Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH ILMU PSIKOLOGI PENDIDIKAN

Tentang

EVALUASI BELAJAR

Oleh :
FADHIL MUHARRIK
ELFINA GUSRIANTI

Dosen Pengampu :

Dr. HANTON S.Pd.I., M.A

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


SEKOLAH TINGGGI ILMU TAEBIYAH (STIT)
AHLUSSUNNAH BUKITTINGGGI
T.A 202
KATA PENGANTAR

Alhamdulilllah, puja dan puji pemakalah ucapkan atas kehadiran allah SWT. Berkat
hidayat dan rahmat nya pemakalah dapat menyelesaikan makalah ini. Solawat beserta salam
tidak lupa kita kirimkan kepada junjungan kita nabi Muhammad SAW. Yang telah membawa
umat dari zaman kebodohan ke zaman yang berilmu pengetahuan seperti yang kita rasakan
pada saat sekarang ini.
Dalam hal ini pemakalah mengucapkan terima kasih kepada dosen dan selaku orang tua
kami di kampus yang telah mengarahkan kami dalam pembuatan makalah ini, sehingga kami
mampu menyelesaikan nya dengan baik, dan kepada teman teman yang telah memberikan
semangat kepada kami dalam menyelesaikan makalah ini.
Dalam penulisan makalah ini banyak lah kekurangan dan kelemahan, untuk itu kami
mengharapkan kritik dan saran dari teman-teman sekalian, yang mana guna untuk
membangun pembuatan makalah saya jadi lebih baik dan sempurna untuk kedepan nya.
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ii
BAB I 1
1.1 Latar Belakang..................................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah............................................................................................................1
1.3 Tujuan...............................................................................................................................2
BAB II3
2.1 Pengertian Evaluasi..........................................................................................................3
2.2 Fungsi dan Tujuan Evaluasi.............................................................................................3
2.3 Jenis-Jenis Evaluasi..........................................................................................................4
2.3.1 Jenis evaluasi berdasarkan tujuan..............................................................................4
2.3.2 Jenis evaluasi berdasarkan sasaran............................................................................5
2.3.3 Jenis evalusi berdasarkan lingkup kegiatan pembelajaran.........................................5
2.3.4 Jenis evaluasi berdasarkan objek evaluasi.................................................................6
2.3.5 Jenis evaluasi berdasarkan subjek evaluasi...............................................................6
2.4 Syarat-Syarat Umum Evaluasi.........................................................................................6
2.4.1 Kesahihan (Validitas)................................................................................................6
2.4.2 Keterandalan (Reliabilitas)........................................................................................7
2.4.3 Kepraktisan (Praktikabilitas).....................................................................................7

BAB III
3.1 Kesimpulan.....................................................................................................................16
3.2 Saran...............................................................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………………… 17
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Setiap Pembelajaran yang ada di sekolah, seorang pendidik harus berusaha untuk
mengetahui hasil serta proses pembelajaran yang telah dilakukan. Pentingnya untuk
diketahui hasil ini agar dapat menjadi salah satu patokan bagi pendidik mengetahui
sejauh mana proses pembelajaran yang dia lakukan dapat mengembangkan potensi
peserta didik. Artinya, apabila pembelajaran yang dilakukannya mencapai hasil yang
baik, pendidik tentu dapat dikatakan berhasil dalam proses pembelajaran dan demikian
pula sebaliknya.
Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk mengetahui hasil yang telah dicapai
oleh pendidik dalam proses pembelajaran adalah melalui evaluasi. Evaluasi merupakan
sub sistem yang sangat di butuhkan dalam setiap sistem pendidikan, karena evaluasi
dapat mencerminkan seberapa jauh perkembangan atau kemajuan hasil pendidikan.
Dalam setiap pembelajaran, pendidik harus berusaha mengetahui hasil dari proses
pembelajaran yang ia lakukan. Pentingnya diketahui hasil ini karena dapat menjadi salah
satu patokan bagi pendidik untuk mengetahui sejauh mana proses pembelajaran yang dia
lakukan dapat mengembangkan potensi peserta didik. Dengan evaluasi, maka maju dan
mundurnya kualitas pendidikan dapat diketahui, dan dengan evaluasi pula, kita dapat
mengetahui titik kelemahan serta mudah mencari jalan keluar untuk berubah menjadi
lebih baik ke depan.
Kedudukan evaluasi dalam belajar dan pembelajaran sungguh sangat penting dan
bahkan dapat dipandang sebagai bagian yang tak terpisahkan dengan keseluruhan proses
belajar dan pembelajaran. Dengan evaluasi juga akan diketahui faktor-faktor apa saja
yang menjadikan penyebab belajar dan pembelajaran tersebut berhasil atau tidak dan
belum berhasil. Oleh karena itu, penulis menyusun makalah yang berjudul “Evaluasi
Belajar dan Pembelajaran”.

1. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang disusun, maka dapat diperoleh rumusan masalah
sebagai berikut:
1. Apa pengertian evaluasi?
2. Apa fungsi dan tujuan evaluasi?

3. Apa saja jenis-jenis evaluasi?


4. Apa saja syarat-syarat umum evaluasi?
5.

2. Tujuan
Tujuan dari makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Mengetahui pengertian evaluasi.
2. Mengetahui fungsi dan tujuan evaluasi.
3. Mengetahui jenis-jenis evaluasi.
4. Mengetahui syarat-syarat umum evaluasi.
5. Mengetahui teknik melakukan evaluasi.
6. Mengetahui implementasi evaluasi dalam Pendidikan
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Evaluasi
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, evaluasi berarti penilaian (KBBI,
1996 : 272). Sedangkan Evaluasi menurut Suharsimi Arikunto (2004 : 1) adalah kegiatan
untuk mengumpulkan informasi tentang bekerjanya sesuatu, yang selanjutnya informasi
tersebut digunakan untuk menentukan alternatif yang tepat dalam mengambil keputusan.
Nurgiyantoro (1988 : 55) menyebutkan bahwa evaluasi adalah proses untuk mengukur
kadar pencapaian tujuan.
Menurut bahasa kata evaluasi berasal dari bahasa Inggris evaluation yang berarti
penilaian atau penaksiran (John M. Echols dan Hasan Shadily: 1983). Menurut
Stufflebeam dalam (Zainal: 2010), mendefinisikan evaluasi sebagai “The process of
delineating, obtaining, and providing useful information for judging decision
alternatives”. Artinya evaluasi merupakan proses menggambarkan, memperoleh, dan
menyajikan informasi yang berguna untuk merumuskan suatu alternatif keputusan.
Evaluasi adalah kegiatan mengukur dan menilai. Mengukur lebih besifat kuantitatif,
sedangkan menilai lebih bersifat kualitatif. Viviane dan Gilbert de Lansheere (1984)
menyatakan bahwa evaluasi adalah proses penentuan apakah materi dan metode
pembelajaran telah sesuai dengan tujuan yang diharapkan.
Dari beberapa pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa evaluasi pembelajaran
adalah adalah proses mengumpulkan, menganalisis dan menginterpretasi informasi
secara sistematik untuk menetapkan sejauh mana ketercapaian tujuan pembelajaran yang
telah ditetapkan.
2.2 Fungsi dan Tujuan Evaluasi
Evaluasi mempunyai fungsi yang bervariasi di dalam proses pembelajaran, yaitu
sebagai berikut:
1. Memberikan petunjuk tentang sejauh manakah program pengajaran yang telah
ditentukan telah dapat dicapai (Sudijono, 2006:12).
2. Untuk mengetahui aspek-aspek kelemahan peserta didik dalam melakukan
kegiatan belajar.
3. Sebagai sarana umpan balik bagi seorang guru, yang bersumber dari siswa.
4. Sebagai alat untuk mengetahui perkembangan belajar siswa.
5. Sebagai materi utama laporan hasil belajar kepada orang tua siswa.
Secara umum tujuan evaluasi pembelajaran adalah untuk mengetahui
keefektifan dan efisiensi sistem pembelajaran secara luas. Sistem pembelajaran
dimaksud meliputi: tujuan, materi, metode, media, sumber belajar, lingkungan
maupun sistem penilaian itu sendiri. Serta menghimpun informasi yang dijadikan
dasar untuk mengetahui taraf kemajuan, taraf perkembangan, atau taraf pencapaian
kegiatan belajar peserta didik.
Tujuan khusus evaluasi pembelajaran adalah:
1. Untuk merangsang kegiatan peserta didik dalam menempuh program
pendidikan.
2. Untuk mencari dan menemukan faktor penyebab keberhasilan dan
ketidakberhasilan peserta didik dalam mengikuti program pendidikan sehingga
dapat dicari dan ditemukan jalan keluar atau cara-cara perbaikannya.
3. Untuk mengetahui kemajuan hasil belajar peserta didik.
4. Mengetahui potensi yang dimiliki siswa.
5. Memberikan bantuan pemilihan jursan
6. Memberikan motivasi belajar
7. Mengetahui efektifitas guru
8. Mengetahui efisiensi mengajar guru
9. Memberikan bukti untuk laporan kepada orang tua.

2.3 Jenis-Jenis Evaluasi


2.3.1 Jenis evaluasi berdasarkan tujuan
1. Pre-test dan Post-test
Pre-test  dilakukan guru pada saat akan memulai penyajian baru. Tujuannya
ialah untuk mengidentifikasi taraf pengetahuan siswa mengenai bahan yang
akan disajikan. Post-test adalah kegiatan evaluasi yang dilakukan guru pada
setiap akhir penyajian materi.yang dimana bertujuan untuk mengetahui taraf
pengetahuan siswa atas materi yang telah diajarkan.
2. Evaluasi Diagnostic
Evaluasi diagnostic dilakukan setelah selesai penyajian sebuah pelajaran.
Evaluasi ini bertujuan untuk mengidentifikasi kelemahan-kelemahan siswa
beserta faktor-faktor penyebabnya.
3. Evaluasi selektif
Evaluasi selektif digunakan untuk memilih siswa yang paling tepat dan sesuai
dengan kriteria program kegiatan tertentu.
4. Evaluasi penempatan

Evaluasi penempatan digunakan untuk menempatkan siswa dalam program


pendidikan tertentu yang sesuai dengan karakteristik siswa tersebut.
5. Evaluasi formatif (ulangan)
Evaluasi jenis ini dilakukan setiap akhir penyajian satuan pelajaran atau
modul. Evaluasi ini bertujuan untuk memperbaiki dan meningkatan proses
belajar dan mengajar.
6. Evaluasi sumatif (ulangan umum)
Evaluasi ini digunakan untuk mengukur kinerja akademik atau prestasi belajar
siswa pada akhir periode pelaksanaan program pengajaran yang dilakukan
untuk menentukan hasil dan kemajuan belajar siswa.
7. Ujian Nasional (UN)
Ujian Nasional (UN) pada prinsipnya sama dengan evaluasi sumatif, yaitu
sebagai alat penentu kenaikan status siswa.

2.3.2 Jenis evaluasi berdasarkan sasaran


1. Evaluasi konteks
Ditujukan untuk mengukur konteks program baik mengenai rasional tujuan,
latar belakang program, maupun kebutuhan-kebutuhan yang muncul dalam
perencanaan
2. Evaluasi input
Diarahkan untuk mengetahui input baik sumber daya maupun strategi yang
digunakan untuk mencapai tujuan.
3. Evaluasi proses
Tujukan untuk melihat proses pelaksanaan, mengenai kalancaran proses,
kesesuaian dengan rencana, faktor pendukung dan faktor hambatan dalam
proses pelaksanaan.
4. Evaluasi hasil atau produk
Diarahkan untuk melihat hasil yang dicapai untuk menentukan keputusan
akhir, diperbaiki, dimodifikasi, ditingkatkan atau dihentikan.
5. Evaluasi outcom atau lulusan
Diarahkan untuk melihat hasil belajar siswa lebih lanjut, yankni evaluasi
lulusan setelah terjun ke masyarakat.

2.3.3 Jenis evalusi berdasarkan lingkup kegiatan pembelajaran


1. Evaluasi program pembelajaran
Mencakup terhadap tujuan pembelajaran, isi program pembelajaran, strategi
belajar mengajar, dan aspe-aspek program pembelajaran yang lain.
2. Evaluasi proses pembelajaran
Mencakup mengenai kesesuaian antara proses pembelajaran dengan garis-
garis besar program pembelajaran yang di tetapkan, (kemampuan guru
dalam melaksanakan proses pembelajaran, kemampuan siswa dalam
mengikuti proses pembelajaran).
3. Evaluasi hasil pembelajaran

Evaluasi hasil belajar ini mencakup tingkat penguasaan siswa terhadap tujuan


pembelajaran yang ditetapkan, yang akan ditinjau dalam aspek kognitif,
afektif, psikomotorik.

2.3.4 Jenis evaluasi berdasarkan objek evaluasi


1. Evaluasi input
Evaluasi mencakup kemampuan kepribadian, sikap, keyakinan. terhadap
siswa.
2. Evaluasi transformasi
Evaluasi mengenai materi, media, metode dan lain-lain. terhadap unsur-unsur
transformasi proses pembelajaran.
3. Evaluasi output
Evaluasi yang mengacu pada ketercapaian hasil pembelajaran terhadap
lulusan.
2.3.5 Jenis evaluasi berdasarkan subjek evaluasi
1. Evaluasi internal
Evaluasi yang dilakukan oleh orang dalam sekolah, misalnya guru.
2. Evaluasi eksternal
Evaluasi yang dilakukan oleh orang luar sekolah sebagai, misalnya orangtua,
masyarakat.
2.4 Syarat-Syarat Umum Evaluasi
Sebelum melakukan penilaian prestasi belajar siswa terdapat beberapa Syarat
umum yang harus dipenuhi dalam mengadakan kegiatan evaluasi pembelajaran yaitu:
2.4.1 Kesahihan (Validitas)
Kesahihan atau validitas adalah ketepatan mengevaluasi apa yang
seharusnya dievaluasi. Kesahihan dapat pula di artikan sebagai kelayakan
interpretasi terhadap hasil dari suatu instrumen evaluasi atau tes, Contoh, untuk
mengukur partisipasi siswa dalam proses belajar mengajar, bukan diukur melalui
nilai yang diperoleh pada waktu ulangan, tetapi dilihat melalui: kehadiran,
terpusatnya perhatian pada pelajaran, ketepatan menjawab pertanyaan-pertanyaan
yang diajukan oleh guru dalam arti relevan pada permasalahannya. Kemudian
tedapat empat macam kesahihan yaitu:
1. Validitas ramalan (predictive validity)
Validitas ramalan dapat diartikan sebagai ketepatan dari suatu alat pengukur
yang ditinjau dari kemampuan tes untuk meramalkan prestasi yang dicapai
kemudian. (melihat hubungannya dengan masa yang akan datang).
2. Validitas bandingan (concurrent validity)
Validitas bandingan adalah ketepatan dari suatu tes terlihat dari korelasinya
terhadap kecakapan yang telah dimiliki saat ini secara nyata. (validitas
bandingan melihat hubungannya dengan masa sekarang).
3. Validitas isi (content validity)

Validitas isi diartikan sebagai ketepatan suatu tes yang ditinjau dari isi tes
tersebut menurut validitas ini materi tes tersebut betul-betul dapat mewakili
secara menyeluruh (representatif) dari bahan-bahan pelajaran yang diberikan.
4. Validitas konstruk (construct validity)
Validitas konstruk dapat diartikan sebagai ketepatan suatu tes ditinjau dari
susunan (konstruksi) tes tersebut. Untuk mengetahui apakah tes yang kita
susun memenuhi syarat-syarat validitas konstruk ini.

Sedangkan faktor-faktor yang mempengaruhi kesahihan hasil evaluasi meliputi:


1. Faktor instrumen evaluasi itu sendiri.
2. Faktor-faktor administrasi evaluasi dan penskoran.
3. Faktor-faktor dalam respons-respons siswa.
2.4.2 Keterandalan (Reliabilitas)
Keterandalan evaluasi berhubungan dengan masalah kepercayaan, yang di
mana tingkat kepercayaan bahwa suatu instrumen evaluasi mampu memberikan
hasil yang tepat. Keterandalan dapat kita artikan sebagai tingkat kepercayaan
hasil evaluasi yang dapat diperoleh dari suatu instrumen evaluasi. Contoh
pemberian pertanyaan secara lisan/Tanya jawab pada saat proses belajar mengajar
karena jawaban yang di peroleh dari apa yang sudah di jelaskan guru pada saat
itu.ada beberapa cara yang dapat di pergunakan untuk mencari taraf reliabilitas
suatu tes yaitu:
a. Teknik Ulangan
Teknik ulangan merupakan suatu cara yang ditempuh untuk mencari
reliabilitas dengan cara memberikan tes tersebut kepada sekelompok anak
dalam dua kesempatan yang berlainan.
b. Teknik Bentuk Paralel
Pada teknik bentuk paralel digunakan dua bentuk tes yang sejenis (tetapi
tidak identik), baik mengenai isinya, proses mental yang diukur, tingkat
kesulitan maupun jumlah item. Kedua tes ini diberikan kepada kelompok
subyek yang sama tanpa adanya rentang waktu.
c. Teknik Belah Dua
Dalam teknik ini, tes yang telah diberikan kepada kelompok subyek dibelah
menjadi dua bagian. Tiap-tiap bagian diberikan skor secara terpisah.
Unumnya ada dua prosedur yang dapat dipergunakan untuk membelah dua
suatu tes, yaitu:
1. Prosedur ganjil genap, artinya seluruh item yang bernomor ganjil
dikumpulkan menjadi satu kelompok, dan seluruh item yang
bernomor genap menjadi kelompok lain.
2. Prosedur secara random, misalnya dengan menggunakan undian, atau
dengan menggunakan tabel bilangan random.

2.4.3 Kepraktisan (Praktikabilitas)


Sebuah tes dikatakan memiliki Efisian yang tinggi apabila tes tersebut bersifat praktis
dan mudah pengadministrasiannya. Kepraktisan evaluasi dapat

diartikan sebagai kemudahan-kemudahan yang ada pada instrumen


evaluasi baik dalam mempersiapkan, menggunakan, menginterpretasi atau
memperoleh hasil, maupun kemudahan dalam menyimpannya. Sebuah tes
dikatakan baik bila tidak memerlukan waktu yang banyak dalam pelaksanaannya,
dan tidak memerlukan dana yang besar atau mahal. Contohnya bila guru
menggunakan esay tes untuk mengukur tanggapan siswa terhadap suatu produk
pembelajaran, dan jumlah siswa yang dibimbingnya mencapai dua ratus orang,
maka upaya ini cenderung tidak praktis. Diperlukan cara lain untuk menilai
tanggapan siswa tersebut, misalnya dengan tes lisan terhadap hasil diskusi
kelompok. Terdapat pula faktor-faktor yang mempengaruhi kepraktisan
instrumen evaluasi meliputi:
1. Waktu yang diperlukan untuk menyusun tes tersebut
2. Biaya yang diperlukan untuk menyelenggarakan tes tersebut
3. Waktu yang diperlukan untuk melaksanakan tes
4. Tingkat kesulitas menyusun tes
5. Tingkat kesulitan dalam proses pemeriksaan tes
6. Tingkat kesulitan melakukan intrepetasi terhadap hasil tes

Anda mungkin juga menyukai