan oleh
guru sebagai pendidik yang bertanggung jawab terhadap kegiatan belajar mengajar baik
dilembaga pendidikan formal yaitu sekolah maupun madrasah maupun dilembaga
pendidikan nonformal.. Sebagaimana disebutkan dalam Pasal 58 ayat (1) UU RI No. 20
Tahun 2003 tentang Sisdiknas yang menyatakan bahwa evaluasi hasil belajar peserta
didik dilakukan oleh pendidik untuk memantau proses, kemajuan dan perbaikan hasil
belajar peserta didik secara berkesinambungan.
Secara umum evaluasi diartikan sebagai proses menentukan kondisi, dimana suatu
tujuan telah dapat dicapai. Pengertian tersebut menghubungkan proses evaluasi dengan
tujuan yang hendak dicapai. Karenanya sebelum melakukan kegiatan evaluasi, seorang
pendidik harus benar-benar mempertimbangkan dahulu fungsi dan tujuan evaluasi ketika
merencanakan kegiatan tersebut. Hal ini sangat penting karena tujuan akan menentukan
proses dan karakteristik evaluasi yang akan digunakan.

B. Rumusan Masalah
1. Apa Tujuan Evaluasi PAI?
2. Apa Fungsi Evaluasi PAI?
3. Apa saja Ruang Lingkup Evaluasi PAI?

C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui tujuan evaluasi PAI.
2. Untuk mengetahui fungsi evaluasi PAI.
3. Untuk mengetahui ruang lingkup evaluasi PAI.

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Tujuan Evaluasi PAI

Setiap kegiatan tentu mempunyai tujuan, demikian pula halnya dengan


evaluasi. Nana Sudjana mengemukakan ada 4 tujuan umum dari evaluasi yaitu :1)
mendeskripsikan kecakapan belajar siswa, 2) melihat keberhasilan proses belajar
mengajar, 3) umpan balik bagi perbaikan proses belajar mengajar dan 4) sebagai
laporan pertanggungjawaban kepada pihak yang berkepentingan. Tujuan evaluasi
yang lain dikemukakan oleh Arifin. Tujuan evaluasi menurut Arifin juga ada 4 yaitu:
1) untuk mengetahui sejauh mana anak didik menguasai materiyang telah diberikan,
2) untuk mengetahui sejauh mana kemampuan, keuletan, dan kemampuan anak didik
dalam materi pelajaran, 3) untuk mengetahui apakah tingkat kemajuan anak didik
sudah sesuai dengan tingkat kemajuan menurut program kerja, 4) untuk mengetahui
derajat efesiensi dan keefektifan strategi pengajaran yang telah digunakan. Tujuan
umum dari evaluasi juga disampaikan oleh Anas Sudijono. Sudijono menyatakan ada
dua tujuan umum evaluasi pendidikan yaitu : 1) untuk menghimpun bahan-bahan
keterangan yang akan dijadikan sebagai bukti mengenai taraf perkembangan atau taraf
kemajuan peserta didik setelah mereka mengikuti proses pembelajaran dalam jangka
waktu tertentu, 2) untuk mengetahui tingkat efektifitas dari metode-metode
pengajaran yang telah dipergunakan dalam proses belajar mengajar dalam jangka
waktu tertentu. Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa tujuan dari
evaluasi itu adalah:1

1. Untuk menghimpun data tentang kecakapan peserta didik.


2. Untuk menghimpun data tentang tingkat keberhasilan proses belajar mengajar.
3. Untuk menentukan tindak lanjut evaluasi
4. Untuk mencari data sebagai landasan pembuatan laporan pertanggung jawaban
kepada pihak yang berkepentingan.

Berikut penjelasan terkait tujuan evaluasi PAI :

a. Menghimpun Data tentang kecakapan peserta didik

1 Arikunto, Suharsimi, “ Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan” ( Jakarta : Bumi Aksara, Cet. V, 2015) Hal 4

2
Setiap proses belajar mengajar yang dilaksanakan tentunya selalu bertujuan
untuk mengantarkan anak didik menguasai kecakapan-kecakapan tertentu. Kecakapan
yang harus dimiliki oleh peserta didik biasanya terbagi kepada tiga bentuk yaitu
kecakapan kognitif, efektif dan psikomotorik. Kecakapan anak didik tidak bisa dilihat
secara serampangan. Agar kecakapan yang dimiliki oleh anak didik dapat diketahui
secara akurat maka harus dilakukan serangkaian tindakan evaluasi,baik dengan teknik
tes maupun non tes. Dengan melakukan tindakan evaluasi akan diketahui seberapa
jauh anak didik telah mencapai kecakapan yang harus dimilikinya.
b. Untuk Menghimpun data tentang tingkat keberhasilan proses belajar mengajar
Proses belajar mengajar merupakan serangkaian kegiatan yang dilakukan
untuk mengantarkan anak didik mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan.
Sebelum proses belajar mengajar dilaksanakan dilakukan perencanaan terlebih
dahulu, proses belajar mengajar yang tidak direncanakan terlebih dahulu besar
kemungkinan akan mengalami hambatan-hambatan dalam pelaksanaannya. 2 Dalam
merencanakan proses belajar mengajar, guru sudah mempersiapkan tujuan
pembelajaran yang ingin dicapai. Setelah tujuan ditetapkan akandilanjutkan dengan
merencanakan materi pelajaran, strategi pembelajaran, dan evaluasi atau penilaian.
Perencanaan pengajaran ini harus dilakukan sedemikia rupa, dimana penetapan
tujuannya harus realistis, materi pembelajaran harus mendukung pencapaian tujuan,
strategi yang digunakan tepat untuk menyampaikan materi dan sesuai dengan
karakteristik siswa, dan akhirnya teknik evaluasi yang dipilih harus tepat untuk
mengukur ketercapaian tujuan. Walaupun telah direncanakan sedemikian rupa, belum
tentu kegiatan belajar mengajar akan berlangsung persis seperti yang diinginkan.
Keadaan siswa, kondisi pada saat proses belajar mengajar berlangsung, dan kondisi
dari pengajar itu sendiri bisa saja mempengaruhi pelaksanaan proses belajar mengajar.
Perencanaan yang baik memang membantu keberhasilan proses belajar mengajar tapi
bukan menjamin akan berhasil. Untuk mengetahui apakah proses belajar mengajar
yang dilaksanakan sudah berhasil atau belum maka harus dilaksanakan evaluasi
pendidikan terlebih dahulu.
c. Untuk menetukan tindak lanjut evaluasi
Setiap evaluasi biasanya memberikan data apakah tujuan dari suatu proses
sudah tercapai apa belum. Apabila pelaksanaan proses belajar mengajar sudah

2Arikunto, Suharsismi, dan Cepi Safrudin Abdul Jabar. “ Evaluasi Program Pendidikan” ( Jakarta: Bumi Aksara,
Cet I, 2014). Hal 6

3
berhasil biasanya tentu tidak menimbulkan masalah. Namun seringkali setelah
dilakukan evaluasi, ditemukan berbagai masalah seperti pencapaian hasil belajar yang
kurang memuaskan , strategi belajar mengajar yang tidak terlaksana dengan baik , dan
lain sebagainya. Apapun yang terjadi dalam evaluasi, upaya tindak lanjut tentu selalu
ada. Bagi siswa biasanya ada dua tindak lanjut evaluasi yaitu pengayaan dan remedial.
Seperti apa remedial, pengayaan, pengembangan atau revisi dilakukan maka harus
terlebih dahulu dilakukan evaluasi.
d. Mencari data sebagai landasan bagi laporan pertanggung jawaban
Lembaga pendidikan adalah lembaga yang mengemban amanat yang diberikan
kepadanya. Pemberi amanat itu bisa saja pemerintah, orang tua dari anak didik,
maupun anak didik itu sendiri. Pemerintah memberi amanat kepada lembaga untuk
menjalankan pendidikan guna mencerdaskan anak bangsa, orang tua menyerahkan
amanat untuk mendidik anak-anak mereka menjadi lebih baik, anak didik
menyerahkan diri mereka untuk dididik di sekolah yang mereka masuki. Amanat
harus dipertanggungjawabkan. Pertanggungjawaban biasanya adalah memberikan
laporan kepada pemberi amanat biasanya berupa datadata tentang apa yang
diamanatkan. Apabila sebuah lembaga pendidikan diberi amanat untuk mendidik
seorang atau sekumpulan anak didik, maka lembaga itu harus memberika data tentang
hasil dari proses pendidikan yang telah ia jalankan. Laporan pertanggungjawaban
harus benar-benar bertanggung jawab. Laporan pertanggungjawaban yang benar-
benar bertanggung jawab hanya dapat dilakukan bila data yang dilaporkan itu
merupakan data yang benar dan akurat. Apabila laporan yang diberikan bukan data
yang benar dan akurat maka laporan tersebut bisa memicu kerancuan dakam
pemahaman terhadap objek yang dilaporkan. Umpamanya seorang guru akan
melaporkan kepada orang tua siswa tentang prestasi belajar seorang anak didiknya, ia
memberi anak didik tersebut nilai 9 yang berarti sangat baik, padahal nilai yang
diberikan kepada anak tersebut hanya nilai “kasih sayang” , bukan nilai prestasi
belajar si anak. Orang tua melihat di buku rapor anaknya ada nilai 9 tentu menyangka
bahwa anaknya sangat menguasai pembelajaran tersebut, maka dalam hal ini orang
tua siswa telah mengalami kerancuan pemahaman akibat dari laporan tersebut. Agar
laporan yang diberikan memang berdasarkan data yang benar dan akurat maka
seorang guru atau pihak lembaga pendidikan harus mengadakan evaluasi . terhadap
setiap aspek perkembangan anak didiknya. Evaluasi yang diberikan akan memberikan
serangkaian data tentang prestasi belajar anak. Data yang diberikan
4
berdasarkan evaluasi yang benar akan membantu guru memberikan laporan yang
benar-benar bertanggung jawab.

Tujuan Evaluasi ada dua Tujuan Umum dan tujun khusus, Tujuan Umum:
Pertama Untuk menghimpun bahan-bahan keterangan yang akan dijadikan sebagai
bukti mengenai taraf perkembangan yang dialami oleh peserta didik, setelah mereka
mengikuti proses pembelajaran dalam jangka waktu tertentu. Kedua Untuk
mengetahui tingkat efektivitas dari metode-metode pengajaran yang telah
dipergunakan dalam proses pembelajaran selama jangka waktu tertentu (Sudijono,
2008: 16).3 Sedangkan tujuan Khusus Pertama Untuk merangsang kegiatan peserta
didik dalam menempuh program pendidikan. Tanpa adanya evaluasi maka tidak
mungkin timbul rangsangan pada diri peserta didik untuk memperbaiki dan
meningkatkan prestasinya masingmasing. Kedua Untuk menemukan faktor-faktor
penyebab keberhasilan dan ketidakberhasilan peserta didik dalam mengikuti program
pendidikan, sehingga dapat dicari dan ditemukan cara-cara perbaikan (Sudijono,
2008: 17) Adapun Arifin (2012: 14) mencatat bahwa tujuan evaluasi dalam
pembelajaran adalah untuk mengetahui keefektifan dan efisiensi sistem pembelajaran,
baik yang menyangkut tentang tujuan, materi, metode, media, sumber belajar,
lingkungan maupun sistem penilaian itu sendiri. Tujuan khusus evaluasi pembelajaran
disesuaikan dengan jenis evaluasi pembelajaran itu sendiri seperti evaluasi
perencanaan dan pengembangan, evaluasi monitoring, evaluasi dampak, evaluasi
efisiensi – ekonomis, dan evaluasi program komprehensif. Berdasarkan uraian di atas
dapat dipahami, secara umum evaluasi bertujuan untuk mengetahui perkembangan
peserta didik selama mengikuti. pembelajaran dan dalam rangka mengetahui
efektivitas dan efisiensi proses pembelajaran. Adapun secara khusus untuk
merangsang peserta didik supaya memperbaiki dan meningkatkan prestasinya serta
menemukan faktor-faktor penyebab keberhasilan dan ketidakberhasilan peserta didik
dalam mengikuti program pendidikan, sehingga akan ditemukan cara mengatasinya. 4

3Sudijono, A.” Pengantar Evaluasi Pendidikan”. (Jakarta: Rajagrafindo Persada 2008). Hal 167
4 Supriadi, G). Evaluasi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Di SMA Negeri Se Kota Palangka Raya. Jurnal
Studi Agama Dan Masyarakat, 3(20), 84–95. 2009. Hal 168

5
B. Fungsi Evaluasi PAI
Evaluasi memiliki kedudukan yang sangat penting untuk mengetahui ketercapaian
tujuan pembelajaran PAI. Evaluasi dilakukan bukan hanya menggugurkan kewajiban
semata, tetapi ada nilai lebih dari itu, yakni berkaitan dengan hisab. Jika peserta didik
sudah memahami tentang pengukuran, penilaian, dan evaluasi, yang mesti dilakukan
juga oleh dirinya, implikasinya akan memperlancar dan mempengaruhi proses
pembelajaran.
Evaluasi PAI berfungsi untuk mengetahui dan mengenal kapasitas pendidik dan
peserta didik. Perbaikan prestasi peserta didik, bukan hanya dari segi pengetahuan,
tetapi mesti dilihat juga dari segi kepribadian dan keterampilan. Adapun bagi instusi
pendidikan, evaluasi berfungsi sebagai diagnostik, supaya diketahui bahwa untuk
menanamkan keimanan, ketakwaan, dan akhlak mulia tidak cukup hanya
mengandalkan mata pelajaran PAI, tetapi mesti terintegrasi antara seluruh komponen
pendidikan yang ada di sekolah. Fungi evaluasi bagi pembelajaran PAI sebagai bahan
untuk menunjang penyusunan perencanaan pembelajaran, sehingga ditemukan
kekurangannya kemudian bisa diperbaiki dan disempurnakan, sebagaimana tujuan
pembelajaraan PAI yang seharusnya. Evaluasi mesti mengetahui sejauh mana
kemajuan pembelajaran PAI selama ini, baik dilihat dari segi aqliyah, qolbiyah, dan
amaliyah. Jangan sampai setiap pembelajaran dan evaluasi yang dilakukan hanya
memenuhi formalitas tuntutan pekerjaan saja, dan kering dari nilai-nilai ilahiahnya.
Tetapi, evaluasi yang dilakukan mesti memberikan kontribusi dalam melakukan
perubahan pembelajaran.5
Evaluasi dalam pendidikan agama Islam berfungsi sebagai umpan balik (feed
back) atau dikenal dengan istilah muraja’ah terhadap kegiatan pendidikan. Umpan
balik berguna untuk :
1. Ishlah, yaitu perbaikan/pendalaman terhadap semua komponen pendidikan
termasuk perbaikan perilaku, wawasan dan kebiasaan-kebiasaan peserta didik.
2. Tazkiyah, yaitu penyucian terhadap semua muatan pendidikan, artinya melihat
kembali program-program pendidikan yang dilakukan, apakah program
tersebut penting atau tidak dalam kehidupan peserta didik. Apabila terdapat

5 Tatang Hidayat, “Konsep Dasar Evaluasi dan Implikasinya dalam Evaluasi Pembelajaran Pendidikan
Agama Islam di Sekolah”, Al-Tadzkiyyah: Jurnal Pendidikan Islam, Bandung Jawa Barat, Vol. 10, No. 1, 2019,
Hal. 173

6
program yang harus dihilangkan dan dicarikan sublimasi yang cocok dengan
program sebelumnya.
3. Tajdid, yaitu memoderenisasi semua kegiatan pendidikan. Kegiatan yang tidak
relevan baik untuk kepentingan internal maupun eksternal perlu diubah dan
dicarikan penggantinya yang lebih baik. Maka hal ini pendidikan dapat
dimobilisasi dan didinamisasi untuk lebih maju.
4. Ad-dakhil, yaitu masukan untuk laporan bagi orang tua peserta didik berupa
rapor, ijazah, sertifikat dan sebagainya.6
Evaluasi memiliki kegunaan untuk mengetahui hasil pembelajaran PAI yang telah
dicapai, untuk melihat keberhasilan tersebut mesti dikembalikan kepada tujuan
pembelajaran yang telah dirumuskan. Hasil pembelajaran mesti relevan dengan
program tujuan yang hendak dicapai, jika ditemukan adanya ketidak relevan, maka
evaluasi berguna dalam melakukan perbaikan baik dari segi perencanaan,
pelaksanaan, dan hasil. Setelah dilakukan perbaikan berkali-kali, kemudian dilakukan
penyesuaian dan penyempurnaan program pembelajaran PAI, maka akan didapatkan
rancangan pembelajaran yang lebih baik dari sebelumnya. Ruang lingkup evaluasi
pembelajaran PAI mencakup aspek perencanaan, pelaksanaan, dan hasil. Oleh karena
itu, cakupan ruang lingkup evaluasi pembelajaran PAI mesti komprehensif dan
terintegrasi antara langkah-langkah pembelajaran. Evaluasi pembelajaran PAI tidak
bisa hanya ditentukan dari hasilnya saja, tetapi harus dilihat dari awal hingga akhir,
sehingga akan ditemukan hasil yang lebih komprehensif. Domain yang dituju harus
mencakup ranah aqliyah, qolbiyah, dan amaliyah. 7
Fungsi evaluasi dalam Pendidikan Agama Islam menurut Anas Sudijono
memiliki beberapa manfaat dan kegunaan diantaranya adalah:
1) Secara umum
a. Mengukur kemajuan
b. Penunjang penyusunan rencana
c. Memperbaiki atau melakukan penyempurnaan kembali.
2) Secara khusus
a. Segi psikologis, kegiatan evaluasi dalam dunia pendidikan disekolah dapat
disoroti dari 2 sisi, yaitu sisi peserta didik dan dari sisi pendidik.

6 Ramayulis, “Metodologi Pendidikan Islam”, (Jakarta: Kalam Mulia, 2002), Hal. 210.
7 ibid, hal. 174.

7
a) Bagi peserta didik, evaluasi pendidikan secara psikologis akan memberikan
pedoman atau pegangan batin kepada mereka untuk mengenal kapasitas dan
status dirinya masing-masing ditengah-tengah kelompok atau kelasnya.
b) Bagi pendidik, evaluasi pendidikan akan memberikan kapasitas atau
ketepatan hati kepada diri pendidik tersebut, sudah sejauh manakah kiranya
hasil dari usaha yang telah dilakukannya selama ini, sehingga ia secara
psikologis memiliki pedoman guna menentukan langkah-langkah apa saja
yang perlu dilakukan selanjutnya.
b. Segi didaktik
a) Bagi peserta didik, evaluasi pendidikan secara didaktik (khususnya evaluasi
hasil belajar) akan dapat memberikan dorongan (motivasi) kepada mereka
untuk dapat memperbaiki, meningkatkan, dan mempertahankan prestasinya.
b) Bagi pendidik, evaluasi pendidikan secara didaktik itu setidak-tidaknya
memiliki 5 macam fungsi, yaitu:
(a) Memberikan landasan untuk menilai hasil usaha (prestasi) yang telah
dicapai oleh peserta didiknya.
(b) Memberikan informasi yang sangat berguna, guna mengetahui posisi
masing-masing peserta didik di tengah-tengah kelompoknya.
(c) Memberikan bahan yang penting untuk memilih dan kemudian
menetapkan status peserta didik.
(d) Memberikan pedoman untuk mencari dan menemukan jalan keluar bagi
peserta didik yang memang memerlukannya.
(e) Memberikan petunjuk tentang sejauh manakah program pengajaran yang
telah ditentukan dapat dicapai.
c. Segi administratif
Evaluasi pendidikan setidak-tidaknya memiliki 3 macam fungsi:
a) Memberikan laporan mengenai kemajuan dan perkembangan peserta didik
setelah mereka mengikuti proses pembelajaran dalam jangka waktu tertentu.
b) Memberikan bahan-bahan keterangan (data) untuk keperluan pengambilan
keputusan pendidikan dan lembaga pendidikan.
c) Memberikan gambaran tentang kualitas hasil belajar peserta didik. 8

8 Anas Sudijono, “Pengantar Evaluasi Pendidikan”, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2005), Hal. 15.

8
C. Ruang Lingkup Evaluasi PAI

Ruang lingkup evaluasi PAI, dapat dilihat dari ruang lingkup proses
pendidikan sebagai suatu sistem dalam kegiatan belajar mengajar. Terkait dengan hal
tersebut, Abas Sudjono menyatakan bahwa ruang lingkup evaluasi PAI dapat dilihat
dari ruang lingkup program pembelajaran kagiatan/ proses pembelajaran dan hasil
pembelajaran.9 Ruang lingkup evaluasi pembelajaran mencakup semua aspek
pembelajaran, baik dalam domain kognitif, afektif maupun psikomotor. Peserta didik
yang memiliki kemampuan kognitif yang baik belum tentu dapat menerapkannya
dengan baik dalam memecahkan permasalahan kehidupan. Untuk memahami lebih
jauh tentang klasifikasi domain hasil belajar, Anda dapat mengikuti pendapat yang
dikemukakan Benyamin S.Bloom, dkk., yang mengelompokkan hasil belajar menjadi
tiga bagian, yaitu domain kognitif, doman afektif, dan domain psikomotor. Domain
kognitif merupakan domain yang menekankan pada pengembangan kemampuan dan
keterampilan intelektual. Domain afektif adalah domain yang berkaitan dengan
pengembangan perasaan, sikap, nilai dan emosi, sedangkan domain psikomotor
berkaitan dengan kegiatan keterampilan motorik. Menurut Benyamin S.Bloom, dkk
(1956) hasil belajar dapat dikelompokkan ke dalam tiga domain, yaitu kognitif, afektif
dan psikomotor. Setiap domain disusun menjadi beberapa jenjang kemampuan, mulai
dari hal yang sederhana sampai dengan hal yang kompleks, mulai dari hal yang
mudah sampai dengan hal yang sukar, dan mulai dari hal yang konkrit sampai dengan
hal yang abstrak.

Menurut Haryanto ,berbicara tentang ruang lingkup evaluasi PAI,maka perlu


dibedakan antara penilaian dan evaluasi dalam konteks ruang lingkup ini. 10 Ruang
lingkup evaluasi berkaitan dengan cakupan objek evaluasi itu sendiri.Jika obyek
evaluasi itu tentang pembelajaran,maka semua hal yang berkaitan dengan
pembelajaran menjadi ruang lingkup evaluasi pembelajaran,di tinjau dari perspektif
sebagai berikut:

9 Anas Sudijono, “ Pengantar Evaluasi Pendidikan”. (Cet, IV: Jakarta PT. Raja Grafindo Persada,2003). Hal 29
10 Haryanto,Evaluasi Pembelajaran (Konsep dan Manajemen),(Yogyakarta: UNY Press: 2020), hlm 73

9
1. Domain Hasil Belajar
Domain hasil Belajar adalah perilaku-perilaku kejiawaan yang akan diubah
dalam proses pendidikan.Perilaku kejiawaan itu dibagi dalam tiga domain:
kognitif,afektif, dan psikomotorik.
2. Sistem Pembelajaran
Sistem pembelajaran terdiri atas sekumpulan komponen-komponen yang
saling berhubungan yang bekerja bersama-sama, secara efektif dan reliable (dapat
dipercaya), dalam sebuah kerangka khusus untuk memberikan kebutuhan
aktivitas-aktivitas belajar untuk mencapai tujuan pembelajaran.
3. Proses Hasil Belajar
Proses belajar adalah tahapan perubahan perilaku kognitif, afektif dan
psikomotor yang terjadi dalam diri seseorang.Perubahan tersebut bersifat positif
dalam berorientasi kearah yang maju dari pada keadaan sebelumnya.
4. Kompetensi
Kompetensi merupakan seperangkat pengetahuan,keterampilan,dan perilaku
yang harus dimiliki,dihayati,dikuasai,dan diaktualisasikan oleh guru dalam
melaksanakan tugas keprofesionalan.

Adapun Arifin (2012: 30) melaporkan secara keseluruhan, ruang lingkup


evaluasi pembelajaran meliputi : Pertama, domain hasil belajar antara lain domain
kognitif, afektif, dan psikomotorik. Kedua, sistem pembelajaran antara lain program
pembelajaran, proses pelaksanaan pembelajaran, dan hasil belajar. Ketiga, proses dan
hasil belajar antara lain sikap, pengetahuan, pemahaman, kecerdasan, perkembangan
jasmani, dan keterampilan. Keempat, penilaian berbasis kelas antara lain kompetensi
dasar mata pelajaran, kompetensi rumpun pelajaran, kompetensi lintas kurikulum,
kompetensi tamatan, dan keterampilan hidup. Berdasarkan uraian di atas dapat
dipahami bahwa ruang lingkup evaluasi pendidikan mencakup program pendidikan,
pelaksanaan pendidikan, dan hasil pendidikan. Adapun dari segi pembelajaran, ruang
lingkup evaluasi mencakup domain kognitif, afektif, dan psikomotorik. Kemudian
sistem pembelajaran, proses dan hasil belajar serta penilaian berbasis kelas. 11 Ada
beberapa pendapat lain mengenai ruang lingkup evaluasi PAI yaitu:

11Tatang Hidayat dan Abas Asyafah. “ Konsep Dasar Evaluasi dan Implikasi dalam Evaluasi Pembelajaran
Pendidikan Agama Islam Di Sekolah”. Jurnal pendidikan Islam Vol 10 No 01( 2019 ). Hal 165

10
a. Evaluasi Program Pembelajaran
Program pembelajaran meliputi; program tahunan yang merupakan program
umum setiap mata pelajaran; prgoram semester mencakup gambaran umum mengenai
hal-hal yang hendak dilakasanakan dan dicapai dalam semester tersebut; program
modul yang biasa disebut dengan program pokok bahasan; program mingguan dan
harian yang merupakan penjabaran dari program semester dan program modul. 12
Dalam mengevaluasi program pembelajaran, ada tiga hal yang sangat esensi untuk
dijadikan obyek evaluasi, yakni evaluasi terhadap tujuan pengajaran; evaluasi
terhadap isi program pengajaran; dan evaluasi terhadap strategi belajar mengajar.
b. Evaluasi Kegiatan / Proses Pembelajaran
Evaluasi proses pelaksanaan pengajaran mencakup beberapa hal diantarnya:
(a) kesesuaian antara proses belajar mengajar yang ber-langsung dengan GBPP; (b
kesiapan guru dalam melaksanakan progam pengajaran; (c) kesiapan siswa dalam
mengikuti proses pembelajaran; (d) minat atau perhatian siswa dalam mengikuti
pelajaran; (e) keaktifan siswa atau partisipasi siswa selama proses pembelajaran
berlangsung; (f) peranan peranan bimbingan penyuluhan terhadap siswa yang
memerlukannya; (g) komunikasi dua arah antara guru dan siswa selama proses
pembelajaran berlangsung; (h) pemberian dorongan atau motivasi terhadap siswa; (i)
pemberian tugas-tugas kepada siswa dalam rangka penerapan teori-teori yang
diperoleh di dalam kelas; dan (j) upaya menghilangkan dampak negatif yang timbul
akibat dari kegiatan-kegiatan yang dilakukan di sekolah.
c. Evaluasi Hasil Belajar
Evaluasi terhadap hasil belajar peserta didik ini mencakup : (a) evaluasi
mengenai tingkat penguasaan peserta didik terhadap tujuan-tujuan khusus yang ingin
dicapai dalam unit-unit program pengajaran yang bersifat terbatas; (b) evaluasi
mengenai tingkat pencapaian siswa terhadap tujuan-tujuan umum pengajaran itu
sendiri. Dari ketiga ruang lingkup (scope) evaluasi PAI yang telah diuraikan, maka
dipahami bahwa evaluasi pendidikan bukan hanya sekedar kumpulan teknikteknik
yang diperlukan oleh guru dalam mengukur hasil belajar siswa, melainkan merupakan
suatu proses kontinyu yang mendasari seluruh proses pendidikan terutama dalam
bentuk pengajarannya yang baik.

12 E Mulyasa. ‘’ Kurikulum Berbasis Kompetesi’’ . ( Cet III; Bandung : Remaja Rosdakarya, 2003). Hal 95

11
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
evaluasi diartikan sebagai proses menentukan kondisi, dimana suatu tujuan
telah dapat dicapai, tujuan dari evaluasi itu adalah: Untuk menghimpun data tentang
kecakapan peserta didik, Untuk menghimpun data tentang tingkat keberhasilan proses
belajar mengajar,Untuk menentukan tindak lanjut evaluasi, Untuk mencari data
sebagai landasan pembuatan laporan pertanggung jawaban kepada pihak yang
berkepentingan.

Fungi evaluasi bagi pembelajaran PAI sebagai bahan untuk menunjang


penyusunan perencanaan pembelajaran, sehingga ditemukan kekurangannya
kemudian bisa diperbaiki dan disempurnakan, sebagaimana tujuan pembelajaraan PAI
yang seharusnya. Evaluasi mesti mengetahui sejauh mana kemajuan pembelajaran
PAI selama ini, baik dilihat dari segi aqliyah, qolbiyah, dan amaliyah. Ruang lingkup
evaluasi pembelajaran mencakup semua aspek pembelajaran, baik dalam domain
kognitif, afektif maupun psikomotor

B. Saran
Demikianlah makalah yang bisa kami susun, dimana dalam penyusunan
maupun penyajian masih banyak kekurangan yang perlu penulis perbaiki. Maka dari
itu kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca sebagai
evaluasi untuk kedepannya, semoga dengan makalah ini dapat bermanfat dan
menambah ilmu pengetahuan

12
DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsismi, dan Cepi Safrudin Abdul Jabar. 2014. Evaluasi Program Pendidikan.
Jakarta: Bumi Aksara.
A, Sudijono. 2008. Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Rajagrafindo Persada 2008.
G, Supriadi. 2009. Evaluasi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Di SMA Negeri Se Kota
Palangka Raya. Jurnal Studi Agama Dan Masyarakat.

Haryanto. 2020. Evaluasi Pembelajaran (Konsep dan Manajemen).Yogyakarta: UNY Press.


Hidayat,Tatang. 2019 .Konsep Dasar Evaluasi dan Implikasinya dalam Evaluasi
Pembelajaran Pendidikan Agama Islam di Sekolah. Al-Tadzkiyyah: Jurnal
Pendidikan Islam, Bandung Jawa Barat, Vol. 10, No. 1.

Mulyasa, E. 2003. Kurikulum Berbasis Kompetesi. Cet III; Bandung : Remaja Rosdakarya

Ramayulis. 2002. Metodologi Pendidikan Islam. Jakarta: Kalam Mulia.


Sudijono, Anas. 2005. Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Suharsimi, Arikunto. 2015. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta : Bumi Aksara.

13
14

Anda mungkin juga menyukai