Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

Hakikat Evaluasi Pembelajaran

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah

Evaluasi Pembelajaran di SD

Dosen Pengampu

Annisa Meilida M.pd

Disusun Oleh:

Aprillia Anggaraini (18862060082)

I Nyoman Widana (18862060086)

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

UNIVERSITAS ACHMAD YANI BANJARMASIN

2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan atas  kehadiran Tuhan Yang Maha Esa. Yang
telah melimpahkah rahmat taufik dan hidayah Nya sehingga kami dapat
menyelesaikan pengerjaan makalah yang berjudul “Hakikat Evaluasi
Pembelajaran”Makalah ini diajukan guna memenuhi tugas mata kuliah Evaluasi
Pembelajaran di SD.

Penulisan makalah ini berdasarkan pada materi-materi yang di dapat dari


berbagai sumber. Penulisan materi dibuat dengan langkah-langkah dan metode
yang sistematis sehingga dapat dengan mudah dipahami.

Tak lupa penulis mengucapkan terimakasih kepada pihak yang telah


membantu dalam menyelesaikan makalah ini, baik secara langsung mauun tidak
langsung.

Penulis menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan.Oleh karena


itu,penulis mengharapkan kritik dan sarannya. Semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi pembaca pada umumnya dan penulis pada khususnya.

Banjarmasin,17 Agustus 2020

i
DAFTAR ISI

COVER

KATA PENGANTAR…………………………………………………...i

DAFTAR ISI……………………………………………………………..ii

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah…………………………………………….....1


1.2 Rumusan Masalah ………………………………………………….....2
1.3 Tujuan ………………………………………………………………....3

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Evaluasi ……….………………………………………..…4

2.2 Proses Evaluasi Dalam Pembelajaran …………………..…………….5

2.3 Fungsi dan Tujuan Evaluasi Pembelajara……………………………...6

2.4 Objek Evaluasi Dalam Pendidikan……………………………………7

BAB III PENUTUP

3.1 KESIMPULAN …………………………………………………….....8

3.2 SARAN………………………………………………………………..9

DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pendidikan  merupakan suatu proses kegiatan yang disengaja atas input


untuk menimbulkan suatu hasil yang diinginkan sesuai tujuan yang ditetapkan .
Sebagai sebuah proses maka pendidikan harus dievaluasi hasilnya untuk melihat
apakah hasil yang dicapai telah sesuai dengan tujuan yang diinginkan.

Tujuan pokok evaluasi pembelajaran adalah untuk mengetahui keefektifan


proses belajar mengajar yang telah dilaksanakan. Indikator keefektifan itu dapat
dilihat dari perubahan tingkah laku yang terjadi pada peserta didik . Perubahan
tingkah laku yang terjadi itu dibandingkan dengan perubahanan tingkah laku yang
diharapkan sesuai dengan tujuan dan isi program pembelajaran.

Evaluasi dalam pembelajaran tidak semata-mata untuk menentukan rating


siswa melainkan juga harus dijadikan sebagai teknik atau cara pendidikan.
Sebagai teknik atau alat pendidikan  evaluasi pembelajaran harus dikembangakan
secara terencana dan terintegratif dalam program pembelajaran, dilakukan secara
kontinue, mengandung unsur paedagogis, dan dapat lebih mendorong siswa aktif
belajar.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa Yang di Maksud dengan Evaluasi ?


2. Bagaimana Proses Evaluasi Dalam Pembelajaran ?
3. Apa Fungsi dan Tujuan Evaluasi Pembelajaran ?
4. Bagaimana Objek Evaluasi Dalam Pendidikan ?

1.3 Tujuan Penulisan


1. Untuk Mengetahui dan memahami pengertian Evaluasi.
2. Untuk Mengetahui Proses Evaluasi Dalam Pembelajaran.
3. Untuk Mengetahui Fungsi dan Tujuan Evaluasi Pembelajaran.
4. Untuk Mengetahuai Objek Evaluasi dalam Pendidikan.

1
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Evaluasi

Evaluasi dapat didefinisikan sebagai suatu proses sistematik dalam


menentukan tingkat pencapaian tujuan instruksional oleh siswa. Ada dua aspek
penting dari definisi diatas. Pertama, evaluasi menunjukan pada proses yang
sistematik. Kedua, evaluasi mengasumsikan bahwa tujuan instruksional
ditentukan terlebih dahulu sebelum proses belajar mengajar berlangsung.

 Selain itu, evaluasi juga dapat diartikan sebagai suatu kegiatan yang
terencana untuk mengetahui keadaan suatu objek dengan menggunakan instrumen
dan hasilnya dibandingkan dengan suatu tolak ukur untuk memperoleh suatu
kesimpulan.

Ralph Tyler ( dalam Suharsimi Arikunto, 2012) menyatakan bahwa


evaluasi merupakan sebuah proses pengumpulan data untuk menentukan sejauh
mana , dalam hal apa, dan bagian mana tujuan pendidikan sudah tercapai.

Grondlund dan Linn (1990) mengatakan bahwa evaluasi pembelajaran


adalah suatu proses mengumpulkan, menganalisis dan menginterpretasi informasi
secara sistematik untuk menetapkan sejauh mana ketercapaian tujuan
pembelajaran.

UU No.20/2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Bab I Pasal 1 ayat 21


dijelaskan bahwa evaluasi pen didikan adalah kegiatan pengendalian,
penjaminan, dan penetapan mutu pendidikan terhadap berbagai komponen
pendidikan pada setiap jalur, jenjang, dan jenis pendidikan sebagai
bentuk pertanggungjawaban penyelenggaraan pendidikan. Dalam PP.19/2005
tentang Standar Nasional Pendidikan Bab I pasal 1 ayat 17 dikemukakan bahwa
“penilaian adalah proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk mengukur
pencapaian hasil belajar peserta didik”.

Antara evaluasi, pengukuran, dan penilaian terdapat hubungan yang erat


yang tidak dapat dipisahkan. Norman E. Gronlund (1976: 6) melukiskan
hubungan ketiganya sebagai berikut:

1. Evaluasi adalah deskripsi kuantitatif siswa (measurement, pengukuran)


yang ditetapkan     dengan penentuan nilai.
2. Evaluasi adalah deskripsi kualitatis siswa (judjement, pertimbangan,
penilaian) yang ditetapkan dengan penentuan nilai

2
2.2 Proses Evaluasi Dalam Pendidikan

a.   Kedudukan Evaluasi dalam Proses Pembelajaran


Tiga komponen utama yang menentukan terselenggaranya proses
pembelajaran adalah tujuan pembelajaran, kegiatan pembelajaran dan evaluasi
hasil belajar. Ketiga komponen tersebut memiliki keterkaitan yang sangat erat dan
memiliki hubungan timbal balik dalam mendukung terselenggaranya proses
pembelajaran sehingga dapat membimbing siswa mengarahkan kegiatannya
mencapai kompetensi yang telah dirumuskan.
b   Makna Evaluasi

a. Bagi siswa
Kegiatan evaluasi dilakukan untuk mengetahui tingkat perkembangan
kemampuan siswa selama proses pembelajaran. Setelah dilakukan evaluasi
bagi siswa dapat memperoleh kesan memuaskan atau tidak memuaskan. Jika
siswa memperoleh hasil yang memuaskan, maka siswa akan mempunyai
motivasi untuk belajar lebih baik agar dapat mempertahankan prestasinya.
Namun dapat juga terjadi sebaliknya, karena siswa sudah merasa berhasil
maka menjadi kurang bersemangat untuk berusaha. Jika  hasil yang diperoleh
tidak memuaskan, maka dapat menjadi pemicu semangat untuk memperoleh
hasil yang lebih baik. Namun demikian bisa juga terjadi sebaliknya, siswa
menjadi putus asa karena hasil yang tidak memuaskan.
b. Bagi guru
Dalam proses pembelajaran kegiatan evaluasi dilakukan juga bermakna
bagi guru dalam rangka memahami siswa untuk mengetahui
tentang keberhasilan siswa, ketepatan materi serta ketepatan pendekatan/
metode pembelajaran yang digunakan dalam proses pembelajaran.
c. Bagi sekolah

Sekolah sebagai lembaga penyelenggara kegitan proses pembelajaran


juga perlu mengetahui tentang ketepatan kondisi pembelajaran maupun
ketepatan kurikulum yang digunakan. Informasi tersebut dapat diperoleh
melalui kegiatan evaluasi. Hasil kegiatan evaluasi dari tahun ke tahun bagi
sekolah juga dapat menjadi pedoman untuk pemenuhan standar agar proses
penyelenggaran pembelajaran di sekolah dapat memenuhi prasyarat yang
mendukung tercapainya kompetensi yang telah ditetapkan.

3
c.  komponen Yang Perlu di evaluasi

a.   Input (siswa)

Siswa adalah subjek yang mengikuti proses pembelajaran. Setiap siswa


mempunyai bakat intelektual, emosional, sosial yang berbeda. Ketercapaian
hasil proses pembelajaran dipengaruhi oleh karakteristik dan kemampuan dari
masing-masing siswa secara individu.

b.  Guru

Guru merupakan komponen penting dalam proses pembelajaran.


Terciptanya suasana kelas yang kondusif dalam proses  pembelajaran
ditentukan oleh guru. Keberhasilan proses pembelajaran juga ditentukan oleh
guru. Kemampuan guru dalam hal penguasaan materi maupun pengembangan
model pembelajaran ikut berperan pada tercapainya tujuan pembelajaran.

c.  Materi & kurikulum

Kurikulum merupakan sarana pendukung proses pembelajaran ke arah


tercapainya tujuan pembelajaran. Meskipun penyusunan dan pengembangan
kurikulum sekolah sudah dilakukan secara cermat dan melibatkan banyak
pihak, namun demikian  di lapangan masih dijumpai kelemahan dan
hambatan. Guru perlu dibekali kemampuan untuk melakukan evaluasi
program, termasuk mengevaluasi materi kurikulum. Sasaran yang perlu
dievaluasi dari komponen kurikulum adalah kejelasan pedoman untuk
dipahami, kejelasan materi yang tercantum dalam silabus, urutan penyajian
materi, kesesuaian antara sumber yang disarankan dengan materi kurikulum
dan sebagainya.

d.   Sarana

Sarana pembelajaran dapat meliputi alat dan media pembelajaran.


Sebelum guru memulai proses pembelajaran, bahkan pada waktu menyusun
rencana pembelajaran, guru telah mengidentifikasi alat dan media
pembelajaran yang  dapat mendukung terselenggaranya proses pembelajaran
secara optimal. Ketidak tepatan pemilihan alat dan media pembelajaran dapat
menyebabkan kurang berhasilnya tujuan pembelajaran. Secara bertahap
selama berlangsungnya proses pembelajaran guru harus melakukan evaluasi
tentang ketepatan pemilihan alat dan media pembelajaran.

4
e.  Lingkungan

Lingkungan dalam proses pembelajaran dapat dikelompokkan menjadi


lingkungan phisik dan lingkungan non phisik. Lingkungan phisik dapat
berupa manusia, media pembelajaran maupun sarana prasarana lain yang
secara langsung maupun tidak langsung berpengaruh terhadap hasil
pembelajaran. Sedangkan lingkungan non phisik dapat berupa kondisi atau
suasana yang ada di dalam kelas maupun di luar kelas, yang ikut berpengaruh
terhadap hasil pembelajaran. Ketepatan lingkungan yang tercipta dalam
proses pembelajaran ikut menentukan keberhasilan tercapainya tujuan
pembelajaran.

d.prinsip-prinsip evaluasi

Dalam melakukan evaluasi sebaiknya mempertimbangkan beberapa prinsip


berikut:

a. Prinsip integralitas.
Prinsip ini dilandasi oleh suatu pemikiran bahwa proses pembelajaran
merupakan proses yang terintegrasi. Melalui proses tersebut diharapkan sejumlah
kemampuan akan tertanam di dalam pribadi siswa. Kemampuan-kemampuan yang
dimaksud meliputi penanaman konsep-konsep intelektual, pembentukan
keterampilan, penanaman sikap dan nilai, pengembangan proses berpikir kritis,
dan penyesuaian fisik, emosional dan sosial.

b. Prinsip kontinuitas.
Proses pembelajaran merupakan proses yang kontinyu, yaitu berlangsung
terus menerus hingga pada akhirnya akan mencapai kompetensi yang diharapkan.
Setiap tahapan proses bukan merupakan proses yang berdiri sendiri, namun saling
ada keterkaitan antara satu tahapan proses dengan tahapan proses yang lain.
Melalui kegiatan evaluasi secara bertahap diharapkan akan dapat diketahui
tahapan ketercapaian setiap kompetensi. Dengan demikian evaluasi dilakukan
sebagai sarana untuk membimbing pertumbuhan dan perkembangan pengalaman
belajar.

c. Prinsip objektivitas
Hasil evaluasi yang terkumpul harus dapat ditafsirkan secara jelas dan tegas.
Perkembangan kompentensi sebagai hasil belajar seseorang dapat diketahui
dengan cara membandingkan dengan kompetensi sebelumnya. Dengan demikian
perkembangan kompetensi siswa secara nyata dapat diketahui. Untuk
mengintepretasi hasil akhir  dapat diteliti hubungan antara rentetan skor yang

5
diperoleh selama berlangsungnya proses evaluasi serta mmberikan makna dari
setiap skor yang diperoleh. Rentetan skor yang diperoleh siswa dalam kegiatan
evaluasi tidak dapat begitu saja dirata-rata.

2.3 Fungsi dan Tujuan Evaluasi Pembelajaran


1. Fungsi evaluasi pembelajaran
a. Fungsi selektif
Kegiatan evaluasi merupakan cara yang dapat dilakukan untuk
mengadakan seleksi yang bertujuan untuk:
a. Memilih siswa yang dapat diterima di sekolah tertentu
b. Memilih siswa yang dapat menerima beasiswa
c. Memilih siswa yang dapat naik ke kelas berikutnya
b. Fungsi diagnostik
Kegiatan evaluasi merupakan cara yang dilakukan untuk mendiagnosa
siswa tentang kelebihan dan kekurangannya. Dengan dasar tersebut guru
akan lebih mudah mencari cara untuk mengatasinya.
c. Fungsi penempatan
Penempatan siswa dalam kelompok sesuai bakat dan kemampuannya
harus didasarkan atas hasil evaluasi. Dengan alat dan tenik evaluasi yang
tepat maka dapat penempatan siswa juga tepat.
d. Fungsi pengukur keberhasilan.
Keberhasilan suatu program ditentukan oleh beberapa faktor, yaitu
guru, kurikulum, sarana prasarana, pendekatan/ metode pembelajaran, dll.
Untuk mengetahui sejauh mana suatu program berhasil diterapkan harus
dilakukan evaluasi.
2. Tujuan Evaluasi Pembelajaran.

Berdasarkan tujuan yang akan dicapai, evaluasi pembelajaran dapat berupa:

a.  Evaluasi formatif.

Evaluasi formatif dapat dilakukan pada setiap tahapan program pembelajaran.


Kegiatan tersebut dapat dilakukan pada setiap akhir  kompetensi dasar.  Tujuan
evaluasi formatif bisa diarahkan untuk siswa dan guru.

Bagi siswa:

1. Merencanakan dan menetapkan langkah-langkah urutan belajar


2. Pendalaman dan pemantapan penguasaan materi
3. Mendiagnosis kesulitan belajar
4. Sebagai sarana usaha remidi

6
Bagi guru:

1. Sarana umpan balik keberhasilan mengelola kegiatan mengajar.


2. Meramalkan sejauh mana evaluasi sumatif dapat diraih siswa.
3. Apakah siswa telah memiliki pengetahuan, keterampilan dan kecakapan
yang diperlukan untuk mengikuti program belajar selanjutnya
4. Seberapa jauh perubahan tingkah laku siswa sesuai tujuan yang ditetapkan.

b. Evaluasi sumatif.

Evaluasi sumatif dilakukan setelah berakhirnya serangkaian program


pembelajaran. Kegiatan tersebut dapat dilakukan pada akhir semester atau akhir
tahun ajaran yang  bertujuan untuk:

a. Menentukan nilai setiap siswa


b. Meramalkan kecakapan siswa untuk menyelesaikan suatu program
c. Sarana umpan balik bagi siswa
d. Sarana untuk menilai metode, materi dan kondisi siswa yang berbeda-
beda.

c. Evaluasi diagnostik.

Untuk mengetahui status kecakapan siswa dalam proses pembelajaran, evaluasi


diagnostik perlu dilakukan. Dengan kegiatan evaluasi diagnostik diharapkan akan
tercapai tujuan:

a. Menilai seberapa besar seorang siswa telah mencapai kompetensi yang


telah ditetapkan.
b. Mengelompokkan siswa pada aspek-aspek tertentu.
c. Mengidentifikasi faktor-faktor penyebab kesulitan belajar siswa.

Dalam penyelenggaraan proses pembelajaran evaluasi formatif dan sumatif


memiliki hubungan yang erat.

7
2.4 Objek Evaluasin Dalam Pendidikan

Obyek evaluasi

Obyek atau sasaran evaluasi pendidikan ialah segala sesuatu yang terkait
dengan kegiatan atau proses pendidikan, yang dijadikan titik pusat perhatian atau
pengamatan, karena penilai (evaluator) ingin memperoleh informasi tentang
kegiatan atau proses pendidikan tersebut. Obyek evaluasi meliputi :

a.  Input

Calon siswa sebagai pribadi yang utuh, dapat ditinjau dari beberapa segi
yang menghasilkan bermacam-macam bentuk tes yang digunakan sebagai alat
untuk mengukur. Aspek yang bersifat rohani mencakup 4 hal.

1.  Kemampuan

Dalam hal ini untuk dapat mengikuti program dalam suatu lembaga
sekolah atau institusi maka calon peserta didik harus memiliki kemampuan yang
memadai agar tidak mengalami banyak hambatan dalam proses pendidikan. Alat
ukur yang digunakan untuk mengukur kemampuan ini disebut tes kemampuan
atau aptitude test.

2.   Kepribadian

Adalah sesuatu yang terdapat pada diri manusia dan menampakkan bentuknya
dalam tingkah laku. Alat untuk mengetahui kepribadian seseorang disebut tes
kepribadian atau personality test.

3.   Sikap-sikap

Sebenarnya dalam hal sikap merupakan bagian dari tingkah laku manusia
sebagai gejala atau gambaran kepribadian yang memancar keluar. Namun karena
sikap ini merupakan sesuatu yang paling menonjol dan sangat di butuhkan dalam
pergaulan, maka banyak orang yang menginginkan informasi khusus tentangnya.
Alat untuk mengetahui keadaan sikap seseorang di namakan tes sikap atau attitude
test. Oleh karena tes ini berupa skala, maka lalu di sebut skala sikap atau attitude
scale.

4.   Intelegensi

Untuk mengetahui tingkat intelegensi ini di gunakan tes intelegensi yang


sudah banyak di ciptakan oleh para ahli. Dalam hal ini yang terkenal adalah tes
buatan binet dan simon yang terkenal dengan tes binet-simon.

8
b.  Transformasi

Telah di jelaskan bahwa banyak unsur yang terdapat dalam transformasi


yang semuanya dapat menjadi sasaran atau obyek atau obyek penilaian demi di
perolehnya hasil pendidikan yang di harapkan. Unsur unsur dalam transformasi
yang menjadi obyek penilaian antara lain:

1. Kurikulum/materi
2. Metode dan cara penilaian
3. Sarana pendidikan/media
4. Sistem administrasi
5. Guru dan personal lainya

c.   Output

Penilaian terhadap kelulusan suatu sekolah di lakukan untuk mengetahui


seberapa jauh tingkat pencapaian/prestasi belajar mereka selama mengikuti
program. Alat untuk mengukur pencapaian ini disebut tes pencapaian atau
achivement test.

Dengan kata lain, sebagai sasaran pokok dalam evaluasi itu adalah pribadi anak
didik sebagai keseluruhan.

Karena itu pendidikan merupakanrangkaian proses yang kontinyu dan


menyangkut berbagai faktor yang saling mempengaruhi, maka tidak hanya hasil
pada diri anak didik yang dievaluasi tapi juga memperhatikan pada proses
pendidikan itu, sarana-sarana yang tersedia dan penggunaannya selama
berlangsungnya proses pendidikan.

9
BAB III

PENUTUPAN

3.1 Kesimpulan

Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa Evaluasi dapat


didefinisikan sebagai suatu proses sistematik dalam menentukan tingkat
pencapaian tujuan instruksional oleh siswa. Ada dua aspek penting dari definisi
diatas. Pertama, evaluasi menunjukan pada proses yang sistematik. Kedua,
evaluasi mengasumsikan bahwa tujuan instruksional ditentukan terlebih dahulu
sebelum proses belajar mengajar berlangsung.

Tiga komponen utama yang menentukan terselenggaranya proses


pembelajaran adalah tujuan pembelajaran, kegiatan pembelajaran dan evaluasi
hasil belajar. Fungsi dan tujuan evaluasi pembelajaran antara lain ada fungsi
selektif,fungsi diagnosik,fungsi penempatan,dan fungsi keberhasilan. Sedangkan
tujuan dari evaluasi pembelajaran ada tiga macam jenis evaluasi yaitu evaluasi
formatif,evaluasi sumatif dan evaluasi diagnosik.

Obyek atau sasaran evaluasi pendidikan ialah segala sesuatu yang terkait
dengan kegiatan atau proses pendidikan, yang dijadikan titik pusat perhatian atau
pengamatan, karena penilai (evaluator) ingin memperoleh informasi tentang
kegiatan atau proses pendidikan tersebut.

3.2 Saran
Kami menyadari akan kekurangan dalam makalah ini, untuk itu para
pembaca dapat lebih menggali lagi sumber-sumber lainnya guna
penyempurnaan  kearah yang lebih baik lagi. Jadi kami harapkan kritik dan saran
yang membangun dari para pembaca agar kami bisa lebih baik dan sempurna lagi
dalam pembuatan makalah selanjutnya.

Dalam pembuatan makalah ini mungkin masih terdapat banyak kesalahan baik
dari isi dan cara penulisan. Dengan kerendahan hati penulis mohon maaf apabila
banyak kekurangan dalam pembuatan makalah ini, dengan senang hati kritik dan
saran dan pandangan dari berbagai pihak menyempurnakan makalah ini. Atas
perhatiannya kami ucapkan terimaksih.

10
DAFTAR PUSTAKA

http://yenimulian.blogspot.com/2013/01/hakikat-evaluasi-
pembelajaran.html/diakses 17/08/2020

https://superthowi.wordpress.com/2013/04/20/objek-evaluasi/diakses 17/08.2020

https://www.scribd.com/document/343296093/Evaluasi-Dan-Objek-
Evaluasi/diakses 17/08/2020

11

Anda mungkin juga menyukai