Disusun Oleh :
(Penyusun)
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Pendidikan agama islam adalah upaya sadar dan terencana dalam
menyiapkan peserta didik untuk mengenal, memahami, menghayati,
hingga mengimani, bertakwa dan berakhlak mulia dalam mengamalkan
ajaran agama islam.
Dalam proses pembelajaran ada banyak sekali hal-hal yang perlu
diperhatikan. Mulai dari perencanaan pembelajaran, strategi pembelajaran,
kemampuan guru dalam mengelola kelas dan salahnya satunya
kemampuan guru dalam mengevaluasi pembelajaran siswa. Evaluasi
pembelajaran berfungsi untuk mengetahui keefektifan pembelajaran
sebagai tolak ukur berhasil atau tidaknya suatu pembelajaran berdasarkan
tujuan pembelajaran.
Makalah ini disusun sebagai referensi mahasiswa agar mampu
melaksanakan evaluasi terhadap proses dan hasil belajar sesuai tujuan
pembelajaran PAI berdasarkan standar kurikulum yang berlaku. Hasil
yang diperoleh dapat dijadikan koreksi dalam upaya meningkatkan
pembelajaran yang lebih baik.
2. Rumusan Masalah
a. Apa yang dimaksud dengan teknik evaluasi hasil belajar?
b. Apa saja yang termasuk prinsip-prinsip dasar evaluasi hasil belajar?
c. Bagaimana ciri-ciri evaluasi hasil belajar?
d. Apa saja yang termasuk objek evaluasi hasil belajar?
e. Bagaimana langkah-langkah pokok dalam evaluasi hasil belajar?
3. Tujuan
Makalah ini bertujuan untuk memberi informasi dan ilmu pengetahuan
bagi mahasiswa khususnya dan masyarakat pada umumya mengenai
teknik evaluasi pembelajaran.
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
lagi dari sebelumnya agar mencapai hasil yang maksimal. Oleh karena itu,
untuk mempengaruhi hasil belajar peserta didik maka evaluasi perlu
dilaksanakan dalam proses pembelajaran.
2
Ibid. hal.27
3
Dr. Ina Magdalena, M.Pd dan GB PGSD 2020, 2020, Ragam Tulis Evaluasi Pembelajaran SD, Jawa
Barat: CV Jejak, hal. 10
3
Secara psikologis, kegiatan evaluasi dalam bidang pendidikan dilihat
dari 2 sisi, yaitu:
a. Bagi peserta didik, evaluasi memberikan pedoman atau pegangan
batin kepada mereka untuk mengenal kapasitas dan kemampuan
dirinya sendiri.
b. Bagi pendidik, evaluasi akan memberikan ketetapan hati kepada
pendidik tersebuh, sudah sejuah mana ia berhasil dalam
menjalankan rencana pembelajaran. Sehingga, ia secara psikologis
memiliki pedoman atau pegangan batin yang pasti guna
menentukan langkah-langkah apa saja yang perlu dilakukan.
2. Segi Didaktik
a. Memberikan landasan untuk menilai hasil usaha (prestasi yang
telah dicapai oleh peserta didiknya. Disini evaluasi berfungsi
sebagai diagnostik yakni memeriksan dibagian mana siswa pada
umumnya mengalami kesulitan dalam mengukuti proses
pembelajaran, untuk selanjutnya dicari solusi atau pemecahan
masalahnya.
b. Memberikan informasi guna menempatkan peserta didik menurut
kelompoknya masing-masing. Misalnya kelompok atas (cerdas),
kelompok tengah (rata-rata) dan kelompok bawah (lemah). Jadi,
evaluasi disini berfungsi sebagai placement.
c. Memberikan bahan yang penting untuk memilih kemudian
menetapkan peserta didik. Dalam hal ini, evaluasi berfungsi untuk
menetapkan, apakah seorang peserta didik dapat dinyatakan lulus
atau tidak lulus, dinyatakan naik kelas atau tinggal kelas, dapat
diberikan beasiswa atau tidak, dsb. Jadi, evaluasi juga memiliki
fungsi selektif.
d. Memberikan pedoman bagi pendidik untuk mencarikan jalan
keluar bagi peserta didik yang memiliki masalah atau kesulitan
dalam proses pembelajaran, misalnya memberikan bimbingan
mengenai cara belajar yang baik, cara mengatur waktu belajar, cara
4
membaca dan memahami materi pelajaran, sehingga masalah-
masalah yang dihadapi peserta didik dapat diatasi dengan sebaik-
baiknya. Berarti, evaluasi juga memiliki fungsi bimbingan.
e. Memberikan petunjuk tentang sejauh manakah program pengajaran
yang telah ditentukan telah dicapai. Disini, evaluasi memiliki
fungsi instruksional, yaitu melalukan perbandingan antara rencana
dan tujuan pembelajaran dengan hasil yang telah dicapai peserta
didik dalam jangka waktu yang telah ditentukan.
3. Segi Administratif
a. Memberikan laporan, yaitu dapat disusun dan disajkan laporan
mengenai kemajuan dan perkembangan siswa setelah mengikuti
pembelajaran dala watu yang telah ditentukan.
b. Memberikan bahan-bahan keterangan (data), yaitu data dalam
evaluasi penting untuk pengambilan keputusan pendidikan dan
lembaga pendidikan.
c. Memberikan gambaran, yaitu gambaran mengenai hasil-hasil yang
telah dicapai daam proses pembelajaran.4
4
Ibid. hal.13-17
5
d. Memberikan pertanggungjawaban pihak sekolah kepada pihak-
pihak yang berkepentingan. Yakni, pemerintah, masyarakat, dan
para orang tua peserta didik5
b. Bersifat relatif
Salah satu ciri evaluasi adalah bersifat relatif karena nilai seorang
siswa tidak selalu konstan dari waktu kewaktu, tetapi bisa saja
berubah-ubah.
c. Bersifat kuantitatif
Dalam evaluasi pembelajaran biasanya dilakukan pengukuran
dengan menggunakan symbol bilangan(angka) sebagai hasil untuk
pengukurannya. Hasil pengukuran berupa angka-angka ini kemudian
dianalisis dan diinterpretasikan kedalam kata-kata (kualitatif).
6
Mengenai satuan unit ini yang tepat, seperti sangat memuaskan,
memuaskan, cukup memuaskan, kurang memuaskan, dan tidak
memuaskan.6
1. Ranah Kognitif
Ranah kognitif adalah ranah yang mencakup kegiatan mental
(otak) seperti kemampuan berpiki, memahami, mengaplikasi,
menganalisa, dan kemampuan mengevaluasi. Bloom mengelompokkan
ranah kognitif kedalam enam kategori yang paling komplek yang bersifat
hiraskis. Berarti pada level tujuan yang tinggi dapat dicapai apabila tingkat
terendah telah tercapai. Adapun tingkatannya, yaitu : tingkat pertama
adalah mengingat, tingkat kedua adalah memahami, tingkat ketiga adalah
menerapkan, tingkat keempat adalah menganalisi, tingkat kelima adalah
mengevaluasi dan tingat tertinggi adalah menciptakan.
Bentuk tes kognitif diantaranya, adalah :
a. Tes lisan
b. Pilihan ganda
c. Uraian objektif
6
Yusnia,dkk, 2021, Ciri-Ciri, Prinsip-Prinsip, Jenis Dan Proses Evaluasi Pendidikan, Preprints,hal.6
7
d. Uraian bebas
e. Uraian singkat
f. Menjodohkan
g. Portofolio, dan
h. Performance7
2. Ranah Afektif
Ranah afektif adalah ranah yang berkaitan dengan sikap dan nilai.
Sikap adalah salah satu bidang psikologi yang berhubungan dengan
presepsi dan tingkah. Dalam bahasa Inggris sikap disebut attitude. Ranah
afektif memiliki lima jenjang dalam tingkah laku tersebut:
a. Menerima
b. Menanggapi
c. Menilai/menghargai
d. Mengatur
e. Karakter berdasarkan nilai yang ditetapkannya.8
3. Ranah Psikomotorik
Ranah psikomotorik adalah ranah yang menitikberatkan kepada
kema[uan fisik dan kerja otot (Bloom 1979). Dalam pengembangannya
pun mata pelajaran yang berkaitan adalah mata pelajaran yang lebih
berorientasi pada gerakan dan menekankan pada reaksi-reaksi fisik dan
keterampilan tangan.
Penilaian psikomotorik dilakukan dengan tiga cara:
a. Pengamaan langsung.
b. Setelah proses belajar mengajar.
7
Irma sofianti, 2020, Analisis evaluasi pembelajaran : Ranah kognitif, Afektif dan Psikomotrik,
eprints.umsida.ac.id, hal.4
8
Ibid.hal 5
8
c. Beberapa waktu setelah proses belajar mengajar.
9
Evaluasi pendidikan tidak hanya digunakan untuk mengukur ranah kognitif
peserta didik, tetapi juga harus menilai ranah afektif dan psikomoriknya.9
BAB III
9
Drs. Amirono, M.T dan Drs. Daryanto, 2016, Evaluasi dan Penilaian Pembelajaran Kurikulum
2013, Yogyakarta: Penerbit Gava Media. Hal.42
10
PENUTUP
1. Kesimpulan
Evaluasi pembelajaran adalah penilaian hasil belajar siswa untuk
mengetahui keefektifan pembelajaran dalam upaya meningkatkan
pembelajaran yang lebih baik sesuai tujuan pembelajaran berdasarkan
standar kurikulum yang berlaku. Evaluasi terhadap peserta didik dilakukan
untuk mengetahui sampai sejauh mana kemampuan yang telah mereka
capai. Evaluasi tidak hanya dilakukan oleh guru tetapi peseta didik juga
bisa melakukan self assessment atau evaluasi diri mereka sendiri.
Sebelum evaluasi hail belajar dilaksanakan, harus disusun terlebih
dahulu perencanaannya secara baik dan matang. Untuk meningkatkan
mutu pembelajaran dibutuhkan sistem evaluasi yang tepat, karena peserta
didik memiliki berbagai kemampuan yang berbeda-beda, maka sistem
evaluasi yang digunakan harus terintegrasi dan mampu mengukur semua
kemampuan yang ada pada tahun peserta didik. Evaluasi pendidikan tidak
hanya digunakan untuk mengukur ranah kognitif peserta didik, tetapi juga
harus menilai ranah afektif dan psikomoriknya
DAFTAR PUSTAKA
11
Drs. Amirono, M.T dan Drs. Daryanto, 2016, Evaluasi dan Penilaian
Pembelajaran Kurikulum 2013, Yogyakarta: Penerbit Gava Media
Dr. Ina Magdalena, M.Pd dan GB PGSD 2020, 2020, Ragam Tulis
Evaluasi Pembelajaran SD, Jawa Barat: CV Jejak
12